Anda di halaman 1dari 14

KEIKHLASAN DALAM

BERIBADAH
IKHLAS
Secara bahasa, ikhlas bermakna bersih dari kotoran
dan menjadikan sesuatu bersih tidak kotor. Maka
orang yang ikhlas adalah orang yang menjadikan
agamanya murni hanya untuk Allah saja dengan
menyembah-Nya dan tidak menyekutukan dengan
yang lain dan tidak riya dalam beramal.
Sedangkan secara istilah, ikhlas berarti niat
mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa
menyekutukan-Nya dengan yang lain. Memurnikan
niatnya dari kotoran yang merusak.
KEIKHLASAN DALAM
BERIBADAH
Keikhlasan dalam beribadah merupakan
penegasan atas kemurnian atas keesaan Allah
swt. dan penolakan terhadap segala bentuk
kemusyrikan atau noda syirik sekecil apapun.
Keikhlasan dalam beribadah memiliki makna
tauhid, yakni pengesaan Allah swt. dalam
berbagai aspek kehidupan.
CIRI-CIRI ORANG YANG IKHLAS

Senantiasa beramal dan bersungguh-sungguh dalam


beramal.
Terjaga dari segala yang diharamkan Allah.
Memberi sesuatu dengan perasaan ringan dan tanpa
beban di hati.
Tak pernah kecewa walau ternyata amal salehnya
berimbas kepada ujian dan cobaan yang
menyakitkan.
dll
SURAT AL AN’AM AYAT 162-163

ِّ ‫ي َو َم َماتِي هّلِل ِ َر‬


‫ب‬ َ ‫قُ ْل إِ َّن‬
َ ‫صالَتِي َونُ ُس ِكي َو َم ْحيَا‬
َ ‫ْال َعالَ ِم‬
‫ين‬
“Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku,
hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta
alam.”( Q.S Al An’am : 162 )
ُ ‫ك أُ ِم ْر‬
 ‫ت َوأَنَاْ أَ َّو ُل ْال ُمي ْسلِ ِم َن‬ َ ِ‫ك لَهُ َوبِ َذل‬
َ ‫الَ َش ِري‬
Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang
diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang
pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". ( Q.S Al
An’am : 163 )
ISI KANDUNGAN
Surat Al An’am ayat 162-163 sering kita baca pada bacaan
iftitah shalat karena ayat ini bermakna sebuah pengakuan
terhadap kekuasaan Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Kita
mengakui bahwa Allah SWT adalah satu-satunya zat yang
patut dan wajib disembah, karena yang lain tidak ada yang
bisa menandingi kekuasaan Allah SWT.
QS Al An’am yang kita baca pada saat iftitah shalat
menandakan bahwa kita berikrar bahwa kita ikhlas untuk
beribadah, tidak ada motivasi lain dalam ibadah kita hanya
ikhlas untuk Allah SWT. Ikhlas merupakan syarat
diterimanya amal shaleh yang dilaksanakan.
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Allah tidak akan
menerima suatu amal kecuali amal yang dikerjakan dengan
ikhlas dan mencari ridho Allah” (HR. Ibnu Majah)
Setiap perbuatan manusia dimulai dari gerak hati atau
niatnya. Oleh karenanya, yang harus diluruskan pertama
kali, dan tercapainya derajat mukhlisin adalah titik awal dari
gerak hati manusia atau niatnya. Melalui niat yang baik akan
menjadi awal perbuatan baik. Begitu pula niat ikhlas akan
mengantarkan ke perbuatan yang ikhlas pula. Bila tingkatan
yang terakhir ini mampu dicapai manusia, maka yang
muncul adalah kebersihan hati dan ketulusan jiwa, sehingga
baginya tiada pekerjaan yang dirasakan beban, sekalipun
sangat sulit menurut pandangan orang awam.
Kesimpulan kandungan surat Al An’am
ayat 162- 163
 Semua aktivitas kehidupan, baik berupa ibadah
khusus seperti shalat, zakat, puasa dan ibadah umum
seperti muamalah, bahkan kehidupan dan kematian
hendaknya kita serahkan kepada alllah semata.
 Tidak ada yang dapat menyamai Allah.
 Hendaknya kita hanya berserah diri kepada Allah.
 Menyadari dan bersumpah tidak menyekutukan Allah
dan menjadi orang pertama serta mengutamakan
Islam sebagai tatanan kehidupannya demi mencapai
tujuan hidup yakni selamat di dunia dan di akhirat.
SURAT AL BAYYINAH AYAT 5
 ‫ين ُحنَفَاء‬ َ ‫ين لَهُ ال ِّد‬
َ ‫ص‬ ِ ِ‫َو َما أُ ِم ُروا إِاَّل لِيَ ْعبُ ُدوا هَّللا َ ُم ْخل‬
ُ ‫صاَل ةَ َويُ ْؤتُوا ال َّز َكاةَ َو َذلِ َك ِد‬
‫ين ا ْلقَيِّ َم ِة‬ َّ ‫َويُقِي ُموا ال‬
 Artinya: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali
supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama
yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat
dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah
agama yang lurus.” (QS Al Bayyinah : 5)
ISI KANDUNGAN
 Manusia diperintahkan untuk menyembah hanya
kepada Allah SWT.
 Memurnikan agama Allah dari ajaran-ajaran
kemusyrikan.
 Manusia diperintahkan mendirikan shalat dan
zakat.
 Menyembah kepada Allah dan menjauhi
kemusyrikan adalah agama yang benar dan lurus.
Menjalankan ibadah yang telah ditetapkan oleh
Allah dengan penuh keikhlasan, seperti dalam
menjalankan perintah shalat yang tepat pada
waktunya dengan khusyuk serta lengkap dengan
rukun dan syaratnya. Rasulullah pernah bersabda yang
artinya: “Shalat itu tiang agama, barang siapa yang
mendirikan shalat maka ia mendirikan agama dan
barang siapa yang meninggalkannya berarti ia telah
meruntuhkannya.” (HR Baihaqi)
Dalam ayat ini orang yang beriman kepada Allah
juga diperintahkan untuk menunaikan zakat. Dalam
menunaikan zakat haruslah mengikuti aturan dari
Allah dan rasulnya yaitu kepada yang berhak
menerimanya.
ORANG YANG BERHAK MENERIMA
ZAKAT
 Orang fakir
 Orang miskin
 Pengurus zakat
 Muallaf
 Memerdekakan budak
 Orang berhutang
 Pada jalan Allah (sabilillah)
 Orang yang sedang dalam perjalanan yang
bukan maksiat mengalami kesengsaraan
dalam perjalanannya.
Al Qur’an banyak menyatakan apabila terdapat perintah
mendirikan shalat pasti selalu diiringi dengan perintah
menunaikan zakat karena antara shalat dan zakat terjalin
hubungan yang sangat erat. Shalat merupakan pembersih jiwa,
sedangkan zakat merupakan pembersih harta. Mengeluarkan
zakat bagi sebagian manusia memang sukar karena zakat
adalah suatu pengeluaran harta sendiri yang sangat disayangi.
DAFTAR PUSTAKA
 http://islamic-studymulya.blogspot.com
 http://www.dakwatuna.com

Anda mungkin juga menyukai