INFO PERTAMBANGAN
SARI INFORMASI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
EDISI 18 - SEMESTER II - Desember 2007
GLOBAL WARMING
CLIMATE CHANGE, 2007
INFO PERTAMBANGAN PHOTO PERISTIWA
EDISI 18 - SEMESTER II - Desember 2007
Laporan Utama
1. Perubahan iklim global sebagai efek rumah kaca dan emisi karbon monoksida, akan berdampak
signifikan terhadap topografi dunia di belakang hari. Berbagai upaya ditempuh sebagai
tindakan preventif yang diformulasikan dalam “Climate Changes annual convention 2007” yang
diselenggaran di awal Desember, di Nusa Dua, Bali. Negosiasi berbagai elemen, dari
pemerintahan, swasta sampai dengan aliansi pecinta lingkungan, seperti Green Piece, Walhi,
dll ikut berperan serta dalam perhelatan dunia tersebut,
oleh Ir. Heryadi rachmat, MM.
Artikel
2. Konservasi Sumberdaya Bahan Galian Pembangunan PLTMH, sebagai upaya
oleh Wuri Handayani diversifikasi pemanfaatan energi baru
3. Pengelolaan Pertambangan Umum dalam era Otonomi daerah terbarukan lokal guna memberikan
oleh Ir. Muhammad Husni, Msi tambahandaya listrik pada masyarakat
pedesaan.
4. Biogas sebagai Energi Alternatif Pengganti Minyak Tanah
oleh Mapiaro Amin, BE., ST., SH.,
5. Survei Potensi Biomassa di Nusa Tenggara Barat
oleh Rachmawadi, SH
6. Implementasi Program Demand Side Managemen pada Sektor Rumah Tangga di NTB
oleh Ir. M. Ilham Israil, MM
7. Divestasi PT. Newmont Nusa Tenggara
oleh Anggawasita MF, BE., SE.
8. Cartoon and The Kids
oleh Drs. I Gusti Lanang Rakayoga
9. Sistem Evaluasi dan Pelaporan Perencanaan Pembangunan Sektor
Oleh Mujitahid Iqbal
10. Tinjauan Kecelakaan secara Teoritis dan Penyebabnya
oleh Ir. Yuliadi Ismono, M.Si Makin menipisnya cadangan minyak
bumi dunia, membuka peluang untuk
mengembangkan bahan bakar nabati
q Insert News - ESDM dan e-Government Online (BBN) dengan budidaya Jarak Pagar
q Aktualita (jatrova curcas) sebagai bahan baku
q Foto Peristiwa utama Biofuel dan Biodiesel
MEDIA KOMUNIKASI MASYARAKAT TAMBANG ISSN: 1412-7431
INFO PERTAMBANGAN
SARI INFORMASI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
EDISI XVIII - DESEMBER 2007
CLIMATE CHANGE
Efek rumah kaca
INFO PERTAMBANGAN
EDISI 18, SEMESTER I - DESEMBER 2007 FOTO PERISTIWA
Daftar Isi :
o Pengantar Redaksi
o Cover Story
o English Corner
o Economic Corner
7
Laporan Utama
er 200
Investasi Pertambangan di Nusa Tenggara Barat
Oleh:Ir. Muhammad Husni,Msi
b
1. Studi Kasus Pengukuran Batas Wilayah KP/KK, oleh: Suparno
esem
2. Prospek Bahan Galian dan Permsalahannya, oleh: Arifuddin, BE
3. Pengembangan Desa Mandiri Energi di Provinsi NTB, oleh: Ir. M. Ilham, MM
4. Sepintas Ulasan seputar Penataan Ruang, oleh: Ir. Heryadi Rachmat, MM 1
io D
5. Sumber Dampak dan Pengelolaan Lingkungan pada PLTU Batubara
3 4
Oleh: Ir. Yuliadi Ismono, MSi
6. Peta Digital Vector untuk Keperluan Sistem Informasi Geografis (GIS).
Oleh M. Farid Ariyanto, ST
7. Paradigma Penganggaran 2007 sebuah evaluasi, oleh Mujitahid Iqbal Med
o Insert News (ESDM News 2007)
o Aktualita
Royalti PT. Newmont Nusa Tenggara, Triwulan II Tahun 2007
o Foto Peristiwa
INFO EDISI 18 INFO PERTAMBANGAN
Info Pertambangan
MEDIA KOMUNIKASI MASYARAKAT TAMBANG
REDAKSI “INFO PERTAMBANGAN” menerima artikel dan tulisan yang telah diedit berdasar estetika jurnalistik, dan bukan
laporan. Tema yang diangkat seputar dunia pertambangan dan energi, serta aspek lain yang berkaitan dengan kinerja
pemerintah yang belum dipublish. Namun untuk menjaga kode etik penulisan, apabila menyadur harap mencantumkan
sumbernya, demikian juga dengan foto dan grafik yang sesuai dengan misi penerbitan, dan bagi artikel yang dimuat akan
mendapat Imbalan sesuai ketentuan. Kata bijak “Mencoba lebih arif ketimbang hanya berteori tanpa karya nyata”
Desember 2007
Adios e-Info 1
INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 18
2 Desember 2007
INFO EDISI 18 INFO PERTAMBANGAN
SEPUTAR DIVESTASI
Economic Corner
Anggawasita M.Fuad, BE., SE
27 September 2007 00:00:00
NTB dan Sumbawa Incar 7% Newmont
Desember 2007 3
INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 18
Aktualita
PT. Newmont Nusa Tenggara menandatangani Kontrak Karya Generasi ke-4 dengan Pemerintah
Cared by Iqbal
Indonesia pada Desember 1986. Setelah 10 tahun melakukan eksplorasi, proyek konstruksi senilai US$1,8
miliar dimulai pada awal 1997 dan diselesaikan pada akhir 1999 diikuti dengan tahap uji coba
(commissioning/start up). PTNNT memulai produksi komersialnya pada 1 Maret 2000.
PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) menyelesaikan kewajiban keuangan pembayaran royalti
sepanjang 2007 (Januari - Desember) kepada Pemerintah Indonesia sebesar US$17juta lebih atau setara
dengan Rp169,7 miliar. Penyelesaian kewajiban tersebut ditandai dengan dibayarkannya royalti triwulan
IV/2007 (Oktober - Desember) sebesar US$4,04 juta yang diserahkan baru-baru ini (30/1).
Royalti triwulan IV sebesar US$4.047.871,78 (Empat juta empat puluh tujuh ribu delapan ratus tujuh
puluh satu dolar Amerika dan tujuh puluh delapan sen) ini setara Rp 38 miliar lebih pada kurs Rp 9.500.
Pembayaran disetorkan ke rekening Menteri Keuangan nomor 508.000.071, Bank Indonesia, Jakarta.
Pembayaran royalti tersebut meliputi logam tembaga (Cu) US$1.975.581,88; logam emas(Au)
US$1.978.669,08; dan logam perak(Ag) US$93.620,82.
Pembayaran royalti serta pajak-pajak lainnya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 13
kontrak Karya antara PTNNT dengan Pemerintah Indonesia dan Surat Dirjen Pertambangan Umum Nomor
310/20.01/DJP/2000 tanggal 24 Februari 2000.
Sampai dengan Triwulan keempat 2007, kewajiban keuangan berupa royalti yang dibayarkan PTNNT
berjumlah sebagaimana tabel dibawah ini:
4 Desember 2007
INFO EDISI 18 INFO PERTAMBANGAN
Jumlah ini setara dengan sekitar 15 persen
hingga 30 persen.
Desember 2007 5
INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 18
PERUBAHAN IKLIM TELAH TERJADI SEPANJANG SEJARAH BUMI Kekeringan, gagal panen, krisis pangan dan air bersih,
hujan badai, banjir dan tanah longsor, serta wabah
Saat ini, temperatur global rata-rata di 'Bumi' sedang meningkat, tetapi penyakit tropis merupakan beberapa dampak akibat
peningkatan ini tidak tersebar merata ke seluruh permukaan 'Bumi', perubahan iklim. Oleh karena itu, demi kelangsungan
beberapa wilayah malahan menjadi lebih dingin. Beberapa faktor telah hidup manusia kita harus segera berupaya mengurangi
kegiatan yang mengeluarkan emisi gas rumah kaca guna
berkontribusi terhadap penghangatan saat ini. Sebagian besar ahli iklim menghambat laju terjadinya perubahan iklim.
sepakat bahwa sebagian fenomena ini disebabkan enhanced greenhouse
effect, yang disebabkan lepasnya gas-gas tertentu ketika bahan bakar Gas Rumah Kaca
fosil, batubara, minyak, dan gas alam dibakar. Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph
Fourier pada 1824, merupakan sebuah proses dimana
atmosfer memanaskan sebuah planet. Mars, Venus, dan
benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami
Sesungguhnya perubahan iklim telah (UNFCCC) di Nusa Dua, Bali, berakhir Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca. Gas rumah
terjadi sepanjang sejarah 'Bumi'. Catatan- dramatis. Setelah berunding selama dua kaca adalah gas-gas di atmosfer yang memiliki
catatan geologi yang tersimpan dalam fosil minggu dari tanggal 3 sampai 14 Desember kemampuan untuk menyerap radiasi matahari yang
dan batuan menunjukkan bahwa pada masa dan molor sehari, tanggal 15 Desember para dipantulkan oleh bumi sehingga menyebabkan suhu di
lalu 'Bumi' pernah lebih hangat (hothouse) delegasi dari 190 negara akhirnya menyetujui permukaan bumi menjadi hangat. Gas-gas ini terutama
atau lebih dingin (icehouse) daripada konsensus menekan laju perubahan iklim dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia, terutama
sekarang. Hal tersebut disebabkan peristiwa- dengan menurunkan suhu bumi 2 derajat kegiatan yang menggunakan bahan bakar fosil, seperti
peristiwa katastrofik (bencana) atau siklus- celsius sampai 2050. penggunaan kendaraan bermotor dan kegiatan industri.
siklus alam. Menurut Konvensi PBB mengenai Perubahan Iklim
(United Nations Framework Convention on Climate
Dalam planet kita yang menghangat, Keputusan itu diambil setelah secara
Change-NFCCC), ada 6 jenis gas yang digolongkan
permukaan laut juga akan memuai melalui mengejutkan delegasi Amerika Serikat (AS)
sebagai gas rumah kaca (GRK), yaitu:
thermal expansion, karena, di atas 4oC, air yang sebelumnya menolak keras, menerima
1. Karbondioksida (CO2) > pembakaran bahan
yang hangat lebih ringan dibandingkan air konsensus bersama dalam Peta Jalan Bali
bakar fosil di sektor energi, transportasi
yang dingin. Permukaan air laut juga jelas (Bali Roadmap).
dan industri
bertambah tinggi karena volumenya
bertambah oleh leburnya lapisan-lapisan es di
kedua kutub Bumi sehingga air laut akan lebih Poin Penting dari Bali Roadmap adalah Dana
cepat lagi bertambah. Hitungan pulau-pulau di Adaptasi dan Transfer Teknologi
Indonesia tidak akan 17.000 lagi, pulau-pulau 1. Negara maju menyiapkan anggaran USD 30 juta
di bawah ketinggian 1 meter akan hilang
USD 300 juta yang akan diimpelementasikan
selamanya. Di satu tempat hujan dan badai
mulai 2008 hingga berakhirnya Protokol Kyoto
akan bertambah banyak dan sering, di tempat
pada 2012.
lain malahan akan dilanda kekeringan. Habitat
2. Negara maju sepakat melakukan transfer
juga akan berubah, biota akan berubah,
teknologi melalui skema investasi.
sehingga akan ada perubahan wildlife.
Mau tak mau, pemanasan global Sekilas Tentang Perubahan Iklim
(global warming) akan menjadi isu lingkungan Secara alamiah panas matahari yang masuk ke bumi,
yang paling banyak dibahas dalam puluhan sebagian akan diserap oleh permukaan bumi,
tahun ke depan. Seperti kita lihat, tak sementara sebagian lagi akan dipantulkan kembali ke
semuanya karena ulah manusia, tetapi juga luar angkasa. Adanya lapisan gas disebut gas rumah
karena siklus alam. Walaupun Protokol Kyoto kaca yang berada di atmosfer menyebabkan
1997 untuk mengurangi emisi karbon telah terhambatnya panas matahari yang hendak dipantulkan
diratifikasi semua negara di dunia, masalah ke luar angkasa menembus atmosfer. Peristiwa
global warming akan tetap sulit diatasi. Kita terperangkapnya panas matahari di permukaan bumi ini
berhadapan dengan satu massa planet, apa dikenal dengan istilah efek rumah kaca.
manusia sanggup mengatasinya ?. Tetapi
sekecil apapun usaha untuk mengurangi emisi Sejak revolusi industri tahun 1870-an, kegiatan manusia
karbon ke udara adalah tetap lebih baik yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak, gas dan
dibandingkan tidak sama sekali. Dengan tidak batubara) terus meningkat. Kegiatan seperti
menggantungkan seluruhnya ke bahan bakar pembangkitan tenaga listrik, kegiatan industri,
fosil adalah baik dan sebenarnya harus sudah penggunaan alat-alat elektronik, dan penggunaan
dimulai dari dulu. Emisi karbon akan mulai kendaraan bermotor pada akhirnya akan melepaskan
menurun tahun 2050 menurut IPCC sejumlah emisi gas rumah kaca ke atmosfer. Hal ini
(Intergovernmental Panel on Climate berakibat pada meningkatnya jumlah gas rumah kaca
Change), tetapi meskipun ini terjadi, kita harus yang berada di atmosfer yang kemudian menyebabkan
melalui beberapa puluh tahun lagi setelahnya meningkatnya panas matahari yang terperangkap di
sebelum warming trend berakhir. atmosfer. Peristiwa ini pada akhirnya menyebabkan
meningkatnya suhu di permukaan bumi, yang umum
Berbagai upaya melalui kerjasama
disebut 'Pemanasan Global'.
internasional diperlukan untuk mensukseskan
pengurangan gas-gas rumah kaca. Tahun
Pemanasan global kemudian pada prosesnya
1992, pada Earth Summit di Rio de Janeiro,
menyebabkan terjadinya perubahan seperti
Brazil, 150 negara berikrar untuk menghadapi
masalah gas rumah kaca dan setuju untuk meningkatnya suhu air laut, yang menyebabkan
menterjemahkan maksud ini dalam suatu meningkatnya penguapan di udara, serta berubahnya
perjanjian yang mengikat. Pada tahun 1997 di pola curah hujan dan tekanan udara. Perubahan-
Jepang, 160 negara merumuskan persetujuan perubahan ini pada akhirnya menyebabkan terjadinya Gambar 1. Skema proses penyerapan dan
yang lebih kuat yang dikenal dengan Protokol perubahan iklim. Berdasarkan penelitian para ahli, pemantauan panas matahari saat
perubahan iklim diketahui akan menimbulkan dampak- memasuki atmosfer Bumi melalui Gas
Kyoto. Terakhir tahun 2007 ini pada Konvensi Rumah Kaca.
Kerangka Kerja PBB untuk Perubahan Iklim dampak yang merugikan bagi kehidupan umat manusia.
6 Desember 2007
INFO EDISI 18 INFO PERTAMBANGAN
2. Dinitro oksida (N2O) emisi GRK yang sebelumnya disimpan di dalam pohon.
3. Metana (CH4) Seharusnya dengan luasnya kawasan hutan di
4. Sulfurheksaflorida (SF6) Indonesia, sekitar 144 juta ha (tahun 2002), maka emisi
5. Perflorokarbon (PFCs) GRK yang dapat diserap jumlahnya cukup banyak.
6. Hidroflorokarbon (HFCs) Namun dengan laju kerusakan hutan sekitar 2,2 juta ha
per tahun, tak heran jika sector kehutanan merupakan
Gas karbondioksida, dinitro oksida dan metana terutama penyumbang emisi GRK terbesar di Indonesia. Menurut
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil di sektor The First National Communication yang berisi
energi, transportasi dan industri. Gas metana juga inventarisasi GRK di berbagai Negara, sekitar 64% dari
dihasilkan dari kegiatan pertanian dan peternakan. total emisi GRK di Indonesia dihasilkan dari sektor
Sementara untuk 3 jenis GRK yang terakhir, kehutanan.
sulfurheksaflorida, perflorokarbon dan hidroflorokarbon
dihasilkan dari industri pendingin dan penggunaan Pertanian dan Peternakan
aerosol. Sektor pertanian dan peternakan juga memberikan
kontribusi terhadap peningkatan emisi GRK di atmosfer.
Efek Rumah Kaca Dari sektor pertanian, emisi GRK dihasilkan dari sawah
Dinamakan efek rumah kaca, karena peristiwanya mirip yang tergenang, pemanfaatan pupuk, pembakaran
dengan yang terjadi di dalam rumah kaca yang biasa padang sabana, dan pembusukan sisa-sia pertanian.
digunakan untuk kegiatan pertanian dan perkebunan Sektor pertanian menurut The First National
untuk menghangatkan tanaman di dalamnya. Panas Communication secara umum menghasilkan emisi
yang masuk ke dalam rumah kaca akan 'Terperangkap' di GRK hanya sekitar 8%. Namun sektor ini menghasilkan
dalamnya, tidak dapat menembus keluar kaca, sehingga emisi gas metana tertinggi dibandingkan sektor lainnya.
akhirnya menghangatkan seisi rumah kaca tersebut. Jadi Sementara dari sektor peternakan, emisi GRK berupa
peristiwa efek rumah kaca bukanlah efek yang gas metana (CH4) dilepaskan dari kotoran ternak yang
ditimbulkan oleh gedung-gedung kaca. membusuk. Sesungguhnya untuk mengurangi emisi
Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca GRK dari sector ini, kotoran ternak dapat diolah untuk
Panas matahari yang merambat masuk ke bumi melintasi menjadi biogas, bahan bakar yg ramah lingkungan. 2. naiknya permukaan air laut
atmosfer akan diserap oleh permukaan bumi. Kemudian 3. dampak perubahan iklim terhadap sektor
sebagian panas matahari tersebut akan dipantulkan Sampah perikanan
kembali oleh permukaan bumi ke angkasa melalui Manusia dalam setiap kegiatannya hampir selalu 4. dampak perubahan iklim terhadap sektor
atmosfer. Sebagian panas matahari yang dipantulkan menghasilkan sampah. Sampah sendiri turut kehutanan
tersebut akan diserap oleh gas rumah kaca yang berada menghasilkan emisi GRK berupa gas metana (CH4), 5. dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian
di atmosfer menyelimuti bumi.Panas matahari tersebut walaupun dalam jumlah yang cukup kecil jika 6. dampak perubahan iklim terhadap kesehatan
terperangkap di permukaan bumi, tidak bisa melintasi dibandingkan dengan emisi GRK yang dihasilkan dari
atmosfer. Peristiwa ini menyebabkan suhu di bumi sektor kehutanan dan energi. Diperkirakan 1 ton Konvensi Perubahan Iklim
menjadi lebih hangat. Semakin banyak jumlah gas rumah sampah padat menghasilkan 50 kg gas metana. Meningkatnya bukti ilmiah akan adanya pengaruh
kaca yang berada di atmosfer, maka semakin banyak Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, aktivitas manusia terhadap sistem iklim serta
pula panas matahari yang terperangkap di permukaan diperkirakan pada tahun 2020 sampah yang dihasilkan meningkatnya kesadaran masyarakat akan isu
bumi, sehingga suhu bumi pun menjadi semakin panas. per hari sekitar 500 juta kg/ hari atau 190 ribu ton/tahun. lingkungan global, menyebabkan isu perubahan iklim
Ini berarti pada tahun tersebut Indonesia akan menjadi perhatian dalam agenda politik internasional
Sumber Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) mengemisikan gas metana ke atmosfer sebesar 9500 pada tahun 1980-an. Adanya kebutuhan dari para
Meningkatnya jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfer ton. Sampah kota perlu dikelola secara benar, agar laju pembuat kebijakan akan informasi ilmiah terkini guna
yang disebabkan oleh kegiatan manusia di berbagai perubahan iklim bisa diperlambat. merespon masalah perubahan iklim, maka pada tahun
sektor, antara lain: 1988, World Meteorological Organization (WMO) dan
Dampak Perubahan Iklim United Nations
Energi Perubahan iklim dalam prosesnya terjadi secara Environment Programme (UNEP) mendirikan
Pemanfaatan bahan bakar fosil, seperti minyak bumi, perlahan sehingga dampaknya tidak langsung Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC),
batubara, dan gas, secara berlebihan dalam berbagai dirasakan saat ini, namun akan sangat terasa bagi sebuah lembaga yang terdiri dari para ilmuwan seluruh
kegiatan merupakan penyebab utama dilepaskannya generasi mendatang. Di bawah ini adalah beberapa dunia yang bertugas meneliti fenomena perubahan iklim
emisi gas rumah kaca ke atmosfer. Pembangkitan listrik, dampak yang akan terjadi akibat perubahan iklim: serta kemungkinan solusi yang harus dilakukan. Pada
penggunaan alat-alat elektronik seperti AC, TV, 1. Mencairnya es di kutub tahun 1990, IPCC menghasilkan laporan pertamanya,
komputer, penggunaan kendaraan bermotor dan 2. Meningkatnya permukaan air laut First Assesment Report, yang menegaskan bahwa
kegiatan industri merupakan contoh kegiatan manusia 3. Pergeseran musim perubahan iklim merupakan sebuah ancaman serius bagi
yang meningkatkan emisi GRK di atmosfer. Walaupun seluruh dunia dan untuk itu diperlukan adanya
sama-sama menghasilkan emisi GRK, minyak bumi, Perubahan Iklim Bagi Indonesia kesepakatan global untuk mengatasi ancaman tersebut.
batubara dan gas bumi menghasilkan tingkat emisi yang Yang mencemaskan, Indonesia masuk sebagai negara Untuk merespon seruan IPCC, pada Desember 1990,
berbeda-beda untuk jenis kegiatan yang sama. pembuang emisi gas rumah kaca (greenhouse gas) Majelis Umum PBB membentuk sebuah komite,
Contohnya, untuk menghasilkan energi sebesar 1 kWh, empat besar di dunia. Yang rnenduduki urutan pertama Intergovernmental Negotiating Committee (INC), untuk
pembangkit listrik yang menggunakan batubara Amerika Serikat (AS), disusul China, dan Uni Eropa melakukan negosiasi perubahan iklim hingga pada
mengemisikan sekitar 940 gram CO2. Sementara yang merangkum 25 negara. Sementara di bawah pembuatan Kerangka Kerja Konvensi Perubahan Iklim
pembangkit listrik yang menggunakan minyak bumi dan Indonesia, ada Brasil, Rusia, dan terakhir lndia. Kepala (Framework Convention on Climate Change/ FCCC).
gas alam menghasilkan emisi GRK sekitar 798 dan 581 Ekonomi dan Penasihat Pemerintah Inggris untuk Setelah INC melakukan beberapa kali pertemuan, sejak
gram C02. Urusan Efek Ekonomi Perubahan Iklim dan Februari 1991 - Mei 1992, mengenai kerangka kerja
Dari contoh di atas terlihat bahwa di antara ketiga jenis Pembangunan Sir Nicholas Stern, dalam seminar konvensi tersebut, akhirnya pada tanggal 9 Mei 1992 INC
bahan bakar fosil, batubara menghasilkan emisi CO2 bertajuk "The Economic of The Climate Change", di mengadopsi sebuah konvensi yang dikenal dengan
paling tinggi daripada minyak bumi dan gas alam. Di Jakarta beberapa waktu lalu mengatakan, ada empat Konvensi PBB untuk Perubahan Iklim (United Nations
Indonesia, di antara sektor lainnya, sektor energi penyebab emisi gas rumah kaca, yaitu aktivitas dan Framework Convention on Climate Change/ UNFCCC).
menempati urutan kedua sebagai sumber GRK yaitu pemakaian energi, pertanian, kehutanan, dan limbah. Konvensi tersebut kemudian terbuka untuk
sekitar 25% dari total emisi. Sementara dari sisi "Emisi yang terbuang dari kebakaran hutan di Indonesia ditandatangani pada KTT Bumi di Rio de Janeiro, Juni
pemanfaatan energi di Indonesia, sektor industri lima kali lebih besar dari emisi yang terbuang di luar 1992. Konvensi Perubahan Iklim dinyatakan telah
merupakan sektor pengemisi GRK terbesar, diikuti oleh nonkehutanan," katanya. Sementara emisi terbuang berkekuatan hukum sejak 21 Maret 1994, setelah
sektor transportasi. dari pemakaian energi dan aktivitas industri relatif masih diratifikasi oleh 50 negara. Baru-baru ini pada 15
kecil, namun secara berlahan tumbuh secara cepat. Desember 2007 dalam konvensi tersebut yang
Kehutanan Pemanasan Global menjadi, perhatian utama dunia. membahas tentang perubahan iklim, telah disetujui oleh
Salah satu fungsi hutan adalah sebagai penyerap emisi Seratus tahun terkahir rata-rata temperatur meningkat 190 negara peserta yang turut dalam pertemuan United
GRK, biasa disebut carbon sink. Hutan bekerja untuk 0,6 derajat celcius, namun menurut Menteri KLH Nations Framework Convention on Climate Change/
menyerap dan mengubah karbondioksida (CO2), salah Rachmat Witoelar, Indonesia hanya menempatkan UNFCC di Nusa Dua Bali-Indonesia.
satu jenis GRK, menjadi oksigen (O2) untuk kebutuhan masalah lingkungan di prioritas keempat.
mahluk hidup. Oleh karena itu kegiatan pengrusakan Dampak yang mungkin muncul akibat perubahan iklim Konvensi Perubahan Iklim ini mempunyai tujuan utama
hutan, penebangan hutan, perubahan kawasan hutan di Indonesia antara lain: untuk menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca di
menjadi bukan hutan, menyebabkan lepasnya sejumlah 1. kenaikan temperatur dan berubahnya musim atmosfer hingga pada tingkat aman, sehingga tidak
Desember 2007 7
INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 18
membahayakan system iklim global. Pada konvensi TV, radio dan komputer seperlunya saja. Jangan lupa
sebelumnya belum ada target-target yang mengikat, untuk mematikan peralatan elektronik yang sedang tidak
seperti tingkat penurunan emisi gas tingkat konsentrasi dipergunakan, misalnya matikan TV dan radio ketika
gas rumah kaca yang aman, serta batasan waktu untuk hendak pergi tidur.
mencapai target tersebut. Namun pada konvensi tahun Usulkan untuk memberikan penghargaan kepada
2007 ini telah dibuat target yaitu penurunan suhu 2 konsumen listrik yaitu dengan memberikan harga yang
derajat Celcius pada tahun 2050. Seperti pada lebih rendah kepada konsumen yang menggunakan listrik
pertemuan sebelumnya negara-negara peserta dibagi lebih hemat daripada pengguna listrik besar (contoh
dalam 2 kelompok, yaitu negara maju yang terdaftar di industri).
dalam Annex-I (dikenal dengan negara Annex-I) serta
negara berkembang yang tidak terdaftar di dalam Annex- Kurangi penggunaan kendaraan pribadi dan gunakan
I (dikenal dengan negara non-Annex-I). Konvensi ini kendaraan umum
dilandasi dengan prinsip kesetaraan (equity) dan prinsip Kurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi agar
'common but differentiated responsibilities', yaitu prinsip dapat menurunkan emisi GRK secara signifikan, karena
tanggung jawab bersama namun dengan beban yang emisi yang dihasilkan dari kendaraan bermotor cukup
berbeda-beda. Ini yang mendasari adanya perbedaan besar. Jika terpaksa menggunakan kendaraan pribadi,
tanggung jawab antara negara maju dan negara upayakan untuk berbagi dengan mereka yang memiliki
berkembang dalam upaya menurunkan emisi GRK. tujuan yang sama. Jika harus memiliki kendaraan
bermotor pribadi, pilih yang hemat BBM dengan jenis
Protokol Kyoto bahan bakar yang lebih bersih, misalnya BBG. Gunakan
Pada tahun 1995, untuk pertama kalinya diadakan sepeda atau berjalan kaki untuk menempuh jarak dekat.
sebuah Conference of the Parties (COP), atau Selain dapat menurunkan emisi GRK, berjalan kaki dan
pertemuan tahunan negara-negara penandatangan dalam Protokol Kyoto. Mekanisme ini merupakan satu-
satunya mekanisme yang melibatkan negara bersepeda akan meningkatkan kesehatan. Kendaraan
Konvensi Perubahan Iklim, pada tanggal 28 Maret - 7 umum merupakan cara terbaik untuk mengurangi emisi
April di Berlin, Jerman. COP-1 ini ditujukan untuk berkembang, dimana negara maju dapat menurunkan
emisi gas rumah kacanya (biasa disebut emisi karbon) CO2 dari kendaraan bermotor. Usulkan kepada pemda
mendapatkan kesepakatan bersama mengenai langkah- untuk menyediakan kendaraan umum yang cepat,
langkah yang akan diambil sehubungan dengan masalah dengan mengembangkan proyek ramah lingkungan
yang dapat menurunkan emisi gas rumah kaca di nyaman, dan ekonomis.
perubahan iklim serta untuk mengadopsi sebuah
protokol yang dapat memperkuat komitmen negara- negara berkembang. Mekanisme ini sendiri pada
negara Annex-I. dasarnya merupakan perdagangan karbon, dimana
negara berkembang dapat menjual kredit penurunan
emisi gas rumah kaca kepada negara Annex-I, yaitu
negara maju yang memiliki kewajiban untuk
menurunkan emisi.
8 Desember 2007
INFO EDISI 18 INFO PERTAMBANGAN
KEBIJAKAN KONSERVASI
SUMBER DAYA MINERAL (BAHAN GALIAN)
Oleh: Wuri Handayani
Desember 2007 9
INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 18
10 Desember 2007
INFO EDISI 18 INFO PERTAMBANGAN
pertambangan dan penggalian dalam b. Sebagai gambaran dominasi sektor
pembentukan PDRB-nya. Kondisi ini pertanian terhadap sektor
bisa disebabkan karena sektor pertambangan dan penggalian dapat
pertanian maupun sektor-sektor ditunjukkan sampel PDRB Atas Dasar
lainnya masih dalam tahapan Harga Konstan 2000 mulai tahun
pengembangan dan peningkatan 2001-2005 sebagai berikut:
kapasitas untuk mengoptimalkan
pemanfaatan seluruh potensi sumber
daya ekonomi yang tersedia. Tabel-4. Distribusi Persentase PDRB Atas
b. Sebagai gambaran dominasi mutlak Dasar Harga Konstan 2000
sektor pertambangan dan penggalian untuk Sektor Pertanian serta
dapat ditunjukkan sampel PDRB Atas Sektor Pertambangan dan
Dasar Harga Konstan 2000 mulai Penggalian.
tahun 2001-2005 sebagai
berikut: Tahun Sektor Sektor
Pertanian Pertambangan
Tabel-3. Distribusi Persentase PDRB Atas (%) & Penggalian (%)
Dasar Harga Konstan 2000
untuk Sektor Pertanian serta 2001 45,85 2,13
Sektor Pertambangan dan 2002 45,31 2,14
Penggalian. 2003 45,33 2,14
2004 44,91 2,15
Tahun Sektor Sektor 2005 43,97 2,18
Pertanian Pertambangan
(%) & Penggalian (%) Sumber:
- BAPPEDA-BPS NTB, PDRB Provinsi NTB
2001 2,74 93,40 Th 2006.
2002 2,69 93,38
pertambangan lebih disebabkan
2003 2,77 93,11 karena ketidaksiapan masyarakat
2004 2,59 93,41 PENUTUP dalam upaya mengakses potensi
2005 2,75 92,86 a. Keberadaan industri pertambangan ekonomi yang muncul seiring dengan
yang dikelola oleh PT. NNT telah hadirnya industri pertambangan.
Sumber:
meningkatkan kontribusi sektor Kondisi ini berpeluang besar
- BAPPEDA-BPS NTB, PDRB Provinsi NTB Th 2006.
pertambangan dan penggalian menimbulkan kesenjangan ekonomi
terhadap pembentukan PDRB diantara masyarakat khususnya yang
Provinsi NTB secara fantastik. berada di wilayah sekitar tambang.
Demikian pula terhadap PDRB d. Prinsip yang perlu kita pahami
3 KABUPATEN SUMBAWA Kabupaten Sumbawa Barat yang
dapat dikatakan mendominasi secara bersama bahwa industri
a. Kabupaten Sumbawa dengan luas mutlak. Sementara untuk Kabupaten pertambangan hanya sebagai
wilayah terbesar diantara Sumbawa belum memberikan penggerak awal (prime mover) bagi
Kabupaten/Kota di Provinsi NTB, pengaruh yang signifikan. pengembangan ekonomi masyarakat
masih menempatkan sektor pertanian yang diharapkan mampu
b. Industri pertambangan selalu akan
sebagai sektor dominan dalam menggerakkan sektor-sektor lain
melahirkan pusat pertumbuhan
pembentukan PDRB-nya. Sementara ekonomi baru yang harus dapat secara simultan. Hal ini disebabkan
sektor pertambangan dan penggalian dimanfaatkan secara optimal oleh karena sumber daya mineral yang
masih menempati urutan kedelapan masyarakat guna meningkatkan dieksploitasi adalah sumber daya
dari sembilan sektor pembentuk kesejahteraannya dan juga untuk yang tidak dapat diperbaharui
mendukung pengembangan sektor- (unrenewable resources). Oleh
PDRB. Kondisi ini disebabkan karena
sektor lainnya. Hal ini perlu dilakukan karena itu, jangan berharap terlalu
keberadaan wilayah Kontrak Karya PT. agar ketika industri pertambangan
NNT di Kabupaten Sumbawa masih lama untuk membangun bersama
selesai beroperasi, aktivitas ekonomi
dalam tahapan eksplorasi sehingga industri pertambangan. Posisi industri
di wilayah tersebut tetap dapat
belum dapat mempengaruhi dipertahankan dan bahkan pertambangan ibarat orangtua yang
pertumbuhan ekonomi secara ditingkatkan. mendorong anaknya untuk terus
signifikan. maju meraih keberhasilan (Tut Wuri
c. Munculnya berbagai pendapat yang Handayani).
berbeda terhadap industri
Desember 2007 11
INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 18
Selulosa Glukosa
( C6H12O6 )n n(C6H12O6)
12 Desember 2007
INFO EDISI 18 INFO PERTAMBANGAN
ASPEK KEEKONOMIAN BIOGAS
Jenis Kumulatif % perolehan biogas
No.
Kotoran 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Harga eceran minyak tanah di Provinsi Nusa
Tenggara Barat berkisar antara Rp.2.500,- ~
1. Manusia 40,7 81,5 94,1 98,2 98,7 100 Rp.4.000,- per liter (rata-rata Rp.3.000,- per
2. Babi 46,0 78,1 93,9 97,5 99,1 100 liter). Dengan dibangunnya Prototipe Digester
Biogas Skala Rumah Tangga di rumah petani
3. Rumput 98,2 100 ternak dengan laju produksi rata-rata 2,0
m3/hari diharapkan dapat mereduksi
4. Sapi 34,4 74,6 86,2 92,7 97,3 100
kebutuhan minyak tanah petani ternak
5. Jerami 8,8 30,8 53,7 78,3 88,7 93,2 96,7 98,8 100 dimaksud dari rata-rata 1,5 liter/hari menjadi 0
(nol) liter/hari atau bebas minyak tanah (1 m3
2. Digester Biogas penyalur gas terbuat dari plastik dan paralon biogas setara dengan 0,62 liter minyak tanah),
dengan diameter 1/2 inch. Sedangkan maka produksi biogas tersebut dapat
Prinsip kerja dalam pembuatan biogas adalah kompor masak adalah kompor gas dengan diasumsikan setara dengan penghematan
fermentasi yang dilakukan dalam kondisi modifikasi tertentu sehingga mampu bekerja minyak tanah 1,5 liter/hari. Penghematan ini
tanpa oksigen dalam digester. Instalasi pada tekanan rendah. setara dengan penghematan biaya Rp.4.500,-
pembuatan biogas terdiri dari bak pengumpan Pengisian umpan pertama sekitar 4 m3 /hari setiap rumah tangga. Dengan demikian,
('inlet'), digester, bak penampung ampas berupa adonan kotoran ternak dan air dengan maka dalam waktu satu bulan petani ternak
('outlet') penampung gas, pipa/selang rasio 1 :1 hingga digester penuh. Selanjutnya dapat menghemat biaya sebesar Rp.135.000,-
penyalur gas, alat pengatur tekanan, dan alat penambahan umpan kotoran ternak dan air dan dalam satu tahun akan mencapai
pengguna biogas yang berupa kompor, lampu, dilakukan setiap pagi dan sore hari untuk Rp.1.620.000,-.
atau genset. Digester berupa tempat tertutup menjaga kontinuitas produksi gas dan Penghematan pemakaian minyak tanah dapat
yang dirancang sedemikian rupa yang menghindari penumpukan kotoran ternak di dikonversi menjadi nilai uang yang tersimpan
digunakan sebagai tempat untuk memproses sekitar kandang. Gas akan mulai terbentuk yang dapat digunakan sebagai investasi untuk
biomassa menjadi biogas. setelah dua minggu pertama sejak pembangunan instalasi dan pembelian
Terdapat beberapa macam digester yang pemasangan dilakukan dan setelah satu peralatan biogas. Sebagai ilustrasi, biaya
sudah dikenal masyarakat. Pada umumnya, bulan gas akan terbentuk secara kontinyu Percontohan Prototipe Digester Biogas Skala
bentuk digester terdiri dari 3 (tiga) jenis model selama pemasukan umpan segar tetap Rumah Tangga sekitar Rp.7.000.000,-/unit.
konstruksi, yaitu digester permanen ('fixed dilakukan. Digester akan tetap mampu Jika produksi biogas setara dengan
dome digester'), digester semi permanen menampung kotoran ternak karena p e n g h e m a t a n m i n y a k t a n a h s e n i l a i
('floating roof digester'), dan model konstruksi dilengkapi dengan sistem pembuangan yang Rp.1.620.000,-/tahun, maka pembangunan
sederhana ('plastic''). otomatis bekerja apabila terdapat tekanan sarana biogas seperti di atas dapat dibuat
akibat pemasukan umpan baru. setara dengan penghentian pemakaian minyak
STUDI KASUS PERCONTOHAN BIOGAS Gas yang dihasilkan dari digester ditampung tanah selama 4 tahun 4 bulan.
Untuk mengetahui dampak penggunaan dalam penampung gas dan siap digunakan Asumsi penghematan minyak tanah apabila
biogas terhadap tingkat kebutuhan minyak untuk memasak atau untuk keperluan dikorelasikan dengan potensi biogas nasional
tanah skala rumah tangga, maka Dinas lainnya. Pada kondisi dimana gas tidak diperkirakan dapat menghemat dana subsidi
Pertambangan dan Energi Provinsi Nusa digunakan, penampung gas akan penuh dan pemerintah yang sangat besar. Dari hasil
Tenggara Barat telah mengembangkan tidak dapat menampung gas lebih banyak penelitian Dinas Pertambangan dan Energi
Prototipe Digester Biogas Skala Rumah lagi. Kelebihan pasokan gas akan dibuang ke Provinsi NTB diketahui bahwa jumlah populasi
Tangga masing-masing satu unit di Kabupaten atmosfer melalui pengatur tekanan untuk ternak (sapi dan kerbau) di NTB sekitar 593.400
Lombok Barat, Lombok Tengah, Sumbawa menahan tekanan dalam sistem pada 4 cm ekor. Apabila 10% dari jumlah populasi ternak
Barat, Sumbawa dan Bima Provinsi Nusa air. tersebut kotorannya digunakan untuk biogas,
Tenggara Barat. Aktifitas memasak di rumah tangga peternak maka terdapat sekitar 59.340 ekor ternak untuk
berlangsung pada pagi dan sore hari. Pada mengisi 197.800 lebih digester biogas skala
Percontohan ini berupa pembangunan siang hari, aktifitas memasak biasanya jarang rumah tangga dengan asumsi satu digester
digester semi permanen dengan dengan dilakukan. Pola aktifitas masak seperti ini setara dengan kotoran 3 (tiga) ekor ternak.
komponen utama terdiri dari digester kapasitas sangat cocok dengan ketersediaan biogas Produksi biogas dari pengembangan digester
4 m3. menara penampung berukuran 2x1x2 m, yang hanya dapat digunakan selama 5-6 jam tersebut setara dengan penghematan minyak
penampung gas yang terbuat dari plastik per hari. Adanya waktu istirahat pada siang tanah sebesar 108,3 juta liter/tahun. Apabila
dengan ketebalan 250 mikron dengan hari memberikan kesempatan digester untuk harga ekonomi minyak tanah sebesar
kapasitas 2 m3 (Gambar 1). Volume digester mensuplai biogas sehingga dapat digunakan Rp.6.000,-/liter dan harga jual minyak tanah
dan penampung gas tersebut digunakan untuk secara kontinyu. dari pemerintah ke masyarakat sebesar
mengolah kotoran 2 4 ekor ternak. Ketersediaan biogas di lingkungan sendiri Rp.2.000,-/liter, maka dengan penggunaan
dapat menggantikan peran minyak tanah biogas terdapat potensi penghematan subsidi
yang biasa digunakan sehari-hari. Sebelum minyak tanah di NTB sebesar Rp. 433,2
tersedia biogas, petani ternak mengkonsumsi milyar/tahun dengan asumsi harga jual minyak
minyak tanah 1 ~ 2 liter/hari (rata-rata 1,5 tanah dari pemerintah ke masyarakat adalah
liter/hari). Rp.2.000,-/liter. Penghematan devisa negara
Laju produksi biogas diperkirakan 1,50 ~ 2,50 masih memiliki peluang lebih besar karena
m3/hari (rata-rata 2,0 m3/hari) yang mampu masih terdapat potensi biogas dari hewan
digunakan untuk memasak selama sekitar 5 ternak lain dan limbah biomassa (enceng
6 jam. gondok, sampah, limbah pertanian, limbah
Berdasarkan pengamatan di lapangan, perkebunan, dll) yang juga memiliki potensi
penerapan teknologi konversi biogas dengan untuk dikonversi menjadi biogas. Disamping itu,
peralatan semi permanen cocok untuk keuntungan lainnya berupa pupuk organik (cair
Gambar Konfigurasi Digester Biogas Skala Rumah dikembangkan di perdesaan, dengan dan padat) sisa fermentasi serta terpeliharanya
Tangga
pertimbangan antara lain : lingkungan yang bersih dan sehat.
Biaya pembangunan relatif murah
Ukuran tersebut dibuat berdasarkan asumsi
jika dibandingkan dengan sarana biogas PROSPEK BIOGAS
bahwa satu ekor ternak menghasilkan kotoran
konvesional. Sebagai sarana percontohan,
10-20 kg/hari dan waktu optimal proses
pengaruh yang ditimbulkan diharapkan dapat Penerapan biogas sebagai energi alternatif
pembentukan biogas 30 hari. Kotoran ternak
menarik minat masyarakat untuk dapat pengganti minyak tanah telah memberikan
dibuat 'slury' dengan menambahkan air
mengadakan sendiri secara swadaya. berbagai dampak positif, baik yang langsung
dengan perbandingan volume 1:1 sebelum
Konstruksi sederhana dengan cara dirasakan oleh peternak ternak ataupun yang
dimasukkan ke dalam digester.
pemasangan dan pengoperasian yang memberikan dampak setelah diterapkan dalam
Peralatan lain yang diperlukan adalah
mudah dan tidak membutuhkan tenaga waktu lama (jangka panjang). Beberapa
pembuatan biogas alat pengumpan, selang
terampil sangat cocok dengan kondisi k e u n t u n g a n y a n g d a p a t d i t a r i k d a r i
penyalur gas, pengatur tekanan, dan kompor
masyarakat perdesaan. Kesederhanaan ini pengembangan biogas di perdesaan, antara
biogas untuk mengambil energi. Alat
diharapkan dengan mudah dapat ditiru dan lain:
pengumpan berupa sekop dan ember
dikembangkan oleh masyarakat. 1. Bagi petani ternak
pengumpan untuk membuat 'slury'. Selang
Desember 2007 13
INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 18
14 Desember 2007
INFO EDISI 18 INFO PERTAMBANGAN
Pengumpulan data Tabel 2. Ekuivalensi Energi Biogas dengan adalah sebanyak 1,06 x 106 m3/hari; setara
Metode ini berupa pengumpulan data primer Energi Lain dengan 6,61 x 105 liter Minyak Tanah per hari
dan data sekunder yang meliputi: atau setara dengan 5,01 x 106 kWh listrik per
1. Studi Literatur, berupa penelusuran BIOGAS MINYAK LISTRIK KAYU hari atau setara dengan 3,70 x 106 ton Kayu
literatur atau kajian-kajian baik terhadap TANAH BAKAR Bakar per hari. Apabila potensi biogas ini
(m3) (Liter) (kWh) (Kg) dikembangkan dapat menghemat
hasil penelitian terdahulu maupun
kebijaksanaan Pemerintah Daerah 1,00 0,62 4,70 3,47
penggunaan Minyak Tanah sebesar 4.160
Provinsi Nusa Tenggara Barat di bidang barrel/hari (1 barrel = 159 liter). Rincian hasil
energi, khususnya energi baru dan penelitian disajikan pada Tabel 4 dibawah ini.
terbarukan (EBT). Sumber : Mapiaro Amin, dkk (2006)
2. Koordinasi / wawancara dengan instansi Tabel 4. Potensi Energi Biomassa dari
terkait dengan masalah pertambangan Kotoran Ternak Di Provinsi Nusa
(Bupati, Bappeda, Dinas Pertambangan b. Potensi energi biomassa dari limbah Tenggara Barat
dan Energi, BPS, Camat dan Kepala Desa pertanian, perkebunan dan kehutanan
setempat), dimaksudkan untuk POPULASI TERNAK(Ekor) POTENSI ENERGI PERHARI
penelitian. dihitung berdasarkan jumlah produksi bahan 1 Lombok Barat 114,963 42,485 5,456 26,167 1,063,394 197,072 122,184 926,237 683,839
3. Pengumpulan data sekunder dimaksudkan baku dikalikan dengan produksi limbah dan 2 Lombok Tengah 88,826 72,814 5,533 758 1,688,632 252,373 156,471 1,186,154 875,735
untuk mengetahui data populasi potensi potensi energi listrik sebagaimana disajikan 3 Lombok Timur 65,991 64,160 7,514 10 1,271,829 192,336 119,248 903,980 667,407
energi biomassa dari kotoran ternak; pada Tabel 3 berikut ini. 4 Sumbawa Barat 27,935 12,810 4,844 102 122,289 32,855 20,370 154,420 114,008
limbah pertanian, perkebunan dan 5 Sumbawa 144,181 60,669 32,653 7,232 1,151,392 231,225 143,359 1,086,757 802,350
kehutanan. Tabel 3. Konversi Potensi Energi Biogas 6 Dompu 63,982 32,551 7,323 564 49,299 48,703 30,196 228,902 168,998
Data sekunder yang diperoleh di dari limbah pertanian, perkebunan 7 Bima 87,521 61,892 9,309 - 452,727 112,459 69,724 528,555 390,231
Kabupaten (Bappeda, Distamben, dan kehutanan J u ml a h 593,399 347,381 72,632 34,833 5,799,562 1,067,022 661,554 5,015,005 3,702,568
Disnak, Distan, Dishutbun, dan BPS)
digunakan sebagai acuan dalam BAHAN BAKU LIMBAH
Potensi
Sumber : Dinas Pertambangan
mengidentifikasi populasi potensi energi No. Sektor Jumlah Jumlah Energi Listrik dan Energi, 2006
Jenis Jenis (kWh/m3/ton)
(m3) (ton) (m3) (ton) Data sekunder diolah
Biomassa di wilayah Provinsi Nusa
1 Pertanian Padi - 1 sekam - 0.28 3.49 *) : Itik, Ayam, Angsa
Tenggara Barat. Data tersebut kemudian
2 sda Jagung - 1 tongkol - 0.60 2.00
dievaluasi sehingga diperoleh jumlah 3 sda Kedelai - 1 btg, daun & kulit - 0.25 2.00
potensi energi Biomassa masing-masing 4 sda Kcg Hijau - 1 btg, daun & kulit - 0.15 1.50
kabupaten dan lokasi yang paling prospek 5 sda Kcg Tanah - 1 btg, daun & kulit - 0.15 1.50
untuk dikembangkan saat ini. 6 Perkebunan Tebu - 1 bagas 0.30 - 3.49 b. Potensi energi biomassa
4. Pengumpulan data primer dimaksudkan 7 sda Kelapa - 1 serabut/sabut - 0.33 2.03 dari limbah pertanian,
untuk mengetahui : 1) jenis dan populasi 8 sda Kelapa - 1 tempurung/batok - 0.50 8.13 perkebunan dan
9 Kehutanan Kayu 1 - serbuk,dll 0.60 - 130.00
hewan ternak, limbah pertanian, limbah kehutanan
perkebunan dan limbah pengusahaan Sumber : Mapiaro Amin, dkk (2006)
kayu/hutan; 2) kondisi lingkungan (listrik, Jumlah potensi biomassa yang dapat
sumber air, dll), animo masyarakat dihasilkan dari limbah pertanian, perkebunan
terhadap energi alternatif khususnya HASIL dan kehutanan di Provinsi Nusa Tenggara
biogas. Barat dihitung berdasarkan jumlah produksi
Dalam konteks Nasional, Provinsi Nusa dikalikan konversi potensi energi listrik tiap
Pengolahan dan Analisis Data Tenggara Barat merupakan salah satu jenis biomassa (lihat Tabel 3 di atas). Dari
Metode analisa dan pengolahan data kawasan peternakan (sapi, kerbau dan hasil perhitungan diperoleh jumlah potensi
yang digunakan adalah tabulasi dan kambing), kawasan pertanian (padi), serta energi listrik yang dihasilkan dari ketiga sektor
penggambaran peta-peta. Metode tabulasi kawasan perkebunan dan kehutanan. ini di Provinsi NTB adalah sebesar 4,03 x 106
digunakan karena data yang dikumpulkan di kWh/tahun, dengan rincian sebagaimana
lapangan masih berupa data mentah yang a. Potensi energi biomassa dari kotoran ditunjukkan pada Tabel 5 berikut ini.
tidak teratur. Sedangkan penggunaan metode ternak
penggambaran dimaksudkan untuk Tabel 5. Potensi Energi Biomassa Dari
mempermudah dalam penunjukan lokasi Sektor peternakan merupakan penghasil Limbah Pertanian, Perkebunan dan
detail lokasi penelitian yang disiapkan sebagai kotoron yang apabila dikelola dapat Kehutanan
daerah pilot proyek prototipe biogas dan menghasil biogas dan pupuk kandang.
PRODUKSI PER JENIS BIOMASSA (Ton/Tahun) POTENSI
biomassa untuk energi rumah tangga. Sedangkan sektor pertanian sebagai No. KABUPATEN ENERGI
penghasil limbah sekam dan jerami, sektor Padi Jagung Kedelai Kc.Hijau Kc.Tanah Tebu Kelapa Kayu (kWh/Thn)
a. Potensi energi biomassa dari kotoran perkebunan dan sektor kehutanan sebagai 1 Lombok Barat 45,622 13,252 1,060 92 2,272 - 19,962 - 394,206
ternak penghasil limbah hasil pengolahan apabila 2 Lombok Tengah 224,024 4,540 31,556 1,760 8,803 650 23,762 - 397,129
dikelola dapat dimanfaatkan sebagai tenaga 3 Lombok Timur 249,336 31,350 1,161 940 1,374 4 9,975 - 989,363
Potensi energi biomassa yang penggerak generator. 4 Sumbawa Barat 69,480 4,906 4,260 2193,25 254 15 1,076 - 79,026
5 Sumbawa 241,241 30,081 14,009 29,447 4,344 378 2,307 940 1,126,807
dimaksud disini adalah potensi energi yang Jumlah potensi biomassa dari kotoran
6 Dompu 113,929 5,471 19,308 653 1,768 - - - 450,802
berasal dari kotoran hewan ternak seperti sapi, hewan ternak yang dapat dihasilkan di
7 Bima 45,625 7,289 30,068 539 9,950 32 - - 598,791
kerbau, kuda, kambing, domba, babi, ayam, Provinsi Nusa Tenggara Barat dihitung J u ml a h 989,257 96,889 101,422 33,431 28,765 1,079 57,082 940 4,036,124
bebek, angsa, mentok dan lain-lain. berdasarkan jumlah populasi ternak (Tabel
1) dikalikan dengan produksi biogas yang Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi, 2006
Potensi energi biomassa dari limbah
Data sekunder diolah
ternak dihitung berdasarkan jumlah ternak dapat dihasil per ekor, kemudian dikalikan
dikalikan dengan produksi biogas per ekor dan dengan nilai konversi masing-masing energi PENUTUP
konversi energi sebagaimana disajikan pada pembanding pada Tabel 2 (minyak tanah, Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai
Tabel 1 dan Tabel 2 berikut ini. listrik, dan kayu bakar). berikut :
1. Jumlah potensi energi biogas yang dapat
Tabel 1. Produksi Tinja, Biogas dan Potensi Dari hasil perhitungan diperoleh biogas dari dihasilkan di Provinsi NTB adalah
Energi Berdasarkan Jenis Ternak kotoran hewan ternak di Provinsi NTB sebesar 1,06 x 106 m3/hari; setara
P r o d u k s i T in ja P r o d u k s i B io g a s P o te n s i E n e rg i
dengan 6,61 x 105 liter Minyak Tanah per
N o . J e n is T e r n a k
(K g /h a r i/e k o r ) (m 3/h a ri/e k o r ) (k W h /h a r i) hari atau setara dengan 5,01 x 106 kWh
1 S a p i, K e r b a u 1 5 .0 0
0 .5 4
2 .5 4 listrik per hari atau setara dengan 3,70 x
2 K a m b in g , D o m b a 2 .5 0
0 .1 8
0 .8 5 106 ton Kayu Bakar per hari. Apabila
3 K u d a 1 0 .0 0 1 .6 9
potensi biogas ini dikembangkan dapat
0 .3 6
*)
menghemat penggunaan Minyak Tanah
4 U n g g a s 0 .0 9 0 .5 3
0 .1 1 sebesar 4.160 barrel/hari
5 B a b i 3 .5 0
0 .2 4
1 .1 3 2. Jumlah potensi energi listrik yang dapat
Sumber : Mapiaro Amin, dkk (2006) dihasilkan dari limbah pertanian,
*) : Itik, Ayam, Angsa perkebunan dan kehutanan di daerah ini
adalah sebesar 4,04 x 106 kWh/tahun.
Desember 2007 15
INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 18
Berkaitan dengan hal tersebut di
atas, maka untuk mengatasi krisis energi di
Provinsi NTB disarankan kepada Pemda IMPLEMENTASI PROGRAM DEMAND SIDE
Provinsi NTB dan Pemda Kabupaten/Kota se
NTB agar segera mengembangkan MANAGEMENT SEKTOR RUMAH TANGGA DI
pemanfaatan kedua sumber energi dimaksud
diatas untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat.
PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT
Oleh : Ir. H.M. Ilham Israil, MM
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Rifai., 2005; Survei Potensi Energi
Biomassa, Pusdiklat Energi dan
Ketenagalistrikan, DESDM, Latar Belakang dihadapi dalam penerapan program DSM
Jakarta. adalah masih banyak masyarakat yang
Amin, Mapiaro, dkk., 2006; Survei Potensi Dalam era informasi ini tenaga listrik berpenghasilan rendah, tidak mampu untuk
Energi Biogas dan Biomassa di memegang peranan yang sangat penting membeli lampu hemat energi. Untuk itu dengan
Kabupaten Sumbawa Provinsi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. program DSM pemerintah memberikan solusi
Nusa Tenggara Barat, Dinas Tingkat konsumsi tenaga listrik dapat terhadap pelanggan yang kurang mampu
Pertambangan dan Energi Provinsi dijadikan indikator kesejahteraan suatu dengan memberikan insentif antara lain :
Nusa Tenggara Barat. daerah semakin tinggi taraf hidup masyarakat - Angsuran bulanan yang relatif ringan untuk
Harahap, Filino, dkk., 1978; Teknologi maka kebutuhan akan listrik akan semakin setiap pembelian lampu hemat energi
Pemanfaatan Gas Bio, Pusat besar. Namun demikian sejak terjadinya krisis - Subsidi lampu hemat energi yang diberikan
Pengembangan Teknologi, Institut ekonomi dimana PT. PLN (Persero) yang untuk masyarakat kurang mampu
Teknologi Bandung, Bandung. merupakan BUMN di bidang tenaga listrik
Rusdi, Amir., 2006; Teknologi Pemanfaatan dapat dikatakan tidak mampu untuk Berikut contoh penghitungan ekonomis
Energi Biogas, Pusdiklat memenuhi peningkatan kebutuhan tenaga penggunaan lampu hemat energi :
Ketenagalistrikan dan Energi Baru listrik baik yang disebabkan karena
Lampu
Terbarukan, DESDM, Jakarta. meningkatnya ekonomi masyarakat atau pun Perbandingan
Pijar Hemat Energi
Saragih, Jaumum., 2005; Survei Potensi pertambahan penduduk sehingga terjadi 1. Daya lampu 25 W 5W
krisis energi listrik di Nusa Tenggara Barat. 2. Pemakaian Lampu (1 Tahun) 3000 jam 3000 jam
Energi Biogas, Pusdiklat Energi 3. Jumlah lampu 3 buah 1 buah
dan Ketenagalistrikan, DESDM, Program Demand Side Managament (DSM) 4. Harga lampu Rp. 3000 Rp. 15.000
Jakarta. merupakan kegiatan konservasi energi yang 5. Investasi pembelian lampu Rp. 9000 Rp. 15.000
6. Tarif PLN dengan TDL 2004 Rp 560 per kWH Rp. 560 per kWH
Saragih, Jaumum., 2006; Teknologi dimaksudkan untuk mempengaruhi pola 7. Biaya tenaga listrik Rp. 42.000 8.400
Pemanfaatan Energi Biomassa, konsumsi listrik pelanggan, sehingga kurva 8. Total biaya pemakaian selama 1 tahun Rp. 51.000 Rp. 23.400
beban puncak sistem pembangkitan menjadi 9. Penghematan Biaya Rp. 51.000 – Rp. 23.400 = Rp. 27.600,-
Pusdiklat Ketenagalistrikan dan
Energi Baru Terbarukan, DESDM, turun, yang pada akhirnya akan memperbaiki Sumber:Ditjen LPE
Jakarta. kinerja sistem pembangkit.
------------------------, 2006, Laporan Tahunan, Secara nasional, program DSM Dari contoh perhitungan diatas
Dinas Pertambangan dan Energi bermanfaat untuk menunda investasi menunjukkan apabila pelanggan rumah tangga
Provinsi Nusa Tenggara Barat, pembangkit baru, mengurangi beban puncak dapat mengganti atau menukarkan pemakaian
Mataram. dan rugi-rugi distribusi yang pada gilirannya lampu pijar dengan lampu hemat energi maka
----- ooo000ooo ----- akan mengurangi biaya produksi sehingga akan di peroleh penghematan beiaya rekening
listrik Rp. 27.600,- per titik lampu. per tahun
Dilain pihak jika seluruh konsumen
konsumen akan di untungkan. Sedangkan kelangkaan pasokan listrik khususnya di rumah tangga di provinsi NTB sebanyak
bagi lingkungan global, manfaat DSM adalah provinsi Nusa Tenggara Barat dan tagihan 319.016 pelanggan menggunakan progran
mengurangi polusi yang ditimbulkan listrik masyarakat/konsumen, pemerintah DSM tersebut diatas maka manfaat yang akan
pembangkit tenaga listrik. memberikan solusi melalui program DSM. diperoleh pihak PT. PLN Wilayah NTB adalah
Faktor yang mempengaruhi tingginya DSM merupakan suatu kegiatan terencana dapat menghemat pemakaian bahan bakar
beban puncak antara lain adalah penggunaan yang dilakukan untuk mempengaruhi pola minyak sebesar :
listrik pada rumah tangga, penerangan jalan konsumsi pelanggan khususnya rumah
umum, dan penerangan bangunan komersial tangga. Sehingga memperbaiki kurva beban - 319.016 Rumah tangga x 60 kWH =
oleh karena itu program DSM yang perlu sistem pembangkit dan mengurangi rekening 19.140.960 kWH
dikembangkan adalah untuk: listrik konsumen. - 19.140.960 kWH x 0,275 Lietr per kWH =
- sektor rumah tangga Program DSM sangat baik untuk 5.263.764 Liter per Tahun
- penerangan jalan umum dilaksanakan pemerintah di provinsi NTB,
- program peningkatan efisiensi energi karena memenuhi kreteria sebagai daerah Program DSM lain yang dapat
yang mengalami krisis penyediaan tenaga diterapkan di provinsi NTB adalah
Sehubungan dengan itu pembahasan tulisan listrik dan sebagian besar pemakai listrik pengurangan penggunaan 1 (satu) titik lampu
ini khusus pada pelaksanaan program DSM merupakan pelanggan rumah tangga kecil. 25 Watt pada pukul 17.00 - 22.00 maka
Sektor rumah tangga. Salah satu program DSM yang dapat diperoleh pengurangan beban puncak sebesar
diterapkan Sektor Rumah Tangga adalah 7,97 MW, hal ini setara dengan kapasitas 1
mengsosialisasikan peralatan pemanfaatan (satu) unit medin pembangkit di PLTD Tanjung
Program DSM Sektor Rumah Tangga listrik yang hemat energi seperti lampu, Karang.
kulkas, TV, dan lain- lain. Dengan demikian dapat disimpulkan
Masalah penyediaan tenaga listrik Penerapan program DSM dengan melalui program DSM diharapkan masyarakat
saat ini merupakan issu nasional yang penggunaan lampu hemat energi akan semakin menyadari pentingnya penghematan
membutuhkan penanganan yang tepat. memberikan dampak yang cukup besar energi di rumah tangga dan dapat menikmati
Perubahan harga bahan bakar minyak dunia khususnya dalam pengurangan pemakaian pasokan listrik yang stabil serta menata di
mengakibatkan perubahan pola supllu dan BBM untuk penyediaan tenaga listrik, massa mendatang. Untuk itu pemerintah
demand energi yang memberikan dampak keuntungan penggunaan lampu hemat energi daerah dapat bekerjasama dengan PT. PLN
signifikan terhadap penyediaan tenaga listrik. adalah : wilayah NTB agar dapat melakukan sosialisasi
Jika perubahan operasi disesuaikan dengan 1. Tahan lama sampai 10 kali lipat secara terus meneru sehingga tercipta budaya
harga listrik maka akan memberatkan beban dibanding lampu pijar untuk umur hemat energi di masyarakat.
masyarakat. Dilain pihak penyesuaian harga pemakaian 10.000 jam
energi merupakan sesuatu yang tidak dapat 2. Hemat energi hingga 80% sehingga
dihindari dan sudah merupakan komitmen menghemat pembayaran listrik
pemerintah dalam rangka mengurangi subsidi 3. Dapat digunakan pada tegangan/voltage
harga energi. Perubahan harga tersebut akan 170 volt - 240 volt
secara langsung dirasakan konsumen, 4. Lampu akan menyala seketika
sementara daya beli masyarakat masih 5. Cahaya lebih terang
rendah.
Untuk membantu menanggulangi Namun demikian kendala yang
16 Desember 2007
INFO EDISI 18 INFO PERTAMBANGAN
Pada prisnsipnya, PP 39 tahun 2006
memiliki perbedaan mendasar dengan
SISTEM EVALUASI DAN PELAPORAN aturan perundangan sebelumnya tentang
pengaturan hal yang sama, yakni PP 8
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SEKTOR tahun 2006. Adapun perbedaan yang
PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI NTB. dapat dilihat dari sisi PP 39 tahun 2006
diantaranya:
Oleh: Mujitahid Iqbal
Merupakan Pengaturan lebih lanjut
dari UU 25/2004 tentang SPPN
Dalam rangka pengendalian dan
Dengan Terbitnya Undang- perencanaan pembangunan evaluasi pelaksanaan Renja K/L,
Undang 25 Tahun 2004, PP nomor pembangunan tahun berikutnya, RENSTA K/L dan RPJMN
58 tahun 2005, PP nomor 39 (APBN) begitu juga sama halnya dengan
Laporan pemantauan mencakup
tahun 2006, Permendagri Nomor Peraturan Gubernur Nusa Tenggara laporan keuangan, pencapaian kinerja
13 Tahun 2006, maka terjadi Barat (APBD).L keluaran kegiatan, indikasi
Hal ini mempunyai arti penting
perubahan mekanisme tata cara pencapaian kinerja hasil program
dalam rangka pemahaman tentang
Laporan Evaluasi kinerja belum diatur
pengendalian rencana Peraturan Pemerintah RI nomor 39
pembangunan (DIPA/APBN) dan secara khusus tetapi harus
tahun 2006 dan Peraturan Gubernur dilaksanakan secara sistematis,
sistem pemantauan, evaluasi dan Nusa Tenggara Barat nomor 5A tahun obyektif, dan transparan. Pengaturan
pelaporan pelaksanaan 2007, sehingga akan mempunyai lebih lanjut akan disesuaikan dengan
DPA/APBD. dampak terhadap kualitas capaian format SAKIP
pelaksanaan pengendalian,
Untuk keperluan perencanaan diatur
Sebagai tindak lanjut dari pasal 28 pemantauan, evaluasi dan pelaporan mekanisme pelaporan dari
ayat (1) dan (2) dan pasal 29 ayat (1, 2, 3 program dan kegiatan yang Kabuapaten/ Kota kepada Provinsi
dan 4) undang-undang 25 tahun 2004 dilaksanakan baik DIPA (APBN) maupun dan kepada K/L
Te n t a n g S i s t e m P e r e n c a n a a n DPA (APBD) dari masing-masing
Pembangunan Nasional maka instansi/satuan kerja lingkup provinsi, Bila dilihat sepintas, antara sistem
pemerintah menetapkan Peraturan kabupaten dan kota di Nusa Tenggara pelaporan terdahulu dengan sistem
Pemerintah nomor 39 tahun 2006 Barat. pelaporan yang diatur dalam PP 39 tahun
Tentang Tata Cara Pengendalian dan Selanjutnya sesuai dengan amanat
2006 ini, tidaklah terlalu banyak yang
Evaluasi Pelaksanaan Rencana U U n o . 3 2 t a h u n 2 0 0 4 Ten t a n g
Pemerintahan Daerah, bahwa kepala membedakan. Laporan terdahulu, lebih
Pembangunan Untuk Dana APBN / DIPA banyak menyoroti penyerapan anggaran
dan Peraturan Gubernur Nusa Tenggara daerah wajib melakukan pembinaan
secara berkala kepada Kuasa Pengguna melalui pembobotan anggaran yang
Barat nomor 5A Tahun 2007 Tentang difisik-kan, sedangkan yang sekarang
Sistem Pemantauan, Evaluasi Dan Anggaran melalui pemantauan, evaluasi,
laporan dan melakukan konsolidasi tidak hanya anggaran tetapi lebih pada
Pelaporan Pelaksanaan APBD/DPA. output kinerja yang direalisasikan. Lebih
terhadap laporan setiap triwulan dan
Peraturan Pemerintah nomor 39 kepala daerah wajib menyampaikan gamblangnya, dalam perencanaan telah
tahun 2006 merupakan upaya laporan atas penyelenggaraan ditetapkan volume dan target kinerja,
pemerintah dalam meningkatkan proses pemerintahan daerah kepada Presiden sehingga realisasi dan penyerapan
penilian efektivitas rencana melalui Mendagri. anggaran per periode tidak hanya
pembangunan di pusat dan daerah dan Penyampaian laporan konsolidasi melaporakan dari sisi keuangan, tetapi
merupakan komitmen pemerintah untuk triwulanan realisasi penyerapan dana oleh juga melalui capaian kinerja terukur
terus berupaya mengevaluasi proses gubernur kepada pemerintah pusat sering secara kuantitas dan kualitas, sehingga
pelaksanaan pembangunan baik dalam terlambat, hal ini disebabkan karena produk yang direncanakan melalui
proses realisasi anggaran, kemajuan fisik penyampaian laporan dari instansi/skpd Rencana Kinerja tahunan (RKT) dapat
dan distribusi pelaksanaan sering tidak tepat waktu. dengan demikian
terlihat secara lugas dalam sistem ini.
pembangunan di daerah, sampai pada kami tekankan kepada para pejabat yang
evaluasi dampak dan hasil menangani penyusunan dan penyampaian
laporan pelaksanaan APBN dan APBD Adapun lingkup dasar yang dapat dilihat
pembangunan bagi kondisi sosial dan dari implementasi PP 39 tahun 2006 ini
ekonomi. agar dilakukan secara berkala setiap
bulannya dan tepat waktu yaitu sebelum adalah sebagai berikut:
Hasil ini selanjutnya digunakan 1. Pimpinan Kementerian/Lembaga/SKPD
sebagai masukan bagi penyusunan tanggal 10 pada bulan yang bersangkutan.
melakukan pengendalian
kebijakan dan sinkronisasi program Bagan Mekanisme Penyampaian Laporan pelaksanaan rencana pembangunan
pembangunan dalam siklus Bulanan DPA Pemprov. NTB sesuai dengan tugas dan kewenangan
2 Selambatnya 10 Pengguna
hari setelah Anggaran
berakhirnya (Kepala SKPD) Formulir A1 Tembusan Tembusan Tembusan Tembusan
ASLI
bulan ybs
Desember 2007 17
INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 18
18 Desember 2007
INFO EDISI 18 INFO PERTAMBANGAN
yang menyebabkan pekerja tambang
cacat tetap (invalid) yang tidak mampu
KECELAKAAN TAMBANG menjalankan tugas semula dan
- cidera : keretakan tengkorak kepala,
PENGERTIAN DAN FAKTOR PENYEBABNYA tulang punggung, pinggul, lengan
bawah, lengan atas, paha atau kaki;
(BAGIAN-1) pendarahan di dalam atau pingsan
disebabkan kekurangan oksigen; luka
Oleh: Yuliadi Ismono berat atau luka terbuka/terkoyak yang
d a p a t m e n g a k i b a t k a n
ketidakmampuan tetap dan persendian
yang lepas di mana sebelumnya tidak
LATAR BELAKANG PENGERTIAN (DEFINISI) pernah terjadi.
c. Mati, yakni kecelakaan tambang yang
Upaya manusia dalam memenuhi Istilah dari beberapa kamus, mengakibatkan pekerja tambang mati
kebutuhan dan kesejahteraannya seringkali kecelakaan adalah suatu musibah dan dalam waktu 24 jam terhitung dari waktu
dihadapkan pada suatu kendala, hambatan kejadian yang tidak diinginkan. Berasal dari terjadinya kecelakaan tersebut.
hingga kegagalan. Kendala atau hambatan suku kata celaka, Kecelakaan dalam bahasa
tersebut dapat berupa kejadian-kejadian yang inggris adalah accident, mishap. misfortune, PENYEBAB KECELAKAAN
datang tanpa diduga yaitu kerugian, etc.
kerusakan dan kecelakaan. Pada beberapa Kecelakaan di sini biasanya diartikan Bila ditelusuri lebih dalam, penyebab timbulnya
kasus yang pernah terjadi, kecelakaan sebagai suatu penimpaan badan seseorang kecelakaan dapat berupa banyak faktor yakni
sebenarnya sudah dapat diprediksi akan oleh suatu hal yang datang dari luar secara faktor lingkungan, faktor peralatan, faktor
terjadi, akibat adanya sejumlah kepentingan. mendadak dan keras (Prodjodikoro, 1979). pekerjaan, faktor kecakapan pekerja dan
Kecelakaan merupakan kejadian yang Kemudian, kecelakaan adalah suatu kejadian sebagainya. Menurut Anoraga (2006),
tidak diinginkan dan mengakibatkan yang tidak dikehendaki dan tidak diduga penyebab kecelakaan sering sangat kompleks
kerusakan pada harta benda, cedera pada semula yang dapat menimbulkan korban dan umumnya berkaitan satu dengan lainnya.
manusia atau kerugian yang menimpa suatu manusia dan atau harta benda (Peraturan Kemudian menurut HW Heinrich dalam
proses tertentu. Pada umumnya, kecelakaan Menaker No. Per-03/MEN/1993). Anoraga (2006), menyebutkan bahwa suatu
timbul akibat adanya kontak dengan bahan Sedangkan menurut Peraturan rangkaian faktor penyebab kecelakaan yang
kimia tertentu atau kontak dengan energi di Menteri Tenaga Kerja No. Per-04/MEN/1993, berkaitan satu dengan yang lainnya, dikenal
atas ambang batas aman. Beberapa kasus Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang sebagai teori domino.
kejadian kecelakaan yang menjadi bencana terjadi berhubungan dengan hubungan kerja, Teori domino menganggap faktor asal-usul usul
yakni tragedi Bhopal India 1984 yang termasuk penyakit yang timbul karena seseorang dan lingkungan sosialnya akan
menyebabkan lebih dari 2000 orang tewas, hubungan kerja, demikian pula kecelakaan mempengaruhi sikap serta perilaku dalam
tewasnya puluhan pekerja tambang akibat yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari melakukan pekerjaan, sehingga
ledakan tambang batubara bawah tanah di rumah menuju tempat kerja dan pulang ke mengakibatkan seseorang cenderung untuk
China, beberapa orang pekerja tambang rumah melalui jalan yang biasa atau wajar bekerja ceroboh, tidak berhati-hati dan
PT Newmont Nusa Tenggara yang tewas dan dilalui. menjurus ke arah kemungkinan terjadinya
cedera ringan sampai berat sejak tahun Dalam usaha pertambangan, dikenal kesalahan dalam bekerja. Kondisi demikian,
2001 2006, tertimbunnya seorang pekerja istilah Kecelakaan Tambang yaitu setiap ditambah faktor luar lainnya seperti bahaya
tambang batuapung di daerah Pringgasela kecelakaan yang menimpa pekerja tambang lingkungan kerja dan peralatan mekanik
2003, dan banyak korban kecelakaan lainnya. atau orang yang mendapat izin masuk pada mengakibatkan suatu kecelakaan kerja beserta
Meskipun kecelakaan tidak dapat kegiatan usaha pertambangan (Keputusan seluruh akibatnya.
dihilangkan sama sekali, keterjadian Menteri Pertambangan dan Energi No. 555 Selanjutnya Frank E Bird dan
kecelakaan dapat dicegah atau dikendalikan K/26/M.PE/1995). Petterson (1970) menyempurnakan teori
sedemikian hingga bencana yang 5 (lima) unsur yang harus dipenuhi dan domino yaitu sebab utama kecelakaan adalah
menimbulkan korban termasuk harta benda dikategorikan sebagai kecelakaan tambang akibat ketimpangan sistem manajemen,
dapat diperkecil. Berdasar beberapa evaluasi, adalah: sedang unsafe condition dan unsafe action
suatu pabrik dapat dengan tepat merancang, a) benar-benar terjadi; hakikatnya merupakan gejala saja. Perbaikan
untuk menghilangkan atau mengendalikan b) mengakibatkan cidera pekerja tambang harus ditujukan ke arah perubahan sistem
bahaya, menghindari adanya limbah bahan atau orang yang diberi izin oleh Kepala manajemen yang diwujudkan dalam bentuk
kimia yang berbahaya dan melakukan Teknik Tambang; keterpaduan semua kegiatan produksi dan
pencegahan operasi (Cahyono, 2004). Upaya c) akibat kegiatan usaha pertambangan; penerapan keselamatan kerja.
untuk mencegah dan mengelola keselamatan d) terjadi pada jam kerja pekerja tambang Dari beberapa hal tersebut di atas maka secara
kerja dimulai dari identifikasi faktor penyebab yang mendapat cidera atau setiap saat garis besar terdapat 3 (tiga) hal pokok sebagai
secara benar serta melaksanakan prosedur orang yang diberi izin; dan penyebab terjadinya kecelakaan yaitu sistem
dan standar yang lazim diterapkan pada e) terjadi di wilayah kegiatan usaha menajemen atau sistem kontrol, faktor
beberapa industri baik skala kecil maupun pertambangan atau wilayah proyek. pekerjaan dan faktor pribadi pekerja sebagai
besar. penyebab substansial (dasar), dan kondisi
Sebagaimana diketahui, kegiatan Kecelakaan tambang dapat diartikan sebagai lingkungan tidak aman (unsafe condition)
pertambangan tidak hanya meliputi proses suatu kejadian (insiden) yang menimpa tindakan tidak aman (unsafe action) sebagai
penggalian atau penambangan saja namun pekerja tambang secara tiba-tiba akibat penyebab langsung.
pada beberapa tempat juga dilakukan kontak langsung dengan bahan kimia Ketiga hal pokok tersebut diuraikan di bawah ini
pengolahan dan pemurnian yang dibantu dan/atau energi luar di atas ambang batas termasuk contoh-contohnya sebagai berikut:
adanya bahanbahan kimia pendukung. Dari aman, sehingga mengalami cidera ringan, 1) Sistem kontrol yakni terdapatnya
proses penambangan hingga akhir tahapan berat atau bahkan fatal (mati). kekurangan dalam sistem pengendalian
yakni pengapalan produk untuk dijual, jelas Dalam Pasal 40 Kep. Menteri PE No. 555 dan pengantisipasian terhadap adanya
terdapat adanya potensi kecelakaan yang K/26/M.PE/1995 dinyatakan bahwa : potensi kecelakaan. Kekurangan pada
dapat mengakibatkan kerugian perusahaan a. Cidera ringan adalah cidera akibat sistem dapat berupa belum adanya atau
serta korban jiwa pekerja tambang. Oleh kecelakaan tambang yang menyebabkan minimnya standar atau prosedur
karenanya, dalam info pertambangan ini pekerja tambang tidak mampu keselamatan kerja yang diterapkan pada
disajikan informasi tentang pengertian dan melakukan tugas semula lebih dari 1 hari masing-masing unit kerja. Masing-masing
faktor-faktor penyebab dari kecelakaan pada dan kurang dari 3 minggu, termasuk hari unit kerja dan bahkan masing-masing item
usaha pertambangan. Informasi tersebut minggu dan hari libur. pekerjaan yang dilaksanakan baik rutin
adalah bagian pertama dan selanjutnya pada b. Cidera berat adalah : maupun periodik, perlu dilengkapi dengan
info mendatang akan dikupas lebih detil - cidera akibat kecelakaan tambang prosedur yang operasional sehingga
mengenai faktor-faktor penyebab kecelakaan yang menyebabkan pekerja tambang mampu dipenuhi atau ditaati oleh seluruh
tambang termasuk beberapa metode tidak mampu melakukan tugas pekerjanya.
pencegahannya sebagai informasi bagian semula selama lebih dari 3 minggu, Jadi, tidak adanya elemen atau sub elemen
kedua. termasuk hari minggu dan hari libur; dalam program menunjukkan adanya
- cidera akibat kecelakaan tambang kelemahan pada sistem, tidak tersedia
Desember 2007 19
INFO PERTAMBANGAN INFO EDISI 18
cukup standar sebagai alat kontrol Tindakan di bawah standar berupa:
menunjukkan kekurangan pada standar, - tidak memberikan peringatan - melakukan perbaikan alat dalam keadaan
serta pengabaian standar oleh - tidak mengikuti prosedur alat hidup (operasi)
manajemen dan pekerja tambang - memakai alat secara tidak benar
- tidak menggunakan atau melepas APD - mengangkat sesuatu dengan posisi postur
menunjukkan adanya ketidakcukupan yang sesuai yang salah
pemenuhan. - menggunakan APD dengan tidak benar - bekerja dalam kondisi ceroboh atau tidak
berhati-hati (main-main) dsb.
Selanjutnya Pudjiarso (2005) menyatakan
bahwa sistem kontrol harus diberlakukan
mulai tahap pra kontak, tahap kontak dan Kondisi di bawah standar dapat berupa:
tahap pasca kontak. Pada tahap pra
- ketidaklayakan pengaman/pembatas - kurangnya ventilasi
kontak berupa pendalaman aspek - kekurangan APD - struktur bangunan yang lemah atau sudah
kepemimpinan dan administrasi, rusak
pelatihan, inspeksi terencana, analisis dan - ketidaksesuaian APD - pintu dan jalan evakuasi terhalang
- perkakas dan peralatan yang tidak - lingkungan berbahaya seperti lingkungan
prosedur kerja, observasi pekerjaan, memadai atau rusak terdapatnya potensi bahaya gas, debu,
evaluasi system, komunikasi grup serta - tempat kerja yang sempit dan tidak tertata asap, kabut, uap air dan lain-lain
secara benar
seleksi dan penempatan personil. - sistem peringatan kurang
Kontrol pada waktu kontak berupa - kebisingan melampaui ambang batas
penggantian alat dan material, modifikasi - lingkungan berdebu
20 Desember 2007