Anda di halaman 1dari 40

Kelompok 4

Ahmad Romadhon Cicih Arum Sari Layla Hanu


Nabila Fikri Rahma Amalia Riski Amaliah
Rizki Amalia Yasmin Widya Kholika

MAN 6 Jakarta
Hidrosfer
Siklus Air
(hidrologi)
Siklus hidrologis dapat dibedakan menjadi :
Komponen
Siklus
Hidrologi
Unsur-unsur utama (komponen) yang terjadi dalam proses siklus hidrologi,
Yaitu :
2 . Transpirasi
Merupakan proses pelepasan uap air yang berasal
dari tumbuh - tumbuhan melalui bagian daun, terutama
stomata atau mulut daun.

3 . Evapotranspirasi
Merupakan gabungan antara proses evaporasi dan
transpirasi.

4 . Kondensasi
Uap air naik ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi
akan mengalami pendinginan, sehingga terjadi perubahan
wujud melalui kondensasi menjadi embun, titik-titik air, salju
dan es. Kumpulan embun, titik-titik air, salju dan es
merupakan bahan pembentuk kabut dan awan.
5 . Presipitasi (Hujan)
Presipitasi atau Curah Hujan ketika titik-titik air, salju
dan es di awan ukurannya semakin besar dan menjadi
berat, mereka akan menjadi hujan. Presipitasi pada
pembentukan hujan, salju, dan hujan batu (hail) berasal
dan kumpulan awan. Awan-awan tersebut bergerak
mengelilingi dunia, yang diatur oleh arus udara. Sebagai
contoh, ketika awan-awan tersebut bergerak menuju
pegunungan, awan-awan tersebut menjadi dingin, dan
kemudian segera menjadi jenuh air yang kemudian air
tersebut jatuh sebagai hujan, salju, dan hujan batu (hail),
tergantung pada suhu udara sekitarnya.
6 . Adveksi
Merupakan proses pengangkutan air dengan gerakan
horizontal seperti perjalanan panas maupun uap air dari satu
lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar.

7 . Infiltrasi (Perkolasi)
Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi khususnya
daratan, kemudian meresap ke dalam tanah dengan cara
mengalir secara infiltrasi atau perkolasi melalui celah-celah
dan pori-pori tanah dan batuan, sehingga mencapai muka
air tanah (water table) yang kemudian menjadi air bawah
tanah.
8 . Surface run off
Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat
bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan
tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air
permukaan. Air permukaan, baik yang mengalir maupun
yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air
bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk
sungai dan berakhir ke laut.
9 . Infiltrasi
Perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah
melalui pori - pori tanah.
10 . Intersepsi
Hujan turun di hutan yang lebat, tetapi air tidak
sampai ke tanah, akibat intersepsi, air hujan tertahan oleh
daun-daunan dan batang pohon.
Unsur-Unsur Siklus Hidrologi

Perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat


berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang
kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai
tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak
secara kontinu.
Dalam tiga cara yang berbeda:

1 . Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di


daratan, di sungai, di tanaman, dan sebagainya. Kemudian
akan menguap ke angkasa (atmosfer ) dan kemudian akan
menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan
menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun
(precipitation) dalam bentuk hujan, salju, dan es.

2 . Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah adalah air


yang bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-
pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat
bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara
vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga
air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
3 . Air Permukaan adalah air bergerak diatas
permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau,
makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka
aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah
dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai
bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang
membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran
sungai menuju laut.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang
tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah
permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai
dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan terjadi
dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang
membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air
di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah
wujud dan tempat
Macam-Macam dan Tahapan Proses Siklus
Hidrologi

a.Siklus Pendek / Siklus Kecil


1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas
matahari
2. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
3. Turun hujan di permukaan laut

b. Siklus Sedang
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas
matahari
2. Terjadi kondensasi
3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
4. Pembentukan awan
5. Turun hujan di permukaan daratan
6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali
c. Siklus Panjang / Siklus Besar
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas
matahari
2. Uap air mengalami sublimasi
3. Pembentukan awan yang mengandung kristal es
4. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
5. Pembentukan awan
6. Turun salju
7. Pembentukan gletser
8. Gletser mencair membentuk aliran sungai
9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian
ke laut
Jenis-Jenis Perairan

1. Sungai
Sungai adalah perairan yang airnya mengalir secara
terus menerus pada arah tertentu, berasal dari air tanah, air
hujan, dan atau air permukaan yang akhirnya bermuara ke
laut atau perairan terbuka yang luas. Sungai mati, perairan
lebak, kanal dan saluran irigasi yang dibuat manusia
termasuk ke dalam kategori sungai.
Ada bermacam-macam jenis sungai. Berdasarkan
sumber airnya sungai dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
sungai hujan, sungai gletser dan sungai campuran.
1 . Sungai Hujan
adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau
sumber mata air. Contohnya adalah sungai-sungai yang
ada di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
2 . Sungai Gletser
adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es. Contoh
sungai yang airnya benar-benar murni berasal dari pencairan
es saja (ansich) boleh dikatakan tidak ada, namun pada
bagian hulu sungai Gangga di India (yang berhulu di Peg.
Himalaya) dan hulu sungai Phein di Jerman (yang berhulu di
Pegunungan Alpen) dapat dikatakan sebagai contoh jenis
sungai ini.
3 . Sungai Campuran
adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es ( gletser ),
dari hujan, dan dari sumber mata air. Contoh sungai jenis ini
adalah sungai Digul dan sungai Mamberamo di Papua ( Jaya).
Bentuk-bentuk dan tipe
sungai :
- Sungai konsekwen / natural
- Sungai konsekwen longitudinal
- Sungai subsekwen
- Sungai superimposed
- Sungai anteseden
- Sungai Resekwen
- Sungai Obsekwen
- Sungai Insekwen
- Sungai reverse
- Sungai komposit
- Sungai anaklinal
- Sungai kompound
Pola Aliran Sungai

a. Parel atau pola aliran yang terdapat pada suatu daerah yang luas
dan miring sekali.
b. Rekta ngular atau pola aliran yang terdapat pada daerah yng
memiliki struktur patahan baik yang berupa retakan.
c. Angulat atau pola aliran yang berbentuk
siku-siku.
d. Radial sentrifugal atau pula aliran pada kerucut gunung berapi
dome yang baru mencapai stdium muda.
e. Radial sentripetal atau pola aliran pada kawah atau crater dan
suatu kaldera dari gunung berapi atau depresi lainnya.
f. Trelis atau pola aliran sungai yang
berbentuk tralis.
g. Anular atau variasi dari radial pattern.
h. Dendritik atau pola aliran yang mirip cabang atau
akar tanaman.
2. Danau
Danau adalah genangan air yang luas dengan tinggi dan
luas permukaan air berfluktuasi kecil, yang kedalamannya
dangkal atau sangat dalam, mempunyai atau tidak mempunyai
sungai yang mengalir ke dalam atau ke luar perairan, terbentuk
secara alami dan terisoiasi dari laut. Situ dan telaga termasuk
kedalam kategori danau.
Berdasarkan terbentuknya, dapat dibedakan atas
beberapa jenis yaitu sebagai berikut :
a. Danau Tektonik yaitu danau yang terbentuk tenaga endogen yang
bersumber dari gerakan tektonik. Misalnya Danau Tondano dan
Danau Towuti di Sulawesi.
b. Danau Vulkanik, yaitu danau bekas kawah kawah gunung
api. Misalnya Danau Kawah Gunung Kelud, Gunung Batur,
Gunung Galunggung dan lain.
c. Danau Vulkano-tektonik yaitu danau yang terbentuk karena
proses vulkanik dan tektonik. Hal ini diakibatkan kerena patahan
atau depresi pada bagian permukaan bumi pasca letusan.
d. Danau Pelarutan (solusional) yaitu danau yang terbentuk pada
bentuk lahan negative atau berada dibawah rata-rata permukaan
bumi akibat pelarutan.
e. Danau Tapal Kuda (oxbow lake) terbentuk akibat proses
pemotongan meander secara alami dan ditinggalkan alirannya
sehingga disebut kali mati.

3. Waduk
Waduk adalah genangan air yang terbentuk karena
pembendungan aliran sungai oleh manusia.
4. Rawa
Rawa adalah perairan yang cukup luas yang terdapat di
dataran rendah dengan sumber air dari air hujan, air laut dan
atau berhubungan atau tidak berhubungan dengan sungai,
relatif tidak dalam, berdasar lumpur dan atau tumbuhan
membusuk, banyak terdapat vegetasi baik yang mengapung
dan mencuat maupun tenggelam.

Gambar Rawa
Berdasarkan proses terbentuknya, rawa dibedakan dalam beberapa jenis:
a. Rawa Pantai
Rawa ini slalu dipengaruhi oleh pasang-surut air laut
b. Rawa Pinggiran
Rawa pinggiran sepanjang aliran sungai terjadi akibat sering meluapnya
air sungai tersebut
c. Rawa Abadi
Rawa yang airnya terjebak dalam sebuah cekungan dan tidak memiliki
pelepasan ke lau. Air rawa ini asam dan berwarna.
Rawa dilihat dari genagan airnya , dapat di bedakan menjadi dua bagian yaitu :

a. Rawa yang airnya selalu tergenang


Didaerah rawa yang airnya selalu tergenang , sulit terdapat
bentuk kehidupan binatang karena airnya sangat asam . Derajat
keasaman ( pH) di daerah ini mencapai 4,5 atau kurang dengan
warna air yang kemerah – merahan .

b. Rawa yang airnya tidak selalu tergenang


Salah satu tanda yang menunjukkan bahwa kawasan rawa
memiliki tanah yng tidak terlalu asam ialah banyaknya pohon –
pohon Rumbia .
Rawa dapat dimanfaatkan sebagai
berikut :
a. Rawa yang terdapat pergantian air tawar dapat untuk areal
sawah .
b. Rawa yang airnya tidak terlalu asam dapat untuk daerah perikanan.
c. Sebagai sumber pembangkit listrik.
d. Sebagai objek wisata.
5. Gletser
Gletser menurut Katili (dalam Tanudidjaja) adalah masa es
berbutir yang terbentuk dari penimbunan salju dan bergerak
menuju ke bawah akibat gravitasi bumi, sambil menguap ataupun
meleleh.salju berasal dari uap air yang membeku di daerah dingin
pada lintang tinggi dan daerah lintang sedang pada musim dingin
(winter). Timbunan es di daerah lereng pegunungan tersebut akan
menuruni lereng-lereng yang disebut gletser.
Daerah Aliran Sungai

DAS adalah sebidang lahan yang menampung air hu jan dan


mengalirkannya menuju parit, sungai dan akhirnya bermuara ke
danau atau laut. Istilah yang juga umum digunakan untuk DAS
adalah daerah tangkapan air (DTA) atau catchment atau watershed.
Batas DAS adalah punggung perbukitan yang membagi satu DAS
dengan DAS lainnya.
Gambar Skema sebuah Daerah Aliran Sungai (DAS).

Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih


rendah sepanjang lereng maka garis batas sebuah DAS adalah
punggung bukit sekeliling sebuah sunga i. Garis batas DAS tersebut
merupakan garis khayal yang tidak bisa dilihat, tetapi dapat
digambarkan pada peta.
Batas DAS kebanyakan tidak sama dengan batas wilayah
administrasi. Akibatnya sebuah DAS bisa berada pada lebih dari
satu wilayah administrasi. Ada DAS yang meliputi wilayah
beberapa negara (misalnya DAS Mekong), beberapa wilayah
kabupaten (misalnya DAS Brantas), atau hanya pada sebagian dari
suatu kabupaten.

DAS Mikro atau tampungan mikro (micro catchment)


adalah suatu cekungan pada bentang lahan yang airnya mengalir
pada suatu parit. Parit tersebut kemungkinan mempunyai aliran
sebelum dan sesudah hujan turun (intermitten flow) atau ada pula
yang aliran airnya sepanjang tahun (perennial flow). Sebuah DAS
yang menjadi bagian dari DAS yang lebih besar dinamakan sub DAS
yang merupakan daerah tangkapan air dari anak sungai.
DAS dapat dibagi ke dalam tiga komponen yaitu : bagian
hulu, tengah dan hilir. Ekosistem bagian hulu merupakan daerah
tangkapan air utama dan pengatur aliran. Ekosistem tengah
sebagai daerah distributor dan pengatur air, sedangkan ekosistem
hilir merupakan pemakai air. Hubungan antara ekosistem-
ekosistem ini menjadikan DAS sebagai satu kesatuan hidrologis.
Di dalam DAS terintegrasi berbagai faktor yang dapat mengarah
kepada kelestarian atau degradasi tergantung bagaimana suatu
DAS.

Di pegunungan, di dataran tinggi dan dataran rendah


sampai di pantai dijumpai iklim, geologi, hidrologi, tanah dan
vegetasi yang saling berinteraksi membangun ekosistem.
Setiap ekosistem di dalam DAS memiliki komponen biotik dan
abiotik yang saling berinteraksi. Memahami sebuah DAS berarti
belajar tentang segala proses-proses alami yang terjadi dalam
batas DAS.
:

Sebuah DAS yang sehat dapat menyediakan

a. Unsur hara bagi tumbuh-tumbuhan


b. Sumber makanan bagi manusia dan hewan
c. Air minum yang sehat bagi manusia dan makhluk lainnya
d. Tempat berbagai aktivitas manusia dan hewan

Beberapa proses alami dalam DAS bisa memberikan


dampak menguntungkan kepada sebagian kawasan DAS tetapi
pada saat yang sama bisa merugikan bagian yang lain. Banjir di
satu sisi memberikan tambahan tanah pada dataran banjir tetapi
untuk sementara memberikan dampak negatif kepada manusia
dan kehidupan lain.
MACAM –MACAM POLA ALIRAN

1. Dendritik adalah seperti percabangan pohon,


percabangan tidak teratur dengan arah dan sudut yang
beragam. Berkembang di batuan yang homogen dan tidak
terkontrol oleh struktur, umunya pada batuan sedimen dengan
perlapisan horisontal, atau pada batuan beku dan batuan
kristalin yang homogen.

2. Paralel adalah anak sungai utama saling sejajar atau


hampir sejajar, bermuara pada sungai-sungai utama dengan
sudut lancip atau langsung bermuara ke laut. Berkembang di
lerengyang terkontrol oleh struktur (lipatan monoklinal,
isoklinal, sesar yang saling sejajar dengan spasi yang pendek)
atau dekat pantai.
Radial atau menjari, jenis ini dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Radial sentrifugal adalah pola aliran yang menyebar meninggalkan


pusatnya. Pola aliran ini terdapat di daerah gunung yang berbentuk
kerucut.

Sungai Radial Sentrifugal.


2. Radial sentripetal adalah pola aliran yang mengumpul menuju ke pusat. Pola
ini terdapat di daerah basin (cekungan).
Trellis adalah percabangan anak sungai dan sungai utama
hampir tegak lurus, sungai-sungai utama sejajar atau hampir
sejajar. Berkembang di batuan sedimen terlipat atau terungkit
dengan litologiyang berselang-seling antara yang lunak dan
resisten.
Annular adalah sungai utama melingkar dengan anak sungai yang
membentuk sudut hampir tegak lurus.

Berkembang di dome dengan batuan yang berseling antara lunak dan keras.
Centripetal adalah sungai yang mengalir memusat dari berbagai arah.
Berkembang di kaldera, karater, atau cekungan tertutup lainnya.

Multibasinal adalah percabangan sungai tidak bermuara pada sungai


utama, melainkan hilang ke bawah permukaan. Berkembang pada topografi
karst.
Pinate adalah pola aliran di mana muara-muara anak sungainya
membentuk sudut lancip.
Rektangular adalah pola aliran yang membentuk sudut siku-siku atau
hampir siku-siku 90°.

Anda mungkin juga menyukai