Anda di halaman 1dari 9

PARODI : Genre Humor

Scene 1.
Pemeran:
1. Dewa
2. Pendoa 1
3. Pendoa 2

Pendoa 1 memberikan sesaji (buah) kepada Dewa dan berdoa meminta agar
permohonannya untuk memiliki sebuah mobil terkabul.
“ Dewa yang punya kuasa di atas Bumi ini, hari ini tanggal …., saya bernama …., umur
…., shio …., datang di hadapanmu memberikan persembahan untukmu. Hendaklah
permohonanku atas sebuah mobil, bermerek …, berwarna …,keluaran tahun …, dapat
dikabulkan. Jikalau nanti benar permohonanku terkabulkan aku berjanji akan
memberikanmu persembahan yang sama kembali.”

Dewa menggerakkan tangan kirinya, yang artinya permohonan tidak bisa dikabulkan.
Pendoa 1 pulang dengan wajah murung.

Pendoa 2 memberikan sesaji (buah) kepada Dewa dan berdoa meminta agar
permohonannya untuk memiliki sebuah mobil terkabul.
“ Dewa yang punya kuasa di atas Bumi ini, hari ini tanggal …., saya bernama …., umur
…., shio …., datang di hadapanmu memberikan persembahan untukmu. Hendaklah
permohonanku atas sebuah mobil, bermerek …, berwarna …,keluaran tahun …, dapat
dikabulkan. Jikalau nanti benar permohonanku terkabulkan aku berjanji akan
memberikanmu persembahan yang sama kembali.”

Dewa menggerakkan tangan kanannya, yang artinya permohonan bisa dikabulkan.


Pendoa 2 pulang dengan wajah bahagia.

Mengetahui hal ini, Pendoa I merasa diperlakukan tidak adil oleh Dewa, apa yang dia
berikan kepada Dewa sama dengan apa yang diberikan oleh si Pendoa 2. Pendoa 1 pun
demo ke Dewa.
“Dewa yang punya kuasa di atas Bumi in, kenapa kau tidak mengabulkan permintaanku.
Apa yang kuberikan sama dengan apa yang dia berikan. Beri aku penjelasan Dewa.”

Dewa : “Jika aku bisa mengabulkan sebuah mobil yang mahal tersebut dengan kesaktian
yang kumiliki, untuk apa aku mengharapkan persembahan dari manusia. Kalian hanya
ingat kepadaku jika kalian susah dan butuh pertolongan. Apa yang dia dapatkan adalah
karena dia memang pantas untuk mendapatkannya. Kalau kau tidak percaya, mari
kemari, lihat catatan perbuatannya dan bandingkan dengan catatan perbuatanmu.”
Scene 2.
Pemeran :
1. Penjahat
2. Korban kejahatan
3. Dokter
4. Pasien
5. Hakim Alam Baka (2 Pengawal (baju kaos lengan panjang hitam celana hitan dan
baju putih kaos lengan panjang celana putih))

Seorang penjahat menggunakan pisau saat melakukan aksi kejahatannya. Dia menusuk
korbannya di perut sehingga korbannya mati.

Seorang Dokter menggunakan pisau bedah untuk melakukan operasi di meja operasi. Dia
membelah perut pasiennya dan ternyata pasiennya tidak tertolong dan akhirnya mati.

Suatu kecelakaan terjadi, dimana saat itu di lokasi yang sama ada si Penjahat dan si
Dokter. Kecelakaan itu membuat Penjahat dan Dokter sama-sama mati.

Saat sedang antri di pintu penghakiman:


Kepada si penjahat ditanya : “Apakah, kamu pernah menyebabkan hilangnya nyawa
manusia lain?”
Si Penjahat menjelaskan ceritanya. Dan diapun masuk neraka

Kepada si Dokter ditanya : “Apakah, kamu pernah menyebabkan hilangnya nyawa


manusia lain?”
Dokter menjelaskan ceritanya. Dan diapun masuk surga.

Si Penjahat protes dengan Hakim alam Baka (hanya berupa suara tanpa pemain) yang
menentukan hukuman.
Hakim hanya berkata : “Perbuatan kalian dalam menghilangkan nyawa manusia lainnya
sama, tapi dasar pikiran kalian melakukannya berbeda, itu yang menyebabkan kalian
mendapat hukuman yang berbeda.”
Scene 1 :

Narator 1 : Lokasi drama ini terletak di desa terpencil, jauh dari keramaian. Disana
hiduplah 2 orang pendoa. Mereka ber2 secara bersamaan datang kesebuah kuil untuk
berdoa sambil membawa persembahan buah.. Apa ya yang mereka doakan? Hm... Nah,
penasaran bukan? Tidak pelu menunggu terlalu lama lagi, marilah kita saksikan cuplikan
drama ..

Pendoa 1 : Dewa yang punya kuasa di atas Bumi ini, hari ini tanggal 3 Juli 2010,
saya bernama Pendoa 1, umur 21, shio Ular, datang di hadapanmu memberikan
persembahan untukmu. Hendaklah permohonanku atas sebuah mobil, bermerek Avanza,
berwarna Hitam ,keluaran tahun 2010, dapat dikabulkan. Jikalau nanti benar
permohonanku terkabulkan aku berjanji akan memberikanmu persembahan yang sama
kembali

Narator 1 : Bah, sudah dikabulin masa persembahannya sama pula.. aturan


persembahkan sesuatu yang lebih donk.. Pelit... Hm... Apa ya yang didoakan oleh si
pendoa 2 ???

Pendoa 2 : Dewa yang punya kuasa di atas Bumi ini, hari ini tanggal 3 Juli 2010,
saya bernama Pendoa 2, umur 21, shio Ular, datang di hadapanmu memberikan
persembahan untukmu. Hendaklah permohonanku atas sebuah mobil, bermerek Avanza,
berwarna Hitam ,keluaran tahun 2010, dapat dikabulkan. Jikalau nanti benar
permohonanku terkabulkan aku berjanji akan memberikanmu persembahan yang sama
kembali

Narator 1 : Bah,, ini lebih parah lagi.. semua doanya di copy paste dari Pendoa
1??? Haeh... Hin la...

Narator 1 : Tiba-tiba muncullah sesosok dewi kwan im yang turun ke bumi karena
mendengar doa mereka...

Dewi : (Berjalan pelan dan penuh welas asih.. sesampainya di depan mereka
pendoa 1 dan pendoa 2.. Dewi menjulurkan tangan kiri kepada pendoa 1)

Narator 1 : untuk apa ya dewi kwan im penjulurkan tangan kirinya??? Hm...

Pendoa 1 : Ni kwan im minta kenalan.. hehe.. w kan lebih cakep dari u (sambil
menunjuk pendoa 2, dan sambil meyisir rambutnya dan melap tangannya).. Nah, doa w
pasti terkabul.. (tertawa terbahak-bahak)

Dewi : (Berjalan pelan dan penuh welas asih menuju ke Pendoa 2, kemudian
menjulurkan tangan kanannya)

Pendoa 2 : Ada apa dewi menjulurkan tangan kanan Dewi???


Dewi : Pendoa 1 dan Pendoa 2 makna sesungguhnya saya menjulurkan tangan
kiri saya yaitu tidak mengabulkan permohonan Pendoa 1, sedangkan makna dari saya
menjulurkan tangan kanan yaitu untuk mengabulkan permohonan Pendoa 2

Pendoa 1 : (berdiri dengan muka masam..) Apa-apaan ini? Mengapa doa saya
ditolak?? Jelas2 yang didoakan pendoa 1 tu hanya copy paste dari doa w.. mengapa pula
w ditolak.. (Sambil menunjuk Pendoa 2 ) Hei Pendoa 1, apakah kau sudah menyogok
dewi kwan im sehingga dewi mau mengabulkan permohonan u??? Nyogok pake apa u??

Narator 1 : Nyogok?? Emank pejabat sekarang yang bisa disogok.. ini dewi tau
dewi kwan im.. hin la..

Pendoa 2 : (Sambil tersenyum dan tidak menghiraukan Pendoa 1).. Terima kasih
dewi, semoga ini menjadi awal yang baik dari hidup saya

Pendoa 1 : Hei, jangan kau cuekin w.. Jangan tersenyum.. Dewi apa maksud
semua ini, mengapa doa saya ditolak sedangkan doa pendoa 2 diterima? Saya tidak
terima ini.. Apa yang kuberikan sama dengan apa yang dia berikan. Beri aku penjelasan
Dewa.

Narator 1 : Perang dunia ke 3... Hin la... (geleng – geleng kepala)

Dewi : Jika aku bisa mengabulkan sebuah mobil yang mahal tersebut dengan
kesaktian yang kumiliki, untuk apa aku mengharapkan persembahan dari manusia. Kalian
hanya ingat kepadaku jika kalian susah dan butuh pertolongan. Apa yang dia dapatkan
adalah karena dia memang pantas untuk mendapatkannya. Kalau kau tidak percaya, mari
kemari, lihat catatan perbuatannya dan bandingkan dengan catatan perbuatanmu. (sambil
membuka buku dan memakai kacamata) Hm.. Nah ini dia.. Semalam anda mencuri ayam
kan? Memperkosa kucing? Memberi sumbangan 100 tapi mengambil kembalian 2000..

Pendoa 2 : Ooo.. pantas kucing w bunting.. u perkosa ya??? Tanggung jawab!!


(sambil menunjuk Pendoa 1)

Pendoa 1 : Kapan w melakukan t? Seingat w tidak pernah w melakukannya.


Jangan asal ngomong la.. haeh.. w gk sebejat itu..

Dewi : Pendoa 1, sadarkan kamu akan apa yang kamu katakan. Semua yang
kamu katakan hanya menambah kamma buruk kamu saja, permohonan kamu tidak akan
dikabulkan jika kamma buruk kamu bertambah. Nah, saya ada foto kamu yang sedang
memperkosa kucing, mencuri ayam, memberi sumbangan dan mengambil kembalian
2000. (sambil menunjukkan foto)

Pendoa 1 : Alamak... Mati w.. (terjatuh lemas) (ngomong dalam hati) dewi jangan
ngmg dengan suara keras – keras la.. malu tau.. (terdiam, dan tertunduk)
Dewi : sedangkan kamu, Pendoa 2.. kamu sering datang mendoakan saya, baik
sedang suka maupun duka. Kapanpun dan dimanapun. Kamma baik kamu sudah terlalu
banyak. Karena itulah saya mengabulkan permohonan kamu. Tapi permohonan ini,
janganlah menjadi awal dari kamma buruk. Selalu berbuat kebajikan, sucikan hati dan
pikiran

Pendoa 2 : Terima kasih Dewi. Saya berjanji saya tidak akan melupakan dewi
yang cantik, eh salah.. saya akan menambah kebajikan dan tidak lupa untuk mensucikan
hati dan pikiran

Pendoa 1 dan Pendoa 2 pun pergi meninggalkan Kuil.


Scene 2 :

Narator : Halo semuanya.. hehe.. jumpa lagi dengan saya.. Drama ini
menceritakan kehidupan seorang pembunuh bego didunia.. dan kehidupan seorang dokter
bego didunia... pasti penasaran kan.. gimana ceritanya.. W z penasaran.. hehe.. y sudahlah
inilah alur dramanya.

Narator 1 : Lokasi penjahat yaitu di sebuah jalan sepi.. jauh dari keramaian. Disana
ia melihat seorang ce manis yang sedang melintas di depannya. Apa ya yang dilakukan
penjahat t?

Penjahat 1 : Hei, manis.. sini donk.. nemani saya dulu, semalam z.. ayo la.. (sambil
membujuk).. Saya jamin kau pasti puas.. gk puas contact saya lagi.. haha..

Cewek : Duh, cakep juga ni co.. boleh t jadi pacar ke 100. Tapi ngeri ah, sangar
mukanya.. lebih cakap singa dari pada dia. Ah takut la.. cepat jalan lebih bagus..

Penjahat 1 : Hei, sayang kq w dicuekin.. u tau gk, u t ce ke 99 yang mencuekin


saya. Haiz.. kenapa saya sering dicuekin y? (gumam dalam hati).. Tapi x ni, ce ini harus
menemani saya.. (menarik secara paksa tangan si cewek)...

Cewek : Duh sakit.. Lembut dikit donk nariknya, haiz... Sebenarnya gk perlu
ditarik juga saya akan nurut kq.

Penjahat 1 : Bah, malu2 kucing pula.. (sambil menggoda Cewek) Nah, jadi kamu
stuju untuk semalaman menemani saya??

Cewek : APA??? Mending tidur ama singa dari pada sama gorilla…

Penjahat 1 : APA??? Jadi saya mirip gorilla atau singa???

Cewek : Menurut kamu??

Penjahat 1 : Lebih cakep Gorila.. (tiba-tiba si penjahat tersadar topic sudah


berganti) Sudahlah, ngapain saya bahas ini??? Kamu harus menemani saya malam ini,
tidak ada kata tidak, atau kubunuh kamu???

Cewek : Emank, saya bisa diancam dengan ancaman begini… Tidak!!! Saya
tidak mau..

Penjahat 1 : (Emosi berat!!! Muka masam sambil menunjukkan pisau).. Kamu kira
saya main – main? Mau gk???

Cewek : (tidak melihat pisau, membelakangi si penjahat..) TIDAK!!! Sekali


saya bilang tidak ya tidak.. jangan maksa saya.. Atau kumakan kamu??
Penjahat 1 : Dasar cewek tak tau diri.. (menusukkan pisau di punggung ce)
Cewek : K.....A.....U...

Penjahat 1 : APA??? Melawan lagi? Huh... (sambil berjalan menjauhi si cewek)

Narator 1 : Sewaktu si penjahat berjalan menjauhi si cewek.. Ada seorang pemuda


yang melihat si cewek yang sedang membutuhkan pertolongan.. dengan sigap si pemuda
membawanya ke rumah sakit terdekat.. Sesampainya di rumah sakit

Pemuda : Dokter.. Dokter.. Tolong.. Dokter.. Dokter... (sambil melihat kesana


kemari)

Dokter : Ada apa??? Recok x.. Haiz.. gk bisa beri waktu santai...

Pemuda : Dokter ada pasien darurat.. Cepat tolong dokter.. dia terluka parah
(sambil menunjuk si cewek)

Dokter : Wew, manis sekali cewek ini. Kalaw sudah sehat, mau gk ya ia
menikah dengan saya.. hehe... Dari pada dibawa ke dunia lain.. mending ke dunia saya..
Ayo – ayo cepat bawa keruang operasi..

Pemuda : Syukurlah, akhirnya dia dapat ditolong (berlega)

Dokter : Hei, ini tidak gratis.. (memarahin si pemuda)

Pemuda : Alamak.. Saya tidak ada uang, dok. Gimana dok? Makan z saya
kurang.. (sambil menunjukkan dompetnya)

Dokter : Tidak perlu membayar dengan uang.. semua biaya saya yang
tanggung.. Asal... (dengan muka malu)

Pemuda : Asal apa dok??? (wajah penasaran sekaligus gembira)

Dokter : Ntar cewek ini mau dinikahin dengan saya.. (sambil malu2.. )

Pemuda : Memang ini cewek bukan siapa-siapanya saya kq.. jadi tidak ada yang
berkurang dari saya kalaw cewek ini menikah dengan dokter(ngomong dengan suara
pelan)...

Dokter : Deal or No deal???

Pemuda : DEAL..

Dokter : Ok, sep2.. kita langsung operasi…

Narator 1 : Setelah beberapa jam... Dokter pun keluar dari ruang operasi
Pemuda : Gimana dok?? Gimana kondisinya??

Dokter : Dia... Dia.. sudah meninggal... saya tidak jadi menikah.. (dengan wajah
sedih)..

Pemuda : APA??? Ya sudahlah tidak ada yang berkurang dari saya kq.. dia mau
meninggal ya meninggal saja.. kenapa gk dari tadi.. buat saya capek z

Narator 1 : Pemuda berjalan menjauhi sang dokter.. Dokter pun kembali


melakukan akivitasnya dengan wajah murung.. Beberapa tahun kemudian.. Dokter
maupun si penjahat meninggal dunia karena suatu penyakit mematikan.. Penyakit MALA
RINDU... sampai sekarang tidak ada obatnya.. Sasampainya di pintu kehakiman

Hakim Bao : Hei kalian ber2, sini.. kemari..

Penjahat & Dokter : Ada apa Hakim?

Hakim Bao : Penjahat, kamu sudah melakukan banyak kamma buruk.. Kamu telat,
tiket ke surga sudah dibeli oleh Dokter. Nasib mu la nak... (sambil memukul-mukul
pundak si penjahat) Tinggal tiket ke neraka.. (menyuruh pengawal yang brbaju hitam
untuk membawa sang penjahat ke neraka)

Penjahat : Kamma buruk apa yang saya perbuat?? Kenapa saya bisa masuk
neraka? TIDAK.. Dokter.. (sambil mengeluarkan dan menunjukkan pisau) Kemarikan
Tiket ke surga mu.. Ayo cepat.. sesegera mungkin..

Dokter : (juga mengeluarkan pisau) Hei, ngancam – ngancam saya pula.. Sudah
syukur u dapat tiket ke neraka daripada tidak ada tiket.. Bergentayangan???

Penjahat : iya ya, ya sudah lah.. (tiba – tiba tersadar) Tidak – tidak.. Hakim.. apa
maksud mu memberikan saya tiket neraka???

Hakim : Hiii... saya takut dengan pisau mu.. jangan mengarahkan pisau u
kemari.. (setelah tenang..) Ehem.. Ehem.. Pisau kamu lebih banyak digunakan untuk
melukai banyak orang. Dosa yang kamu perbuat sangat banyak. Kamma buruk yang
kamu perbuat juga sangat banyak. Kamma baik kamu tidak dapat menutupi kamma buruk
kamu. Sudah sepantasnya kamu dibawa ke neraka.. Pengawal.. Ayo, seret dia ke neraka..
(menunjuk kepada pengawal berbaju hitam)

Penjahat : Tunggu, tunggu hakim.. saya belum memberikan penjelasan (pergi


dibawa sang pengawal)

Hakim : Dokter, kamma baik kamu sangat banyak, pisau yang kamu
pergunakan banyak digunakan untuk menolong orang lain. Untuk itulah saya
memberikan tiket surga kepada mu.. Tapi ingat, Janganlah anda membuat kesalahan
serupa yang dilakukan oleh Penjahat. Selalu berbuat baik., tingkatkan kamma baik kamu..
Dokter : Terima kasih, saya berjanji untuk memberikan yang terbaik kepada
semua umat agar mereka bebahagia

Hakim : Pengawal.. (menyuruh pengawal berbaju putih untuk membawa dokter


ke surga)

Dokter & Pengawal pergi menjauhi sang hakim

Narator : Hm.. sangat bermakna.. Perbuatan yang mereka lakukan dalam


menghilangkan nyawa manusia lainnya sama, tapi dasar pikiran mereka melakukannya
berbeda, itu yang menyebabkan mereka mendapat hukuman yang berbeda. Demikianlah
drama ini diperbuat agar kelak kita selalu memberikan yang terbaik kepada semua umat..
Perbuatan baik dimulai dari pemikiran baik.. Perbuatan buruk dimulai dari pemikiran
buruk

Anda mungkin juga menyukai