Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. PENGANIAYAAN
Kejahatan terhadap tubuh orang lain dalam KUHP diatur pada pasal 351-358 KUHP.
Penganiayaan diatur dalam pasal 351 KUHP yang merumuskan sebagai berikut:
1. Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama 2 tahun 8 bulan
atau denda paling banyak tiga ratus rupiah.
2. Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat yang bersalah dikenakan
pidana penjara paling lama 5 tahun.
3. Jika mengakibatkan mati, dikenakan pidana penjara paling lama 7 tahun.
4. Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.
5. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.
Oleh doktrin penganiayaan dari pasal 351 tersebut ditafsirkan: setiap perbuatan yang
dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain.
(Prof Satochid Kartanegara, 509)
Hoge Raad menafsirkan penganiayaan itu sebagai perbuatan yang dilakukan
dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit atau luka kepada orang lain, yang
semata-mata merupakan tujuan dari perbuatan tersebut. (Prof Satochid Kartanegara,
510)
Jenis-jenis penganiayaan
Menurut KUHP penganiayaan dibedakan atas 5 macam, yaitu:\
1. Penganiayaan ringan (pasal 352 KUHP)
2. Penganiayaan biasa (pasal 351 KUHP)
3. Penganiayaan biasa yang direncanakan terlebih dahulu (pasal 353 KUHP)
4. Penganiayaan berat (pasal 354 KUHP)
5. Penganiayaan berat dengan direncanakan lebih dahulu (pasal 355 KUHP).
B. PEMBUNUHAN
Pembunuhan atau kejahatan terhadap nyawa, diatur dalam Buku II titel XIX KUHP
mulai dari pasal 338-pasal 350 KUHP.
Di dalam pasal 338 KUHP dinyatakan: barangsiapa dengan sengaja menghilangkan
jiwa orang lain dihukum karena pembunuhan biasa dengan hukuman penjara
selama-lamanya 15 tahun.
Perumusan delik pembunuhan pasal 338 KUHP dapatlah diketahui unsur-unsur dari
pembunuhan tersebut yaitu:
a. Merampas nyawa orang lain.
b. Perbuatan tersebut harus dilakukan dengan sengaja.
Sistem KUHP mengenai delik pembunuhan ini dapat dibagi dalam 5 macam yaitu:
1. Pembunuhan dengan sengaja atau pembunuhan biasa (Bld:
Dooslag)-pasal 338 KUHP.
2. Pembunuhan dengan sengaja dan direncanakan terlebih dahulu (Bld:
Moord)-pasal 340 KUHP.
3. Pembunuhan atas permintaan dari orang yang dibunuh (euthanasia)-
pasal 344 KUHP.
4. Dengan sengaja membantu atau memberi sarana kepada orang lain
untuk bunuh diri – pasal 345 KUHP.
5. Pembunuhan untuk melakukan tindak pidana lain (Bld: Gequalificerde
dooslag)-pasal 339 KUHP.
Ad.1 Pembunuhan Biasa
Pembunuhan biasa (Dooslag) yang diatur dalam pasal 338 KUHP unsur-unsurnya
adalah:
1. Dengan sengaja melakukan suatu perbuatan.
2. Perbuatan tersebut menimbulkan akibat hilangnya nyawa orang lain.
Ad.2 Pembunuhan Berencana
Pembunuhan yang direncanakan terlebih dahulu diatur dalam pasal 340 KUHP yang
perumusannya sebagai berikut:
Barangsiapa yang dengan sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas
nyawa orang lain diancam karena pembunuhan dengan rencana (moord), dengan
pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling
lama 20 tahun.
Adapun yang menjadi unsure dari moord ialah:
1. Perbuatan dengan sengaja (opzet)
2. Perbuatan itu harus dilakukan dengan direncanakan terlebih dahulu.
3. Perbuatan tersebut dimaksudkan untuk menimbulkan matinya orang lain.
(Prof Hermien Hadiati Koeswadji, SH. 1984.39)
Jadi “direncanakan lebih dahulu” dapat diartikan adalah meliputi:
1. Telah merencanakan kehendaknya itu terlebih dahulu.
2. Rencana itu harus dilakukan dalam keadaan tenang.
3. Rencana pelaksanaan kehendak itu memerlukan jangka waktu yang agak
lama.
Ad.3 Pembunuhan atas permintaan korban
Pembunuhan atas permintaan korban diatur dalam pasal 344 KUHP yang
menyebutkan: barangsiapa yang merampas nyawa orang lain atas permintaan
sendiri yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan hati diancam dengan pidana
penjara paling lama 12 tahun.
Bersetubuh atau Cabul dengan Orang yang Sedang Pingsan dan Tidak
Berdaya
Pasal 286 mengancam dengan maksimum hukuman penjara sembilan tahun
barangsiapa yang- di luar perkawinan- bersetubuh dengan seorang perempuan yang
ia tahu dalam keadaan pingsan atau tidak berdaya, sedangkan pasal 290 nomor 1
mengancam dengan maksimum hukuman penjara tujuh tahun barangsiapa yang
berbuat cabul dengan seorang yang ia tahu dalam keadaan pingsan atau tidak
berdaya.
Bersetubuh atau Cabul dengan Orang di Bawah Umur Tertentu
Pasal 287 mengancam dengan maksimum hukuman penjara sembilan tahun
barangsiapa yang- di luar perkawinan- bersetubuh dengan seorang perempuan yang
ia tahu atau pantas harus dapat mengira bahwa perempuan itu belum berusia 15
tahun atau belum pantas untuk dikawin.
Tindak pidana dari pasal 287 merupakan tindak pidana aduan (klachtdelict), kecuali
apabila perempuannya belum berusia 12 tahun.