Anda di halaman 1dari 1

Es Abadi Kutub Utara Terancam Hilang

Lapisan es abadi di kutub utara


mungkin hilang sama sekali tahun
ini sesuai prediksi para ahli. Jika
kondisi tersebut benar-benar terjadi,
kenaikan muka air laut akibat
pencairan es besar-besaran tidak
dapat dicegah seperti yang
ditakutkan selama ini.

Mark Serreze, dari Pusat Data Salju


dan Es Nasional (NSIDC) AS,
mengatakan musim panas tahun ini
diperkirakan ekstrim sehingga dapat
menyebabkan lapisan es kutub benar-benar habis. Sejumlah faktor yang mepengaruhi
kondisi es kutub utara setahun lalu telah menyebabkan lapisan es di Kutub Utara
tahun ini sangat tipis sehingga berisiko saat memasuki musim panas. Pada September
2007, tebal lapisan es di permukaan perairan Arktik mencapai rekor terendah. Bahkan
karena hal tersebut, terusan Utara-Barat yang selama ini beku dan menghubungkan
Greenland dan Alaska dapat dilalui kapal.

Lapisan es di kawasan tersebut memang menebal kembali saat musim dingin, bahkan
pada puncaknya Maret 2008 lebih luas dari cakupan es setahun sebelumnya. Meski
demikian, tren jangka panjang yang diukur sejak tahun 1978 menunjukkan bahwa luas
es di Antartika terus menyusut. Kalaupun luasnya bertambah, yang terbentuk adalah
lapisan es muda berusia setahun yang lebih mudah meleleh. Sementara itu, lapisan es
abadi cenderung terus berkurang. NSIDC mengukur, luas lapisan es abadi di kutub
utara rata-rata menurun 44.000 kilometer persegi setiap tahun. "Inilah hal yang harus
mendapat perhatian dunia. Yang paling merisaukan adalah fakta bahwa es berumur
tahunan - yang tidak meleleh saat musim panas - tidak pulih secepat es Arktik yang
biasanya meleleh," ujar Serreze. Luas lapisan es yang meleleh saat musim panas rata-
rata setengah dari es baru yang terbentuk antara September hingga Maret. Namun,
pada tahun 2007, hampir semua lapisan es yang baru terbentuk mencair. Selain itu,
pada musim dingin tahun ini terjadi fenomena puncak osilasi Arktik positif.

Kondisi tersebut diketahui akan menyebabkan aliran angin kuat yang akan memaksa
es abadi di Arktik meleleh dan airnya mengalir ke pantai timur Greenland. Kejadian-
kejadian ekstrim seperti itulah yang menyebabkan lapisan es di kutub utara makin
tipis dan muda. Meski demikian, faktor-faktor alam lainnya dapat menyelamatkan
lapisan es abadi. Jika tren aliran angin hangat seperti pada musim panas tahun lalu,
kutub utara akan kehilangan banyak es abadinya. Namun, jika banyak berembus angin
siklon yang bersifat mendinginkan, lapisan es bakal selamat. Tidak hanya beruang
kutub yang ternacma hidupnya akibat perubahan es yang drastis di Kutub Utara
seperti digambarkan dalam film "Earth". Manusia juga harus siap menghadapai
dampaknya jika muka air laut naik, pasang, dan gelombang besar.

Anda mungkin juga menyukai