Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH SINGKAT

PT Petrokimia Gresik" Pabrik Pupuk Terlengkap di Indonesia " merupakan pabrik pupuk
terlengkap di Indonesia, yang pada awal berdirinya disebut Proyek Petrokimia Surabaya.

Kontrak pembangunannya ditandatangani pada tanggal 10 Agustus 1964, dan mulai berlaku
pada tanggal 8 Desember 1964. Proyek ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada
tanggal 10 Juli 1972, yang kemudian tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi PT
Petrokimia Gresik.

Perubahan status perusahaan :

1 Perusahaan Umum (Perum)


  PP No. 55/1971
2 Persero
  PP No. 35/1974 jo PP No. 14/1975
3 Anggota Holding PT Pusri
  PP No. 28/1997

PT Petrokimia Gresik menempati lahan seluas 450 hektar berlokasi di Kabupaten Gresik,
Propinsi Jawa Timur.

VISI
Menjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnya yang berdaya saing tinggi dan produknya
paling diminati konsumen.
 
MISI
 Mendukung penyediaan pupuk nasional untuk tercapainya program swasembada
pangan.
 Meningkatkan hasil usaha untuk menunjang kelancaran kegiatan operasional dan
pengembangan usaha perusahaan.
 Mengembangkan potensi usaha untuk mendukung industri kimia nasional dan berperan
aktif dalam community development.

NILAI-NILAI DASAR PERUSAHAAN


 Mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja serta pelestarian lingkungan hidup
dalam setiap kegiatan operasional.
 Memanfaatkan profesionalisme untuk peningkatan kepuasan pelanggan.
 Meningkatkan inovasi untuk memenangkan bisnis
 Mengutamakan integritas di atas segala hal.
 Berupaya membangun semangat kelompok yang sinergistik.

Kapasitas Pabrik

Pupuk Pabrik Kapasitas/Tahun Tahun Beroperasi

Pupuk Urea 1 460.000 ton 1994


Pupuk Fosfat 2 1.000.000 ton 1979, 1983
Pupuk ZA 3 650.000 ton 1972,1984 1986
Pupuk NPK :  
  .

- Phonska I 460.000 ton 2000


1
- Phonska II & III 1.280.000 ton 2005, 2009
2
- NPK I 100.000 ton 2005
1
- NPK II 100.000 ton 2008
1
- NPK III & IV 200.000 ton 2009
2
- NPK Blending 60.000 ton 2005
1
Pupuk ZK (K2SO4) 1 10.000 ton 2005
Pupuk Petroganik 1 10.000 ton 2005

JUMLAH 16 4.330.000 ton  

Non Pupuk Pabrik Kapasitas/Tahun Tahun Beroperasi

Amoniak 1 445.000 ton 1994

1985
Asam Sulfat (98% H2SO4) 1 550.000 ton

Asam Fosfat (100% P2O5) 1985


1 200.000 ton

Cement Retarder 1985


1 440.000 ton

Aluminium Fluorida 1 12.600 ton 1985

JUMLAH 5 1.647.600 ton  


Total pabrik/kapasitas 21 5.977.600 ton/th  

Selain menghasilkan dan memasarkan produk pupuk dan non pupuk, PT Petrokimia Gresik juga
menawarkan berbagai bentuk jasa & pelayanan, antara lain meliputi : jasa pelabuhan, keahlian,
fabrikasi, penelitian laboratorium, konstruksi & rancang bangun, pendidikan & latihan, dan lain-
lain.

AMONIAK (SNI 06-0045-1987)

Spesifikasi
 Kadar Amoniak minimal 99,5%
 Impuritis H2O maksimal 0,5%
 Minyak maksimal 10 ppm
 Bentuk cair

Kegunaan
 Industri pupuk (Urea, ZA, DAP, MAP, dan Phonska)
 Bahan kimia (Asam Nitrat, Amonium Nitrat, Soda Ash, Amonium Chlorida, dll)
 Media pendingin (pabrik es, cold storage, refrigerator)
 Industri makanan (MSG, Lysine)

ASAM SULFAT (SNI 06-0030-1996)

Spesifikasi
 Kadar H2SO4 minimal 98%
 Impuritis :
Chlorida (Cl) maksimal 10 ppm, Nitrate (NO3) maksimal 5 ppm, Besi (Fe) maksimal 50
ppm, Timbal (Pb) maksimal 50 ppm
 Bentuk cair

Kegunaan
 Industri pupuk (ZA, SP 36, SP 18)
 Bahan kimia (Asam Fosfat, Tawas, PAC, Serat Rayon, Alkohol, Detergen)
 Industri makanan (bumbu masak, MSG, Lysine, dll)
 Industri Tekstil, spiritus, utilitas pabrik, dan pertambangan

 
ASAM FOSFAT (SNI 06-2575-1992)

Spesifikasi
 Kadar P2O5 minimal 50%
 Impuritis :
SO3maksimal 4%, CaO maksimal 0,7%, MgO maksimal 1,7%, Fe2O3 maksimal 0,6%,
Al2O3 maksimal 1,3%, Chlor maks. 0,04%, Flour maks. 1%
 Suspended solid maks. 1%
 Specific gravity maks. 1,7%
 Warna coklat sampai hitam keruh
 Bentuk cair

Kegunaan
 Industri pupuk
 Bahan kimia
 Industri makanan (Lysine, HCl, pabrik gula, dll)

CEMENT RETARDER (SNI 15-0715-1989)

Spesifikasi
 Kadar Ca2SO4.2H2O minimal 91%
 Impuritis :
P2O5 maksimal 0,5%, P2O5 Ws maks. 0,02%
 Kadar air bebas maks. 8%
 Fluor maks. 0,5%
 SO3 minimal 42%
 Air kristal minimal 19%
 Bentuk butiran

Kegunaan
 Bahan baku pembuatan semen

ALUMINIUM FLUORIDA (SNI 06-2603-1992)

Spesifikasi
 Kadar AlF3 minimal 94%
 Impuritis :
Silikat (SiO2) maksimal 0,20%, P2O5 maks. 0,02%
 Besi (Fe2O3) maksimal 0,07%
 Air sebagai H2O maksimal 0,35%
 Untamped density 0,7 mg/ml
 Hilang pijar 110-500 C maks. 0,85%

Kegunaan
 Untuk peleburan Aluminium

 KARBONDIOKSIDA CAIR (CO2 CAIR)


(SNI 06-2603-1992)

Spesifikasi
 Kadar CO2 minimal 99,9%%
 Kadar H2O maks. 150 ppm
 H2S maksimal 0,1ppm
 Kadar SO2 maksimal 1 ppm
 Benzene maksimal 0,02 ppm
 Asetaldehide maksimal 0,2 ppm
 Total Hidrokarbon sebagai Metan maks. 50 ppm non Metan maks. 20 ppm
 Bentuk cair

Kegunaan
 Untuk industri minuman berkarbonat
 Industri logam dan karoseri sebagai pendingin pada logam (welding) dan pengecoran
 Industri pengawetan

KARBONDIOKSIDA KERING (DRY ICE)


(SNI 06-0126-1987)

Spesifikasi
 Kadar CO2 minimal 99,7%
 Kadar H2O maks. 0,05%
 Karbon Monooksida maks. 10 ppm
 Minyak maks. 5 ppm
 Senyawa belerang dihitung sebagai H2S maks. 0,5 ppm
 Arsen tak ternyata

Kegunaan
 Industri es krim sebagai pendingin
 Media pengawetan
 Pembuatan asap pada pementasan
 Cold stprage (ekspor ikan tuna)

ASAM CHLORIDA (HCl)


(SNI 06-2557-1992)

Spesifikasi
 Grade A kadar min. 32%, bentuk cair, tidak berwarna
 Grade B kadar min. 31%, bentuk cair, warna agak kekuningan
 Sisa pemijaran maks. 0,1%
 Sulfat sebagai SO maks. 0,012%
 Logam berat sebagai Pb maks. 0,0005%
 Chlor bebas sebagai Cl2 maks. 0,005%

Kegunaan
 Industri makanan (lysine, dll)
 Industri kimia
 Bahan pembersih

 OKSIGEN (SNI 06-0031-1987)

Spesifikasi
 Kadar Oksigen (O2 ) minimal 99,50%

Kegunaan
 Industri logam (peleburan, pengelasan, pemotongan logam & perbengkelan)
 Keperluan medis
 Industri kaca, batubara, dll

NITROGEN (SNI 06-0042-1987)

Spesifikasi
 Kadar Nitrogen (N2 ) minimal 99,50%
 Kadar Oksigen (O2 ) maksimal 100 ppm

Kegunaan
 Industri kimia (bahan baku amoniak, dll)
 Industri pembersih peralatan pabrik

HIDROGEN (SNI 06-0041-1987)

Spesifikasi
 Kadar Hidrogen (H2 ) minimal 79%

Kegunaan
 Industri kimia (bahan baku amoniak, oktanol, hidrogen peroksida, dll)

GYPSUM (SNI 15-0715-1989)

Spesifikasi
 Kadar CaO : 30%
 Kadar SO3 : 42%
 Kadar P2O5 : 0,5%
 Kadar H2O : 25%
 Bentuk : powder

 Warna putih kecoklatan


Kegunaan
 Memperbaiki sifat fisik tanah
 Memperbaiki perakaran tanaman

 Merupakan sumber Kalsium & Sulfat yang siap pakai dalam tanah.

Produk :
PUPUK UREA (SNI 02-2801-1998)

Spesifikasi
 Kadar air maksimal 0,50%
 Kadar Biuret maksimal 1%
 Kadar Nitrogen minimal 46%
 Bentuk butiran tidak berdebu
 Warna putih
 Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg

Sifat Pupuk Urea


 Higroskopis
 Mudah larut dalam air

Manfaat unsur hara Nitrogen yang dikandung pupuk Urea


 Membuat bagian tanaman lebih hijau dan segar
 Mempercepat pertumbuhan
 Menambah kandungan protein hasil panen

Gejala kekurangan unsur hara Nitrogen pada tanaman


 Seluruh tanaman berwarna pucat kekuningan 
 Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
 Daun tua berwarna kekuningan . Pada tanaman padi dimulai dari ujung daun menjalar
ke tulang daun 
 Pertumbuhan buah tidak sempurna seringkali masak sebelum waktunya
 Jika dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari bagian
bawah tanaman terus ke bagian atas tanaman.

PUPUK ZA (SNI 02-1760-2005)

Spesifikasi
 Nitrogen minimal 20,8%
 belerang minimal 23,8%
 Kadar air maksimal 1%
 kadar Asam Bebas sebagai H2SO4 maksimal 0,1%
 Bentuk kristal
 Warna putih
 Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg

Sifat dan keunggulan pupuk ZA


 Tidak higroskopis
 Mudah larut dalam air
 Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan
 Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama
 Dapat dicampur dengan pupuk lain
 Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
 Meningkatkan produksi dan kualitas panen
 Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan
 Memperbaiki rasa dan warna hasil panen

Gejala kekurangan unsur hara Belerang pada tanaman


 Produksi protein tanaman menurun, pertumbuhan sel tanaman kurang aktif
 Terjadi penimbunan amida bebas dan asam amino sampai batas yang berbahaya bagi
tanaman
 Terjadi kerusakan aktivitas fisiologis dan mudah terserang hama penyakit
 Produksi butir daun hijau menurun, proses asimilasi dan sintesis karbohidrat terlambat,
tanaman mengalami klorosis/kekuningan dan hasil panen rendah .

PUPUK SP 36 (SNI 02-3769-2005)

Spesifikasi
 Kadar P2O5 total minimal 36%
 Kadar P2O5 larut Asam Sitrat minimal 34%
 Kadar P2O5 larut dalam air minimal 30%
 Kadar air maksimal 5%
 Kadar Asam Bebas sebagai H3PO4 maksimal 6%
 Bentuk butiran
 Warna abu-abu
 Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg

Sifat, manfaat dan keunggulan pupuk SP 36


 Tidak higroskopis
 Mudah larut dalam air
 Sebagai sumber unsur hara Fosfor bagi tanaman
 Memacu pertumbuhan akar dan sistim perakaran yang baik
 Memacu pembentukan bunga dan masaknya buah/biji
 Mempercepat panen
 Memperbesar prosentase terbentuknya bunga menjadi buah/biji
 Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan

Cara penggunaan pupuk SP 36


 Untuk tanaman semusim, pupuk SP 36 sebaiknya digunakan sebagai pupuk dasar.
Sedangkan untuk tanaman tahunan diberikan pada awal atau akhir musim hujan atau
segera setelah panen

PUPUK PHONSKA / PUPUK MAJEMUK NPK


(SNI 02-2803-2000)

Spesifikasi
 Nitrogen (N) : 15%
 Fosfat (P2O5) : 15%
 Kalium (K2O) : 15%
 Sulfur (S) : 10%
 Kadar air maksimal 2%
 Bentuk butiran
 Warna merah muda
 Dikemas dalam kantong bercap kerbau emas dengan isi bersih 50 dan 20 kg.

Sifat, manfaat dan keunggulan pupuk PHONSKA


 Higroskopis
 Mudah larut dalam air
 Mengandung unsur hara N, P, K dan S sekaligus
 Kandungan unsur hara setiap butir pupuk merata
 Larut dalam air sehingga mudah diserap tanaman
 Sesuai untuk berbagai jenis tanaman
 Meningkatkan produksi dan kualitas panen
 Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan
 Menjadikan tanaman lebih hijau dan segar karena banyak mengandung butir hijau daun
 Memacu pertumbuhan akar dan sistem perakaran yang baik
 Memacu pembentukan bunga, mempercepat panen dan menambah kandungan protein
 Menjadikan batang lebih tegak, kuat dan dapat mengurangi risiko rebah
 Memperbesar ukuran buah, umbi dan biji-bijian
 Meningkatkan ketahanan hasil selama pengangkutan dan penyim-panan.
 Memperlancar proses pembentukan gula dan pati.

PUPUK DAP (SNI 02-2858-2005)

Spesifikasi
 Fosfat ( P2O5) : 46%
 Nitrogen (N) : 18%
 Kadar air maksimal 1%
 Bentuk butiran
 Warna hitam atau abu-abu
 Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg

Sifat, manfaat dan keunggulan pupuk DAP


 Tidak higroskopis
 Mudah larut dalam air
 Berbentuk butiran, bebas dari debu dan tidak lengket sehingga mudah disebarkan
 Mempercepat pertumbuhan tanaman dan menambah kadar protein
 Memacu pertumbuhan generatif tanaman
 Mengandung unsur N dan P yang hampir seluruhnya larut dalam air, segera dapat
diserap oleh tanaman
 Cocok untuk tanaman padi dan palawija, hortikultura, tanaman perkebunan, rumput
peternakan dan usaha perikanan

Cara penggunaan pupuk DAP


 Dianjurkan untuk digunakan sebagai pemupukan dasar (pemupukan awal

KAPUR PERTANIAN (SNI 02-0482-1998)


 
Spesifikasi
 Kadar CaCO3 : 85%
 Ijin Edar : Surat Deptan No. 32/pupuk/PPI/2/2007
 Bentuk tepung halus
 Warna putih
 Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg

Sifat, manfaat dan keunggulan Kapur Pertanian (KAPTAN)


 Pada lahan Pertanian : meningkatkan pH tanah menjadi netral, meningkatkan
ketersediaan unsur hara dalam tanah, menetralisir senyawa-senyawa beracun baik
organik maupun non anorganik, merangsang populasi & aktivitas mikroorganisme tanah
 Pada Tanaman : memacu pertumbuhan akar dan membentuk perakaran yang baik,
membuat tanaman lebih hijau dan segar serta mempercepat pertumbuhan,
meningkatkan produksi dan mutu hasil panen
 Pada Tambak : mempertinggi pH pada tambak yang rendah, menyediakan kapur untuk
ganti kulit, memberantas hama penyakit, mempercepat proses penguraian bahan
organik, meningkatkan kelebihan gas asam arang (CO) yang dihasilkan oleh proses
pembusukan
 Pada Ikan & Udang : dengan kondisi air dan tanah yang baik akan mempercepat
perkembangan ikan dan udang serta memudahkan reproduksi, meningkatkan produksi
ikan dan udang

Cara penggunaan Kapur Pertanian pada Tambak


 Untuk memperbaiki mutu air tambak selama periode pertumbuhan ikan dan udang,
sebaiknya diberi Kapur Pertanian susulan setiap 1 minggu sebanyak 50-100 kg per
hektar. Dianjurkan pemberian Kapur Pertaniansusulan dilakukan sampai masa panen,
terutama diberikan pada sore/malam hari.

PUPUK ZK (SNI 02-2809-2005)

Spesifikasi
 Kalium ( K2O) : 50%
 Sulfur (S) : 17%
 Kadar Klorida (Cl) maksimal 2,5%
 Kadar air maksimal 1%
 Bentuk powder/serbuk
 Warna putih
 Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg

Sifat, manfaat dan keunggulan pupuk ZK


 Tidak higroskopis
 Mudah larut dalam air
 Sumber unsur hara Kalium dan Belerang dengan kadar cukup tinggi
 Dapat dicampur dengan pupuk lain
 Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
 Memperkuat daya tahan tanaman terhadap serangan hama penyakit
 Merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan unsur hara Kalium
 Untuk tanaman Tembakau : memperbaiki kelenturan dan warna daun, meningkatkan
produksi daun dan jumlah bulu serta minyak daun, memperbaiki aroma dan rasa rokok,
meningkatkan daya bakar rokok
 Untuk tanaman Kentang : meningkatkan produksi umbi, dan daya tahan umbi selama
penyimpanan
 Untuk tanaman Nanas : meningkatkan produksi buah, kadar gula, rasa dan aroma buah,
meningkatkan daya tahan buah selama penyimpanan

Cara penggunaan pupuk ZK


 Dapat digunakan sebagai pemupukan dasar (pemupukan awal) dan susulan

Berikut Pemakaian Pupuk untuk Berbagai Tanaman (Komoditi)


(Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Pusat Layanan Pelanggan 
PT Petrokimia Gresik atau Dinas Teknis Pertanian setempat)
 
NO KOMODITI DOSIS WAKTU APLIKASI & TAKARAN PUPUK
Setelah rompes : 900 gr Phonska/pohon
Anggur *) 1800 gr Phonska pohon Saat pembesaran buah : 900 gr
1 Phonska/pohon
Setelah rompes : 800 gr Phonska/pohon
2 Apel *) 1600 gr Phonska/pohon Saat pembesaran buah : 800 gr
Phonska/pohon
Awal musim hujan : 800 gr
Phonska/pohon
3 Jeruk *) 1600 gr Phonska/pohon
Akhir musim hujan : 800 gr
Phonska/pohon
Awal musim hujan : (2500 gr Phonska +
5000 gr Phonska/pohon 1250 gr Urea)/pohon
4 Cengkeh *)
2500 gr Urea/pohon Akhir musimhujan : (2500 gr Phonska +
1250 gr Urea)/pohon
Awal musim hujan : (500 gr Phonska +
1000 gr Phonska/pohon 75 gr Kieserit)/pohon
5 Kakao *)
150 gr Kieserit/pohon Akhir  musim hujan : (500 gr Phonska +
75 gr Kieserit)/pohon
Awal Musim Hujan : (2750 gr Phonska +
5500 gr Phonska/pohon
500 gr KCl + 500 gr Kieserit)/pohon
6 Kelapa Sawit *) 1000gr KCl/pohon
Akhir  Musim Hujan : (2750 gr Phonska +
1000 Kieserit
500 gr KCl + 500 gr Kieserit)/pohon
Awal musim hujan : (550 gr Phonska +
1100 gr Phonska/pohon 75 gr Kieserit)/pohon
7 Kopi *)
150 gr Kieserit/pohon Akhir  musim hujan : (550 gr Phonska +
75 gr Kieserit)/pohon
Awal musim hujan : (1500 gr Phonska +
120 gr KCl + 100 gr Kieserit)/pohon
Susulan I : (850 gr Phonska + 90 gr KCl
+ 85 gr Kieserit) /pohon
3160 gr Phonska/pohon
Akhir  musim hujan : Susulan II : (540 gr
8 Lada *) 300 gr KCl/pohon
Phonska + 60 gr KCl + 60 gr
275 gr Kieserit/pohon
Kieserit)/pohon
Susulan III : (270 gr Phonska + 30 gr KCl
+ 30 gr Kieserit) /pohon
catatan : interval pemupukan 40-45 hari
*) = gr per(/) pohon, pupuk diberikan dengan cara dibenamkan dalam alur mengelilingi batang
tanaman
 
NO KOMODITI DOSIS (kg/ha) WAKTU APLIKASI & TAKARAN PUPUK
Dasar :  400 kg Phonska + 200 ZA
800 Phonska
9 Bawang  merah 30 HST : 400 kg Phonska +
400 ZA
200 kg ZA
Dasar : 400 kg Phonska
800 phonska
10 Bawang putih 20 HST : 400 kg Phonska + 50 kg ZA
400 ZA
40 HST  : 350 kg ZA
 Dasar : 150 kg Phonska
11  Buncis  450 Phonska  15 HST : 150 kg Phonska
 30 HST : 150 kg Phonska
 Dasar : 300 kg Phonska
12  Brokoli  800 Phonska  15 HST : 250 kg Phonska
 30 HST : 250 kg Phonska
 Dasar : 150 kg Phonska +   75  kg Urea
300 Phonska
13 Jagung   hibri da 20 HST : 150 kg Phonska + 75 kg Urea
300 Urea
35 HST : 150 kg Urea
Dasar : 150 kg Phonska
14 Kacang pan- jang 450 Phonska 15 HST : 150 kg Phonska
30 HST : 150 kg Phonska
Dasar : 125 kg Phonska
15 Kacang tanah 250 Phonska
30 HST : 125 kg Phonska
Dasar : 125 kg Phonska
16 Kedele 250 Phonska
30 HST : 125 kg Phonska
1000 Phonska Dasar : 500 kg Phonska + 100 kg ZA
17 Kentang
200 Za 30 HST : 500 kg Phonska + 100 kg ZA
Dasar : 200 kg Phonska + 50 kg ZA
400 Phonska
18 Kubis 15 HST : 200 kg Phonska + 50 kg ZA
300 ZA
30 HST : 200 kg ZA
Dasar : 300 kg Phonska
19 Kubis bunga 800 Phonska 15 HST : 250 Phonska
30 HST : 250 Phonska
Dasar : 400 kg Phonska
800 Phonska
20 Lombok 20 HST : 400 kg Phonska
200 ZA
40 HST : 200 kg ZA
Dasar : 400 kg Phonska + 100 kg KCl
1200 Phonska 1-8 MST : 800 kg Phonska + 100 kg KCl
21 Melon
200 KCl Sistem kocoran : 100-180 gr/10, untuk 10
tanaman setiap 3 hari sekali
Dasar : 100 kg Phonska
22 Mentimun 400 Phonska 20 HST : 150 kg Phonska
35 HST : 150 kg Phonska
Dasar **) : 150 kg Phonska + 50 kg Urea
300 Phonska
23 Padi sawah 20 HST : 150 kg Phonska + 50 kg Urea
200 Urea
35 HST : 100 kg Urea
Dasar : 400 kg Phonska + 100 kg KCl
1200 Phonska 1-8 MST : 800 kg Phonska + 100 kg KCl
24 Semangka
200 KCl Sistem kocoran : 100-180 gr/10, untuk 10
tanaman setiap 3 hari sekali
Dasar : 300 kg Phonska
700 Phonska
25 Terong 15 HST : 300 kg Phonska
150 ZA
30 HST : 100 kg Phonska + 150 kg ZA
Dasar : 400 kg Phonska
800 Phonska
26 Tomat 15 HST : 400 kg Phonska
200 ZA
30 HST : 200 kg ZA
300 Phonska Dasar : 150 kg Phonska + 25 kg Urea
27 Ubi jalar
100 Urea 30 HST : 150 kg Phonska + 75 Urea
300 Phonska Dasar : 150 kg Phonska + 25 kg Urea
28 Ubi kayu
150 urea 60 HST : 150 kg Phonska + 125 kg Urea
Dasar : 200 kg Phonska + 50 kg ZA
400 Phonska
29 Wortel 15 HST : 200 kg Phonska + 50 kg ZA
300 ZA
30 HST : 200 kg ZA
HST : Hari Setelah Tanam
MST : Minggu Setelah Tanam
**) : Tanah kahat belerang, Urea diganti dengan 100 kg ZA

Anda mungkin juga menyukai