Sumber: http://wirawax.wordpress.com/2007/02/02/mendengarkan-efektif/
Sunber: http://paknewulan.wordpress.com/2007/06/02/prinsip-mendengarkan-aktif-dalam-
sebuah-komunikasi/
sumber: http://organisasi.org/
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Diskusi
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/berita
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/seminar
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/wawancara
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/laporan
Sempatkan Untuk Mendengar!
Idrus,
NAMA KELOMPOK
Asep Muamar
M.Rifki Fahlevi
Fariduddin
Nanang S.
Idus Alfikri
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Robbul izzati yang memberikan
keberkahan di seti
Bahan SKL Yang Akan Di Bahas Adalah :
1. Mendengarkan
2. Menjelaskan tentang berita
3. Meneliti tentang laporan
4. Menggali pengertian pidato
5. Mencari makna dari sebuah Disikusi
6. Membahas Seminar
7. Menulusuri arti wawancara
Mendengarkan sering kali dianggap sebagai tindakan pasif dan tidak penting. Padahal,
mendengarkan dengan baik merupakan proses aktif dan membutuhkan usaha sungguh-sungguh.
Pendengar mesti mengerti dan memahami, serta bersedia memberikan tanggapan atas pesan-
pesan pembicara.
Dengan mendengar secara baik komunikasi menjadi lancar. Maka,mendengar yang baik
akan menjadi kunci sukses pergaulan sehari-hari.
Di bawah ini sepuluh kiat menjadi pendengar yang baik:
Tampaknya mendengarkan merupakan pekerjaan berat, tapi sebenarnya tidak jika tujuan
kita adalah menyerap yang dikatakan si pembicara. Percaya, nggak, 75% dari seluruh waktu kita
digunakan untuk berkomunikasi? Ayo, coba lacak kembali aktivitas Anda hari ini! Menyapa
teman Anda, menjawab guru Anda, mendengar penjelasan guru Anda, meminjam buku pada
teman Anda, bilang terima kasih pada penjaga kantin, dan sebagainya. Nah, hampir seluruh hari
Anda terisi dengan komunikasi, kan?
Komunikasi merupakan suatu proses dalam mengirim dan menerima informasi. Jika
komunikasi yang kita lakukan berjalan dengan baik, maka orang lain akan mengerti apa yang
kita inginkan, bicarakan, atau bahkan mereka akan mengerjakan apa yang kita instruksikan.
Selain itu kita pun dapat mengetahui informasi apa yang ingin mereka sampaikan, apa yang
mereka butuhkan, dan sebagainya.
Masalahnya adalah untuk melakukan komunikasi yang baik kita seringkali mengalami
hambatan, salah satunya adalah ketika kita menjadi pendengar dalam proses komunikasi. Banyak
persoalan dan kesalah pahaman yang timbul dalam komunikasi yang disebabkan karena kita
kurang berkonsentrasi pada saat mendengarkan seseorang berbicara.
Padahal, kita sebagai orang muda lebih perlu mendengar lho daripada bicara. Bagaimana
enggak? Masa, kita, orang muda zaman sekarang ini, sudah punya ilmu bejibun? Nggak lah ya.
Di tengah derasnya arus dunia dan materialisme kayak sekarang ini, sedikit banget orang muda
yang udah punya banyak ilmu. So, kita lebih harus nuntut ilmu daripada nuntut untuk bicara.
Dus, salah satu cara menuntut ilmu adalah dengan banyak mendengar hal-hal yang bermanfaat.
Pada tahun 1980-an suatu tim penelitian dari Loyola University mengadakan suatu riset yang
bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan keterampilan seorang manajer
dalam komunikasi bisnis. Satu kesimpulan yang dihasilkan adalah bahwa seorang manajer harus
dapat mengenali dan memecahkan persoalan yang ada pada para karyawannya. Untuk itu
seorang manajer harus bisa menjadi pendengar yang baik.
Sayangnya, hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa sebagian manajer belum
menjadi pendengar yang baik. Hal tersebut terlihat dari beberapa komentar karyawan:
“Atasan saya selalu mendominasi pembicaraan sehingga saya tidak dapat memberikan
saran untuk mengatasi persoalan di Bagian Produksi.”
“Atasan saya selalu memotong pembicaraan.”
“Saya tidak mengerti apakah manajer saya mengerti apa yang sedang kami diskusikan.”
“Berbicara dengan atasan? Hanya membuang waktu saja!”
Kita (mungkin) emang bukan karyawan. Tapi, hal di atas bisa dijadikan contoh, bahwa
menjadi pendengar yang baik itu ternyata perlu ketrampilan. Pertanyaannya sekarang adalah
apakah kita sudah menjadi pendengar yang baik?
Bagaimana Caranya?
Menjadi pendengar yang baik membutuhkan usaha dan latihan yang teratur. Langkah
terpenting pertama yang harus kita lakukan adalah menyadari bahwa mendengarkan seseorang
berbicara adalah suatu kebutuhan yang sama pentingnya dengan keterampilan berkomunikasi
yang lain seperti: berbicara, menulis dan membaca.
Berikut ini beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai panduan pada saat kita
mendengarkan seseorang berbicara. Silakan simak!
Perlu diingat bahwa kita tidak dapat mendengarkan dan berbicara pada saat bersamaan.
Hal ini merupakan prinsip dasar dari mendengarkan efektif. Seseorang cenderung untuk selalu
menambahkan pendapatnya pada saat ia berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini menjadi
persoalan jika lawan bicara kita belum selesai berbicara. Ia bisa saja merasa terganggu. Dari
pihak pendengar jelas konsentrasi akan terpecah. Secara sopan santun, menambah pendapat
orang yang sedang berbicara berarti memotong pembicaraan. Dan ini tentu tidak sopan.
Biarkanlah pembicara menyelesaikan keperluannya, sedangkan kita mendengar dengan baik.
Baru, kalo dia selesai berbicara, sampaikanlah pendapat kita.
1. Hearing
Langkah pertama dari mendengarkan secara aktif adalah dengan cara
mendengarkan dengan sungguh-sungguh pesan yang disampaikan oleh seorang komunikator.
Noice atau gangguan komunikasi yang sering muncul adalah suara bising dari lingkungan
sekitar…..oleh karena itu, hindari membicarakan sesuatu yang penting atau dengan seseorang
yang penting di tempat-tempat ramai yang dapat mengganggu konsentrasi Anda dalam menerima
informasi…
2. Understanding
Disini anda perlu melakukan paraphrasing atau melakukan pengulangan isi pesan
dengan kata-kata sendiri guna menghindari kesalahan dalam menerima isi pesan. Disamping itu
untuk meningkatkan daya konsentrasi, Anda perlu bersikap emphaty selama mendengarkan
dalam arti berusahalah mendengarkan dengan hati dan kepala Anda….cobalah merasakan
perasaan lawan bicara Anda….
3. Remembering
Kalau perlu saat melakukan pembicaraan penting, Anda siapkan kertas catatan kecil guna
mencatat poin-poin penting dari isi informasi yang diberikan oleh komunikator….sehingga tidak
ada alasan keluar dari mulut Anda bahwa Anda lupa dengan informasi yang disampaikan
itu….Di dunia kerja, pernyataan lupa terhadap sesuatu adalah pernyataan terbodoh seorang staf
yang tidak pernah ingin didengar oleh seorang pemimpin……
4.Intrepreting
Langkah selanjutnya adalah berusaha mengintrepretasikan maksud sang pembicara….
Menurut pengamatan saya, seorang pemimpin di organisasi pemerintahan biasanya berbicara
serba sedikit saat memberikan petunjuk kerja pada bawahan….entah karena merasa Anda sudah
tahu dengan maksudnya atau sekedar mencari sebuah respon yang bagus dari Anda sekaligus
menguji kapabilitas Anda atau dia sendiri malah kurang begitu mengerti dengan informasi
tersebut yang mungkin juga berasal dari atasannya (?)…..dan semua sebab itu akan
menghadirkan respon yang sama…..marah saat Anda bertanya terlalu banyak….Oleh karena itu,
kemampuan Anda dalam mengintrepretasikan maksud ’si bos’ menjadi demikian penting……..
Disini Anda juga perlu mengenali watak sang ‘bos’ tersebut guna menemukan metode yang tepat
guna mengetahui secara persis maksud sang ‘bos’…..
5. Evaluating
Tetapi memang hal terpenting dari sebuah proses mendengarkan secara aktif adalah
mengevaluasi apakah persepsi kita sudah pas dengan yang dimaui sang ‘bos’…..sehingga sebuah
pertanyaan kecil yang menanyakan kembali kebenaran pesan yang disampaikan (perception
chek) perlu disampaikan. Biasanya proses yang satu ini seringkali dilupakan oleh seorang staf…
apalagi jika sang ‘bos’ adalah seorang yang galak…….
6. Responding
Akhirnya muara dari sebuah proses mendengarkan secara aktif adalah respon dari
pendengarnya….yaitu kita. Disini kita perlu melakukan respon dengan secepat mungkin,
mengingat seorang ‘bos’ akan lebih senang jika anak buahnya cekatan dalam bekerja. Tetapi
Anda harus ingat bahwa kecepatan memang baik…..tetapi ketepatan adalah segala-
galanya…… Akhirnya ada sedikit tips agar Anda dapat dianggap sebagai seorang pendengar
yang baik, yakni : cobalah mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Tatap mata lawan bicara
Anda dengan secukupnya, perlihatkan perhatian dengan ekspresi wajah, kalau perlu dengan
tersenyum serta lengkapi dengan bahasa tubuh semisal anggukan serta hindari menginterupsi
saat komunikator sedang berbicara.
BERITA
Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi,
disajikan lewat bentuk cetak, siaran, internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau
orang banyak.Laporan berita merupakan tugas profesi wartawan, saat berita dilaporkan oleh
wartawan laporan tersebut menjadi fakta / ide terkini yang dipilih secara sengaja oleh redaksi
pemberitaan / media untuk disiarkan dengan anggapan bahwa berita yang terpilih dapat menarik
khalayak banyak karena mengandung unsur-unsur berita.
Stasiun televisi biasanya memiliki acara berita atau menayangkan berita sepanjang
waktu. Kebutuhan akan berita ada dalam masyarakat, baik yang melek huruf maupun yang buta
huruf.
1. Unsur-unsur berita
1. Aktual (baru). Hal-hal yang baru lebih memiliki nilai berita dibandingkan hal-hal yang
terjadi sudah lama.
2. Jarak (jauh/ dekat). Khalayak lebih tertarik akan kejadian yang terjadi di sekitar mereka
dibandingkan dengan kejadian di tempat yang lebih jauh.
3. Penting. Sesuatu menjadi berita saat dianggap penting, karena berpengaruh pada
kehidupan langsung, contoh: UU larangan merokok.
4. Akibat. Sesuatu menjadi berita karena memiliki dampak yang besar, contoh: penayangan
film Fitna di situs YouTube.
5. Pertentangan/ konflik.
6. Seks. Contohnya seperti perceraian, perselingkuhan, dan lain sebagainya
7. Ketegangan. Contohnya seperti saat-saat pelantikan presiden.
8. Kemajuan-kemajuan. Inovasi baru atau perubahan.
9. Emosi, segala sesuatu yang apabila dikabarkan akan membuat marah, sedih, kecewa.
Contohnya: pemberitaan tentang bayi baru lahir yang ditemukan di tempat sampah.
10. Humor.
LAPORAN
Laporan adalah karangan yang berisikan paparan peristiwa/kegiatan yang telah
dilakukan.Laporan dapat berupa laporan perjalanan, laporan kegiatan atau laporan
pengamatan.Topik laporan adalah pokok yang dibicarakan atau dibahas dalam laporan.
Kerangka laporan :
PIDATO
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang
mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik /
umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik.
B. Tujuan Pidato
Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini :
1. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela.
2. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.
3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan
puas dengan ucapan yang kita sampaikan.
D. Metode Pidato
Teknik atau metode dalam membawakan suatu pidatu di depan umum :
1. Metode menghapal, yaitu membuat suatu rencana pidato lalu menghapalkannya kata per kata.
2. Metode serta merta, yakni membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya mengandalkan
pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak terduga banyak menggunakan
tehnik serta merta.
3. Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya
dan umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi.
E. Persiapan Pidato
Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan
berikut ini :
1. Wawasan pendengar pidato secara umum
2. Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan
3. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.
4. Mengetahui jenis pidato dan tema acara.
5. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb.
Diskusi
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok.
Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan
dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa
berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan
diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.
SEMINAR
Seminar pada umumnya merupakan sebuah bentuk pengajaran akademis, baik di sebuah
universitas maupun diberikan oleh suatu organisasi komersial atau profesional. Kata seminar
berasal dari kata Latin seminarum, yang berarti "tanah tempat menanam benih".
Sebuah seminar biasanya memiliki fokus pada suatu topik yang khusus, di mana mereka
yang hadir dapat berpartisipasi secara aktif. Seminar seringkali dilaksanakan melalui sebuah
dialog dengan seorang moderator seminar, atau melalui sebuah presentasi hasil penelitian dalam
bentuk yang lebih formal. Biasanya, para peserta bukanlah seorang pemula dalam topik yang
didiskusikan (di universitas, kelas-kelas seminar biasanya disediakan untuk mahasiswa yang
telah mencapai tingkatan atas). Sistem seminar memiliki gagasan untuk lebih mendekatkan
mahasiswa kepada topik yang dibicarakan. Di beberapa seminar dilakukan juga pertanyaan dan
debat. Seminar memiliki sifat lebih informal dibandingkan sistem kuliah di kelas dalam sebuah
pengajaran akademis.
Perlu dicatat bahwa di beberapa universitas Eropa, sebuah seminar dapat berarti kelas
kuliah yang besar, khususnya ketika dibawakan oleh ahli yang termasyhur (tanpa memperhatikan
jumlah hadirin atau jangkauan mahasiswa yang berpartisipasi dalam diskusi). Engineering
Seminar Topics
WAWANCARA
Wawancara (bahasa Inggris: interview) merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan
berlangsung antara yang mewawancarai dan yang diwawancarai. Tujuan dari wawancara adalah
untuk mendapatkan informasi dimana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan
untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.
Ankur Garg, seorang psikolog menyatakan bahwa wawancara bisa jadi alat bantu saat dilakukan
oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat untuk suatu posisi, jurnalis, atau orang
biasa yang sedang mencari tau tentang kepribadian seseorang ataupun mencari informasi.
1. Jurnalistik
Dalam bidang jurnalistik wawancara menjadi salah satu cara mendapatkan informasi
bahan berita. Wawancara biasanya dilakukan oleh satu atau dua orang wartawan dengan
seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya dilakukan atas
permintaan atau keinginan wartawan yang bersangkutan.
Sedangkan dalam jumpa pers atau konferensi pers, wawancara biasanya dilaksanakan
atas kehendak sumber berita.
2. Bentuk Wawancara
Sukses tidaknya wawancara selain ditentukan oleh sikap wartawan juga ditentukan oleh
perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang baik biasanya mengundang simpatik dan
akan membuat suasana wawancara akan berlangsung akrab alias komunikatif. Wawancara yang
komunikatif dan hidup ikut ditentukan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar
materi topik pembicaraan baik oleh nara sumber maupun wartawan.
SKL MENDENGARKAN
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Bahasa Indonesia
Kelas XII Keagamaan
Tahun Pelajaran 2009 – 2010
DI SUSUN OLEH :
Guru Bidang Study
Siti Chadijah S. S.Os
Jl. Veteran No. 155 Kebon Kolot Nagri Kaler Purwakarta Jawa Barat