Saat ini pemrosesan biodiesel dari minya jarak dilakukan dengan cara
batch, bagaimanakah cara agar bias dilakukan secara kontinu? Selain
itu dibahas juga mengenai kesesuaian spesifikasi biodiesel minyak
jarak dengan genset yang saat ini beredar di pasaran.
Salam kenal sebelumnya, saya Pahala Dominicus Sinurat, kebetulan saya bekerja
freelance sebagai Energy Development Specialist di PT LAPI ITB. Pak, apakah Bapak
memiliki referensi tentang daerah potensial yang Bapak sebutkan, terutama di
daerah Pulau Jawa? Jika berkenan perusahaan apakah yang sudah memulai investasi
penanaman seluas 200,000 hektar tersebut?
Bicara ratusan ribu hektar, tolong dibedakan antara yang isu, sedang menjajaki, atau
mulai beberapa ratus sd ribuan Ha. Kalau 200.000 Ha, tebakan saya baru sebatas
studi dan menjajaki.
Tanggapan 3 : ariyo
Dear Mr Hadi M
Setau saya buah jarak itu sangat langka, di Indonesia hanya ada di NTT, Kalo
masalah proses pembuatannya itu Cuma sederhana, tinggal kita press dan kita ambil
minyaknya.
Tapi kalo anda membutuhkan buah jarak tersebut, kira2 berapa yang bapak
butuhkan?
Proses pengolahan minyak jarak menjadi minyak diesel sintetis memang sederhana.
Tapi setahu saya tidak semudah di press, karena ada proses trans-esterifikasi untuk
dijadikan minyak diesel sintetis. Kalau diambil minyaknya doing memang cukup di-
press aja
reaksi tranesterifikasi sangat mudah, berikut salah satu resep yang bisa di coba.
endapkan, bagian bawah adalah glyserol, bisa dipakai sebagai sabun. bagian atas
nya minyak biodiesel yang di cari . kalau sulit dapat minyak jarak, raw cpo yang
berwarna merah bisa juga.
Pak,
Tanggapan 7 : zukita
Untuk tambahan informasi tentang minyak jarak bisa juga lihat di
www.jarakpagar.com
saat ini saya masih menunggu informasi lebih lanjut dari produksi, karena selain
nozzle injector, memang pompa bahan bakar genset tersebut pun ternyata ikutan
rusak
Tanggapan 9 : Firman
Pak Arif,
Adakah bapak pernah memasang diff pressure gauge di filter dan oil pressure gauge
sewaktu menggunakan CPO. Sehingga diketahui parameter pressure.
Untuk yang dinozzle ada kemungkinan memang dari kotoran or debris yang lolos dari
filter. Atau kemungkinan lain dari sisa hasil pembakaran yang kurang sempurna
(setting engine).
Pemisahan nya ini yang sulit, karena Biodiesel dan glyserol plus katalist (KOH) agak
sulit di pisah. untuk produser yang baik biodiesel yang terbentuk akan di water wash
berkali kali untuk membuang KOH dan Glyserol yang mungkin masih ada. tapi kalau
quality control dari manufacturing proses ini tidak diestablish agak repot.
Klaim Biodiesel maker memang betul punya daya bersih wong ada sabun nya
(gliserol dg KOH jadi spt sabun colek) tapi material ini juga akan mengurangi lubricity
dari diesel tersebut, ujung ujung nya injection pump nya jadi oblag, ngak ada
pressure nya buat atomizing fuel. dan juga kalau masih ada unreacted material
tinggal di injection tube karean temperaturnya panas bereaksi kembali ahirnya jadi
gunk buntuin atomizer.
saya kira ini yang menjadi rational Bppt waktu testing biodiesel nya, ngak mau 100%
pake biodiesel buatanya sendiri buat menjaga lubricity fuel itu secatra keseluruhan.
terus terang ini dugaan saja i dont have all the fact, cuman melihat dari kesulitan
Batch process.
untuk aman nya sih, test bio diesel tersebut pake simulated diesel saja, maksud saja
dibikin work bench yang komponen nya, injection pump, high presure tube,
injector/atomizer. yang dijalankan oleh motor listrik. jadi pak ari boleh main main sa
puas nya di angetin tube nya di dinginkan see what happen. meskipun saran ini tidak
menjamin top lubrication ke piston & piston house di uji. selamat mencoba pak
Tanggapan 12 : Nurudin
Saya sependapat dengan pak roedy,
Pak Ari,
Mungkin di tes dulu saja bio-diesel yang digunakan tersebut apakah sudah masuk ke
spesifikasi sesuai SNI. Seharusnya problem tersebut tidak muncul, apalagi kalo
masalahnya juga sampai di pompa bahan bakar (yang berarti memang ada kotoran
terikut pada supply biodieselnya).
Ada teman di ITB pernah test dgn Genset DongFeng 30 KVA, no problemo bahkan
untuk penggunaan 100%.
Benar memang proses di transesterifikasi seperti yang diceritakan pak Roeddy, akan
tetapi dengan proses washing dan flash evaporasi yang baik maka gliserol dan kadar
air seharusnya bisa memenuhi SNI. Daya pembersihannya bukan karena adanya
sabun yang terbentuk (ini yang hustru harus dihindari dan dihilangkan) tetapi dari
karakteristik bio-diesel sendiri yang mampu melarutkan bahan organik dan rubber
(kalau pengotornya metal tracing ya sami mawon).