Anda di halaman 1dari 15

1

JUDUL
Judul dalam pelaksanaan program kewirausahaan ini adalah Keripik
Lidah Buaya Sebagai Alternatif Usaha Baru

LATAR BELAKANG
Kota Batu didominasi pasar tradisional yang sampai saat ini tetap
diminati masyarakat terutama untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, baik
bahan mentah maupun bahan siap saji. Seperti halnya kerupuk yang sampai
saat ini masih digemari masyarakat kota Batu baik sebagai lauk pauk maupun
camilan biasa. Hal ini juga didorong oleh pemasaran kerupuk yang sangat baik
dan merata, sehingga mudah didapat di lingkungan konsumen seperti di
warung makan dan toko-toko kecil. Disamping harga kerupuk yang relatif
murah, kerupuk juga mengandung hidrat arang per 100 gram yaitu antara
85,81 gram sampai 74,46 gram dan kandungan protein per 100 gram adalah
0,03 gram sampai 8,9 gram. Kadar lemak setelah di goreng meningkat 20
sampai 30 kali. Namun pada pembuatannya, kerupuk dicampur dengan garam
bleng yang bisa memberi dampak negatif bagi tubuh. Oleh karena itu, kami
membuat sebuah produk makanan ringan dengan bahan dasar lidah buaya
menjadi keripik yang proses pembuatannya tidak menggunakan garam bleng,
mempunyai kadar lemak yang rendah yaitu 0,067% per 100 gram
(unisri.ac.id) sehingga cocok untuk semua golongan usia, terlebih untuk
orang-orang yang sedang melakukan program diet, serta dengan harga jual
yang relatif murah.
Lidah buaya sangat mudah dibudidayakan didaerah beriklim tropis
karena dapat menyimpan air sebanyak 96% per 100 gram. Disamping itu,
lidah buaya mengandung zat-zat aktif yang diperlukan oleh tubuh, seperti:
vitamin A, B1, B2, B3, B12, C, E, choline, inositol dan folat acid. Kandungan
mineralnya antara lain terdiri dari: calcium (Ca), magnesium (Mg), potasium
(K), sodium (Na), ferrit (Fe), zinc (Zn), dan cromium (Cr). Beberapa unsur
vitamin dan mineral tersebut dapat berfungsi sebagai pembentuk antioksidan
alami, seperti vitamin A, vitamin C, vitamin E, magnesium, dan zinc.
Kandungan asam aminonya antara lain terdiri dari lisin, histidin, arginin, asam
aspartat, treonin, serin, asam glutamat, glisin, alannin, sistin, valin, metionin,
isoleusin, tirosin, fenilalanin, leusin, dan prolin. Kandungan enzimnya antara
lain enzim amylase, catalase, cellulase, dan carboxypeptidase.
Bagian-bagian dari tanaman lidah buaya yang umum dimanfaatkan
adalah:
daun, yang dapat digunakan langsung, baik secara tradisional maupun dalam
bentuk ekstrak,
eksudat (getah daun yang keluar bila dipotong, berasa pahit dan kental), secara
tradisional biasanya digunakan langsung untuk pemeliharaan rambut,
penyembuhan luka, dan sebagainya, dan
gel (bagian berlendir yang diperoleh dengan menyayat bagian dalam daun
setelah eksudat dikeluarkan), tersusun oleh 96% air dan 4% padatan yang
terdiri dari 75 komponen senyawa berkhasiat. Bersifat mendinginkan dan
mudah rusak karena oksidasi, sehingga dibutuhkan proses pengolahan
lebih lanjut agar diperoleh gel yang stabil dan tahan lama.
Untuk lebih mudah dan menarik dalam penggunaan lidah buaya yang
mempunyai banyak manfaat ini, maka lidah buaya dikemas menjadi sebuah
produk makanan ringan, yaitu berupa keripik. Sehingga setiap orang dapat
memenuhi kebutuhan zat-zat aktif yang diperlukan tubuhnya kapanpun dan
dimanapun dengan cara yang praktis dan sehat hanya dengan mengkonsumsi
makanan ringan ini.
Desakan untuk memperkenalkan lidah buaya sebagai bahan makanan yang
memiliki kadar nilai gizi yang tinggi, memiliki berbagai khasiat dan aman
untuk dikonsumsi serta untuk membentuk lapangan kerja baru inilah yang
melatarbelakangi pembangunan usaha home industri keripik lidah buaya.
Adanya home industri keripik lidah buaya ini dapat dijadikan sebagai peluang
usaha baru.
Usaha di atas sangat cocok dengan keadaan kota Batu yang mayoritas
penghasilan masyarakatnya diperoleh dari bercocok tanam dan berdagang.
Apalagi pertumbuhan penduduk kota Batu tidak diimbangi dengan lapangan
kerja yang memadai. Hal ini menyebabkan banyaknya penduduk kota Batu
yang masih menganggur. Tambahan lapangan pekerjaan yang ada tidak
3

mampu mengimbangi jumlah pencari kerja. Oleh karena itu, diperlukan


inovasi-inovasi pembentukan usaha baru baik dalam bentuk skala pabrik
maupun home industri sebagai penunjang terbentuknya lapangan kerja baru
guna mengurangi masalah pengangguran tersebut

PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
peluang usaha yang akan dicapai adalah:
Merupakan wirausaha baru dalam bidang makanan ringan
Memanfaatkan tanaman lidah buaya sebagai sebuah produk makanan ringan
yang belum dikerjakan oleh pihak lain.

TUJUAN
Adapun tujuan dari program kegiatan ini adalah:
Terciptanya wirausaha baru.
Keripik lidah buaya dapat dikenal dan dijadikan sebagai makanan ringan yang
mampu menyuplai kebutuhan gizi tubuh.
Membuat varian makanan ringan kesehatan baru sebagai pelengkap makanan
camilan sehari-hari.

LUARAN YANG DIHARAPKAN


Adapun luaran yang diharapkan dari program ini adalah:
Dihasilkannya produk keripik lidah buaya sebagai suatu produk makanan
baru.
Terbentuknya unit bisnis dalam bidang processing, dan marketing lidah buaya.
Menciptakan technopreneur dari kalangan mahasiswa sebagai
upayapenanggulangan pengangguran terdidik.

KEGUNAAN
Potensi di Bidang Ekonomi
Program pembuatan keripik lidah buaya ini nantinya dapat membantu
meningkatkan perekonomin rakyat, dimana :
Menjadi peluang mahasiswa untuk membuka wirausaha.
Menjadi lapangan kerja baru bagi masyarakat di sekitar tempat produksi.
Menjadi sumber penghasilan bagi petani lidah buaya.
Potensi di Bidang Kesehatan
Pembuatan keripik lidah buaya ini dapat digunakan sebagai makanan
suplemen sebagai sarana untuk menjaga kesehatan tubuh manusia, dimana:
Tidak mengandung efek samping yang berbahaya.
Mengurangi resiko terkena penyakit karena kandungan zat-zatnya dapat
memenuhi kebutuhan gizi tubuh manusia.

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


Dalam gambaran umum rencana usaha ini akan dilakukan analisa
penempatan daerah-daerah pemasaran, target pasar produk keripik lidah buaya
selama tiga tahun kedepan, dan strategi pemasaran yang diterapkan untuk
melakukan penetrasi pasar.
Segmentasi
Dalam melakukan pemasaran produk, perlu diketahui dengan jelas
siapa segmen pasar yang akan dibidik, sehingga dapat dilakukan pemilihan
strategistrategi pemasaran selanjutnya yang tepat. Untuk produk keripik
lidah buaya, segmen pasar yang dibidik yaitu masyarakat dengan tingkat
ekonomi menengah keatas di Kota Batu. Kalangan tersebut memiliki
kemampuan ekonomi dan pengetahuan yang lebih jika dibandingkan
dengan tingkat ekonomi bawah. Mereka memiliki kebiasaan untuk
mengkonsumsi makana sehat. Pola hidup mereka lebih mengarah kepada
pola hidup sehat. Karakteristik perilaku tersebut memudahkan kita untuk
menjadikan target masyarakat tingkat ekonomi menengah keatas sebagai
pembeli potensial. Dengan kemampuan ekonomi yang tinggi, maka daya
beli akan suatu produk akan tinggi pula. Demikian pula dengan tingkat
pengetahuan yang lebih luas, akan memudahkan pihak produsen dalam
melakukan edukasi pasar.

Positioning
5

Dengan adanya positioning yang kuat maka akan meningkatkan


nilai produk tersebut. Untuk produk keripik lidah buaya kita
memposisikan bahwa keripik ini memiliki kadar nilai gizi yang cukup
tinggi, dan aman dikonsumsi karena tidak mengandung efek samping yang
berbahaya bagi tubuh. Dengan adanya manfaat-manfaatpositif maka
konsumen akan memilih keripik lidah buaya sebagai makanan ringan
hidangan sehari-hari.
Diferensiasi
Dengan adanya diferensiasi produk, maka produk kita akan
memiliki ciri khas tersendiri jika dibandingkan dengan produk-produk
makanan ringan lain yang sudah ada di pasaran. Hal ini akan menambah
nilai akan produk tersebut, yaitu konsumen lebih mudah mengenalinya.
Targetting
Besarnya potensial market untuk produk keripik lidah buaya yang
masih besar untuk dimasuki, merupakan porspek bagi kami untuk
memasuki bisnis ini. Dalam tahun pertamanya menargetkan menguasai
pasar sebesar 5% dari pasar makanan ringan yang ada, kemudian pada
tahun-tahun berikutnya meningkat hingga 10% pada tahun ketiga. Untuk
tahun pertama kapasitas produksi masih terbatas, serta pasar masih belum
banyak yang mengenal akan produk keripik lidah buaya sehingga
diperlukan edukasi pasar terlebih dahulu. Pada tahun-tahun berikutnya,
pasar sudah mulai mengenal produk keripik lidah buaya maka pangsa
pasarnya diperbesar seiring dengan peningkatan kapasitas produksi.
Promotion
Pemasaran yang baik tidak hanya sekedar memasarkan produk
yang bagus, menetapkan harga yang menarik dan membuat produk itu
terjangkau oleh konsumen sasaran. Produsen juga harus berkomunikasi
dengan konsumen mereka. Setiap produsen tidak bisa melepaskan diri
sebagai komunikator dan promotor. Dengan komunikasi yang efektif maka
pesan yang akan disampaikan kepada konsumen tentang sebuah produk
akan mudah dimengerti dan dipahami oleh mereka. Komunikasi yang akan
dibangun untuk meningkatkan citra produk keripik lidah buaya yaitu
dengan mengangkat tema-tema kesehatan yang aman. Selama ini banyak
orang yang mengkonsumsi makanan ringan dengan alasan sebagai
makanan suplemen saja tanpa mempedulikan kandungan gizi yang
terkandung di dalamnya, sehingga terkadang menimbulkan dampak yang
buruk bagi kesehatan dan idealis tubuh, hal ini dikarenakan kandungan
zat-zat yang terkandung di dalamnya seperti kadar lemak yang tinggi
sehingga akan membahayakan kesehatan jika tidak dibakar dengan
sempurna oleh tubuh. Berbeda dengan keripik lidah buaya yang
mengandung lemak dengan kadar yang rendah yaitu 0,067% per 100 gram
(unisri.ac.id). Tema-tema kesehatan dengan keripik lidah buaya yang
ditulis oleh para pakar belum banyak diketahui oleh masyarakat sekitar,
sehingga sebelum peluncuran produk kita muat tema tersebut dalam
bentuk publisitas. Publisitas-publisitas tersebut sebagai media dalam
melakukan edukasi pasar, yang mana masyarakat belum mengenal akan
produk keripik lidah buaya. Publisitas tersebut dimuat dalam bentuk
selebaran-selebaran, radio, maupun koran lokal.
Setelah masyarakat mengenal akan produk keripik lidah buaya,
strategi berikutnya dengan mengadakan bagi-bagi sampel. Lokasi
pembagian sampel berada di pusat keramaian seperti di Alun-alun Kota
Batu, daerah-daerah pariwisata seperti Jatim Park, Jatim Park 2,
Songgoriti, Selecta, dan BNS. Dengan membagikan sampel diharapkan
masyarakat dapat merasakan khasiat dan manfaat dari keripik lidah buaya
tersebut. Proses komunikasi juga terus berjalan untuk memperkuat
positioning yang telah dibangun dengan publisitas. Komunikasi yang
selanjutnya dilakukan dengan memanfaatkan media iklan radio dan koran
lokal.
Analisis Biaya Usaha
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar biaya yang
diperlukan jika usaha ini dijalankan serta mengetahui waktu yang
diperlukan sampai terjadi titik impas (Break Even Point)

Break Even Point (BEP)


7

Biaya Tetap Total setiap bulan


BOP-tetap = Rp. 1.976.000,00
Biaya industrian = Rp. 500.000,00
Gaji karyawan = Rp. 600.000,00
Depresi home industry = Rp. 250.000,00
Total = Rp. 3.326.000,00
Total Biaya variabel setiap bungkus
Biaya tenaga kerja langsung = Rp. 500,00
Biaya bahan dasar = Rp. 700,00
Biaya pemasaran-variabel = Rp. 300,00
Total = Rp. 1.500,00
Harga jual
Tiap bungkus = Rp. 3.000,00
BEP = Rp. 3.326.000 / ( Rp.3.000 – Rp. 1.500 )
= 2217,33 bungkus
=2217 bungkus ( pembulatan )
Pejualan per hari = 35 bungkus
Waktu tercapai BEP = 2217 : 35
= 63,34 hari
= 63 hari ( pembulatan )
Penjualan/biaya = 2.217 bungkus x Rp. 3.000,00
= Rp. 6.651.000,00

METODE PELAKSANAAN
Survei Pasar
Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap kondisi pasar makanan
ringan yang berada di wilayah Batu, baik di pasar-pasar tradisional
maupun di pasar-pasar modern. Dengan observasi tersebut akan diperoleh
berbagai data yang bermanfaat untuk dijadikan masukan dalam
menentukan wilayah usaha. Survei dilakukan dengan melakukan
pengamatan di lapangan dan wawancara dengan konsumen makanan
ringan. Dari hasil pengamatan tersebut akan diperoleh banyak masukan
dari para konsumen.
Survei Pasokan Bahan
Setelah melakukan survei pasar maka selanjutnya dilakukan survei
pasokan bahan di wilayah Batu yaitu di daerah Punten hingga Oro-oro
Ombo. Hal ini dilakukan untuk memastikan pasokan bahan dapat tersedia
secara kontinyu serta dapat memilih kualitas bahan yang baik. Setelah itu
mulailah dilakukan proses produksi.
Proses produksi meliputi beberapa kegiatan yaitu :
Pengupasan kulit luar
Lidah buaya yang masih segar dikupas kulit luarnya menggunakan
pisau lalu diambil gel bagian dalamnya.
Pengecilan ukuran
Gel bagian dalam diiris tipis dengan ukuran 3 cm x 3 cm x 0,2 cm.
Pengeringan
Pengeringan gel lidah buaya dilakukan secara konvensional
menggunakan sinar matahari selama 4-6 jam (sampai kering).
Pembuatan adonan
Gel lidah buaya kering lalu dibalut dengan adonan yang terdiri dari
campuran tepung terigu dan telur agar teksturnya menjadi lebih crispy.
Penggorengan
Penggorengan dilakukan dengan cara deep frying.
Pemberian cita rasa
Keripik lidah buaya yang sudah digoreng dicampur dengan flavour
aneka rasa. Rasa yang akan ditambahkan yaitu jagung bakar, barbeque
danayam bakar.
Pengemasan
Pengemasan dilakukan dengan kemasan plastik yang dilapisi dengan
aluminium. Selain itu juga akan diberi label berupa stiker dengan merk
Keripik Libu. Berat netto perkemasan ialah 200 gram.

Penetrasi Pasar
9

Ketika produk keripik lidah buaya sudah diproduksi maka langkah


selanjutnya yaitu melakukan pemasaran terhadap produk tersebut.
Penetrasi pasar dilakukan dengan cara melakukan publisitas, diikuti
komunikasi pemasaran yang intensif untuk melakukan edukasi pasar.
Pangsa Pasar
Setelah melakukan penetrasi pasar, langkah selanjutnya yaitu
memiliki pangsa pasar yang lebih besar. Pangsa pasar dapat diperoleh
dengan melakukan strategi pemasaran yang tepat, yaitu dangan
pembukaan grosir dan sistem penitipan ke pasar-pasar tradisional dan
modern.

JADWAL KEGIATAN
Tabel 1.1. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan berjalan
1 2 3 4 5 6
1 Survei Pasar
2 Survei Pasokan
3 Penetrasi Pasar
4 Pangsa Pasar

RANCANGAN BIAYA
Harga/Unit
No Komponen Biaya Jumlah Satuan Biaya
(Rp)
1 Lidah Buaya (30 kg x 7 bulan) 2.000,- 210 Kg 420.000,-
Tepung (3 karung @ 25 kg) 80.000,- 3 Karung 240.000,-
Telur (90 butir x 7 bulan) 1.200,- 630 Butir 756.000,-
Minyak sayur (10 kg x 7 bulan) 8.000,- 70 Kg 560.000,-

2 Peralatan Penunjang
Sewa computer, print, scan 450.000,- 2 Bulan 900.000,-
Internet 5.000,- 30 Jam 150.000,-
Flasdisk 200.000,- 2 Buah 400.000,-
Cd blank 5.000,- 5 Buah 25.000,-
Beli kamera digital 1.000.000,- 1 Buah 1.000.000,-
Afdruk foto 3.000,- 20 Shet 60.000,-
Ballpoint 5.000,- 5 Buah 25.000,-
Buku tulis 4.000,- 10 Buah 40.000,-
Kertas 30.000,- 5 Rim 150.000,-
Tinta (hitam dan warna) 30.000,- 2 Buah 60.000,-

3 Peralatan Produksi
Kompor gas 700.000,- 1 Buah 700.000,-
Tabung gas dan isi 500.000,- 1 Buah 500.000,-
Wajan 40.000,- 2 Buah 80.000,-
Susuk 10.000,- 2 Buah 20.000,-
Panci 40.000,- 2 Buah 80.000,-
Sarangan 8.000,- 2 Buah 16.000,-
Pisau 6.000,- 3 Buah 18.000,-
Mixer 200.000,- 1 Buah 200.000,-
Blender 250.000,- 1 Buah 250.000,-
Baskom 15.000,- 3 Buah 45.000,-

4 Perjalanan
Transportasi 50.000,- 23 Frekuensi 1.150.000,-
Survey pasar 25.000,- 10 Frekuensi 250.000,-
Survey bahan baku 20.000,- 10 Frekuensi 200.000,-

5 Lain-lain
Sosialisasi 600.000,- 1 Hari 600.000,-
Pembuatan proposal 30.000,- 5 Buah 150.000,-
Pembuatan laporan 55.000,- 5 Buah 275.000,-
Publikasi 550.000,-
Periklanan 730.000,-
Total 10.000.000,-

LAMPIRAN
Nama dan Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana
Ketua Pelaksana Kegiatan
Nama lengkap : Lisa Ainun Najihah
11

NIM : 907322403632
Fakultas/Program Studi : MIPA / Fisika
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Malang
Waktu untuk Kegiatan PKM : 10 jam/minggu
Anggota Pelaksana
Nama Lengkap : Dendik Sumantriyo
NIM : 107211410511
Fakultas/Program Studi : Sastra / PBSID
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Malang
Waktu untuk Kegiatan PKM : 10 jam/minggu
Anggota Pelaksana
Nama Lengkap : Vivi Aprilia
NIM : 308322410937
Fakultas/Program Studi : MIPA / Fisika
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Malang
Waktu untuk Kegiatan PKM : 10 jam/minggu

Nama dan Biodata Dosen Pendamping


Nama : Drs. Sutrisno, M.T.
NIP/NIK : 131 760 400 / 19610102 198803 1
002
Tempat Dan Tanggal Lahir : Malang, 02 Januari 1961
Jenis Kelamin : Laki -Laki
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Golongan / Pangkat : IV- B / Pembina Tk I
Jabatan Fungsional Akademik : Lektor Kepala
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Malang (Um)
Alamat : Jl. Surabaya 6 Malang
Telp./Faks. : 0341-552125 / 0341-559577
Alamat Rumah : Perumahan Pondok Rindang
Blok C.219a RT/RW 29/07
Ds. Glanggang – Pakisaji
Kab.Malang 65162.
Telp./Hp. : Telepon (0341) 808617
Hp. 08123319569
Alamat E-Mail : Sutrisfis@Um.Ac.Id

Malang, 26 Agustus 2010

Drs. Sutrisno, M.T.


NIP. 19610102 198803 1 002

Daftar Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Pelaksana


Daftar Riwayat Hidup Ketua
Nama : Lisa Ainun Najihah
13

TTL : Batu, 4 Mei 1989


No telp : 085755023281
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat asal : Jl. Mojomulyo 79 mojorejo Batu
Agama : Islam
Status : Mahasiswa

Riwayat Pendidikan
No. Jenjang Nama Sekolah Tahun
1 SD SDN Mojorejo III Batu 1995-2001
2 SMP SMP Negeri 1 Batu 2001-2004
3 SMA SMA Negeri 1 Batu 2004-2007
4 PT Jurusan Fisika FMIPA UM 2007-sekarang

Malang, 26 Agustus 2010


Pelaksana,

Lisa Ainun Najihah


NIM. 907322403632

Daftar Riwayat Hidup Anggota


Nama : Dendik Sumantriyo
TTL : Malang, 12 Desember 1988
No telp : 085755023281
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat asal : Jl. Cemara Kipas 177 Batu
Agama : Islam
Status : Mahasiswa

Riwayat Pendidikan
No. Jenjang Nama Sekolah Tahun
1 SD SDN Sidomulyo 2 Batu 1995-2001
2 SMP SMP Negeri 1 Batu 2001-2004
3 SMA SMA Negeri 1 Batu 2004-2007
4 PT Jurusan PBSID Fakultas Sastra 2007-sekarang

Malang, 26 Agustus 2010


Pelaksana,

Dendik Sumantriyo
NIM 107211410511

Daftar Riwayat Hidup Anggota


Nama : Vivi Aprilia
TTL : Malang, 12 April 1990
15

No telp : 085649537653
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat asal : Jl. Bareng Tenes IV A / No 574 B
Agama : Islam
Status : Mahasiswa

Riwayat Pendidikan
No. Jenjang Nama Sekolah Tahun
1 SD SDN 2 Malang 1996-2002
2 SMP SMP Negeri 9 Malang 2002-2005
3 SMA SMA Laboraturium UM 2005-2008
4 PT Jurusan Fisika FMIPA UM 2008-sekarang

Malang, 26 Agustus 2010


Pelaksana,

Vivi Aprilia
NIM. 308322410937

Anda mungkin juga menyukai