A. Pengertian
B. Patogenesis Ensefalitis
pucat .
kesadaran, kejang.
C. Penyebab Ensefalitis:
- Arbo virus
- Mumps
- Adeno virus
- Influenza
- Varisella
Ensefalitis virus:
I. PENGKAJIAN
1. Identitas
2. Keluhan utama
Klien sebelumnya menderita batuk , pilek kurang lebih 1-4 hari, pernah
tenggorokan.
Keluarga ada yang menderita penyakit yang disebabkan oleh virus contoh :
,dll.
6. Imunisasi
a. Kebiasaan
sumber air yang dipergunakan dari PAM atau sumur ,kebiasaan buang air besar
b. Status Ekonomi
Biasanya klien dengan gizi kurang asupan makana dan cairan dalam jumlah
pada orang tua anak yang kurang pengetahuan tentang nutrisi. Yang dikatakan
gizi kurang bila berat badan kurang dari 70% berat badan normal.
Jika terjadi gangguan kebutuhan cairan maka produksi irine akan menurun
Biasanya pola tidur dan istirahat pada pasien Ensefalitis biasanya tidak dapat
V. Pola Aktivitas
b. Kebutuhan gerak dan latihan : bila terjadi kelemahan maka latihan gerak
c. Upaya pergerakan sendi : bila terjadi atropi otot pada px gizi buruk maka
yang dihadapi bila terjadi komplikasi ke jantung ,ginjal ,mudah terkena infeksi
ane. berat,aktifitas togosit turun ,Hb turun ,punurunan kadar albumin serum
,gangguan pertumbuhan.
Interaksi dengan keluarga / orang lain biasanya pada klien dengan Ensefalitis
kurang karena kesadaran klien menurun mulai dari apatis sampai koma.
Pada klien Ensenfalitis umur > 4 ,pada persepsi dan konsep diri
Yang meliputi Body Image ,seef Eslum ,identitas deffusion deper somalisasi
a. Sensori
- Daya penciuman
- Daya rasa
- Daya raba
- Daya penglihatan
- Daya pendengaran
Bila anak laki-laki apakah testis sudah turun ,fimosis tidak ada.
- Stress fisiologi biasanya anak hanya dapat mengeluarkan air mata saja
begitu membantu. Biasanya berwarna jernih ,jumlah sel 50-200 dengan dominasi
bilateral).Bila terdapat tanda klinis flokal yang ditunjang dengan gambaran EEG
atau CT scan dapat dilakukan biopal otak di daerah yang bersangkutan. Bila tidak
ada tanda klinis flokal, biopsy dapat dilakukan pada daerah lobus temporalis yang
5. Gangguan mobilitas b/d penurunan kekuatan otot yang ditandai dengan ROM
terbatas.
mual muntah.
9. Resiko gangguan integritas kulit b/d daya pertahanan tubuh terhadap infeksi
turun.
DIAGNOSA KEPERAWATAN I.
Resiko tinggi infeksi b/d daya tahan tubuh terhadap infeksi turun
Tujuan:
Kriteria hasil:
endogen
Intervensi
1. Pertahanan teknik aseptic dan teknik cuci tangan yang tepat baik petugas atau
Meningkosamia .
R/. Obat yang dipilih tergantung tipe infeksi dan sensitivitas individu.
DIAGNOSA KEPERAWATAN II
Tujuan :
Kriteria hasil :
Intervensi :
tempat tidur tetapn terpasang dan berikan pengganjal pada mulut, jalan nafas tetap
bebas.
R/. Melindungi px jika terjadi kejang , pengganjal mulut agak lidah tidak
Tergigit.
3. Kolaborasi.
R/. Deteksi diri terjadi kejang agak dapat dilakukan tindakan lanjutan.
Tujuan :
Ktiteria hasil :
Intervensi
Indikasi
1997.
Kedokteran