Anda di halaman 1dari 2

TELKOMSEL & KEINGINAN UNTUK MENJANGKAU SELURUH

GENERASI.

Perjuangan generasi pertama pendiri Telkomsel ternyata tidaklah sia-sia bahkan


menghasilkan buah manis yang dapat kita rasakan sampai saat ini. Bukan sekadar
melebih-lebihkan atau memuji tapi memang sudah selayaknya kita hormati seterusnya
kita lanjutkan usaha tidak hanya sekedar memajukan Telkomsel dengan memberikan
yang terbaik dari kemampuan kita tapi juga dengan doa kita semua dengan harapan akan
memberikan banyak keuntungan dan manfaat bagi kita.

Filosofi dari judul di atas dapat kita terjemahkan melalui dua pendekatan. Pertama dari
sisi internal kita sendiri, dapat kita rasakan satu semangat bahwa Perusahaan kita tercinta
bersungguh-sungguh memahamkan para penghuninya dalam melayani bukan hanya
memberikan kemudahan berkomunikasi untuk seluruh penghuni negeri namun lebih dari
itu menjadi benang merah dari tiap-tiap unsur generasi baik suku, lokasi geografis, agama
dan budaya. Artinya Telkomsel tidak membeda-bedakan unsur-unsur tersebut di atas dan
semua bisa mendapatkan layanan terbaik dari produk maupun awak-awak Telkomsel.
Kesemuanya bertujuan bukan hanya meraih keuntungan yang sebanyak-banyaknya
namun lebih lagi harapan memberikan kontribusi positif untuk kemajuan anak bangsa
dengan menjadi pemimpin pasar yang di hormati.

Yang kedua dari sisi pelanggan, dengan semangat kita di atas pelanggan dari berbagai
latar belakang kondisi dan motivasi akan merasa percaya mendapatkan suatu layanan
yang terbaik yang Telkomsel bisa berikan bagaimanapun jenis dan model pelanggannya
dengan harapan membuat mereka merasa nyaman dan terpenuhi kebutuhannya yang
beragam.

Sangat ideal bukan kondisi dan cita-cita di atas? Pertanyaan yang timbul sekarang adalah
sampai kapan hal tersebut bisa terus bertahan? Atau bagaimana nasib Telkomsel 5 atau
10 tahun ke depan?

Mungkin akan ada yang bertanya, apa yang perlu dikhatirkan? Dan mengapa harus
khawatir?
Bukanlah suatu yang dilarang jika kita memikirkan apa yang akan terjadi di masa yang
akan datang, dan pemikiran ini memang perlu dimiliki untuk membuat kita lebih awas
dan hati-hati dalam bertindak. Bukankah apa yang kita lakukan hari ini cerminan yang
akan kita peroleh di kemudian hari? Walaupun tidak ada yang bisa memprediksi secara
pasti mengenai masa depan.

Bahwa telah kita ketahui bersama telah ditetapkan dan diterapkannya di Perusahaan kita
tercinta ini apakah dengan judul budaya perusahaan, code of conduct standard perilaku
karyawan dengan harapan tidak runtuhnya perusahaan ini disebabkan digerogoti dari
dalam tiang-tiang bangunannya. Dengan alasan yang sangat sederhana bahwa merupakan
keinginan kita semua , saya diantaranya , Telkomsel tetap ada dan memberikan
kesempatan pada kita untuk bekerja, dan memberikan profit yang banyak buat kita.Tiada
yang bisa memprediksi dengan pasti Perusahaan kita ini bertahan sampai kapan. Namun
ada yang bisa kita pastikan bahwa jika setiap orang yang berada di bawah naungan
perusahaan ini bahu membahu bekerjasama menjadi kekuatan dan memberikan potensi
terbaik dirinya, dengan harapan motivasi yang berubah haluan dapat dikembalikan ke
jalurnya, apalagi kepentingan pribadi yang tidak sewajarnya bisa diminimalisir, bukanlah
suatu khayalan yang mengada-ngada jika menggunakan semangat lebih baik membangun
pondasi rumah yang lebih kuat dan memiliki daya tahan tinggi sehingga semisalpun ada
angin puting beliung yang menerpa akan memimalisir kehancuran.

Balik lagi, sulitkah melayani seluruh negeri dan seluruh generasi? Bandingkan jika harus
melayani satu kampung atau satu kota saja dengan beragam keinginan pelanggan sudah
membuat saya sebagai insan pelayanan sudah berfikir sangat keras kalau tidak dibilang
stress. Jawabannya bukan pada kemampuan pribadi atau kemampuan diri sendiri,
bukankah budaya perusahaan kita telah menetapkan teamwork untuk mengatasi masalah
yang tidak dapat diselesaikan sendiri. Bekerja sama dengan rekan seperjuangan dengan
memegang prinsip professionalisme yakni meningkatkan kompetensi diri terus menerus,
menjaga kode etik serta penuh integrity yakni jujur dan disiplin hingga tercapai
kedekatan dengan pelanggan yang puas dan loyal dengan layanan kita para awak
Telkomsel ini, insyaAllah.

Akhirnya, prinsip nasihat menasihati di dalam kebaikan dan kebenaran serta nasihat
untuk kesabaran memang harus kita biasakan untuk perbaikan yang tiada habisnya.
Sehingga niat kita(Telkomsel) untuk dapat menjangkau seluruh generasi bukanlah suatu
hal yang mustahil dan bisa kita pertahankan.

Akhirnya tentu kita sepakat bahwa selain faktor takdir yang menjadikan Perusahaan kita
ini menjadi pemimpin pasar pertelekomunikasian di Indonesia ,bahwa kita telah menjadi
pilihan Telkomsel untuk mengembangkan dirinya. Namun begitu, apapun alasannya kita
tidak bisa cepat puas dengan nama besar perusahaan ini.

Anda mungkin juga menyukai