TINJAUAN PUSTAKA
A. Remaja
1. Definisi Remaja
dimana terjadi pacu tumbuh ( growth spurt ), timbul ciri-ciri seks sekunder,
2 bagian yaitu remaja awal 10-12 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun.
8
Masa remaja, pertumbuhan fisik berlangsung sangat pesat.
Perkembangan seksualitas remaja, ditandai dengan dua ciri yaitu ciri seks
dibedakan atas jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Remaja laki-
adanya mimpi basah yang umumnya terjadi pada usia 10-15 tahun. Hal ini
terjadi akibat organ testis telah mulai memproduksi sperma. Sperma yang
telah dikeluarkan jika kantungnya telah penuh sementara pada remaja putri
pertama ini menandakan bahwa remaja putri sudah siap untuk hamil
dibedakan atas jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Remaja laki-
laki ditandai dengan berubahnya otot-otot tubuh, lengan, dada, paha dan
kaki tumbuh menjadi kuat. Di sekitar daerah alat kelamin tumbuh rambut
yang mulanya hanya sedikit dan halus berwarna terang lalu menjadi gelap
lebih kasar dan agak kering, juga tumbuh bulu pada betis dan dada. Terjadi
perubahan suara, kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori meluas sedangkan
pada remaja putri ditandai dengan membesarnya pinggul, buah dada dan
ketiak, lengan dan kaki serta kulit wajah. Terjadinya perubahan suara dari
9
lebih aktif, kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori bertambah besar (Al-
Mighwar, 2006).
yaitu suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi, sebagai akibat dari
perubahan fisik dan kelenjar. Emosi remaja yang sangat kuat, tidak
terkendali dan tampak irasional pada umumnya dari tahun ke tahun terjadi
dengan lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya belum pernah ada
dan harus menyesuaikan dengan orang dewasa diluar lingkungan keluarga
dan sekolah. Untuk mencapai tujuan dari pola sosialisasi dewasa, remaja
10
dukungan dan penolakan sosial serta nilai-nilai baru dalam seleksi
moral. Salah satu tugas perkembangan penting yang harus dikuasai remaja
mau membentuk perilakunya agar sesuai dengan harapan sosial tanpa terus
menyadari sifat-sifat yang baik dan yang buruk mereka juga menilai sifat-
sifat ini sesuai dengan sifat teman-teman mereka. Remaja sadar akan peran
11
masa remaja sebagai usia bermasalah dan masa remaja sebagai masa
mencari identitas.
terputus atau berubah dari apa yang terjadi sebelumnya, tetapi peralihan
pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan datang. Anak beralih dari
dan sikap baru untuk menggantikan perilaku dan sikap yang sudah
maupun anak perempuan. Terdapat dua alasan bagi kesulitan itu, yaitu :
12
sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya sendiri, menolak bantuan
tuntutan yang diajukan kepadanya, justru pada saat semua tenaganya telah
1999).
Ciri masa remaja yang terakhir adalah masa remaja sebagai masa
penyesuaian diri dengan standar kelompok adalah jauh lebih penting bagi
anak yang lebih besar daripada individualitas. Anak yang lebih besar ingin
1999).
B. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang
13
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan
(Notoatmodjo, 2007).
atau bertingkah laku yang sehat, bertanggung jawab serta tahu apa yang
seksualnya.
2. Tingkatan Pengetahuan
mengingat kembali ( recall ) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
pengetahuan yang paling rendah, ini berarti remaja dapat mengingat suatu
materi tentang hubungan seksual pranikah. Memahami merupakan
14
dapat memahami suatu materi tentang hubungan seksual pranikah yang
suatu materi tentang hubungan seksual pranikah yang telah dipelajari pada
situasi atau kondisi riil, sedangkan analisis adalah sutu kemampuan untuk
tetapi masih didalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya
satu sama lain. Ini berarti remaja mampu untuk menganalisa materi
baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Hal ini berarti remaja
15
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
tentang hubungan seksual pranikah, karena setiap budaya yang baru akan
disaring sesuai tidak dengan budaya yang ada dan agama yang dianut.
16
Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita
(Notoatmodjo, 2007).
seks diluar pernikahan adalah hubungan seks yang dilakukan oleh dua
orang yang tidak ingin hidup bersama dalam perkawinan atau keluarga
(Tukan,1990).
berpelukan, cium kering, cium basah, meraba bagian tubuh, petting , oral
17
2. Bentuk-bentuk Perilaku Seksual Pranikah
(Hurlock, 1999).
Perilaku ini biasanya memuncak pada saat individu mulai memasuki usia
dengan teman sebaya sejenis kelamin, tetapi sebagian dari mereka juga
melakukan masturbasi secara mutual dengan pacarnya (Hurlock, 1999).
18
Bentuk perilaku seksual yang terakhir adalah heteroseksual,
dimana bentuk perilaku seksual ini meningkat pada saat anak perempuan
yang muncul pada individu serta mulai diarahkan pada lawan jenisnya.
sentuhan pipi dengan pipi dan pipi dengan bibir. Dampak dari cium pipi
tertentu dan bersifat sekilas, selain itu juga dapat menimbulkan keinginan
19
untuk melanjutkan ke bentuk aktifitas seksual lainnya yang lebih dapat
kontrol diri dan akal sehat akibatnya bisa melakukan aktifitas seksual
Dampak dari petting yaitu timbulnya ketagihan dan lebih jauhnya adalah
kehamilan karena cairan pertama yang keluar pada saat terangsang pada
dengan adanya sanksi moral atau agama, bagi laki-laki mungkin dapat
20
memuaskan kebutuhan seksual sedangkan bagi wanita bisa menyebabkan
kemandulan akibat aborsi, resiko terkena PMS atau HIV, sanksi sosial,
masa depan (terpaksa drop out sekolah), merusak nama baik pribadi dan
21
Peningkatan hasrat seksual ini membutuhkan penyaluran dalam bentuk
(Sarwono, 2003).
berkembang lebih jauh kepada tingkah laku yang lain seperti berciuman
dan masturbasi. Remaja yang tidak dapat menahan diri akan terdapat
media massa dengan adanya teknologi canggih (video cassette, foto copy,
satellite palapa, dan lain-lain) menjadi tidak terbendung lagi. Remaja yang
sedang dalam periode ingin tahu dan ingin mencoba, akan meniru apa
yang dilihat atau didengarnya dari media massa, khususnya karena mereka
22
pada umumnya belum pernah mengetahui masalah seksual secara lengkap
resiko kesehatan bagi ibu dan anaknya. Salah satu faktor yang penting
dalam kehamilan adalah umur ibu waktu hamil. Usia remaja (dibawah 20
23
tubuh ibu sendiri masih dalam masa pertumbuhan, organ-organ reproduksi
masih belum matang. Bayi yang dilahirkan oleh ibu remaja cenderung
memiliki berat badan lebih rendah dan kematian pada bayi (Santrock,
2003).
genitalia traumatis, suatu saluran atau hubungan antara genital dan saluran
kencing atau saluran pencernaan yang secara normal tidak ada (Santrock,
2003).
penglihatan, merusak otak dan hati, dapat menular pada bayi, dapat
24
ada yang tidak bisa disembuhkan. Beberapa penyakit menular seksual
(Santrock, 2003).
virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) didalam tubuh. Virus HIV ini
hidup didalam 4 cairan tubuh manusia yaitu cairan darah, cairan sperma,
cairan vagina, dan air susu ibu. Kebanyakan remaja yang terinfeksi HIV
tidak akan sakit sampai mereka dewasa karena waktu laten yang terjadi
25
D. Kerangka Teori
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan :
1. Tingkat pendidikan: jenis
Tingkat pengetahuan
pendidikan
remaja
2. Informasi
3. Budaya
4. Pengalaman
Faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku seksual :
1. Perubahan hormonal
Hubungan Seksual
2. Penundaan usia perkawinan
Pranikah
3. Norma-norma di masyarakat
4. Penyebaran informasi melalui
media massa
5. Tabu – Larangan
6. Pergaulan yang makin bebas
E. Kerangka Konsep
Tingkat pengetahuan
26
F. Variabel Penelitian
G. Hipotesis Penelitian
diajukan adalah :
Demak.
27