Anda di halaman 1dari 22

PENGEMBANGAN

SISTEM
Muhammad Hidayat, SE
Pendekatan Sistem
 Pendekatan sistem adalah suatu urutan
pemecahan masalah dengan langkah pertama
masalah dipahami terlebih dahulu, langkah
kedua mempertimbangkan berbagai solusi
alternatif, dan langkah ketiga memilih solusi
terbaik.
Langkah-langkah Pendekatan
Sistem
 TAHAP 1, Upaya Persiapan
 Pandang Perusahaan Sebagai Sistem
 Kenali Sistem Lingkungan
 Menidentifikasi Subsistem Perusahaan
 TAHAP 2, Upaya Definisi
 Mengalihkan sistem menjadi subsistem
 Analisis bagian-bagian sistem dalam satu urutan tertentu
 TAHAP 3, Upaya Solusi
 Mengidentifikasi berbagai solusi alternatif
 Mengevaluasi berbagai solusi
 Memilih solusi terbaik
 Menerapkan solusi
 Membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu
efektif
SIKLUS HIDUP
PENGEMBANGAN SISTEM
 Siklus hidup pengembangan sistem (system
development life cycle – SDLC) adalah suatu
aplikasi dari pendekatan sistem untuk
pengembangan suatu sistem informasi
SDLC
 Perencanaan
 Analisis
 Desain
 Implementasi
 Penggunaan
Suatu proyek direncanakan dan sumber daya diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan disusun. Sistem yang telah berjalan
dianalisis untuk memahami masalah dan menentukan
kebutuhan fungsional dari sistem baru. Kemudian sistem yang
baru dirancang dan diimplementasikan. Setelah
diimplementasikan, baru benar-benar sistem tersebut
digunakan dalam proyek
PROTOTIPE
 Prototipe adalah suatu sistem potensial yang
disediakan bagi pengembang dan calon
pengguna yang dapat memberikan gambaran
bagaimana kira-kira sistem tersebut akan
berfungsi bila telah disusun dalam bentuk yang
lengkap, dimana prosesnya disebut dengan
prototyping
PROTOTIPE
 Prototyping bertujuan menciptakan prototipe
secepat mungkin dan memperoleh umpan
balik dari pengguna yang akan memungkinkan
prototipe untuk ditingkatkan.
Jenis-Jenis Prototipe
 Prototipe Evolusioner, adalah prototipe yang secara
terus menerus diperbaiki sampai semua kriteria
sistem yang baru yang dibutuhkan pengguna
terpenuhi. Baru prototipe tersebut memasuki proses
produksi dan menjadi suatu sistem yang nyata.
 Prototipe Requirement, dikembangkan sebagai suatu
cara untuk menentukan kebutuhan fungsional dari
sistem baru pada saat para pengguna tidak mampu
mengungkapkan dengan tepat apa yang mereka
butuhkan
Langkah2 Prototipe Evolusioner
 Identifikasi kebutuhan pengguna
 Mengembangkan Prototipe
 Menentukan apakah prototipe bisa digunakan
atau tidak
 Menggunakan prototipenya
Langkah2 Prototipe
Requirement
 Identifikasi kebutuhan pengguna
 Mengembangkan prototipe
 Menentukan apakah prototipe bisa digunakan
atau tidak
 Memprogram sistem baru
 Menguji sistem baru
 Mempertimbangkan apakah suatu sistem dapat
diterima atau tidak
Daya Tarik Prototyping
 Komunikasi antara pengguna dan pengembang
meningkat
 Pengembang dapat mempelajari dan mengetahui
kebutuhan-kebutuhan pengguna secara tepat
 Pengguna berperan lebih aktif dalam pengembangan
sistem
 Pengembang dan pengguna memerlukan lebih sedikit
usaha dan waktu dalam mengembangkan sistem
 Implementasi akan lebih mudah sebab pengguna
mengetahui apa yang akan didapat dari sistem yang baru
Keuntungan ini memungkinkan prototyping menekan
biaya-biaya pengembangan dan meningkatkan kepuasan
pengguna terhadap sistem yang disediakan
Potensi Kegagalan Prototyping
 Terburu-buru dalam membuat prototype dapat menyebabkan
pengembang mengambil jalan pintan (shortcut) dalam
mendefinisikan masalah, membuat evaluasi alternatif dan
dokumentasi.
 Pengguna mungkin sangat terkesan terhadap prototipe,
sehingga mempunyai harapan yang tidak realistis terhadap
sistem produksi
 Prototipe evolusioner mungkin tidak seefisien seperti sistem
yang diprogram dengan suatu bahasa pemrograman
 Interaksi antara komputer dan manusia yang difasilitasi oleh
prototyping tools tertentu tidak bisa mencerminkan teknik
mendesain yang baik
Rapid Aplication Development
 RAD adalah istilah yang dibuat oleh James Martin,
untuk menggambarkan suatu siklus hidup
pengembangan yang dibuat untuk menghasilkan
sistem secara cepat tanpa menurunkan kualitas
 RAD adalah seperangkat strategi, metodologi dan
peralatan yang terintegrasi dalam satu kerangka kerja
menyeluruh yang disebut rekayasa informasi
 Rekayasa informasi adalah pendekatan menyeluruh
terhadap pengembangan sistem
RAD
Data Management Kegiatan
Level
Pengawasan strategi atas Perencanaan Pengawasan strategis
informasi yang atas fungsi dan sasaran
diperlukan untuk Strategi suatu perusahaan.
menjalankan perusahaan Informasi
seefisien mungkin
Model Data Analisis Area Proses2 yang diperlukan
untuk mengoperasikan
Bisnis perusahaan dan saling
keterkaitanya
Rancangan catatan yang Rapid Aplication Rancangan prosedur
digunakan oleh prosedur untuk aplikasi yang
yang spesifik Development spesifik
Unsur-Unsur Penting RAD
 Manajemen, terutama manajemen puncak yang suka
bereksperimen dan melakukan hal baru
 Manusia, (TIM SWAT, Skilled with advanced tools)
adalah ahli metodologi dan peralatan yang diperlukan
untuk melaksanakan tugas khusus mereka
 Metodologi, terdiri atas (1) Perencanaan kebutuhan
(2) Rancangan Pengguna (3) Konstruksi (4) Cutover
 Tools (peralatan) terdiri atas bahasa-bahasa
pemograman generasi keempat
Pengembangan Berfase
 Merupakan gabungan pengembangan SDLC
Tradisional, Prototipe dan RAD
 SDLC memberikan kontribusi tahap urutan logis
 Prototipe memberikan kontribusi metode umpan balik
terhadap pengguna untuk mengetahui apa yang
dibutuhkanya
 RAD memberikan kontribusi mengenai pemahaman
bahwa keterlibatan pengguna lebih dari sekedar
merespon prototipe, tetapi juga terlibat dalam
pengembangan sistem.
Tahap-Tahap Pengembangan
Berfase
 Investigasi Awal
 Analisis
 Desain
 Konstruksi Awal
 Konstruksi Akhir
 Instalasi dan Pengujian Sistem
Business Process Redesign
 BPR adalah proses untuk meningkatkan dan
memperbaiki sistem yang sudah ada
dikarenakan sistem yang lama sudah tidak layak
untuk dijadikan sebagai sumber informasi
 Sistem Warisan, informasi dari sistem lama
masih dibutuhkan, namun dibutuhkan sistem
yang baru
 Sistem Baru, aktivitas perusahaan memerlukan
sistem yang baru untuk menghasilkan iformasi
Tiga Teknik BPR
 Rekayasa Terbalik
 Restrukturisasi
 Reengineering
Rekayasa Terbalik
 Rekayasa Terbalik adalah proses menganalisis
suatu sistem untuk mengidentifikasi elemen-
elemen dan cara elemen-elemen itu
berinteraksi, serta untuk menciptakan
dokumentasi dalam tingkat yang lebih tinggi
dari yang sekarang telah ada.
 Perusahaan mengikuti perkembangan produk
pesaing dengan membeli contoh produk dan
membongkarnya untuk melihat apa yang ada
didalamnya
Restrukturisasi
 Restrukturisasi adalah proses transformasi
suatu sistem menjadi bentuk lain tanpa
mengubah fungsionalitasnya.
 Salah satu contoh restrukturisasi adalah
transformasi suatu program yang ditulis pada
awal tahun penggunaan komputer dimana tidak
banyak terdapat standar pemograman. Program
lama tersebut ditransformasi menjadi modul-
modul hierarki dalam format terstruktur.
Rekayasa Ulang
 Rekayasa ulang adalah rancang ulang lengkap
sustu sistem lama dengan tujuan untuk
mengubah fungsionalitas sistem tersebut

Anda mungkin juga menyukai