Anda di halaman 1dari 10

Nikmatnya Qiyamul Lail

(Ringkasan)

Judul Asli : ‘Alaikum Biqiyaamil Laili Fainnahu min Da’bish Shaalihiina Qablakum
Penulis : Bassam Athiyah, MA
Penerbit : Darul Basyir, Amman Yordania, 1410 H (1990 M)
Judul Indonesia : Nikmatnya Qiyamul Lail
Penerjemah : Fadhli Bahri, Lc
Penerbit : An-Nadwah, Jakarta Timur, 2002
Ukuran : 100 hlm, 11,5 x 17,5 cm
ISBN : 979-3180-00-5
Perangkum : http://pustaka-hanan.blogspot.com

Lisensi: General Public License

Diperbolehkan untuk memperbanyak dan menyebarluaskan e-book ringkasan ini dengan


syarat tidak untuk tujuan komersil dan wajib mencantumkan pustaka-ebook.com sebagai
sumber

Kompilasi oleh:

Perpustakaan Online – http://pustaka-ebook.com


Ringkasan, Nikmatnya Qiyamul Lail

Ketika membaca buku ini, saya tak henti-henti


merasakan keindahan yang ada di dalamnya.
Keindahan qiyamul lail, hingga rasa-rasanya ingin
segera menamatkan buku ini lalu praktik langsung.
Begitu mempesona. Buku yang sederhana memang,
ditulis dengan gaya bahasa yang lugas dan langsung
pada inti persoalan. Tidak bertele-tele dan bisa kita
habiskan sekali baca dalam waktu tidak lama.
Uniknya lagi, sang penulis bertutur seperti layaknya
bertatap muka, hingga kita merasa seperti sedang
berada pada sebuah acara pertemuan dengan beliau.

Para generasi jauh sebelum kita, generasi awal, memiliki kepribadian yang sungguh luar
biasa. Mereka begitu khusyuk berdiri shalat di malam dan siang hari, lalu ibarat singa
saat berjuang di jalan Allah, begitu mempesona. Karakter yang mereka contoh dari
Rasulullah saw. Apa yang membuat mereka bisa seperti itu ? Selain pembinaan yang
dilakukan Rasulullah saw, ternyata mereka juga membina diri mereka di sekolah malam,
sekolah para pejuang. Qiyamul Lail, di mana pada saat itu adalah saat mereka berduaan
dengan Rabbnya. Subhanallah. Anjuran saya memang, dengan membeli buku ini
langsung, lebih enak membacanya karena nanti kita bisa membaca banyak do’a-do’a saat
qiyamul lail. Tetapi tidak ada salahnya kita membedah sebagian buku ini, barangkali
Mari kita telaah satu-persatu isi buku ini, walaupun tidak semua akan saya tuliskan.

Anjuran Untuk Qiyamul Lail di Al-Qur’an dan Hadits

Allah sering menganjurkan kaum Muslimin untuk qiyamul lail di banyak ayat dan
menjelaskan sifat-sifat indah para pelakunya. Terkadang Allah menjelaskan bahwa ciri
pelakunya ialah bertakwa dan berbuat baik.

“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman


(syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka.
Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat
kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam.” Adz-Dzariyaat :
15-17)
Terkadang Allah menjelaskan bahwa di antara ciri para pelaku Qiyamul Lail ialah takut
kepada akhirat, selalu berharap kepada Tuhan mereka, bahkan Qiyamul lail menjadikan
mereka sebagai orang-orang berilmu dan barangsiapa tidak mengerjakan perbuatan
mereka maka ilmunya tidak sama dengan mereka.

“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang
beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada
(azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama
orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (Az-
Zumar : 9)

General Public License © 2007 http://pustaka-ebook.com 2


Ringkasan, Nikmatnya Qiyamul Lail

Begitulah Allah menganjurkan qiyamul lail karena mempunyai dampak besar dan
manfaat banyak. Maka tidak heran kalau imam para Rasul dan qudwah (teladan) seluruh
umat manusia, Rasulullah, menyingsingkan lengan baju dan melakukan Qiyamul Lail,
hingga kedua kaki beliau bengkak!

Dari ayat-ayat di atas, Allah berkehendak menyiapkan kaum mukminin untuk


“memimpin” manusia dan merubah arah perjalanan sejarah. Perubahan arah perjalanan
sejarah pun betul-betul terwujud, saat kaum mukminin yang dalam hal ini adalah para
sahabat Rasulullah, melaksanakan perintah di atas. Maka tidak heran, kalau kejayaan,
kebesaran, dan kepemimpinan atas dunia, yang dikehendaki Allah, terjadi pada mereka.

Karena itu para dai sekarang harus kembali menghidupkan “sekolah malam”. Mereka
mesti mentarbiyah (membina) diri sendiri dan mutarabbi (binaan) mereka di sekolah
malam, sebagaimana generasi pertama umat ini tertarbiyah di dalamnya. Ini harus
dilakukan jika mereka serius ingin merubah arah perjalanan sejarah, karena generasi
terakhir umat ini tidak menjadi baik kecuali dengan sesuatu yang membuat generasi
pertama umat ini menjadi baik.

Anjuran Rasulullah Untuk Qiyamul Lail

Diriwayatkan Abu Umamah ra bahwa Rasulullah bersabda,


“Hendaklah kalian mengerjakan Qiaymul Lail, karena Qiyamul Lail adalah
kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, sebab Qiyamul Lail mendekatkan
diri kepada Allah, mencegah dari dosa, menghapus kesalahan-kesalahan, dan
mengusir penyakit dari tubuh” (diriwayatkan At-Tirmidzi dan Al-Hakim. Kata
Al-Hakim, hadits ini sesuai dengan syarat Al-Bukhari. Hal ini diakui Adz-
Dzahabi dan Al-Baihaqi, Jam’ul Fawaid, jilid I, hal 311 dan Al-Faidhu, hal IV,
hal 351)

Ketika ditanya tentang amal perbuatan yang paling utama, beliau bersabda,
“Shalat paling utama setelah shalat wajib ialah Qiyamul Lail” (diriwayatkan
Muslim)

Abu Hurairah ra meriwayatkan dari Rasulullah bahwa beliau bersabda,


“Semoga Allah merahmati suami yang bangun di malam hari, lalu Qiyamul Lail
dan membangunkan istrinya. Jika istrinya menolak bangun, ia memercikkan air di
wajahnya. Semoga Allah merahmati istri yang bangun di malam hari, lalu
Qiyamul Lail dan membangunkan suaminya untuk Qiyamul Lail. Jika suaminya
menolak bangun, ia memercikkan air di wajahnya.” (diriwayatkan Abu Dawud)

Mari kita maju bersama menghadap kepada doa rahmat tersebut, agar kita meraih
kebahagiaan di dunia dan akhirat, amin.

General Public License © 2007 http://pustaka-ebook.com 3


Ringkasan, Nikmatnya Qiyamul Lail

Setan dan Qiyamul Lail

Jika manusia tidur, setan berkeinginan kuat agar mereka tidak bisa bangun untuk
bermunajat kepada Allah dan berduaan dengan-Nya. Ini karena setan tahu bahwa
Qiyamul Lail adalah saat ikhlas, doa dikabulkan, dan Allah mengamati hamba-
hambaNya. Karena itu, setan berjuang mati-matian agar manusia tidak bisa bangun
malam.

Rasulullah bersabda,
“Setan mengikat tengkuk leher salah seorang dari kalian jika ia tidur, dengan tiga
ikatan. Setan menepuk setiap ikatan dengan berkata (kepada orang yang
bersangkutan), ‘engkau masih punya malam panjang, karena itu tidurlah’.”
(Diriwayatkan Al-Bukhari, Muslim, An-Nasai, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad.
Jam’ul Fawaid, jilid I hal 312-313, hadits no 2244)

Agar usahanya lebih maksimal, setan kencing di telinga seseorang agar ia tidak bisa
bangun tidur sama sekali. Di salah satu hadits, disebutkan bahwa seseorang dilaporkan
kepada Rasulullah dan dikatakan lebih lanjut bahwa orang tersebut tidur sampai tiga hari,
hingga tidak shalat, lalu Rasulullah bersabda,
“Setan kencing di telinga orang tersebut” (Diriwayatkan Al-Bukhari, Muslim, dan
An-Nasai”

Hai orang-orang yang menyeru tegaknya daulah Islam dan kembalinya kejayaan Islam,
jadilah kalian orang-orang besar seperti para sahabat, kerjakan secara konsisten apa yang
dulu mereka kerjakan dengan konsisten, dan berjalanlah di atas jalan mereka, kalian pasti
beruntung dengan izin Allah.

Orang yang Tidak Qiyamul Lail

Terkadang Rasulullah berhenti memuji sahabat yang beliau ketahui tidak Qiyamul Lail,
untuk mendorongnya dan para sahabat lainnya, berqiyamul Lail lagi.
Rasulullah bersabda,
“Orang terbaik ialah Abdullah (bin Umar) jika ia Qiyamul Lail”
Perawi hadits di atas berkata bahwa Abdullah bin Umar jarang Qiyamul Lail
(Diriwayatkan Al-Bukhari).
Rasulullah juga pernah bersabda,
“Hai Abdullah, engkau jangan seperti si Fulan, tadinya, ia Qiyamul Lail, lalu
tidak Qiyamul Lail lagi” (Diriwayatkan Al-Bukhari)

Tahukah anda apa reaksi Abdullah bin Umar terhadap sabda Rasulullah? Sungguh,
Abdullah bin Umar memberikan reaksi positif dan dicatat dalam sejarah. Setelah
mendengar sabda Rasulullah, Abdullah jadi rajin Qiyamul Lail dan tidak
meninggalkannya, apa pun kondisinya, hingga ia menghadap Allah.

Begitulah para sahabat menjalankan sunnah rasulullah tanpa membedakan mana yang
sunnah dan mana yang wajib. Tanpa menanyakan apakah sesuatu itu haram ataukah

General Public License © 2007 http://pustaka-ebook.com 4


Ringkasan, Nikmatnya Qiyamul Lail

makruh, namun mereka langsung ebrhenti hanya dengan sekedar larangan. Bagaimana
dengan sikap kita terhadap perintah dan larangan Rasulullah?

Sungguh menyedihkan hati dan melukainya, banyak umat Islam meninggalkan rukun
Islam bahkan rukun iman. Di antara mereka ada yang menganut prinsip-prinsip kekafiran
seperti isme-isme yang ada, ada pula yang berani lancang mencela Dzat Ilahiyah, agama,
nabi dan sebagainya. Lebih dari itu, di antara orang-orang kuat agamanya ada yang jika
anda berkata kepadanya bahwa Rasulullah mewajibkan sesuatu, maka ia mencari orang
lain yang berkata bahwa sesuatu itu tidak wajib, namun sekadar sunnah. Jika ada orang
yang berkata itu sunnah, maka ia girang hati dan tidak mengerjakannya. Inna lillahi wa
inna ilaihi raaji’un.

Mengawali Qiyamul Lail Dengan Al-Qur’an dan Doa

1. Muslim meriwayatkan di shahihnya dari Ibnu Abbas ra, yang berkata,


“Rasulullah tidur hingga pertengahan malam, atau beberapa saat sebelum
pertengahan malam, atau beberapa saat sesudah pertengahan malam. Rasulullah
bangun, lalu mengusap kantuk dari wajah beliau dengan tangan, lalu membaca
sepuluh ayat terakhir surat Ali Imran.” (Diriwayatkan Muslim)

2. Ketika sedang Qiyamul Lail, seorang muslim disunnahkan membaca doa berikut,
“Ya Allah, beri aku sinar di hatiku, sinar di lidahku, sinar di telingaku, sinar di
mataku, sinar di atasku, sinar di bawahku, sinar di sebelah kananku, sinar di sebelah
kiriku, sinar di depanku, sinar di belakangku, beri aku sinar di jiwaku, dan perbesar
sinar untukku.” (Diriwayatkan Muslim)

Masih banyak lagi hadits yang meriwayatkan tentang doa-doa apa saja yang
disunnahkan untuk dibaca ketika qaiyamul lail.

Bersiwak

Penggunaan siwak adalah sunnah yang sering dianjurkan Rasulullah saw dan beliau
sendiri tidak pernah meninggalkannya.

“Kalaulah tidak khawatir memberatkan umatku, aku perintahkan mereka bersiwak


di setiap shalat.” (Diriwayatkan al-Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, Abu Dawud,
dan Imam Ahmad). Jam’ul Fawaid, hadits no. 579, 580, dan 901.

Waktu Qiyamul Lail

1. Sepertiga malam terakhir


Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra yang berkata, “Pada setiap malam, Allah turun ke
langit dunia, ketika malam tinggal tersisa sepertiga terakhir, lalu berfirman, ‘Siapa

General Public License © 2007 http://pustaka-ebook.com 5


Ringkasan, Nikmatnya Qiyamul Lail

yang berdoa kepada-Ku, lalu Aku kabulkan doanya, siapa yang minta kepada-Ku, lalu
Aku berikan permintaannya, Siapa yang minta ampunan kepada-Ku, lalu Aku ampuni
dia’” (Diriwayatkan Muslim)

2. Tidur di Separuh malam, qiyamul lail di sepertiga malam, dan tidur lagi di seperenam
malam.
Rasulullah saw bersabda,
“Shalat yang paling dicintai Allah ialah shalat Nabi Daud as dan puasa paling baik
ialah puasa nabi Daud. Beliau tidur di separuh malam, qiyam (shalat malam) di
sepertiganya, dan tidur lagi di seperenamnya.” (Diriwayatkan Al-Bukhari)

3. Qiyamul lail sesuai dengan kondisi tubuh


Diriwayatkan dari Ummu Salamah ra yang berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam shalat malam, lalu tidur lagi selama waktu yang beliau pakai shalat malam,
lalu shalat malam lagi selama waktu yang beliau pakai untuk tidur, lalu tidur lagi
selama waktu yang beliau pakai untuk shalat malam hingga shalat subuh.”
(Diriwayatkan seluruh penulis sunan. At-Tirmidzi berkata, hadits ini hasan shahih)

Shalat Malam Itu Berapa-Berapa Rakaat ?

1. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda setelah ditanya tentang tata cara shalat
malam, “Shalat malam itu dua-dua (HR. Bukhari dan Muslim)
Maksudnya shalat dua rakaat, lalu salam. Lalu shalat lagi dua rakaat lalu salam, dst
2. Diriwayatkan dari Aisyah Ra, yang berkata, “Jika bangun malam, Rasulullah saw
mengawali shalatnya dengan dua rakaat ringan.” (HR. Muslim)
3. Juga diriwayatkan bahwa Rasulullah saw shalat empat- empat rakaat di bulan
Ramadhan dan selain bulan Ramadhan.
Diriwayatkan dari Aisyah Ra, yang berkata,
“Rasulullah saw shalat empat rakaat dan engkau tidak usah bertanya tentang baik dan
lamanya keempat rakaat tersebut, lalu beliau shalat empat rakaat lagi dan engkau
tidak perlu bertanya tentang baik dan lamanya keempat rakaat tersebut, lalu beliau
shalat tiga rakaat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Jumlah Total Rakaat Qiyamul Lail

1. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra yang berkata, “(jumlah rakaat) shalat malam
Rasulullah saw ialah tiga belas rakaat (HR. Al-Bukhari)
2. Diriwayatkan dari Aisyah ra yang berkata, “Rasulullah saw shalat malam
sebanyak tiga belas rakaat; itu sudah mencakup shalat witr dan dua rakaat shalat
sunnah sebelum subuh.” (HR. Al-Bukhari)

General Public License © 2007 http://pustaka-ebook.com 6


Ringkasan, Nikmatnya Qiyamul Lail

Shalat Witr

Shalat witir mempunyai beberapa al-ternatif :


1. Satu rakaat
Rasulullah saw bersabda, “Shalat malam itu dua-dua. Jika engkau khawatir shalat
subuh tiba, shalat witirlah satu rakaat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Tiga rakaat
Aisyah ra berkata, “Lalu rasulullah saw shalat tiga rakaat.” (HR. Bukhari)
3. Lima rakaat
Diriwayatkan dari Rasulullah saw beliau shalat witr sebanyak lima rakaat dan beliau
hanya duduk di rakaat terakhir (maksudnya sekali salam)
4. Tujuh Rakaat
Rasulullah saw juga shalat witir sebanyak tujuh rakaat. Beliau duduk di rakaat
keenam untuk tasyahud pertama dan duduk lagi di rakaat ketujuh untuk tasyahud
akhir, lalu salam.
5. Sembilan rakaat
Juga diriwayatkan dari Rasulullah saw bahwa beliau shalat witir sebanyak sembilan
rakaat. Beliau duduk di rakaat kedelapan untuk tasyahud pertama, dan duduk lagi di
rakaat kesembilan untuk tasyahud kedua, lalu salam dan suara salam beliau didengar
keluarga beliau.

Kerjasama antar suami istri dan sanak kerabat untuk qiyamul lail dan permintaan
izin seorang istri

Islam amat peduli dengan rumah tangga orang muslim. Rasulullah saw menganjurkan
suami istri untuk bekerja sama dalam qiyamul lail dengan bersabda :
“Barangsiapa bangun pada malam hari, lalu membangunkan istrinya, lalu
keduanya shalat dua rakaat secara berjama’ah, maka keduanya dicatat sebagai
orang laki dan orang perempuan yang banyak dzikir kepada Allah. (Diriwayatkan
abu dawud dan an-Nasai dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id Al-Khudri dengan
sanad shahih)

Rasulullah saw juga bersabda,


“Semoga Allah merahmati suami yang bangun di malam hari lalu qiyamul lail dan
membangunkan istrinya. Jika istrinya menolak bangun, ia memercikkan air di
wajahnya. Semoga Allah merahmati istri yang bangun di malam hari lalu qiyamul
lail dan membangunkan suaminya untuk qiyamul lail. Jika suaminya menolak
bangun, ia memercikkan air di wajahnya.” (HR. Abu Dawud)

Istri disunnahkan minta izin kepada suaminya jika hendak qiyamul lail. Diriwayatkan
dari Ibnu Abbas ra dari Rasulullah saw, yang bersabda,
“Seorang istri tidak boleh memberi izin (kepada orang) di rumah suaminya,
kecuali dengan izin suaminya. Ia (istri) tidak boleh bangun dari ranjangnya untuk
shalat sunnah, kecuali dengan izin suaminya.”

General Public License © 2007 http://pustaka-ebook.com 7


Ringkasan, Nikmatnya Qiyamul Lail

Itulah etika agung yang diajarkan Islam, agar istri tahu apakah suaminya membutuhkan
dirinya atau tidak.

Termasuk sunnah ialah seseorang yang membangunkan sanak keluarganya, atau


ikhwahnya yang ada di rumahnya untuk qiyamul lail.
Rasulullah saw melakukan qiyamul lail dan ketika itu Ibnu Abbas ada di rumah
beliau, lalu beliau membangunkannya untuk qiyamul lail. Ibnu Abbas ra berkata,
“Rasulullah saw menggerak-gerakkanku, lalu aku bangun dari tidurku.” (HR.
Muslim)

Pada suatu malam, rasulullah saw mengetuk pintu rumah Ali bin Abu Thalib dan
fathimah, lalu bersabda, “Apakah engkau berdua sudah shalat malam?” Ali bin
Abu Thalib berkata, “Wahai Rasulullah, jiwa kita ada di Tangan Allah. Jika Dia
berkehendak membangunkan kita, maka kita akan bangun.” Rasulullah saw
langsung pergi ketika Aki bin Abu Thalib berkata seperti itu, tanpa menyahut
sepatah kata pun. Setelah itu, saat beliau pergi, aku (Ali bin Abu Thalib) dengar
beliau menepuk paha beliau sambil membaca ayat, “Dan manusia adalah makhluk
yang paling banyak membantah.” (Al-Kahfi : 54)

Tidak salahnya upaya membangunkan orang itu dilakukan lebih dari sekali pada satu
malam, karena disebutkan di riwayat Hakim bahwa,
“Pada suatu malam, Rasulullah saw masuk ke rumahku (Ali bin Abu Thalib) dan
fathimah, lalu membangunkan kami untuk shalat malam. Setelah itu, Rasulullah
saw pulang ke rumah, lalu shalat di sebagian malam. Karena tidak mendengar
suara apa-apa dari kami, maka beliau pergi kepada kami dan membangunkan
kami.”

Qiyamul Lail itu membentengi diri dari maksiat

Rasulullah saw menjelaskan bahwa qiyamul lail adalah sarana terbaik untuk
meninggalkan dosa-dosa dan kemaksiatan. Abu Hurairah ra berkata,
“Seseorang datang kepada Nabi saw lalu berkata, ‘Si Fulan qiyamul lail, tapi pagi
harinya mencuri.’ Nabi saw bersabda, ‘Ia akan dicegah dari mencuri oleh apa
yang ia katakan’.” (Diriwayatkan Imam Ahmad dan Al-Bazzar)

Qiyamul lail ditinjau dari aspek kesehatan

Disebutkan di hadits dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda,


“Setan mengikat tengkuk leher salah seorang dari kalian jika ia tidur, dengan tiga
ikatan. Setan menepuk setiap ikatan dengan berkata (kepada orang yang
bersangkutan), ‘Engkau masih punya malam panjang, karena itu, tidurlah.’ Jika
orang tersebut bangun, lalu dzikir kepada Allah, maka satu ikatan terlepas. Jika
orang tersebut berwudhu, maka satu ikatan terlepas. Jika orang tersebut shalat,

General Public License © 2007 http://pustaka-ebook.com 8


Ringkasan, Nikmatnya Qiyamul Lail

maka ikatan terakhir terlepas, lalu pada pagi harinya, orang tersebut berada dalam
kondisi fit dan berjiwa baik. Jika ia tidak melakukan itu semua (tidak dzikir,
wudhu, dan shalat), maka pada pagi hari, ia berjiwa buruk dan malas.”
(Diriwayatkan Al-Bukhari, Muslim, An-Nasai, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad)

Di hadits lain, disebutkan bahwa rasulullah saw bersabda,


“Hendaklah kalian mengerjakan qiyamul lail, karena qiyamul lail adalah
kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, sebab qiyamul lail mendekatkan
diri kepada Allah, mencegah dari dosa, menghapus kesalahan-kesalahan, dan
mengusir penyakit dari tubuh.” (Diriwayatkan At-Tirmidzi dan Al-Hakim. Kata
Al-Hakim, hadits ini sesuai dengan syarat Al-Bukhari. Hal ini diakui adz-Dzahabi
dan Al-Baihaqi).

Dispensasi untuk orang lansia, orang sakit, orang kelelahan

Diriwayatkan dari Aisyah ra yang berkata,


“Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw membaca sesuatu (Al-Quran) di shalat
malam dengan duduk, kecuali saat beliau sudah tua. Saat sudah tua, beliau
membaca (Al-Quran) dengan duduk. Jika surat yang beliau baca tersisa tiga puluh
atau empat puluh ayat, maka beliau berdiri, membacanya, lalu ruku’.” (HR.
Bukhari)

Dari sini orang yang kelelahan, lansia, dan sakit, boleh mengurangi kebiasaan shalat
malamnya dengan duduk. Tahukah anda mengapa rasulullah saw begitu konsisten dengan
shalat malam walau dalam keadaan lansia? Karena rahasia agung di dalamnya yaitu agar
bisa berdekatan dengan Allah dan berduaan dengan-Nya.

Orang yang tertidur tanpa bisa mengerjakan hizbnya

Hizb di sini dimaksudkan adalah kebiasaan sehari-hari seseorang misalnya qiyamul lail,
tilawah quran, dzikir, dsb.
Disebutkan di hadits bahwa Rasulullah saw bersabda,
“Jika seseorang terbiasa shalat malam, lalu tidur mengalahkannya (hingga ia tidak
bisa mengerjakannya), maka pahala shalatnya ditulis untuknya dan tidurnya
adalah sedekah untuknya.” (Diriwayatkan An-Nasai dan Ibnu Majah, dari Abu
Ad-Darda’, dengan sanad shahih)

Disebutkan di hadits yang lain,


“Jika Rasulullah saw melakukan salah satu shalat, beliau mengerjakannya terus-
menerus. Jika beliau tertidur, atau sakit, hingga tidak bisa qiyamul lail, beliau
shalat dua belas rakaat di siang hari.” (Diriwayatkan mulism, abu-dawud, dan an-
nasai)

General Public License © 2007 http://pustaka-ebook.com 9


Ringkasan, Nikmatnya Qiyamul Lail

Hukum Qiyamul Lail

Pada awal kemunculan dakwah dan risalah, qiyamul lail adalah wajib bagi Rasulullah
saw. Perintah wajib tersebut berjalan setahun, lalu diperingan dari wajib menjadi sunnah.
Itulah pendapat jumhur ulama dan empat imam.

Aspek-Aspek yang membantuk qiyamul lail

1. Membaca ayat dan hadits tentang qiyamul lail dan mengetahui pahala di sisi Allah
bagi yang mengerjakannya
2. Memikirkan akhirat, kedahsyatannya, jahannam, dan tingkatan-tingkatannya
3. Barangsiapa cinta Allah, ia pasti ingin bertemu dengan-Nya
4. Menjauhi dosa-dosa di siang hari
5. Tidak banyak makan dan minum karena itu membuat tidur
6. Tidak terlalu melelahkan diri di siang hari
7. Hati anda tidak lengket pada dunia dan perhiasannya
8. Membiasakan diri tidur siang karena tidur siang adalah sunnah dan membantu
untuk bisa bangun malam

Manfaat qiyamul lail

1. Dekat dengan Allah


2. Orang mukmin bisa belajar sabar
3. Menjadikan shalat lebih khusyu’, sikap rendah diri dan hanya mengharap rahmat
Allah saja
4. Menumbuhkan spirit ta’awun (kerjasama) amar ma’ruf dan nahi munkar
5. Melindungi diri dari kemaksiatan
6. Menguatkan tubuh

Selamat Mencoba 

General Public License © 2007 http://pustaka-ebook.com 10

Anda mungkin juga menyukai