Penelitian dewasa ini berarti pencarian teori, pengujian teori, atau pemecahan
suatu masalah. Menurut Marzuki, penelitian adalah suatu usaha untuk
mengumpulkan, mencari dan menganalisis fakta-fakta suatu masalah. Sehingga
enelitian merupakan upaya untuk mencari jawaban atas permasalahan-permasalahan
yang dilakukan secara sistematis, menurut penalaran manusia dan didukung data
empirik, sehingga dapat diperoleh kebenaran objektif (kebenaran ilmiah). Sedangkan
penelitian dalam pendidikan seni rupa merupakan penelitian yang dilakukan dalam
lingkup pendidikan khususnya pendidikan kesenirupaan.
Konsep
Istilah konsep dalam kegiatan penelitian lazim digunakan oleh peneliti untuk
mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu, ide atau makna tertentu, dengan
menggunakan sebuah kata atau lebih atau symbol tertentu. Konsep adalah istilah yang
terdiri dari satu kata atau sederetan kata yang menggambarkan dan menjelaskan ide
tertentu yang secara langsung dapat diamati. Konsep mutlak ditegaskan dalam
kegiatan penelitian dan disesuaikan dengan pendekatan atau bidan yang secara khusus
melingkupinya.
Konsep dalam penelitian seni rupa misalnya; istilah membentuk dalam seni
rupa dideskripsikan sejelas mungkin, sehingga tidak terjadi kesalahan pengertian dan
mengakibatkan putusnya komunikasi dengan pembacanya. Pembaca harus
mempunyai pemahaman yang sama dengan peneliti bahwa yang dimaksud dengan
“membentuk” adalah membuat atau berkarya patung yang dapat diwujudkan melalui
teknik-teknik membutsir, kontruksi, cukil dan cetak.
Hipotesis
Contoh hipotesis nol (Ho) ; Tidak ada perbedaan kreatifitas antara anak yang
diberi keleluasaan dengan anak yang dikekang dalam keluarga.
Contoh hipotesis alternative (Ha) ; Ada perbedaan kreativitas antara anak yang diberi
keleluasaan dengan anak yang dikekang dalam keluarga atau Kreativitas anak yang
diberi keleluasaan lebih tinggi daripada kreativitas anak yang dikekang (hubungan
positif) ; atau kreativitas anak yang dikekang lebih tinggi daripada kreativitas anak
yang diberi keleluasaan (hubungan negatif).
Penelitian Deskriptif
Misalnya; Studi mengenai minat siswa terhadap pendidikan seni budaya pada
suatu daerah pada tahun pelajaran 2008.
Penelitian Historis
Kata sejarah atau historis adalah gambaran secara kritis seluruh kebenaran
kejadian atau fakta masa lampau. Berarti penelitian sejarah (historis) adalah penelitian
yang berusaha merekonstruksi kejadian masa lalu dengan syarat sistematis, objektif
dan akurat.
Penelitian Perkembangan
Penelitian Korelasional
Contoh penelitian dalam bidang pembelajaran seni rupa : Studi korelasi antara
tes bakat dengan keberhasilan belajar mahasiswa Jurusan Seni Rupa; Studi korelasi
antara pola asuh dengan kreativitas seseorang; Studi komparasi hubungan antara skor
SPMB dengan IP komulatif mahasisw Jurusan Seni Rupa Angkatan 2005 dan
Angkatan 2006.
Bila kita melakukan penelitian yang terinci tentang seseorang atau sesuatu unit
selama selama kurun waktu tertentu, disebut dengan studi kasus. Contoh penelitian
Studi kasus dalam kaitannya dengan pendidikan seni rupa, factor yang mempengaruhi
malasnya siswa dalam menghadapi pelajaran seni budaya; Kecenderungan mahasiswa
jurusan seni rupa dalam mengikuti mata kuliah teori.
Penelitian Tindakan
2. Judul penelitian “ Korelasi Antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa
SMP Negeri 2 Jepara” Rumusan masalah “ adakah korelasi antara motivasi
belajar dengan hasil belajar siswa SMP Negeri 2 Jepara?”
Contoh-contoh dalam permasalahan penelitian pendidikan seni rupa dan seni rupa:
Bagaimana dan dari manakah data penelitian dapat diperoleh? Dalam hal ini
peneliti harus menetapkan variable penelitiannya, yaitu : hubungan antara pemberian
tugas-tugas menggambar perspektif dengan ketidaksenangan murid terhadap mata
pelajaran seni rupa atau dapat di rumuskan sebagai berikut :
Selain para murid kelas satu dan guru seni rupanya, kiranya orang tua murid
tersebut dapat pula memberikan informasi mengenai kondisi anak-anaknya yang
dikenai tugas menggambar perspektif dan ketidaksenangannya terhadap mata
pelajaran seni rupa.
Dalam kasus diatas, subjek penelitiannya adalah “murid kelas satu SMA”
artinya subjek penelitian tersebut meliputi seluruh murid kelas satu SMA tanpa
kecuali. Dalam kondisi subjek yang demikian banyak, penelitian sulit dilaksanakan
karena keterbatasan-keterbatasan dana dan waktu. Oleh karena itu populasi penelitian
perlu dibatasi, misalnya dengan menambahkan atribut tertentu pada subjek
penelitiannya. Contoh-contoh : murid kelas satu SMA di Kota Semarang, murid kelas
satu SMA di Kota Semarang lahir di Jawa dan berjenis kelamin laki-laki, murid kelas
satu SMA di Kota Semarang lahir di Jawa dan berjenis kelamin laki-laki berpostur
tubuh tinggi, dan sebagainya.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Ismiyanto, PC. S., M. Pd. 2003. Metode Penelitian. Bahan Ajar Tertulis Jurusan Seni
Rupa Universitas Negeri Semarang.
Waridah, Siti Q. 1999. Sosiologi 2 Untuk Kelas 3SMU. Jakarta: Bumi Aksara.