Anda di halaman 1dari 21

BAB VI

Program Linear Bilangan Bulat

Permasalahan program linear bilangan bulat muncul ketika kita


harus memutuskan jumlah barang yang kita perlukan berbentuk
bilangan bulat, seperti menentukan banyaknya mesin untuk
suatu pabrik, banyaknya foto copy untuk layanan di suatu
kantor, banyaknya komputer di suatu ruangan untuk
mengerjakan sejumlah pekerjaan, banyaknya orang yang
mengerjakan suatu proyek, dan sebagainya. Tidaklah mungkin
banyaknya mesin giling padi di suatu pabrik 2,38 buah untuk
menggiling padi di suatu wilayah tertentu, keputusan akan
menjadi 3 buah, atau 2 buah dengan kerja lembur, dan
sebagainya.

Program linear bilangan bulat dikatakan pure integer


programming (program linear bilangan bulat murni) apabila
semua variabel adalah bilangan bulat. Ada kalanya sebagian
variabel bukan bilangan bulat, bisa jadi sebagian variabel
bilangan real. Bilamana variabelnya bilangan bulat dan bilangan
biner (nol, satu), maka masalah program linear ini disebut mix
integer programming (program linear bilangan bulat campuran)
atau program linear bilangan bulat nol satu (zero one integer
programming). Masalah zero one integer programming biasanya
digunakan untuk pengambilan keputusan. Bernilai 1 bila harus
melakukan suatu pekerjaan (menerima keputusan) dan bernilai 0
berarti harus menolak suatu pekerjaan (keputusan).

149
150

Untuk lebih jelasnya marilah kita lihat beberapa contoh masalah


berikut:
Masalah 1 Masalah 2
Minimumkan Z = 200 x1 + 400 x2
Maksimumkan Z = 100 x1 + 90 x2
Dengan pembatas:
Dengan pembatas: 10 x1 + 25 x2 ≥ 100
10 x1 + 7 x2 ≤ 70 3 x1 + 2 x2 ≥ 12
5 x1 +10 x2 ≤ 50 x1 ≥ 0, x2 ≥ 0
x1 ≥ 0, x2 ≥ 0

Masalah 3
Maksimumkan Z = 80 x1 + 100 x2
4 x1 + 2 x 2 ≤ 15
x1 + 5 x 2 ≤ 16
x1 ≥ 0, x 2 ≥ 0

x1 + 5 x 2 ≤ 16

Selanjutnya apabila kita hitung dengan metode simpleks dengan


bilangan real, maka kita peroleh:
Masalah 1 Masalah 2 Masalah 3
x1 = 5.38 x1 =1.82 x1 = 2.388889
x2 = 2.31 x2 = 3.27 x 2 = 2.722222
Z = 746 .15 Z =1,672 .73 Z = 463 .3333

Misalnya kita diminta untuk menjawab dengan bilangan bulat,


kemudian kita bulatkan begitu saja, misalnya menjadi:

Masalah 1 Masalah 2 Masalah 3


x1 = 5 x1 = 2 x1 = 2
x2 = 2 x2 = 3 x2 = 3
Z = 680 Z = tak layak Z = tak layak
151

Pembulatan yang dilakukan begitu saja, akan mengakibatkan


solusi tidak optimal, bahkan dapat menghasilkan jawaban yang
tak layak (tidak masuk dalam jawaban yang mungkin). Oleh
karena itu pembulatan pada program linear bilangan bulat tidak
sesederhana membulatkan menjadi bilangan bulat. Sebab
beberapa persyaratan mesti dipenuhi.

Pada masalah diatas bila kita lakukan dengan program linear


bilangan bulat akan menghasilkan jawaban:

Masalah 1 Masalah 2 Masalah 3


x1 = 7 x1 = 3, x2 = 3 atau x1 = 1
x2 = 0 x1 = 5, x2 = 2 x2 = 3
Z = 700 Z = 1,800 Z = 360

Bagaimana cara menentukan solusi program linear bilangan


bulat?

Ada beberapa cara untuk menentukan (menghitung) solusi


program linear bilangan bulat, antara lain: metode grafik,
metode cutting plan algorithm, metode branch and bound, dan
penyelesaian dengan program komputer. Pada kajian di sini
hanya akan dibahas dua cara yaitu metode branch and bound,
dan penyelesaian dengan program komputer.

1. Metode Branch and Bound


Metode branch and bound mempunyai beberapa langkah:
1. Selesaikan masalah program linear dengan metode biasa
(simpleks) yaitu dengan bilangan real (biasa).
152

2. Teliti solusi optimumnya. Apabila variabel basis yang


diharapkan berbentuk bilangan bulat, maka pekerjaan
telah selesai. Solusi itu adalah solusi optimum. Tetapi bila
solusinya bukan bilangan bulat, maka lakukan langkah
selanjutnya.
3. Nilai solusi yang tidak bulat yang layak dicabangkan ke
dalam sub-sub masalah, dengan tujuan untuk
menghilangkan solusi yang tidak memenuhi persyaratan
bilangan bulat. Pencabangan ini dilakukan dengan kendala-
kendala mutually exclusive yang perlu untuk memenuhi
persyaratan bulat.
4. Untuk setiap sub masalah, nilai solusi optimum kontinu
(tak bulat) fungsi tujuan dijadikan sebagai batas atas.
Solusi bulat terbaik menjadi batas bawah (pada awalnya ini
adalah solusi kontinu yang dibulatkan kebawah). Sub-sub
masalah yang mempunyai batas atas kurang dari batas
bawah yang ada tidak diikut sertakan dalam analisis
selanjutnya. Suatu solusi bulat, layak adalah sama baik
atau lebih baik dari batas atas untuk semua sub masalah
yang dicari. Jika solusi demikian ada, suatu sub masalah
dengan batas atas terbaik dipilih untuk dicabangkan,
kemudian kembali ke langkah 3.

Untuk melihat lebih jelas, kita perhatikan contoh berikut:


Maksimumkan Z = 150 x1 +175 x2
Dengan pembatas:
6 x1 + 8 x2 ≤ 99
8 x1 + 4 x2 ≤ 87
x1 ≥ 0, x2 ≥ 0

Dengan metode simpleks biasa atau metode grafik, maka


diperoleh. Nampak disamping bahwa semua solusi bilangan pecah (tidak
bulat) maka harus kita lakukan pencabangan.
Perhatikan grafik berikut.
153

x1 = 7.5
x2 = 6.75
Z = 2205

Masalah diatas dicabang menjadi 3 bagian yaitu:


Bagian 1. Bagian 2. Bagian 3.
x1 ≤ 7 x1 ≥ 8, x 2 ≥ 0 x1 ≥ 0, x 2 ≥ 7
x2 ≤ 6 8 x1 + 4 x 2 ≤ 87 6 x1 + 8 x 2 ≤ 99
x1 ≥ 0, x2 ≥ 0

Bagian 1
Pada bagian 1 memberikan batas bawah (7,6) dengan Z = 150 •
7 + 175 • 6 = 2100
154

Bagian 2
Pada bagian 2 memberikan batas atas (8,5) dengan Z = 150•8 +
175•5=2075 (dibawah batas bawah).

Bagian 3
Pada bagian 3 memberikan batas atas (7,7) dan (0,12) yang
memberikan nilai
Z1 = 150 . 7 + 175 . 7 = 2170 , Z 2 = 150 . 0 + 175 . 12 = 2100

Dari perhitungan diatas, terlihat bahwa nilai maksimum tercapai


pada titik (7,7) dengan nilai Z = 2170.
Jadi solusi program linear bilangan bulat diatas adalah
x1 = 7, x 2 = 7, dengan Z = 2.170 .
155

2. Penyelesaian Program Linear Bilangan Bulat dengan


Program Lindo
Untuk menyelesaikan masalah diatas dengan komputer,
dalam hal ini kita gunakan program lindo, maka masalah
tersebut kita tuliskan pada papan lindo sebagai berikut:

Apabila masalah program linear yang tidak harus bilangan bulat


kita tuliskan dengan,
Max 150x1+175x2
Subject to
6x1+8x2<=99
8x1+4x2<=87
End

Sedangkan untuk masalah program linear bilangan bulat, kita


tambahkan gin x1 dan gin x2 untuk memberitahu bahwa x1
adalah bilangan bulat, dan x2 juga bilangan bulat. Atau langsung
ditulis dengan gin 2. Sehingga program menjadi:
Max 150x1+175x2
Subject to
6x1 + 8x2 <= 99
8x1 + 4x2 <= 87
End
Gin x1
Gin x2

atau cukup ditulis dengan


max 150x1+175x2
subject to
6x1+8x2<=99
8x1+4x2<=87
end
gin 2

Maka setelah program Lindo dijalankan akan diperoleh hasil


keluaran seperti berikut:

LP OPTIMUM FOUND AT STEP 0


OBJECTIVE VALUE = 2306.25000
156

NEW INTEGER SOLUTION OF 2275.00000 AT BRANCH 0 PIVOT


2
BOUND ON OPTIMUM: 2275.000
ENUMERATION COMPLETE. BRANCHES= 0 PIVOTS= 2

LAST INTEGER SOLUTION IS THE BEST FOUND


RE-INSTALLING BEST SOLUTION...

OBJECTIVE FUNCTION VALUE


1) 2275.000

VARIABLE VALUE REDUCED COST


X1 7.000000 -150.000000
X2 7.000000 -175.000000

ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES


2) 1.000000 0.000000
3) 3.000000 0.000000

NO. ITERATIONS= 2
BRANCHES= 0 DETERM.= 1.000E 0

Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa, solusi tercapai dengan Z =


2.275, dengan X1 = 7, dan X2 = 7.

3. Penyelesaian Program Linear Bilangan Bulat dengan


Program Solver
Untuk menyelesaikan Masalah program linear bilangan bulat
Dengan solver prinsipnya sama dengan penyelesaian program
linear, hanya ditambah syarat (constrain) yaitu sel banyaknya
barang adalah bilangan bulat (integer), maka program awal yang
kita isikan ke dalam Excel adalah sebagai berikut.
157

Program awal pada lembar kerja Excel.


Setelah menjalankan Solver dengan mengisi Parameter Solver
berikut.

Maka akan diperoleh hasil berikut ini.


158

Tabel Kebutuhan
Bahan
Barang
(Variabel)
Baran Barang Pembat
g1 2 as
Bahan 1 6 8 99
Bahan 2 8 4 87
Koef.
fungsi
Tujuan 150 175
Banyaknya 7 7

Bahan yang dipakai


Barang
Baran Barang
g1 2 Dipakai
Bahan 1 42 56 98
Bahan 2 56 28 84

Fungsi
Tujuan 2275

Hasil di atas menunjukkan bahwa Z optimal terjadi pada x1 = 7,


dan x2 = 7 dengan Z = 2275.
Pengerjaan dengan program Lingo diserahkan kepada pembaca.

Pengerjaan dengan cara konvensional memerlukan waktu yang


cukup lama dan cukup sukar, apalagi apabila banyaknya variabel
banyak. Sebagai contoh perhatikan masalah berikut.
Sebuah Home Industri “Dynamics Bag Collection” membuat lima
macam barang, yaitu Tas Remaja, Tas Ibu-ibu, Tas Sekolah,
Dompet Wanita, dan Dompet Pria. Kebutuhan bahan, harga
159

bahan, harga jual, biaya tenaga setiap harinya adalah sebagai


berikut:

Tabel Kebutuhan Bahan, Persediaan bahan dan Harga Barang

Tas Tas Tas Domp


Bahan - Domp Persedia
Remaj Ibu- Sekola et
bahan et Pria an
a ibu h Wanita
Imitasi 4m 5m 6m 1m 1m 65 m

Benang 2 rol 3 rol 3 rol 1 rol 1 rol 25 rol

Reslitin 2,5 m 3,6 m 2,8 m 0,5 m 0,25 m 90 m


g

Lem 0,75 0,5 kg 0 0,25 0,25 7 kg


Latex kg kg kg

Lem PC 0,25 0,2 kg 0 0,2 kg 0,2 kg 3 kg


kg

Furing 2,5 m 7m 0 1,25 m 1m 34 m

Asesoris 36 24 0 10 0 198
buah buah buah buah

Karton 5 lbr 1 lbr 0 0 0 20


lembar

Busa 3m 5m 0 0 0 30 m
Harga
276.0 300.0 276.0 144.00 123.00
jual
00 00 00 0 0
(rupiah)
.Pengerjaan secara konvensional hampir tidak mungkin
dilakukan, karena menyangkut lima buah variabel.
160

Masalah ini apabila dikerjakan dengan Solver, maka akan


diperoleh hasil berikut.
Bahan keperluan
Dom
Tas Tas pet Dom
Bahan Rem Tas Ibu- Sekol Wani pet Persedi
-bahan aja ibu ah ta Pria aan
Imitasi 4 5 6 1 1 65
Benang 2 3 3 1 1 25
Reslitin 2.5 3.6 2.8 0.5 0.25 90
g
Lem 0.75 0.5 0 0.25 0.25 7
Latex
Lem PC 0.25 0.2 0 0.2 0.2 3
Furing 2.5 7 0 1.25 1 34
Asesori 36 24 0 10 0 198
s
Karton 5 1 0 0 0 20
Busa 3 5 0 0 0 30
Harga
jual
(rupiah) 276 300 276 144 123
Banyak 2 0 3 12 0
nya

Bahan yang terpakai

Dom
Tas Tas Tas pet Dom Sisa
Bahan - Rem Ibu- Sekola Wani pet Digunak bah
bahan aja ibu h ta Pria an an
Imitasi 8 0 18 12 0 38 27
Benang 4 0 9 12 0 25 0
Reslitin 5 0 8.4 6 0 19.4 70.6
g
Lem 1.5 0 0 3 0 4.5 2.5
161

Latex
Lem PC 0.5 0 0 2.4 0 2.9 0.1
Furing 5 0 0 15 0 20 14
Asesori 72 0 0 120 0 192 6
s
Karton 10 0 0 0 0 10 10
Busa 6 0 0 0 0 6 24

Penghasilan
kotor 3108

Hasil ini menunjukkan bahwa Home Industri tersebut harus


membuat 2 tas remaja, 3 tas sekolah, dan 12 dompet wanita.
Dengan pendapatan kotor Rp 3.108.000,-.
Apabila kita cermati hasil di atas, khususnya bahan yang tersisa,
maka kekurangan bahan yang menonjol adalah benang dan Lem
PC yang kedua bahan tersebut harganya murah dan mudah di
dapat. Oleh karena itu ada baiknya persediaan kedua bahan
tersebut ditambah.

Misalkan benang kita tambah menjadi 50 dan Lem PC kita


tambah menjadi 7, maka apabila kita selesaikan akan
menghasilkan pendapatan yang cukup melonjak.

Bahan keperluan
Dom
Tas Tas Tas pet Dom
Bahan - Rem Ibu- Sekol Wani pet Persedi
bahan aja ibu ah ta Pria aan
Imitasi 4 5 6 1 1 65
Benang 2 3 3 1 1 50
Reslitin 2.5 3.6 2.8 0.5 0.25 90
g
162

Lem 0.75 0.5 0 0.25 0.25 7


Latex
Lem PC 0.25 0.2 0 0.2 0.2 7
Furing 2.5 7 0 1.25 1 34
Asesori 36 24 0 10 0 198
s
Karton 5 1 0 0 0 20
Busa 3 5 0 0 0 30
Harga
jual
(rupiah) 276 300 276 144 123
Banyak 0 0 6 19 9
nya
163

Bahan yang terpakai

Dom
Bahan Tas Tas Tas pet Dom Sisa
- Rem Ibu- Sekol Wani pet Diguna bah
bahan aja ibu ah ta Pria kan an
Imitasi 0 0 36 19 9 64 1
Benan 0 0 18 19 9 46 4
g
Resliti 0 0 17 10 2 29 61
ng
Lem 0 0 0 5 2 7 0
Latex
Lem 0 0 0 4 2 6 1
PC
Furing 0 0 0 24 9 33 1
Asesor 0 0 0 190 0 190 8
is
Karton 0 0 0 0 0 0 20
Busa 0 0 0 0 0 0 30

Penghasilan 549
kotor 9

Kita perhatikan pendapatan menjadi Rp 5.499.000,--. Yaitu


dengan membuat 9 tas sekolah, 19 dompet wanita, dan 9
dompet pria. Sebuah kenaikan penghasilan yang luar biasa.

Bagaimana kalau Home Industri tersebut sekurang-kurangnya


membuat 2 tas wanita dan 3 tas ibu-ibu?
164

Untuk menyelesaikan masalah ini, cukup menambah pada


constrais sel tas remaja >= 2 dan sel tas ibu-ibu >= 3 seperti
berikut.

Dari Parameter di atas, maka akan diperoleh hasil sebagai


berikut.
165

Hasil terakhir menyarankan untuk membuat 2 tas ramaja, 3 tas


ibu-ibu, 6 tas sekolah, 4 dompet wanita, dan 2 dompet pria,
dengan penghasilan kotor Rp 3.930.000,--.

Penyelesaian masalah dengan Lindo maupun Lingo diserahkan


kepada pembaca sebagai latihan.

Soal-soal
166

1. Seorang Pasien di rumah sakit setiap harinya memerlukan


tiga macam zat, sebut saja zat A, zat B, dan zat C, berturut-
turut paling sedikit sebanyak 16 satuan, 18 satuan, dan 17
satuan. Zat-zat tersebut terdapat dalam tiga macam obat
yaitu obat P, obat Q, dan obat R. Setiap obat P mengandung 2
zat A, 1 zat B, dan 2 zat C. Setiap obat Q mengandung 4 zat A,
1 zat B, dan 1 zat C. Dan setiap obat R mengandung 1 zat A, 3
zat B, dan 2 zat C. Harga obat P, obat Q, dan obat R berturut-
turut Rp 1000, Rp 1500, dan Rp 1250.
Tentukan banyaknya masing-masing obat untuk memenuhi
kebutuhan pasien tersebut agar dicapai biaya minimum.

2. Perusahaan mobil akan mengeksport 400 mobil model A, dan


500 mobil model B. Mobil model A memerlukan tempat 12 m3
dan mobil model B memerlukan tempat 15 m3. Pada jadwal
pelayaran terdapat tiga pengangkutan yaitu pada awal bulan
Januari, pertengahan bulan Februari dan akhir bulan Maret.
Ada pengangkutan pertama hanya membuat mobil model A
dengan biaya Rp 450.000,- tiap-tiap mobil. Pada
pengangkutan mobil yang kedua dan ketiga membawa kedua
model tersebut dengan biaya angkut berturut-turut Rp
35.000,- dan Rp 40.000,- tiap meter kubik. Kapasitas kapal
pertama hanya 200 mobil. Pengangkitan kedua dan ketiga
berturut-turut sebesar 4500 dan 6000 meter kubik. Pada
pertengahan Februari harus terkirim sekurang-kurangnya 250
mobil model A, dan 300 mobil model B. Buatlah model
pengangkutan agar diperoleh biaya transportasi minimal.

3. Rapi Alumunium adalah pengusaha kecil yang membuat


beberapa barang yang berbasis alumunium. Kebutuhan bahan
167

dan persediaan, serta harga jual terlihat pada tabel berikut


ini:
Jemur
Jemur
Jenis an Jemura
an
barang Meja handu Rak n Persedia
handu
dan Setrika k Piring Pakaia an
k
bahan engke n
sayap
l
Alumuniu
650 1780 1386 24000
m □ 1” x
cm cm cm cm
1”
Alumuniu
12000
m □ 1” x 234 cm
cm
½”
Alumuniu
756 654 36000
m □ 3/4” 80 cm
cm cm cm
x 3/4”
Alumuniu
60000
m ○ 3/8” 75 cm 639 cm
cm
Alumuniu
570 298 2540 60000
m ○ 3/4” 27 cm
cm cm cm cm
Alumuniu
2214 60000
m ○ 5/8”
cm cm
Alumuniu
360 640 400 30000
m Lis M
cm cm cm cm
3/4”
Alumuniu
30000
m Lis M 1” 660 cm 640 cm
cm
Karet
360 640 400 70000
Plane 660 cm 640 cm
cm cm cm cm
168

Karet
Sepatu 25 4 bh 4 bh 4 bh 250 bh
x 25
Karet
4 bh 4 bh 250 bh
Sepatu O
Partikel
2800 60000
cm2 cm2
Busa
2800 24000
cm2 cm2
Kain
2800 50000
cm2 cm2
Tripek
6000 60000
Melamin
cm2 cm2
Alumuniu
m Gate 20 cm 500 cm
Rel
Alumuniu
21 cm 600 cm
m Rel
Alumuniu
3000
m U 3/8” 162 cm
cm
Plat
1000
Alumuniu 90 cm
cm
m
Spigot
3000
130 cm
cm
Harga
157.00 125.0 10000 315.00 270.00
satuan
0 00 0 0 0
Barang
169

Tentukan banyaknya masing-masing barang agar diperoleh


pendapatan terbesar?.

Anda mungkin juga menyukai