Resume - Pemodelan Mesin DC
Resume - Pemodelan Mesin DC
1. Dasar Teori
Torsi maksimum akan dihasilkan saat kedua fluks berada pada quadrature-nya. Perhatikan
gambar di bawah ini :
Lilitan 1 (dikenal dengan lilitan medan) dililitkan di kutub untuk menghasilkan fluks f dengan
arus input if. Lilitan 2 (dikenal dengan lilitan armature/jangkar) dililitkan pada permukaan yang
melingkar untuk menghasilkan a dengan arus ia . Untuk posisi di atas, kedua fluks berada pada
posisi tegak lurus dan akan menghasilkan torsi maksimum pada rotor dan menggerakkannya
berlawanan arah jarum jam.
Untuk menghasilkan torsi yang seragam dan clockwise (atau sebaliknya) , lilitan jangkar perlu
dialiri arus dengan polaritas yang sama di bawah kutub medan. Hal ini dilakukan dengan
memisahkan lilitan jangkar dan menghubungkannya dengan batangan tembaga yang berbeda,
dikenal dengan nama komutator. Brush-nya tidak bergerak (posisinya tetap) sehingga akan
menghasilkan arus dengan polaritas yang tetap. Maka, segmen komutator di bawah brush akan
menerima arus dengan polaritas yang tetap.
2. Emf induksi
Emf induksi dan torsi diturunkan dari mesin yang memiliki P kutub, Z konduktor
jangkar di dalam medan dengan fluks per kutub sebesar f , dan yang berotasi pada nr rpm.
Dari hukum Faraday, persamaannya adalah :
Terdapat dua kemungkinan pengaturan konduktor pada jangkar, wave windings dan
lap windings. Nilai untuk kedua jenis ini adalah :
Agus Praditya T 13207169
Jika fluks medan konstant, emg induksi akan proporsional dengan kecepatan rotor
dan konstanta proporsionalitas yang dikenal dengan emf induksi atau back emf constant.
Maka, emf induksi akan dinyatakan sebagai : e = K b m , dengan Kb merupakan konstanta
emf induksi yang dinyatakan sebagai : Kb = Kf volt/ (rad/sec).
Mutual induction (induksi bersama) merupakan sebuah fungsi antara arus medan
dan harus diperhatikan mengenai efek saturasi meterial magnetik (stator laminations).
Untuk range linear yang besar, induksi bersama diasumsikan konstan pada mesin.
Untuk motor, inputnya merupakan energi listrik dan dan outputnya merupakan
energi mekanik, dengan torsi air gap Te dan kecepatan rotasi m. Hubungan terminalnya:
Pada steady state, arus jangkar konstan sehingga perubahannya terhadap waktu nol.
Maka, persamaan tegangan jangkar menjadi :
Saat kedua belah ruas kita kalikan dengan arus jangkar, akan kita peroleh ei a yang
merupakan daya yang diubah dari listrik menjadi mekanik, dan disebut air gap power
(Pa). Pa ini sendiri dapat dinyatakan sebagai berikut : sehingga torsi
elektromagnetik atau torsi air gap ditulis sebagai berikut
Beban dimodelkan sebagai momen inersia, J (kg m 2/s2) dengan koefisien viscous
friction, Bl (rad/sec). Kemudian torsi percepatan Ta dalam Nm menggerakkan beban dan
dinyatakan sebagai
A X B U
7. Eksitasi medan
Eksitasi medan tergantung kepada hubungan antara lilitan medan dengan lilitan
jangkar.
Agus Praditya T 13207169
Untuk tegangan input yang konstan, arus medan dan fluks akan konstan juga.
Karenanya, mesin jenis ini cocok untuk daerah operasi tegangan input konstan.
Untuk tegangan input dc yang tetap, torsi elektromagnetik vs karakteristik
kecepatan dapat dilihat pada kurva di atas. Dengan peningkatan torsi, arus jangkar
akan naik dan karenanya drop tegangan jangkar juga meningkat, dan pada saat
yang bersamaan emf induksi berkurang. Drop kecepatan dari kecepatan no load
cukup kecil dan karenanya, mesin ini dianggap sebagai mesin dengan kecepatan
konstan.
Pada kecepatan rendah, terdapat arus jangkar yang besar dengan perbedaan
yang besar antara fixed applied voltage dengan small induced emf. Karenanya akan
dihasilkan torsi yang besar pada starting dan kecepatan yang rendah (seperti pada
kurva karakteristiknya).