Anda di halaman 1dari 1

MENGAPA DAGING BABI BERPOTENSI MEMBAWA PENYAKIT

Kita ketahui bersama bahwa Islam melarang umatnya mengkonsumsi babi seperti yang tercantum dalam
Al-Qur’an surat Al-Baqarah 173, Al-Maa’idah 3, Al-An’aam 145, dan surat An-Nahl 115.

Berdasarkan analisis kimia dari darah menunjukkan adanya kandungan yang tinggi dari uric acid(asam
urat), yaitu senyawa yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Dalam tubuh manusia, senyawa ini
dikeluarkan sebagai kotoran. Dan kenyaaannya bahwa 98% dari uric acid dalam tubuh, dikeluarkan dari
dalam darah oleh ginjal, dan dibuang keluar tubuh melalui air seni. Sedangkan biochemistry babi
mengeluarkan hanya 2% dari seluruh kandungan uric acidnya, sedangkan 98% lainnya tersimpan dalam
tubuhnya.

Agama Islam telah mengajarkan bagaimana cara menyembelih hewan, yaitu dengan menyebut Asma
Allah sembari mengiris / memotong urat nadi leher. Dengan kata lain hewan tersebut mati karena
kehabisan darah,bukan karena cedera / rusaknya organ vial yang lain. Karena itulah Allah mendesain babi
tanpa leher agar tidak dikonsumsi manusia.

Namun apakah manusia mampu malawan hawa nafsunya sendiri meskipun ilmu kedokteran telah
mengungkap bahwa babi adalah inang dari banyak macam parasit dan penyakit berbahaya…??? Lalu
bagaimana cara mereka menyembelih babi…???

Masyarakat tradisional menyembelih (membunuh) babi dengan cara yang amat sadis yaitu :

1. Dengan menusukkan semacam tombak yang terbuat dari logam panas dibagian anus babi, dan
ditunggu sampai mati baru dipotong.
2. Babi dimasukkan kedalam drum yang besar berisi air. Direndam sampai mati kehabisan oksigen.

Lain lagi dengan masyarakat modern :

1. Tehnik stunning, yaitu babi disetrum menggunakan alat elektrik. Setelah pingsan atau bahkan
mati baru dipotong
2. Ditembak sampai mati baru dipotong. (dibutuhkan lebih dari 2 kali tembakan untuk membuatnya
mati).

Dengan proses pemotongan yang seperti itu jelas bahwa kematian babi bukan karena kehabisan darah,
sehingga uric acidnya menggumpal dalam tubuh dan menyatu dengan dagingnya. Berarti mengkonsumsi
babi sama dengan pelan namun pasti mengumpulkan penyakit yang akan dipanen dikemudian hari.

Syukur Alhamdulillah…agama kita yang mulia ini telah menyelamatkan umatnya. Sesungguhnya Islam
berdasarkan fakta bukan fantasi dalam menentukan hukum. Apa yang tertulis dalam Al-Qur’an telah
dibuktikan oleh ilmu dan tekhnologi masa kini.

Dari berbagai sumber

Anda mungkin juga menyukai