Anda di halaman 1dari 10

PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH (CRUSHER)

Dr.-Ing Mohamad Yamin *), Dita Satyadarma, ST., MT*), Pulungan Naipospos**)
E-mail : mohay@staff.gunadarma.ac.id

*)
Dosen Teknik Mesin Universitas Gunadarma
**)
Alumni Teknik Mesin Universitas Gunadarma
Center for Automotive Research Universitas Gunadarma
Abstraksi
Permasalahan sampah telah menjadi polemik yang dapat mengganggu
kelangsungan hidup mahluk. Mesin pencacah yang dirancang ini hendaknya mampu
mengurangi permasalahan sampah tersebut. Mesin pencacah ini berfungsi untuk
mencacah sampah khususnya sampah organik dan digerakkan oleh motor. Dalam
perancangan ini perlu dilakukan suatu analisis untuk memastikan hasil perancangan
dapat digunakan. Bila dahulu proses perancangan dilakukan suatu mesin dilakukan
dengan cara “trial and error “ hingga diperoleh hasil yang optimal, maka sekarang ini
rancang bangun mesin dilakukan dengan proses komputerisasi dalam hal ini dengan
menggunakan software catia dan proses simulasinya dengan software nastran. Setelah
proses analisis dilakukan maka didapatkan tegangan Von Mises maksimum sebesar 1,15
x 108 N/m2 untuk rangka dudukan mesin pencacah. Sedangkan analisis pada poros
pencacah didapatkan tegangan Von Mises maksimum sebesar 1,46 x 108 N/m2. Dengan
demikian hasil analisa yang didapat masih berada diatas batas tegangan luluh yang
diijinkan dari material tersebut.
Kata Kunci: Sampah, Proses, Pencacah, CATIA V5, NASTRAN

I Pendahuluan untuk mengatakan bahwa kita bisa


Dari masa ke masa, negeri ini menemukan suatu tempat di negeri ini di
selalu ingin mengubah dirinya untuk mana tidak tampak sampah-sampah yang
menjadi lebih bersih dan indah. Akan berserakan. Kalaupun kita bisa
tetapi, keseriusan ini hanya ditanggapi oleh menemukannya, barangkali tempat-
segelintir orang saja. Sebagian besar pihak tempat tersebut adalah kawasan-
merasa tidak peduli akan persoalan ini. kawasan mewah atau tempat-tempat
Mereka hanya sibuk dengan apa yang yang belum pernah sama sekali terjamah
harus mereka kerjakan sehari-hari. Mereka oleh tangan manusia. Pengolahan dan
tidak mau menemukan inovasi-inovasi baru pengelolaan sampah hendaknya
untuk membuat negeri ini menjadi lebih menerapkan proses-proses, seperti
bersih dan indah. Kita hampir mustahil Reduce (mengurangi), Reuse
(menggunakan kembali), Recycle dilaksanakan dibawah variasi kondisi
(mendaur ulang), Replace (mengganti yang sangat luas sehingga pengelasan
barang berpotensi sampah ke arah bahan sangat penting dalam proses pembuatan
recycle). Untuk menunjang langkah rancangan (manufacturing).
tersebut maka dibuat suatu perancangan 2.2 Elemen Mesin
mesin untuk mengolah sampah. Elemen mesin merupakan
Permasalahan mengenai pengolahan perangkat penting dalam suatu konstruksi
sampah telah menunjang timbulnya permesinan. Dalam sebuah konstruksi
banyak inovasi-inovasi teknologi yang mesin tersebut setiap elemen mesin
bertujuan untuk mengurangi pencemaran mempunyai hubungan yang saling terkait
lingkungan. Pengolahan sampah ini sehingga konstruksi mesin yang dibangun
dimaksudkan untuk memproses sampah dapat bekerja.
menjadi sesuatu yang dapat bermanfaat 2.3 Pasak dan Poros
dan mengurangi dampak buruk terhadap Pasak dan poros merupakan
lingkungan. bagian elemen mesin yang berhubungan
II Landasan Teori erat dan terdapat dalam satu komponen.
2.1 Proses Produksi [1] 2.3.1 Pasak [2]
Dalam setiap perancangan Pasak adalah suatu elemen mesin
konstruksi mesin, banyak proses yang digunakan untuk meneruskan daya
pengerjaan yang dilakukan sehingga dalam bentuk putaran dari satu elemen
tercipta suatu konstruksi maupun elemen terhadap elemen mesin yang lain. Daya
mesin yang dapat digunakan sebagaimana yang diteruskan tersebut ditimbulkan
kegunaannya. oleh beberapa gaya tangensial dan
2.1.1 Proses Pemotongan momen torsi atau momen puntir resultan
Proses ini dilakukan untuk yang terdapat pada pasak sehingga
memotong bagian-bagian tertentu yang ditransfer ke berbagai elemen mesin
dibutuhkan dalam manufacturing. Proses yang terhubung pada pasak tersebut.
ini dilakukan pada saat pengerjaan bagian- 2.3.2 Poros [2]
bagian tertentu dari konstruksi mesin yang Poros merupakan salah satu
dibangun. bagian yang terpenting dari setiap mesin.
2.1.2 Proses Pengelasan. Hampir semua mesin meneruskan tenaga
Proses pengelasan adalah proses atau daya bersama-sama dengan
penyambungan antara dua material atau putaran. Peranan utama dalam transmisi
lebih (biasanya logam) secara permanen seperti itu dipegang oleh poros. Poros
melalui fusi yang diakibatkan oleh merupakan bagian stasioner yang
kombinasi dari temperature, tekanan, dan berputar, biasanya berpenampang bulat,
kondisi metalurgi. Pengelasan dapat dapat dimana terpasang elemen-elemen mesin
seperti roda gigi, puli, roda gila, engkol, gigi diubah-ubah dengan merubah jarak
jentera, dan elemen pemindah daya sumbunya.
lainnya. 5.Sedikit penyetelan atas jarak sumbu
2.4 Puli dan Sabuk [3] biasanya diperlukan sewaktu sabuk
Jarak yang jauh antara dua buah sedang dipakai.
poros seringkali tidak memungkinkan 6.Dengan menggunakan puli yang
transmisi langsung dengan roda gigi. bertingkat, suatu alat pengubah
Dalam hal demikian, cara transmisi putaran perbandingan kecepatan yang
atau daya yang lain dapat diterapkan ekonomis bisa didapat.
dengan adanya sabuk. Sebuah sabuk yang 2.4.2 Jenis-jenis Sabuk
luwes atau rantai dibelitkan sekeliling puli Transmisi dengan elemen mesin
atau sproket pada poros. yang luwes dapat dihubungkan dengan
2.4.1 Karakteristik Sabuk transmisi sabuk, transmisi rantai, dan
Biasanya, sabuk dipakai untuk transmisi kabel atau tali. Dari macam-
memindahkan daya antara dua poros yang macam transmisi tersebut, kabel atau tali
sejajar. Poros-poros harus terpisah pada hanya dipakai untuk maksud khusus.
suatu jarakminimum tertentu, yang Transmisi sabuk masih terbagi atas:
tergantung pada jenis pemakaian sabuk sabuk datar, sabuk V, sabuk V bermata
agar bekerja secara efisien. Sabuk rantai, dan sabuk pengatur waktu.
mempunyai karakteristik sebagai berikut: 2.5 Motor Penggerak
1.Sabuk bisa dipakai untuk jarak sumbu Motor penggerak merupakan
yang panjang. sumber tenaga yang digunakan untuk
2.Karena slip dan gerakan sabuk yang menggerakkan sebuah konstruksi mesin.
lambat, perbandingan kecepatan sudut Motor dapat dibagi dalm beberapa
antara kedua poros tidak konstan klasifikasi seperti motor listrik, motor
ataupun sama dengan perbandingan bensin, motor diesel, dan jenis mesin
diameter pulli. penggerak lainnya. Seperti dalam hal
3.Bila menggunakan sabuk yang datar, pencacahan sampah, tenaga atau daya
aksi klos bisa didapat dengan yang digunakan untuk mencacah sampah
menggeser sabuk dari pulli yang bebas berasal dari motor penggerak seperti
ke pulli yang ketat. mesin diesel. Penggunaan mesin diesel
4.Bila sabuk V dipakai, beberapa variasi umumnya dikarenakan daya atau putaran
dalam perbandingan kecepatan sudut yang dihasilkan lebih besar sehingga
bisa didapat dengan menggunakan puli lebih cocok sebagai penggerak pada
kecil dengan sisi yang dibebani pegas. mesin yang membutuhkan tenaga yang
Diameter puli kemudian merupakan besar pula.
fungsi dari tegangan sabuk dan dapat
III Mesin Pencacah Sampah pemilahan sampah ini dilakukan oleh
3.1 Identifikasi Data Perancangan para pekerja untuk memisahkan bahan-
Dalam suatu perancangan bahan yang tidak dapat dicacah oleh
hendaknya terlebih dahulu mengetahui dan mesin.
membuat data-data perancangan yang 3.1.3 Proses Kerja Pencacah Sampah
akan dikerjakan. Sehingga proses Volume sampah yang masuk dari
perancangan dapat berlangsung dengan belt conveyor menuju mesin pencacah
baik. juga harus diatur agar tidak berlebihan
3.1.1 Data Perancangan Alternatif karena dapat menyebabkan tumpukan
Data perancangan alternatif ini sampah yang terlalu banyak. Akibatnya
adalah sebagai pertimbangan awal untuk putaran mesin pencacah akan tidak
membantu proses perancangan. Berikut maksimal atau mengalami beban yang
adalah data perancangannya: berlebihan. Putaran mesin pencacah itu
1.Metode Pencacahan sampah sendiri dihasilkan oleh mesin diesel yang
Pencacahan sampah dilakukan oleh dihubungkan dengan menggunakan
mesin pencacah dengan menggunakan transmisi sabuk. Jadi putaran mesin
pisau yang dipasang didalam tabung diesel diteruskan ke pencacah dan
pencacah dan digerakkan oleh motor mencacah sampah yang masuk dengan
penggerak. adanya pisau pencacah yang
2.Kapasitas Pencacahan megancurkan sampah menjadi partikel
Dalam pencacahan sampah ini perlu kecil.
diketahui seberapa besar kapasitas 3.1.4 Data & Spesifikasi Perancangan
pencacah sampah dalam mengolah
sampah. Hal ini tergantung dari seberapa Tabel 3.1 Mesin Pencacah Sampah
besar jumlah sampah yang akan diolah.
Material Drum Mildsteel (5 mm)
3.1.2 Proses pemilahan sampah
Material Rangka Mildsteel (50x50x5 mm)
Rangkaian pengolahan sampah
diawali dengan pengumpulan sampah dari Diameter Drum 500 mm

tiap rumah atau sumber sampah. Sampah Bahan Poros dan pisau Baja konstruksi jenis AISI 1045

yang telah dikumpulkan mengalami proses Panjang Poros 600 mm


pemilahan di conveyor table untuk Panjang Pisau 200 mm
memisahkan sampah organik dan sampah Dimensi Mesin (L x W x H) 750 x 600 x 1000 mm
anorganik. Pemilahan ini dilakukan karena
pencacah ini hanya mampu untuk
mencacah atau mengolaha sampah
organik. Sampah organik yang tersisa
dibawa ke mesin pencacah. Proses
lainnya. Pemilihan material yang
digunakan pada suatu konstruksi mesin
hendaknya memperhatikan kekuatan
bahan, kemampuan terhadap korosi,
temperatur, sehingga memiliki umur
pemakaian yang lebih lama.
3.3 Analisa Pembebanan Rangka
Mesin Pencacah
Modul yang digunakan untuk
proses analisis adalah Generative
Structural Analysis karena analisis yang
akan dihitung adalah struktur dari
komponen akibat pembebanan pada
rangka mesin pencacah.
Dimana :
F = m. g
= (9,217 + 16,874 + 5) kg . 9,8 m/s2
F = 304,69 kgm/s2
Gambar 3.1 Mesin Pencacah
F = 304,69 N
3.2 Pemilihan Material m = massa pisau pencacah + box
Baja adalah salah satu jenis logam
pencacah + massa sampah.
yang paling banyak digunakan dalam
bidang teknik. Penggunaan baja dapat g = Kecepatan gravitasi.
disesuaikan dengan kebutuhan karena
banyak sekali macamnya dengan sifat dan
karakter yang berbeda-beda. Baja
biasanya mengandung beberapa unsur
paduan. Unsur yang paling dominan
pengaruhnya terhadap sifat-sifat baja
adalah unsur karbon, meskipun unsur-
unsur lain tidak bisa diabaikan begitu saja.
Besar kecilnya prosentase unsur karbon Gambar 3.2 Analisa Komputer
akan berdampak pada sifat mekanik dari
baja tersebut, misalnya dalam hal
kekerasan, kerapuhan, keuletan,
kemampuan bentuk dan sifat-sifat mekanik
3.3.1 Analisa pada Rangka

Gambar 3.6 Von Mises Stress analysis


Gambar 3.3 Posisi clamp

Gambar 3.4 Pembebanan Gambar 3.7 Displacement analysis


Dengan melakukan analisa
komputer tersebut, maka kita dapat
mengetahui faktor keamanan dari elemen
yang kita rancang. Ditinjau dari faktor
keamanan pada material yang digunakan
pada rangka mesin pencacah haruslah
lebih besar daripada 1,0 jika harus
dihindari kegagalan. Bergantung pada
keadaan, maka faktor keamanan yang
Gambar 3.5 Deformation analysis harganya sedikit diatas 1,0 hingga 10
yang dipergunakan. Faktor keamanan
yang digunakan pada rangka pencacah
ini dihitung berdasarkan perbandingan
tegangan luluh material baja jenis
Mildsteel dengan tegangan von mises
maksimum seperti dibawah ini:
Sy
Factor of Safety ( η ) =
σe
5,05 x 108 N/m2
η= = 2,53
1,99 x 108 N/m2

Sy = Tegangan luluh sebesar Gambar 3.9 Pembebanan


5,05 x 108 N/m2
σe=Tegangan Von mises maksimum
sebesar 1,99 x 108 N/m2
3.3.2 Analisa pada Poros Pencacah
Pemberian beban pada analisa ini adalah:
F = m. g
= (9,217 + 5)kg . 9,8 m/s2
F = 139,32 kgm/s2
F = 139,32 N
m= massa pisau pencacah + massa Gambar 3.10 Deformation analysis
sampah.
g = Kecepatan gravitasi.

Gambar 3.11 Von Mises Stress


analysis

Gambar 3.8 Posisi clamp

Gambar 3.12 Displacement analysis


Dengan melakukan analisa
komputer tersebut, maka kita dapat Pulley Sampah
output Bear masuk
mengetahui faktor keamanan dari elemen ing
yang kita rancang. Ditinjau dari faktor
keamanan pada material yang digunakan Poros
output
poros pencacah haruslah lebih besar Pencacah
sampah
daripada 1,0 jika harus dihindari
kegagalan. Bergantung pada keadaan,
maka faktor keamanan yang harganya
sedikit diatas 1,0 hingga 10 yang
dipergunakan. Faktor keamanan yang
digunakan pada poros pencacah dihitung Dalam melakukan analisa dengan
Motor Poros input
motor
berdasarkan perbandingan tegangan luluh Pulley
material baja jenis AISI 1045 dengan input

tegangan von mises maksimum seperti Gambar 3.13 Transmisi Daya


dibawah ini: 4.1.1 Transmisi Sabuk –V
Sabuk V terbuat dari karet dengan
Sy
Factor of Safety ( η ) = penampang trapesium, dengan inti sabuk
σe terbuat dari tenunan tetron atau
semacamnya.Salah satu keunggulannya
5,05 x 108 N/m2 adalah gaya gesekan yang besar
η= = 4,95 (pengaruh bentuk baji) sehingga
1,02 x 108 N/m2 transmisi dayanya besar pada tegangan
yang relatif rendah. Selain itu,
Sy = Tegangan luluh sebesar penanganannya mudah dengan harga
5,05 x 108 N/m2 yang lebih murah. Sedangkan
σe=Tegangan Von mises maksimum kekurangan dari sabuk V ini terkadang
sebesar 1,99 x 108 N/m2. terjadi slip antara puli dan sabuk
IV Perencanaan Transmisi Daya pada sehingga tidak dapat meneruskan
Pencacah Sampah putaran dengan perbandingan tetap.
4.1 Transmisi putaran diesel
Pencacah ini akan digerakkan oleh
motor penggerak sebagai sumber tenaga
atau daya. Dimana transmisi putaran motor
pengeerak terhadap pencacah
dihubungkan dengan menggunakan
transmisi sabuk jenis sabuk V.
4.1.2 Flowchart Pemilihan Sabuk

START a

1. Daya yang akan


Ditransmisikan P (kW) 9. Diameter lingkaran
Putaran poros n1 (rpm) jarak bagi puli
Perbandingan putaran i dp, Dp (mm)
Jarak sumbu poros C (mm) Diameter luar puli
dp, Dp (mm)
2. Faktor Koreksi fc

10. Kecepatan sabuk V (m/s)


3. Daya rencana Pd (KW)

4. Momen Rencana
T1, T2 (kg mm) > 11. v : 30

5. Bahan poros dan


perlakuan panas ≤

6. Perhitungan diameter 12. Pemilihan sabuk – V


poros d1, d2 (mm) (standar/sempit?)
kapasitas daya transmisi
dari satu sabuk Pd (KW)
7. Pemilihan penampang sabuk

b
8. Diameter minimum puli
dmin (mm)

a
V PENUTUP AISI 1045 yang memiliki tegangan
Dengan proses perancangan yang luluh sebesar 5,05 x 108 N/m2.
sudah dibuat maka didapatkan suatu DAFTAR PUSTAKA
kesimpulan bahwa : [1] Wiryosumarto, Harsono, Teknologi
1. Mesin pencacah sampah ini berfungsi Pengelasan Logam, Pradnya
untuk mencacah sampah khususnya Paramita, Jakarta, 2000.
jenis sampah organik. [2] Sularso, Dasar Perencanaan dan
2. Mesin pencacah ini digerakkan oleh Pemilihan Elemen Mesin, Pradnya
motor daya 5 KW dan putaran Paramita, Jakarta, 1983.
outpunya sebesar 2000 rpm dan [3] Joseph E. Shigley & Larry D. Mitchell,
dihubungkan dengan transmisi sabuk – Terjemahan Gandhi Harahap M. Eng,
V, dimana : Perencanaan Teknik mesin, Edisis
Diameter puli kecil dan besar adalah keempat, Erlangga, Jakarta, 1986.
95 mm dan 126 mm. [4] Aboejoewono, A, Pengelolaan
Jarak sumbu poros adalah 325 mm. Sampah menuju ke sanitasi
Panjang keliling sabuk adalah 660 lingkungan dan permasalahannya,
mm. Sarana Perkasa, Jakarta, 1985.
Jumlah dan kecepatan sabuk adalah [5] Situs Internet :
1 buah dan 9,94 m/s. 1. www.efunda.com.
Jarak penyetelan sumbu poros 2. www.mitrainsan.com.
adalah 20 mm (ke sebelah kanan).
25 mm (ke sebelah kiri).
3. Dalam proses analisa pembebanan
statik yang dilakukan pada rangka
pencacah didapatkan tegangan Von
misses maksimum sebesar 1,99 x 108
N/m2.
4. Sedangkan untuk pembebanan statik
pada poros pencacah didapatkan
tegangan Von misses maksimum
sebesar 1,02 x 108 N/m2.
5. Hasil analisa pembebanan tersebut
masih memiliki faktor keamanan yang
baik apabila dibandingkan dengan
tegangan luluh material yang
digunakan yaitu baja konstruksi jenis

Anda mungkin juga menyukai