Potensi Ekonomi Ummat Yang Terabaikan
Potensi Ekonomi Ummat Yang Terabaikan
Sangatlah ironis rasanya bangsa ini tidak pernah mengalami perubahan yang
signifikan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya bahkan situasinya semakin
terpuruk dan agaknya susah keluar dari keterpurukan ini seolah-olah ada pihak-
pihak tertentu yang tidak menghendaki krisis ini berlalu begitu saja demi untuk
melanggengkan diri untuk mempertahankan kekuasaan dan harta kekayaannya.
Para elit-elit politik kita semakin terlena dengan fasilitas yang sudah diperolehnya
selama ini sehingga mereka lupa akan kewajibannya untuk membela dan
berpihak kepada kepentingan masyarakat konstituennya seolah mereka tidak
lagi memiliki kepedulian terhadap sesama sebagai acuan kebijakannya terbukti
dengan maraknya anggota dewan yang merasa terhormat tapi tidak lagi
dihormati oleh masyarakat karena tindakannya yang sangat memalukan
institusinya walaupun itu hanya sebagian orang saja yang berbuat kejahatan
dengan menjual kewenangannya dengan harga yang sangat murah akibat dari
nilai-nilai moral yang ada pada diri mereka ditutupi dengan godaan kenikmatan
sesaat, demikian pula para eksekutif bangsa ini kebingungan mencari beberapa
alternatif untuk mengatasi kesulitan yang dialami bangsa ini akibat dari kenaikan
BBM yang sangat menyengsarakan rakyat kecil yang mengakibatkan
melonjaknya harga-harga dari berabagai kebutuhan pokok sehari-hari yang
katanya demi membantu masyarakat miskin melalui Bantuan Langsung Tunai
(BLT) namun kenyataannya masyarakat bukanlah terbantu mengatasi kesulitan
mereka kecuali dengan kenikmatan sesaat saja setelah itu orang miskin tersebut
malah tambah miskin lagi pada saat BLT yang mereka terima salama ini akan
dihentikan oleh pemerintah nantinya, dan lebih diperparah lagi dengan
kelangkaan penggunaan listrik yang berdampak pemadaman bergilir bagi
masyarakat kecil namun bagi orang-orang yang berada pada level menengah
keatas tidaklah merasakan dampak dari pemadaman bergilir tersebut.
Sangatlah ironis bangsa ini kaya dengan sumber daya alamnya termasuk tenaga
listrik yang melimpah ruah dan gratis yang telah disediakan oleh Allah swt,
seperti tenaga angin, geothermal, tenaga surya, mikro hydro dll, tapi masyarakat
kita harus menderita tanpa penerangan listrik yang memadai, bagaimana
mungkin anak bangsa ini bisa menjadi cerdas kalau waktu belajar anak-anak kita
harus dikorbankan karena ketiadaan fasilitas listrik yang tentunya akan
menjadikan lingkungan semakin rawan dari kejahatan pencurian dan kejahatan
lainnya, benarlah rasanya pepatah yang mengatakan ibarat ayam mati di
lumbung padi.
Akhir-akhir ini kita semua dihebohkan suatu berita yang sangat menyedihkan
atas tingkah laku sebagian dari anggota yudikatif bangsa ini tidak lagi menjadi
pengayom yang adil dalam membela masyarakat kecil bahkan mereka beramai-
ramai menggerogoti hukum itu sendiri dalam bentuk korupsi berjamaah untuk
memperkaya diri sendiri dalam membela kasus BLBI, namun pemerintah tidak
lagi berdaya mengatasi hal tersebut karena sudah disibukkan dengan kegiatan
promosi diri dalam rangka menghadapi pemilu tahun 2009 yang akan datang dan
sangat menyedihkan lagi beberapa BUMN kita harus dilepas kepada pihak asing
demi mencari penyelesaian sesaat.
pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahanam, lalu
dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu
dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan
untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang
kamu simpan itu".
Kita semua tentu menyadari bahwa sekian lama ini pengumpulan zakat itu sudah
dilakukan oleh banyak organisasi islam bahkan dari kalngan pemerintah melalui
Bazis, namun realisasinya belum mampu berperan banyak mengatasi krisis
ekonomi ini karena pengelolaannya yang tidak sungguh-sungguh, tidak
professional, tidak transpansi, dan tidak akuntabel serta tidak adanya kesatuan
antara satu dengan yang lainnya dan yang lebih penting lagi belum adanya
polical weel dari pemerintah secara sungguh-sungguh.
Sebagai illustrasi yang sangat sederhana akan kami uraikan adalah sesuai data
statistik bahwa bangsa ini yang berpenduduk + 230.juta jiwa dan lebih dari 80%
adalah muslim/muslimah yakni 184 juta jiwa, dan dari 184 juta jiwa tersebut
katakanlah 30% yang masuk kategori wajib mengeluarkan zakat sebagai kepala
keluarga atau berpenghasilan cukup berarti terdapat + 55.2 juta jiwa muslim/
muslimah wajib zakat, diumpamakan rata-rata punya kewajiban zakat sebesar
Rp. 5.000 perbulan saja (angka sangat pesimis) maka dapat terkumpul dana
sebesar Rp. 276 milyar setiap bulannya kalau satu tahun berarti nilainya sebesar
Rp. 3.312 Trilyun, tentulah angka ini masih sangat kecil tapi akan mampu
berperan langsung membantu kepada masyarakat miskin atau yang tidak cukup
punya kemampuan.
Inilah potensi ekonomi ummat yang terabaikan selama ini, walaupun negara ini
bukan negara Islam tetapi kewajiban tersebut dapat saja dijalankan karena baik
di eksekutif, legislatif maupun yudikatif bahkan di instansi swastapun para top
leadernya adalah mayoritas tokoh-tkoh muslim, hanya saja keberanian kita untuk
melaksanakan hal tersebut masih sangatlah kecil dan penuh dengan keragu-
raguan, padahal dalam hadits nabi sudah ditegaskan bahwa keluarkan zakat
hartamu untuk membersihkan dirimu dan keluargamu, karena rezki yang kamu
dapatkan dari Allah swt ada sebahagian rezki orang lain yang harus diberikan
kepada orang yang berhak menerimanya, dan di hadits lain pula dikatan bahwa
ambillah zakat harta mereka yang maknanya adalah bahwa pelaksanaan zakat
itu bukan hanya sekedar himbauan tapi perlu pemaksaan seperti halnya dengan
pajak agar dipaksakan bagi warga negara republik ini untuk dijadikan
pembiayaan negara. kalau Pajak itu orang harus dipaksa untuk membayar demi
kepentingan duniawi, kenapa zakat itu tidak dipaksakan bagi kaum
muslim/muslimah demi untuk membantu sesama muslim/muslimah yang tidak
mampu dan sekaligus menjadi faktor penunjang dalam diri kita untuk
mendapatkan keselamatan di akhirat serta mengharapkan ridha dari Allah swt,
agar bangsa ini menjadi kuat dan disegani oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini
dan untuk mewujudkan negara Indonesia jaya yang kaya raya, amin
Untuk mewujudkan cita-cita luhur tersebut diatas beberapa hal yang kami
tawarkan sebagai salah satu solusi sebagai berikut ;
1. Seluruh penerimaan zakat harta ataupun zakat profesi dan sedekah serta
penyalurannya dari dan ke masyarakat muslim/muslimah di Indonesia ini,
harus dikelola secara professional, transparan, dan akuntabel yang dibantu
dengan sistem yang modern dan akurat, demi untuk memperbaiki citra
pengelolaan zakat di Indonesia.
4. Perlu dibuat satu sistem yang akurat dan terukur dengan teknologi tinggi
melalui kartu khusus yang modern yang lazim disebut dengan smart card
melalui sistem RFID dan on line ke seluruh perbankan nasional di seluruh
Indonesia serta membuka rekening ke semua perbankan nasional, agar
setiap muslim/muslimah dapat menyetorkan zakat harta dan sedekah atau
zakat professinya dengan mudah dan cepat serta terpercaya, termasuk
infomasi melalui internet dengan fasilitas website dan email serta semua
fasilitas komunikasi yang memudahkan akses bagi masyarakat muslim/
muslimah.
12. Pengawasan harus dilakukan secara rutin dan diaudit melalui akuntan
publik dan hasil auditnya disampaikan secara terbuka dan meluas kepada
masyarakat untuk diketahui sekaligus sebagai pengawasan langsung dari
masyarakat.
15. Memberikan sangsi yang tegas dan berat sebagai efek jera terhadap para
pengelola (amil) zakat yang melakukan pelanggaran dan penyimpangan
secara sah dengan kriteria-kriteria yang proporsional dan pemecatan atau
menyerahkan kepada pihak yang berwajib.
16. Bagi tenaga SDM yang direkrut untuk menjalankan manajemen zakat
tersebut diatas perlu diadakan perjanjian dan penanda tangan bersama
antara kedua belah pihak yang dituangkan dalam suatu kontrak kerja
beserta sangsi-sangsinya untuk memberikan kewaspadaan atau kehati-
hatian dalam menjalankan tugasnya dan harus bersih dari virus korupsi
karena hal ini menyangkut soal citra dan kepercayaan dari masyarakat luas.
Kalau hal tersebut di atas dapat dilaksanakan dengan baik yang disertai dengan
niat suci yang tulus ikhlas demi kepentingan bangsa ini kami yakin dapat saja
terlaksana dengan baik yang sudah barang tentu manajemen zakat ini harus
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, professional, transparan, akuntabel dan
bebas dari Korupsi. Kami berkeyakinan Insya Allah dapat teratasi bangsa ini dari
keterpurukan ekonomi yang pada gilirannya akan memperbaiki moral bangsa ini
dari berbagai kejahatan yang timbul selama ini sehingga angka kemiskinan akan
dapat teratasi sedikit demi sedikit tapi pasti, karena masyarakat yang miskin
rentan dengan kekufuran sehingga pada gilirannya tugas pemerintah untuk
mengurangi angka kemiskinan dapat terwujud tanpa harus mengemis kepada
pihak ketiga untuk mendapatkan pinjaman besar yang dapat memberikan beban
yang tinggi bagi anak cucu kita sehingga cita-cita luhur bangsa ini untuk menuju
negara yang adil dan makmur yang diridhoi oleh Allah swt dengan impian
baldatun thaiyyibatun warabbun ghafur akan segera dapat terwujud tentunya
dengan ridho dan izin dari Allah swt. amin
Untuk itu dihimbau kepada segenap komponen bangsa ini mari kita bersatu,
hindarkan perpecahan diantara kita dengan menyatakan ikrar bersama untuk
melaksanakan program ini dengan dukungan penuh sesuai dengan kapasitas
dan kemampuan yang ada pada diri kita masing-masing dan sekecil apapun
peran kita adalah sangat berharga bagi bangsa dan negara tercinta ini dengan
rasa persatuan, persaudaraan, yang diserati dengan keikhlasan tanpa harus kita
saling caci maki antara satu dengan yang lain karena kegagalan, kebobrokan
dan keterpurukan bangsa ini adalah tanggung jawab kita bersama tanpa
memandang suku yang penting siapapun yang menyatakan dirinya islam berarti
itu adalah saudara kita semua, karena jika Allah swt menurunkan azabnya ke
dunia ini pasti tidak akan memilah seseorang tapi yang pasti dari sekian banyak
kejadian atau musibah yang terjadi kebanyakan yang merasakan dampak
penderitaan itu adalah rakyat yang lemah karena mereka tidak mempunyai
fasilitas yang cukup.
Kalau program tersebut dapat dilaksanakan dan diwujudkan dengan baik maka
dana yang terkumpul tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Ttd