NIM : 0801120140
Mata Kuliah : Politik dan Pemerintahan Amerika Latin
Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional
Dosen Pembimbing : Yessi Olivia, S.IP, M. Intel. Rel
Tulisan ini berbentuk Summary dari buku Modern Latin America, Sixth Edition
chapter 1 yang di tulis oleh Thomas E. Skidmore dan Peter H. Smith yang
diterbitkan oleh Oxford University Press, New York pada tahun 2005.
menakjubkan dari Suku Maya, Aztec, dan Inca. Suku Maya sendiri telah
Guetamala saat ini. Peradaban yang dihasilkan oleh Suku Maya tidak
Maya yang gemilang ini tidak bertahan dalam waktu yang lama.
yang lebih tinggi. Secara umum startifikasi suku Aztec terbagi menjadi
dua lapisan, yaitu lapisan bawah yang diduduki oleh kaum budak dan
sepanjang pegunungan Andes, dari utara Ekuador melalui Peru sampai selatan Chili, dan
juga daerah pedalaman. Dibandingkan dengan suku Maya dan Aztec, suku Inca
diorganisasikan dengan sangat rapat, adanya kedisiplinan birokrasi yang tinggi, dengan
para pejabat lokal ditingkat bawah dan penguasa tunggal tertinggi pada tingkat atas.
wilayah kekaisarannya.
Selain itu, suku Inca juga ahli dalam hal perencanaan pembangunan, seperti
pembangunan sistem jalan yang luas (untuk manusia dan hewan transit, karena mereka
tidak menggunakan roda), sistem irigasi, dan sistem pertanian yang bertingkat-tingkat di
sisi gunung, dan juga unggul dalam desain tekstil dan dalam bidang pengobatan.
Skidmore dan Smith mengemukakan bahwa maraknya ekspansi
Kristen.
Akan tetapi, ekspedisi menuju Dunia Baru atau Amerika untuk kali ini
tinggi.
Ketika Cortés dan Pizzaro tiba di Dunia Baru, dalam waktu yang
Meksiko hanya berjumlah 550 orang, tetapi mereka didukung oleh perlengkapan dan
persenjataan, kuda, organisasi, dan rasa percaya diri untuk tetap melakukan serangan
yang jauh lebih modern dan terorganisir daripada lawan yang dihadapi. Selain itu, mereka
juga mendapatkan dukungan pasukan dan taktik militer dari suku yang tengah berselisih
dengan suku Aztec yaitu Tlaxcalans. Hal yang serupa juga dialami oleh Pizzarro dalam
upayanya menaklukan kerajaan Inca. Penaklukan dua kerajaan tersebut oleh Cortés dan
untuk memonopoli ke akses kekayaan yang ditemukan di Dunia Baru ini, yaitu emas dan
perak. Pada masa itu, kekaisaran Spanyol menganut struktur ekonomi merkantilis yang
menjadikan emas dan perak sebagai tolak ukur kekuatan dan prestise suatu negara. Agar
yang cukup drastis sebagai akibat dari kerja paksa maupun penindasan-penidasan lainnya
koloni Spanyol melakukan impor budak dari Afrika. Sehingga pada masa kolonialisasi
Spanyol terdapat pembagian masyarakat ke dalam tiga kelompok etnis, yaitu Indian,
Eropa, dan Afrika. Dari ketiga komponen etnis tersebut, bangsa Eropa lah yang
menduduki posisi tertinggi dalam sistem stratifikasi sosial, sementara Indian dan Afrika
cenderung mengarah kepada konflik. Salah satunya adalah terjadinya persaingan antara
warga kulit putih lahir yang di Spanyol (peninsulares) dan warga kulit putih yang lahir di
Dunia Baru (kreol). Hal ini disebabkan oleh jumlah laki-laki yang lebih mendominasi
daripada wanita dalam diaspora bangsa Spanyol di daerah koloni. Kondisi ini pada
akhirnya menciptakan persaingan yang ketat diantara wanita Spanyol dan menuntun
terjadinya perkawinan campuran antara orang Spanyol dan Indian. Konflik antara
peninsulares dan kreol ini, pada akhirnya membentuk perjuangan yang mengarah pada
cukup signifikan. Menurut Skidmore dan Smith, hal ini disebabkan oleh mulai
menurunnya kekuatan Spanyol, setelah mengalami kekalahan dari armada Inggris pada
tahun 1588, dan berbagai masalah internal lainnya. Perubahan yang dapat dirasakan di
daerah koloni adalah kreol mulai mengambil alih peran aktif dalam sektor-sektor kunci
ekonomi, seperti pertambangan dan perdagangan. Selain itu, mereka juga banyak
menempati posisi penting dalam politik, terutama pada tinigkat lokal dan regional, seperti
Dewan Kota. Namun untuk posisi teratas masih ditempati oleh peninsulares.
kolonialisasi di Amerika Latin. Akan tetapi sejarah koloni Portugis jauh berbeda dengan
koloni Spanyol di Amerika. Perjanjian Tordesillas pada tahun 1494 antara Spanyol dan
Portugis memberikan Portugis wilayah sebelah timur Amerika Selatan (garis pemisah
hampir tidak dapat tepat di wilayah yang tidak diketahui), dan pada tahun 1500 Kapten
laut Portugis, Pedro Alvares Cabral menemukan Brasil, dan menyatakan bahwa wilayah
Ada beberapa perbedaan yang mendasar antara Spanyol dan Potugis dalam
melakukan eksplorasi di Dunia Baru. Pertama, Portugis tidak menemui adanya peradaban
pribumi di Brasil, seperti peradaban Aztec dan Inca yang ditemui oleh Spanyol. Kedua,
Portugis tidak menemukan adanya jejak perak atau emas. Sehingga bagi Portugis sendiri,
Brasil lebih memberikan kontribusi dari sektor pertanian daripada pertambangan dalam
kegiatan ekonomi negara induknya. Selain itu, Portugis tidak meggembangkan jaringan
birokrasi, seperti yang dilakukan oleh Spanyol di daerah koloninya yang bertujuan untuk
Selama akhir abad keenam belas dan awal abad ketujuh belas, para pemilik tanah
mengembangkan industri gula yang menguntungkan di Timur Laut Brasil. Akan tetapi,
mereka menemui kendala berupa kelangkaan sumber daya manusia yang akan
diperkejakan sebagai budak. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka Portugis mulai
mengimpor budak dari Afrika. Akibatnya, terjadi percampuran etnis antara penduduk
pribumi, Afrika, dan Eropa. Dari ketiga etnis tersebut, bangsa Eropa tetap menduduki