DISUSUN OLEH:
Sonny Lawijaya Lestari Natanael
Sonny Putrawan Priscilla Marizca
Stefany Puspasari Gabriella
Susan Aryani Jonatahan
Edwardus Martin Melatiah
Raymond Hutama Maria Jessica
Willy Setiawan Oktarina
Rasa syukur yang dalam kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas karunia dan rahmatnya karena kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
mengenai “sila ke-4 : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Karim selaku dosen mata
penyelesaian makalah ini. Rasa terima kasih juga kami tujukan kepada teman-
teman kelompok yang telah bekarja sama dalam penyelesaian makalah ini.
Kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam isi makalah ini dan
apabila ada kekurangan kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari saudara/I
sekalian.
PENDAHULUAN
pulau yang tersebar diseluruh wilayah dari Sabang hingga Merauke, oleh
merupakan poin yang penting, oleh sebab itu dibuatlah Pancasila, yang
Pada dasarnya Pancasila bukan hanya diguakan sebagai dasar negara dan
juga ideologi bangsa, tetapi juga digunakan sebagai tolak ukur bagi kita dalam
berdasar pada dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Namun pada kenyataan
seringkali baik pemerintah dan warga negara tidak menjalankan sila tersebut
untuk mengetahui pelanggaran apa saja yang pernah terjadi sehingga dapat
1. 3 Metode Penelitian
PERMASALAHAN
kehidupan sehari-hari?
Pancasila sila-empat?
5. Apa saja pelanggaran yang terjadi pada pelaksanaan Pancasila sila ke-
LANDASAN TEORI
Dimana Pancasila juga digunakan sebagai tolak ukur dalam berpikir dan
bertingkah laku. Secara khusus kita akan membahas sila ke-empat, yaitu
perwakilan, yang mengandung arti atau makna penerimaan dari rakyat oleh
rakyat, untuk rakyat dengan cara musyawarah dan mufakat melalui lembaga-
berikut:
bertanggung jawab, serta didorong oleh itikad baik sesuai dengan hati
nurani.
bersama.
PELAKSANAAN
MASYARAKAT
Pada hakekatnya sila ke empat ini didasari oleh sila Ketuhanan yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab serta Persatuan Indonesia, dan
mendasari serta menjiwai sila Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Hal ini mengimplikasikan bahwa hak demokrasi harus selalu diiringi dengan
moral kepada Tuhan yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan
EMPAT
1. Demonstrasi atau ujuk rasa yang dilakukan tanpa melapor kepada pihak
yang berwajib, sesugguhnya demonstrasi adalah hal yang sah dan juga
hak kita sebagai warga negara untu dapat menyampaikan aspirasi kita.
Namun bila itu dilakukan sesuai dengan perosedur yang telah ditentukan
DPR, Bambang Soesatyo. Ada juga yang seorang anggota DPR yang
Ketua DPR Marsuki Alie. Sehingga terjadi kericuhan serta baku hantam
pemilu yang telah dicontreng, kotak pemilu yang tidak disegel, adanya
kurangnya rasa soliditas dan persatuan hingga sikap gotong royong, sehingga
5. 1 KESIMPULAN
Masih banyak pelanggran yang dilakukan oleh warga negara dan juga
pendapat orang lain, kecurangan dalam PEMILU dan masih banyak lagi. Dan
5. 2 SARAN
dan krisis multidimensi. Selain itu juga diberikan arahan dan sanksi yang tegas
menaati dan menghormati dasar negara dan ideologi bangsa kita, Indonesia.