Anda di halaman 1dari 11

LAMPIRAN I P€RATURAN DtREJqUR JENDERAL PERElENDAHARAAN NO MeR PER- 4?

lPaaoOe TENT ANG PETUNJUK PMKSI\NAAN P~ArAUSAHMN DAN PENI'USUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA KEMENTERIAN NEGARAJLEMBAGAiKANTOR)SATUAN KERJA

PEMBUKUAN BENDAHARA KEMENTERIAN NEGARAI LEMBAGA/KANTORISATUAN KERJA

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARMN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PEMBUKUAN BENDAHARA KEMENTERIAN NEGARAI LEMBAGAIKANTORISATUAN KERJA

I. PENDAHULUAN

Bendahara selaku pejabat fungslonal yang bertanggung Jawab kepada Kuasa Bendahara Umurn Negara (BUN), wajib rnernbukukan dan memperianggungjawabkan seluruh uang negara yang dlkuasainya. OJ samping itu, bendahara selaku pejabat yang diangkat oleh menterl/ptrnpinan lembaga, Juga wajib rnernbukukan seluruh transaksi dalatn rangka pelaksanaan anggaran satuan kerja sebagaimana tertuang dalam Oaftar Isian Pelaksanaan Anggaran (OIPA). Oleh karena itu berbeda dengan laporan yang dihas)lkan oleh Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Angglaran (UAKPA), pembukuan bendanara menghasilkan laporan keadaan kas dan reallsast anggaran yang sesungguhnya. Laporan in! merupakan salah satu alar managerial report yang sangat berguna untuk pelaksanaan kegia1an operaslonal sehart-hari bagi pimpinan.

Pada dasarnya perbedaan antara laporan yang disusun oleh UAKPA dan yang dihasilkan oleh Bendahara Pengeluaran/Bendahara Penerimaan mencakup ha!-hal sebagai berikut:

-- -
No. Uraian Laporan UAKPA Laporan Bendahara
1 KUltansi pembayaran Belum diariggap Sudah dianggap sebagai realisasi yang
dengan Uang sebagai reailsasi yang mengurangi Pagu Anggaran dalam DIPA
Persediaan (UP) yang mengurangi Pagu
belurn dlsah/Surat Anggaran dalam DIPA
Perfntah Mernbayar
(SPM)/Surat Perintah
Pencalran Dana
(SP2D)kan
f-----
2. Kas dl Bendahara Terbatas pada saldo Mencakup seluruh saldo kas yang ada
P engel ua ra n UP pada bendahara, meliputi:
a. Kas yang berscmber dart UP;
b. Kas yang bersurnber darl SPM-LSI
SP2D-LS yang dltuJukan kepada
bendahara;
c. Kas darl potongan/pungutan pajak dan
bukan pajak yang dllakukan oleh
bendahara:
d.Kas dari sumber larnnya,
r- -
3 Sural tluktf SetQr Belum dlanggap Sudah dlanggap sebagai realisasl yang
(SBS) sebagai realisasi yang mengurangl 'target anggaran penerimaan
mengurang! target dalam DJPA
anggaran penerlmaan
dalarn DIPA
-4 Kas dl Bendahara Tidak tercatat Tercatat sebesar SBS yang beturn
Penerimaan dlsetor ke Kas Negara Sehubungan dengan perbedaan tersebut di atas, Kuasa Pengguna Anggaran (Kuasa PA) wajib melakukan rekonsiliasl internal. an1ara !aporan yang dihasilkan bendahara dengan laporan yang dlhasllkan UAKPA, sebelum/pada saat lapcran pertanggungjawaban disusun.

II. PETUNJUK PEMBUKUAN BENDAHARA PENERIMAAN

Dokumen surnber pembukuan Bendahara Penerimaan, dlbukukan datarn Buku Kas umurn dan buku-buku pernbantu, sebagai berikut:

-1-

1. Target anggaran atau rencana penerimaan yang tertuang dalam DIPA, oibukuken di slsi debet dan kredit (in-out) pada Buku Kas Umum, dan dicalat sebagai pagu penerimaan pada 9uku Pengaw.asan Anggaran Pendapatan.

2. Surat Bukti Setor (S9S) yang rnerupakan tanda terima dari satuan kerja/bendahara penerirrraan kepada Wajib setor, dibukukan dl slsi debet pad a Buku Kas Umum, Buku Pemban1u Kas, dan buku pembantu terkait, serta dibukukan secara akurnulatlt pada kolorn mala anggaran berkenaan pad a Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan.

3. SUral setotan Bukan Pajak (SSBP) yang dinyatakan sah yang merupakan setoran aendahara ke Kas Negara sehubungan dengan penerimaan SBS tersebut pada butir 2 di atas, dibukukan di sisi kredit pada Buku kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan buku pembantu terkait, serta dibukukan sebagai penyetoran pada Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan.

4. SSBP yang dlnyatakan sah yang merupakan setoran langsung dari wajib setor ke Kas Negara, dtbukukan dl sisl debet dan slsi kredit (in-ouf) pada Buku Kas Umum, serta dlcatat pada kotorn sesuai mata anggaran berkenaan pada Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan, dan sekaligus berfungsi sebagai penyetoran pada Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan.

5. Pada dasarnya bendahara wajib rnernbukukan dan mempertanggungjawabkan seluruh uang yang diterimanya. Untuk mengantisipasi kemungklnan adanya penerlrnaan bendahara di luar aktivitas Iersebut dl alas, pernbukuan dilakukan sebaqai berikut:

a. Bukti penerimaan lainnya dibukukan di slsl debet pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan 8uku Pembantu Lain-Lain:

b SSBP yang dlnyatakan san, yang merupakan setoran atas penerimaan lain-lain, dlbukukan di sis! kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Lain-Lain.

111. PETUNJUK PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN

Berdasarkan aktivitasnya, dokumen sumber pembukuan Bendahara Pengeluaran dapat dibedakan dalarn 5 (lima) kelompok, yaitu:

1 Aktivltas penerbttan SPM oleh Kuasa PA;

2. Ak1ivitas pembayaran atas uang yang bersumber darl UP;

3. Aktlvltas pembayaran atas uang yang bersumber dari surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) yang ditujukan kepada bendahara (selanJutnya disebut SPM-LS Bendahara);

4. Aktivitas penyaluran dana kepada Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) dan

Laporan Pertanqqunqjawaban Bendahara Pengeillaran Pembantu (LPJ·8PP);

5. Aktlvitas lainnya.

Berikut petunjuk pembukuan dokumen sumber pembukuan Bendahara Pengeluaran daJam 8uku Kas Umum dan Buku-buku Pembantu berdasarkan kelompok aklivilas tersebut dl atas.

A. Aktivitas Penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM) oleh Kuasa Pengguna Anggaran (Kuasa PAl

1. Pagu DIPA yang telah mendapat pengesahan merupa kan pagu anggaran tertinggl yang disedlakan untuk satuan kerja, dibukukan di 5151 debet dan kredit (in-out) pada Buku Kas Umum, dan dlcatat sesual mata anggaran berkenaan pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja,

-2-

2. SPM,LS kepada pihak keligaJrekanan yang dinyalakan sah merupakan reallsasl oelan]a yang dilakukan oleh Kuasa PA dan mengurangi/membebani pagu anggaran yang disediakan dalam DIPA. Pelaksanaan pembayaran alas SPM tersebut dilakukan langsung dari Kas Negara kepada plhak ketigairekanan. bibukukan sebesar nllai brute di sisl debet dan slsl kredft (in-auf) pada Buku Kas Urnurn, dan dlcatat sebagai pengurang pagu pada kolorn rnata anggaran berkenaan dan sekaligus sebagai pengesahan pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja.

3. Sural Perintah Membayar Uang Persediaan (SPM·UP) yang dinyatakan sah merupakan dokumen sumber yang berfungsi sebagai bukti penyediaan UP dari KPPN kepada Kuasa PA rnelalul Bendahara Pengeluaran. Pelaksanaan pembukuannya diatur sebagai berikut:

a. Dibukukan sebesar nuat bruto df sisl debet pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu UP;

b. Dibukukan sebesar nilal potongan Ulka ada) di sis! kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembanlu UP.

4. Surat Perintah Membayar Tarnbahan Uang Persediaan (SPM-TUP) yang dinyalakan sah merupakan dokumen sumber yang berfunqsl sebagai bukli penyediaan tambahan UP dari KPPN kepaca Kuasa PA mefalu! Bendahara Pengeluaran. Dibukukan sebesar nilai brute di sisl debet pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu UP.

S. Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Persediaan (SPM·GUP) yang dinyatakan sah merupa.kan dokumen sumber yang berfungsi sebaqal sarana pengisian kembalilrevolving UP. Pelaksanaan pembukuannya diatur sebagaf berikut:

a. Dlbukuxan sebesar nilai bruto dl sis! debet pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pernbarttu UP, serta dibukukan sebagai pengesahan pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja;

b. bibukukan sebesar nilal potongan Gika ada) dr sis! kredit pada Buku Kas Umurn, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu UP.

Catatan: Potongan pada SPM-GUP terjadi apablla sisa pagu anggaran yang tersedia pada DIPA tsrbatas. sehingga tidak rriemungklnkan pemberianlrevolving UP sepenuhnya. Dalam hal ini, maksimal pernberlan UP sebesar sisa pagu anggaran dalam DIPA, terhadap selisihnya (nUal brute SPM-GUP dikurangi slsa pagu) dlnyatakan sebagal setoran/po1ongan atas UP terdahulu.

6. SPM-GUP Nihil yang dinyatakan sah merupakan dokumen sumber sebagai bukti pengesahan eelanja yang menggunakan UPfTambahan UP (TUP). Dibukukan sebesar nilai brute di sls! debet dan sisi kredit (in-ouQ pada 8uku Kas Umum, dan dibukukan sebagal pengesahan pada Buku Psngawasan Anggaran Belanja.

7 SPM·LS Bendahara yang dlnyatakan sah merupakan reallsasi belanja yang dllakukan oleh Kuasa PA dan mengurangilmembebani. pagu anggaran yang disedlakan dalarn DIPA. Pelaksanaan pembayaran etas SPM iersebu! dilakukan dar! Kas Negara kepada peg8wai/pihak ketiga/rekanan rnelalul Bendahara Pengeluaran. Pelaksanaan pembukuannya diatur sebagai berikut:

a. Dibukukan sebesar nilai bruto di slsi debet pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, 8uku Pemba,ntu LS-Bendahara, dan dlcatat sebagai pengurang pagu pada kolom mala anggaran berkenaan dan sekaligus sebagai pengesahan pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja;

b. Dibukukan sebesar nilai potongan di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu LS-Bendahara.

B. Aktivitas Pembaya.ran atas Ua.ng yang Bersumber dari Uang Persediaan (UP)

1. Pembayaran atas UP dilakukan setelah kewajlban plhak te,rbayarl pihak ketiga dilaksanakan. Selanjutnya bendahara waJib meminta kuitansilbukti pembayaran sebesar nilai bruto dan taktur pajaK (bila disyaratkan) serta mengembalikan Iaktur pajak yangtelah dtsahkan oleh bendahara kepada pihak terbayar/pihak ketiga. Pembukuan kunansl/bukti pembayaran dan faktur pajak diatur sebagai berlkut:

a. Dibukukan sebesar nilai brute kuitansVbukti pembayaran di sisi kredlt pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Bukl:l Pembantu UP, dan dicata1 sebagai pengurang pagu pada kolom mata anggaran berkenaan pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja.

b. Dibukukan sebesar nilai faktur pajak/Surat Setoran Pajak (SSP) di sisi debet pada Buku Kas Umum. BUku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Pajak.

2. Setoran atas sisa UP ke Kas Negara dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran pada akhir kegiatan atau akhir tahun anggaran dengan menggunakan SSBP. Sedangkan setoran atas pungutan pajak dilakukan segera setelah dilakukan pungutan/potongan dengan menggunakan SSP. Pembukuan SSBP dan SSP dilaksanakan sebagai berikut;

a. SSBP yang dinyatakan sah dibukukan di sisl kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu UP.

b. SSP yang dinyatakan sah dibukukan di sisi kredlt pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Pajak.

C. Aktivitas Pembayaran atas Uang yang Bersumber dari Surat Perlntah Membayar Lanqsunq (SPM-LS) Bsndahara

1. Pada dasamya pemo1ongan kepada pihak terbayar telah dilakukan pada seat penerbitan SPM-LS Bendahara dimaksud. Oleh karena ltu, pelaksanaan pembayaran duakukan atas nilai nato berdasarkan daftar yang sudah dibuaL Demlkian juga penyeloranatas slsa SPM-LS aencanara ke Kas Negara dilakukan olen Bendahara Pengeluaran dengan menggunakan Sural Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) sebesar nllal neto, hal Inl dapat dilakukan apabila selelah wak1u tertentu plhak yang dituju tidak mengambll uang dlmaksud. Pembukuan afas buktl pembayaran dan SSPB dilakukan sebagai berlkul:

a. Dlbukukan sebesar tanda terima/buktl pernbayaran di slsl kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pernbanlu Kas dan Buku Pembantu LS-Bendahara.

b. SSPB yang dinyatakan sah, dibukukan di sisl kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pernbantu Kas, dan Buku Pembantu LS-Bendahara.

2. Dalam hal SPM·LS Bendahara tidak mencakup pemotongan pajak pihak terbayar, bendahara wajib me!akukan pematongan pajak dimaksud pada saat pelaksanaan pembayaran. Pembukuan dilakukan sebagai berlkut:

a. D[bukukan sebesar tanda terimalbukti pembayaran (bruto), dlbukukan di sisi kre:dit pada Buku Kas Urnurn, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pernbantu LSaencanara.

b. Dibukukansebesar nllal faktuf pajak/SSP dibukukan di sisi debet pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Pajak.

c. SSP yang dinyatakan san dibukukan di sisi kredit pada Buku Kas Urnum, Buku Pembantu Kas. dan Buku Pembantu Pajak.

-4-

D. Aktivitas Penyaluran Dana kepada Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) dan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran Pembantu (LPJ-BPP)

1. Penyaluran Dana kepada BPP

Sehubungan dengan fungsi BPP selaku perpanjangan tangan dari Bendahara Pengeluaran, penyaluran dana kepada BPP (balk yang bersumber dart UP maupun SPM-LS Bendahara) pada dasarnya belum merupakan belanja/ pengeluaran kas bagl Bendahara Pengeluaran. Dengan demiklan, kas pada BPP masih merupakan uang yang harus dipertanggungjawabkan olen Bendahara Pengeluaran. Pembukuan penyaluran dana pada BPP dilaksanakan sebagai berikut:

a. Dibukukan sebesar tanda tenma/buktl transfer kepada BPP di slsl debet dan sisl kredit (in-ouf) pada Buku Kas Umum, di sisi kredit pada Buku Pembantu Kas, dan di slsi debet pada Buku Pembantu BPP.

b. Pengembalian sisa UP dari BPP ke Bendahara Pengeluaran dibukukan melalul ·LPJ-BPP sebesar jumlah penguranganltransfer. dibukukan dl sisi debet dan 5151 kredit (in~ut) pada Buku Kas Urnurn, di sisi debet pads Buku Pembantu Kas, dan di sisi kredlt pada Buku Pembantu BPP.

2. LPJ-BPP

BPP rnelakukan pembukuan atas transaksi yang dllakukannya dan rnempertanqgungjawabkannya kepada Bendahara Pengeluaran dalam bentuk LPJ-BPP. Selanjutnya dalarn kaltannya dengan penyaluran dana kepada BPP, LPJ-BPP rnenjaoi dokurnen sumber pembukuan bagi Bendahara Pengelu8ran .. Adapun pernbukuannya dilaksanakan sebagai benkut:

a. UP

1) Belanja yang dilakukan olen BPP atas UP, dibukukan sebesar jUmlah nllai pengurangan menurut mata anggaran di sisi kredil pada Buku Kas UmLJm, Buku Pembantu BPP, dan Buku Pemb:;mtu UP, dan dlcatat sebagai penquranq pagu dalam kolorn mata anggamn berkenaan pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja.

2) Transfer ke Bendahara Pengeluaran (pengembalian slsa UP darl epp ke Bendahara Pengeluaran) dibukukan sebesar jumlah pengurangan/transfer dl slsi debe! dan sis! kredlt (tn-out) pada Buku Kas Umum. dl sis] debet pada Buku Pembantu Kas, dan di sisi kredit pada Buku Pemba ntu BPP.

b, Dana LS·Bendahara

1) Pembayaran (yang dilakukan oleh BPP) alas dana yang bersumber dar!

SPM-LS Bendahara. dibukukan sebesar Jumlah penguranganl pembayaran di slsl kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu 8PP, dan Buku Pembantu LS-Bendahara.

2) setcran ke Kas Negara (yang dilakukan oleh BPP) atas slsa dana yang b.ersumber dad SPM-LS Bendahara, dlbukukan sebesar [urnlah penguranganlsetoran di slsi kredit pada Buku Kas Umum. Buku Pembantu BPP, dan Buku Pembantu LS-8endahara.

c. Pajak

Pungutan pajak atas belanJa/pembayaran dan penyetorannya yang djlakukan olen BPP:

1) Dibukukan sebesar jumla h pen ambahan di sisi debet pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu BPP, dan Buku Pembantu Pajak.

-5-

2) Dibukukan sebesar jumlah pengurangar. di sisi kredit pada 8uku Kas Umum, 8uku Pembantu BPP, dan Buku Pembantu Pajak.

d. Dana Lain-Lain

1) Dibukukan sebesar jumlah penambahan dl slsi debet pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu BPP, dan Buku Pembantu Lain-Lain.

2) Dibukukan sebesar jumlah pengurangan di slsi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu BPP, dan Buku Pembantu Lain-Lain.

Catatan: Bukti-bukti pengeluaran dan bukU-bukti setor disampaikan kepada Pejabat Penanda Tangan SPM sebagai bahan pengujian alas SPP yang diajukan oleh Pejabat Pernbuat Komitmen.

Sebelum mela.kukan pembukuan atas LPJ-BPP, Bendahara Penqeluaran wajlb menguji kebenaran LPJ-BPP terkait dengan penyaluran dana dari Bendahara Pengeluaran kepada BPP dan pengembalian sisa UP dan app kepada Bendahara Pengeluaran. Dalam hal terjadi perbedaan, Bendahara Pengeluaran wajib mengkonfirmasikan kspada BPP.

Berdasarkan metode pernbukuan ini, rnaka saldo Buku Pembantu BPP merupakan bag ian dart satdo Buku Kas Umum.

E. Aktivitas Lainnya

Bendahara wajib membukukan dan mempertanggungjawabkan seiuruh yang yang cfiterimanya. Untuk menganlisipasi kemungkinan adanya penerimaan di luar aktivitas tersebut di atas, pembukuan cllakukan sebagai bertkut:

t. Buktl penerimaan lainnya dibukukan di slsi debet pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Lain-Lain.

2. SSBP yang dlnyatakan sah, yang merupakan setoran atas penerimaan lain-lain, dlbukukan dl slsi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembanlu Kas, dan Buku Pembantu Lain-Lain.

IV. PETUNJUK PEMBUKUAN B.AGI BPP

Sehubungan dengan fu.ngsi BPP sslaku perpanjangan langan Bendahara Pengeluaran, BPP menerima sejumlah dana dart Bendahara Pengeluaran guna dlbayarkan kepada yang berhak. Dalarn metakukan pernbayaran, BPP wajib rnelakukan pengujlan dan wajib melakukan pungutan, balk pajak maupun non-pajak termasuk [asa giro.

A. Penerimaan Da na darl Bendahara pengeJuaran

Penyaluran dana dart Bendahara Pengeluaran kepada. BPP dapat cersumcer dari UP, dan SPM-LS Bendahara. Oalarn hal setelah pelaksanaan pembayaran oleh BPP kepada pihak yang berhak, masih terdapat slsa alas dana dlmaksud, terhadap SiSB dana UP dlkemballkan kepada Bendahara Pengeluaran, dan slsa dana SPM-LS Bendahara clsetor xe K.as Negara dengan menggunakan SSPB. Pembukuan yang dllakukan ofeh BPP adalah sebagal berikut:

1. Penerimaan Dana dari Bendahara Pengeluaran

Tanda terima/bukti transfer dari Bendahara Pengeluaran, dlbukukan di sisi debet pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas. Buku Pembantu UP dan/atau Buku Pembantu LS-Bendahara (sesual peruntukannya), KhuSU5 untuk UP d!calal sebaqa! pagu dalam kolom mata anggaran berkenaan pada Buku Pengawasan An,)garan UP sesual rencana penggunaan.

-6-

2. Penqernbalian slsa Up kepada Bendahara Pengeluaran

Tanda terima/bukti transfer dibukukan dl sisi kredit pads Buku Kas Umurn, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pernbantu UP.

3. Setoran sisa dana spM-LS Bendahara ke Kas Negara

SSPB yang dinyatakan san dibukukan di sisi kredit paoa Buku Kas Urnurn, Buku Pembantu Kas, can Buku Pembantu LS-Bendahara.

B. Aktivitas Pembayaran atas Uang yang Bersumber dar! Uang Persediaan (UP)

1. Pembayaran dengan UP dllakukan setelah dikurangi kewajiban pihak terbayar/pihak ketiga. BPP wajib meminta kuitansi/bukti pembayaran sebesar nilai bruto dan faktur pajak serta mengembalikan faktur pajak yang telah disahkan oleh BPP kepada pihak terbayar/pihak ketiga sebesar kewaJibannya. Pelaksanaan pernbukuarmya sebagai berikut:

8, Kuitansi/bukti pembayaran dibukukan sebasar nilai bruto kuit;3nsilbul<ti pembayaran di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu UP, dan dicatal sebagai pengurangan pagu dalam kolom mata anggaran berkenaan pada Buku Pengawasan Anggaran UP.

b. Faktur pajak/SSP dibukukan sebesar nilalnya di sisi debet pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Pajak.

2. Penyetoran pajak ke Kas Negara

SSP yang dinyatakan sah dibukukan di sisl kredit pada Buku Kas Umum, 8uku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Pajak

3. Pengemballan slsa UP kepada Bendahara Pengeluaran

Yanda terima/bufcti transfer dlbukukan di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu UP. Dan dicatat sebagai pengurang pagu, sekaligus pengesahan pada Buku Pengawasa~ Anggaran UP,

Catatan: Sebagai wujud pertanggungjawaban kepada PNKuasa PA dan sekallgus sebagai sarana revolving UP. Pejabat Pembuat Kornltrnen menerbltkan SPP dan msnyampalkannya kepada Pejabal Penanda Tangan SPM disertai bukti-bukti pengeluaran dan buktl-bukf setor. SPP dibukukan dl sisi debet dan sisl kredit (in-out) pada Buku Kas Umum, dan dicalat sebagai pengesanan pada Buku Pengawasan Anggara.n UP.

C. Aktlvitas pembayaran atas Uang yang bersumber dari SPM-LS Bendahara

1. Pad a dasarnya pemotongan kepada pfhak terbayar telah dllakukan pada saal penerbitan SPM-LS Bendahara. OJeh karena ltu, pelaksanaan pembayaran dilakukan alas nilai neto berdasarkan daftar yang sudan dibuat. Demikian jug,a penyetoran atas sisa SPM-LS Bendahara ke Kas Negara dilak.ukan oleh app dengan menggunakan SSPB sebesar nnal neto, hal ini dapal dilakukan apabila setelah waktu lertentu pihak yang dituju tidak mengambfl uang dlrnaksud. Pernbukuan atas bukti pembayaran dan SSPB dilakukan sebagai bsrlkut:

8. D!bukukan sebesar tanda terima/bukti pernbayaran di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu LS-Bendahara.

b. SSPB yang dinyatakan sah dibukukan dl sis! kredit pada Buku Kas Urnurn. 8uku Pembantu Kas, dan Buku Pernbantu LS-Bendahara.

2. Dalam hal SPM-LS Bendanara tldak mencakup pemotongan pajak pihak terbayar, app wajlb melakukan pemotongan pajak dimaksud pada saat pelaksanaan pembayaran. Pembukuan dilak'jkan sebagai berikut:

-7-

a. Sebesar tanda terimalbuMi pembayaran (bruto), dlbukukan di sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu LS-Bendahara.

b. Sebesar nllal taktur pajak/SSP. dibukukan di slsi .debet pada Buku Kas Urnurn, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Pajak.

c. SSP yang dinyatakan sah dlbukukan di sis! kredit pada Buku Kas Urnum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pemhantu Pajak.

3. Setoran sisa dana SPM-LS Bendahara ke Kas Negara

SSPB yang dinyatakan sah dibukukan dl sis! kredit pada Buku Kas Umum. Buku Pembantu Kas, dan Buku Pernoantu LS-Bendahara.

D. Aktivitas Lainnya

BPP wajlb rnernbukukan dan mempertanggungjwabkan seluruh uang yang diterimanya. Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya penerimaan BPP dl luar aktlvitas terse but di atas, pembukuan dltakukan sebagal benkut:

1. Bukt! penerimaan lainnya dibukukan di sisl debet pad a Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas. dan Buku Pembantu Lain-Lain.

2. SSBP yang dinyatakan sah, yang merupakan setoran atas penerimaan rain-lain, dibukukan dl sisi kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Lain-Lain,

v. PETUNJUK PEMBUKUAN BUKU PEMBANTU KAS TUNAl DAN BUKU PEMBANTU KAS BANK

Apabila dipandang perlu, Buku Pembantu Kas dapat dlbedakan menu rut sifatnya, yailu Buku Pembantu Kas Tunal dan Buku Pembantu Kas Bank. Dalam hal pembukuan dlbedakan rnenurut sifatnya, maka transaksi pengamb!lan dari dan pengisian ke rekentnq nendahara dicatat dalam Buku Kas Umum dan Buku Pernbantu Kas Tunai/Buku Pembantu Kas Bank

VI. PETUNJUK PEMBUKUAN BUKU PEMBANTU UANG MUKA PERJALANAN DINAS Bendahara dapat rnemberlkan uang muka perjalanan dlnas darl UP alas permlntaan Pejabat Pembual Komitmen untux dlbaya(kan kepada pejabat negaraJpegawai negeri/pegawai lidak tetap yang rnelaksanakan perjalanan dinas dalarn negeri.

Setelah perjalanan dinas dllaksanakan, pejabatJpegawai yang melaksanakan perjalanan dirras rnenyampa'kan bukti-bukti pengeluaran perjalanan dlnas kepada PeJabat Pembuat Komltmen. Atas dasar bukti-buktl dlrnaksud Pejabat Pembuat Komltmen menyusun perhitungan rampung dan menyampaikannya kepada bsncanara.

Apablla lerdapat keleblhan pembayaran uang muka perjalanan dlnas, peJabet/pegawal yang melaksanakan perjalanan dinas mengemballkan keleblhan uang muka dimaksud kepada bendahara. Sebaliknya apablla lerdapat kekurangan pembayaran perjalanan dlnas, atas persstujuan Pejabal Pembuat Komltmen, bendanara membayarkan kekurangan dirnaksud kepada pejabaUpegawai yang melaksanakan perjalanan dinas. Pembukuannya dilaksanakan sebagai berikut:

A. Pemberian Uang Muka

Bukti pembayaran uang muka perjalanan dlnas dibukukan dl sis! debet dan sisi kredit (in-out) pada Buku Kas Umum. dl slsl kredit pada Buku Pembantu Kas dan di slsl debet pada Buku Pembantu Uang Muka Perjalanan Dinas (8uku Pembanlu UM Perjadin).

-8-

B. Perhitungan Rampung

1. Bukti pengeluaran perjalanan dinas, dibukukan dl sis! kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu UM Perjadln, BukLJ Pembantu UP, dan dlcatat sebagai pengurang pagu pada kolorn rnata anggaran berkenaan pada Buku Pengawasan Anggaran.

2. Buktl pembayaran kekuranqan perjalanan dinas, dibukukan di sisi debet dan slsl kredlt (in~ouf) pada Buku Kas Umum, disisi kredlt pada Buku Pembantu Kas, dan di slsl debet Buku Pemnantu UM Perjadln.

3. Bukti penerimaan kelebihan uang muka perjalanan dlnas, dibukukan di sisi debet dan sisi kredit (in~ouf) pada Buku Kas Umum, di slsl debet pada Buku Pembantu Kas, dan ol sis! kredit pada Buku Pembantu UM Perjadin.

Berdasarkan rnetode pembukuan ini, saldo Buku Pembantu UM Perjadin merupakan bagian dari saldo Buku Kas Umum.

VII. PETUNJUK PEMBUKUAN KOREKSI ATAS KESALAHAN PEMBUKUAN

Pembukuan dilaksanakan dengan rnetode saldo balance yang akan menghasUkan saldo setiap saat mernbukukan transaksi, Oleh karena itu kekellruan dalam membukukan transaksi akan berdarnpak paca kesalahan beruntun dalam perhitungan saldo buku.

Apabila terjadi kesalanan pembukuan, yang harus dHakukan adatan:

1. Pada saat diketahui adanya kesalahan pembukuan, segera dibuatkan Berita Acara Kesalahan Pembukuan yang dlketahui oleh Kuasa PNPejabat Pernouat Kom~men. Berita acara dimaksud menjelaskan bahwa telah terjadi kesalahan pembukuan alas transaksi (nomor, tanqqal, nllal, dan selerusnya), telah dlbukukan sebagai berlkut

...... "., seharusnya dibukukan sebagai berikut .

2. Berita Acara Kesalahan Pembukuan merupakan dokumen sumt-er pembukuan koreksl, dlbukukan sesuai tanggal berita acara sebaga! berikut:

a, Dlbukukan keballkanlreversal dari pemoukuan yang salah: dan b. Dibukukan menurut yang seharusnya.

3. Bertta Acara Kesalahan Pembukuan, fatakapi transaksi yang salah dibukukan, dan fotokopi pembukuan yang satan (lernbaran Buku Kas Umum dan buku-buku pembanlu berkenaan) rnerupakan baqlan yang tldak terptsahkan dari LPJ.

VIII. PETUNJUK PEMBUKUAN JASA GIRO DAN BIAYAADMINISTRASI BANK

Jasagiro atas saldo kas bendahara sebagaimana tercatat dalam rekening koran dibukukan di sis! debet pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu Lain-lain.

Pajak atas jasa giro sebagaimana tercatat dalam rekening koran dibukukan di sisi kredll pada Buku Kas Urnurn, BLJkiJ Pembantu Kas, dan Buku Pernbantu Lain-lain.

Siaya admirrlstrasi bank sebagaimana tercatat dalam rekenlng koran diperlakukan sebagai belar[a operasipnal kantor yang pembayarannya menggunakan mekanisme UP, dlbukukan di sts. kredit pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu UP, dan sebagai pengurangan pagu dalam Buku Pengawasan Anggaran.

-9-

IX. PETUNJUK PENOMORAN DAN PENANGGALAN PADA BUKTI PEMBUKUAN BENDAHARA

Dalarn melaksanakan pernbukuan, Bendahara Penerimaan/Bendahara PengeJuaran dan 8PP terlebih dahulu haws memouount nomor dan tanggal pada dokumen sumber pembukuan. Nemer dirnaksuc selanjulnya disebut Nomar Buktl yang berfungsi sebagai identitas dakumen sumber bag! pembukuan bendahara/BPP pada Buku Kas Umum dan seluruh ouku pembantu.

Nemer Bukti dibual berdasarkan urutan yang diberlkan bendahara/BPP pada waktu menatausahakan dokumen sumber dalam Buku Kas Umum dan bersifat unik untuk satu tahun anggaran.

Bendahara Pengeluaran dimungkinkan menerima dokumen sumber berupa SPM yang dinyalakan sah dan LPJ-BPP setelah langgal transaksl, terhadap dokumen sumber dimaksud penomoran dan penanggalannya dilakukan sebagai berikut:

1. SPM yang dinyatakan sah yang diterima dari KPPN, diberi tanggal berdasarkan waktu penerlmaannya dengan penamaran secara berurutan.

2. LPJ-BPP yang diterima dari BPP, diberi tanggal berdasarkan tanggal waktu penerimaannya deng.an penomoran secara berurutan.

3. Khusus untuk SPM dan LPJ-BPP akhir tahun anggaran, dlberl tanggal 31 Desember dengan penomoran mengikuti urutannya.

X. PENCANTUMAN MATA ANGGARAN PADA BUKTI PEMBUKUAN BENDAHARA

DaJam rangka pembukuan, Bendahara/BPP lerlebih dahulu harus membubuhi mata anggaran pada bukti pernbukuan. Mata anggaran pada SBS sesuai dengan jerus penerimaannya dan mata anggaran pada kultansi/bukti pembayaran yang belanjanya menggunakan UP sesuai dengan peruntukan belanjanya. Pencantuman mata anggaran ini dlrnaksuokan untuk mengawasi satdo pagu anggaran serta memudahkan dalam pembUa'lan SSBP/SSP dan pembuatan SPP dalam rangka penerbitan SPM-GUP!GUP Nihil.

-1 Q.-

Anda mungkin juga menyukai