Pada hakekatnya semua manusia bersifat sosial, dalam arti bahwa tak seorang pun
di dunia ini yang ingin hidup menyendiri terpisah dari orang lain. Kecenderungan
manusia. Hidup bersama, bermasyarakat bagi manusia sangat penting. Manusia tidak
mungkin dapat hidup sendiri secara berkelanjutan dan manusia baru dapat disebut
sebagai manusia yang sempurna apabila ia ternyata dapat hidup bersama dengan
kesatuan dari manusia yang hidup bersama, dengan hasrat yang sama, bekerja
bersama, berperasaan yang sama dan bertujuan yang sama. Melalui kelompok itulah
dalam masyarakat itu sendiri. Ini dikarenakan kota merupakan jantung perubahan
masyarakat karena perubahan informasi dan teknologi sangat cepat masuk dan
perkotaan. Weber menyatakan bahwa kota juga dipandang sebagai suatu tempat yang
kepribadian sosial dan sebagai sarana terjadinya perubahan sosial. Makin maju
kebutuhan yang ingin dipenuhi. Di dalam masyarakat Indonesia saat ini, orang bebas
dasar pembentukan kelompok semakin abstrak dan rasional salah satunya klub motor.
Klub motor adalah kelompok orang yang mempunyai motor. Klub motor biasanya
berkumpul agar pada saat mereka berkumpul tidak mengganggu orang lain. Salah
satu faktor suburnya klub-klub motor karena mereka tidak terikat pada suatu tempat.
Klub Batusangkar Motor Ceper merupakan salah satu klub motor yang ada di
daerah Batusangkar. Klub ini muncul karena mereka memiliki hobi dan tujuan yang
sama. Sebelum klub BMC berdiri, banyak klub-klub motor yang lebih dulu terbentuk.
Tapi masih banyak juga klub-klub motor yang belum resmi atau dengan kata lain,
klub motor yang tidak memiliki surat izin dari Ikatan Motor Indonesia(IMI). Ikantan
Motor Indonesia merupakan alat pemerintah yang bekerja sama dengan Dinas
Perhubungan untuk mengkordinir semua klub-klub motor yang ada di Indonesia. IMI
Ketua IMI daerah Batusangkar, Hendri mengatakan bahwa sejak muncul hingga
sekarang klub-klub motor semakin bertambah. Perkembangan klub motor tidak hanya
dalam hal keanggotaan tetapi juga dalam kegiatannya. Klub ini yang semula hanya
penelitian tersebut, Eni menemukan bahwa remaja yang menjadi anggota komunitas
lingkungan maupun masyarakat. Kebutuhan untuk diterima dan menjadi sama dengan
orang lain yang sebaya, menyebabkan remaja berusaha mengikuti barbagai atribut
yang sedan trend. Bentuk perwujudan ini beragam, dari yang mereka tampilkan
hingga bahasa yang dipakai. Unutk menunjukkan identitas ini ada upaya dan dampak
yang dilakukan oleh para remaja anggota komunitas breakdance tersebut. Berbeda
dari penelitian di atas tulisan ini mencoba mengangkat salah satu kelompok remaja
yaitu “klub Batusangkar Motor Ceper”. Alasan mengapa klub Batusangkar Motor
Ceper ini menarik diangkat. Pertama ‘klub Batusangkar Motor Ceper’ ini terdiri dari
orang-orang yang datang di lapangan Karang Taruna ini dimana setiap orang yang
datang ke lapangan ini mempunyai kepentingan berbeda tetapi tujuan sama. Kedua,
tempat berkumpul klub motor ini lapangan tempat biasa orang berolah raga. Ketiga,
hanya sekedar nongkrong, terbentuk klub Batusangkar Motor Ceper yang akhirnya
klub ini menjadi hal yang penting bagi mereka.dari penjelasan tersebut maka penulis
“Klub Batusangkar Motor Ceper” adalah suatu kelompok motor yang ada di
Kabupaten Tanah Datar. Kelompok ini terbentuk secara tidak sengaja di Lapangan
memiliki kebutuhan yang berbeda dan tujuan yang sama. Klub motor ini lahir dari
beberapa orang yang membuat bebrapa kesepakatan dan memliki kendaraan roda dua
standarnya). Klub ini biasanya berkumpul pada hari Sabtu malam (malam Minggu).
Tujuan berkumpul setiap malam Minggu agar apabila ada ide-ide yang membuat klub
ini menjadi perhatian halayak ramai dan disegani klub motor lain. Klub ini juga
Batusangkar Motor Ceper ini dengan menfokuskan permasalahan penelitian pada: (1)
Faktor pendorong terbentuknya klub ‘Batusangkar Motor Ceper’ ini? Dan (2) Apa
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah :
masukan semua pihak dan masukan bagi penulis yang mengkaji topik yang
sama.
E. Kerangka Teoritis
diterangkan dengan “teori nilai tukar sosial” (social excharge theory) yang
dikemukakan o;eh John W. Thibaut dan Horald H. Kelley (1959). Alas an adanya
kesenangan yang diperoleh dan kerugian atau biaya yang harus dikeluarkan. Seorang
sebagainya. Sedangkan kerugian atau biaya disni bisa berupa uang tetapi dapat juga
bukan uang, misalnya waktu, tenaga atau jasa-jasa yang lain. Seperti halnya anggota
yang bergabung kedalam “klub Batusangkar Motor Ceper” dimana setiap anggota
yang bergabung mempunyai motif yang berbeda dengan tujuan yang sama. Walau
untuk mencapai semua tujuan mereka itu, mereka harus dihadapi dengan habisnya
Walter Robert Nord (1969) menyebut “teori nilai tukar sosial” dari “Thilbaut dan
Kelly dalam kontak sosial, penerimaan sosial nampak di dalam individu diterima oleh
anggota lain. Makin maju suatu masyarakat, makin kompleks keadaannya makin
banyak kebutuhan yang dituntut, timbul lah berbagai kelompok yang menampung
Selain itu dapat juga dilihat dalam teori aksi (action theori) dari Parson, tindakan
cara, alat dan sejumlah alternatif-alternatif yang tersedia dalam rangka mencapai
tujuannya. Seperti halnya tindakan seorang untuk masuk dan bergabung kedalam
suatu kelompok, mereka tidak hanya mempunyai pandangan atau penilaian tetapi
seperti yang dikatakan Schultz factor saling menilai satu sama yang lainnya antara
tersedia sehingga tujuan dan keinginan serta kebutuhan dari komunitas ini tetap
terlaksana.
F. Defenisi Konsep
a. Kelompok Sosial
yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan. Secara sosiologi
criteria objektif kelompok menurut Merton yaitu kelompok ditandai oleh sering
anggota dan pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota
kelompok.
selalu ingin hidup bersama. Manusia sejak dilahirkan di dunia ini mempunyai
Adapun syarat suatu himpunan manusia baru dapat dikatakan sebagai kelompok
apabila:
1. setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan bagian
2. Adanya hubungan timbale balik antara anggota kelompok yang satu dengan
sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat berupa
b. Komunitas
sumber daya, prefensi, kebutuhan, resiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa.
c. Klub Motor
Klub motor adalah kelompok orang yang mempunyai kendaraan roda dua
(motor). Klub motor biasanya memliki anggota yang mempunyai motor satu jenis,
bisa juga motor yang digunakan berasal dari satu perusahaan yang sama. Klub
motor yang pertama kali berdiri adalah klub motor lama (tahun pembuatan motor
tersebut sekitar tahun 1950-an), karena pendiri klub tersebut mempunyai tujuan
yang sama.
G. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Tanah Datar, Sumatera Barat, karena di lapangan Karang taruna tempat anak-
anak klub motor berkumpul, salah satunya klub motor “Batusangkar Motor
Ceper (BMC)”. Di lapangan Karang Taruna ini juga tempat tongkrongan anak-
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata terulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang diamati. Menurut Bogdan dan Taylor metode penelitian
kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati dengan
Tipe penelitian yang digunakan adalah melalui studi kasus dengan tipe
intrinsik. Studi kasus intrinsik adalah studi yang dilakukan karena ingin
mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang suatu kasus khusus. Kasus ini
bahkan suatu bangsa. Kasus ini dapat pula berupa keputusan, kebijakan, proses
atau suatu peristiwa khusus tertentu. Beberapa tipe unit yang dapat diteliti
atau artefak prilaku, setting atau peristiwa dan insiden tertentu. Dalam
penelitian ini studi kasus dapat digunakan dalam mengungkapkan secara
mendalam.
3. Informasi Penelitian
sosial) serta menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan
teori yang akan dibangun, maka dari itu teknik pemilihan informan dilakukan
Ceper (BMC) anggota awal, anggota yang mendirikan klub BMC serta anggota
selebihnya adalah data tambahan, maka untuk mengambil data dari lapangan
a. Observasi
indra mata sebagai alat bantu utamanya selain dari panca indra lainnya
seperti, telinga, penciuman, mulut dan kulit. Selain itu observasi partisipan
digunakan untuk memahami kualitas subjektif dan intersujektif dari
terbentuknya klub motor BMC dan apa saja kegiatan-kegiatan yang akan
b. Wawancara mendalam
sambil bertatap muka antara pewawancara sengan informan atau orang yang
yang tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
baru terbentuk, anggota senior, serta anggota baru. Ini bertujuan untuk
bisa berupa visual dan audio visual, baik dari pustaka, internet, majalah
Data yang diperoleh dari lapangan dianalisis secara terus menerus dengan
a. Reduksi data
dituangkan dalam uraian atau laporan yang lengkap dan kemudian data yang
ada direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-
b. Penyajian data
c. Penarikan kesimpulan
kesimpulan), saya selaku peneliti akan melukan penelitian ini yang mana
berawal dari observasi yang dilakukan. Data yang diperoleh dari observasi