Anda di halaman 1dari 5

BULETIN IPT, NO.2 VOL.

II

JUNI/JULI 1996

ISSN 0854-4700

BEBERAPA PENGETAHUAN DASAR MENGENAI MESINDIESEL

Hadian Permana Papiptek-LIPI

Abstract

The theme of this writing contains the basics' knowledge of diesel engine, that is being written as the first step to research and development of diesel engines at R&D Center TELlMEK-LiPI.

This writing begins with the comparison between the conventional engine (gasoline) and the diesel engine. The different of the work principle shows some of advantage and disadvantage of the diesel engine compared to conventional engine. In addition to that, in this writing will be discussed the two combustion systems of the diesel engine. The first system is direct injection (01), whereby the fuel is injected directly in the combustion room, and the other system is indirect injection (101). whereby the fuel is injected outside the combustion room.

At the end of this writing, the flow out emission that is produced by the diesel engine will be described.

Intisari

Tema tulisan ini, seperti bisa dilihat dari judulnya, adalah merupakan dasar-dasar pengetahuan mengenai mesin diesel, yang sengaja diangkat sebagai langkah awal daripada penelitian dan pengembangan mesin diesel di Puslitbang TELIMEKL1PI.

Tulisan ini diawali dengan perbandingan prinsip kerja antara mesin (gasoline) dengan mesin diesel. Prinsip kerja yang berbeda ini memperlihatkan beberapa kelebihan dan kekurangan pada mesin diesel dibandingkan mesin konventional. Selain itu juga terdapat dua cara pada sistirn pembakaran mesin diesel, yaitu sistim direct injection (01), dimana bahan bakardikabutkan langsung di ruang bakar, dan sistim indirect injection (IDI), dimana pengabutan bahan bakar terjadi di luar ruang bakar.

"I Korespondensl Hadian Permana adalah Peneliti pada Pusat Analisa Perkembangan IImu Pengetahuan dan Teknologi LlPI, Widva Graha, JI. Gatot Subroto 10, Jakarta Selatan.

Pada akhir tulisan ini diqambarkan: mengenai emisigas buang yang dihasilkan mesin diesel.

Pendahuluan

Dunia otomotif di Indonesia dewasaini berkembang dengan pesatnya. Sejalan dengan itu teknologi di dalam industri di bidang ini, baik industri otomotifitu sendiri maupun industri-industri pendukungnya, kian hari semakin canggih sa]a. Tetapi sangatlah disayangkan jika kecanggihan teknologi ini tidak dibarengi dengan perkembangan kemampuan Sumber Daya Manusianya, karena alih teknologi yang diberikan oleh para principal sampai saat ini boleh dibilang hanya berupa hasil teknologinya saia, bukan teknologi itu sendiri.

Salah satu program unggulan L1PI, yaitupenelitian dan pengembangan dalam bidang otomotif dan transportasi adalah merupakan suatu respons terhadap hal terse but di atas. Dalam tahap awal program ini L1PI khusus menangani masalah 'engine', karena dalam hal inilah lndonesia masih sangatjauh tertinggal.

Tema yang diangkat penulis pada kesempatan ini berupa dasar-dasar mengenai mesin diesel yang dimaksudkan untuk rnernperkenalkan kepada pembaca apa sebenarnya mesin diesel itu, bagaiman prinsip kerjanya dan sebagainya.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.

Perbedaan antara mesin Otto dan mesin Oiesel

Mesin Otto

Penyiapan bahan bakar pada mesin Otto terjadi di luar silinder, apakah dengan bantuan Karburator atau dengan sistim injeksi ke dalam intake manifold. Pada pembentukkan campuran hal-hal berikut ini harus terpenuhi:

• Terjadi pembentukkan gas campuran bahan bakar udara.

25

BULETIN IPT, NO.2 VOL. II

JUNI/JULI 1996

ISSN 0854-4700

Oasis bahan bakaryang tepst untuk perbandingan udara yang diinginkan, sesuai dengan yang dibutuhkan berdasar pada terjadinya pembakaran, prestasi mesin, keekonomisan dan emisi gas buang.

Pengukuran jumlah campuran dengan katup ttnrottet valve) untuk meregulasi prestasi mesin (Kontrol kuantitas).

Gambar 1: Skema mesin Otto dengan sistim irijeksi.

Mesin Diesel

Clr l-c iri pad a proses mesin diesel adalah pemampatan udara, injeksi bahan bakar langsung ke dalam silinder. penyalaan sendiri dan kontrol kualitas. Untuk injeksi, pembentukkan campuran,

Gambar 2: Skema mesin diesel dengan ruang beker samping.

26

penyalaan dan pembakaran pada mesin diesel berputarantinggi hanya tersedia satu jangka waktu yang sangat pendek sampai pada besaran millisecond.

Pada mesin diesel bahan bakar diinjeksi langsung ke dalam ruang bakar melalui nozzle kira-kira pada akhir pemampatan udara. Prestasi mesin dikontrol melalui jumlah bahan bakar yang diinjeksikan. Besarnya tekanan pada saluran ke nozzle pada saat injeksi tergantung dari konstruksi pompa injeksi dan beban mesin yaitu antara 150 sampaidengan 1000 bar.

Pada tabel di bawah ini secara garis besar dapat kita Ii hat cirl-ciri yang membedakan antara mesin Otto mesin Diesel.

Mesin Otto Mesin Diesel
1. Pernarnpatan Campur an Udara
2. Keadaan campuran homogen inhorno qon
3. Penvalaan Luos Scndiri
4. Kontrol Ku antitas Kualitas Cara Pembakaran

Bentuk ruang .bakar dan !okasi penempatan alat injeksi menentukan cara pembakaran. Karena itu cara pernbakarandapat dibedakan menu rut ciri-eiri ini. Pembakaran dapat dibedakan dalam dua eara yaitu:

- indirect injection (101)

- direct injection (01)

1. Indirect Injection (lDI)

Gambar 3 memperlihatkan satu susunan yang khas dengan letak ruang sam ping yang eksentris. Satu atau beberapa saluran menghubungkan antara ruang samping dan ruang bakar utama. Pada saat piston bergerak naik di dalam ruang samping, dimana volumenya mencapai 25 s/o 40% dari volume kompresi, terjadi aliran udara yang sangat cepat yang mengaktifkan pembentukan campuran udara dan bahan bakar. Penyalaan terjadi dengan sendirinya karena dinding rua ng samping yang panas. Setelah terjadi pembakaran,sebagian besar dari campuran pekat yang terbentuk di dalam ruang sartJping tertiup ke dalam ruang bakar utama dan disana tercampur dengan udara. Kecepatan tiupan yang tinggi menghasilkan pencampuran yang cepat dan efektif dalam fase pembakaran ke 2.

BULETIN IPT, NO.2 VOL. II

JUNI/JULI 1996

ISSN 0854-4700

Gsmbar 3: Sistim indirect injection (IDI).

2. Oirect Injection (01)

Gambar 4 memperlihatkan satu bentuk ruang bakar dengan sistim 01. Oi sini digunakan satu coakkan di dalam piston dengan garis tengah yang Iebih keci!. Pembentukkari campuran didukung oleh perputaran udara yang terjadi pada saat tak menghisap melalui saluran masuk (intake manifold) yang berbentuk khusus (Gambar 5).

Gambar 4: Sistim direct injection (On.

Gambar 5: Saluran mas uk dengan perputaran udara.

Perbandingan 101 - -01

Bentuk ruang bakar dengan ruang sam ping memiliki kelebihan pada suara pembakaran yang hal us. Penyebabnya adalah penyalaan yang cepat (dinding ruangan yang panas) dan campuran yang pekat di dalam ruang samping pad a awal pembakaran. Sistim ini memperlihatkan perubahan tekanan yang landai pada sa at pembakaran. Walaupun perbandingan kompressi lebih tinggi, tetapi tekanan tertinqqinva lebih rendah daripada sistim 01. Waktu penyalaan yang cepat dan pembentukkan campuran yang sangat intensif menyebabkan slstlrn ini s~nga~ cocok untuk mesin kendaraan dengan putaran tinqqi di atas 3500 putaran/menit. Melalui pembentukkan carnpuran yang intensif batas terbentuknya debu bisa diturunkan sampai mendekati A= 1.

Kekurangan pada sistim 101 adalah 'Kehitangan' pada saat campuran mengalir antara kedua ruang~n tersebut, sehingga kebutuhan bahan bakar lebih ting9i sekitar 5 sampai 10% dibandingkan denqan sistirn 01.

bar p 60 injection

-JO -20 -TO OJ

a.

Gambar 6: Kurva tekanan di da/am sifinder pada sistim 0/ dan 10/.

27

BULETIN IPT, NO.2 VOL. II

JUNI/JULI 1996

ISSN 0854-4700

Gas Buang

Garnbar 7 memperlihatkan ketergantungan konsentrasi gas berbahaya dari perbandingan udara untuk sebuah mesin diesel dengan sistim 01.

...-_--.-- __ --,- T"""""'" __ -,- __ --,O,IS

9 -;;r

1500
0
(J ppm
(J
=, 1000
"
0
Z
I
s:
0
E
.2-
c
0
'51
0
a:l
0, ,

2

3

5

Gambar 7: Emisi gas berbahaya terqentunq pada ), pada sistim DI.

1. Carbonmonoxid (CO)

Bagian Carbonmonoxid dalam gas buang mesin diesel secara keseluruhan sangat rendah dan naik hanya pada saat mendekati batas debu. Karena mesin dieselsecara keseluruhan bekerja pada per-

. bandingan campuran miskin, maka tersediacukup oksigen untuk oksidasi Carbonmonoxid.

2. Hidrocarbon (HC)

Bagian Hidrocarbon bisa terjadi karena daerah campuran yang sangat miskin, yang pada suhu rendah tidakbereaksi secara cepat. Secara keseluruhan emisi Hidrocarbon mesin diesel pads perbandingan udara tinggi juga sangat rendah.

3. Nitricoxides (NOx)

Oibanding mesin Otto NOx-maximum lebih rendah dan semakin rendah pada perbandingan udara yang Jebih tinggi.

4. Debu

Oebu muncul dari pem bakaran yang tidak sempurna atau terjadi pada daerah yang miskin oksigen. Terjadinya debu ini biasanya karena pemecahan rantai atom C secara thermis dari molekul-molekul bahan bakaryang berat molekulnya lebih dari 300.

Pada sistim tDI karena pencampuran yang sangat intensifselama pembakaran menunjukkan emisi CO yang lebih rendah dibanding sistirn DI (Gam bar 8).

28

1500,- "---,-VoI- I

ppm I

I I

8

-----

Il1dlr~c~ II1JetC~~ __ -

_--

-- _ .....

" 5

o 1

2 3

Perbandlngan udara A

6

Gambar 8: Konsentrasi CO pada mesin diesel.

Karena pencampuran yang intensif ini pertama memungkinkan pertukaran campuran yang lebih kuat. selain itu pembakaran bisa diperlambat sehingga dengan demikian terjadi pada niveu suhu yang lebih rendah. Keduanya menyebabkan pembentukan NOx yang lebih rendah pada sistim 101 (Garnbar 9).

ppm
~ 1000

'l:;
,g dlrec'lnJed/on
~
<: 500
,.'2 --- v 8-
0 Indlrec' III}eCI/OII- - - __
I 2 3 I. 5 6 Garnbnr 9: Konsentrasi NOx pads mesin diesel.

Kesimpulan

Keputusan untuk memilih sistim mana yang akan digunakan tergantung daripada untuk kebutuhan apa mesin yang akan dibuat tersebut. Untuk kebutuhan akan daya yang tinggi pada putaran mesin rendah, seperti Gensel. mesin Kapal atau kendaraan angkutan, sebaiknya menggunakan sistim direct injection. Sedangkan untuk kebutuhan yang febih daripada di atas, seperti kendaraan angkutan penu mpang, dimana tingkat kenyamanan lebih dipentingkan, tidak ada pifihan lain untuk me sin die sel selain si stirn indirect injection.

Trend dalam permesinan dewasa ini adalah mengem ba ng ka n mesi n yang 'ra mah terhada p lingkungan'. Memang kalau kita lihat pencemaran lingkungan dimana-mana seperti hampir tidak terkendali. Dipandang dari sudut ini, maka dapat ditarik kesimpufan, bahwa mesin diesel memiliki

BULETIN IPT, NO.2 VOL. II

JUNI/JULI 1996

ISSN 0854-4700

masa depan yang lebih cerah dibanding mesin Otto. Terutama mesin diesel dengan sistim indirect injection.

Literatur

,_ Design and Applications in Diesel Engineering edited by Sam Haddad and Neil Watson Ellis

Horwood Series ENGINEERING SCIENCE, 1984.

2. Kraftfahrtechnisches Taschenbuch, BOSCH 21.

Auflage, Duesseldorf: VDI-Verl., 1991.

3. Verbrennungsmotoren, Vorlesungsumdruck Unlv.-Prof. Dr. Techn. F. Pischinger Lehrstuhl fuer angewandte Thermodynamik. RWTH-Aachen, 1989.

29

Anda mungkin juga menyukai