Anda di halaman 1dari 5

BUDIDAYA BANDENG KONSUMSI

DI TAMBAK BLUPPB KARAWANG

OLEH :
Dahlan,S. Pi, Tugiman, Asmawi Dodi Mulyana

DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA


BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA
KARAWANG 2010
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Komoditas bandeng konsumsi din tambak, akhir – akhir ini semakin
banyak yang menekuni budidayanya, hal ini selain disebabkan oleh tingkat
konsumsi masyarakat yang semakin meningkat, juga disebabkan oleh
kelesuan yang terjadi dalam budidaya udang dan merebaknya issu flu burung
yang menyerang ayam dan burung. Mudah dan bervareasinya model
pengelolaan bandeng seperti bandeng presto, bandeng duri lunak, bandeng
tanpa duri, bandeng bakar, bandeng goreng dan bandeng sayur maupun
pepes banden. Menjadikan prodak bandeng tidak asing lagi masyarakat
.budidaya bandeng konsumsi ditambak merupakan usaha segmentasi lanjutan
dari budidaya bandeng gelondongan. Pada umumnya budidaya bandeng
konsumsi atau pembesaran bandeng di tambak dilakukan dengan teknologi
sederhana. Faktor penentu keberhasilan usaha bandeng konsumsi adalah
kelimpahan pakan alami yang berupa klekapataupun lumut sebagai pakan
alami dan yang tidak kalah pentingnya adalah kecermatan dalam memilih
benih nener bandengyang baik dan berkualitas

II. Bahan dan Alat


2.1. Bahan
Bahan dan alat yang dipergunakan dalam pelaksanaan kegiatan
budidaya bandeng gelondongan di tambak adalah

No Nama Bahan Nama Alat


1 Benih bandeng Tambak
2 Pupuk Urea Pompa sumersible 10”
3 Pupuk NPK Jaring Badut
4 Saponin Peralatan lapangan
5 Ernakol
6 Pakan

III. Metode Budidaya

3.1. Persiapan Tambak dan Media Budidaya


Langkah awal dalam dalam mempersiapak usaha budidaya bandeng
ditambak adalah dengan melakukan pengeringan tanah dasar tambak selama
kurang lebih 1 minggu, pemberantasan hama saponin, pemupukan dan
pengisian air.

3.2. Pengelolaan Tanah Dasar Tambak


Setelah dilakukan pengeringan, dasar tambak diisi air dengan ketinggian
5 – 7 cm (macak – macak ), dan selanjutnya dilakukan pemupukan dengan
menggunakan urea 300 kg/ha, NPK 240kg/ ha yang bertujuan untuk
meninggkatkan kesuburan tanah dasar sedangkan pemberian samponin 8
kg/ha ditujukan untuk memberantas hama (ikan – Ikan Liar ) kemudian
dibiarkan selama 3 hari dengan tujuan agar pakan alami berupa klekap
tumbuh dengan baik.
3.3. Persiapan air media
Pengisian air dilakukan 3 hari setelah pemupukan dan dilakukan
pemberantasan hama dengan saponin, air yang berasal dari saluran primer
langsung dimasukan kepetakan budidaya dengan cara menyaring terlebih
dahulu menggunakan saringan hijau. Pengisian air dilakukan dengan dua
taha, tahap pertama dengan ketinggian 10 cm, dan selanjutnya 3 hari
kemudian ketinggian air ditambah hingga mencapai 40 cm, hal ini dilakukan
untuk menumbuhkan klekap dengan baik.
Nilai Parameter Kualitas air pada budidaya bandeng Konsumsi

No Parameter Nilai kisaran


1 Salinitas (ppt) 25 - 34
2 Suhu (oC) 27 - 31
3 pH 7.5 – 8.5

3.4. Penebaran Benih nener.


Benih merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan
budidaya bandeng gelondongan. Dengan benih yang baik dan sehat maka
pertumbuhannya akan bagus serta mengurangi tingkat kematian. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pemilihan benih yaitu :
- Bibit berwarna kecoklatan;
- Gerakan lincah dan menentang arus;
- Respon terhadap gerakan;
- Respon terhadap pakan yang diberikan;
- Anggota tubuh lengkap;

Pada kegiatan pengembangan model usaha budidaya ini setiap petak


ditebari sebanyak 3000 ekor/ha dengan ukuran benih 6 – 10 cm (bandeng
ramon) atau ukuran 11 – 13 cm (bandeng tuna) dengan ukuran lahan 0.5 s/d 1
ha. Penebaran benih dilakukan pada pagi atau sore hari (pada saat suhu
rendah) dengan tujuan untuk mengurangi stress akibat pemanenan, dan
transportasi. Penebaran dilakukan secara perlahan-lahan dengan melakukan
aklimatisasi terhadap suhu dan salinitas. Aklimati suhu dan salinitas dilakukan
selama 0,5 jam di dalam kantong yang dibuka secara perlahan-lahan. Benih
dibiarkan keluar sendiri dari kantong. Hal ini berarti bahwa benih bandeng
telah menyesuaikan diri terhadap lingkungan barunya.

3.5. Pemeliharaan
Setiap kegiatan budidaya diperlukan pemacu pertumbuhan serta suplai
nutrisi bagi biota agar pertumbuhan lebih cepat. Untuk itu disediakan pakan
yang memberikan nutrisi cukup untuk pertumbuhan. Sesuai dengan sifat dasar
bandeng yang merupakan hewan herbivora, maka pakan alami berupa klekap
sangat dibutuhkan pertumbuhannya di dalam petakan tambak. Guna memacu
pertumbuhan klekap dapat diberikan pupuk tambahan seperti pupuk kompos
sehingga unsur hara untuk kebutuhan tumbuhnya pakan alami selalu tersedia.
Selain ketersediaan pakan alami perlu didorong juga dengan tambahan pakan
buatan secara bertahap dengan harapan setelah pakan alami habis bandeng
telah terbiasa dengan pakan buatan. Pemberian pakan buatan dilakukan
setelah bandeng berumur 20 hari pemeliharaan, pemberian pakan buatan
yang dilakukan selama pemeliharaan bandeng gelondongan ini sebanyak 3 kg
/hari. Selain pemberian pakan juga diberikan feed additive ernakol 3 kg /ha
yang berfungsi sebagai perangsang makan dan pertumbuhan.
Selain pemberian pakan, selama masa pemeliharaan juga dilakukan
manajemen pengelolaan air dan lingkungan. Hal ini bertujuan untuk mencegah
turunnya kualitas air dan lingkungan yang akan berakibat pada penurunan
hasil produksi akibat rendahnya laju pertumbuhan dan rendahnya sintasan.
Manajemen air dan lingkungan yang dimaksud adalah pergantian air dan
pemasukkan air tambahan. Pergantian air dilakukan sebanyak 30-40% untuk
tetap menjaga kesuburan perairan. Sedangkan penambahan air dilakukan
untuk mengisi kembali air kedalam petakan sejumlah kehilangan akibat
rembesan dan evaporasi. Ketinggian air tetap dipertahankan 30 -50 cm agar
mencegah perubahan suhu yang drastis.
3.6. Paket Budidaya Bandeng Konsumsi

No Uraian Teknis Budidaya Paket Budidaya Paket Budidaya


Bandeng konsumsi Bandeng konsumsi
( 6 – 10 cm ) ( 11 – 13 cm )
1 Padat tebar (ekor/ha) 3000 3000
2 Ukuran Benih (cm) 6 - 10 11 - 13
3 Harga benih (ekor/Rp) 90 350
4 Lama Pemeliharaan (bulan) 4 3
5 Sintasan (%) 90 95
6 Size Panen (ekor/Kg) 6-7 4-5
8 Harga jual (Kg/Rp) 9.000 10.000

3.7. Pemanenan
Pemanenan merupakan kegiatan akhir dari semua kegiatan budidaya
termasuk kegiatan budidaya bandeng konsumsi ini, umur pemeliharaan,
pertumbuhan dan nilai ekonomis serta permintaan pasar merupakan
pertimbangan dalam melakukan pemanenan. Bahan dan alat yang digunakan
dalam proses panen adalah jaring gilnet 2 – 3 inchi. Pemanenan dilakukan
pada pagi hari atau suhu rendah untuk mengurangi resiko kematian.

Anda mungkin juga menyukai