Anda di halaman 1dari 17

KARTIKA (0908505014)

DIAH YUNIARTHA (0908505019)


DESI PADMASARI (0908505035)
SURYANI (0908505061)
JESICA (0908505062)
Ukuran ketidaktersediaan energi pada
sistem untuk melakukan usaha atau
suatu ukuran banyaknya energi atau
kalor yang tidak dapat diubah menjadi
usaha. Dalam arti luas dapat diartikan
sebagai ukuran ketidakteraturan suatu
sistem .
Menurut Clausius, jika suatu sistem pada suhu mutlak T
mengalami suatu proses reversibel dengan menyerap
sejumlah kalor Q, maka kenaikan atau perubahan
entropi ∆S dapat dirumuskan sebagai berikut
∆S = S2 − S1 = Q
T
Keterangan
∆S = perubahan entropi
S1 = entropi mula –mula
S2 = entropi akhir
Untuk proses yang mengalami perubahan
temperatur, maka perubahan entropi dihitung
dengan persamaan sebagai berikut
∆S = S2 − S1

= T2∫T1 dQ = T2∫T1 mC dT
T T
Keterangan :
∆S = mC ln T2 ∆S = perubahan entropi
S1 = entropi mula-mula
T1 S2 = entropi akhir
C = kalor jenis
m= massa
T1 = suhu mula-mula
T2 = suhu akhir
1. Mesin Kalor
Mesin kalor adalah sistem peralatan yang dapat
mengubah energi termal menjadi usaha. Ide dasar
cara kerja mesin kalor merupakan penerapan hukum
II Termodinamika, yaitu bahwa energy mekanik
hanya dapat diperoleh dari energi termal jika kalor
dialirkan dari suhu tinggi ke suhu rendah.
Efisiensi Mesin Kalor

η=( w/Q) x 100 %


Mesin Carnot

Siklus
reversible
Untuk mesin Carnot, W= Q1 – Q2 sehingga diperoleh :
η=[ (Q1 – Q2)/Q1 ] x 100%

η= [1-(Q2/Q1)] x 100%

Sementara itu,(Q2/Q1 )∞ (T2/T1)


Diperoleh efisiensi mesin Carnot sbb:
η=[1-(T2/T1)] x 100%

Jadi, efisiensi (η) hanya bergantung pada suhu T2 dan T1


Mesin Otto

Siklus Otto

Proses adiabatik Proses isotermal

Langkah-langkah siklus otto

Langkah hisap Langkah pemampatan Langkah pengapian

Langkah pembuangan Langkah daya


melalui katup
Mesin Diesel

Siklus Diesel

Proses adiabatik Proses isobarik Proses isokhorik


Prinsip kerja mesin pendingin merupakan kebalikan
kerja mesin kalor. Setiap mesin pendingin bekerja
memindahkan kalor dari lingkungan yang bersuhu
rendah ke lingkungan bersuhu tinggi.
(Q2/Q1)=(T2/T1)

COP=(Q2/W)

COP = Q2/ (Q1-Q2)

COP= T2/(T1-T2)
Contoh Mesin Pendingin

● Lemari pendingin (Refrigerator)


● AC (Air Conditioner)

Anda mungkin juga menyukai