Anda di halaman 1dari 10

TUGAS I

Istilah – Istilah Dalam Komponen OP-AMP

Disusun Oleh:
Rizal Tri Susilo
( 2201081007 )

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO D3
CIMAHI
2009
1. BANDWIDTH

Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal
dalam medium transmisi. Dalam kerangka ini, bandwidth dapat diartikan sebagai
perbedaan antara komponen sinyal frekuensi tinggi dan sinyal frekuensi rendah.
Frekuensi sinyal diukur dalam satuan Hertz. Sinyal suara tipikal mempunyai bandwidth
sekitar 3 kHz, analog TV broadcast (TV) mempunyai bandwidth sekitar 6 MHz.
Di dalam jaringan komputer, bandwidth sering digunakan sebagai suatu sinonim
untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain
dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik). Jenis bandwidth ini biasanya
diukur dalam bps (bits per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per
second). Suatu modem yang bekerja pada 57,600 bps mempunyai bandwidth dua kali
lebih besar dari modem yang bekerja pada 28,800 bps. Secara umum, koneksi dengan
bandwidth yang besar/tinggi memungkinkan pengiriman informasi yang besar seperti
pengiriman gambar/images dalam video presentation.
Bandwidth merupakan salah satu faktor penting dalam jaringan. Beberapa hal
yang menyebabkan bandwidth menjadi bagian penting yang harus diperhatikan adalah
(Cisco System, 2003):
Bandwidth berdampak pada kinerja sebuah jaringan. Besarnya saluran atau
bandwidth akan berdampak pada kecepatan transmisi. Data dalam jumlah besar akan
menempuh saluran yang memiliki bandwidth kecil lebih lama dibandingkan melewati
saluran yang memiliki bandwidth yang besar. Kecepatan transmisi tersebut sangat
dibutuhkan untuk aplikasi komputer yang memerlukan jaringan terutama aplikasi real-
time, seperti videoconferencing.
Bandwidth memiliki keterbatasan Bandwidth dibatasi oleh hukum fisika dan
teknologi yang diterapkan pada medium yang digunakan. Setiap medium yang digunakan
untuk mentransmisikan data memiliki batas maksimal bandwidth yang dapat dicapai.
Bandwidth tidak didapatkan dengan gratis
Penggunaan bandwidth untuk LAN bergantung pada tipe alat atau medium yang
digunakan, umumnya semakin tinggi bandwidth yang ditawarkan oleh sebuah alat atau
medium, semakin tinggi pula nilai jualnya. Sedangkan penggunaan bandwidth untuk
WAN bergantung dari kapasitas yang ditawarkan dari pihak ISP, perusahaan harus
membeli bandwidth dari ISP, dan semakin tinggi bandwidth yang diinginkan, semakin
tinggi pula harganya.
Kebutuhan akan bandwidth akan selalu naik. Setiap sebuah teknologi jaringan
baru dikembangkan dan infrastruktur jaringan yang ada diperbaharui, aplikasi yang akan
digunakan umumnya juga akan mengalami peningkatan dalam hal konsumsi bandwidth.
Video streaming dan Voice over IP (VoIP) adalah beberapa contoh penggunaan teknologi
baru yang turut mengkonsumsi bandwidth dalam jumlah besar.
Satuan dasar dari bandwidth adalah bits per second (bps). Walaupun satuan dasar
yang dipakai adalah bps, unit satuan yang lebih besar lebih umum dipakai. Network
bandwidth biasanya dihitung dalam satuan thousands bits per second (kbps), millions bits
per second (Mbps), billions bits per second (Gbps), dan trillions bits per second (Tbps).
Satuan ini umum digunakan dalam pemakaian sehari-hari, terutama karena semakin
meningkatnya kebutuhan bandwidth dan perkembangan teknologi informasi.
Besarnya bandwidth bervariasi tergantung dari tipe medium yang digunakan serta
teknologi LAN atau WAN yang digunakan. Fisik dan medium yang digunakan juga turut
mempengaruhi besarnya bandwidth. Sinyal data dapat melalui kabel twisted-pair, kabel
koaksial, kabel serat kaca, dan udara. Perbedaan dari bagaimana sinyal tersebut berjalan
secara fisik mengakibatkan batasan yang mendasar terhadap besarnya kapasitas medium
tersebut untuk membawa informasi. Namun bandwidth yang sebenarnya ditentukan oleh
kombinasi dari medium fisik dan teknologi yang dipilih untuk bisa mendeteksi dan
mengirimkan sinyal data dalam sebuah jaringan. Tabel berikut berisi beberapa tipe
teknologi yang umum digunakan:
2. DESIBEL

Desibel (Lambang Internasional = dB) adalah satuan untuk mengukur intensitas


suara. Huruf “B” pada dB ditulis dengan huruf besar karena merupakan bagian dari nama
penemunya, yaitu “Bell” (Alexander Graham Bell).
Desibel juga merupakan sebuah unit logaritmis untuk mendeskripsikan suatu
rasio. Rasio tersebut dapat berupa daya (power), tekanan suara (sound pressure),
tegangan atau voltasi (voltage), intensitas (intencity), atau hal-hal lainnya. Terkadang. dB
juga dapat dihubungkan dengan Phon dan Sone (satuan yang berhubungan dengan
kekerasan suara). Untuk mengukur rasio dengan menggunakan dB dapat digunakan
logaritma.
Desibel berkaitan dengan dengan rasio dua kuantitas elektrik
seperti daya (watt), tegangan (volt), dan arus (ampere). Jika kita melewatkan sinyal pada
suatu perangkat, tentunya akan mengalami kehilangan atau penguatan daya. Misalnya
untuk perangkat attenuator, amplifier, mixer, transmission line, antenna, subscriber loop,
trunk, atau telepohone switch dan yang lainnya
Vout
dB = 20 log (1)
Vin
I out
dB = 20 log ( 2)
I in
Pout
dB = 10 log (3)
Pin

Rumus (1) untuk menyatakan penguatan (gain) atau redaman (attenuation) tegangan
dari suatu rangkaian.
Rumus (2) untuk penguatan atau redaman arus
Rumus (3) untuk penguatan atau redaman daya
Contoh 1: sebuah amplifier mempunyai input of 3 mV dan output f 5 V. berapa gain
dalam decibel?

5
dB = 20 log = 20 log 1666 .67 = 20 (3.22 ) = 64 .4
0.003

Contoh 2 : sebuah penyaring mempunyai daya input 50 mW dan daya output 2 mW.
Berapa gain atau redamannya

 2 
dB = 10 log   = 10 log ( 0.04 ) = 10 ( −1.398 ) = −13 .98
 50 

Ada juga pengertian lain tentang Desibel


a. Desibel Adalah ukuran dari perbedaan 2 level kekuatan / tenaga, (ukuran beda relatif
bukan absolut), yaitu :

NdB = 10 log10 (P2/P1)


dengan : NdB = nomor desibel
P1,2 = tenaga
log10 = logaritma berbasis 10
contoh : sebuah sinyal dengan p = 10 mW dialirkan melalui jalur transmisi dan pada
suatu jarak tertentu harganya menjadi 5 mW, maka :
Loss (dB) = 10 log10 (5 mW / 10 mW)
= 10 (-0,3)
= - 3 dB

b. Digunakan juga untuk mengukur beda tegangan karena tenaga sebanding dengan
kuadrat voltage, karena :
P = V2/R
dengan :
P = tenaga yang melalui tahanan R
V = tegangan yang melalui tahanan R
R = tahanan
Maka :
NdB = 10 log10 (P2/P1)
= 10 log10 {(V22/R) / (V12/R)}
= 20 log10 (V2/V1)

dBW / Desibel Watt :


Secara intensif digunakan dalam pemakaian mikrowave, dimana harga 1 Watt
sebagai referensi dan didefinisikan sebagai 0 dBW (1 W = 0 dbW).
Maka :
Tenaga(dBW) = 10 log {Tenaga(W) / 1W}

Contoh : tenaga 1000 W adalah 30 dBW, karena :


Tenaga(dBW) = 10 log {1000 W / 1W}
= 10 x 3
= 30 dBW
dan
tenaga 1 mW = -30 dBW

dBmV / Desibel milliVolt :


Secara intensif digunakan dalam pemakaian video, dimana harga 1 mV sebagai
referensi dan didefinisikan sebagai 0 dBmV (1 mV = 0 dbmV).
Maka :
Voltage (dBmV) = 20 log {Voltage(mV) / 1mV}

Level voltage diumpamakan dalam tahanan 75Ω

Sehingga desibel baik sekali untuk menentukan gain / loss total dalam sebuah sistem.
Contoh pada sambungan point to point yang terdiri dari jalur transmisi dengan amplifier
tunggal, maka jika : loss jalur porsi I = 13 dB, gain pada amplifier = 30 dB, loss jalur
porsi II = 40 dB, maka gain totalnya = -13 dB + 30 dB – 40 dB = - 23 dB (tanda (-)
menunjukan bukan terjadi gain / penguatan tetapi telah terjadi loss.
FASE

Fase atau Fasa didalam litrik atau elektronika adalah muatn litrik positif yang
menghasilkan tegamngan dan arus. Terdapat satu karakteristik utama dari pasokan listrik
arus bolak-balik atau AC yang memerlukan penjelasan, yaitu: “fase”. Pada dasarnya
pasokan listrik AC dibagi kedalam sirkuit satu fase dan tiga fase. Sirkuit AC satu fase
memiliki dua buah kawat yang dihubungkan ke sumber listrik. Tidak seperti sirkuit DC
yang arah arus listrik nya tidak berubah, maka dalam sirkuit AC arah arus berubah
berkali-kali tiap detiknya tergantung pada frekuensi pasokan. Listrik 220 volt (V) yang
dipasok ke rumah kita merupakan listrik AC satu fase dan memiliki dua buah kawat: ‘
aktif’ dan ‘ netral’ .
Sistim 3 fase memiliki 3 bentuk gelombang (biasanya membawa daya) yaitu 2/3 p
radian (120 derajat, 1/3 siklus) untuk waktu tertentu.

Gambar 1. Sistem 3 fase

Gambar 1 menunjukan sistim satu siklus tiga fase, dari 0 hingga 360 derajat (2 p
radians), sepanjang aksis waktu. Garis yang diplotkan menunjukan keragaman tegangan
sesaat (atau arus) dalam waktu. Siklus ini akan berulang 50 atau 60 kali per detiknya,
tergantung pada frekuensi sistem dayanya. Warna garis menyatakan kode pewarnaan
Amerika untuk sistem tiga fase: hitam =VL1, merah=VL2 dan biru=VL3.
Sistem pasokan tiga fase selanjutnya dinyatakan oleh hubungan bintang dan delta seperti
ditunjukkan dalam Gambar 2 dan 3.

gambar 2. Hubungan Bintang.

Gambar 3. Hubungan Delta.


3. DUAL IN LINE

Ada banyak jenis Op-Amp namun yang umum di jual di pasaran adalah Op-Amp
741. OpAmp type 741 dijual dengan dua tampilan, yakni silinder dan DIL (Dial In Line).
Yang berbentuk silinder berkaki 8 pin, sedangkan yang berbentuk DIL ada yang berkaki
8 pin, namun ada juga yang berkaki 14 pin.

Nomor pin untuk 8 kaki dan 14 kaki:


Pin 1 (3) + Pin 5 (9) untuk penyetelan 0 volt.
Pin 2 (4) untuk inverting input.
Pin 3 (5) untuk noninverting input.
Pin 4 (6) untuk ground atau tegangan negatif.
Pin 6 (10) terminal keluaran (output).
Pin 7 (11) untuk tegangan positif.
Nomor pin dalam kurung untuk DIL 14 kaki.
4. REDAMAN

Redaman, dikatakan sebagai perbandingan output dan input dimana output lebih
kecil daripada input.
Adapun rumus redaman yaitu :

output Vout
redaman A = =
input Vin

 R2 
Vout = Vin  
 R1 + R2 

5. OMEGA

Omega adalah nilai sinusoida dalam 1 putaran atau besarnya frekwensi dalam 1
putaran yaitu 360 derajat. Rumus Omega Adalah :

ω =2π .f

Anda mungkin juga menyukai