Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bir mempunyai peranan yang sangat penting di Amerika, bukan dalam
menikmati dengan begitu saja dan kesenangan berekreasi akan tetapi dalam sejumlah
produk lokal yang ada di Amerika, tumbuh dan berkembang yang juga meningkatkan
penyerapan tenaga kerja dalam industri yang besar. Bukan hanya usaha minuman yang
dimiliki oleh Anheuser-Busch. Saat ini Anheuser-Busch bukan hanya terlibat dalam
industri besar minuman di Amerika tetapi juga mengakar pada pasar hiburan terbesar di
Amerika.
Budweiser Lager pertama kali dibuat pada tahun 1876 oleh E. Anheuser&Co.St.
Louis, Anheuser-Busch adalah pembuat bir terbesar di dunia dalam hal jumlah dan
kompetensinya melampaui beraneka ragam pangsa pasar. Perusahaan mengembangkan
lebih dari 30 jenis merek bir, termasuk yang memimpin pasar domestic Budweiser.
Sejumlah produk minuman lainnya, sekelompok tema taman serta perusahaan real
estate. Sejumlah besar portofolio yang baik terhadap Anheuser-Busch dimasa yang lalu.

Selama masa larangan (1920-1933) perusahaan tetap menjaga aliran pemasukan


dengan menjual produk yang beragam seperti ragi, alat pendingin, badan truk, minuman
ringan, dan sirup coklat. Setelah larangan, Anheuser-Busch terus berkembang dengan
produk minuman core malt. Pada tahun 1957 Budweiser diuntungkan oleh Schlitz
menjadi produk bir yang terkemuka di US. Pada tahun 1980 perusahaan memiliki
market share sebesar 28 persen dalam pasar bir domestic. Hal yang menandakan untuk
dengan mantap selama dua dekade ke depan 47 persen pada tahun 1995. Market share
Anheuser’s, meningkat 50 persen pada tahun 2000 jauh meninggalkan pesaingnya Coors
dan Miller dengan hanya 21 persen dan 12 persen berturut-turut

1
Sekarang ini, Anheuser-Busch mengendalikan industri dengan menciptakan
kehandalan merek melebihi para pesaing mereka. Anheuser-Busch memiliki kesuksesan
dan sejarah yang panjang dengan pemasaran dan iklan mereka, hal ini sudah membawa
mereka kepada batasan yang mereka butuhkan dalam memenangkan persaingan. Di
pasaran Amerika, produk paten mereka Budweiser dan Bud light dapat direferensikan
dengan Anheuser-Busch Clydesdales. Kuda-kuda ini telah memberikan rasa kepada
Amerika sebagaimana halnya dengan batasan kompetisi dengan perusahaan minuman
lainnya.
Anheuser-Busch juga telah menempatkan waktu yang cukup serta dana dalam
pendanaan untuk perusahaan industri olah raga, hal ini juga telah membantu memberi
rasa aman bagi tujuan kesetiaan seperti yang sudah dibuktikan pada masa lalu.
Anheuser-Busch tidak akan seperti sekarang ini jika tidak karena pengalaman sejarah
mereka dalam mengembangkan produk baru dan berbeda yang membantu memenuhi
keinginan para pelanggannya. Industri minuman telah ada beberapa generasi yang ada
dan mengikuti perkembangan jaman. Ketika Budweiser menjadi bir pilihan orang tua
kita, Bud light diperkenalkan untuk memenuhi kebutuhan kumpulan orang yang
berbeda. Trend ini mengikat untuk terus berlanjut dan perusahaan minuman yang tidak
dapat menjaganya akan tertinggal menjadi debu.

B. PERMASALAHAN
Beberapa kelemahan internal yang bisa menjadi persoalan bagi Anheuser-Busch
adalah ukuran perusahaan yang raksasa menjadi kelemahan perusahaan. Ada persoalan
yang masih mengganjal antara Anheuser-Busch dan persatuan Internasional
Brotherhood teamster tentang wewenang dan legitimasi dengan Lembaga nasional
buruh. Meskipun hal ini dianggap masalah kecil namun masalah ini telah muncul sejak
tiga atau empat tahun yang lalu dimana kedua belah pihak belum menemui kata
sepakat. Anheuser Busch telah berusaha menciptakan kondisi yang baik bagai kedua
belah pihak baik perusahaan maupun para pekerja, baru-baru ini kedua belah pihak
telah menemui kata sepakat untuk beberapa tahun kedepan namun tetap saja

2
menimbulkan persoalan seperti pendampingan hukum, sengketa dan bernegosiasi
dengan perserikatan.
Anheuser Busch memiliki hubungan internal yang kuat akan tetapi perbedaan
dan dan kesenjangan menciptakan ketegangan. Hal ini sangat rumit bagi perusahaan
yang memiliki semuanya mulai dari media, distribusi minuman sampai tema taman
untuk menjaga semua orang berada dalam koridor yang sama.
Karena ukurannya, banyak usaha yang harus dilakukan untuk menjaga agar
semua bagian dalam perusahaan tetap mejalankan tugas sesuai dengan visi dari
Anheuser Busch dalam rangka meningkatkan nilai dan mencapai tujuan. Jika komunikasi
tidak secara rutin diawasi, segala sesuatu akan dengan mudah menjadi negative.
Komunikasi yang terbuka harus tetap dijaga dan diawasi untuk menjaga perusahaan
tetap sukses.
Dalam beberapa hal, Anheuser Busch menjadi sponsor untuk acara-acara amal
yang mempromosikan minuman untuk kalangan anak dibawah umur, hal ini berdampak
pada anak-anak yang beranggapan bahwa Budweiser adalah segalanya bahkan ada yang
mempertanyakan betapa tidak etis kejuaraan olah raga anak-anak disponsori oleh
perusahaan bir. Hal lain yang berpeluang menjadi ancaman adalah anak dibawah umur
yang minum minuman keras, mengendarai kendaraan menimbulkan persoalan yang
serius terhadap reputasi perusahaan karena perusahaan bisa disalahkan atas tindakan
melalukan promosi terhadap produk yang mengandung alcohol.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PEMBAHASAN

Anheuser Busch telah patut mendapatkan satu reputasi sebagai satu


pemasar pakar, untuk suksesnya dengan merek Budweiser. Budweiser mendapat
banyak dukungan pemasaran dan perhatian dari perusahaan. Dari $396 juta
Anheuser Busch belanjakan pada media terukur pada 2000, $146 juta dibelanjakan
pada Budweiser, membandingkan dengan $107 juta untuk Bud light. Mengiklankan
untuk Budweiser mengambil tiga satuan pendekatan: iklan menekankan produk
berkualitas, iklan memfokuskan pada tanggungjawab nilai dan kemasyarakatan, dan
iklan dengan desain yang menyenangkan hati dan menjamu pendengar. Denga
pendekatan ini, Budweiser mampu untuk menciptakan satu merek kaya
menggambar yang meresonansi dengan satu dasar pendengar yang luas. Satu ahli
analisa pemasaran baru-baru ini Budweiser diproklamirkan, pertama kali dari pilihan
untuk pekerja krah baju biru, kini bir bagi seluruh kalangan."

Anheuser Busch mengadakan riset pemasaran luas dan canggih agar


mengembangkan iklan dan berkampanye. Tidaklah mengagetkan, kemudian, jika
iklan untuk Budweiser secara rutin menyimpan keduanya kritis dan mendapat
rtepuk-tangan pendengar, dan adalah terkreditkan untuk banyak suksesnya merek.
Salah satu kampanye Budweiser paling pada tahun terbaru seri – "Whassup?!" –
patut mendapatkan penghormatan perusahaan teratas.

Menurut Hennig Thurau and Hansen (2000), menyatakan bahwa konsep


pemasaran dibangun berdasarkan tiga hal yang berbeda tetapi saling berhubungan
yaitu: pendekatan teoritikal (theoretical approach) – behavioral perspective,
pendekatan jaringan kerja (network approach) dan pendekatan institusi ekonomi
baru (new economical approach). Behavioral perspective meliputi model yang

4
berhubungan dengan pemasaran relasional seperti membangun kepercayaan,
komitmen, kepuasan dan costumer retension. Sebaliknya network theory
memusatkan perhatian kepada karakter interaktif dari hubungan dalam bidang
bisnis to bisnis marketing dan berkaitan dengan sudut pandang hubungan antar
organisasi. Dalam network model perusahaan terlibat dengan sejumlah pengelolaan
jangka panjang yang rumit yang disebut dengan hubungan jaringan kerja. Sementara
new institutional economic approach mencoba menggunakan teori ekonomi modern
untuk menjelaskan perkembangan dan hambatan hubungan yang meliputi
transactional cost theory dan agency theory yang bertujuan untuk meminimalkan
biaya sgtrukturisasi dan mengelola hubungan kerja.

Anheuser Busch beralih ke Internet dan meluncurkan Budweiser.com pada


1996. Situs menawarkan informasi tentang merek, riwayat perusahaan, keterangan
sekitar peristiwa olahraga yang disponsori oleh Budweiser, mengambil berkas
seperti screensavers dan iklan televisi, dan bebaskan alamat e-mail berakhir di
Budweiser.com. Selama dua bulan pertama pada tahun 2001, Budweiser. com
mendapat hampir 2 juta pengunjung halaman dibandingkan situs serupa dari Miller,
Heineken, dan Coors. Sebagai tambahan terhadap strategi ini, Anheuser Busch
mempergunakan berbagai strategi dorongan di toko pengecer mejual bir, dari
potongan harga sampai paket kemenangan sekejap untuk promosi. Sejak musim
panas adalah musim ramai untuk Budweiser, Anheuser Busch memperbanyak ini
strategi dengan promosi tahunan Bud summer.

B. ANALISA
Anheuser Busch sudah cukup dikenal dengan produk bir yang dihormati
sejak lama. Mereka sudah berdiri dengan kokoh dan membangun diri mereka
sendiri sehingga mereka tidak perlu khawatir tentang persaingan yang
sesungguhnya. Anheuser Busch adalah sebuah perusahaan yang terus berkembang
dan lebih maju.

5
Dalam menganalisa Anheuser Busch, kita harus melihat hutang mereka
yang sekitar US$8.276.000 dan figurnya terus berkembang setiap tahun sampai lima
tahun terakhir. Ini menjadi pertimbangan yang sangat besar bagi mereka yang ingin
membeli saham dan menginvestasikan dana diperusahaan. Yang tidak mereka
sadari adalah bahwa perusahaan Anheuser Busch adalah sebuah perusahaan yang
sangat menguntungkan dan tidak perlu memikirkan masalah hutang. Faktanya
Anheuser Busch telah banyak membeli kembali stok mereka guna meningkatkan
nilai jual dipasaran. Pada prinsipnya mereka membantu para pemegang sahamnya
dengan membeli kembali saham dan meningkatkan nilai pasar. Hal ini serupa
dengan perusahaan perbankan Leverage yang melakukan kegiatan peminjaman
dana dan menginvestasikan kembali untuk menciptakan untung yang lebih besar.
Aspek lainnya yang perlu diperhatikan adalah sebelum melakukan
investasi adalah dengan melihat bagaimana perusahaan berkembang. Anheuser
Busch terus berkembang dan melakukan expansi bisnis. Produk utama mereka
adalah bir dan mereka memiliki beberapa jenis produk bir. Produk utama mereka
termasuk Budweiser, Michelob dan Natural bersama dengan beragam usaha lainnya
dengan kepemilikan 33,7% modal saham di Redhook dan 39,5% bunga di Portland
based Widmer. Mereka juga baru saja membeli perusahaan Rolling Rock. 93%
penjualan bersih Budweiser berasal dari dalam Amerika dan mereka terus berusaha
untuk meningkatkan sampai tingkat pasaran internasional.
Pada tahun 2006 jaringan penjualan Anheuser Busch sekitar 125 juta
barrel, secara internasional mereka mendistribusikan sekitar 22,7 juta barrel.
Dengan angka ini kita lihat agak rendah bila dibandingkan dengan rata-rata di
Amerika namun mereka terus melakukan expansi usaha penjualan bir Anheuser
Busch dilebih dari 30 negara yang berbeda. Anheuser Busch juga berinvestasi
dibidang lainnya, yang paling menjanjikan termasuk Anheuser Busch dan lompatan
mereka dalam industri hiburan. Ini termasuk dalam anak perusahaan mereka Busch
Entertainment Cooperation yang saat ini memiliki Sembilan taman hiburan
termasuk Busch Garden dan Seaworld. Dari sini kita bisa melihat bahwa Anheuser

6
Busch terus melakukan perluasan usaha dengan segmentasi pasar yang berbeda
dan mereka mulai melihat hasil yang sangat menjanjikan. Dengan
mempertimbangkan hal-hal tersebut, Budweiser terus berkembang dan tetap
mempertahankan pangsa pasar untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan bagi
para pemegang sahamnya dengan lebih banyak unit usaha. Menurut Berry and
Parasuraman (1991:133) menyatakan bahwa “ relationship marketing concerns
attracting, developing and retaning costumer relationship”.
Keputusan membeli kembali saham adalah langkah terbaik bagi
Budweiser berkaitan dengan kewajiban keuangan mereka. Sejak keuntungan
mereka yang sangat tinggi dan tetap mereka jarang memiliki masalah dengan
keuangan mereka, perusahan mendapat pemasukan keuangan setiap saat, sehingga
mereka mampu mengatasi kewajiban keuanga mereka dengan cepat. Hal ini juga
sangat membantu mereka untuk melakukan investasi keuangan dalam suatu
perusahaan. Mereka sangat pintar ketika mereka menginvestasikan modal pada
salah satu perusahaan, mereka telah membuat sebuah perhitungan bahwa akan
menghasilkan keungan terhadap mereka secara terus menerus dan tentu saja
dengan mempertimbangkan resiko yang akan mereka hadapi kedepan. Anheuser
Busch adalah perusahaan minuman yang sudah menjadi symbol industri bir di
Amerika, oleh karenanya dapat menimbulkan kepercayaan banyak pihak yang
berdampak untuk melakukan ekspansi lebih jauh dan meningkatkan keuntungan
perusahaan yang lebih besar dimasa-masa mendatang.

7
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan konsep
pemasaran “ the marketing concept hold that are key to achieving organizational
goals in determining the needs and wants the target market and delivering the
desired satisfaction more effectively and efficiently than competitor”. Konsep
pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan
yang diharapkan secara lebih efektif dan efesien dibandingkan para pesaing (Kotler,
1994). Berdasarkan definisi tersebut, suatu pengelola bisnis dikatakan
menggunakan konsep pemasaran adalah jika pengelola bisnis mengarahkan
kegiatan pemasaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen
sebagai alat untuk mencapai tujuan jangka panjang social marketing (Kotler, 2001).
Anheuser Busch adalah salah satu perusahaan bir terkemuka didunia
yang sudah berdiri cukup lama dengan berbagai pengalaman bidang usaha.
Kepandaian perusahaan dalam menganalisa peluang pasar patut diacungkan
jempol, hal ini terbukti dengan suksesnya Anheuser Busch melakukan ekspansi
usaha dari bisnis utamanya produk bir. Pada tahun 1957 Budweiser diuntungkan
oleh Schlitz menjadi produk bir yang terkemuka di US. Pada tahun 1980 perusahaan
memiliki market share sebesar 28 persen dalam pasar bir domestic. Hal yang
menandakan untuk dua dekade ke depan 47 persen pada tahun 1995. Market share
Anheuser’s, meningkat 50 persen pada tahun 2000 jauh meninggalkan pesaingnya
Coors dan Miller dengan hanya 21 persen dan 12 persen berturut-turut.

8
B. SARAN
Dengan terus berkembangnya perusahaan Anheuser Busch harus disertai
dengan penyesuaian dalam segala bidang baik dalam hal mempertahankan kualitas
produksi, menjaga segmentasi pasar dan terus meningkatkan laba perusahaan yang
relevan dengan tujuan awal Anheuser Busch. Perusahaan juga tidak boleh ragu
dalam mengambil keputusan untuk membuka usaha baru setelah mempertimbang
segala resiko yang mungkin terjadi, sehingga perusahaan dapat terus bertahan dan
berkembang serta kesejahteraan karyawan dan pemilik saham juga meningkat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Al Stamborski. "A-B Looks to Expand Its Horizons." St. Louis Post-Dispatch, February 19,
2001
David A. Aaker. Managing Brand Equity. The Free Press. New York: 1991, pp. 78-84
Hillary Chura. "Bud Set to Test Upscale Brew." Advertising Age, May 7, 2001
www.budweiser.com
Gerry Khermouch and Theresa Howard. "Core Brands Receive Primary Marketing
Focus." Brandweek, June 21, 1999
Thomas Lee. "A-B Tries New Ad Approach on Internet." St. Louis Post-Dispatch, March
20, 2001
David Armstrong. "E-Commerce (A Special Report): Here’s to the Net." Wall Street
Journal, April 23, 2001
Hennig Thurau and Hansen “Marketing manajemen “, 2000
Kotler, Social management marketing, 2001

10

Anda mungkin juga menyukai