Anda di halaman 1dari 25

Presentasi Laporan Pendahuluan

Penyiapan Kelembagaan Desa Mandiri


Energi (DME) Wilayah Kalimantan

Kementerian Energi dan


Sumberdaya Mineral
2010
PT. SHIDDIQ SARANA MULYA
1
Kerangka Laporan
Pendahuluan

2
Latar Belakang
Meningkatnya kebutuhan energi
Keterbatasan cadangan dan kemampuan penyediaan
energi nasional

Alternatif pengembangan dengan energi terbarukan dan


kemandirian masyarakat

Kebijakan pengembangan Desa Mandiri Energi


(DME)
dan penqembangan ekonomi produktif
yang kompetitif dari pemanfaatan energi tersebut

• menggerakkan roda
perekonomian, PENYIAPAN
• menggerakan sektor
KELEMBAGAAN
ekonomi pedesaan, DME WIL.
• menyerap tenaga kerja,
KALIMANTAN
melalui Kelembagaan yang 3
Maksud dan Tujuan

1. Menyiapkan lembaga pengelola pada


pembangunan DME yang berbasis BBN dan
Non-BBN.

2. Mengembangkan potensi ekonomi dan


pemberdayaan masyarakat setempat.

4
Lingkup Lokasi (Mohon
konfirmasi)
Kabupaten Provinsi Kegiatan
Sanggau Kalimantan Keg. Produktif Penggilingan
Kalimantan

karet
Barat
Sanggau Kalimantan Keg. Produktif Penggilingan
karet
Barat
Kapuas Kalimantan DME BBN Berbasis Singkong
Tengah
Sulawewi

Kotawaringin Kalimantan DME BBN Berbasis Kelapa


Timur Tengah
Maros Sulawesi Kegiatan PLTMH
selatan
Maros Sulawesi Kegiatan PLTMH
selatan 5
Ruang Lingkup Pekerjaan
1. Inventarisasi kondisi sosial, dan ekonomi di lokasi Desa Mandiri
Energi.

2. Melakukan kegiatan pendampingan terhadap pembangunan Desa


Mandiri Energi (DME) berbasis BBN dan Non-BBN sampai dengan
terbentuknya lembaga pengelola yang mandiri dan terlatih.

3. Melakukan pengembangan bentuk lembaga pengelola yang


sesuai dengan kondisi sebenarnya sehingga program DME dapat
berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

4. Memberikan penyuluhan dan bimbingan teknis lapangan kepada


masyarakat tentang kegiatan yang sedang dilaksano.kan dengan
harapan masyarakat dapat lebih mandiri dalam keberlanjutan
pengembangan program DME tersebut.
6
Hasil (Outcome)

Setelah pelaksanaan kegiatan Penyiapan


Kelembagaan Desa Mandiri Energi wilayah
Kalimantan diharapkan

Berfungsinya fasilitas pembangkitan


energi melalui lembaga pengelola yang
dibentuk berdasarkan partisipasi
masyarakat dan mengikuti prinsip-
prinsip manajemen yang berkelanjutan 7
Keluaran (Output)

1. Terbentuknya lembaga pengelola


2. Terlaksananya sosialisasi dan bimbingan
lapangan
3. Tersusunnya AD dan ART lembaga pengelola
4. Diketahuinya potensi pengembangan
kegiatan produktif lanjutan

Dituangkan dalam kesepakatan pihak terlibat


yang di ttd pihak terkait (Draft terlampir)
8
Manfaat dan Dampak

MANFAAT (BENEFITS)
Meningkatkan perekonomian masyarakat serta menciptakan
rasa memiliki masyarakat terhadap proyek energi terbarukan
sehingga keberlanjutan proyek dapat terjamin.

DAMPAK (IMPACT)
Meningkatnya produktivitas masyarakat dapat memberikan
kontribusi terhadap pembangunan nasional serta terus
berlangsungnya proyek energi terbarukan yang
memanfaatkan potensi energi setempat.

9
Metodologi

P
ERM
ASA
LAH
AN

P
EME
CAHAN
MA
SAL
AH

A
LATBAN
TU
P
EMEC
AHAN
MAS
ALAH
10
Metode Pengumpulan Data

1. Studi Kepustakaan (desk study)


2. Wawancara dan diskusi, yang dimaksudkan untuk menggali
berbagai macam informasi aktual dan empiris/faktual yang
sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan dan
kekiniannya. Sedangkan untuk mendapatkan ide-ide,
program, dan strategi yang mendalam dan komprehensif
dalam kegiatan penyiapan kelembagaan DME di lokasi yang
telah ditentukan, yaitu melalui diskusi dengan narasumber
tenaga ahli, FGD, depth thinking dengan berbagai pihak
yang berkepentingan (stakeholders) tokoh masyarakat dan
perangkat Desa.
3. Pengamatan langsung melalui survey lapang (observasi),
yang dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung ke
daerah lokasi DME.
4. Focussed Group Discussion (FGD), diharapkan dengan
11
Dokumen Lapangan

1. Data sosial ekonomi meliputi: Demografi


(kependudukan), Pekerjaan penduduk, Pendidikan,
infrastruktur, Potensi Sumber daya alam, peta
wilayah (dikoordinasikan dengan pihak kelurahan
tempat lokasi)
2. Kuesioner sebagai panduan
wawancara(wawancara dilakukan dengan Dinas,
Pejabat Desa dan Penduduk setempat)
3. Draft AD ART
4. Draft Kesepakatan yang harus ditandatangani
5. Daftar Hadir FGD 12
Analisis

• Analisis Deskritif kuantitatif dan kualitatif terhadap


data primer dan sekunder (Panduan survey
lapangan dapat dilihat di Lampiran)
• Analisis AHP untuk menentukan potensi
pengembangan kegiatan produktif lanjutan
berdasarkan kesepakatan warga / stakeholder di
lokasi (Kuesioner untuk panduan wawancara
dapat dilihat di Lampiran)
• Analisis SWOT dalam menentukan kekuatan ,
tantangan, peluang, dan ancaman dalam
menetukan langkah strategi pengembangan yang
berkelanjutan (Kuesioner untuk panduan
13
Tahapan Pelaksanaan
TAHAP PERSIAPAN
1
•Koordinasi
•Inventarisasi data/informasi

•Kajian & analisis awal

•Laporan Pendahuluan

2
TAHAP PELAKSANAAN
•Kegiatan lapangan (Survey,
pendampingan, pelatihan)
•Analisis

•Draft lembaga pengelola

•Laporan Pertengahan

•Pembahasan Lap. Pertengahan


3
TAHAP PENYELESAIAN
•Penyempurnaan
•Penyusunan Draft Lap. Akhir

•Pembahasan Draft Lap. Akhir

•Sosialisasi

•Penyerahan Lap. Akhir


14
Jadwal Pelaksanaan

No Je

1. TAH AP PER SI APAN


l K o n s o lid a s i & A d im is tra s
l K a jia n P u s ta k a
l P e n yu s u n a n re n c a n a k e r
15
Draft Sistematika Laporan
Akhir (1/6)
Bab 1.Pendahuluan
Latar Belakang
Maksud dan Tujuan
Ruang Lingkup Kegiatan
Output/hasil kegiatan
Jangka Waktu Pelaksanaan
Laporan Kegiatan
 
Bab 2. Methodologi dan Pendekatan
2.1. Kerangka Pikir
2.1.1. Permasalahan
2.1.2. Upaya Pemecahan Masalah
2.1.3. Metode Pemecahan Masalah
2.1.4. Produk Yang Dihasilkan
2.2. Pendekatan
2.3. Metodologi
2.3.1. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
2.3.2. Analisis Data

16
Draft Sistematika Laporan
Akhir (2/6)
Bab 3. Tinjauan Pustaka
3.1. Desa Mandiri Energi
3.2. Konsep Kelembagaan
3.3. Teknologi Penggilingan Karet
3.4. DME Berbasis Kelapa

Bab 4. Kondisi Obyektif Daerah di Lokasi DME di Wilayah


kalimantan (4 lokasi), dan sebagian wilayah Sulawesi (6
Lokasi)
4.1. DME di Kabupaten Sanggau, Kalimanatan Barat dan Kabupaten
Kapuas berbasis Penggilingan Karet;
4.1.1. Kondisi Geografis
• Luas Daerah
• Batas wilayah
• Iklim
• Curah hujan
• Topografis 17
Draft Sistematika Laporan
Akhir (3/6)
4.1.2. Kondisi Demografis
• Jumlah dan struktur penduduk
• Indeks Pembangunan Manusia
• Tingkat Pendidikan
• Ketenagakerjaan
4.1.3. Potensi Sumber Daya
• Pertanian (Tanamana pangan, Perkeunan, Kehutanan,
Peternakan, Perikanan)
• Industri
4.1.4. Infrastruktur Wilayah
• Transportasi darat
• Transportasi Laut dan Udara
• Kondisi kelistrikan
• Sumber Daya Air
• Jaringan telekomunikasi
18
Draft Sistematika Laporan
Akhir (3/6)
4.2. DME berbasis kelapa di Kabupaten Waringin Timur
4.2.1. Kondisi Geografis
4.2.2. Kondisi Demografis
4.2.3. Potensi Sumber Daya
4.2.4. Infrastruktur Wilayah

4.3. DME berbasis penggilingan Karet di Kabupaten


Kapuas
4.3.1. Kondisi Geografis
4.3.2. Kondisi Demografis
4.3.3. Potensi Sumber Daya
4.3.4. Infrastruktur Wilayah

Untuk Daerah Lain dengan subab


yang sama
19
Draft Sistematika Laporan
Akhir (5/6)
Bab 5. Hasil Kegiatan dan Analisisnya
5.1. Pengembangan bentuk lembaga pengelola di
masing-masing Lokasi
5.2. Hasil Analisis prioritas kegiatan
pengembangan ke depan di masing-masing
lokasi
5.2.1. Hasil Analisis Penggalian Pendapat
Masyarakat
5.2.2. Hasil analisis AHP (Analisis AHP untuk
menentukan prioritas kegiatan
berdasarkan masukan stakeholder di
masing-masing lokasi)
5.2.3. Hasil Analisis SWOT (Analisis SWOT
untuk merumuskan rekomendasi
terhadap kegiatan pendampingan yang
dilakukan pada lokasi-lokasi DME yang 20
Draft Sistematika Laporan
Akhir (6/6)
Bab 6. Kesimpulan dan Rekomendasi
6.1. Kesimpulan
6.2. Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN:
1.Susunan lembaga pengelola
2.Hasil Pelaksanaan sosialisasi dan
bimbingan lapangan
3.AD dan ART lembaga pengelola
4.Instrumen Kuesioner (AHP, SWOT,
Kelembagaan) 21
Rencana Lanjut

• Konsolidasi Tim dan penyempurnaan Laporan


pendahuluan
• Konsolidasi materi dan instrumen kuesioner, dan bahan ke
Lapangan
• Persiapan ke lapangan, koordinasi dengan tim lain dan
daerah kajian
• Kunjungan lapangan 1
– Kunjungan dan koordinasi dengan pihak terkait
– Kunjungan lapangan dan diskusi pakar
– Pengumpulan data pendukung di daerah
– FGD dan Pengumpulan data melalui kuesioner
– Pelatihan dan pendampingan

22
REKANAN KONTRAKTOR FISIK

Pengadaan dan Pemasangan


Peralatan Berbasis Kelapa di
KALTENG JAMBI JATIM PT. PT. Pura Barutama
Pura Barutama

Pengadaan dan Pemasangan


Peralatan Berbasis Kegiatan PT. Kelma Niaga
Produktif SUMUT JAMBI Sampurna
KALBAR KALTENG

Pengadaan dan Pemasangan CV Karya Mitra


Peralatan BBN Singkong Utama
Kalteng
23
24
Masukan :keinginan
1. Lembaga Pengelola yg berkualitas yang siap dengan perangkat yang ahli
2. Mekanisme penyiapan pengelolaan kelembagaan, pengoperasian, perawatan dan
penanganan masalah. Aspek produktifitas bisa dilakukann untuk startegi
kelembagaan.
3. Ruang lingkup manajemen saat bimbingan teknis harap dipertajam
4. Pengembangan kegiatan produktif harus sampai pemasaran.
5. Quisieonier harus dipertajam pada tiap kegiatan
6. Laporan pendahuluan dibagian 2-9 dikoreksi dan dipertajam (jika lembaga didaerah
yg sdh ada dilegalkan)
7. Harapan : SOP untuk lembaga pengelola saat terjadi masalah – masalah seperti
pengelolaan, teknis, permodalan, pasar bagaimana alternatif pemecahannya &
kontak ,person orang dilokasi.
8. Sinkronisasi antara pembentukan kelembagaan dan pekerjaan fisik.
9. 1-3 paragraf ke 2 harap dikoreksi (ini dari tor)
10. Bimbingan teknis, pelatihan & sosialisasi, 1-5, a & B perlu dibedakan. (pada laporan
pendahuluan & rencana kerja)
11. Pp no 5/ tentang pengembangan target energi.(harus dimasukkan) & uu energi.
12. 2-3 penjabaran kendala pengelolaan dme tetapi yang ada hanya di bidang PLTMHnya
saja tlg di lengkapi dengan kegiatan dilokasi yang ada.
13. 2-6 lokasi dijawa…….dikoreksi
14. Keyword berkualitas……..untuk pembentukan kelembagaan.
15. Penjelasan tiap kegiatan DME yang akan dikerjakan
16. Konsep ekonomi energi exp. Perhitungan keekonomian & paska kelembagaan
17.

Anda mungkin juga menyukai