CATS Indonesia
CATS Indonesia
KEUANGANREPUBLIKINDONESIA
DIREKTORAT
JENDERALBEA DANCUKAI
TIIWKERJAIMPLEMENTASI
CUSTOMSADVANCETRADESYSTEM
JalanJenderalA.
Yani Telp.: 4890308ext.301
- 13230
Jakarta Faks: 4891489
KotakPos 108Jakarta- 10002 wlwv.oeacukai.qo.d
Nomor:5^04 /cATs/2009 I Nltei
zoos
Sifat : Segera
Hal : UndanganWorkshopPengembangan
NationalLogisticsSystem
Melaluilmplementasi
CATS
Tim Kerjalmplementasi
AdvancedTradeSvstem
HeriKristiono
NIP060035988
Tembusan Yth.:
DirekturJenderalBeadanCukai
Workshop of Customs Advance Trade System (CATS) 2009
TERM OF REFFERENCE
CUSTOMS ADVANCE TRADE SYSTEM (CATS)
I. PENDAHULUAN
Liberalisasi perdagangan berdampak pada berkembangnya ukuran (in term of value and
volume of trade), model perdagangan internasional, dan jenis barang yang diperdagangkan
(type of goods being traded). Hal tersebut membuat pasar global menjadi sangat kompetitif
dimana perdagangan dan investasi akan mengarah pada lokasi yang mempunyai keunggulan
ekonomi serta fasilitas yang lebih baik. Fasilitas perdagangan (trade facilitation), biaya logistik
yang rendah, dan kualitas pelayanan publik yang baik bukanlah suatu kemewahan (luxury)
tetapi merupakan suatu keharusan (necessity).
Tuntutan internasional yang terkait dengan perdagangan internasional adalah bagaimana
menciptakan integrated logistics system yang dapat menunjang fasilitasi perdagangan. Untuk
itu perlu adanya National Logistics System yang dapat menjawab tuntutan-tuntutan:
Increasing complexity of trade (type of good, quantity size, and method);
Demand for improving service (time, cost, and predictability);
Demand for improving method for good supervision (improve visibility the flow goods);
Need of real data at real time (for economic analysis and improving fiscal policy).
Selain dapat menjawab hal-hal di atas, suatu sistem logistik nasional harus merupakan suatu
aliran distribusi yang melibatkan 4 PL (party logistics) yaitu warehouse, distribution,
transportation, and customs. Rantai distribusi logistik yang baik harus dapat mewujudkan
fast and efficient distribution, achieve zero inventory, deliver the best security (24/7), fast
container handling clearance, dan efficient warehousing service management.
Rantai Distribusi
Sistem perdagangan global sangat rentan terhadap bahaya terorisme dan penyebaran isu-isu
negatif lainnya yang tentunya dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Institusi kepabeanan di seluruh dunia yang dikoordinasikan oleh WCO (World Customs
Organization) dituntut untuk meningkatkan security dengan tetap menjamin kelancaran arus
barang perdagangan internasional. Untuk itu WCO menyusun WCO SAFE Framework yang
bertujuan:
- Untuk dapat dijadikan sebagai standar dalam menciptakan keamanan dan fasilitasi
pada rantai distribusi barang serta implementasinya pada tingkat yang lebih luas guna
meningkatkan certainty and predictability.
transportasi. Pada beberapa negara yang mempunyai logistics enviroment yang maju,
layanan penyedia informasi yang dapat menunjang kegiatan logistik maupun proses lain
yang berhubungan seperti shipping & port management merupakan hal yang cukup vital
untuk dapat disediakan, contoh:
- Korea Commercial Vehicle Operation System,
- Jepang Intelligent Transport System (Vehicle Information & Communication
System, Advance Cruise-Assist Highway System).
Informasi mengenai fleet management system pada model CATS ini mencakup kegiatan
pada inland & intermoda transportation, namun tidak menutup kemungkinan untuk
dapat dikembangkan pada level yang lebih advance yaitu hingga barang dimuat di sarana
pengangkut tujuan ekspor dan seterusnya. Hal tersebut dapat dimungkinkan dengan
digunakannya teknologi GPS (Global Positioning System) dan GIS (Geographic Information
System) sebagai sarana pendukung pada sistem ini.
Teknologi GPS dengan menggunakan platform GSM/GPRS
pada (Fleet Management System)
GPS Satellite
FMS Server
GSM Network
Internet
Vehicle Vehicle
Client Base Handphone
Station (N1)
Client Base
Station (N2) Client Base
Station (Nx)
Handphone
GPRS platform
Client Base Station GSM platform
with GSM Modem
Secara umum informasi yang dapat disediakan pada fleet management system meliputi:
- Real time tracking service of vehicles and freight;
- Vehicle operation management;
- Freight transport arragement;
- Cyberspace logistics information; dan
- Weather, traffic conditions, map information.
Melalui penerapan fungsi fleet management system tentunya diharapkan akan dapat
meningkatkan kapasitas dari infrastruktur logistik yang telah ada sehingga dapat
menghasilkan kapasitas riil yang lebih optimal.
khususnya dalam rangka penerapan Container Security Initiative (CSI) maupun Customs -
Trade Partnership Against Terorism (CTPAT).
•Initial Implementation
•Tahap Ujicoba / Softlaunching mid 2010
Stage-2 •Implementasi Tahap I (Jabodetabek) mid 2010 – end 2011
•Intermediate Implementation
Stage-3 •Implementasi Tahap II (P. Jawa) end 2011 - 2013
•Advance Implementation
•Implementasi Tahap III (luar P. Jawa) 2013 - ...
Stage-4