Anda di halaman 1dari 53

Perioperative Care

Created By: Nikmat, indah, yusita, kharisma, yuli, muafi.

PROGRAM STUDI ILMU


KEPERAWATAN
FIKES UMM
2

PREOPERATIVE NURSING CARE

• CONDUCT A NURSING ASSESSMENT


• PROVIDE PREOPERATIVE TEACHING
• PERFORM METHODS OF PHYSICAL
PREPARATION
• ADMINISTER MEDICATIONS
• ASSIST WITH PSYCHOSOCIAL PREPARATION
• COMPLETE THE SURGICAL CHECKLIST
Perioperative Care Created by:
Kelompok5@yahoo.com
12/07/2021

Three Phases
Fase Dimulai ketika keputusan diambil
Praoperatif untuk melaksanakan intervensi
pembedahan. Kegiatan perawatan
dalam tahap ini adalah pengkajian
praoprasi
Fase Dimulai ketika pasien dipindahkan ke
Intraoperatif meja oprasi. Tahap ini berakhir ketika
pasien dipindahkan ke PACU
Fase Dimulai dengan pemindahan pasien ke
Pacsaoperatif PACU dan berakhir pada waktu pasien
dipulangkan dari rumah sakit.
KLASIFIKASI PEMBEDAHAN Created by:
Kelompok5@yahoo.com
12/07/2021

Menurut Indikasi

Klasifikasi Tujuan contoh


Diagnostik Study terhadap jaringan untuk biopsi atau laparotomi
diagnosis eksplorasi
Kuratif Pengangkatan atau penggantian Eksisi tumor atau
jaringan yang rusak untuk mengangakat apendiks
memulihkan fungsi. yang mengalami
inflamasi

Reparatif Memperbaiki luka multipel. Injury

Rekonstruktif Koreksi cacat, peningkatan mammoplasty, atau


/Kosmetik penampilan, atau perubahan fitur bedah platik
fisik
Palliatif menghilangkan nyeri atau pemasangan selang
memperbaiki masalah gastrostomi
Menurut urgensi Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com

Klasifikasi Indikasi untuk Contoh


pembedahan
Emergency—membutuhkan Tanpa ditunda perdarahan hebat, obstruksi
perhatian segera; g3 kandung kemih atau usus, fraktur
mungkin mngancam jiwa tulang tengkorak, luka tembak
atau tusuk, luka bakar sanagat
luas.
Urgen—pasien Dalam 24-30 jam infeksi kandung kemih akut, batu
membutuhkan perhatian ginjal atau batu pada uretra.
segera
Required (diperlukan)— Direncanakan Hiperplasia prostat tanpa
pasien harus menjalani beberapa minggu— obstruksi kandung kemih.
pembedahan bulan
Gangguan tyroid, katarak.

Elective—pasien harus Tidak dilakukkan perbaikan Scar, hernia


dioperasi ketika diperlukan pembedahan tidak sederhana, perbaikan vaginal.
terlalu membahayakan

Optional (pilihan)— Pilihan pribadi bedah kosmetik.


keputusan terletak pada
paien
6

RISK FACTORS THAT INCREASE


PERIOPERATIVE COMPLICATIONS
• EXTREMES IN AGE
• DEHYDRATION
• MALNUTRITION
• OBESITY
• SMOKING
• DIABETES
• CARDIOPULMONARY DISEASE
• DRUG AND ALCOHOL ABUSE
• BLEEDING TENDENCIES
• LOW HEMOGLOBIN AND RED CELLS
• PREGNANCY
Tindakan perawatan perioperatif Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com

Fase Praoperatif (Persiapan pasien di unit perawatan)


1. Informed Consent
2. Status Kesehatan Fisik Secara Umum
3. Status Nutrisi
4. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
5. Status Mental dan Psikis
6. Kebersihan Lambung dan Kolon.
7. Pencukuran Daerah Operasi
8. Personal Hygine
9. Pengosongan Kandung Kemih
10. Obat-Obatan Pre Medikasi
11. Pendidikan pasien praoperatif
12. Pemeriksaan Penunjang
Fase Praoperatif (Persiapan pasien di unit perawatan) Created by:
Kelompok5@yahoo.com
12/07/2021

Tindakan Penjelasan

1. Informed Consent Surat pernyataan persetujuan. Keluaga


mengetahui manfaat dan tujuan serta
segala resiko dan konsekuensinya

2. Status Kesehatan Fisik


Secara Umum
o Status pernafasan
o Statu kardiovaskuler
o Fungsi hepatik dan ginjal
o Fungsi endokrin
o Fungsi imunologi
o Terapi medikasi
sebelumnya
o Pertimbangan gerontologi
Created by: 12/07/2021
2. Status Kesehatan Fisik Secara Umum Kelompok5@yahoo.com

Klasifikasi Penjelasan
1. Status pernafasan Tujuan: fungsi pernafasan yang optimal;
 Pasien berhenti merokok 4-6 minggu
sebelum pembedahan
Pembedahan biasanya
dikontraindikasikan ketika mengalami
infeksi pernafasan.

2. Status  Tujuannya adalah agar fungsi


kardiovaskuler kardiovaskuler berfungsi dengan baik
 Pd psien krdiovskular Hindari posisi
secara mendadak, imobilisasi
berkepanjangan, hipotensi atau hipoksia,
dan terlalu membebani sistem sirkulasi
dan cairan atau darah.
Created by: 12/07/2021
2. Status Kesehatan Fisik Secara Umum next.....
Kelompok5@yahoo.com

Klasifikasi Penjelasan
3. Fungsi hepatik dan  Hepar penting dalam biotransformasi
ginjal senyawa-senyawa anastesi.
 Ginjal; ekskresi obat-obat anastesi dan
metabolitnya.
 Kontraindiksi: nefritis akut, insufisiensi
renal akut dengan oliguri atau anuri, atau
masalah-masalah renal akut lainnnya.

4. Fungsi endokrin  Diabet tidak terkontrol—hipoglikemia


mengancam kehidupan
 Bahaya lain yang mengancam pasien
adalah asidosis atau glukosuria
 Pada pemberian anastesi—hindar
pmberian karbohidrat yang tidk adekuat
atau pemberian insulin yang berlebihan
Created by: 12/07/2021
2. Status Kesehatan Fisik Secara Umum next.....
Kelompok5@yahoo.com

Klasifikasi Penjelasan
5. Fungsi imunologi  Untuk melihat adanya alergi;termasuk
alergi sebelumnya
 Riwayat asma dilaporkan pada ahli
anastesi
 Gejala >>suhu tubuh harus diteliti—
infeksi

6. Terapi medikasi  Riwayat medikasi didokumentasikan


sebelumnya  Kemungkinan efek samping dan
interaksi obat selama proses perioperatif
Ex: kortikosteroid, diuretik tiasid, anti
depresan, insulin
7. Pertimbangan  Multiple diases, & penyakit kronik
gerontologi  Resiko pembedahan lebih buruk
Tindakan Penjelasan
3. Status Nutrisi  Mengukur tinggi badan dan
Created by: berat badan, lipat
12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com
kulit trisep, lingkar lengan atas
 Kadar protein darah (albumin dan globulin) dan
keseimbangan nitrogen.
 Kondisi gizi buruk—komplikasi >>,
 Komplikasi tersering dehisiensi (terlepasnya
jahitan sehingga luka tidak bisa menyatu),
demam dan penyembuhan luka yang lama.
4. Keseimbangan Cairan dan  Keadaan elektrolit serum harus normal
Elektrolit  Menghitung input output.
 kadar natrium serum (normal : 135 -145 mmol/l),
kadar kalium serum (normal : 3,5 - 5 mmol/l)
dan kadar kreatinin serum (0,70 - 1,50 mg/dl).
5. Status Mental dan Psikis  Kondisi mental dapat berpengaruh pada kondisi
fisik
 Jelaskan prosedur pembedahan sampai keluarga
mengerti
6. Kebersihan Lambung dan  Puasa 7-8 jam
Kolon.  Menghindari aspiras, dan kontaminasi feses
kedaerah pembedahan.
Tindakan Penjelasan
7. Pencukuran Daerah  Mencegah terjadinya infeksi
Created by:
Kelompok5@yahoo.com
12/07/2021

Operasi
8. Personal Hygine  Mencegah terjadinya infeksi
9. Pengosongan Kandung  Katerisasi
Kemih  Memeriksa balance cairan
10. Obat-Obatan Pre  Vaalium/diazepam—pasien dapat beristirahat
Medikasi  Antibiotik profilaksis di berikan 1-2 jam sebelum
operasi dan dilanjutkan pasca bedah 2-3 kali
untuk mencegah terjadinya infeksi selama
tindakan operasi dan pasca oprasi.
11. Pemeriksaan Penunjang  Radiologi
 Laboratorium
hemoglobin, angka leukosit, limfosit, LED,
jumlah trombosit, protein total (albumin dan
globulin), elektrolit (kalium, natrium, dan
chlorida), CT/BT, ureum kretinin, BUN, dll.
 Pemeriksaan guladarah
 biopsi
Skrining Diagnosis untuk klien bedah. Created by:
Kelompok5@yahoo.com
12/07/2021

Jenis pemeriksaan Tujuan

Hitung darah lengkap Eritrosit, leukosit, hemoglobin, hematokrit. Dapat menunjukkan


adanaya infeksi, volume darah rendah, dan potensial timbulnya
masalah oksigenasi.

Elektrolit serum Dapat memperlihatkan adanya gangguan ketidakseimbangan


cairan dan elektrolit.
Pemeriksaan koagulasi Massa protombin (Protombin Time, PT), massa paruh
thromboplastin (Partial Thromboplastin Time, PTT), dan hitung
trombosit memperlihatkan kemampuan pembekuan darah.
Kreatinin Serum Kemampuan darah mengekskresi kreatinin, produk sisa
metabolisme, untuk mengkaji fungsi ginjal. Peningkatan kadar
dapat mengindikasikan gagal ginjal
Urinalisis Untuk melihat adanya infeksi, penyakit ginjal dan diabetes
Created by: 12/07/2021

12. Pendidikan preoperasi Kelompok5@yahoo.com

a. Latihan nafas dalam


Mengurangi nyeri
Meningkatkan ventilasi dan oksigenasi darah setelah anastesi
Prosedur
a) Pasien tidur dengan posisi duduk atau setengah duduk
(semifowler) dengan lutut ditekuk dan perut tidak boleh
tegang.
b) Letakkan tangan diatas perut
c) Hirup udara sebanyak-banyaknya dengan menggunakan
hidung dalam kondisi mulut tertutup rapat
d) Tahan nafas beberapa saat (3-5 detik) kemudian secara
perlahan-lahan, udara dikeluarkan sedikit demi sedikit
melalui mulut.
e) Lakukan hal ini berulang kali (15 kali). Lakukan latihan dua
kali sehari praopeartif.
16

DEEP BREATHING & COUGHING


12. Pendidikan preoperasi next... Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com

b. Latihan Batuk Efektif


Mengurangi lendir atau sekret
Prosedur
1. Pasien condong ke depan dari posisi semifowler, jalinkan jari-jari
tangan dan letakkan melintang diatas incisi sebagai bebat ketika
batuk.
2. Kemudian pasien nafas dalam (3-5 kali)
3. Segera lakukan batuk spontan, pastikan rongga pernafasan
terbuka dan tidak hanya batuk dengan mengadalkan kekuatan
tenggorokan saja karena bisa terjadi luka pada tenggorokan. Hal
ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan, namun tidak berbahaya
terhadap incisi.
4. Ulangi lagi sesuai kebutuhan.
5. Jika selama batuk daerah operasi terasa nyeri, pasien bisa
menambahkan dengan menggunakan bantal kecil atau gulungan
handuk yang lembut untuk menahan daerah operasi dengan hati-
hati sehingga dapat mengurangi guncangan tubuh saat batuk.
12. Pendidikan preoperasi next...
Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com

b. Leg Exercise
Mempercepat proses penyembuhan
Menghindari konntraktur sendi dan dekubitus
Menghindari penumpukan lendir pada pernafasan
Memperlancar sirkulasi & mencegah stasis vena
Prosedur
1. Berbaring dalam posisi semi fowler dan lakuan latihan sederhana
berikut ini untuk memperbaiki sirkulasi.
2. Bengkokkan lutut dan naikkan kaki tahan selama beberapa detik ,
kemudian luruskan tungkai dan turunkan ketempat tidur.
3. Lakuakan hal tersebut lima kali untuk satu tungkai, kemudian ulang
pada tungkai lainnya.
4. Rotasikan kedua pergelangan kaki membentuk lingkaran penuh.
Intruksikan klien untuk menggambarkan lingkaran dengan jempol
kaki (ulangi 5x).
5. Minta klien melakukan latihan ini minimal setiap 2 jam pada saat
klien terjaga.
19

LEGS EXERCISES
SURGERY CHECKLIST Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com
Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com

 
Fase Intraoperatif

Tim kamar bedah


Perawat Scrub
1. Dokter bedah
2. Assistant dokter bedah
3. Perawat intraoperatif Perawat sirkulasi

4. Ahli anastesia
Perawat anastetist
Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com
Tugas dan aktivitas perawat intraoperatif

Scrub Nurse
 Menyiapkan suplai dan alat steril yang diperlukan untuk
pembedahan.
 Mempertahankan keamanan dan sterilitas area steril
 Memastikan anggota tim steril mempertahankan teknik
sterilitas.
 Memberi instrumen steril, jahitan, suplai steril lain yang
tepat yang diperlukan dokter bedah.
 Mengecek peralatan dan material untuk memastikan
bahwa semua jarum, kassa, dan instrumen sudah
dihitung lengkap saat insisi ditutup.
 Mentaati prosedur dan kebijakan yang telah ditentukan
seperti menghitung dengan benar kassa, instrumen,
pisau, gunting, dll.
Tugas dan aktivitas perawat Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com

intraoperatif next....
Perawat sirkulasi
 Asisten perawat scrub dan dokter bedah.
 Memberi dukungan emosi pada pasien dan melakukan
tidakan keperawatan yang diperlukan.
 Saat klien baru masuk R.bedah—membantu mengatur posisi
dan menyiapkan alat & duk bedah
 Memberikan suplai dan alat yang diperlukan oleh tim steril
 Menerapkan prinsip aseptik
 Memastikan bahwa hitungan kassa, instrumen, pisau,
gunding sudah lengkap dan didokumentasikan.
 Memberi informasi yang relevan kepada indvidu, keluarga
dan perawat terkait.
Perawat anastetist
Memberikan agen anastetik dan membaringkan pasien yang benar
dimeja operasi.
Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com
ANASTESIA

Anestesia adalah suatu keadaan narcosis,


analgesia, relaksasi dan hilangnya refleks.
Anestetik yang
menghambat sensasi di
seluruh tubuh (anestesi
Anastesia di bagi umum)
menjadi 2 kelas

Anestetik yang menghambat


sensasi di sebagian tubuh
(anastesi regional)
Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com
ANASTESIA UMUM

Klasifikasi Jenis
Diinhalasi a. Anestetik Cair Volatile
 Menghasilkan anesthesia saat
uapnya dihisap.
 Contoh : Halotan (flothane),
Enfluran (Enhtrane), Metasifluran
(Penthrane), Isofluran (Forane).
b. Anestetik gas
 Diberikan melalui inhalasi dan
selalu dikombinasikan dgn oksigen.
 Contoh : Oksida Nitrat &
Siklopropane
Ex: Barbiturat (untuk yang singkat),
Anastesia intravena natrium thiopental (efek lebih lama).
Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com

Anastesi regional
1. Anesthesia Spinal
2. Blok Konduksi
 Blok Epidural
diinjeksikan melalui kanalis spinalis sekeliling
duramater. Memblok fungsi sensori, motor &
otonomik
 Blok Pleksus brakialis
 Anastesia Paravertebral
Menyebabkan anestesi pd saraf yang mempersarafi
dada, dinding abdomen & ekstrimitas.
 Blok Transakral (Kaudal) efek anestesi pd perineum,
kadang abdomen bawah.
3. Anestesia Infiltrasi Lokal
SPINAL ANASTHESIA
Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com
Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com

Hal yang Perlu Diperhatikan di


Ruang pembedahan
▫ Posisi pasien.
▫ Persiapan tubuh sebelum oprasi.
▫ Sterilisasi.
▫ Obat-obatan yang digunakan.
▫ Lingkungan aseptik dan keselamatan
OPERATION POSITIONS
Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com
Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com

ENDOTRACHEAL INTUBATION
FASE PASCAOPERATIF Created by:
Kelompok5@yahoo.com
12/07/2021

Kriteria Pemindahan ke Ruang PACU


 Sadar dan orientasi
 Jalan nafas bersih dan terbuka
 TTV stabil minimal 30 menit
 Output urine > 30 ml/jam
▫ Dressing kering dan utuh
Kriteria dan pedoman penilaian unit pasca anastesi
 Fungsi pulmonal tidak terganggu
 Hasil oksimetri nadi menunjukkan saturasi O2 yang adekuat
 Tanda-tanda vital stabil, termasuk tekanan darah
 Orientasi tempat, waktu, peristiwa.
 Haluaran urine 30ml / jam
 Mual dan muntah dalam kontrol;nyeri minimal.

Bagan ruang pemulihan Pascaanastesi


FASE PASCAOPERATIF
Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com

KOMPLIKASI PEMBEDAHAN

1. Shock hipovolemik
2. Hemorhage
3. Retensi urine
4. Trombosis Vena Profunda (TVP)
5. Embolisme pulmonal
6. Komplikasi pernafasan
7. Delirium
8. Komplikasi gastrointestinal
FASE PASCAOPERATIF
Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com
Komplikasi pembedahan dan pencegahan

Jenis komplikasi Pencegahan

1. Syok hipovolemik a) Pemantauan tanda vital.


b) Terapi penggantian cairan.
c) Menjaga trauma bedah pada tingkat minimum.
d) Pengatasan nyeri dengan membuat pasien senyaman
mungkin dan dengan menggunakan narkotik secara
bijaksana.
e) Pemakaian linen yang ringan dan tidak panas
(mencegah vasodilatasi).
f) Ruangan tenang untuk mencegah stres.
g) Posisi supinasi dianjurkan untuk memfasilitasi
sirkulasi.

2. Embolisme Ambulasi pascaoperatif dini mengurangi resiko


pulmonal embolisme pulmonal.
FASE PASCAOPERATIF
Created by: 12/07/2021

Komplikasi pembedahan dan pencegahan, next.......


Kelompok5@yahoo.com

Jenis komplikasi Pencegahan


3. Perdarahan a) Pasien dibaringkan seperti pada posisi pasien syok
(berbaring datar telentang dengan tungkai dinaikkan
membentuk 20 derajat sementara lutut tetap lurus)
b) Sedatif atau analgetik diberikan sesuai indikasi
c) Inspeksi luka bedah
d) Balut kuat jika terjadi perdarahan pada luka operasi
e) Transfusi darah atau produk darah lainnya
f) Observasi VS (vital sign)
4. Komplikasi a) Mencegah terjadinya menggigil, yang selanjutnya
pernafasan menurunkan resistensi pasien.
b) Penghisapan sekresi menggunakan selang edndotrake
atau bronkoskopi.

5. Retensi urine Katerisasi


6. Komplikasi Masalah pertimbangan nutrisi dan Obstruksi intestinal
gastrointestinal
Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com
FASE PASCAOPERATIF
Created by: 12/07/2021

Komplikasi pembedahan dan pencegahan, next.......


Kelompok5@yahoo.com

Jenis komplikasi Pencegahan


7. Trombosis vena Tanda Gejala:
profunda (TVP)  Nyeri atau kram pada betis
 Demam, menggigil dan perspirasi
 Edema
 Vena menonjol dan teraba lebih mudah
a) Latihan tungkai
b) Pemberian Heparin atau Warfarin dosis rendah
c) Menghindari penggunaan selimut yang digulung,
bantal yang digulung atau bentuk lain untuk
meninggikan yang dapat menyumbat pembuluh di
bawah lutut
d) Menghindari menjuntai kaki di sisi tempat tidur
dalam waktu yang lama
8. Delirium Penatalaksanaan
a) 2-3 hari sebelum pembedahan dengan meningkatkan
pemasukan cairan (delirium henti alkiohol)
b) Pemberian sedatif atau tranquliser
c) Glukosa diresepka IV dan Vitamin peroral
ASKEP PRAOPERATIF
Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com

A. PENGKAJIAN

• Usia
• Alergi
• Obat dan zat yang digunakan
• Riwayat medis
• Status nutrisi
• Pengalaman pembedahan yang terdahulu dan
sekarang
• Latar belakang budaya dan agama
• Psikososial
• Pemeriksaan Fisik
ASKEP PRAOPERATIF
Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com

A. PENGKAJIAN.. Next...

1. Usai : Pada usia 30-40 tahun kapasitas fungsional


dari setiap sistem tubuh menurun sekitar 1% setiap
tahunnya.
2. Alergi: Pasien harus dikaji apakah alergi terhadap
iodin, lateks, obat-obatan, larutan antiseptik, larutan
pencuci kulit dan plester dll. Karena semua bahan
tersebut dipakai dalam pembedahan.
3. Obat dan zat yang digunakan
Mengkaji pemakaian obat-obatan yang dibeli sendiri,
rokok, alkohol, dll harus dikaji. Serta mengkaji obat
yang tidak baik baik pada anastesi dan menimbulkan
kompilikasi pascaoperatif seperti aspirin dan NSAID
Obat yang menimbulkan pada anastesi atau pembedahan

Obat Efek Implikasi keperawatan


Antikoagulan − Mencegah agregasi trombosit − Aspirin harus dihentikan 7 hari
Aspirin − Menggangu faktor pembekuan sebelum pembedahan
Heparin darah − Pantau tanda perdarahan
Warfarin − Pantau hasil pemeriksaan massa
protrombin dan koagulasi
NSAID − Mencegah agregitasi trombosit − Pantau tanda perdarahan
− Pantrau tanda infeksi
− Memperpanjang massa perdarahan
Steroid
− Mengurangi respon neuroendokrin
− Efek anti inflamasi
− Memperlambat pembekuan darah

Antihipertensi − Kemungkinan krisis hipotensi − Pantau tekanan darah dan polanya


intraoperasi terus menerus perioperative
ASKEP PRAOPERATIF
Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com

Pengkajian Next...

4. Riwayat medis: Mengkaji status imunologis, endokrin,


kardiovaskuler, pernafasan, ginjal, gastrointestinal,
neurologis, muskuloskeletal, dan dermatologis.
5. Status nutrisi: Pasien dengan status nutrisi beresiko tinggi
mengalami komplikasi karena pembedahan atau anestesia.
6. Pengalaman pembedahan: Mengkaji jenis dan sifat
pembedahan dan jarak waktu pembedahan yang dulu
dengan yang sekarang.
7. Ltr blkg Budaya dan agama: Kebudayaan dan
kepercayaan bisa mempengaruhi respon seseorang terhadap
kesehatan, sakit, pembedahan dan kematian.
8. Psikososial: Mengkaji pengetahuan dan persepsi pasien
tentang pembedahan/ Oprasi.
9. Pemeriksaan Fisik (head to toe)
ASKEP PRAOPERATIF
Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Defisit pengetahuan berhubungan dengan tidak ada


informasi mengenai rutinitas perioperatif
2. Cemas yang berhubungan dengan perubahan citra
tubuh, perubahan status kesehatan, finansial, tidak
terlindung informasi
3. Resiko keridak efektifan bersihan jalan nafas
berhubungan dengan prosedur bedah, anastesi, sedasi,
dan banyak ekskresi
4. Resiko perubahan perfusi perifer, trombosis vena
profunda berhubungan dengan statis vena,
peningkatan pembekuan darah.
5. Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan
rasa cemas dan lingkungan.
Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com

INTERVENSI PRAOPERATIF
INTERVENSI
ASKEP INTRAOPERATIF Created by:
Kelompok5@yahoo.com
12/07/2021

A. PENGKAJIAN

• Biasanya pasien diantar ruang tunggu di ruang bedah.


Perwat memeriksa kelengkapan catatan medis (status
pasien) termasuk daftar periksa praoprasi.
• Perawat mengkaji kondisi fisik dan psikologis pasien
untuk pemindahan.
• Faktor resiko untuk kelebihan volume cairan biasa
timbul karena asupan cairan yang berlebihan (infus),
asupan natrium, adanya kegagalan ginjal kronis, gagal
jantung kongestive dan terapi kortikosteroid (karena
retensi natrium).
ASKEP INTRAOPERATIF
Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com

Next,.

A. Gunakan data dari pasien dan catatan pasien


untuk mengidentifikasi variabel yang dapat
mempengaruhi perawatan dan berguna sebagai
pedoman rencana perawatan pasien
1. Identifikasi pasien
2. Validasi data yang dibutuhkan dengan pasien
perkebijakan bagian
3. Telaah catatan pasien:
 Informed yang benar dg tanda tgan pasien
 Kelengkapan catatan riwayat kesehatan dan PemFis
 Hasil pemeriksaan diagnostik
 Ceklis Praoperatif
Created by: 12/07/2021
Next...... Kelompok5@yahoo.com

B. Lengkapi pengkajian praoperatif segera


 Status fisiologis (mis: tingkat sehat sakit, tingkat
kesdaran)
 Status psikososial (mis: ekspresi kehawatiran,
tgkt ansietas, mek. Koping)
 Status fisik (mis: t4 operasi, kondisi kulit dan
efektifits persiapan, pencukuran)
ASKEP INTRAOPERATIF
Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ansietas yang berhubungan dengan lingkungan yang asing, takut


pembedahan atau anastesia, diagnosis intraoprasi.
2. Resiko trauma (posisi intraoprasi) yang berhubungan dengan posisi
tubuh yang tidak benar, imobilitas, obesitas, terlalu kurus, lanjut usia,
edema.
3. Resiko infeksi luka bedah yang berhubungan dengan mekanisme
perlindungan tubuh menurun, tidak memperhatikan teknik aseptik, status
kesehatan sebelumnya tidak mendukung.
4. Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan lansia, kamar
oprasi yang sangat dingin, pemajanan yang berlangsung lama, pemakaian
larutan atau cairan yang dingin
5. Kekurangan volume cairan tubuh yang berhubungan dengan
hilangnya banyak darah ketika pembedahan, stress akibat intervensi bedah,
terapi antikoagulan, trauma, adanya perdarahan sebelum pembedahan,
lansia
6. Kelebihan volume cairan (resiko) berhubungan dengan asupan cairan
yang cepat dan banyak (infus), asupan salin yang banyak, terapi
kortikosteroid.
Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com

INTERVENSI KEPERAWATAN
INTRAOPERATIF
INTERVENSI
 
PENGKAJIAN PASCAOPERATIF Created by:
Kelompok5@yahoo.com
12/07/2021

segera pasca operasi


1.SISTEM PERNAFASAN
• Obstruksi jalan nafas.
• Hipoksemia,
• Wheezing,
• Hipoksemia
• Aspirasi
• Laringospasme

2. SISTEM KARDIOVASKULER
• Pengkajian pascaoperasi
• Hipotensi.
• Hipertensi
• Disritmia jantung.
Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com

3.TERMOREGULASI
• Hipotemia
• Hipertermia
4. CAIRAN DAN ELEKTROLIT.
5. SITEM GASTROINTESTINAL
6. STATUS NEUROLOGIS
7. GINJAL
• Asupan dan haluaran
• Jalur intravena dan infus
• Irigasi.
• Drain dan kateter.
LANJUTAN pasca Created by:
Kelompok5@yahoo.com
12/07/2021

operasi
Status kardiovaskular
 Trombosis vena
 Embolisme paru:
Gastrointestinal
 Cegukan.
 Distensi abdomen dan nyeri gas.
Sistem perkemihan
Retensi urin dapat diketahui bila tidak ada urine selama 6 jam atau urin sedikit.
Penyembuhan luka.
 Faktor penghmbat penyembuhan luka: usia, nutrisi, kortikosteroid (dapat
menekan inflasi), adanya benda asing dan infeksi dalam luka, sirkulasi darah
yang baik.
 Perdarahan
 Infeksi luka bedah.
 Dehinsi dan eviserasi: dehinsi adalah luka insisi yang terbuka, eviserasi bila
organ dalam abdomen keluar.
Aspek psikososial: Cemas.
ASKEP PASCAOPERATIF
Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan


dengan banyak sekresi, penyumbatan jalan nafas, posisi
yang tidak benar.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan nyeri
luka bedah, balutan yang kencang, efek dari obat.
3. Aspirasi (resiko) berhubungan dengan penurunan
tingkat kesadaran, supresi refleks batuk dan menelan.
4. Penurunan curah jantung berhubungan dengan adanya
masalah jantung sebelum pembedahan, hipotermi.
5. Trauma (resiko) berhubungan dengan defisit
sensorimotor, statis vena, disorientasi
6. Kekurangan/ kelebihan volume cairan (resiko)
berhubungan dengan cairan intravena, gangguan ginjal,
gangguan endokrin.
Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com

INTERVENSI KEPERAWATAN
PASCAOPERATIF
• INTERVENSI
Created by: 12/07/2021
Kelompok5@yahoo.com

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai