(Ringkasan)
Judul Asli : ‘Alaikum Biqiyaamil Laili Fainnahu min Da’bish Shaalihiina Qablakum
Penulis : Bassam Athiyah, MA
Penerbit : Darul Basyir, Amman Yordania, 1410 H (1990 M)
Judul Indonesia : Nikmatnya Qiyamul Lail
Penerjemah : Fadhli Bahri, Lc
Penerbit : An-Nadwah, Jakarta Timur, 2002
Ukuran : 100 hlm, 11,5 x 17,5 cm
ISBN : 979-3180-00-5
Perangkum : http://pustaka-hanan.blogspot.com
Kompilasi oleh:
Para generasi jauh sebelum kita, generasi awal, memiliki kepribadian yang sungguh luar
biasa. Mereka begitu khusyuk berdiri shalat di malam dan siang hari, lalu ibarat singa
saat berjuang di jalan Allah, begitu mempesona. Karakter yang mereka contoh dari
Rasulullah saw. Apa yang membuat mereka bisa seperti itu ? Selain pembinaan yang
dilakukan Rasulullah saw, ternyata mereka juga membina diri mereka di sekolah malam,
sekolah para pejuang. Qiyamul Lail, di mana pada saat itu adalah saat mereka berduaan
dengan Rabbnya. Subhanallah. Anjuran saya memang, dengan membeli buku ini
langsung, lebih enak membacanya karena nanti kita bisa membaca banyak do’a-do’a saat
qiyamul lail. Tetapi tidak ada salahnya kita membedah sebagian buku ini, barangkali
Mari kita telaah satu-persatu isi buku ini, walaupun tidak semua akan saya tuliskan.
Allah sering menganjurkan kaum Muslimin untuk qiyamul lail di banyak ayat dan
menjelaskan sifat-sifat indah para pelakunya. Terkadang Allah menjelaskan bahwa ciri
pelakunya ialah bertakwa dan berbuat baik.
“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang
beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada
(azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama
orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (Az-
Zumar : 9)
Begitulah Allah menganjurkan qiyamul lail karena mempunyai dampak besar dan
manfaat banyak. Maka tidak heran kalau imam para Rasul dan qudwah (teladan) seluruh
umat manusia, Rasulullah, menyingsingkan lengan baju dan melakukan Qiyamul Lail,
hingga kedua kaki beliau bengkak!
Karena itu para dai sekarang harus kembali menghidupkan “sekolah malam”. Mereka
mesti mentarbiyah (membina) diri sendiri dan mutarabbi (binaan) mereka di sekolah
malam, sebagaimana generasi pertama umat ini tertarbiyah di dalamnya. Ini harus
dilakukan jika mereka serius ingin merubah arah perjalanan sejarah, karena generasi
terakhir umat ini tidak menjadi baik kecuali dengan sesuatu yang membuat generasi
pertama umat ini menjadi baik.
Ketika ditanya tentang amal perbuatan yang paling utama, beliau bersabda,
“Shalat paling utama setelah shalat wajib ialah Qiyamul Lail” (diriwayatkan
Muslim)
Mari kita maju bersama menghadap kepada doa rahmat tersebut, agar kita meraih
kebahagiaan di dunia dan akhirat, amin.
Jika manusia tidur, setan berkeinginan kuat agar mereka tidak bisa bangun untuk
bermunajat kepada Allah dan berduaan dengan-Nya. Ini karena setan tahu bahwa
Qiyamul Lail adalah saat ikhlas, doa dikabulkan, dan Allah mengamati hamba-
hambaNya. Karena itu, setan berjuang mati-matian agar manusia tidak bisa bangun
malam.
Rasulullah bersabda,
“Setan mengikat tengkuk leher salah seorang dari kalian jika ia tidur, dengan tiga
ikatan. Setan menepuk setiap ikatan dengan berkata (kepada orang yang
bersangkutan), ‘engkau masih punya malam panjang, karena itu tidurlah’.”
(Diriwayatkan Al-Bukhari, Muslim, An-Nasai, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad.
Jam’ul Fawaid, jilid I hal 312-313, hadits no 2244)
Agar usahanya lebih maksimal, setan kencing di telinga seseorang agar ia tidak bisa
bangun tidur sama sekali. Di salah satu hadits, disebutkan bahwa seseorang dilaporkan
kepada Rasulullah dan dikatakan lebih lanjut bahwa orang tersebut tidur sampai tiga hari,
hingga tidak shalat, lalu Rasulullah bersabda,
“Setan kencing di telinga orang tersebut” (Diriwayatkan Al-Bukhari, Muslim, dan
An-Nasai”
Hai orang-orang yang menyeru tegaknya daulah Islam dan kembalinya kejayaan Islam,
jadilah kalian orang-orang besar seperti para sahabat, kerjakan secara konsisten apa yang
dulu mereka kerjakan dengan konsisten, dan berjalanlah di atas jalan mereka, kalian pasti
beruntung dengan izin Allah.
Terkadang Rasulullah berhenti memuji sahabat yang beliau ketahui tidak Qiyamul Lail,
untuk mendorongnya dan para sahabat lainnya, berqiyamul Lail lagi.
Rasulullah bersabda,
“Orang terbaik ialah Abdullah (bin Umar) jika ia Qiyamul Lail”
Perawi hadits di atas berkata bahwa Abdullah bin Umar jarang Qiyamul Lail
(Diriwayatkan Al-Bukhari).
Rasulullah juga pernah bersabda,
“Hai Abdullah, engkau jangan seperti si Fulan, tadinya, ia Qiyamul Lail, lalu
tidak Qiyamul Lail lagi” (Diriwayatkan Al-Bukhari)
Tahukah anda apa reaksi Abdullah bin Umar terhadap sabda Rasulullah? Sungguh,
Abdullah bin Umar memberikan reaksi positif dan dicatat dalam sejarah. Setelah
mendengar sabda Rasulullah, Abdullah jadi rajin Qiyamul Lail dan tidak
meninggalkannya, apa pun kondisinya, hingga ia menghadap Allah.
Begitulah para sahabat menjalankan sunnah rasulullah tanpa membedakan mana yang
sunnah dan mana yang wajib. Tanpa menanyakan apakah sesuatu itu haram ataukah
makruh, namun mereka langsung ebrhenti hanya dengan sekedar larangan. Bagaimana
dengan sikap kita terhadap perintah dan larangan Rasulullah?
Sungguh menyedihkan hati dan melukainya, banyak umat Islam meninggalkan rukun
Islam bahkan rukun iman. Di antara mereka ada yang menganut prinsip-prinsip kekafiran
seperti isme-isme yang ada, ada pula yang berani lancang mencela Dzat Ilahiyah, agama,
nabi dan sebagainya. Lebih dari itu, di antara orang-orang kuat agamanya ada yang jika
anda berkata kepadanya bahwa Rasulullah mewajibkan sesuatu, maka ia mencari orang
lain yang berkata bahwa sesuatu itu tidak wajib, namun sekadar sunnah. Jika ada orang
yang berkata itu sunnah, maka ia girang hati dan tidak mengerjakannya. Inna lillahi wa
inna ilaihi raaji’un.
2. Ketika sedang Qiyamul Lail, seorang muslim disunnahkan membaca doa berikut,
“Ya Allah, beri aku sinar di hatiku, sinar di lidahku, sinar di telingaku, sinar di
mataku, sinar di atasku, sinar di bawahku, sinar di sebelah kananku, sinar di sebelah
kiriku, sinar di depanku, sinar di belakangku, beri aku sinar di jiwaku, dan perbesar
sinar untukku.” (Diriwayatkan Muslim)
Masih banyak lagi hadits yang meriwayatkan tentang doa-doa apa saja yang
disunnahkan untuk dibaca ketika qaiyamul lail.
Bersiwak
Penggunaan siwak adalah sunnah yang sering dianjurkan Rasulullah saw dan beliau
sendiri tidak pernah meninggalkannya.
yang berdoa kepada-Ku, lalu Aku kabulkan doanya, siapa yang minta kepada-Ku, lalu
Aku berikan permintaannya, Siapa yang minta ampunan kepada-Ku, lalu Aku ampuni
dia’” (Diriwayatkan Muslim)
2. Tidur di Separuh malam, qiyamul lail di sepertiga malam, dan tidur lagi di seperenam
malam.
Rasulullah saw bersabda,
“Shalat yang paling dicintai Allah ialah shalat Nabi Daud as dan puasa paling baik
ialah puasa nabi Daud. Beliau tidur di separuh malam, qiyam (shalat malam) di
sepertiganya, dan tidur lagi di seperenamnya.” (Diriwayatkan Al-Bukhari)
1. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda setelah ditanya tentang tata cara shalat
malam, “Shalat malam itu dua-dua (HR. Bukhari dan Muslim)
Maksudnya shalat dua rakaat, lalu salam. Lalu shalat lagi dua rakaat lalu salam, dst
2. Diriwayatkan dari Aisyah Ra, yang berkata, “Jika bangun malam, Rasulullah saw
mengawali shalatnya dengan dua rakaat ringan.” (HR. Muslim)
3. Juga diriwayatkan bahwa Rasulullah saw shalat empat- empat rakaat di bulan
Ramadhan dan selain bulan Ramadhan.
Diriwayatkan dari Aisyah Ra, yang berkata,
“Rasulullah saw shalat empat rakaat dan engkau tidak usah bertanya tentang baik dan
lamanya keempat rakaat tersebut, lalu beliau shalat empat rakaat lagi dan engkau
tidak perlu bertanya tentang baik dan lamanya keempat rakaat tersebut, lalu beliau
shalat tiga rakaat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
1. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra yang berkata, “(jumlah rakaat) shalat malam
Rasulullah saw ialah tiga belas rakaat (HR. Al-Bukhari)
2. Diriwayatkan dari Aisyah ra yang berkata, “Rasulullah saw shalat malam
sebanyak tiga belas rakaat; itu sudah mencakup shalat witr dan dua rakaat shalat
sunnah sebelum subuh.” (HR. Al-Bukhari)
Shalat Witr
Kerjasama antar suami istri dan sanak kerabat untuk qiyamul lail dan permintaan
izin seorang istri
Islam amat peduli dengan rumah tangga orang muslim. Rasulullah saw menganjurkan
suami istri untuk bekerja sama dalam qiyamul lail dengan bersabda :
“Barangsiapa bangun pada malam hari, lalu membangunkan istrinya, lalu
keduanya shalat dua rakaat secara berjama’ah, maka keduanya dicatat sebagai
orang laki dan orang perempuan yang banyak dzikir kepada Allah. (Diriwayatkan
abu dawud dan an-Nasai dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id Al-Khudri dengan
sanad shahih)
Istri disunnahkan minta izin kepada suaminya jika hendak qiyamul lail. Diriwayatkan
dari Ibnu Abbas ra dari Rasulullah saw, yang bersabda,
“Seorang istri tidak boleh memberi izin (kepada orang) di rumah suaminya,
kecuali dengan izin suaminya. Ia (istri) tidak boleh bangun dari ranjangnya untuk
shalat sunnah, kecuali dengan izin suaminya.”
Itulah etika agung yang diajarkan Islam, agar istri tahu apakah suaminya membutuhkan
dirinya atau tidak.
Pada suatu malam, rasulullah saw mengetuk pintu rumah Ali bin Abu Thalib dan
fathimah, lalu bersabda, “Apakah engkau berdua sudah shalat malam?” Ali bin
Abu Thalib berkata, “Wahai Rasulullah, jiwa kita ada di Tangan Allah. Jika Dia
berkehendak membangunkan kita, maka kita akan bangun.” Rasulullah saw
langsung pergi ketika Aki bin Abu Thalib berkata seperti itu, tanpa menyahut
sepatah kata pun. Setelah itu, saat beliau pergi, aku (Ali bin Abu Thalib) dengar
beliau menepuk paha beliau sambil membaca ayat, “Dan manusia adalah makhluk
yang paling banyak membantah.” (Al-Kahfi : 54)
Tidak salahnya upaya membangunkan orang itu dilakukan lebih dari sekali pada satu
malam, karena disebutkan di riwayat Hakim bahwa,
“Pada suatu malam, Rasulullah saw masuk ke rumahku (Ali bin Abu Thalib) dan
fathimah, lalu membangunkan kami untuk shalat malam. Setelah itu, Rasulullah
saw pulang ke rumah, lalu shalat di sebagian malam. Karena tidak mendengar
suara apa-apa dari kami, maka beliau pergi kepada kami dan membangunkan
kami.”
Rasulullah saw menjelaskan bahwa qiyamul lail adalah sarana terbaik untuk
meninggalkan dosa-dosa dan kemaksiatan. Abu Hurairah ra berkata,
“Seseorang datang kepada Nabi saw lalu berkata, ‘Si Fulan qiyamul lail, tapi pagi
harinya mencuri.’ Nabi saw bersabda, ‘Ia akan dicegah dari mencuri oleh apa
yang ia katakan’.” (Diriwayatkan Imam Ahmad dan Al-Bazzar)
maka ikatan terakhir terlepas, lalu pada pagi harinya, orang tersebut berada dalam
kondisi fit dan berjiwa baik. Jika ia tidak melakukan itu semua (tidak dzikir,
wudhu, dan shalat), maka pada pagi hari, ia berjiwa buruk dan malas.”
(Diriwayatkan Al-Bukhari, Muslim, An-Nasai, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad)
Dari sini orang yang kelelahan, lansia, dan sakit, boleh mengurangi kebiasaan shalat
malamnya dengan duduk. Tahukah anda mengapa rasulullah saw begitu konsisten dengan
shalat malam walau dalam keadaan lansia? Karena rahasia agung di dalamnya yaitu agar
bisa berdekatan dengan Allah dan berduaan dengan-Nya.
Hizb di sini dimaksudkan adalah kebiasaan sehari-hari seseorang misalnya qiyamul lail,
tilawah quran, dzikir, dsb.
Disebutkan di hadits bahwa Rasulullah saw bersabda,
“Jika seseorang terbiasa shalat malam, lalu tidur mengalahkannya (hingga ia tidak
bisa mengerjakannya), maka pahala shalatnya ditulis untuknya dan tidurnya
adalah sedekah untuknya.” (Diriwayatkan An-Nasai dan Ibnu Majah, dari Abu
Ad-Darda’, dengan sanad shahih)
Pada awal kemunculan dakwah dan risalah, qiyamul lail adalah wajib bagi Rasulullah
saw. Perintah wajib tersebut berjalan setahun, lalu diperingan dari wajib menjadi sunnah.
Itulah pendapat jumhur ulama dan empat imam.
1. Membaca ayat dan hadits tentang qiyamul lail dan mengetahui pahala di sisi Allah
bagi yang mengerjakannya
2. Memikirkan akhirat, kedahsyatannya, jahannam, dan tingkatan-tingkatannya
3. Barangsiapa cinta Allah, ia pasti ingin bertemu dengan-Nya
4. Menjauhi dosa-dosa di siang hari
5. Tidak banyak makan dan minum karena itu membuat tidur
6. Tidak terlalu melelahkan diri di siang hari
7. Hati anda tidak lengket pada dunia dan perhiasannya
8. Membiasakan diri tidur siang karena tidur siang adalah sunnah dan membantu
untuk bisa bangun malam
Selamat Mencoba