Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Soal :
Jawab :
1. Direktori atau folder merupakan suatu entitas dalam sebuah sistem berkas yang
mengandung berkas atau direktori lain. Pada hakikatnya, berkas atau direktori lain
tersebut terdapat di dalam disk, sedangkan direktori hanya menyediakan link atau
mengarahkan pada berkas yang ada. Direktori digunakan sebagai sarana untuk
pengorganisasian berkas pada suatu sistem komputer. Dengan adanya direktori, setiap
berkas dapat dikelompokkan. Sebuah direktori dapat berisi berkas maupun direktori
lain, sehingga direktori dapat juga disebut sebagai berkas istimewa. Dalam
pengorganisasian sebuah berkas, sistem operasi dapat memartisi disk menjadi
beberapa direktori atau menjadikan dua disk menjadi sebuah direktori.
2. Mounting adalah proses mengkaitkan sebuah sistem berkas yang baru ditemukan pada
sebuah piranti ke struktur direktori utama yang sedang dipakai. Piranti-piranti
yang akan di-mount dapat berupa cd-rom, disket atau sebuah zip-drive. Tiap -
tiap sistem berkas yang akan di-mount akan diberikan sebuah mount point, atau
sebuah direktori dalam pohon direktori sistem Anda, yang sedang diakses.
Mount adalah proses untuk mengenalkan media pada sistem operasi, jika proses
mount berhasil maka media akan bisa dibaca dan ditulisi.
Di Windows kita sering bermasalah bahkan hingga kini soal penamaan pada
penambahan drive baru. Apa yang harusnya jadi drive D: tiba tiba berubah jadi
E: dan pemakai sama seperti software jadi bingung.
Di Unix kita tidak akan mendapatkan masalah ini karena semua pisikal disk
dimasukkan ke dalam pohon direktori. Kita bisa melihat ini jika kita
mengetikkan "mount" atau "df":
# df
# mount
Disini kita memiliki dua partisi hardisk dimana salah satunya berisi semuanya
kecuali /home. Ini partisi root "/" dan secara fisik terhubung ke hda1. hda1
adalah partisi pertama (1) dari disk pertama (hda). Partisi ke tiga (hda3) pada
disk yang sama di mount ke /home. Dan jika kita menuju ke /home berarti kita
mengakses file file pada hda3. Kita tidak perlu khawatir apakah sekarang itu
drive D: atau E: atau ??? Itu selalu hanya berupa pohon direktori dan selalu
sama.
Operasi tulis dan baca file sistem buffer Linux. Kita akan diberitahukan ketika
kita memiliki usb versi 1.1 dan kita mengakses file berukuran besar. Waktu
pertama mengakses file akan terasa lama tapi jika kita mengaksesnya lagi akan
terasa sangat sangat cepat bahkan lampu pada flash disk tidak berkedip.
Karena fitur ini, kita tidak bisa mencabut disk yang digunakan. kita harus
meng-unmount-nya. Untuk Hardisk internal hal ini tdak masalah tapi akan jadi
masalah pada cdrom drive dan disk USB .
Jika kita misalnya me-mount usb-stick pada direktori /mnt/usb dan kita
melakukan "cd /mnt/usb" maka bash akan menggunakan file sistem ini. Jika
kemudian kita mencoba untuk meng-umountnya dari jendela yang berbeda kita
akan mendapatkan "file system busy" dan prose umoun akan gagal. Cukup
dengan mengetikkan"cd" untuk melakukan umount. Masalahnya adalah
kadang kadang kita lupa siapa yang menggunakannya dan kita membuka
banyak aplikasi maka akan menjadi sulit untuk mengetahui mengapa proses
umount gagal.
Tanyakan Komputernya!
# fuser -m -u /mnt/usb
Apa yang kita dapatkan dari perintah fuser adalah daftar proses yang masih
menggunakan file sistem. Sekarang kita bisa mengecek dengan perintah "ps
auxw" dan mematikannya. Setelah itu proses umount akan bekerja.
Ada juga solusi untuk Linux untuk dapat langsung mencabutnya (misalnya
disk usb). Linux Mandrake mempunyai fitur yang disebut supermount yang
memberikan hasil yang sama (atau masalah) seperti windows. tetapi tidak
direkomendasikan karena dapat menybabkan ketidakstabilan dan kehilangan
file.
Triknya adalah:
mdir u:
mcopy * u:
mcopy u:\*.
Maksudnya bahwa sda1 (partisi pertama dari disk scsi pertama , penyimpan
usb di mapping ke disk scsi) tidak di mount otomatis pada saat startup (noauto)
dan dapat di mount/umount oleh siapa saja (user). Kolom FS-type juga di set
ke auto jadi kita bisa me mount usb-stick yang berformat vfat atau ext2 dan
file sistem yang benar akan dikenali secara otomatis.
File sistem jaringan atau NFS sangat bagus jika kita ingin melakukan backup
secara terpusat dari direktori home untuk beberapa pengguna. Semua yang kita
butuhkan adalah me mount direktori home dari server pusat dan semua
pengguna akan memiliki direktori home sendiri sendiri pada semua komputer
dalam jaringan. Seting, preferens dan data yang sama di mana-mana. Benar-
benar bagus.
Saat kita tidak terhubung ke jaringan maka direktori home kita tidak ada. Satu
solusi adalah selalu mengkopi semua data (rsync) tetapi ini sangat tidak
konsisten jika kita sangat tidak disiplin. Saya menemukan solusi yang bagus
dengan membuat satu direktori kecil yang berisi setting dan data yang saya
butuhkan pada saat melakukan perjalanan.
Ini solusinya: Buat mount point untuk direktori home (/home) dan mount
otomatis ke direktori home ketika terhubung ke jaringan. bagaimanapun juga
sebelum kita me mount sesuatu buat sebuah softlink untuk pengguna yang
memakai Laptop ke sebuah direktori home yang off-line:
ketika pengguna guido terhubung ke jaringan maka dia akan melihat direktori
home nya yang normal. ketika dia berada di jalan dia akan melihat direktori
/home_nonet/guido sebagai direktorinya.
Di Linux, C biasanya berupa direktori /mnt/win atau yang lain sesuai dengan yang
membuat distro Linux. /mnt/win disebut mount point, yang berhubungan dengan file
harddisk dengan partisi /dev/hda1. Jadi, C di Windows itu juga sejenis mount point
yang berhubungan device (/dev) harddisk.
Jika /mnt/win diganti dengan /C, artinya /C adalah mount point bagi /dev/hda1. Yang
membedakan C di Linux dengan C di Windows, adalah adanya garis miring / di
sebelah kiri C di Linux, dan tidak ada garis miring di Windows. Ini juga berarti, garis
miring / adalah direktori diatas C.
Disket dan CD-ROM biasanya memiliki alamat device di /dev/fd0 dan /dev/hdX. X
adalah hurufa, b, c, atau d sesuai dengan letak CDROM drive. Beberapa direktori di
bawah / yang penting diketahui adalah /home, /boot, /root, /usr, /var, /tmp./home
berisi direktori atau folder untuk setiap user yang terdaftar di sistem Linux.
Misalnya, /home/ign2006 adalah direktori milik user ign2006 dalam distro Linux
Nusantara Anda. /boot berisi file-file kernel untuk booting komputer. /root adalah
direktori user admin (root’s home directory). /bin adalah direktori tempat program-
program dasar Linux untuk semua pengguna, misalnya ls yang artinya melihat isi
direktori. /sbin adalah direktori tempat program-program dasar untuk administrator
atau superuser atau root. /tmp adalah direktori untuk penyimpanan sementara,
misalnya untuk file yang akan dihapus setelah bekerja. /usr berisi hampir seluruh
program Linux tambahan selain yang di /bin dan /sbin. Di bawah /usr juga ada sub-
direktori /bin dan /sbin. Di bawah /usr ini juga terdapat dokumen atau manual tentang
semua program yang ada dalam CD atau harddisk.
/var berisi direktori-direktori yang berhubungan dengan data konfigurasi selain /usr.
Misalnya /var/www untuk meyimpan data aplikasi web. /var/spool untuk menyimpan
data program yang berhubungan user seperti email (/var/spool/mail). /var/log untuk
menyimpan data log atau rekaman apa yang terjadi di sistem. /var/cache untuk
menyimpan data sementara untuk aplikasi proxy (squid), dan lain-lain. /media berisi
Muhammad Furqan. Q. Ts (TI0801029) – S1 Teknik Informatika 9|Page
UAS Sistem Berkas 2010
file atau direktori sebagai mount point alat penyimpanan seperti cdrom dan floppy,
sebagai alternatif dari /mnt. /disks mirip dengan /mnt dan /media yang digunakan oleh
distro tertentu, misalnya Xandros.
4. Kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi dengan komputer (dalam hal ini disk) kita
esok hari. Bisa saja, tiba tiba terjadi failure yang membuat data yang ada dalam disk
berubah, bahkan terhapus. Untuk mengantisipasi ketidakonsistenan data dan
terhapusya data dari disk, maka kita perlu melakukan backup data. Backup adalah
menyalin isi disk kedalam media lain seperti: floppy disc, magnetic tape, optical disk,
external hardisk, dll.
Setelah menyalin disk ke media sementara, maka perlu mengembalikan data tersebut
ke dalam disk. Hal inilah yang dinamakan restore
Sebelum melakukan backup data, kita perlu mengecek kekosistenan data, yaitu
dengan membandingkan data pada struktur direktori dengan data pada blok, lalu
apabila ditemukan kesalahan, maka program tersebut akan mencoba memperbaikinya.
Pengecekan kekonsistenan data inilah yang disebut recovery
Ada 4 jenis backup data, yaitu:
Backup Penuh (Full Backup)
Full backup adalah menyalin semua data termasuk folder ke media lain. Oleh
karena itu, hasil full backup lebih cepat dan mudah saat operasi restore.
Namun pada saat pembuatannya membutuhkan waktu dan ruang yang sangat
besar.
Backup Peningkatan (Incremental Backup)
Incremental backup adalah menyalin semua data yang berubah sejak terakhir
kali melakukan full backup atau differential backup. Incremental backup
disebut juga differential backup
Kelebihan:
Membutuhkan waktu yang lebih singkat.
Jika banyak melakukan incremental backup, maka data yang di backup
semakin kecil ukurannya.
Backup lebih cepat daripada full backup dan membutuhkan tempat
sementara yang lebih kecil daripada yang dibutuhkan oleh full backup.
Kekurangan: Waktu untuk restore sangat lama.
Backup Cermin (Mirror Backup)
Mirror backup sama dengan full backup, tetapi data tidak di padatkan atau
dimampatkan (dengan format .tar, .zip, atau yang lain) dan tidak bisa di
lindungi dengan password. Dapat juga diakses dengan menggunakan tools
seperti Windows Explorer. Mirror backup adalah metode backup yang paling