5 BAB I PENDAHULUAN 1. A. Latar Belakang Tantangan pendidikan pada jenjang sekolah dasar (SD) dimasa depan disadari akan semakin berat. Hal ini merupakan konsekuensi kemajuan dalam berbagai aspek kehid upan. Perkembangan masyarakat dan ilmu pengetahuan yang semakin maju pesat, meng hasilkan inovasi di bidang ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan dirasakan lebi h pesat dibandingkan dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan pada saat ini menjadi perhatian. Peningkatan kua litas pendidikan tidak dapat berjalan tanpa adanya inovasi pendidikan. Apa yang ingin dicapai melalui inovasi pendidikan tersebut, yaitu usaha untuk me ngubah proses pembelajaran, perubahan dalam situasi belajar yang menyangkut kuri kulum, peningkatan fasilitas belajar mengajar serta peningkatan mutu profesional guru. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, guru sebagai ujung tombak dunia pendidikan har us mampu berperan dan bertanggung jawab sebagai perencana pelaksana dan penilai yang sekaligus berfungsi sebagai suri tauladan, motivator dan pengarah bagi pese rta didiknya sesuai dengan Tri Asaa Pendidikan Ki Hajar Dewantoro: Ing Ngarso Sun g Tulodho Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani . Namun peran guru di Sekolah Dasar (SD) tersebut belum dapat difungsikan secara optimal. Karena banyak problem dan tantangan yang harus dihadapi oleh guru di se kolah tersebut. Problema tersebut berasal dari diri guru sendiri mauppun deri li ngkungan sekolah. Faktor yang berasal dari diri guru sendiri adalah masih rendahnya tingkat pendid ikan yang belum sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman pada era sekarang ini. Sedangkan faktor lingkungan tempat mengajar antara lain sumber bahan dan alat y ang belum memadai dan juga dari lingkungan keluarga yang mendukung. Selama penulis menjalankan tugas sebagai guru di SD Negeri 4 Bangsri, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara masih banyak kekurangan dan tantangan yang harus penul is hadapi. Seperti pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas 3 semes ter 2 tentang kompetensi dasar memahami pentingnya semangat kerja. Dari hasil ra ta-rata tes formatif masih rendah hanya 61. Dari 27 siswa hanya 7 siswa yang tun tas. Tingkat ketuntasan hanya mencapai 26% dan sebagian besar belum menguasai ma teri tersebut. Dari masalah hasil pembelajaran tersebut di atas, penulis mengajak siswa untuk m emahami kompetensi dasar tentang pentingnya semangat dengan strategi Mind Mappin g. Dengan menciptakan imajinasi dan kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS unt uk menghubungkan informasi, agar dapat terorganisir dengan baik. Dengan strategi Mind Mapping diharapkan siswa dapat belajar sambil berkreasi, se hingga apa yang dibuatnya melalui pemetaan dapat selalu berada dalam memorinya d engan tidak banyak kerja. 1. B. Rumusan Masalah Kunci permasalahan di atas adalah kesalahan dalam memilih dan menerapkan metode pembelajaran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti akan berusaha meng gunakan metode yang dapat mengungkap dan melatih kemampuan siswa dalam memahami konsep pentingnya semangat kerja di kelas III. Berdasarkan uraian di atas maka masalah yang menjadi fokus dalam penelitian adal ah Apakah Dengan Penerapan Strategi Mind Mapping Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Pemahaman Konsep Pentingnya Semangat Kerja Di Kelas****** Semeste r ***Pada SD Negeri ************************************************************ * ? 1. C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah: 1. Menerapkan strategi mind mapping untuk meningkatkan hasil belajar siswa da lam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. 2. Membangkitkan minat belajar siswa. 3. Membangkitkan imajinasi dan kreativitas siswa dalam pembelajaran. 4. Meningkatkan daya aktualitas siswa, baik mengenai ranah kognitif, afektif dan psikomotorik dalam pembelajaran IPS yang pada gilirannya dapat mempermudah p eningkatan prestasi belajar siswa. 1. D. Manfaat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mempunyai manfaat yang besar bagi peneliti sebag ai guru kelas, siswa dan sekolah. 1. Bagi Guru: 2. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran dengan variasi pendekat an pembelajaran. 3. Memasyarakatkan PTK di kalangan guru-guru SD dalam KBM pada waktu-waktu te rtentu. 4. Melengkapi metode-metode yang dipakai dalam penggunaan alat peraga secara intensif dan kontinyu. 1. Bagi Siswa 2. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa dalam pembel ajaran agar siswa mampu memahami konsep. 3. Meningkatkan rasa ingin tahu, sehingga siswa berani bertanya dan akh irnya suasana pembalajaran menjadi hidup. 4. Siswa dapat mengembangkan kreativitas dan imajinasinya dalam pembela jaran IPS. 5. Siswa akan bersikap kritis terhadap hasil belajarnya. 1. Bagi Sekolah 2. Dengan meningkatnya kualitas guru dan hasil belajar siswa, aka n meningkat pula kualitas sekolah. 3. Hal ini sangat diharapkan bagi masyarakat di masa mendatang se iring dengan pertumbuhan dan perkembangan zaman. 4. Sekolah yang diidamkan masyarakat adalah yang dapat membawa ke arah kemajuan anak didiknya. BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. A. Strategi Mind Mapping Dalam dunia pendidikan selama ini telah dilakukan berbagai peningkatan dalam pen yelanggaraan program pendidikan. Salah satunya adalah peningkatan mutu pendidika n. Di bidang pendidikan telah dilakukan berbagai upaya untuk menginmbangi laju p erkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menghadapi berbagai tantangan k emajuan zaman. Seorang guru memiliki tanggung jawab yang besar untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru yang harus ditingkatkan antara lain dengan mempersiapkan sumb er daya pendidikan yang profesional guna mempersiapkan anak didik dengan kemampu an yang optimal, namun setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda dalam memah ami materi yang disampaikan oleh pendidik. Setiap individu memiliki tingkat kece rdasan yang bervariasi. Dalam hal ini tugas guru adalah mengkombinasikan dan mem adukan berbagai kecerdasan tersebut sebanyak mungkin dan membuat mereka senang b elajar, sehingga mereka mampu menggunakan kecerdasannya (Suciati dkk, 2002: 2.13 ). Perkembangan intelektual anak merupakan suatu proses asimilasi yaitu proses dima na informasi atau pengalaman yang diperoleh seseorang masuk ke dalam struktur me ntalnya, dan akomodasi yaitu kejadian restrukturisasi dalam otak sebagai akibat adanya informasi atau pengalaman baru (Pieget dalam Djannah, 2002: 7). Untuk memudahkan menguasai materi pelajaran guru dituntut dapat memilih metode p embelajaran yang tepat. Metode pembelajaran adalah cara menyajikan materi yang b ersifat umum. Tugas guru yang utama mengajar. Dalam mengajar guru dituntut memil iki kompetensi mengajar jika guru memiliki pemahaman dan penerapan belajar, bany ak metode mengajar yang dapat diterapkan dalam pembelajaran. Dalam penyampaian m ateri pokok semangat kerja, metode yang dapat digunakan antara lain: tanya jawab , tugas, diskusi dan demonstrasi. Namun metode yang paling cocok digunakan adala h metode diskusi dan mind mapping. Mind mapping sangat baik digunakan pada penge tahuan awal siswa untuk menemukan alternatif jawaban. Dengan penerapan strategi mind mapping akan mampu menyimpan memori lebih lama. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2. Guru mengemukakan konsep/ permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa, se baiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban. 3. Membentuk kelompok untuk menginventarisasi alternatif jawaban hasil diskus i. 4. Tiap kelompok diacak/ kelompok tertentu membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan tulis serta mengelompokkan sesuai dengan kebutuhan guru. 5. Dari data di papan tulis, siswa diminta membuat simpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru. 1. B. Pembelajaran IPS Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang pada dasa rnya mengemban misi nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia melal ui koridor pendidikan berbasis nilai, merupakan mata pelajaran yang bertujuan un tuk mengembangkan potensi individu agar menjadi WNI yang berakhlak mulia, cerdas , partisipatif dan bertanggung jawab, memuat dimensi kognitif, afektif dan psiko motorik yang bersifat saling berpenetrasi (berkait) dan terintegrasi (terpadu) d alam konteks substansi, ide nilai, konsep yang menekankan pada isi yang mengusun g nilai-nilai dan pengalaman belajar dalam bentuk berbagai perilaku yang perlu d iwujudkan dalam kehiduppan sehari-hari. Proses pembelajaran dan penilaian dalam mata pelajaran IPS perlu memperhatikan t idak hanya menekankan pada dampak instruksional yang terbatas pada pengembangan aspek-aspek afektif dan psikomotorik serta memperoleh dampak pengiringnya saja, tetapi pembelajaran dan pengelolaan kelas harus mampu menciptakan suasana belaja r yang kondusif dan produktif untuk memberikan pengalaman belajar kepada siswa m elalui keterlibatannya secara proaktif dan interaktif. Keterlibatan tersebut aka n mendorong siswa memiliki pengalaman belajar yang bermakna untuk mengembangkan kehidupan dan perilakunya. 1. C. Semangat Kerja Untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup, orang harus bekerja. Bekerja adal ah usaha memperoleh penghasilan yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hid up. Dalam keluarga yang umumnya mencari nafkah adalah kepala keluarga. Pekerjaan yang dilakukan orang bermacam-macam. Ada pekerjaan yang mendapat imbalan yang b erupa gaji atau upah yang biasanya berbentuk uang. Ada pula pekerjaan yang hasil nya berupa benda/ barang, misalnya petani, nelayan, atau pengrajin. Benda atau b arang hasil kerja mereka dijual untuk memperoleh uang. Uang tersebut dipergunaka n untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Semua jenis pekerjaan apapun itu adalah baik, asalkan dilakukan dengan tekun, ti dak merugikan orang lain dan tidak melanggar aturan hukum. Oleh karena itu kita jangan rendah diri atau merasa malu bila pekerjaan orang tua kita bekerja sebaga i pembantu rumah tangga, buruh kasar, pemulung atau penarik becak. Pada hakekatnya setiap orang ingin hidup layak agar kebutuhan hidupnya dapat ter cukupi, maka orang itu harus bekerja keras. Ciri-ciri orang yang memilki semangat kerja antar lain : 1. Suka bekerja keras yaitu dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. 2. Disiplin yaitu tepat waktu, menepati janji. 3. Jujur mengatakan apa adanya, tidak bohong 4. Percaya diri. 5. Pantang menyerah. BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN 1. A. Tempat Penelitian dan Waktu 2. Tempat pelaksanaan Cari tempat yang strategis ya jangan di sawah .. hehehehehe,,,,, 1. Waktu pelaksanaan Terserah low aja lah 1. Pihak yang terlibat dalam penelitian ini adalah: 2. Seluruh siswa kelas +++++++++. Jumlah siswa ******, terdiri dari**** putra dan***** putri. 3. Guru kelas ************************************************. 4. Seorang guru observer. 1. B. Deskripsi Tiap Siklus Pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilak ukan saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan perbaikan mata p elajaran IPS dilakukan masing-masing dua siklus. Tiap siklus melalui empat tahap kegiatan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan/ pengump ulan data, dan tahap refleksi. Kegiatan merancang dan melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan PTK dapat digambarkan dalam bentuk gambar berikut ini: Siklus I Siklus II Keterangan : M : Merencanakan P : Pengamatan/ pengu mpulan data L : Melaksanakan R : Refleksi 1. 1. Siklus I (Satu) 2. a. Tahap Perencanaan Perencanaan dilaksanakan pada ********************************* bersama teman se jawat dan pembimbing. Setelah permasalahan diketahui, peneliti bersama teman sej awat dan dengan arahan pembimbing merancang langkah-langkah pembelajaran yang ak an ditampilkan dalam Penelitian Tindakan Kelas siklus I. Langkah-langkah pada tahap di atas adalah: * Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) dan langkah-langkah perbaika n. * Menyiapkan alat peraga yang dipergunakan. * Membuat alat bantu pembelajaran. * Membuat lembar kerja siswa. * Membuat alat evaluasi 1. b. Tahap pelaksanaan Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal ********* dengan materi semangat kerja. Langkah-langkah yang diambil adalah: * Memotivasi siswa dengan menyampaikan manfaat belajar Ilmu Pengetahuan Sosi al. * Menyampaikan materi pembelajaran yaitu tentang semangat kerja. * Menjelaskan ciri-ciri orang yang mempunyai semangat kerja. * Siswa menjelaskan manfaat semangat dalam bekerja. * Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok dilanjutkan dengan pembahasan has il diskusi. * Menyimpulkan hasil diskusi. * Mengadakan evaluasi formatif. * Menganalisa hasil evaluasi, dilanjutkan dengan kegiatan perbaikan dan peng ayaan. 1. c. Tahap Pengamatan/ Pengumpulan Data Pada tahapan ini dilakukan pengamatan oleh seorang pengamat terhadap situasi, se lama proses pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan dituangkan dalam lembar o bservasi yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Observasi dilakukan pada guru da n siswa. Pengamatan terhadap guru meliputi: * Persiapan mengajar. * Pengadaan alat peraga. * Penguasaan materi. * Penggunaan metode * Kesesuaian alat peraga dengan materi. * Pemanfaatan alat peraga. * Beberapa keterampilan dasar mengaja. * Evaluasi. Pengamatan terhadap siswa meliputi: * Keaktifan siswa. * Keterlibatan siswa dalam menggunakan alat peraga. * Ketepatan dalam menjawab pertanyaan guru. * Emosional siswa. * Melakukan diskusi kelompok. * Kerja sama dalam kelompok. * Menyusun laporan diskusi. * Melaporkan hasil diskusi. * Mengerjakan tugas yang diberikan guru. 1. d. Tahap Refleksi Berdasarakan hasil observasi dapat dilakukan analisis dan refleksi. Hasil reflek si pada siklus I sebagai berikut: * Masih ada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran. * Kurangnya keterampilan guru dalam bertanya, sehingga siswa terkesan pasif. * Siswa dalam menetukan hasil penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan men ggunakan soal cerita ada yang kurang benar. * Secara garis besar kegiatan belajar mengajar pada siklus I perlu dibenahi agar mencapai hasil yang baik. * Masih perlu dilaksanakan pembelajaran perbaikan pada siklus II. 1. 2. Siklus II (Dua) 2. a. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan pada hari * **************************** dengan membuat skenario perbaikan pembelajaran dan berdiskusi dengan pengamat. Berdasarkan refleksi hasil pembelajaran siklus I, maka untuk mengatasi kegagalan -kegagalan yang masih ditemui dalam pembelajaran siklus I, peneliti berkonsultas i dengan pembimbing pada hari *****************. Hasil konsultasi dengan pembimb ing peneliti gunakan untuk menyusun rencana perbaikan untuk pembelajaran IPS kel as ******. Rencana pembelajaran siklus II dituangkan ke dalam Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang menjadi panduan peneliti dalam melaksanakan pembelajaran siklus II, yang memuat tindakan-tindakan perbaikan atau langkah-langkah perbaik an dari siklus I. Langkah-langkah pada tahap di atas adalah: * Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) dan langkah-langkahnya. * Menyiapkan alat peraga yang digunakan. * Membuat alat bantu mengumpulkan data. * Membuat lembar observasi siswa dan guru. * Membuat lembar kerja siswa. * Membuat alat evaluasi. 1. b. Tahap Pelaksanaan Siklus II dilaksanakan pada tanggal *************** dengan materi pentingnya mem iliki semangat kerja. Langkah-langkah yang diambil adalah: * Memotivasi siswa dengan menyampaikan manfaat belajar Ilmu Pengetahuan Sosi al. * Menyampaikan materi pembelajaran yaitu tentang semangat kerja. * Menjelaskan ciri-ciri orang yang mempunyai semangat kerja. * Siswa menjelaskan manfaat semangat dalam bekerja. * Siswa menentukan alasan orang bekerja. * Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok dilanjutkan dengan pembahasan has il diskusi. * Menyimpulkan hasil diskusi. * Mengadakan evaluasi formatif. * Menganalisa hasil evaluasi, dilanjutkan dengan kegiatan perbaikan dan peng ayaan. 1. c. Tahap Observasi Pada tahapan ini dilakukan pengamatan oleh seorang pengamat terhadap situasi, se lama proses pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan dituangkan dalam lembar o bservasi yang telah dipersiapkan oleh peneliti observasi dilakukan pada guru dan siswa. Pengamatan terhadap guru meliputi: * Persiapan mengajar. * Pengadaan alat peraga. * Penguasaan materi. * Penggunaan metode. * Kesesuaian alat peraga dengan materi. * Pemanfaatan alat peraga. * Beberapa keterampilan dasar mengajar. * Evaluasi. Pengamatan terhadap siswa meliputi: * Keaktifan siswa. * Keterlibatan siswa dalam menggunakan alat peraga. * Ketepatan dalam menjawab pertanyaan guru. * Emosional siswa. * Melakukan diskusi kelompok. * Kerja sama dalam kelompok. * Menyusun laporan diskusi. * Melaporkan laporan diskusi. * Mengerjakan tugas yang diberikan guru. 1. d. Tahap Refleksi Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II diperoleh analisis data yang akurat yang dapat menjadi tolok ukur bagi guru untuk melaksanakan tindakan selanjutnya. Hasil refleksi pada siklus II sebagai berikut: * Siswa aktif dalam pembelajaran. * Hasil nilai tes formatif II sudah baik. * Siswa dalam menentukan hasil penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan dengan menggunakan soal cerita dan rumus. * Secara garus besar kegiatan belajar mengajar pada siklus II sudah baik den gan hasil yang memuaskan. DAFTAR PUSTAKA