Sid For Military
Sid For Military
Tugas Akhir
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Ahli Madya – D3
Program Studi Survei dan Pemetaan Wilayah
Diajukan oleh :
Intan Permanasari
3252304007
Kepada
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tugas Akhir ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan kesidang
Hari : Rabu
Pembimbing
Mengetahui
Tugas Akhir ini telah dipertahankan didepan sidang panitia ujian Tugas
Hari : Senin
Penguji I Penguji II
Mengetahui
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memproleh gelar ahli madya di suatu
Perguruan tinggi dan yang tertulis didalam Tugas Akhir ini benar-benar hasil
karya saya sendiri bukan karya orang lain, pendapat atau temuan orang lain dalam
Tugas Akhir ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Intan Permanasari
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. Hidup ini penuh arti dan sangat berharga.......semua yang telah kita jalani ini ada karena
rahmat Illahi, semua berawal dari ketidakadaan walaupun telah digariskan takdir untuk
kita, tapi itu semua tidak akan tercapai manakala kita tak berusaha untuk mengapainya.
2. Keberadaan seseorang disuatu tempat itu ada maknanya dan sudah ditentukan maka
jangan putus asa tatkala kita berada pada tempat yang tidak kita inginkan karena
semua itu pasti ada hikmahnya, jika kita memaksakan hal yang tidak semestinya maka
3. Kunci pertolongan dan keberhasilan adalah sabar. Kunci kebahagiaan adalah taqwa.
PERSEMBAHAN
motivasinya.
5. Para pengajarku
7. Generasi penerusku
KATA PENGANTAR
Terwujudnya Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari
Semarang.
3. Dra. Erni Suharini, M. Si, selaku Ketua Jurusan Geografi yang telah
6. Ibu Rahma Hayati, S.Si, M.Si selaku dosen penguji, terimakasih atas
7. Yusuf I, SH selaku Kasie Lalu Lintas Kota Magelang yang telah memberikan
8. Ayah dan Ibuku tercinta atas kasih sayang, doa, dukungan, materi dan
bimbingannya.
9. Pak Mbali, Lek Sop, Nurdin dan Haris yang telah memberikan motivasi dan
doa.
10. Mas Nanang E yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi dan
11. Mas Herman, Umi, Nadzir, Yulir, Yulis, Kisni, De’ Dair, yang telah
14. Semua pihak yang telah membantu penyusunan Tugas Akhir ini yang tidak
Penulis
SARI
Dalam dunia yang serba modern ini informasi memegang peranan yang sangat
penting. Kota Magelang yang terletak diantara kota-kota orde I yaitu Semarang
dan Jogjakarta dan sebagai kota tempat beradanya AKMIL (Akademi Militer)
sangat membutuhkan adanya informasi yang akurat dan dapat diperoleh dengan
mudah terutama informasi tentang jalan yang merupakan sarana lalu lintas yang
sangat vital karena keberadaannya membantu pendistribusian barang dan jasa,
jalan juga sebagai indikator kemajuan suatu wilayah.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: kurangnya informasi
mengenai jalan yang berada di Kota Magelang dan penyusunan basisdata yang
kurang termanajemen dengan baik karena data yang ada berada pada masing-
masing sektor yang memegang kendali sehingga data tidak bisa diperoleh dengan
mudah dan cepat. Penelitian ini bertujuan: (1) Membuat dan menyusun database
tentang jalan di Kota Magelang dengan tampilan yang sesuai, (2) Mengetahui pola
jaringan jalan yang ada di Kota Magelang, (3) Memetakan jaringan jalan dengan
data yang ada pada database. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi dokumentasi dan observasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian
ini meliputi: (1) Kelas jalan berdasarkan daya beban/tonase, fungsi jalan dan
wewenang pengelolaan jalan, (2) Nama jalan, (3) Panjang jalan, (4) Kondisi jalan,
(5) Tingkat pelayanan jalan (LOS), (6) Volume lalu lintas, (7) Sistem arus lalu
lintas, (8) Jalan yang dilalui angkutan umum, (9) Daerah rawan macet, (10)
Daerah rawan kecelakaan.
Dari hasil penelitian dengan pembuatan database dapat diketahui kondisi
jalan di Kota Magelang dapat ditampilkan sesuai dengan kebutuhan dan
permintaan. Pola jaringan jalan di Kota Magelang cenderung berpola spine. Peta
jaringan jalan yang dapat dibuat sesuai dengan database yang ada meliputi Peta
Administrasi Kota Magelang, Peta Kelas Jalan Berdasarkan Daya Dukung, Peta
Kelas Jalan Berdasarkan Fungsi Jalan, Peta Kelas Jalan Berdasarkan Kondisi
Jalan, Peta Kelas Jalan Berdasarkan Wewenang Pengelolanya, Peta Rawan
Kemacetan, Peta Rawan Kecelakaan, Peta Trayek Angkutan Umum, Peta Arus
Lalu Lintas dan Peta Kepadatan Lalu Lintas Jalan Utama.
DAFTAR ISI
Halaman
SARI................................................................................................................. viii
DAFTAR ISI.................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................ xi
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Permasalahan ............................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian....................................................................... 5
E. Penegasan Istilah........................................................................ 6
B. Basisdata..................................................................................... 12
D. Lalu Lintas.................................................................................. 18
E. Klasifikasi Jalan.......................................................................... 20
J. Peta ............................................................................................. 24
K. Pemetaan..................................................................................... 26
C. Jenis Data.................................................................................... 33
A. Hasil Penelitian........................................................................... 36
B. Pembahasan ................................................................................ 48
BAB V PENUTUP......................................................................................... 57
A. Simpulan..................................................................................... 57
B. Saran ........................................................................................... 58
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................... 60
DAFTAR TABEL
Tabel : Halaman
2. Tabel Relational................................................................................ 15
Halaman
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kelurahan baru dan Perda No. 7/2005 tentang pembentukan satu kecamatan
3 (tiga) kecamatan. Kota Magelang yang tadinya terdiri dari dua kecamatan
yaitu Magelang Utara dan Magelang Selatan sejak Januari 2007 resmi
Selatan) dan memiliki tujuh belas (17) kelurahan, meskipun wilayah Kota
1
2
dan jasa. Jalan merupakan suatu penghubung dalam bentuk apapun baik
manusia, barang dan jasa yang meliputi segala bagian jalan termasuk
berada didaerah yang sangat terpencil sekalipun, hal ini merupakan salah
satu dari tujuan PELITA yang pernah dicanangkan pada masa Orde baru.
mengelola potensi yang ada pada daerahnya sendiri. Untuk itu, keberadaan
dilaksanakan itu berhasil atau belum, dapat juga menjadi indikator kemajuan
suatu daerah.
3
adanya perbaikan atau pembangunan jalan baru. Database yang ada harus
bisa di–update dengan mudah dan cepat. Tampilan database yang ada (peta
jalan, kondisi jalan dan lain-lain) juga harus mengikuti kondisi yang ada saat
basisdata dan model tampilan yang sesuai maka diperlukan satu manajemen
data yang sesuai, hal ini bisa dilakukan oleh Sistem Informasi Geografis
antara yang satu dengan yang lain dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
MAGELANG".
4
B. Permasalahan
informasi mengenai jalan yang berada di Kota Magelang, data yang ada
: keterangan mengenai kelas jalan, kepadatan lalu lintas, fungsi jalan dan
lebar jalan. Hal ini disebabkan tidak adanya penyusunan basisdata yang
sektor yang memegang kendali sehingga informasi yang ada tidak bisa
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
D. Tujuan
ini meliputi :
E. Penegasan Istilah
komponen yang akan penulis gunakan dalam pembuatan Tugas Akhir ini
agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran juga menjadi batasan agar
hasil tulisan yang dibuat menjadi lebih jelas. Istilah yang akan penulis
1. Jalan
bagi lalu lintas (UU No. 13 th 1980 dalam Agus Handoyo tahun 2005)
2. Jaringan Jalan/Network
orang, barang, uang, informasi, atau sesuatu yang lain yang bergerak
3. Basisdata
perubahan format data (konversi), struktur file atau relokasi data dari
5. Panjang Jalan
Panjang jalan adalah jarak jauh antara jalan yang mempunyai satu
nama tertentu.
6. Lalu lintas
12).
dalam pasal 1 ayat 2 yang dimaksud dengan lalu lintas adalah gerakan
kendaraan, orang dan hewan dijalan (UU No. 14 Th 1992 dalam Agus
2005).
7. Klasifikasi Jalan
8. Kondisi Jalan
Adalah keadaan jalan saat ini atau keadaan jalan yang terakhir.
Biasanya data yang diperoleh bisa dari data statistik yang ada.
pada trayek yang telah ditetapkan oleh dinas terkait misalnya Dinas
Perhubungan.
BAB I PENDAHULUAN
yang ada.
BAB V PENUTUP
TINJAUAN PUSTAKA
A. Jaringan jalan
dan lain-lain. Untuk mengatasi masalah tersebut maka ada beberapa pola
a. Pola Radial, dapat dilihat pada kawasan kota–kota lama seperti Boston
d. Pola Spine.
e. Pola Hexagonal.
f. Pola Delta.
11
12
B. Basisdata
nama jalan, panjang jalan, kondisi jalan dan lain-lain dalam bentuk tabel
tunggal.
13
2) Hirarki
Model ini sering disebut sebagai model pohon atau hirarki karena
yang berada diatasnya disebut child. Setiap parent dapat memiliki child
lebih dari satu, sementara child hanya memiliki satu parent. Simpul yang
tidak memiliki parent disebut sebagai root, sedangkan simpul yang tidak
lebih dari satu tipe/record (bisa juga disebut sebagai tabel). Field kunci
komponen kelas jalan, nama jalan, kondisi jalan, panjang jalan, dan lain-
lain yang mempunyai hubungan keterkaitan antara yang satu dengan yang
lain.
14
Kelas jalan
3) Network
Model ini sering disebut juga sebagai model DBTG (database task
hirarchical, tetapi pada model network dapat memiliki lebih dari satu
parent. Dengan demikian, baik parent maupun child memiliki relasi (N-
4) Relasional
Kelas jalan
Sesuai/tidak
No Nama jalan Lebar
Fungsi jalan Daya beban sesuai
jalan
16
perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien
antara sistem komputer untuk bidang kartografi (CAC) atau sistem komputer
a) Data input
data spasial dan data atribut dari berbagai sumber. Sub sistem ini pula
format data asli ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG.
lalu lintas, jalan yang dilalui angkutan umum, daerah rawan kecelakaan,
b) Data management
disesuaikan dengan jenis datanya baik data spasial maupun data atribut.
dihasilkan oleh SIG. Selain itu, sub sistem ini juga melakukan manipulasi
d) Data output
dalam bentuk :
¾ Tabel (berisi kelas jalan, nama jalan, panjang jalan, kondisi jalan,
¾ Peta yaitu peta tematik skala 1 : 30.000 berupa peta kelas jalan,
nama jalan, panjang jalan, kondisi jalan, sistem arus lalu lintas,
D. Lalu lintas
Adalah gerakan perpindahan semua benda dan jasa melalui suatu jalur
jalur tertentu.
dalam pasal 1 ayat 2 yang dimaksud dengan lalu lintas adalah gerakan
kendaraan, orang dan hewan dijalan (UU No. 14 Th 1992 dalam Agus
Q= n/t
Keterangan Q : Volume
t : Waktu (jam)
Pada saat jalan sepi volume lalu lintas rendah, pada saat macet
volume lalu lintas juga rendah. Volume maksimal ini yang disebut
K = Q / Vu
rata dengan variabel volume lalu lintas. Pada kecepatan tinggi volume
lalu lintas pasti rendah sebaliknya pada volume tinggi kecepatan akan
menurun.
Tingkat
Nilai V / C Karakteristik Lalu Lintas
Pelayanan
A 0,0 – 0,19 Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi,
volume lalu lintas rendah. Pengemudi bebas
memilih kecepatan yang diinginkan (tanpa
hambatan)
B 0,2 – 0,44 Arus stabil, pengemudi memiliki kebebasan untuk
beralih jalur (manuver)
C 0,45 – 0,69 Dalam zona ini arus stabil, pengemudi dibatasi
dalam memilih kecepatan
D 0,70 – 0,84 Arus tidak stabil, hampir semua pengemudi
dibatasi kecepatannya. Volume lalu lintas
mendekati kapasitas jalan tetapi masih dapat
ditolerir (diterima)
20
E 0,85 – 1,0
Arus tidak stabil, sering berhenti. Volume lalu
lintas mendekati atau berada pada kapasitas jalan
F >1 Arus lalu lintas macet, atau kecepatan sangat
rendah atau merayap, antrian kendaraan panjang.
Sumber : DLLAJR Tahun 1987
E. Klasifikasi jalan
persatuan luas. Klasifikasi ini biasanya digunakan oleh PU. Klasifikasi ini
1) Jalan raya utama (arterial road), menyalurkan lalu lintas antar kota.
2) Jalan utama kota (major road), menyalurkan arus lalu lintas dari luar
antar wilayah kota atau antar lingkungan atau arus dari lingkungan
masyarakat.
¾ Jalan kelas I, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor
¾ Jalan kelas II, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor
¾ Jalan kelas III A, yaitu jalan arteri atau kolektor yang dapat dilalui
milimeter, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan lebih besar dari
8 ton.
¾ Jalan kelas III B, yaitu jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan
milimeter.
¾ Jalan kelas III C, yaitu jalan lokasi yang dapat dilalui kendaraan
F. Kondisi jalan
Adalah keadaan jalan saat ini atau keadaan jalan yang terakhir (eksiting).
Biasanya data yang diperoleh bisa dari data statistik yang ada.
23
Adalah arah kendaraan yang melalui satu ruas jalan apakah berbeda arah
suatu ruas jalan, karena tidak setiap kendaraan boleh melewati ruas jalan,
boleh melewati jalan yang berada ditengah kota. Hal ini juga ditentukan
berdasarkan pada klasifikasi jalan menurut daya beban (tonase) dan sesuai
dengan peruntukannya.
disebabkan oleh manusia maupun oleh kondisi jalan. Salah satu penyebab
jalan, parkir ditepi jalan, pasar tumpah, kerumunan massa ditepi jalan
¾ Faktor fisik jalan sebagai penyebab kemacetan lalu lintas yaitu kondisi
jalan buruk, jalan menyempit, struktur jaringan jalan terlalu memusat pada
satu ruas jalan, struktur geometris jalan yang tidak baik, terlalu banyak
¾ Kemacetan lalu lintas oleh kendaraan tidak bermotor (becak dan lain–
J. Peta
abstrak yang dipilih dari permukaan bumi atau benda–benda angkasa dan
umumnya digambarkan pada satu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan
(ICA, 1973 dalam Juhadi dan Dewi LS). Dengan kalimat sederhana,
¾ Peta umum atau peta Rupa Bumi atau dahulu disebut peta Topografi
yang bersifat umum masuk dalam kelompok ini seperti peta dunia,
¾ Peta Navigasi (Chart) adalah peta yang dibuat secara khusus atau
peta, skala peta, orientasi peta, garis tepi peta, letak koordinat, sumber
peta, inset peta dan legenda peta. Biasanya komponen peta tematik ini
B. Pemetaan
C. Proses Pemetaan
Data yang dipetakan dapat berupa data primer atau data sekunder. Data
yang dapat dipetakan adalah data yang bersifat spasial, artinya data
tabel, sebelum diolah ditentukan dulu jenis simbol yang akan digunakan.
mudah dibaca dan dimengerti oleh pengguna (users). Penyajian data pada
sebuah peta harus dirancang secara baik dan benar supaya tujuan
interaksi antar pembuat peta (map maker) dengan pengguna peta (map
1. Keadaan Geografis
7°26'18'' dan 7°30'9'' LS. Kota Magelang terletak diketinggian 380 meter
yang paling menonjol dan penting yang dimiliki oleh Kota Magelang yaitu
Magelang.
Magelang.
28
29
Magelang.
Magelang juga dibatasi dengan batas alam berupa Sungai Elo di sebelah
Luas Kota Magelang yaitu 18,120 Km² yang terbagi dalam tiga
2. Kependudukan
adalah pada tingkat SMA dan terendah pada tingkat perguruan tinggi/
6,34%, Hindu 0,42%, Budha 0,39% dan sisanya adalah penganut agama/
kepercayaan lain.
3. Sosial
baik yang formal maupun non formal. Pada tahun 2006 telah tersedia
Universitas 6 buah. Dilihat dari murid atau mahasiswa yang ada maka
fasilitas pendidikan yang ada di Kota Magelang juga banyak diminati oleh
maka telah banyak pula berdiri Kelompok Belajar (kejar) antara lain kejar
kursus.
31
buah, begitu juga dengan keberadaan tempat ibadah yang terdiri dari 128
masjid, 181 mushola, 27 gereja kristen, 4 gereja katolik dan 1 buah vihara.
B. Variabel Penelitian
¾ Kelas jalan, disini kelas jalan berdasarkan daya beban/tonase, fungsi jalan,
¾ Nama jalan.
¾ Panjang jalan.
¾ Kondisi jalan.
C. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini meliputi :
32
1. Data Spasial
diperoleh dari peta yang dapat dijadikan acuan, misalnya peta–peta yang
2. Data Atribut
Data ini diperoleh baik dari dinas terkait maupun survei langsung di
3. Data Primer
Adalah data yang diambil dari survei langsung di lapangan. Hal ini
dilakukan apabila tidak ada data yang dibutuhkan pada dinas terkait. Data
yang bisa diambil dari survei langsung di lapangan meliputi data keadaan
jalan/kondisi jalan.
4. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh dari instansi terkait tanpa perlu terjun
1. Dokumentasi yaitu mengumpulkan data yang telah ada dan yang telah
dikumpulkan oleh dinas terkait. Data yang langsung bisa diambil misalnya
data tentang kelas jalan (sesuai dengan daya beban/tonase, rungsi jalan,
33
jalan saat ini, daerah rawan kecelakaan dan daerah rawan macet.
Observasi ini dilakukan apabila data yang dibutuhkan tidak bisa/tidak ada
1. Tahapan Pemetaan
kertas.
f. Lettering/penulisan geografi.
basisdata. Data atribut dari pemetaan jaringan jalan ini berupa kelas jalan,
nama jalan, panjang jalan, kondisi jalan, tingkat pelayanan jalan, volume
lalu lintas, sistem arus lalu lintas jalan yang digunakan angkutan umum,
A. Hasil Penelitian
a. Klasifikasi jalan
dikelaskan menjadi jalan kelas II, IIIA dan IIIC. Klasifikasi berdasarkan
tonase dibedakan menjadi dua yaitu dengan muatan sumbu terberat yang
diijinkan lewat sebesar 10 untuk jalan kelas II dan 8 ton untuk jalan kelas
IIIA dan IIIC. Fungsi jalan dibedakan menjadi tiga, yaitu jalan utama kota,
lalu lintas dari luar kota kedalam kota atau sebaliknya, contoh Jalan A
35
36
jalan kelas II dikelola oleh APBD Provinsi, jalan kelas IIIA dikelola oleh
PEMKOT dan jalan kelas IIIC dikelola oleh PEMKOT dan swadaya
masyarakat.
Magelang secara keseluruhan berada dalam kondisi agak baik atau sedang
pemerintah karena jalan yang rusak tersebut ada yang merupakan jalan
lintas dari kota keluar kota atau sebaliknya, demikian juga dengan jalan
37
dalam kondisi agak baik harus ditingkatkan lagi agar kondisinya menjadi
(25,48%).
kelas II rata-rata dalam keadaan baik dan terjaga hal ini dipengaruhi oleh
APBD Provinsi oleh sebab itu keadaan jalannya selalu dalam keadaan
baik. Berbeda dari jalan kelas IIIA dan jalan kelas IIIC yang
Gambar 4 Jalan A Yani merupakan jalan utama kota (jalan kelas II)
Gambar 5 Jalan Veteran merupakan jalan antar lingkungan (jalan kelas IIIA)
38
Volume lalu lintas di ruas jalan akan naik pada jam–jam sibuk
seperti jam berangkat kantor dan jam sekolah (jam 06.00–08.00), jam
pulang sekolah dan jam pulang kantor. Namun tidak semua ruas jalan
memiliki volume yang tinggi pada jam–jam tersebut diatas, hal tersebut
yang menuju pasar maka kepadatan tertinggi akan diperoleh pada saat
Volume Lalu
No Nama Jalan Waktu
Lintas
1 Jl. Gatot Subroto 06.00-07.00 18.873
13.00-14.00 1.667
16.00-17.00 1.474
2 Jl. A Yani 07.00-08.00 3.363
09.00-10.00 3.148
10.00-11.00 3.221
3 Jl. Soekarno Hatta 10.00-11.00 1.580
11.00-12.00 1.631
12.00-13.00 1.643
4 Jl. Sudirman 09.00-10.00 2.872
10.00-11.00 3.247
11.00-12.00 3.368
5 Jl. Pemuda 09.00-10.00 2.341
10.00-11.00 2.304
11.00-12.00 2.275
6 Jl. Urip Sumoharjo 07.00-08.00 1.371
13.00-14.00 1.780
16.00-17.00 1.219
7 Jl. Tidar 10.00-11.00 2.789
11.00-12.00 2.617
14.00-15.00 2.640
8 Jl. Tentara Pelajar 06.00-07.00 2.956
07.00-08.00 2.735
15.00-16.00 2.703
9 Jl. Yos Sudarso 06.00-07.00 231
07.00-08.00 355
14.00-15.00 183
Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2005
panjang jalan yang relatif pendek. Manajemen ini juga yang membedakan
Jalan diKota Magelang terbagi menjadi dua jalur yaitu jalan yang
hanya pada jalan tertentu seperti Jalan Sukarno Hatta dan Jalan Urip
sendiri–sendiri.
No Jalur Rute
1 1 Sub Terminal Bonpolo – Jl A Yani – Jl Alun-Alun Selatan – Jl Mayjen Sutoyo
– Cacaban – Jl P Diponegoro – Taman Kyai Langgeng – SMA 4 – Jl P
Senopati – Pakelan – Jl Gatot Subroto – AKMIL – Jl Tentara Pelajar – Jl
Alun-Alun Utara – Jl Yos Sudarso – Jl Veteran – Jl Pahlawan – SMP 1 –
Taman Badaan – Tuguran – Menowo – Jl A Yani – Sub Terminal Kebonpolo
2 2 Sub Terminal Ikhlas – Jl Ikhlas – Shopping Center – Jl Tidar – Jl Gatot
Subroto – Jl Pakelan – Jl Panca Arga – Jl Sudirman – Sub Terminal Ikhlas
41
jalan yang terbagi dalam beberapa titik. Jalan yang rawan terhadap
satu arah dengan arus dua arah. Jalan yang rawan terhadap kecelakaan
Jalan A Yani dekat pasar Bonpolo, Jalan Tidar dekat Rs Tidar dan
dengan Jalan A Yani dan pertemuan Jalan Jend Sudirman dan Jalan
jalan dengan sistem arus lalu lintas dua arah, pertemuan antara jalan utama
sekaligus sistem arus lalu lintasnya dua arah seperti perempatan Canguk.
dengan Jalan Soekarno Hatta yang merupakan jalan utama kota dan
jalan utama yang dilewati oleh kendaraan berat yang tidak diizinkan
untuk lewat tengah kota dan Jalan Sudirman juga memiliki sistem arus
lalu lintas dua arah. Jalan Yos Sudarso merupakan jalan dengan
kepadatan yang paling kecil diantara jalan utama kota yang ada yaitu
9,30.
berarti pelayanan yang diberikan oleh jalan tersebut sangat baik dimiliki oleh
Jalan Yos Sudarso sedangkan yang lain hanya memiliki LOS jalan dengan kelas
karena LOSnya F yang merupakan LOS terendah, hal ini menunjukkan bahwa
tingkat pelayanan Jalan A Yani tidak baik karena arus lalu lintasnya macet atau
Secara keseluruhan tingkat pelayanan jalan di Kota Magelang sudah baik karena
sebagian besar jalan utama kota sudah memiliki LOS B yang berarti arus stabil,
spine. Pola spine ini memiliki ciri bentuk seperti duri ikan dengan jalan
utama berupa garis vertikal dan disisinya terdapat garis horisontal yang
meliputi Jalan A Yani dengan Jalan Rambutan, Nanas, Jeruk, Barito dan
Jalan Progo. Pola grid berada di pusat kota yaitu daerah alun-alun sampai
Peta yang dapat dibuat dari database yang ada meliputi Peta
Administrasi, Peta Kelas Jalan Berdasarkan Daya Dukung, Peta Kelas Jalan
Berdasarkan Fungsi Jalan, Peta Kelas Jalan Berdasarkan Kondisi Jalan, Peta
Peta Rawan Kecelakaan, Peta Trayek Angkutan Umum dan Peta Sistem
B. Pembahasan
berbagai instansi. Volume lalu lintas didapat dari dinas Perhubungan sehingga
tidak melakukan perhitungan volume lalu lintas begitu juga dengan panjang
dan lebar jalan yang ada semuanya didapat dari dinas Perhubungan dan DPU.
memasukkan data yang sudah ada pada rumus tersebut. Jalan yang ada di
1. Membuka ArcView
2. Membuka project
new view" kemudian klik tombol "OK" atau dengan memilih pulldown
dengan sebuah view (dengan nama "View 1") yang baru pula.
peta dasar yang akan digunakan dengan cara memilih pulldown "View |
49
Add Theme" kemudian pilihlah peta dasar yang akan dibuat pada folder
kemudian tulislah nama dan lokasi project pada directori kerja yang
harus mengklik check box pada window view sehingga peta dasar/theme
belum. Jika belum maka kita harus memasukkan koordinat peta dengan
masukkan data pada kolom sesuai dengan koordinat yang telah dipilih
pendigitan tersebut kita harus memisahkan antara yang polygon dan yang
simbol dan warna theme yang bersangkutan. Pada dialog "legend editor",
double click simbol theme yang akan di–customize hingga muncul dialog
"Pan Palette". Pada dialog yang terakhir inilah dapat dilakukan perubahan
8. Membuat Layout
digunakan sebagai bentuk dasar dari layout yang akan dibuat (misalnya
button OK untuk keluar dari kotak dialog yang bersangkutan dan segera
kotak dialog "Page Setup". Setelah dialog "Page Setup" muncul, dari list
"Page Size", pilihlah ukuran kertas yang akan digunakan dan akhirnya
hingga muncul kotak dialog "Print". Pada kotak dialog yang baru muncul
ini pada dropdown list "Print", pilihlah nama layout yang akan dicetak,
nama file dan directori dinama file tersebut akan disimpan. Kemudian klik
botton OK untuk keluar kotak dialog dan segera mencetak kedalam media
softcopy.
meliputi simbol garis dan simbol dot atau titik. Simbol garis menggunakan
warna untuk membedakan antara jalan yang satu dengan yang lain,
disamping itu juga digunakan gradasi ukuran. Untuk penyimbulan dot atau
: Jalan kelas II
: Rawan kecelakaan
: Rawan kemacetan
Pola jaringan jalan di Kota Magelang yang berbentuk spine memiliki efek
yang baik karena jalan yang berada ditengah-tengah Kota Magelang atau
jalan utama adalah jalan dengan sistem arus lalu lintas satu arah sehingga
digunakan sebagai jalur alternatif. Selain itu terdapat pola grid yang terdapat
PENUTUP
A. Simpulan
Magelang rata–rata dalam keadaan baik dan agak baik tidak terdapat jalan
sangat rendah atau merayap, antrian kendaraan panjang, apalagi pada jam–
jam sibuk, hal ini lebih disebabkan karena lebar jalan yang kurang terutama
dijalan-jalan utama.
jalan dengan sistem arus lalu lintas satu arah. Angkutan kota (Angkot)
ruas jalan besar yaitu seperti Jalan A Yani, Sukarno Hatta, Jendral Sudirman
56
57
dan tiap–tiap titik ruas jalan. Kemacetan juga timbul pada simpul seperti
pasar yaitu pasar Rejowinangun dan pasar Bonpolo dan tempat pendidikan
dengan Jalan A Yani dan Pertemuan Jalan Jendral Sudirman dengan Jalan
Soekarno Hatta
B. Saran
¾ Bagi instansi
1. Data yang telah ada dimanfaatkan dengan baik sehingga mudah dalam
pencarian baik oleh petugas sendiri maupun pencari data yang berasal
3. Database yang ada atau yang berbentuk hard copy bisa diletakkan
lainnya.
¾ Bagi Masyarakat
Daftar Pustaka
Artianto, Rikie. 2005. Pemetaan Jalur Hijau di Kec. Pati Kab. Pati Berbasis
Sistem Informasi Geografis (SIG). Tugas akhir.
Juhadi dan Dewi LS. 2001. Desain dan Komposisi Peta Tematik. Semarang :
BP2SIG.
Handoyo, Agus. 2005. Pemetaan Titik Kemacetan Arus Lalu Lintas Jalan di Kec.
Ambarawa Kab. Semarang. Tugas Akhir.
Hobs, FD. 1995. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Yogjakarta : Gajahmada
University Press.
Putro, Saptono. 2002. Kajian Kemacetan Lalu Lintas Pada Jaringan Jalan
Ditinjau dari Tingkat Pelayanan Jalan (Kasus di Semarang).
Tesis.
Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta :
LP3ES.