Anda di halaman 1dari 2

Oktober 2009

KULIAH:MANFAAT AMILUM DALAM DUNIA KEFARMASIAN


.fullpost{display:inline;}
Amilum merupakan suatu senyawa organik yang tersebar luas pada kandungan tanaman.
Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai wujud penyimpanan sementara dari
produk fotosintesis. Amilum juga tersimpan dalam bahan makanan cadangan yang permanen
untuk tanaman, dalam biji, jari-jari teras, kulit batang, akar tanaman menahun, dan umbi.
Amilum merupakan 50-65% berat kering biji gandum dan 80% bahan kering umbi kentang
(Gunawan, 2004).

Amilum juga disebut dengan pati. Pati yang diperdagangkan diperoleh dari berbagai bagian
tanaman, misalnya endosperma biji tanaman gandum, jagung dan padi ; dari umbi kentang ;
umbi akar Manihot esculenta (pati tapioka); batang Metroxylon sagu (pati sagu); dan rizom umbi
tumbuhan bersitaminodia yang meliputi Canna edulis, Maranta arundinacea, dan Curcuma
angustifolia (pati umbi larut) (Fahn, 1995).
Tanaman dengan kandungan amilum yang digunakan di bidang farmasi adalah Zea mays
(jagung), Oryza sativa (beras), Solanum tuberosum (kentang), Triticum aesticum (gandum),
Maranta arundinacea (garut), Ipomoea batatas (ketela rambat), Manihot utilissima (ketela pohon)
(Gunawan, 2004).
Secara umum amilum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian yang
tidak larut air (amilopektin). Hidrolisis amilum oleh asam mineral menghasikan glukosa sebagai
produk akhir secara hampir kuantitatif (Gunawan, 2004).
Pada bidang farmasi, amilum terdiri dari granul-granul yang diisolasi dari Zea mays Linne
(Graminae), Triticum aesticum Linne (Graminae), dan Solanum tuberosum Linne (Solanaceae).
Granul amilum jagung berbentu polygonal, membulat atau sferoidal dam mempunyai garis
tengah 35 mm. Amilum gandum dan kentang mempunyai komposisi yang kurang seragam,
masing-masing mempunyai 2 tipe granul yang berbeda (Gunawan, 2004).
Amilum digunakan sebagai bahan penyusun dalam serbuk awur dan sebagai bahan pembantu
dalam pembuatan sediaan farmasi yang meliputi bahan pengisi tablet, bahan pengikat, dan bahan
penghancur. Sementara suspensi amilum dapat diberikan secara oral sebagai antidotum terhadap
keracunan iodium dam amilum gliserin biasa digunakan sebagai emolien dan sebagai basis untuk
supositoria (Gunawan, 2004).
Sebagai amilum normal, penggunaanya terbatas dalam industri farmasi. Hal ini disebabkan
karakteristiknya yang tidak mendukung seperti daya alir yang kurang baik, tidak mempunyai
sifat pengikat sehingga hanya digunakan sebagai pengisi tablet bagi bahan obat yang mempunyai
daya alir baik atau sebagai musilago, bahan pengikat dalam pembuatan tablet cara granulasi
basah (Anwar, 2004).
Amilum hidroksi-etil adalah bahan yang semisintetik yang digunakan sebagai pengencer plasma
(dalam larutan 6%). Ini merupakan pengibatan tasmbahan untuk kejutan yang disebabkan oleh
pendarahan, luka terbakar, pembedahan, sepsis, dan trauma lain. Sediaan amilum yang terdapat
dalam pasaran adalah Volex® (Gunawan, 2004).
Fungsi amilum dalam dunia farmasi tergolong banyak dan penting. Bahkan sudah ada sediaan
yang dipasarkan. Sebaiknya dapat dimaksimalkan penggunaannya dan dilestarikan pula
tanaman-tanaman yang mengandung amilum untuk kelancaran dalam bidang farmasi.
Daftar Pustaka

Anwar, E. et al. 2004. Pemanfaatan Maltodekstrin Pati Terigu Sebagai Eksipien dalam Formula
Sediaan Tablet dan Niosom. Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol. 1, No. 1, 34-46.
Fahn, A. 1995. Anatomi Tumbuhan. Edisi ketiga. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Gunawan, D. dan Sri Mulyani . 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi). Jilid 1. Penebar
Swadaya. Jakarta.

(EVA DEVINA, Mahasiswa Farmasi UNTAN 2008)

Anda mungkin juga menyukai