Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Salah satu persyaratan mewujudkan demokrasi adalah adanya
partai politik yang berfungsi maksimal dan efektif sebagai wadah aspirasi
politik masyarakat dan sebagai media untuk melakukan bargaining
kebijakan dengan negara. Demi perwujudan dan tersalurnya aspirasi
publik oleh partai politik maka efektifitas fungsi partai politik haruslah
dijunjung tinggi.
Partai politik merupakan salah satu bagian penting dari sebuah
sistem demokrasi, karena keberadaan partai politik merupakan barometer
demokratis tidaknya sistem politik dalam sebuah negara. Harapan bagi
terwujudnya demokrasi adalah bahwa partai benar- benar menjadi saluran
dasar dari masyarakat menuju kepentingan masyarakat.
Partai politik umumnya didefenisikan sebagai organisasi artikulatif
yang terdiri atas pelaku- pelaku politik yang aktif dalam masyarakat, yaitu
mereka yang memusatkan perhatian pada persoalan kekuasaan
pemerintah dan bersaing guna memperoleh dukungan rakyat untuk
menempati kantung- kantung kekuasaan politik1
Partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang
anggota- anggotanya mempunyai orientasi, nilai- nilai dan cita- cita yang
sama. Tujuan kelompok ini ialah memperoleh kekuasaan politik dan
merebut kekuasaan politik (biasanya) dengan cara konstitusional untuk
melaksanakan kebijakan- kebijakan mereka.
Dari defenisi di atas dapat kita artikan bahwa partai politik
merupakan perantara utama yang menghubungkan antara kekuasaan
dan idiologi- idiologi yang beredar dimasyarakat dengan lembaga-
lembaga formal. Setelah partai politik dapat menempati kantung- kantung
kekuasaan dalam sebuah negara, partai politik tersebut harus
memperjuangkan kepentingan masyarakat.

1
Koirudin, Partai Politik dan Agenda Transisi Demokrasi, Pustaka pelajar, 2004., Hal 191

1
Salah satu hal yang dapat mewujudkan keberhasilan partai politik
dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat adalah kualitas
kepemimpinan dalam partai tersebut. Berbicara mengenai kepemimpinan
partai tentu saja tidak dapat dipisahkan dari proses pengkaderan yang
dilakukan oleh partai politik. Proses pengkaderan yang baik tentu saja
akan menciptakan kader dan pimpinan partai yang baik dan berkualitas.
Untuk memperbaiki ataupun mempersiapkan para anggota partai
yang berkualitas, maka fugsi partai politik harus dilaksanakan. Salah
satunya ialah pendidikan politik, fungsi partai politik dalam hal ini
memproses pematangan kader untuk mampu memimpin, baik dalam
konteks pemerintahan lokal maupun nasional. Fungsi ini menjadi salah
satu hal penting karena pada kenyataannya di Indonesia terjadi
kegagalan partai politik dalam menciptakan kader dan pemimpin yang
berkualitas.
Kegagalan partai politik dalam menciptakan para kader dan
pemimpin yang berkualitas disebabkan pola kaderisasi ataupun
pendidikan politik yang tidak dilakukan sebagaimana mestinya. Kegagalan
ini tentunya tidak dapat sepenuhnya dikatakan sebagai kesalahan partai
politik namun ada hal lain diluar partai politik itu sendiri. Salah satunya
ialah sistem politik di Indonesia pada masa orde baru yang otoriter, partai
politik diawasi mulai dari jumlah yang dari pemilu ke pemilu semakin
menciut sampai pada proses pengkaderan partai politik yang seolah- olah
diarahkan oleh rezim yang berkuasa. Hal ini tentu saja mempengaruhi
kualitas kader karena proses pendidikan politik dan pengkaderan tidak
berjalan baik, karena pada kenyataannya partai politik hanya dijadikan
alat legitimasi oleh rezim yang berkuasa yang pada akarnya dibangun
sepenuhnya oleh militer.
Selain sebagai sarana pendidikan politik partai politik juga memiliki
fungsi lain seperti:
1. Partai politik sebagai sarana komunikasi politik
Salah satu fungsi partai politik adalah menyalurkan aneka ragam
pendapat dan aspirasi masyarakat dan mengaturnya sedemikian rupa
sehingga berbagai opini dalam masyarakat dapat diarahkan. Dalam

2
masyarakat modern pendapat maupun aspirasi seseorang dapat hilang
apabila tidak ada wadah yang menampung aspirasi- aspirasi tersebut.
2. Partai sebagai sarana sosialisasi politik
Partai politik juga memiliki peranan sebagai sarana sosialisasi
politik. Dalam ilmu politik sosisalisasi politik dapat diartikan sebagai
proses melalui mana seseorang memperoleh sikap dan orientasi terhadap
fenomena politik yang sedang berlangsung di masyarakat dimana individu
tersebut tumbuh dari masa kanak- kanak sampai dewasa.

3. Partai sebagai sarana rekrutmen politik


Partai politik juga berfungsi untuk mencari dan mengajak orang-
orang yang berbakat untuk turut aktif dalam kegiatan politik sebagai
anggota partai. Adapun cara- cara yang dilakukan ialah melalui kontak
pribadi, persuasi dll. Proses rekrutmen politik ini tentu saja akan turut
memperluas partisipasi politik dalam masyarakat karena semakin banyak
orang yang tahu apa itu partai dan apa itu politik.
4. Partai sebagai sarana pengatur konflik
Dalam sistem demokrasi setiap orang tentu saja bebas berpendapat
dan bersaing tentu saja hal tersebut merupakan sebuah kewajaran.
Namun kadang kala terjadi “percikan- percikan” disaat kepentingan dan
pendapat tersebut tidak dapat bertemu dan mencapai kata sepakat yang
kemudian menciptakan konflik. Disini lah partai politik diharapkan sebagai
sarana pengatur dan peredam konflik- konflik yang akan maupun yang
sedang terjadi, biasanya fungsi ini berjalan beriringan dengan fungsi
pertama partai yaitu sarana komunikasi politik. Dimana terdapat
penggabungan kepentingan (interest aggregation) dan perumusan
kepentingan (interest articulation).

I.2 Perumusan Masalah


Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik maka, haruslah
ditentukan terlebih dahulu objek permasalahan yang akan dikaji. Adapun
objek permasalahan yang biasanya dikaji ialah ketidak sesuaian atara
harapan dan kenyataan yang sedang terjadi. Berangkat dari latar

3
belakang diatas maka permasalahan yang akan saya kaji ialah: “Apa yang
dilakukan partai Golkar Kab. Karo dalam melaksanakan pendidikan politik
bagi anggotanya”.

1.3 Tujuan Penulisan Praktikum


Secara umum, tujuan diadakannya praktik kerja lapangan adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah praktikum yang diselanggarakan oleh
Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara tahun ajaran 2009/2010. Selain itu agar kita mengetahui
apa- apa saja fungsi- fungsi dari partai politik yang sudah berjalan di
Indonesia. Sedangkan tujuan khusus dari penjabaran tujuan umum ialah
untuk mengetahui sejauh mana partai Golkar Kab. Karo memberikan
pendidikan politik bagi anggotanya.

I. 4 Kerangka Kerja
Waktu
N
Kegiatan Septem Novemb desemb
o Agustus Oktober
ber er er
18/08/2010
Briefing ke-2
Persiapan
penulisan
1 Proposal 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Praktikum
Oleh Muryanto
Amin. S.sos,
M.Si
21/08/2010
Kumpul Draft
Proposal
2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Praktikum
Oleh Dana
Permana. S.sos
25/08/2010
Briefing ke- 3
3 Oleh Muryanto 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Amin. S.sos,
M.Si
4 20/09/2010- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
12/12/2010
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM DI

4
LAPANGAN
13/12/2010-
20/12/2010
5 PENYUSUNAN 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
LAPORAN
PRAKTIKUM
21/12/2010
PENGUMPULAN
6 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
LAPORAN
PRAKTIKUM

I.4 Penutup
Demikian lah draft laporan penelitian ini saya tulis semoga nantinya
penelitian yang akan saya lakukan dapat menambah pengetahuan kita
tentang fungsi- fungsi partai yang ada di Indonesia khusus nya mengenai
proses pendidikan politik yang dilakukan oleh partai Golkar Kab. Karo
terhadap anggotanya.

Anda mungkin juga menyukai