Anda di halaman 1dari 15

Nama : Edwen Hanzen

NIP/UPKP : 060109160 / IV
Unit : Direktorat Jenderal Pajak

A. PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA


KB 1 : Dasar Pengelolaan Keuangan Negara
1. Sebutkan tujuan pengelolaan Keuangan Negara dalam arti luas !
Tujuan pengelolaan Keuangan Negara dalam arti luas adalah Agar daya
tahan dan daya saing perekonomian nasional semakin dapat
ditingkatkan dengan baik dalam kegiatan ekonomi yang semakin bersifat
global, sehingga kualitas kehidupan masyarakat Indonesia dapat
meningkat sesuai dengan yang diharapkan.
2. Jelaskan paradigma baru pengelolaan Keuangan Negara seperti
yang tertuang pada UU Keuangan Negara Nomor 17 Tahun 2003 !
1. Pendekatan penganggaran dengan perspektif jangka menengah
yang merupakan pendekatan penganggaran berdasarkan kebijakan
yang dilakukan dalam perspektif waktu lebih dari satu tahun
anggaran dengan mempertimbangkan implikasi biaya pada tahun
berikutnya yang dinyatakan sebagai prakiraan maju (forward
estimate ). Prakiraan maju merupakan perhitungan kebutuhan dana
untuk tahun anggaran berikutnya dari tahun anggaran yang
direncanakan guna memastikan kesinambungan program dan
kegiatan yang telah disetujui dan menjadi dasar penyusunan
anggaran berikutnya.
2. Penyerapan penganggaran secara terpadu (Unified Budget)
merupakan pendekatan penganggaran yang mengintegrasikan
seluruh proses perencanaan dan penganggaran ke dalan satu
proses. Selain itu klasifikasi belanja rutin dan pembangunan telah
ditiadakan dan dilebur menjadi belanja pemerintah pusat.
3. Penerapan penganggaran berdasarkan kinerja (Performance
Budget) adalah model pendekatan penganggaran yang
memperhatikan keterkaitan antara pendanaan (input) dengan
keluaran dalam bentuk output dan outcome yang diharapkan
termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut.
KB 2 : Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara
1. Sebutkan dasar penyusunan APBN !
Dasar penyusunan APBN adalah pasal 23 Amandemen UUD 1945,
sebagai manifestasi pelaksanaan kewajiban pemerintah yang tertuang
dalam pasal tersebut.
2. Sebutkan dan jelaskan tahapan pengelolaan APBN yang dilakukan oleh
pemerintah !
Tahapan pengelolaan APBN yang dilakukan oleh pemerintah :
1. Tahap Perencanaan yaitu :
a. Penyusunan Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga
(Renja-KL) yaitu Kementerian Negara/Lembaga menyusun
Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga yang memuat
kebijakan, program, dan kegiatan yang dilengkapi dengan
sasaran kinerja dengan menggunakan pagu indikatif untuk tahun
anggaran yang disusun dan prakiran maju (forward estimate)
untuk tahun anggaran berikutnya. Program dan kegiatan dalam
Renja-KL disusun dengan pendekatan berbasis kinerja, kerangka
pengeluaran jangka menengah, dan penganggara terpadu.
Penyusunan Renja-KL berpedoman pada Renstra-KL dan
mengacu pada prioritas pembangunan nasional dan pagu
indikatif yang ditetapkan oleh Menteri Perencanaan dan Menteri
Keuangan.
b. Pembahasan Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga
c. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga
d. Penyusunan Anggaran Belanja
e. Penyusunan Perkiraan Pendapatan Negara
f. Penyusunan Rancangan APBN
2. Tahap Penetapan UU APBN
Nota Keuangan dan Rancangan APBN beserta Himpunan RKA-KL
yang telah dibahas dalam Sidang Kabinet disampaikan Pemerintah
kepada DPR selambat-lambatnya pertengahan Agustus untuk
dibahas dan ditetapkan menjadi Undang-Undang APBN selambat-
lambatnya pada akhir bulan Oktober.
3. Tahap Pelaksanaan UU APBN
Setealh APBN ditetapkan, UU APBN tahun tertentu tersebut akan
dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan penyelenggaraan Negara.
Pelaksanaan atas UU APBN tersebut harus mengacu kepada
pedoman pelaksanaan yang telah disusun pemerintah. Pelaksanaan
tersebut diatur dalam KEPPRES Nomor 42 tahun 2002 tentang
Pedoman Pelaksanaan APABN sebagaimana telah diubah dengan
KEPPRES Nomor 72 tahun 2004
4. Tahap Pengawasan Pelaksananaan UU APBN
Di tingkat intern Pemerintah, pengawasan pelaksanaan APBN
dilakukan oleh Inspektorat Jenderal untuk lingkup masing-masin
departemen/Lembaga dan oleh Bdan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) untuk lingkup semua Departemen/Lembaga.
Seperti halnya Inspektorat Jenderal dan BPKP, BPK mengadakan
pemeriksaan/pengawasan atas penerimaan, penyimpanan,
pengeluaran dan pembukuan uang, barang, piutang/kekayaan dan
hutang Negara.
5. Tahap Pertanggungjawaban Atas Pelaksanaan UU APBN
Pada tahap ini pemerintah menyampaikan laporan keuangan yang
sudah diaudit BPK kepada DPR selambat-lambatnya 6 (enam) bulan
setelah tahun anggaaran berakhir. Laporan Keuangan yang harus
disusun menurut pasal 30 UU Keuangan Negara meliputi :
1. Laporan Realisasi APBN
2. Neraca
3. Laporan Arus Kas
4. Catatan Atas Laporan Keuangan
KB 3 : Pendapatan Negara dan Hibah
1. Sebutkan dan jelaskan sumber pendapatan Negara !
Pendapatan Negara dibagi dalam dua kelompok besar yaitu Penerimaan
Dalam Negeri dan Hibah. Penerimaan Dalam Negeri terdiri dari
Penerimaan Perpajakan yaitu Penerimaan yang bersumber dari
penerimaan Pajak Dalam Negeri dan Pajak Perdagangan Internasional
yang terdiri dari Pajak Penghasilan Migas dan Non Migas, Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah,
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah
dan Bangunan (BPHTB), Cukai, Pajak Lainnya dan Pajak Perdagangan
Internasional terdiri dari Bea Masuk dan Pajak Ekspor. Penerimaan
Negara Bukan Pajak adalah penerimaan Negara yang bersumber dari
Penerimaan Sumber Daya Alam (SDA), Bagian Pemerintah atas laba
BUMN dan Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya. Hibah adalah
penerimaan Pemerintah yang berasal dari pemberian pihak lain, berupa
uang atau barang, dari perorangan, badan hokum, atau Negara di mana
Pemerintah tidak perlu mengembalikan atau membayar kembali
uang/barang yang diterimanya. Hibah dapat berasal dari dalam negeri
maupun dari luar negeri.
2. Apa yang disebut dengan bea meterai ?
Bea Materai adalah pajak atas dokumen. Satu dokumen hanya terutang
satu bea materai dan tembusan atau rangkap dari dokumen terutang
Bea Materai yang sama dengan aslinya.
KB 4 : Belanja Negara, Kesinambungan Umum, Dan Pembiayaan Defisit
Anggaran
1. Sebutkan jenis-jenis pengeluaran belanja Negara menurut jenis dan
fungsinya !
Pengeluaran Negara Menurut Jenisnya :
a). Belanaj Pegawai b). Belanja Barang c). Belanja Modal
d).Pembayaran Bunga Utang e). Subsidi f). Belanja Hibah g). Bantuan
Sosial h). Pengeluran Lain-lainnya
Pengeluaran Negara Menurut Fungsinya :
a). Pelayanan Umum b). Pertahanan c). Ketertiban dan Keamanan d).
Ekonomi e). Lingkungan Hidup f). Perumahan dan Fasilitas Umum g).
Kesehatan h). Pariwisata dan Budaya i). Agama j). Pendidikan k).
Perlindungan Sosial
KB 5 : Pengawasan atas Pelaksanaan APBN dan Pertanggungjawaban
atas Pelaksanaan APBN
1. Apakah tujuan dari pengawasan atas pelaksanaan APBN?
Tujuan dari pengawasan atas pelaksanaan APBN adalah proses
kegiatan penilaian dengan tujuan agar suatu organisasi melaksanakan
fungsinya dengan baik dan berhasil dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Siapa sajakah yang melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
APBN ?
1. Pengawasan Eksternal Pemerintah RI yang dilakukan oleh Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan
Pengawasan masyarakat.
2. Pengawasan Internal Pemerintah RI yang dilakukan oleh Badan
Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat
Jenderal Departemen/Unit Pengawasan LPND, Pengawasan atasan
langsung.
3. Uraikan prosedur pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN
oleh pemerintah !
1. Menteri/Pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna
Barang Menteri Keuangan menyampaikan laporan keuangan yang
meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan
catatan atas Laporan Keuangan yang dilampiri laporan keuangan
Badan Layanan Umum pada kementerian Negara/lembaga masing-
masing kepada Menteri Keuangan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan
setelah tahun anggaran berakhir. Sebagai entitas pelaporan, laporan
keuangan kementerian Negara/Lembaga tersebut sebelumnya telah
diperiksa BPK dan diberi opini atas laporan keuangan.
2. Oleh Menteri Keuangan laporan-laporan atas pertanggungjawaban
pengguna angaran/pengguna barang tersebut dikonsolidasikan
menjadi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagai bagian pokok
dari RUU tentang pertanggungjawabanpelaksanaan APBN yang
akan disampaikan Presiden kepada DPR.
3. DPR melalui alat kelengkapannya yaitu komisi akan membahas RUU
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN dengan pihak pemerintah
dengan memperhatikan hasil pemeriksaan semester dan opini BPK.
Berdasarkan hasil pembahasan tersebut, DPR memberikan
persetujuannya dan menyampaikan persetujuan tas RUU tersebut
kepada Pemerintah untuk diundangkan.
B. ETIKA BIROKRASI
Modul 1
KB 1 : Etika dan Moralitas
1. Jelaskan Pengertian norma/kaedah!
Pengertian norma/kaedah adalah pedoman hidup, petunjuk hidup,
penuntun bagaimana manusia harus bertindak baik dalam kehidupan
yang pada dasarnya mengatur tentang baik atau buruk perilaku
manusia, menentukan apa yang baik harus dilakukan dan apa yang
buruk harus dihindarkan, jangan dilakukan serta mengukapkan,menjaga,
melestarikan tentang nilai-nilai atau prinsip tertentu, yaitu yang baik yang
harus dilakukan, yang buruk harus dihindarkan, artinya jangan dilakukan.
KB 2 : Tugas Birokrasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
1. Sebutkan etika yang berlaku umum dalam sebuah organisasi !
Etika yang berlaku umum dalam sebuah organisasi yaitu
1. Pola sikap dan perilaku yang diharapkan dari setiap individu dan
kelompok anggota organisasi
2. Pola sikap dan perilaku yang diharapkan dari setiap individu dan
kelompok anggota organisasi secara keseluruhan akan membentuk
budaya organisasi.
3. Budaya organisasi sejalan dengan tujuan maupun filosofis organisasi
yang bersangkutan.
2. Jelaskan bagaimana birokrasi yang bermoral dapat
memperlancar tugas-tugas pemerintah dalam melayani masyarakat !
Peran birokrasi yang bermoral dapat memperlancar tugas-tugas
pemerintah dalam melayani masyarakat adalah dengan adanya
birokrasi yang bermoral maka akan terbentuk birokrasi yang bekerja
dengan keahlian atau spesialisasi, promosi berdasarkan pada
kompetensi dan system merit, mendudukan setiap anggota organisasi
dalam tingkatan berjenjang/hierarki structural, taat kepada perintah
atasan dalam jalur hierarki, bekerja sesuai dengan aturan dan prosedur
kerja yang baku, mendahulukan kepentingan organisasi daripada
kepentingan pribadi, hubungan di antara setiap anggota maupun
kelompok dengan pihak luar terbatas pada pekerjaan yang menjadi
tugas dan tanggungjawab masing-masing anggota yang bersifat
impersonal. Sehingga dengan adanya etika birokrasi yang bermoral
maka akan terbentuklah tugas-tugas pemerintahan yang professional,
integritas moral yang tinggi, tanggung jawab terhadap kepentingan
public, berpihak kepada kebenaran dan kejujuran, dan bertindak secara
adil
KB 3 : Etika Kehidupan Berbangsa sebagai Pedoman Penyelenggaraan
Pemerintahan yang baik
1. Apakah maksud dan tujuan ditetapkannya etika kehidupan berbangsa?
Maksud dan tujuan ditetapkannya etika kehidupan berbangsa dan
bernegara adalah Etika kehidupan berbangsa bertujuan meningkatkan
kualitas manusia Indonesia untuk menjadi manusia yang beriman,
bertaqwa, berakhlak mulia, serta berkepribadian Indonesia.
2. Sebutkan sikap yang dikedepankan dalam pokok-pokok etika kehidupan
berbangsa!
Sikap yang dikedepankan dalam pokok-pokok etika kehidupan
berbangsa adalah memiliki rasa kepedulian yang tinggi dalam
memberikan pelayanan publik, dan siap mundur apabila dinyatakan
telah melanggar kaidah dan sistem nilai, atau dianggap tidak mampu
memenuhi amanah masyarakat, bangsa, dan Negara.
KB 4 : Etika Membangun Kepemerintahan yang Baik
1. Jelaskan tentang maksud dan tujuan ditetapkannya etika politik
dan pemerintahan!
Maksud dan tujuan ditetapkannya etika politik dan pemerintahan adalah
Etika politik dan pemerintahan dimaksudkan untuk mewujudkan
kepemerintahan yang baik dan bersih dari KKN, efisien, dan efektif serta
menumbuhkan suasana yang demokratis, yang bercirikan keterbukaan,
rasa bertanggung jawab, tanggap akan aspirasi rakyat, menghargai
perbedaan, jujur dalam persaingan, kesediaan untuk menerima
pendapat yang lebih benar, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia.
2. Sesuai dengan etika pemerintahan apakah tindakan yang
dilakukan seorang pejabat publik apabila ia telah menetapkan kebijakan
publik yang merugikan masyarakat?
Tindakan yang dilakukan seorang pejabat public apabila ia telah
menetapkan kenijakan public yang merugikan masyarakat adalah Jika
terbukti bahwa kebijakan tersebut merupakan pelanggaran kode etik,
maka selain dikenakan sanksi moral, dapat juga dikenakan tindakan
administratif atas rekomendasi Majelis Kode Etik.
Modul 2
KB 1 : Pemerintah bertugas untuk mewujudkan pelayanan publik prima
1. Sebutkan dasar hukum yang memuat tentang etika aparatur
pemerintah dalam menjalankan pelayanan publik!
Dasar hukum yang memuat tentang etika aparatur pemerintah dalam
menjalankan pelayanan publik yaitu :
1. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian
2. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004
3. Keputusan MENPAN Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003
2. Jelaskan yang dimaksud dengan pelayanan publik yang prima!
Yang dimaksud dengan pelayanan publik yang prima adalah pelayanan
yang memenuhi harapan dan kebutuhan bagi pemberi pelayanan
maupun penerima pelayanan public.
3. Sebutkan sikap yang perlu dikedepankan oleh aparatur
pemerintah dalam memberikan pelayanan publik yang prima!
Sikap yang perlu dikedepankan oleh aparatur pemerintah dalam
memberikan pelayanan publik yang prima yaitu : professional dalam
bidangnya, disiplin, sopan, santun, jujur, dan ikhlas memberikan
pelayanan
KB 2 : Pembinaan jiwa korps dan kode etik PNS
1. Sebutkan ruang lingkup pembinaan jiwa korps PNS!
Ruang lingkup pembinaan jiwa korps PNS yaitu :
1. Peningkatan etos kerja dalam rangka mendukung produktivitas kerja
dan profesionalitas Pegawai Negeri Sipil
2. Partisipasi dalam penyusunan kebijakan Pemerintah yang terkait
dengan Pegawai Negeri Sipil
3. Peningkatan kerja sama antara Pegawai Negeri Sipil untuk
memelihara dan memupuk kesetiakawanan dalam rangka
meningkatkan jiwa korps Pegawai Negeri Sipil
4. Perlindungan terhadap hak-hak sipil atau kepentingan Pegawai
Negeri Sipil sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, dengan tetap mengedepankan kepentingan rakyat, bangsa
dan Negara.
2. Jelaskan yang dimaksud dengan kode etik PNS!
Yang dimaksud dengan kode etik PNS adalah pedoman sikap, tingkah
laku, dan perbuatan PNS di dalam melaksanakan tugasnya dan
pergaulan hidup sehari-hari.
3. Jelaskan tentang sanksi atas pelanggaran kode etik PNS!
Sanksi atas pelanggaran kode etik PNS adalah :
1. Sanksi moral
2. Hukuman disiplin pegawai
3. Tindakan administratif sesuai dengan peraturan perundan-undangan
yang berlaku atas rekomendasi Majelis Kode Etik.
KB 3 : Etika PNS Mewujudkan Pelayanan Prima
1. Jelaskan etika PNS dalam memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat!
Etika PNS dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat
adalah Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 ditegaskan
bahwa PNS sebagai abdi masyarakat bertugas untuk memberikan
pelayanan yang terbaik, profesional, jujur, adil, dan merata kepada
masyarakat. Dalam Keputusan MENPAN Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003
tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik,
ditegaskan bahwa PNS sebagai abdi masyarakat bertugas untuk
memberikan pelayanan prima, yaitu pelayanan yang memenuhi harapan
dan kebutuhan masyarakat. Dalam memberikan pelayanan, aparatur
pemerintah juga harus berikap disiplin, sopan, dan santun, serta ikhlas
dalam memberikan pelayanan agar dapat memenuhi harapan dan
kebutuhan masyarakat. Sikap tersebut merupakan cerminan dari norma-
norma perilaku yang baik, yang merupakan refleksi dari etika layanan.
C. TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI, DAN TATA KERJA
DEPARTEMEM KEUANGAN
MODUL 1
KB 1 : Pengorganisasian
1. Jelaskan yang dimaksud dengan organisasi !
Organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Apa yang dimaksud dengan rentang pengawasan?
Rentang pengawasan (span of control) adalah jumlah sub ordinat
(bawahan) yang dapat dijangkau atau dikontrol dalam satu rentang
struktur organisasi.
3. Sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk peta organisasi!
1. Bentuk organisasi dasar : terdapat empat buah metode dasar yaitu
menurut fungsi, produk, proses dan menurut daerah geografis
2. Organisasi Garis : didalamnya terdapat garis wewenang yang
menghubungkan secara langsung secara vertikal antara atasan dan
bawahan
3. Organisasi Garis-staf : membagi organisasi dalam unit pelaksana
aktivitas-aktivitas pokok dan aktivitas-aktivitas penunjang
4. Organisasi Fungsional : adalah dimana pimpinan tertinggi
melimpahkan wewenangnya kepada kepala unit struktural yang
memimpin kelompok yang menduduki jabatan fungsional
5. Organisasi matriks : mengkombinasikan pola-pola fungsional dan
hasil yang akan dicapai dalam suatu kegiatan proyek
6. Organisasi sentralisasi dan Desentralisasi :apabila otoritas berada
dipuncak, maka itu organisasi sentralisasi, bila otoritas terbesar ada
dibawah, maka itu organisasi desentralisasi.
KB 2 : Sistem Pemerintahan Negara RI
1. Sebutkan fungsi dari tujuan Negara!
Tujuan negara berfungsi untuk mengarahkan dan memacu seluruh
potensi bangsa dan negara untuk mencapai tujuannya, sehingga perlu
mensinergikan seluruh potensi bangsa tersebut.
2. Jelaskan asas-asas yang menjadi pedoman dalam
penyelenggaraan sistem administrasi Negara Indonesia !
1. Negara Indonesia adalah negara hukum (rechstaat) bukan negara berdasarkan
kekuasaan (machstaat)
2. Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang Undang
Dasar 1945
3. Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut
Undang-Undang
4. Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan
sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu
kali masa jabatan
5. Usul pemberhentian Presiden dan / atau Wakil Presiden dapat diajukan oleh
DPR kepada MPR hanya dengan terlebih dahulu mengajukan permintaan
kepada Mahkamah Konstitusi
6. Presiden dibantu oleh menteri-menteri
3. Jelaskan perwujudan pola departemenisasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan!
Pembagian aktivitas penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan negara
dalam departemen-departemen pemerintahan merupakan perwujudan
pola depertemenisasi dalam pemerintahan.

KB 2 : Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Susunan Organisasi Departemen


1. Bagaimana kedudukan departemen dalam pemerintahan Negara
Republik Indonesia?
Kedudukan departemen dalam pemerintahan Negara Republik Indonesia
merupakan unsur pelaksana pemerintah
2. Sebutkan tugas Departemen Keuangan dalam penyelenggaraan
pemerintah!
Departemen keuangan mempunyai tugas membantu Presiden dalam
rangka menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di bidang
keuangan dan kekayaan negara.
3. Sebutkan fungsi dari pelaksana tugas Departemen Keuangan!
1. perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan
teknis dibidangnya
2. pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya
3. pengelolaan barang milik / kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawabnya
4. pengawasan atas pelaksanaan tugasnya
5. penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di
bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.
4. Sebutkan pola susunan organisasi Departemen Keuangan menurut pasa
69 Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 !
a). Menteri b). Sekretariat Jenderal c). Direktorat Jenderal d). Inspektorat
Jenderal e). Badan f). Pusat g). Staf Ahli.
MODUL 2
KB 1 : Tugas, Fungsi, dan susunan organisasi Sekretariat Jenderal,
Direktorat Jenderal dan Inspektorat Jenderal di Lingkungan
Departemen Keuangan
1. Sebutkan organisasi di lingkungan Departemen Keuangan yang berada di
tingkat pusat!
Sekretariat Jenderal, Ditjen Anggaran, Ditjen Pajak, Ditjen Bea Cukai,
Ditjen Perbendaharaan, Ditjen Kekayaan Negara, Ditjen Perimbangan
Keuangan, Ditjen Pengelolaan Utang, Inspektorat Jenderal, Bapepam LK,
BKF, BPPK, Staf Ahli Menteri Keuangan, Pusat Sistem Informasi dan
Teknologi Keuangan, PPAJP, PUSHAKA, Pusat Layanan Pengadaan
Ceraca Elektronik, Pusat Kepatuhan Internal Kepabeanan dan Cukai ,
PIP.
2. Apakah tugas Direktorat Jenderal sebagai unit organisasi di lingkungan
Departemen Keuangan?
1. Perumusan kebijakan departemen di bidangnya
2. Pelaksanaan kebijakan di bidangnya
3. Penyusunan standar, norma pedoman, kriteria, dan prosedur di
bidangnya
4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi
5. Pelaksanaan administrasi direktorat jenderal.
3. Sebutkan tugas pokok Inspektorat Jenderal !
1. Perumusan kebijakan di bidang pengawasan
2. Pelaksanaan pengawasan kinerja pengawasan keuangan,
pengawasan untuk tujuan tertentu dan partisipasi dalam
pemberantasan tindak pidana korupsi dan kejahatan keuangan atas
petunjuk Menteri Keuangan
3. Penyusunan laporan hasil pengawasan; d.pelaksanaan urusan
administrasi dan dukungan teknis Inspektorat Jenderal.
KB.2 : Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi Badan-Badan dan Pusat di
Lingkungan Departemen Keuangan dan Staf Ahli Menteri Keuangan
1. Sebutkan Badan-Badan yang ada di lingkungan Departemen Keuangan!
1. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam
LK)
2. Badan Kebijakan Fiskal (BFK)
3. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK).
2. Jelaskan tugas Bapepam-LK!
a. penyusunan peraturan di bidang pasar modal; b. penegakan peraturan
di bidang pasar modal; c. pembinaan dan pengawasan terhadap pihak
yang memperoleh izin usaha, persetujuan, pendaftaran dari badan dan
pihak lain yang bergerak di pasar modal; d. penetapan prinsip-prinsip
keterbukaan perusahaan bagi Emiten dan Perusahaan Publik; e.
penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi
oleh Bursa Efek, Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian; f. penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar
modal; g. penyiapan perumusan kebijakan di bidang lembaga keuangan;
h. pelaksanaan kebijakan di bidang lembaga keuangan; i. perumusan
standar, norma, pedoman kriteria dan prosedur di bidang lembaga
keuangan; j. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang lembaga
keuangan; k. pelaksanaan tata usaha badan.
3. Jelaskan tugas BKF!
a. perumusan pokok-pokok kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro
serta proyeksi ekonomi makro; b. penyiapan bahan penyusunan Nota
Keuangan dan RAPBN, Laporan Semester I dan Prognosa Semester II
pelaksanaan APBN, RAPBN Perubahan, bahan Pidato dan Lampiran
Pidato Presiden, Jawaban Pemerintah atas pertanyaan DPR dan DPD,
jawaban pertanyaan dan bahan konsultasi dengan Lembaga
Internasional dan Regional di bidang ekonomi makro, pendapatan
negara, belanja negara dan risiko fiskal; c. analisis, perumusan
rekomendasi dan evaluasi kebijakan pendapatan negara, belanja negara,
dan ekonomi dan keuangan; d. analisis, perumusan rekomendasi dan
evaluasi pengelolaan risiko ekonomi dan keuangan, risiko BUMN, dan
risiko dukungan pemerintah; e. analisis dan perumusan rekomendasi
terhadap kelayakan pemberian dukungan pemerintah atas pelaksanaan
kerja sama penyediaan infrastruktur;f. analisis, perumusan rekomendasi
dan pelaksanaan kerja sama ekonomi dan keuangan internasional; g.
pemantauan dini perkembangan ekonomi dan surveillance; h. pengkajian
kebijakan ekonomi, keuangan, dan fiskal; i. penyusunan dan
pengembangan model ekonomi dan keuangan; j. penyelenggaraan
sosialisasi kebijakan fiskal; k. pengelolaan data dan statistik; l. koordinasi
pelaksanaan kegiatan tim tarif; m. pelaksanaan administrasi Badan.
4. Jelaskan tugas BPPK!
a. perumusan kebijakan Menteri Keuangan di bidang pendidikan,
pelatihan, dan penataran keuangan negara dalam rangka pembinaan
sumber daya manusia Departemen Keuangan; b. pelaksanaan kebijakan
Menteri Keuangan di bidang pendidikan, pelatihan, dan penataran
keuangan negara dalam rangka pembinaan sumber daya manusia
Departemen Keuangan; c. penelaahan, evaluasi, dan penyusunan
laporan pelaksanaan pendidikan, pelatihan, dan penataran keuangan
negara dalam rangka pembinaan sumber daya manusia Departemen
Keuangan; d. pengkajian dan pengembangan pendidikan, pelatihan, dan
penataran di bidang keuangan negara; e. koordinasi pelaksanaan
kerjasama pendidikan, pelatihan, dan penataran dengan lembaga
pendidikan dalam dan luar negeri, lembaga pemerintah, dan lembaga
internasional; f. pelaksanaan administratif Badan.
5. Apakah tugas Staf Ahli Menteri Keuangan?
Tugas Staf Ahli Menteri Keuangan yairu : a. pengolahan dan penelaahan
masalah-masalah di bidang hubungan ekonomi keuangan internasional,
penerimaan negara, pengeluaran negara, pengembangan pasar modal
dan pembinaan umum pengelolaan kekayaan negara, serta penyiapan
penalaran secara konsepsional; b. penalaran konsepsional suatu
masalah di bidang keahliannya atas inisiatif sendiri dan pemecahan
persoalan secara mendasar dan terpadu untuk bahan kebijakan Menteri
sebagai penelaahan Staf; c. pemberian bantuan kepada Menteri dalam
penyiapan bahan untuk keperluan rapat, seminar, dan lain-lain yang
dihadiri oleh Menteri; d. pelaksanaan tugas-tugas lain atas petunjuk
Menteri.
MODUL 3
KB 1 : Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
1. Apa yang dimaksud dengan instansi vertikal?
Penyelenggara tugas dan fungsi Departemen di daerah.
2. Sebutkan unit organisasi di lungkungan Departemen Keuangan yang
memiliki Instansi Vertikal di daerah !
Ditjen Pajak, Ditjen Bea Cukai, Ditjen Anggaran, Ditjen DJKN
3. Sebutkan dan jelaskan dua macam instansi Vertikal suatu Departemen
yang ada di daerah !
a). Bagi departemen-departemen yang masing-masing Direktorat
Jenderal dalam melakukan tugas dan fungsinya secara keseluruhan
mempunyai sifat yang sejenis (Integrated Type Department) b). Bagi
departemen-departemen yang masing-masing DirektoratJenderal dalam
melakukan tugas dan fungsinya mempunyai sifatdan jenis yang berbeda-
beda satu dengan lainnya (Holding Company Type Department)
KB 2 : Unit Pelaksana Teknis Departemen Keuangan
1. Apa yang dimaksud dengan Unit Pelaksana Teknis?
Unit yang menjadi penunjang Direktorat Jenderal/Badan sesuai dengan
kebutuhan.
2. Sebutkan unit organisasi di lingkungan Departemen Keuangan yang
memiliki Unit Pelaksana Teknis di daerah!
Ditjen Bea Cukai dan BPPK
3. Kepada siapakah masing-masing kepala UPT bertanggung jawab?
Masing masing bertanggung jawab langsung kepada atasan Eselon I
4. Jelaskan perbedaan UPT dan instansi vertikal!
Instansi Vertikal merupakan penyelenggara tugas dan fungsi departemen
di daerah yang bertanggungjawab kepada Departemen, sedangkan Unit
Pelaksana Teknis merupakan pelaksana tugas-tugas teknis penunjang
Direktorat Jenderal dan berada di bawah Direktorat Jenderal atau Badan
dan bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal atau Badan tersebut

Anda mungkin juga menyukai