Anda di halaman 1dari 38

DPRD Kota Sukabumi Bahas Raperda tentang APBD

SUKABUMI, Parahyangan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sukabumi, mengadakan rapat
paripurna pandangan umum fraksi-fraksi terhadap Rencana Peraturan Daerah (Raperda),
tentang pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)
tahun anggaran 2009 di ruang rapat paripurna gedung DPRD Kota Sukabumi, belumlama
ini.
Acara tersebut dipimpin Wakil Ketua DPRD Jona Arizona, S.Ip, dengan agenda
pengesahan qorum, pengesahan acara, dan pembahasan pokok-pokok kegiatan yang diisi
dengan pandangan umum fraksi-fraksi terhadap Raperda Kota Sukabumi mengenai
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran (TA) 2009.
Pandangan umum fraksi-fraksi disampaikan Sekretaris fraksi Partai Persatuan
Pembangunan (PPP), Wahyudi Kelana, Sekretaris fraksi Partai Demokrat Bersatu,
Noorbani Hanifjah, S.Sos, Sekretaris fraksi Partai Golkar, Priatman Maman, Sm.Hk,
S.Pd, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Yayan Suryana, S.Pd.I, Ketua
fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Dadang Hermawan dan Ketua
Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Drs. Muniri Muchtar.
Dalam pandangan umum, fraksi-fraksi DPRD Kota Sukabumi menyampaikan
beberapa catatan dan masukan untuk mendapatkan penjelasan yang optimal agar
masyarakat dapat memahami semua proses yang dijalankan, baik oleh Pemerintah
Daerah ataupun oleh DPRD terkait dengan perencanaan, penyusunan, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban APBD Kota Sukabumi TA 2009.
Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi, Jona Arizona, S.IP., selaku pimpinan rapat
selain menyampaikan terima kasih kepada hadirin, juga menyampaikan permohonan
maaf apabila dalam pelaksanaan rapat tersebut terdapat hal-hal yang kurang berkenan.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Walikota Sukabumi, H. Mokhamad Muslikh
Abdussyukur, S.H., M.Si., Wakil Walikota Sukabumi, Dr. H. Mulyono, M.M., Kepala
Secapa Polri Sukabumi, Brigjen Pol. Drs. Edy Prawoto, S.H., M.Hum, unsur Muspida,
Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, H. Mohamad Muraz, S.H., M.M., para Asisten, para
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), para pimpinan organisasi sosial, politik,
kemasyarakatan, pemuda, wanita, insan pers, dan undangan lainnya. (nur)

46 CPNS di Kota Sukabumi Ikuti Diklat Prajabatan

SUKABUMI, Parahyangan
Walikota Sukabumi, H. Mokhamad Muslikh Abdussyukur meminta para peserta
agar mengikuti diklat dengan sungguh-sungguh, sehingga mereka memperoleh
pengetahuan yang optimal dalam rangka membentuk wawasan kebangsaan dan
kepribadian.
Hal itu disampaikan walikota ketika membuka Diklat Prajabatan Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) Kota Sukabumi, diikuti 46 peserta terdiri atas CPNS Golongan III
Angkatan III Tahun 2010, berlangsung selama 14 hari dari 30 Juni hingga 13 Juli 2010,
di Graha KPDA Sukabumi.
Walikota juga berharap agar diklat tersebut dapat membentuk para peserta
menjadi aparatur yang handal, dapat mengawal proses reformasi birokrasi yang sedang
gencar dilaksanakan saat ini di seluruh jenjang pemerintahan.
Ketua Panitia Penyelenggara Een Rukmini, S.H. menjelaskan, diklat diikuti 46
CPNS di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi, antara lain dari Dinas Pendidikan Dinas
Kesehatan, RSUD R. Syamsudin, S.H., Dinas Perhubungan, dll. Pembukaan diklat
dihadiri Sekretaris Badan Diklat dan Latihan Daerah Propinsi Jawa Barat, Dra. Hajah
Dewi Laraswati, M.Si. dan para pejabat Pemkot Sukabumi. (san)

Walikota Doakan Calhaj Sukabumi Menjadi Haji Mabrur


SUKABUMI, Parahyangan
Walikota Sukabumi, H. M. Muslikh Abdussyukur mendoakan agar seluruh
jemaah haji asal kota Sukabumi dapat meraih predikat haji dan hajjah yang mabrur dan
mabruroh. Oleh karena itu, para calon jemaah haji Kota Sukabumi hendaknya dapat
mengikuti manasik (bimbingan haji) dengan sebaik-baiknya.
“Ikutilah manasik ini dengan sungguh-sungguh, supaya hasilnya dapat
memuaskan dan membanggakan semua pihak,” kata walikota ketika membuka manasik
haji di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi, Kamis lalu.
Walikota juga berharap agar seluruh calhaj senantiasa berupaya optimal menjaga
kebugaran dan kesehatan, sejak mengikuti manasik dan berangkat ke tanah suci Mekah
melaksanakan ibadah haji, hingga pulang kembali ke Kota Sukabumi dengan selamat
serta dalam keadaan bugar dan sehat.
‘Para calhaj hendaknya memperbanyak amal ibadah, baik kepada Allah swt
maupun kepada sesama umat manusia, serta rajin membaca dan mempelajari seluruh
materi yang disampaikan dalam manasik haji ini,“kata walikota.
Kepala Kementrian Agama Kota Sukabumi, H. Abubakar Sidiq didampingi
Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh, E. Sutisna menjelaskan, manasik tingkat
Kota Sukabumi dilaksanakan empat kali dan tingkat kecamatan sebelas kali. Tempat
manasik di gedung Pusat Kajian Islam Kota Sukabumi, dan praktik di lapangan Merdeka
Kota Sukabumi. Calhaj Kota Sukabumi tahun ini 243 orang.
Manasik haji dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan
kemampuan dalam melaksanakan ibadah haji agar pada saat melaksanakan ibadah haji,
mereka memiliki pengetahuan yang cukup dan melakukannya dengan ikhlas dan khusyu,
sehingga predikat haji mabrur dapat diraih dengan sempurna.
Pembukaan manasik dihadiri para Kepala Dinas-Instansi terkait, para Kepala
KUA se-Kota Sukabumi, jajaran pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota
Sukabumi, jajaran pengurus Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Sukabumi, dan undangan
lainnya. (nur)

SMAN 3 Kota Sukabumi Raih Sertifikat SMM ISO 9001/2008

SUKABUMI, Parahyangan
SMA Negeri 3 Kota Sukabumi, baru-baru ini mendapat Sertifikat Sistem
Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001/2008, sebagai pengakuan resmi dari Badan
Sertifikasi, baik tingkat nasional maupun tingkat internasional atas standar utama
pendidikan sekolah bermutu yang dilaksanakan di sekolah tersebut.
Kepala SMA Negeri 3 Kota Sukabumi, Drs. Riskardjo, M.Pd. menjelaskan,
prestasi yang berhasil diraih SMA Negeri 3 Kota Sukabumi sebagai Rintisan Sekolah
Berstandar Internasional (RSBI) ini, merupakan hasil kerja keras semua pihak, khususnya
pihak sekolah, para siswa dan orang tua murid, termasuk dinas-instansi terkait dan
Pemerintah Kota Sukabumi, yang senantiasa fokus memperhatikan dunia pendidikan.
Dijelaskan pula, prestasi yang berhasil diraih SMA Negeri 3 Kota Sukabumi
tersebut, merupakan kebanggaan semua pihak, khususnya dunia pendidikan di Kota
Sukabumi. Prestasi yang berhasil diraih sesuai dengan visi pembangunan Kota Sukabumi
tahun 2005-2025, yakni terwujudnya kota Sukabumi sebagai pusat pelayanan berkualitas
bidang pendidikan, kesehatan dan perdagangan di Jawa Barat, berlandaskan iman dan
taqwa serta visi Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi tahun 2008-2013, yakni dengan
iman dan taqwa mewujudkan pemerintahan yang amanah berparadigma surgawi, menuju
kota Sukabumi yang cerdas, sehat dan sejahtera, baik lahir maupun batin.
Dengan diraihnya Sertifikat SMM ISO 9001-2008 ini, Riskardjo bertekad akan
senantiasa berupaya optimal menerapkan sistem manajemen mutu dalam berbagai bidang
pendidikan, baik intra maupun ekstrakurikuler. Ini dimaksudkan agar seluruh lulusan
SMA Negeri 3 Kota Sukabumi mampu bersaing dalam berbagai bidang, baik tingkat
nasional maupun tingkat internasional.
Ia juga menandaskan, pada tahun 2013 mendatang, pihaknya optimis dapat
meraih predikat Sekolah Berstandar Internasional atau SBI, sebab berdasarkan
pemeriksaan auditor eskternal yang dilakukan beberapa waktu lalu, hasilnya cukup
memuaskan dan membanggakan semua pihak, terutama yang berkaitan dengan sarana
serta prasarana perpustakaan dan bidang kesiswaan.
Selain itu, dalam upaya mengubah dan menata berbagai bidang seperti menata
dokumen dan data-data sekolah, penerapan disiplin kepada guru dan siswa, menata
lingkungan sekolah yang bersih dan hijau, hingga mendengar sekaligus merespon
berbagai keluhan dan kendala yang disampaikan para siswa. (san)

Kontingen Porda Jabar XI Kota Sukabumi Ikuti 24 Cabor


SUKABUMI, Parahyangan
Kontingen Porda Jabar XI Kota Sukabumi Tahun 2010 mengikuti 24 cabang
olahraga (cabor) ditambah BPOC dari 48 cabor yang dipertandingkan pada Porda Jabar
XI Tahun 2010.
Hal itu diungkapkan Ketua Kontingen Pekan Olahraga Daerah Jawa Barat (Porda
Jabar) XI Kota Sukabumi tahun 2010, Kolonel TNI Purnawirawan Dedi Kusnadi saat
melepas Kontingen Porda Jabar XI Kota Sukabumi yang berjumlah 250 orang, terdiri
atas panitia inti, manager, pelatih dan atlet, di halaman Apel Setda Kota Sukabumi,
Jum’at lalu.
Kontingen Kota Sukabumi pada Porda tersebut mengusung tema, “Kontingen
Porda Jabar XI Kota Sukabumi tahun 2010, bangga meraih prestasi emas” Dalam
kesempatan tersebut, Ketua Kontingen, Dedi mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak, khususnya Pemerintah Kota Sukabumi dan dinas-instansi serta lembaga terkait,
yang telah mendukung dan membantu, baik berupa moral maupun material, sejak
persiapan hingga keberangkatan ke Bandung.
Ia berharap, dukungan dan bantuan yang diberikan kepada kontingen senantiasa
dijadikan lumbung amal soleh, serta mendapat balasan berlipat ganda dari Allah swt.
(nur)

Kantor Bank BRI Cabang Cibadak Adakan Pesta Rakyat Simpedes

SUKABUMI, Parahyangan
Pesta tahunan Kantor Cabang Bank BRI Cibadak diisi dengan menggelar Pesta
Rakyat Simpedes bertema “Berbagi Suka se-Indonesia” diselenggarakan di lapang Kaum
Karangtengah Cibadak, dibuka Pemimpin Kantor Cabang Cibadak Hari Purnomo, Sabtu
lalu.
Pesta Rakyat Simpedes (PRS) yang dirayakan sehari penuh dengan berbagai
kegiatan itu, bertujuan untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan dan berbagi suka dengan
seluruh lapisan masyarakat dan para nasabah BRI tabungan Simpedes. Acara diisi
berbagai atraksi dan arak-arakan, diiringi MC Band, seni tradisional dan rampak
gendang.
PRS juga membuka pasar rakyat dengan menjual berbagai barang murah,
berbagai kerajinan dan makanan, diikuti 15 kantor BRI Unit masing-masing Kantor Unit
membuka satu stand. Kepada pengunjung serta penabung yang membuka rekening pada
saat pesta digelar dengan jumlah tabungan tertinggi, diberikan uang kaget dalam
hitungan dua jam sekali.
Sedang dalam acara pasar malam, panggung hiburan dimeriahkan Band Indi
dengan artis daerah dan seni tradisional reog Supados dari Sukabumi. Pada puncak
penarikan undian, dilaksanakan lelang bagi penabung yang siap menabung mulai dari
hitungan jumlah tabungan terendah hingga hitungan jumlah tabungan tertinggi untuk
mendapatkan hadiah uang kaget.
Uang kaget pertama Rp 1 juta diraih Hj. Neni (45) dari Unit Karangtengah, uang
kaget kedua Rp 500.000,- diraih Triyani (24). Sedangkan lelang dengan hadiah Rp 1,5
juta diraih Rike (38) dari Cibadak dengan kesiapan menabung Rp 97 juta. Lelang kedua
diraih Elwin Melati (42) dengan kesiapan menabung Rp 130 juta mendapatkan hadiah Rp
3 juta dari unit Pangleseran Bojongkembar. Lelang ketiga, Elin (45) dengan kesiapan
menabung sejumlah Rp 230 juta dari unit Cibadak.
Pemimpin Cabang BRI Cibadak Hari Purnomo menjelaskan, Pesta Rakyat
Simpedes dilaksanakan sekali dalam setahun berkaitan dengan pembukaan undian
Simpedes semester I periode 2010. Undian simpedes dilaksanakan dua kali dalam
setahun. Untuk semester I, kupon yang diundi berjumlah 7. 512.097 lembar. Undian
berlaku bagi seluruh nasabah Simpedes, setiap kelipatan Rp 100.000,- maka mereka
mendapatkan selembar kupon.
Hadiah yang diperebutkan berupa hadiah umum meliputi 1 mobil Suzuki APV-
GE, 3 sepeda motor Suzuki Spin 125, 3 sepeda motor Suzuki Smash, 3 TV LCD Sharp
Aquos 32 inchi, 4 kulkas Sharp 2 pintu, dan 4 DVD Player Politron USB. Sedangkan
hadiah khusus berupa 17 TV plat 21 “LG Slimer dan 17 Mesin Cuci Sanken 8 kg. Door
prize di antaranya 1 TV Colour LG 14 inchi, 10 Dispenser Portable Miyako, 10 Setrika
listrik Cosmos dan 10 kipas angin Nasional. Hadiah pertama sebuah mobil Suzuki APV-
GE warna hitam dimenangkan Edi Suryadi unit Parungkuda.
“Saya siap menerima tantangan untuk meningkatkan unsur ekonomi demi
menjalankan kesuksesan pengusaha kecil dan UKM di Kabupaten Sukabumi,“ kata
Pemimpin Kantor Cabang Cibadak Hari Purnomo. (nur)

Pemkab Sukabumi Coffee Morning dengan Wartawan

SUKABUMI, Parahyangan
Louncing perdana antara jajaran pemerintah Kabupaten Sukabumi dengan
wartawan, diadakan di gedung Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Citra Lestari,
Jumat (09/07).
Acara Coffee Morning ini digagas Kepala Humas & Protokol Kab. Sukabumi,
Drs. Andi Kusnadi, M.Pd. untuk mempererat tali silaturahmi antara Pemerintah Kab.
Sukabumi dengan para wartawan.
Andi berharap, dengan diadakannya Coffee Morning tidak ada lagi permasalahan
atau kecurigaan baik dari para wartawan ataupun para OPD. Mudah –mudahan acara ini
bisa dijadikan ajang silaturahmi dan mampu mendorong terwujudnya masyarakat yang
amanah, tumaninah, genah, betah dan merenah.
“Semoga aparat lebih terbuka, wartawan tahu etika, dan masyarakat dewasa
dalam menghadapi segala persoalan, terutama menyangkut pemberitaan media, serta
semua pihak dapat menempatkan diri sesuai dengan ranahnya masing-masing,” kata
Andi.
Acara ini ke depan akan menjadi kegiatan inti bagian Humas, diadakan setiap
bulan dengan tempat yang berbeda guna mengkomunikasikan antara pemerintah dengan
masyarakat, demi tercapainya transparansi kebijakan, sehingga visi Kab. Sukabumi
mewujudkan masyarakat yang barokah dapat terwujud.
Untuk peningkatan daya pancar fisik, RSPD Citra Lestari mendapat bantuan
Gubernur Jawa Barat Rp 500 juta. Direncanakan dibangun sebuah tower bersama di
daerah Purbawati Sukabumi dengan jangkauan sampai ke Tegalbuleud. Daya pancar
tersebut kini tengah diuji coba berdasarkan titik koordinat lokasi, dengan harapan dapat
tersebarnya daya pancar ke seluruh wilayah Kab. Sukabumi.
Sekda Kab. Sukabumi Drs. Deden Akhdiyat mengatakan, loncing perdana Coffee
Morning ini merupakan suatu terobosan Humas dan OPD lainnya sebagai media
komunikasi dua arah dari pemerintah dan masyarakat, sehingga bisa mensinerjikan
kebijakan dan pelaksanaan di lapangan guna menyerap aspirasi-aspirasi kebijakan,
sehingga apa yang diharapkan pemerintah dan masyarakat bisa selaras.
Acara tersebut dihadiri utusan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Asda II, Drs.
Wastaran, Wakil Bupati Sukabumi, Drs. Marwan Hamami, M.M. dan 40 wartawan dari
pelbagai media cetak. (nur)

Disdik Kab. Cianjur Bedah UASBN


CIANJUR,Parahyangan
Sebagai langkah untuk mengetahui sudah sejauh mana pendidikan di Kab. Cianjur
hingga saat ini, Dinas Pendidikan Kab. Cianjur melakukan bedah ujian akhir sekolah
berstandar nasional (UASBN) SD di Saung Aki Taman Bunga Nusantara Kecamatan
Sukaresmi Cianjur, Selasa (6/7).
“Bedah ujian nasional dimaksudkan untuk mengetahui sudah sejauh mana
pendidikan di Cianjur yang mengacu pada delapan standar pendidikan ini dilaksanakan ,”
kata Kepala Dinas Pendidikan Kab. Cianjur, Saepul Milah kepada Parahyangan di
kantornya beberapa waktu lalu.
Hasil rata-rata UASBN SD di Kab. Cianjur 2009 lalu paling rendah di antara kota
dan kabupaten di Jawa Barat. Sedangkan untuk 2010 sekarang belum diketahui dengan
pasti.
Ketua Panitia Atang Rahmat mengatakan, hasil ujian peserta didik melalui UN
dan UAS-BN merupakan indikator penting untuk menyatakan naik turunnya mutu
pendidikan. Mutu pendidikan seutuhnya dapat dilihat dari kualitas pribadi peserta didik
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap dan kreatif
Bupati Cianjur H.Tjetjep Muchtar Soleh di hadapan para Kepala Puspindik dan
para Guru SD mengatakan,  pemerintah senantiasa memperhatikan kesejahteraan guru
serta sarana dan prasarananya di Kab. Cianjur, sesuai dengan visi Cianjur yakni lebih
cerdas, sehat, sejahtera dan berahlakul karimah.
Dikatakan bupati, berbagai upaya untuk menuju peningkatan pendidikan yang
signifikan tengah dilakukan, seperti adanya insentif para guru sukwan, bantuan kendaraan
kepada para pengawas bahkan berbagai upaya lainnya seperti diadakannya perelek
pendidikan dan badan wakaf pendidikan
Menurut bupati, semua pihak harus membantu warga masyarakat yang kurang
beruntung, di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. “ Kita tidak akan cerdas kalau
tidak sehat, juga bukan hanya anak didiknya saja yang dibantu, tetapi ekonomi orang
tuanya juga mesti dibantu. Dengan demikian wajar Dikdas 9 tahun akan terealisasi,” kata
bupati.(mee)
 
Akibat Sepi Pengunjung
Pengusaha Hotel dan Restoran di Puncak Mengeluh
CIANJUR,Parahyangan
Sejumlah pengusaha hotel dan restoran di kawasan Puncak Cianjur, berharap
pemerintah Kabupaten Cianjur segera mencari solusi atas sepinya pengunjung atau
wisatawan dari luar Cianjur sejak beberapa tahun lalu, misalnya melakukan koordinasi
dengan aparat terkait.
Hal itu diungkapkan para pengusaha hotel  dan restoran kepada Wakil Bupati
Cianjur Dr. H. Dadang Sufianto, M.M. Mereka mengeluh karena sepinya sektor
pariwisata, membuat wisatawan lokal dan mancanegara enggan berkunjung dan berlibur
ke kawasan wisata Cipanas Puncak.
Dikatakan mereka, keengganan para wisatawan tersebut disebabkan dibukanya tol
Cipularang dan taman wisata Matahari serta berkaitan adanya dampak kemacetan jalur
Cisarua Bogor yang selama ini diberlakukan buka tutup jalur.
Adanya kemacetan jalur Cisarua Bogor dan diberlakukannya jalur buka tutup,
selain perjalanan dari Jakarta ke Cipanas mencapai 8 jam juga membuat sejumlah
pengunjung hotel membatalkan kamar yang sudah dipesan sebelumnya.
“Membatalkan pesanan kamar tersebut tentunya merugikan kami,”kata mereka
seraya menyebutkan, permasalahan tersebut sudah dilaporkan kepada Pemerintah
Provinsi Jawa Barat akan tetapi hingga saat ini belum ada realisasinya.
Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Cianjur Dadang Sufianto berharap, seluruh
komponen masyarakat termasuk para pengusaha hendaknya kompak menyelesaikan
masalah tersebut termasuk menyikapi kemacetan arus lalu-lintas di kawasan Puncak,
tetapi tetap harus melakukan koordinasi dengan aparat terkait.
Agar wisatawan kembali membajiri Cianjur , Pemkab Cianjur kini sedang
berupaya menuju ke arah perbaikan dengan mencari cara yang terbaik, yakni di
antaranya dengan menampilkan seni dan budaya Cianjur di hotel-hotel.
“Dengan menampilkan seni dan budaya Cianjur, maka diharapkan dapat
menyedot para wisatawan,” kata Dadang.
Dalam kesempatan itu, Dadang juga  mengatakan pihaknya akan segera
melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan instansi atau OPD terkait untuk
menyelesaikan masalah kemacetan tersebut.(mee)
 
Polres Cianjur Bongkar Pengiriman 36, 6 Kg Ganja
CIANJUR,Parahyangan
Meski belum genap satu bulan Polres Cianjur dipimpin Ajun Komisaris Besar
Polisi (AKBP) Djoko Hari Utomo, akan tetapi jajarannya berhasil membongkar
peredaran narkotika jenis ganja dan mengamankan barang bukti seberat 36,6  kg.
Puluhan kilogram  ganja tersebut berasal dari dua kasus, masing-masing seberat
11 kg bernilai Rp 55 juta diamankan dari tangan tersangka berinisal D (38) yang akan
dikirimkan ke Bali dari Bitung Tangerang Banten. Kasus kedua menyita ganja seberat
25,6 kg dari tangan tiga tersangka AM, AN dan Ris.
Dikatakan Djoko, penangkapan pengedar ganja dengan tujuan Bali itu, berawal
dari informasi akan adanya barang jenis ganja yang dikirim melalui titipan kilat atau
TIKI.
Selanjutnya, Unit Reskrim Polres Cianjur memancing tersangka D untuk
mengirimkan barangnya ke tempat  tujuan melalui TIKI di Jalan Raya Bandung Kp
Sadewata Desa Sabandar Kec. Karangtengah Cianjur.
Ketika tersangka hendak mengirimkan ganja seberat 10 kg dalam 10 bungkus
dengan menggunakan kardus, maka Polres Cianjur langsungmenangkap pembawanya.
Kemudian mengamankan satu kg ganja lagi dari tangan tersangka di tempat tinggalnya
sehingga total 11 kilogram.
            Setelah ditangkap, tersangka D yang sehari-harinya sebagai petani warga Kp
Pasircabe, RT 03/04 Desa Caringin Kec. Kadupandak Cianjur,  mengaku menerima
barang haram tersebut dari seseorang dengan panggilan Abang di Bitung, Kota
Tangerang Banten.
            “Barang ini sempat dibawa ke tempat tinggalnya sebanyak 11 kg dikemas satu
bungkus/ kg, senilai  Rp 55 juta atau satu bungkusnya seharga Rp 5 juta,”katanya.
            Saat ini, tersangka ditahan di Polres Cianjur guna penyidikan perkara lebih lanjut.
Akibat tindakan tersebut, tersangka dijerat pasal 111 ayat 2 Undang-Undang No. 35
tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman 5-20 tahun.
            Tersangka mengaku hanya sebagai suruhan dari seorang narapidana di LP
Bandung, dan ia bukan pemakai ganja.”Saya hanya membawa dan mengirimkan barang
sedangkan yang memantau dari pertama hingga ke Cianjur dari seseorang di LP Bandung
melalui telephone,”katanya.
Kepala Satuan Reskrim Polres Cianjur, Ajun Komisaris Polisi Yudianto Adhi
Nugroho, Sik menerangkan, untuk pelaku yang merupakan otak pengedar narkoba
tersebut hingga saat ini sedang diperiksa di LP Bandung.
            Kasus kedua dengan jenis barang yang sama yakni seberat 25,6 kg ganja berserta
sepeda motor dan mobil, berhasil dibongkar Polsek Bojongpicung dari tangan  tiga
tersangka.
Ketiga tersangka tersebut yakni AM (30) warga Kp. Babakan Baru Desa
Neglasari Kec. Bojongpicung Kab. Cianjur, Ris (26) warga Kp Rawabango Ds.
Mekargalih Kec. Ciranjang, dan AN (18) warga Kp. Bantargebang Ds/Kec. Ciranjang.
Terbongkarnya kasus tersebut berawal dari informasi masyarakat yang
disampaikan Polsek Bojongpicung. Selanjutnya petugas menangkap tersangka AM di
Kampung Pasirkaliki Desa Kertamukti Kec. Haurwangi dan menyita barang bukti satu
bungkus paket besar ganja.
Setelah itu, petugas mengamankan dua tersangka lainnya berikut barang bukti 28
paket besar ganja di Kp. Sukamanah Desa Hegarmanah Kec. Bojongpicung.
Djoko yang didampingi Kapolsek Bojongpicung Ajun Komisaris Asep
Kurniawan mengatakan, penangkapan tiga tersangka dan barang bukti 29 paket ganja
dengan berat 25,6 kg ini merupakan keberhasilan terbesar sehingga perlu mendapat
apresiasi.
Peredaran ganja yang terungkap tersebut merupakan jaringan antardaerah, yaitu
Cianjur, Bogor dan Bandung. Tersangka AM dan Ris dijerat pasal 111 ayat 2 UU no. 35
tahun 2009 tentang narkotika. Sedangkan tersangka An dijerat pasal 115 ayat 2 jo pasal
131 UU no 35 tahun 2009.(mee)

Sudah diambil

Warga  Bojongpicung Dukung  Gerakan Pramuka

CIANJUR, Parahyangan.
Warga  di Kecamatan Bojongpicung, kini makin mendukung terhadap
gerakan pramuka yang makin digalakan. Bukan saja  melalui perkemahan
Sabtu Minggu, namun juga melalui perkemahan di Pontren-potren.  Maka
dampaknya gerakan pramuka di Kecamatan Bojongpicung setelah beberapa
waktu lalu  berlangsung biasa-biasa, kini  mulai  menggeliat dan
tambah berkembang.
Bahkan sejumlah  tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan
hampir semua  ikut berperan serta secara langsung dalam menyuskseskan
kegiatan pramuka. Sehingga cukup beralasan dalam perkembangannya cukup
pesat jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya .
Seperti disebutkan  salah seorang pengurus kwartir  ranting
Bojongpicung Andalan Srana dan Prasarana, Asep Sulaeman, SE.MM,  bahwa
 dengan  digagasnya perkemahan Sabtu dan Minggu oleh kwartir ranting
Bojongpicung, dimaksudkan salah satunya  untuk memasyarakatkan gerakan
pramuka  dan meningkatkan citra positif pramuka sehingga diharapkan
tidak saja di cap milik sekolah, namun  bisa  diterima oleh kalangan
masyarakat.
 “Ada pun kegiatan pramuka ini mudah-mudahan bisa makin diminati,
khusunya para orang tua dari adik-adik yang saat ini menjadi angggota
pramuka, sehingga  bisa didukung sebab  para orang tua sudah tahu
bagaimana dalam kegiatan  pramuka  tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, untuk mempersatukan  sejumlah kegiatan pramuka yang
berkembang di tiap-tiap intansi atau dinas, salah satunya bisa
dijembatani oleh kegiatan perkemahan bersama yang dilaksanakan tiap
Sabtu dan Minggu.  Dan hasilnya saat ini, sudah tercatat ratusan orang
yang menjadi anggota pramuka aktif di Kecamatan Bojhongpicung. Bahkan,
untuk beberapa dinas dan intansi  bukan saja andil dalam menghidupkan
gerakan pramuka dengan melaksanakan perkemahan  saja. Akan tetapi
banyak pula diantaranya yang memberikan dukungan moril untuk
berkembangnya pramuka.
Sedangkan, disebutkan pula andalan sarana dan prasarana  kwartir
ranting Bojongpicung  tersebut, bahwa  saat ini perjuangan dan
pergerakan para anggota pramuka  belum cukup, namun  diperkirakan akan
memerulkan waktu yang cukup lama.  Dan  hal yang tercapai saat ini
merupakan awal untuk terus meningkatkan gerakan kepramukaan lebih
sukses lagi.
 “Saya yakin bahwa  jika kegiatan pramuka mendapatkan dukungan  penuh
seperti ini  terus, kegiatan pramuka di sini akan terus bertambah maju
dan berkembang,” kata Asep Sulaeman.
Sementara itu, ketika dihubungi di tempat terpisah  Ketua PGRI Kec.
Bojongpicung, Dedi  menyebutkan bahwa  pihaknya optimis gerakan
pramuka di Bojongpicung akan terus bertambah maju dan berkembang
apabila didukung oleh semua pihak.  (Wan)
CIANJUR,Parahyangan
Sebagai upaya untuk meningkatkan  keterampilan tenaga pendidik atau
guru dan kepala sekolah yang berbasis teknologi informatika di Kab.
Cianjur, belum lama ini Pemkab. Cianjur melului dinas terakit
melakukan pelatihan pembuatan bahan ajar berbasis teknologi dan
informasi di SMPN 2 Cianjur.
Kegiatan yang dibuka Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh  tersebut
diikuti 54 guru dan 23 kepala sekolah di Kab. Cianjur.”Kegiatan ini
bertujuan mempersiapkan, mengembangkan, menambah dan memberikan
gambaran dan pemahaman tenaga pendidik dalam membuat bahan ajar,”kata
salah seorang pantia kepada Parahyangan beberapa waktu lalu.
Bupati Cianjur menyatakan pelatihan ini sangat penting dilaksakanakan
sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan para guru dan
kepala sekolah agar dapat meningkatkan  kompetensinya dalam
melaksanakan peran sebagai tenaga pendidik.
“Kegiatan ini sangat penting dilakukan agar dapat meningkatkan dan
mengembangkan tenaga pendidik di Cianjur,”kata bupati.
Menurut bupati, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya
 teknologi komunikasi dan informasi harus dihadapi dengan kemampuan
untuk memanfaatkannya dengan hasil efektifitas dalam berbagai hal.
Teknologi memang terus diciptakan, oleh kerena itu para guru harus
pandai pula mengikuti kemajuan teknologi tersebut sehingga dapat
meningkatkan potensi di bidang belajar mengajar.
Apabila penyelenggaraan pendidikan berjalan dengan baik maka akan
menghasilkan peserta didik yang baik pula. “Dan akan menjadi daya
dorong yang cukup signipikan dalam upaya mewujudkan masyarakat yang
cerdas, sejahtera dan berakhlakuklkarimah,”tegas bupati.
Sejumlah peserta pelatihan kepada Parahyangan mengaku kegiatan
tersebut benar-benar bermanfaat dan sangat diperlukan, sebagai upaya
untuk mempersiapkan bahan ajar yang berbasis teknologi yang akan
diberikan kepada siswa.(mee)

Anggota PGRI Bojongpicung


Dukung Pembangunan  Gedung Serbaguna

CIANJUR, Parahyangan.
Dukungan dari seluruh anggota PGRI   di Kecamatan Bojongpicung,
Cianjur, terhadap pembangunan gedung serba guna PGRI, kini  terus
mengalir. Bahkan tidak sedikit  anggota yang mendesak agar pembangunan
segera diwujudkan. Terlebih lahan untuk dijadikan lokasi pembangunan
gedung serba guna sudah tersedia.
“Mudah-mudahan jajaran pengurus segera merealisasikan pembangunan
gedung serbaguna, kebetulan yang akan dijadikan lokasinya tidak jauh
dari kantor Dinas,” ujar Aep, salah seorang anggota PGRI Kec.
Bojongpicung ketika  dihubungi di Bojongpicung.
Dukungan terhadap terwujudnya gedung PGRI tidak hanya dari anggota dan
keluarga besar PGRI saja, namun sejumlah  tokoh masyarakat dan
organisasi kemasyarakatan  pun hampir semua  ikut mendukung. Sebab,
diakuinya di Bojongpicung sampai saat ini masih dibutuhkan gedung
serbaguna yang benar-benar layak. Apalagi saat ini  banyak kegiatan
yang dilaksanakan PGRI Bojongpicung.
Seperti disebutkan  salah seorang pengurus kwartir  Ranting
Bojongpicung Andalan Sarana dan Prasarana, Asep Sulaeman, SE.MM,
pihaknya pun sangat gembira dan mendukung terhadap rencana akan
dibangunnya gedung PGRI Kecamatan Bojongpicung.
Diakui Asep, sekalipun orang luar, namun akibat  dalam kesehariannya
tidak terlepas  dengan  kegiatan PGRI jadi begitu merasakan begitu
pentingnya gedung serbaguna  saat ini.
“Meski saya bukan anggota PGRI, tapi sebagai warga Bojongpicung,  saya
dan kawan-kawan sangat gembira, bahkan mendukung untuk segera
dilaksanakannya pembangunan gedung serbaguna tersebut, dan
mudah-mudahan  rencana ini segera terwujud,” ujarnya.
Sementara itu, untuk  segera mewujudkan  pembangunan gedung serbaguna
PGRI Bojongpicung, Asep Sulaeman  telah mengajak sejumlah  warga asal
Bojongpicung yang saat ini menjadi  pejabat, anggota DPRD serta
pengusaha untuk ikut berperan dalam mewujudkan pembangunan gedung
serbaguna PGRI sesuai keridoannya masing-masing.
“Jika kita mempersatukannya, kita yakin keinginan anggota PGRI yang
sudah lama tersebut akan bisa terbukti, dan ini bukan saja  bagian
dari program mereka saja, tetapi masyarakat pun bisa turut andil
karena soal pendidikan bukan  kewajiban anggota PGRI saja,” kata Asep.
Sementara itu, ketika dihubungi di tempat terpisah  salah seorang
anggota DPRD Kab. Cianjur asal Bojongpicung, H. Apip  menyebutkan
bahwa  pihaknya  sangat mendukung serta merasa  yakin  gerakan
kebersamaan antara  keluarga besar  PGRI Bojongpicung dan masyarakat
akan memudahkan untuk pelaksanaan rencana tersebut.  (Wan)

BANDUNG, Parahyangan
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan optimis bahwa target
dapat menyerap tenaga kerja sebanyak satu orang selama kepemimpinannya
bakal terealisasi. Untuk tahun 2010 ini yang tinggal enam bulan lagi,
Ahmad Heryawan menjanjikan bakal mampu menyerap tenaga kerja sebanyak
200.000 orang.
Rasa optimisme dalam mewujudkan target tersebut diungkapkan Ahmad
Heryawan pada pembukaan pameran Pemuda Mandiri Pencipta lapangan Kerja
Pedesaan di Bandung, Kamis (1/7) lalu. “Pada tahun 2009 lalu, jumlah
tenaga kerja yang berhasil diserap sebanyak 500.000 orang, dan sejak
Januari hingga Juni 2010 ini telah terserap sebanyak 300.000 orang,”
kata Heryawan.
Karena itu, lanjut Heryawan, jika target 200.000 tenaga kerja di akhir
2010 ini terwujud, maka target penyerapan tenaga kerja sebanyak satu
orang sampai akhir 2010 ini berarti terealisasi. “Dan kami merasa
optimis akan terwujud,” katanya.
Sementara itu, Meneteri Pembangunan Daerah Tertinggal Hermy Faisal
Zaini yang hadir pada acarta pembukaan pameran tersebut mengatakan,
jumlah penganggur secara terbuka di tingkat nasional antara 8-9 juta
orang, dan dua puluh persen di antaranya bertada di Jawa Barat.
“Penduduk Jawa Barat yang saat ini mencapai sekitar 42 juta jiwa
merupakan satu-satunya provinsi yang jumlah penganggurnya paling
banyak ketimbang provinsi lain,” kata Helmy.
Tingginya laju urbanisasi, lanjut Helmy, merupakan salah satu penyebab
tingginya angka pengangguran. Karenanya, guna mengikis jumlah
penganggur sebanyak itu,  antara lain dengan cara menghidupkan
berbagai aktivitas di pedesaan.
Dikatakan Helmy, tidak kurang dari 58 persen pendududuk di Indonesia
tinggal di pedesaan, dan sisanya atau sekitar 42 lagi tingggal di
perkotaan, dan laju urbanisasi masih mencapai angka antara 10-15
poersen.
Menurut Helmy, warga pedesaan belakangan ini terus berkurang karena
mereka banyak yang beralih ke perkotaan, sehingga hal itu menjadi
beban pemerintah kota karena jumlah pengangguran kian banyak mengingat
di kota pun mereka itu tidak mudah untuk mendapatkan pekerjaan.
“Karena itu sudah saatnya penanganan pengangguran itu dilakukan di
pedesaan. Karenanya, jika program penciptaan lapangan kerja
sebagaimana dicanangkan Gubernur ini berhasil, maka jumlah penganggur
di tingkat nasional dengan sendirinya bisa ditekan atau berkurang
sekitar 3 persen,” tutur Helmy.
Pameran penciptaan lapangan kerja pedesaan tersebut diikuti sekitar
100.000 perusahaan formal, dan diperkirakan ada sekitar 120.000
lowongan yang bisa diisi pelamar. “Salah satu tujuan utama digelarnya
pameran ini, yakni mendekatkan hubungan pencari kerja dengan lowongan
pekerjaan yang tersedia,” kata salah seorang karyawan Disnaker dn
Transmigrasi Jabar. (Dani)

Studi Banding ke SD Bertarap Internasional di Kuningan (3)


TKBI dan SDBI Hanya Milik Orang Kaya ?

ADANYA TK dan SD bertarap Internasional di Kabpaten Kuningan tidak


hanya membanggakan kalangan pendidik dan tenaga kependidikan, tetapi
juga masyarakat umum. Karena di kedua sekolah itu, sarana dan
prasarananya sudah lengkap yang ditunjang dengan fasilitas yang sangat
memadai, ditambah lagi semua guru dan personil lainnya sudah
benar-benar profesional.
Karena itu, barangkali sangat “naif:” bila kedua sekolah tersebut
tidak mampu melahirkan siswa-siswi yang berpengetahuan luas dan
bermoralitas tinggi. Karena segala sesuatunya yang dibutuhkan kepala
dan dewan gurunya sudah tersedia, bahkan jauh di atas rata-rata
sekolah lainnya yang setingkat dengan TK dan SD.
Namun tidak semua orang bisa menyekolahkan putra-putrinya ke TK dan SD
yang sudah berkaliber internasional itu. Selain daya tampungnya sangat
dibatasi, terutama lagi karena biayanya untuk menimba ilmu di sana
sangat mahal, yakni Rp 450.000/bulan/siswa sebagaimana dimuat
Parahyangan edisi lalu.
Tarif sebesar itu jauh lebih mahal ketimbang menimba ilmu di SD-SD
yang ada di Kab. Cianjur dan daerah lainnya, bahkan sekolah di tingkat
SLTP dan SLTA pun, tarif sebesar itu masih terlalu mahal, meski iuran
sebesar itu termasuk untuk makan pagi, makan siang dan biaya
pemeriksaan kesehatan.
“Jika tarif itu diberlakukan di sekolah kami, pasti tidak akan ada
muridnya, bahkan dipungut Rp 10.000 per bulan pun tidak akan laku
karena tidak akan terjangkau masyarakat,” komentar salah seorang
kepala SD yang ikut dalam rombongan studi banding.
Saat ditanya Parahyangan, hampir semua rombongan studi banding
berpendapat bahwa mereka yang menimba ilmu di TKBI dan SDBI tersebut
kemungkinan besar putra-putri pejabat, pengusaha sukses atau
orang-orang kaya.
“Jika siswa-siswi mereka bukan orang kaya, mana mungkin mampu membayar
iuran Rp 450.000 per bulan,” cetus mereka.
Pendapat tersebut bisa jadi benar. Pasalnya, jika orang tua mereka
bukan orang kaya atau pejabat tinggi, tampaknya sangat tidak mungkin
mampu membayar Rp 450.000/bulan. Kecuali biaya sebesar untuk sekolah
di tingkat SLTA favorit atau Perguruan Tinggi (PT). ternama, maka
pihak orang tua pasti akan memaksakannya.
Kepala SDBI, Muhammad Muchtar, mengakui mahalnya biaya untuk menimba
ilmu di sekolah yang dipimpinnya. Namun Muchtar menampik jika biaya
sebesar itu keinginan pihak sekolah, melainkan hasil musyawarah para
orang tua murid yang disesuaikan dengan kebutuhan Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM).
Meski begitu, kata Muchtar, minat masyarakat Kuningan tetap sangat
tinggi, bahkan mereka yang sekolah di SDBI itu, tidak hanya warga
Kuningan, tapi ada juga ada yang datang dari Cirebon, Kadipaten dan
Majalengka.
Muchtar pun tidak menampik jika siswa-siswi yang sekolah di SDBI
tersebut rata-rata anak orang kaya. Namun orang tua yang kaya pun
tidak jaminan bila putra-putrinya bakal diterima jadi siswa SDBI
tersebut. Sebab mereka tetap harus melalui seleksi yang sangat ketat.
“Meskipun orang tua siswa yang ikut seleksi itu cukup kaya atau
pejabat tinggi, namun jika hasil seleksi putra-putrinya jelek atau
tidak memenuhi nilai standar minimal yang sudah ditentukan, maka siswa
itu tetap kami tolak. Jadi kemampuan akademis pun sangat menentukan,”
jelas Muchtar.
Pada studi banding tersebut, rombongan Kapusbindik TK-SD Kec.
Karangtengah Cianjur, mau tidak mau harus puas dengan penjelasan
seputar keberadaan gedung berikut lahannya, sarana, prasarana,
pasilitas yang dimiliki TKBI dan SDBI serta yang lainnya, sementara
cara guru mengajar dan bagaimana sikap siswa dalam belajarnya, sama
sekali tidak mereka dapati.
Pasalnya, saat rombongan berada di sana, para guru sudah tidak aktif
lagi mengajar karena sudah selesai dilaksanakan ujian sekolah. Pihak
rombongan hanya memperoleh penjelasan bahwa kurikulum yang digunakan
SDBI tersebut, yakni kurikulum nasional, kurikulum lokal dan kurikulum
seni budaya internasional.
“Sedangkan ujian yang dilakukan kami terhadap semua siswa di semua
tingkatan, setiap semesternya tidak kurang dari tiga kali, termasuk
ujian internasional. Soal-soal ujian yang bertarap internasional bukan
kami yang membuat, tapi soal-soal yang dikirim SDBI Surabaya yang
bekerja sama dengan SDBI yang berada di salah satu negara Eropa,”
tutur Muchtar. (Bersambung).

Dalam Rangka HJC Ke 333,Pemkab


Adakan Khitanan Massal
09 Juli 2010, 07:25 WIB

Dalam Rangka Hari Jadi Cianjur Ke -333 dan Menyongsong Hari Ulang Tahun Republik
Indonesia Ke-65 Tahun 2010, Pemerintah Kabupaten Cianjur, Kamis (8/7) telah
menggelar Khitanan Massal dan Donor Darah, yang bertempat di Gedung Bale Prayoga
Komplek Pemkab Cianjur.

Menurut Ketua Panitia Bhakti Sosial dr.H.Suranto, kegiatan Khitanan Massal dan Donor
Darah ini telah rutin dilaksanakan setiap tahun dalam menjelang Hari Jadi Cianjur,
dengan maksud untuk meringankan beban penderitaan saudara kita yang nasibnya kurang
beruntung, dan semoga kegiatan ini dapat bermanfat bagi mereka yang mebutuhkannya .

Dijelaskannya, peserta Khitanan Massal mencapai 80 orang anak dan Donor darah 50
orang yang terdiri dari Para Kepala OPD, TNI/Polri dan dari kalangan pegawai yang ada
dilingkungan Setda Cianjur serta masyarakat umum.

Sedangkan kegiatan lainnya yang akan mengisi kegiatan peringatan Hari Jadi Cianjur,
diantaranya Ziarah Ke Makam Dalem Cikundul, ziarah ke Makam Pahlawan, Jalan
santai,Upacara Puncak Peringatan HJC, Rapat Paripurna Istimewa, dan Pawai
Pembangunan yang akan dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2010.

Untuk itu, panitia Hari Jadi Cianjur, menghimbau kepada warga masyarakat yang ada di
kabupaten Cianjur dan sekitarnya, marilah untuk`beramai-ramai menyaksikan Pawai
Pembangunan..(wn).

 Rute Pawai :

Start Dari Jl Perintis Kemerdekaan (Jebrod) - Jl Prof Moch Yamin - Jl Arif Rahman
Hakim - Jl Barisan Banteng - Jl HOS Cokroaminoto - Jl Mangunsarkoro - Jl Adi Sucipta
- Jl Siliwangi - Finish Pemda Cianjur.

iapa yang tidak tahu bahwa hari ini Spanyol akhirnya berhasil mencetak sejarah dalam
penyelenggaraan piala dunia. Untuk pertama kalinya, tim matador menjadi juara dalam
perhelatan sepak bola terbesar empat tahunan tersebut.

Ratusan juta pasang mata seolah menjadi saksi bagaimana kerasnya pertandingan
Spanyol kontra Belanda yang disiarkan oleh salah satu televisi swasta tanah air.
Sepanjang 2×45 menit, berlangsung tanpa gol, dan baru membuahkan gol semata wayang
pada perpanjangan waktu kedua. Tim spanyol pun bersuka cita dini hari tadi.

Tepatnya 12 Juli 2010 dini hari, akan menjadi hari bersejarah yang selalu diingat tim
Spanyol sepanjang sejarah persepakbolaan negeri latino tersebut. Dan dalam konteks
yang tidak sama, hari ini, 12 Juli 2010 pun merupakan hari bersejarah bagi kota kelahiran
saya. Bukan, bukan gara-gara kemenangan Spanyol di piala dunia, melainkan bahwa hari
ini adalah hari jadi Kabupaten Cianjur. Dan tahun ini, sudah memasuki usia 333.

logo Kab.Cianjur - dok.pribadi

Ya, hari ini kota kelahiran saya memperingati hari jadinya yang ke tiga ratus tiga puluh
tiga. Usia 333 bukan lagi usia muda. Jika dilihat dari usianya, seharusnya penduduknya
bisa lebih maju. Namun rupanya masih banyak PR yang harus dikerjakan oleh
pemerintah Kabupaten Cianjur menyangkut kesejahteraan rakyatnya. Dengan luas
wilayah hampir tiga kali lipat ibu kota, menjadi tantangan tersendiri untuk pemerintah
supaya pemerataan pembangunan dapat terasa hingga ke pesisir selatan Cianjur.

333, sebuah angka cantik. Angka yang menunjukkan betapa tua-nya sebuah kota. Dan
dalam usianya tersebut, Cianjur agaknya harus terus berbenah diri agar tidak tertinggal
oleh kota-kota lain di sekitarnya. Sebuah kerja keras dan kerja sama tim mutlak
diperlukan untuk meningkatkan pemerataan pembangunan, meskipun tahun depan (2011)
kota kecil berwilayah besar ini akan menghadapi pemilihan kepala daerah.

Hampir seluruh elemen masyarakat memperingati hari jadi Cianjur. Dan seperti tahun-
tahun sebelumnya, peringatan momen hari jadi ini ditandai dengan adanya upacara yang
dilaksanakan di lapangan Prawatasari Cianjur. Dan yang menarik, besok akan
dilaksanakan karnaval pawei pembangunan yang juga sekaligus sebagai karnaval 17-an.

ari Jadi Cianjur


Tiga abad silam merupakan saat bersejarah bagi Cianjur. Karena berdasarkan sumber -
sumber tertulis , sejak tahun 1614 daerah Gunung Gede dan Gunung Pangrango ada di
bawah Kesultanan Mataram. Tersebutlah sekitar tanggal 12 Juli 1677, Raden Wiratanu
putra R.A. Wangsa Goparana Dalem Sagara Herang mengemban tugas untuk
mempertahankan daerah Cimapag dari kekuasaan kolonial Belanda yang mulai
menanamkan kuku-kunya di tanah nusantara.Upaya Wiratanu untuk mempertahankan
daerah ini juga erat kaitannya dengan desakan Belanda / VOC saat itu yang ingin
mencoba menjalin kerjasama dengan Sultan Mataram Amangkurat I.

Namun sikap patriotik Amangkurat I yang tidak mau bekerjasama dengan Belanda / VOC
mengakibatkan ia harus rela meninggalkan keraton tanggal 12 Juli 1677. Kejadian ini
memberi arti bahwa setelah itu Mataram terlepas dari wilayah kekuasaannya.

Pada pertengahan abad ke 17 ada perpindahan rakyat dari Sagara Herang yang mencari
tempat baru di pinggir sungai untuk bertani dan bermukim. Babakan atau kampoung
mereka dinamakan menurut menurut nama sungai dimana pemukiman itu berada. Seiring
dengan itu Raden Djajasasana putra Aria Wangsa Goparana dari Talaga keturunan Sunan
Talaga, terpaksa meninggalkan Talaga karena masuk Agama Islam, sedangkan para
Sunan Talaga waktu itu masih kuat memeluk agama Hindu.

Sebagaimana daerah beriklim tropis, maka di wilayah Cianjur utara tumbuh subur
tanaman sayuran, teh dan tanaman hias. Di wilayah Cianjur Tengah tumbuh dengan baik
tanaman padi, kelapa dan buah-buahan. Sedangkan di wilayah Cianjur Selatan tumbuh
tanaman palawija, perkebunan teh, karet, aren, cokelat, kelapa serta tanaman buah-
buahan. Potensi lain di wilayah Cianjur Selatan antara lain obyek wisata pantai yang
masih alami dan menantang investasi.

Aria Wangsa Goparana kemudian mendirikan Nagari Sagara Herang dan menyebarkan
Agama Islam ke daerah sekitarnya. Sementara itu Cikundul yang sebelumnya hanyalah
merupakan sub nagari menjadi Ibu Nagari tempat pemukiman rakyat Djajasasana.
Beberapa tahun sebelum tahun 1680 sub nagari tempat Raden Djajasasana disebut
Cianjur (Tsitsanjoer-Tjiandjoer).

Dalem / Bupati Cianjur dari masa ke masa

1. R.A. Wira Tanu I (1677-1691)


2. R.A. Wira Tanu II (1691-1707)
3. R.A. Wira Tanu III (1707-1727)
4. R.A. Wira Tanu Datar IV (1927-1761)
5. R.A. Wira Tanu Datar V (1761-1776)
6. R.A. Wira Tanu Datar VI (1776-1813)
7. R.A.A. Prawiradiredja I (1813-1833)
8. R. Tumenggung Wiranagara (1833-1834)
9. R.A.A. Kusumahningrat (Dalem Pancaniti) (1834-1862)
10. R.A.A. Prawiradiredja II (1862-1910)
11. R. Demang Nata Kusumah (1910-1912)
12. R.A.A. Wiaratanatakusumah (1912-1920)
13. R.A.A. Suriadiningrat (1920-1932)
14. R. Sunarya (1932-1934)
15. R.A.A. Suria Nata Atmadja (1934-1943)
16. R. Adiwikarta (1943-1945)
17. R. Yasin Partadiredja (1945-1945)
18. R. Iyok Mohamad Sirodj (1945-1946)
19. R. Abas Wilagasomantri (1946-1948)
20. R. Ateng Sanusi Natawiyoga (1948-1950)
21. R. Ahmad Suriadikusumah (1950-1952)
22. R. Akhyad Penna (1952-1956)
23. R. Holland Sukmadiningrat (1956-1957)
24. R. Muryani Nataatmadja (1957-1959)
25. R. Asep Adung Purawidjaja (1959-1966)
26. Letkol R. Rakhmat (1966-1966)
27. Letkol Sarmada (1966-1969)
28. R. Gadjali Gandawidura (1969-1970)
29. Drs. H. Ahmad Endang (1970-1978)
30. Ir. H. Adjat Sudrajat Sudirahdja (1978-1983)
31. Ir. H. Arifin Yoesoef (1983-1988)
32. Drs. H. Eddi Soekardi (1988-1996)
33. Drs. H. Harkat Handiamihardja (1996-2001)
34. Ir. H. Wasidi Swastomo, Msi (2001-2006)
35. Drs. H. Tjetjep Muchtar Soleh, MM (2006-2011)

Wakil Bupati Cianjur dari masa ke masa


1. Drs. H.A. Zaenal Asyikin (1996 - 2001)
2. H. Dadang Rachmat, S.E., M.Si (2001 - 2006)
3. DR. H. Dadang Sufianto, Drs, M.M (2006 - 2011)
 

Gunung Gede - salah satu gunung yang ada di wilayah Cianjur (foto:Dok Pribadi)

ianjur dikenal dan lekat dengan pameo ngaos, mamaos dan maenpo. Ngaos adalah tradisi
mengaji sebagai salah satu pencerminan kegiatan keagamaan. Mamaos adalah
pencerminan kehidupan budaya daerah dimana seni mamaos Tembang Sunda Cianjuran
berbibit buit ( berasal )dari tatar Cianjur. Sedangkan maenpo adalah seni beladiri tempo
dulu asli Cianjur yang sekarang lebih dikenal dengan seni beladiri Pencak Silat.

Luas wilayah Kabupaten Cianjur 350.148 km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2007
sebanyak 2.138.465 jiwa.

Lapangan pekerjaan utama penduduk Kabupaten Cianjur di sektor pertanian yaitu sekitar
52,00 %. Sektor lainnya yang cukup banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor
perdagangan yaitu sekitar 23,00 %. Sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar
terhadap PDRB Kabupaten Cianjur yaitu sekitar 42,80 % disusul sektor perdagangan
sekitar 24,62%.
Sawah nan subur : Sebagai daerah agraris Kab.Cianjur
Merupakan penghasil padi berkualitas.

Secara administratif Pemerintah kabupaten Cianjur terbagi dalam 32 Kecamatan, dengan


batas-batas administratif :

1. Sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten


Purwakarta.
2. Sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukabumi.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia.
4. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten
Garut.

Secara geografis , Kabupaten Cianjur dapat dibedakan dalam tiga wilayah pembangunan
yakni wilayah utara, tengah dan wilayah selatan.

1. Wilayah Utara

Meliputi 16 Kecamatan : Cianjur, Cilaku, Warungkondang,Gekbrong, Cibeber,


Karangtengah, Sukaluyu, Ciranjang, Bojongpicung, Mande, Cikalongkulon,
Cugenang , Sukaresmi, Cipanas, Pacet dan Haurwangi.

2. Wilayah Tengah

Meliputi 9 Kecamatan : Sukanagara, Takokak, Campaka, Campaka Mulya,


Tanggeung, Pagelaran, Leles, Cijati dan Kadupandak.

3. Wilayah Selatan

Meliputi 7 Kecamatan : Cibinong, Agrabinta, Sindangbarang, Cidaun , Naringgul,


Cikadu dan Pasirkuda.
Sebagaimana daerah beriklim tropis, maka di wilayah Cianjur utara tumbuh subur
tanaman sayuran, teh dan tanaman hias. Di wilayah Cianjur Tengah tumbuh dengan baik
tanaman padi, kelapa dan buah-buahan. Sedangkan di wilayah Cianjur Selatan tumbuh
tanaman palawija, perkebunan teh, karet, aren, cokelat, kelapa serta tanaman buah-
buahan. Potensi lain di wilayah Cianjur Selatan antara lain obyek wisata pantai yang
masih alami dan menantang investasi.

Sebagai daerah agraris yang pembangunananya bertumpu pada sektor pertanian,


kabupaten Cianjur merupakan salah satu daerah swa-sembada padi. Produksi padi
pertahun sekitar 625.000 ton dan dari jumlah sebesar itu telah dikurangi kebutuhan
konsumsi lokal dan benih, masih memperoleh surplus padi sekitar 40 %. Produksi
pertanian padi terdapat hampir di seluruh wilayah Cianjur.

Kecuali di Kecamatan Pacet dan Sukanagara. Di kedua Kecamatan ini, didominasi oleh
tanaman sayuran dan tanaman hias. Dari wilayah ini pula setiap hari belasan ton sayur
mayur dipasok ke Jabotabek.

Panen Raya : Kerja keras yang tak pernah sia - sia.

Pengembangan usaha perikanan air tawar dan laut di Kabupaten Cianjur cukup potensial.
Baik untuk usaha berskala kecil maupun besar. Beberapa faktor pendukungnya adalah :
jumlah penduduk yang relatif besar serta tersedianya lahan budi daya ikan air tawar dan
ikan laut. Usaha pertambakan ikan dan penagkapan ikan laut memiliki peluang besar di
wilayah Cianjur selatan, khususnya di sepanjang pantai Cidaun hingga Agrabinta. Di
wilayah ini, mulai dirintis dan di kembangkan pertambakan budi daya udang. Sedangkan
budi daya ikan tawar terbuka luas di cianjur utara dan cianjur tengah. Di wilayah ini
terdapat budi daya ikan hias, pembenihan ikan, mina padi, kolam air deras dan keramba
serta usaha jaring terapung di danau Cirata, yang sekaligus merupakan salah satu obyek
wisata yang mulai berkembang.
Petani Bunga : Untuk menggunting dan merangkai setangkai
Bonsai pun diperlukan kelembutan Berkat ketekunan
tercipta Bonsai dengan harga yag relatif mahal.

Hamparan perkebuanan teh di daerah Sukanagara

Sementara itu , potensi perkebunan di Kabupaten Cianjur cukup besar dimana sekitar
19,4 % dari seluruh luas merupakan areal perkebunan . Selama in dikelola oleh
Perkebunan Besar Negara (PBN) seluas 10.709 hektar, Perkebunan Besar Swasta (PBS)
sekitar 20.174 hektar dan Perkebunan Rakyat (PR) seluas 37.167 hektar. Peningkatan
produksi perkebunan, terutama komoditi teh cukup baik. Produktivitas teh rakyat mampu
mencapai antara 1.400 - 1.500 kg teh kering per hektar. Sedangkan yang di kelola oleh
perkebunan besar rata-rata mencapai di atas 2.000 kg per hektar.

Profil Cianjur Lainnya »


 Sekilas Cianjur
 Hari Jadi Cianjur
 Filosofi Cianjur
 Keadaan Penduduk
 Visi dan Misi
 Lambang & Moto
 Hymne & Mars
 Fokus Pembangunan
 Perkembangan
 Peta Cianjur

 Perkembangan
Sebagai pusat pelayanan jasa dan perdagangan, kota Cianjur harus berperan dalam
melayani kegiatan pemasaran komoditi perdagangan ke wilayah lebih luas. Peningkatan
berbagai hasil produksi masyarakat di sekitarnya, terutama di sektor pertanian jelas
memerlukan sarana pemasaran yang lebih memadai. Demikian pula masyarakat
konsumen dalam memenuhi kebutuhan rumah tangganya, memerlukan tempat belanja
yang lebih baik dan lengkap. Oleh karena itu, di kota Cianjur kini terdapat pusat-pusat
perdagangan tradisional tetapi berwajah modern yaitu dengan di bangunnya Pasar Induk
Cianjur dan Pasar Muka Cianjur yang di lengkapi departement store Ramayana.
Disamping tempat pembelanjaan lainnya seperti Pusat Glosir dan Super Mall
Mayofield, yang terletak di Jl. Dr. Muwardi -Rancagoong.Toserba Selamat, di
jl.Siliwangi perempatan Joglo Cianjur

Lapangan Prawatasari Joglo Cianjur :


Salah satu sarana olahraga masyarakat Cianjur.

Pertumbuhan dan Perkembangan kota Cianjur pada dasarnya saling bergantungan dengan
daerah yang lebih luas (regional), yaitu berupa interaksi kegiatan-kegiatan sosial,
ekonomi, dan pemerintahan. Selaras dengan hal tersebut, di dalam konsep pengembangan
wilayah regional Jawa Barat, kota Cianjur termasuk daerah penyangga pengaruh
pengembangan wilayah Bandung Raya.Beberapa fungsi yang sangat menonjol, yaitu
sebagai pusat pemerintah, perdagangan dan jasa, serta pusat pengembangan sosial
budaya. Disamping itu, kota Cianjur di lintasi jaringan jalan antara kota-kota besar,
seperti Bandung dan Jakarta sehingga potensi itu memberikan dampak yang positif
terhadap pertumbuhan Kabupaten Cianjur maupun bagi kota Cianjur sendiri.

Pasar Muka : Pasar semi modern wujud


kemajuan perekonomian masyarakat.

Untuk memperluas jaringan jalan di kota Cianjur, Pemerintah daerah membangun


jaringan-jaringan jalan baru. Salah satu adalah Jalan Dr. Muwardi-Rancagoong sepanjang
3,6 km di sebelah timur kota Cianjur. Jaringan jalan ini menghubungkan arus bolak balik
kendaraan dari Jakarta - Bogor - Bandung yang melewati Sukabumi tanpa harus melewati
jaringan jalan di pusat kota Cianjur yang kepadatannya sudah cukup tinggi. Dengan di
bangunnya jalan tersebut, disamping dalam rangka pengembangan kota Cianjur serta
untuk memperluas pergerakan aktivitas masyarakat perkotaan, juga akan mendorong
perkembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.

Pusat perbelanjaan : Aman, Nyaman & Lengkap.

Ruas jalan lainnya yang dibangun ialah jalan lingkar belakang terminal bis Rawabango -
Bojong - Maleber di Kecamatan Karangtengah sepanjang 3 km. Ruas jalan ini di bangun
untuk mengurangi kepadatan lalu lintas pada ruas jalan di depan terminal bus
Rawabango.

Sebuah kota tanpa dilihat ukuran besar kecilnya akan selalu dipengaruhi oleh
perkembangan mobilitas dan aktivitas penduduk. Kota Cianjur yang dilintasi kota-kota
besar (Bandung-Jakarta) menuntut adanya peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan yang ingin dicapai yakni mewujudkan kota
Cianjur yang nyaman dan membetahkan sebagai salah satu tujuan investasi dan
pariwisata andalan.Untuk itu dilakukan re-design / penataan dan pembenahan kembali
kota Cianjur melalui Revisi Tata Ruang Kota Cianjur.

Dalam rangka memperluas kota Cianjur, ada obsesi yang ingin diwujudkan dalam strategi
jangka panjang yaitu ; pembangunan jalan lingkar timur dari awal ruas Workshop sampai
akhir ruas Rawabango, pembangunan jalan tembus awal ruas jalan Sindanglaka sampai
akhir ruas Rawabango dan pembangunan/relokasi sub terminal di Kawasan ,
Sindanglaka, Karangtengah dan Warungbatu Panembong. Masyarakat Cianjur dikenal
sebagai masyarakat yang 'nyantri' religius. Hal tersebut dibuktikan dengan semakin
menguatnya komitmen masyarakat Cianjur untuk melaksanakan Syari'at Islam dalam
kehidupan sehari-hari dengan tetap berada dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Fokus Pembangunan
Apabila kita amati perkembangan ekonomi5 tahun ke depan maka perekonomiandi
Kabupaten cianjur akan meningkat dengan adanya 5 unggulan bisnis yang diperkirakan
mampu memacu pertumbuhan perekonomian wilayah, penetapan keenam sektor
unggulan tersebut dilakukan dengan memperhatikan kontribusinya saat ini dan
berdasarkan peluang pengembangan yang dimiliki pada masing- masing sektor.

Lima unggulan bisnis tersebut adalah: Agribisnis, Agromarine bisnis, Pariwisata,


Kerajinan rumah tangga, Industri manufaktur perdagangan dan jasa.

1. Agribisnis /Agromarine bisnis


Komoditi padi sawah merupakan basis kegiatan perekonomian pada sebagian besar
kecamatan di Kabupaten Cianjur, Hal ini di tunjukan pada beberapa kecamatan yang
memiliki kekhasan dan produc yang dihasilkan, diantaranya Kecamnatan
Warungkondang yang telah ditunjang pula oleh sarana dan prasarana produksi hasil
pertanian yang relatif telah memadai.Selain padi sawah, kelapa dan cengkeh merupakan
komoditas peternakan dan perikanan yang menjadi unggulan di Kabubaten Cianjur,
adalah Sapi potong, domba, ayam ras, ikan mas, ikan mnila, lele, lobster, dan tuna. Hal
ini terceermin dan kemampuan komoditas tersebut menjadi sektor basis pada beberapa
kecamatan.

2. Pariwisata
Dengan kekayaan alam dan budaya yang lengkap serta posisi geografisnya, Kabupaten
Cianjur memiliki prospek yang cukup potensial dalam perdagangan pariwisatanya.
Khusus mengenai potensi wisata agro,Kabupaten Cianjur mempunyai potensi yang cukup
besar karena sesuai dengan kondisi alamnya yang bersifat agraris. Apabila wisata agro ini
diartikan sebagai kegiatan wisata yang dihubungkan dengan pertanian dalam arti luas
(meliputi pertanian, tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan),
Maka Kabupaten Cianjur memiliki kegiatan pertanian yang hampir tersebar di seluruh
bagian wilayah dengan variasi dan jenis komoditinya yang meliputi hamparan pertanian
sawah yang luas, perkebunan, (the, karet, buah-buahan dan bagainya), kawasan hutan
wisata dan sentra-sentra kegiatan peternakan.

3. Kerajinan Rumah Tangga


Kabupaten Cianjur merupakan wilayah yang memiliki potensi untuk mengembangkan
kerajinan rumah tangga yang selama ini hanya menjadi sektor informal. Indikasi yang
menunjukan sektor ini memiliki potensi adalah telah terbentuknya beberapa kegiatan
produksi di beberapa kecamatan, dimana produksi yang dihasilkan telah memiliki pangsa
pasar yang cukup luas bahkan dapat melakukan ekspor ke luar propinsi.

4. Industri Manufuktur
Industri manufuktur yang telah berkembang di Kabupaten Cianjur antara lain meubel dan
konveksi. Khusus untuk industri meubel telah menjadi sektor basis di Kecamatan
Cibinong, Takokak, Sukanagara, Campaka, dan Pacet.Sementara untuk jenis industri
lainnya masih belum teridentifikasi

5. Perdagangan dan jasa


Berdasarkan nilai PDRB Kabupaten Cianjur, sektor perdagangan pada tahun 2005 atas
harga berlaku memberikan kontribusi sebesar 13,79 % dari total PDRB : sedangkan atas
harga konstan memberikan sumbangan sebesar 3,54% sektor jasa atas harga berlaku
memberikan sumbangan sebesar memberikan kontribusi sebesar 16,68% dari total
PDRB: sedangkan atas dasar harga konstan sebesar 3,40%. Sementara berdasarkan nilai
LQ sebesar 1,44. dengan demikian kedua sektor tersebut merupakan sektor unggulan di
kabupaten Cianjur dan merupakan kegiatan inti perekonomian yang dapat memacu
pertumbuhan. Peningkatan produktifitas keenam unggulan/ core bisnis tersebut diatas
dapat dilakukan dengan kemampuan sumberdaya manusia serta peningkatan
implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi.Selain itu peningkatan laju pertumbuhan
ekonomi harus dilakukan dengan peningkatan investasi yang masuk ke sektor unggulan,
terutama yang Bersifat padat karya

Filosofi Cianjur
Cianjur memiliki filosofi yang sangat bagus, yakni ngaos-mamaos dan maenpo yang
mengingatkan tentang 3 (tiga) aspek keparipurnaan hidup. Ngaos adalah tradisi mengaji
yang mewarnai suasana dan nuansa Cianjur dengan masyarakat yang dilekati dengan ke
beragamaan. Citra sebagai daerah agamis ini konon sudah terintis sejak Cianjur ada dari
ketiadan yakni sekitar tahun 1677 dimana tatar Cianjur ini dibangun oleh para ulama dan
santri tempo dulu yang gencar mengembangkan syiar Islam. Itulah sebabnya Cianjur juga
sempat mendapat julukan gudang santri dan kyai. Bila di tengok sekilas sejarah
perjuangan di tatar Cianjur jauh sebelum masa perang kemerdekaan, bahwa kekuatan-
kekuatan perjuangan kemerdekaan pada masa itu tumbuh dan bergolak pula di pondok-
pondok pesantren. Banyak pejuang-pejuang yang meminta restu para kyai sebelum
berangkat ke medan perang. Mereka baru merasakan lengkap dan percaya diri berangkat
ke medan juang setelah mendapat restu para kyai. Mamaos adalah seni budaya yang
menggambarkan kehalusan budi dan rasa menjadi perekat persaudaraan dan kekeluargaan
dalam tata pergaulan hidup. Seni mamaos tembang sunda Cianjuran lahir dari hasil cipta,
rasa dan karsa Bupati Cianjur R. Aria Adipati Kusumahningrat yang dikenal dengan
sebutan Dalem Pancaniti. Ia menjadi pupuhu (pemimpin) tatar Cianjur sekitar tahun
1834-1862.

Seni mamaos ini terdiri dari alat kecapi indung (Kecapi besar dan Kecapi rincik (kecapi
kecil) serta sebuah suling yang mengiringi panembanan atau juru. Pada umumnya syair
mamaos ini lebih banyak mengungkapkan puji-pujian akan kebesaran Tuhan dengan
segala hasil ciptaanNya. Sedangkan Maen Po adalah seni diri pencak silat yang
menggambarkan keterampilan dan ketangguhan. Pencipta dan penyebar maen po ini
adalah R. Djadjaperbata atau dikenal dengan nama R. H. Ibrahim aliran ini mempunyai
ciri permainan rasa yaitu sensitivitas atau kepekaan yang mampu membaca segala gerak
lawan ketika anggota badan saling bersentuhan. Dalam maenpo dikenal ilmu Liliwatan
(penghindaran) dan Peupeuhan (pukulan).

Apabila filosofi tersebut diresapi, pada hakekatnya merupakan symbol rasa keber-agama-
an, kebudayaan dan kerja keras. Dengan keber-agama-an sasaran yang ingin dicapai
adalah terciptanya keimanan dan ketaqwaan masyarakat melalui pembangunan akhlak
yang mulia. Dengan kebudayaan, masyarakat cianjur ingin mempertahankan
keberadaannya sebagai masyarakat yang berbudaya, memiliki adab, tatakrama dan sopan
santun dalam tata pergaulan hidup. Dengan kerja keras sebagai implementasi dari filosofi
maenpo, masyarakat Cianjur selalu menunjukan semangat keberdayaan yang tinggi
dalam meningkatkan mutu kehidupan. Liliwatan, tidak semata-mata permainan beladiri
dalam pencak silat, tetapi juga ditafsirkan sebagai sikap untuk menghindarkan diri dari
perbuatan yang maksiat. Sedangkan peupeuhan atau pukulan ditafsirkan sebagai kekuatan
didalam menghadapi berbagai tantangan dalam hidup.

Sedangkan visi pembangunan Kabupaten Cianjur untuk kurun waktu 5 tahun dari tahun
2006 sampai 2011 adalah Terwujudnya Kabupaten Cianjur lebih cerdas, sehat, sejahtera
dan berakhlaqul karimah.

Profil Cianjur Lainnya »


 Sekilas Cianjur
 Hari Jadi Cianjur
 Filosofi Cianjur
 Keadaan Penduduk
 Visi dan Misi
 Lambang & Moto
 Hymne & Mars
 Fokus Pembangunan
 Perkembangan
 Peta Cianjur

 
 
 

© 2005 - 2009 Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cianjur

Profil Cianjur Lainnya »


 Sekilas Cianjur
 Hari Jadi Cianjur
 Filosofi Cianjur
 Keadaan Penduduk
 Visi dan Misi
 Lambang & Moto
 Hymne & Mars
 Fokus Pembangunan
 Perkembangan
 Peta Cianjur

 
 

Batas edit

Calon Jamaah Haji Menunggu Perpres

Kuota Haji Kabupaten Sukabumi Mencapai 3200 Orang

SUKABUMI, Parahyangan
Calon Jamaah Haji Kabupaten Sukabumi yang terdaftar di Kantor Urusan
Haji mencapai 3.200 orang, sedangkan kuota haji untuk kab. Sukabumi tahun
2010 hanya 1.545.orang.

Setoran haji awal Badan Penyelenggara Ibadah Haji ( BPIH ) mulai bulan
April 2010 Rp. 25 juta yang semula hanya di kenakan Rp. 20 juta sedangkan
besaran jumlah BPIH khusus di kenakan USD 4.000,- yang semula hanya
USD 3.000,-.Hal ini ditetapkan berdasarkan surat dari Dirjrn Peny. Haji dan
Umroh Kementrian Agama RI No. Dt.VII.III/I/Hj.00/274/2010.

Kasie Urusan Haji, Kemeterian Agama Kabupaten Sukabumi, Drs H Adang


Sabarna, M.Ag menyampaikan hal tersebut pada acara peresmian manasik haji
yang di laksanakan di Mesjid Agung Cisaat, Kamis (01/07).
Saat ditemui diruang kerjanya, . Adang mengatakan, sampai saat ini kami
masih menunggu pelunasan BPIH calon jamaah haji yang sudah mendaftar,
dari jumlah 3200 orang calon Jamaah, rata-rata mereka hanya membayar
uang muka untuk memdapatkan kursi sebesar Rp. 25 juta. Pada umumnya
mereka masih menunggu Peraturan Presiden tentang kepastian jumlah kuota.
“ Walaupun skala nasional akan ada penambahan kuota, dari 207.000 menjadi
210.000 orang, tetapi kuota Jawa Barat tetap tidak ada penambahan “. .kata
Adang.
Adang menjelaskan Kuota bisa terhitung apabila Calon Jamaah Haji sudah
melunasi BPIH. pabila kuota sudah terpenuhi maka sisanya akan diberikan ke
daerah lain, termasuk kepada ONH Plus, sementara kuota CJH Indonesia
yang baru melunasi BPIH baru 850.000 orang.
Karena sampai saat ini para calon jamaah haji tersebut masih menunggu
pelunasan Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH). Umumnya para calon
jamaah haji, masih menunggu Peraturan presiden tentang kepastian jumlah
kuota.
Adang mengatakan, “Para jamaah hanya membayar uang muka saja untuk
mendapatkan kursi sebesar Rp.25 juta. Untuk musim Haji tahun kemarin
besar BPIH mencapai USD..4444 plus Rp.100.000,- untuk biaya Asuransi.
Untuk calon ibadah haji di Kabupaten Sukabumi tidak sulit, asalkan sudah
memenuhi administrasi yang telah ditentukan oleh pemerintah dan membayar
uang muka sebesar Rp.25 Juta, tinggal tunggu keberangkatan sesuai dengan
nomor daftar. “Kami tidak memilah–milah mana orang yang mesti didahulukan
untuk berangkat haji, mengenai pelayanannya juga sama tidak ada yang
dibeda-bedakan untuk menjaga agar tetap adil”.
Ia menjelaskan, untuk bimbingan manasik diberikan 15 kali. 4 kali di Depag
dan 11 kali di KUA-KUA atau di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)
masing-masing. “ katanya. (Nur)
Kabag Humas & Protokol, Drs. Andi Kusnadi, M.Pd

SUKABUMI, Parahyangan

Sejak Andi menjadi Kabag Humas Infokom Kab. Sukabumi, yang sekarang
berubah nama sejak bulan Januari lalu menjadi Kabag Humas dan Protokol
yang membidangi Kasubag peliputan, pemberitaan dan RSPD Citra Lestari,
Kasubag Protokol dan Kasubag Sandi & Telekomunikasi (Sanditel), mengakui
selama ia bertugas dibidang kehumasan ada Tiga harapan yang belum tercapai
: 1. Jurnalis pada etika, 2. Pejabat terbuka dan 3. Masyarakat dewasa, jika
menyingkapi berita pada media.

Andi menjabarkan, permasalahan yang dihadapi Humas dan Protokol


Sekretariat Daerah Kab. Sukabumi, antara lain : 1. Masalah kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) yang belum terpenuhi, 2. Prasarana belum memadai, 3.
Keterbatasan anggaran.

Secara umum Andi menjelaskan, kami tidak ada kesulitan.


Dalam perjalanan kariernya Andi menerafkan motto “datang cemberut pulang
tersenyum” artinya siapapun yang datang dan berkunjung ketempat dia
bekerja, ia akan selalu welcome dan berusaha untuk bisa membantu dan
membahagiakan hati masyarakat dilingkungan tempat dia bekerja.

Kaitan dengan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi), Andi mengatakan, akan selalu
memberikan citra terbaik secara umum tentang pemerintahan dan pimpinan.
Sesuai dengan Visi, Misi Kab. Sukabumi, mewujudkan perubahan kab.
Sukabumi menuju masyarakat yang berahlak mulia, produktif dan sejahtera.

Menyikapi UU No.14 tahun 2008, tentang keterbukaan informasi public (KIP)


yang berlaku efektif mulai 10 Mei 2010. Andi mengatakan, setiap imformasi
public harus bersikap terbuka dan dapat diakses oleh setiap pengguna
informasi, karena hak atas dasar informasi adalah hak atas dasar manusia.”
Katanya.
Dalam konsep paradigma digunakan system hainking (berpikir serba system),
untuk melihat suatu persoalan secara menyeluruh dengan mencermati dari
satu variable terhadap variable lainnya, melihat persoalan-persoalan yang
berbeda instrument, memiliki karakteristik yang sama.

Untuk itu Andi mengatakan perlu adanya pelatihan khusus dibidang:


1. meningkatkan kemampuan dan wawasan SDM baik mengenai teknologi
informasi maupun E- goperment, melaksanakan sosialisasi, workshop,
pendidikan dan pelatihan sebagai bagian dari proses traspormasi
kebudayaan kerja dan dukungan elektronik
2. Peningkatan sarana dan prasarana baik dari segi kualitas maupun
kwantitas untuk mendukung kinerja organisasi serta menyusun rencana
kebutuhan perangkat keras dan lunak, untuk melaksanakan
pengumpulan dan pengolahan data dengan computer.
3. Meningkatkan koordinasi dengan stake holder, terkait dengan
perencanaan kebijakan dan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
4. Dalam rangka peningkatan konpentensi dan profesi kepemimpinan
syarat diperlukan adanya pemahaman peran kepemimpinan yang mampu
mendorong bawahan dan mampu membawa perubahan dalam organisasi
untuk mewujudkan adanya pemahaman yang sama dalam mewujudkan
visi dan misi dari organisasi.” Katanya menjelaskan.

Berbicara tentang wartawan

Andi mengatakan, “Seorang pekerja pers harus mampu


mempertanggungjawabkan setiap karya jurnalistiknya secara moral dan
social, setiap berita harus mampu dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan YME dan secara social terhadap masyarakat, berita yang
disampaikan harus mengandung kaidah-kaidah jurnalistik yang baik dan benar,
serta menjungjung tinggi nilai-nilai integritas dan faktualitas. Dengan
demikian masyarakat dapat memperoleh informasi yang berimbang dan
obyektif.
Karena baik buruknya dari efek berita serta dampak dari berita yang ditulis
merupakan tanggungjawab seorang jurnalis. “ kata Andi

Iapun mengatakan seorang jurnalis harus memiliki kemampuan teori


jurnalistik yang handal guna mendukung kinerjanya dilapangan. “ Mustahil
seorang jurnalis akan mampu menjadi seorang jurnalis yang punya sense of
crisis yang handal kalau tiori tentang kejurnalistikannya tidak ia kuasai”.
Katanya.

Andi mengungkapkan, salahsatu factor yang menyebabkan citra wartawan


sekarang ini merosot dimata public, karena kode etik jurnalistik yang tidak di
apresiasikan oleh mereka pada saat menjalankan tugas- tugas
kejurnalistikannya . Akibatnya, wartawan tidak lagi dihargai atau disegani
malah ditakuti dan dilecehkan secara sosial oleh masyarakat. Padahal, profesi
wartawan memiliki posisi sangat vital sebagai control social masyarakat. “
katanya. (Nur)

Dian, ini sambungan berita PT Guna Widha Ratna Menggugat Bupati Cianjur
yang sudah diedit 3 Juli, agar digabungkan...!

Siap Hadapi Gugatan


Sementara itu, Kuasa Hukum Bupati Cianjur, Riky Sipayung, S.H., M.H. saat
dikonfirmasi Parahyangan mengatakan, meski Pemkab Cianjur telah memutuskan
kontrak pengelolaan Pasar Induk Cianjur terhadap PT Guna Widha Ratna (GWR), akan
tetapi PT GWR diduga secara diam-diam masih memungut iuran terhadap pedagang
pasar tersebut.
“Atas adanya informasi pemungutan secara diam-diam itu, kami akan memproses
lebih lanjut,”kata Riky ketika ditemui Parahyangan di ruang Intel Kejaksaan Negeri
Cianjur, Senin (30/6) lalu, seraya menyebutkan pihaknya siap menghadapi gugatan dan
akan memberikan jawaban pada sidang di Pengadilan Negeri (PN) Cianjur.
Dikatakan Riky, pemutusan kontrak tersebut atas hasil auditor independen.
Auditor menyatakan, pengelolaan Pasar Induk Cianjur yang dilakukan PT GWR sejak
2003-2008 tidak menguntungkan, sehingga perlu ditangani Pemda setempat.
Selain itu, kata Riky, selama pengelolaan pasar tersebut, PT GWR tidak pernah
melaporkan hasil pengelolaannya kepada Pemkab Cianjur. Padahal Pemkab Cianjur
merupakan pemberi izin pengelolaan sekaligus pengawas dalam pengelolaannya.
Karena itu, Riky menilai pengelolaan pasar induk oleh PT GWR sangat ironis.
Perusahaan mengecilkan gaji karyawan sebesar Rp 400.000,- sedangkan atasan karyawan
gajinya cukup besar.
“Dalam perjanjian kontrak yang dilakukan dengan PT GWR, tercantum ada
keuntungan untuk pemerintah daerah, namun realisasinya tidak ada,”tutur Riky.
Menurut Riky, sangat tidak logis apabila setelah pemutusan kontrak perjanjian
tersebut, Pemda harus membayar kios-kios dan harus membayar gaji para karyawan dan
satu orang building. Pasalnya yang harus membayar bukan Pemkab Cianjur, tetapi PT
GWR.
“Jadi dia tetap wanprestasi atas perjanjian dengan pemerintah karena dalam
pengelolaan, dia wajib melaporkan kepada Pemda sebagai pengawas,”katanya tegas.
Hingga berita ini cetak, pihak PT GWR belum dapat dikonfirmasi tentang dugaan
dia masih memungut iuran dari para pedagang Pasar Induk Cianjur. (mee)

Massa PMII Demo Kenaikan Tarif Air PDAM

CIANJUR,Parahyangan
Langkah perusahaan daerah air minum (PDAM) Tirta Mukti Kab. Cianjur
menaikan tarif air, menuai kecaman dari berbagai kalangan. Salah satu di antaranya
Pengurus Cabang Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kab. Cianjur.
Ratusan massa yang mengatasnamakan PC PMII Kab. Cianjur dan masyarakat
melakukan aksi unjuk rasa bahkan sempat menduduki kompleks Pemkab Cianjur, Senin
(28/6). Mereka menolak kenaikan tarip PDAM dan mendesak memberhentikan Direktur
PDAM Yudi Junadi, S.H. yang jelas-jelas telah membuat kebijakan yang
menyengsarakan masyarakat.
Dalam aksinya, massa sempat melempar-lemparkan air dalam kantong plastik
dan melakukan teatrikal sebagai wujud kekecewaan atas kenaikan tarip air PDAM
tersebut.
Koordinator aksi Firdaus Alawi dan Ketua Umum PC PMII Kab. Cianjur Wildan
Ependi, dalam orasinya secara bergantian menyatakan kenaikan tarip air PDAM akan
menimbulkan penderitan bagi rakyat.
Mereka menilai, kenaikan tarif air PDAM semakin membuktikan bahwa Pemkab
Cianjur yang memiliki visi lebih cerdas, lebih sehat dan berakhlakul karimah sebagai visi
yang diusung bupati telah berbohong dan ingkar janji.
“Malah sebaliknya membawa masyarakat Cianjur menjadi lebih bodoh, lebih
sengsara dan lebih tidak berakhlak,”katanya.
Oleh karena itu, menghadapi situasi semacam ini, lanjutnya, PC PMII Kab.
Cianjur dan masyarakat terutama yang menjadi pelanggan PDAM tidak boleh diam,
apalagi menyetujui kenaikan tarif air tersebut.
”Keadaan ini jelas-jelas merugikan kehidupan kita semua,”katanya.
Para pendemo mendesak bupati memberhentikan Direktur PDAM yang membuat
kebijakan menyengsarakan rakyat ini. Selain itu, bupati hendaknya membatalkan
kenaikan harga air PDAM dan PDAM wajib mengembalikan kelebihan pembayaran
kepada pelanggan melalui subsidi pada bulan selanjutnya.
Mereka memprotes Bupati Cianjur karena meski pihak PDAM yang mengelola,
akan tetapi kenaikan tarif air tersebut merupakan kebijakan Bupati Cianjur.
”Kami bertekad apabila tuntutan ini tidak dipenuhi, kami akan melakukan aksi
yang lebih besar dengan pengerahan masa lebih banyak lagi,” kata mereka dengan nada
mengancam.
Menurut mereka, terpenuhinya kebutuhan air adalah hak dasar yang harus
didapatkan setiap warga negara. Hal itu sudah menjadi kewajiban negara sebagaimana
tertuang dalam UUD 1945 pasal 33.
Namun karena Undang-Undang dan berbagai peraturan bisa digadaikan oleh para
pemangku pemerintahan di Kab. Cianjur, maka kini fungsi pengelola air telah bergeser
dari fungsi sosial menuju fungsi ekonomis.
Mereka juga menyatakan, PDAM Tirta Mukti dengan seenaknya menaikan tarif
air PDAM tanpa terlebih dahulu melakukan sosialisasi bahkan diduga tidak melalui
prosedur yang benar.
Setelah berorasi dan berusaha menjebol pagar pintu gerbang kompleks kantor
Pemkab Cianjur, puluhan massa akhirnya dapat masuk halaman kantor. Beberapa
perwakilan aksi, diterima Sekretaris Daerah Kab. Cianjur Maskana Sumitra di
ruangannya.
Dalam pertemuan itu, perwakilan PMII menyampaikan permasalahan yang
membuat mereka melakukan aksi sekaligus menyampaikan tuntutannya. Sekda berjanji
akan segera menindaklanjuti tuntutan itu, termasuk memanggil Direktur PDAM terkait
kenaikan tarif air PDAM tersebut.
Sementara itu, di tempat terpisah, Direktur PDAM Tirta Mukti Yudi Junadi
mengatakan, pihaknya siap bertemu dan memberikan jawaban terhadap semua hal yang
dipertanyakan para aktivis tersebut tentang kenaikan tarif.
"Saya siap debat publik asal jangan dipolitisasi, dan nanti saya akan bikin rincian
tertulis," tegasnya.
Kabag Umum PDAM Budi Karyawan mengatakan, kenaikan tarif sudah
dilaksanakan sebagaimana mestinya, dan kenaikannya juga dianggap wajar sebab
disesuaikan dengan perkembangan. (mee)

Penahanan Ketua DPC Pemuda Pancasila Diprotes Anggota


CIANJUR,Parahyangan
Ratusan anggota DPC Pemuda Pancasila Kab. Cianjur berunjuk rasa dengan cara
membakar ban bekas dan memblokir Jalan By Pass di depan hotel Lendel Cianjur.
Mereka menuntut penjelasan Polres Cianjur sehubungan dengan penahanan Ketua DPC
Pemuda Pancasila.
“Kami meminta penjelasan Polres Cianjur mengapa ketua kami hingga saat ini
tidak bisa keluar dari Polres,”kata Ketua PAC Pemuda Pancasila Kec. Karangtengah
Cianjur, Ace Muslihat kepada Parahyangan di sela-sela aksi.
Menurut Ace, Ketua DPC Pemuda Pancasila Kab. Cianjur, Ricahyadi atau biasa
disapa Aa Endot, hingga saat ini sudah empat hari berada di Mapolres Cianjur sejak
kedatangannya ke Polres guna memenuhi panggilan atas suatu masalah.
“Ketika pimpinan kami memenuhi undangan pihak Polres, selanjutnya ia tidak
bisa keluar lagi,”tutur Ace tanpa menjelaskan materi perkara atas pemanggilan Endot
tersebut.
Ace mengatakan, aksi protesnya tersebut bukan berarti melakukan intervensi
terhadap proses hukum akan tetapi sangat menghormati dan menghargai proses hukum
yang dilakukan Polres Cianjur. Pihaknya memohon penangguhan penahanan itu, karena
Aa Endot cukup kooperatif.
Ditambahkan Ace, apabila tuntutannya tidak ditanggapi Polres Cianjur, maka
pihaknya akan melakukan aksi yang lebih besar lagi dengan melibatkan masyarakat yang
lain.
Aksi ratusan anggota Pemuda Pancasila yang didukung puluhan anggota LSM
Garis itu, sempat tegang dengan anggota kepolisian gara-gara anggota Polres
memadamkan api yang berada di dua ruas jalan.
Massa yang sebelumnya sebagian sudah masuk ke hotel Lendel, kembali
berhamburan keluar jalan dan menjaga lokasi pembakaran serta memblokir sebagian ruas
jalan.
Polisi terpaksa mengurungkan niatnya memadamkan api guna menghindari hal
yang tidak diinginkan, sedangkan massa kembali membakar ban bekas. Berdasarkan
pantauan Parahyangan, aksi tersebut meski cukup tegang akan tetapi tidak mengalami
keributan. Polisi hanya mengawal dan memantau tanpa mencegah aksi.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan dari Polres Cianjur terkait
dengan aksi tersebut.(mee)

TKW Asal Ciranjang Luka parah Disiksa Majikan

CIANJUR, Parahyangan
Nasib tragis harus dialami seorang tenaga kerja wanita (TKW), Aisyah (25) warga
Kampung Kertamulya, Desa Mekargalih Kecamatan Ciranjang, Cianjur. Ia disiksa
majikan hingga sekujur tubuhnya luka parah dan tidak bisa berjalan secara normal.
Korban saat ditanya Parahyangan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Cianjur mengaku tak habis pikir terhadap ulah istri majikannya itu. Karena perlakuan istri
majikannya sama sekali tanpa didasari alasan yang jelas. ”Sadisnya istri majikan itu
terjadi setelah saya bekerja enam bulan,” kata Aisyah.
Menurut Aisyah, dirinya berangkat ke Arab Saudi Juli tahun 2009 melalui PJTKI
di Jatisari, Bekasi. Kemudian tiba di Arab Saudi, Aisyah bekerja di rumah majikan
sebagai pembantu rumah tangga. Awalnya tidak mengalami kendala apa apa, semua
pekerjaan rumah bisa diselesaikan dengan baik. Namun, setelah enam bulan berlalu,
barulah ada perubahan perilaku istri majikannya. Ia sering memukul dan menyiksanya
tanpa alasan jelas.
"Saya tidak tahu, kenapa istri majikan suka tiba-tiba memukul sambil mengatakan
pekerjaan yang saya kerjakan selalu salah. Padahal saya bekerja seperti biasa,” ujar
Aisyah.
Siksaan istri majikannya itu dilakukan setiap hari, mulai dari tangan kosong
hingga menggunakan alat. Akibatnya, tubuh Aisyah mengalami luka-luka, kondisi badan
pun kerap kali mengalami panas-dingin.
“Karena rasa sakit yang diderita terasa kian parah, terutama di bagian kaki dan
pinggang, saya pun terpaksa harus dirawat di rumah sakit setempat, tetapi biaya
pengobatan ditanggung sendiri,” keluh Aisyah.
Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, Aisyah akhirnya mengundurkan diri
dan minta pulang ke Cianjur. “Mengundurkan diri merupakan jalan terbaik bagi saya,
sebab saya sudah tidak kuat lagi terus-terusan disiksa,” tutur Aisyah. Ia tiba kembali ke
kampung halamannya Jumat (25/6) pekan lalu.
Banyak yang Kabur
Menurut sumber Parahyangan, sejumlah TKW dan TKI di Arab Saudi, banyak
yang kabur karena gajinya tidak dibayar sehingga terpaksa mereka kucing-kucingan
dengan aparat keamanan agar tidak tertangkap.
Sebagian TKW yang kabur dari majikannya, oleh TKI yang berprofesi sebagai
sopir dibawa ke tempat tinggalnya di rumah kost. Selanjutnya seorang TKW dan TKI
serumah bahkan ada yang menikah dengan seorang naibnya TKI yang lain karena apabila
menikah melalui pemerintah setempat akan ketahuan dan bisa ditangkap.
Ironisnya, TKW yang menikah tersebut di tempat asalnya Indonesia masih
memiliki suami alias belum bercerai.”Saya pun bingung, kenapa TKW tersebut dapat
menikah, padahal di Indonesia ia masih memiliki suami yang sah,”kata sumber.(mee)

Ruas Jalan Ciranjang-Bojongpicung Rusak Parah

CIANJUR, Parahyangan
Kesal karena Pemkab Cianjur belum juga memperbaiki ruas jalan yang rusak
parah antara Ciranjang-Bojongpicung, puluhan warga Ciranjang dibantu sejumlah
anggota laskar Merah Putih melampiaskannya dengan menanam pohon pisang dan
menebar benih di tengah jalan.
Aksi tersebut dimulai sekitar pukul 11.15 WIB dengan membawa sejumlah poster
dan pohon pisang. Sebelum menanam, mereka terlebih dahulu berorasi, isinya mendesak
Pemkab Cianjur segera memperbaiki jalan yang sudah lama rusak tersebut karena sangat
penting bagi peningkatan perekonomian masyarakat setempat.
Sejumlah warga mengaku, sebelumnya mereka pernah melayangkan surat
permohonan kepada pemerintah agar segera memperbaiki ruas jalan tersebut, akan tetapi
hinggá saat ini belum ada realisasinya.
Warga menyatakan, sebelumnya mereka pernah memperbaiki jalan dengan cara
swadaya, akan tetapi karena terbatas anggaran sehingga jalan tersebut rusak kembali.
Berdasarkan pemantauan Parahyangan, ruas jalan tersebut mengalami kondisi
rusak berat sehingga menyulitkan warga atau pengguna jalan untuk mengendarai
kendaraannya, apalagi pada musim hujan, di berbagai titik ruas jalan tersebut terdapat
kubangan besar seperti kolam karena diisi air hujan.(mee)

Banyak Saingan
Meski Pertumbuhannya Bagus
Omset Pegadaian Cianjur Menurun
CIANJUR,Parahyangan
Omset Perum Pegadaian Cabang Cianjur menurun sejak dua tahun terakhir ini,
disebabkan banyaknya pesaing pegadaian seperti Bank Sariah dan Bank Jabar yang
memiliki program menggadaikan barang seperti yang dilakukan pegadaian.
“Meski omsetnya menurun, namun pertumbuhannya cukup bagus,”kata Wakil
Kepala Perum Pegadaian Cabang Cianjur, Ida ketika ditemui Parahyangan di ruang
kerjanya, belum lama ini.
Selain adanya pesaing dalam menyediakan jasa menggadaikan barang juga masih
banyak warga yang belum mengenal pegadaian atau malu menggadaikan barang, bahkan
mungkin pula disebabkan adanya unit-unit kecil pegadaian yang dibuka di berbagai titik
di Kab. Cianjur.
Dikatakan Ida, nilai yang diperoleh Pegadaian Cianjur pada 2008 sebesar Rp 68
miliar dari jumlah 14.500 nasabah, 2009 sebesar Rp 53 miliar, sedangkan 2010 sekarang
hingga Juni hanya Rp 20 miliar.
“Kalau dirata-ratakan akibat adanya pesaing, maka setiap bulannya berkisar Rp 3
miliar,” kata Ida.
Menurut Ida, taget 2010 sekarang sebesar Rp 150 miliar meski demikian apabila
melihat kondisi selama dua tahun ke belakang, maka target tersebut sangat sulit untuk
dicapai. Menjelang tahun pelajaran baru, pada bulan ini omset meningkat sebesar 5
sampai dengan 10 persen dibandingkan dengan bulan biasa. Hal itu disebabkan semakin
bartambahnya minat masyarakat untuk menggadaikan barangnya yang sebagian besar
berupa emas.
Upaya untuk meningkatkan omset, Pegadaian akan terus melakukan promosi
terhadap masyarakat melalui berbagai media agar masyarakat lebih mengetahui dan
paham tentang pagadaian. Diakui Ida, saat ini banyak pesaing yang menyediakan jasa
gadai barang, akan tetapi Perum Pegadaian Cianjur memiliki kelebihan yaitu apabila
menggadaikan barang, maka nilainya mendekati persamaan dengan nilai di pasaran.
Selain itu, Pegadaian Cianjur memiliki alat uji untuk mengetahui dengan jelas nilai emas
yang digadaikan, sehingga nasabah tidak merasa dirugikan.
“Kami menerima masyarakat yang menggadaikan berlian. Berbeda dengan pihak
bank yang tidak menerima berlian,”katanya.
Apabila nasabah hendak menebus barangnya, mereka dapat mencicilnya antara
tiga hingga empat bulan.” Untuk itu, kami siap melayani masyarakat apabila akan
menggadaikan barang,”tandasnya.
Ida mengakui, ada sebagian nasabahnya yang mengaku tidak puas karena telah
menggadaikan barangnya kepada pihak lain sehingga nasabah tersebut datang ke Perum
Pegadaian Cianjur.(mee)

Kritik terhadap Polri Hendaknya Ditanggapi Bijak


CIANJUR,Parahyangan
Berbagai kritik terhadap kinerja Polri hendaknya ditanggapi secara arif dan
bijaksana untuk dijadikan bahan renungan bagi semua anggota kepolisian. Selain itu, ke
depan Polri akan terus berupaya secara konsisten dan berkesinambungan untuk
memperbaiki segala kekurangan.
Hal itu diungkapkan Kapolri Jendral Bambang Hendarso Danuri dalam sambutan
tertulis disampaikan Kapolres Cianjur AKBP Djoko Hari Utomo, pada upacara HUT
Bhayangkara ke-64, Kamis (1/7) di halaman Mapolres Cianjur.
Menurut Kapolri, peringatan HUT Bhayangkara yang bertema membangun
karakter melalui kepemimpinan yang unggul, kemitraan, profesionalisme dan etika
prima, maka sudah sepatutnya dijadikan momentum bagi jajaran kepolisian untuk
melakukan introspeksi diri.
“Sebagai wujud rasa syukur atas eksitensi dan pengabdian selama ini, maka sudah
sepatutnya Polri merestrospeksi dan mengintrospeksi diri sudah sejauhmana mampu
berkiprah bagi nusa dan bangsa,”katanya.
Tema peringatan tersebut merupakan representasi dari tekad dan semangat Polri
yang saat ini sedang melakukan proses metamorposis untuk mengubah diri menuju
kepolisian yang lebih profesional, bermoral dan modern melalui reformasi Polri yang
telah dicanangkan sejak 1999.
Menurut Kapolri, 64 tahun bukanlah waktu yang singkat dan mudah untuk dilalui,
berbagai dinamika telah mewarnai perjalanan sejarah pengabdian Polri kepada
masyarakat. Selama ini, Polri senantiasa mampu mengukir prestasi yang membanggakan
dalam lembaran sejarah bangsa Indonesia. Berbagai prestasi tersebut tentunya jangan
menjadikan Polri berpuas diri karena terbentang tantangan yang tidak ringan dan tidak
pernah mengenal berhenti.
Perjalanan waktu telah mematangkan karakter pengabdian Polri dengan berbagai
perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
yang tentunya telah menjadikan Polri senantiasa bersikap adaptif dan akomodatif
terhadap dinamika tersebut.
Kondisi itu juga menuntut Polri agar terus meningkatkan kualitas kinerjanya
secara profesional dalam melaksanakan tugas dan pengabdian pada masyarakat, bangsa
dan negara.
“Polri saat ini tengah melaksanakan reformasi birokrasi untuk mengubah mind set
dan culture set sehingga terbentuk karakter jati diri insan Bhayangkara sejati,” katanya.
Polri telah membenahi organisasi secara fundamental, konseptual dan konsisten
terhadap berbagai aspek organisasi dalam bingkai reformasi birokrasi. Proses tersebut
diakselerasi dengan berbagai program unggulan, mampu meningkatkan kualitas
pelayanan kepolisian yang manfaatnya dapat dirasakan langsung masyarakat.(mee)

Polres Cianjur Sita 11 Kg Ganja Senilai Rp 55 Juta


CIANJUR,Parahyangan
Polres Cianjur berhasil mengungkap kasus penjualan narkotika jenis ganja seberat
11 kg senilai Rp 55 juta dari tangan tersangka Deni (38) yang berperan sebagai kurir
dengan otaknya seorang narapidana di Lembaga Permasyaratan Bandung.
“Kami berhasil menggagalkan pengiriman ganja seberat 11 kg dari Bitung
Tangerang dengan tujuan Bali,” kata Kapolres Cianjur, AKBP Djoko Hari Utomo
didampingi Kepala Satuan Reskrim Polres Cianjur, Ajun Komisaris Polisi Yudianto Adhi
Nugroho pada jumpa pers, Kamis (1/7).
Menurut Kapolres, awal tertangkapnya pengiriman ganja tersebut, ketika
pihaknya mendapatkan informasi pada titipan kilat melalui pos (TIKI) bahwa ada yang
mengirim ganja.
Selanjutnya, pihaknya memancing tersangka Deni untuk mengirimkan barangnya
ke tempat tujuan melalui TIKI di Jalan Raya Bandung Kp. Sadewata Desa Sabandar
Kec. Karangtengah Cianjur. Ketika tersangka hendak mengirimkan ganja seberat 10 kg
dalam 10 bungkus menggunakan kardus, maka Polres Cianjur langsung menangkapnya.
Kemudian diamankan lagi satu kg ganja dari tempat tinggal tersangka sehingga total 11
kilogram.
Tersangka Deni yang sehari-harinya sebagai petani warga Kp. Pasircabe, RT 03
RW 04 Desa Caringin Kec. Kadupandak Cianjur, mengaku menerima barang haram
tersebut dari seseorang dengan nama panggilan Abang di Bitung, Kota Tangerang Banten
dengan tujuan Bali. Harga satu bungkus ganja tersebut Rp 5 juta, sehingga dari ll
bungkus itu nilainya Rp 55 juta.
Saat ini, tersangka ditahan di Polres Cianjur guna penyidikan perkara lebih lanjut.
Akibat perbuatan tersebut, tersangka terjerat Pasal 111 ayat 2 Undang-Undang No. 35
tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman 5 s.d. 20 tahun.
Tersangka mengaku hanya sebagai suruhan berdasarkan perintah dari seorang
narapidana di LP Bandung dan ia bukan pemakai ganja.”Saya hanya membawa dan
mengirimkan barang, sedangkan yang memantau dari Tangerang hingga ke Cianjur dari
seseorang di LP Bandung melalui telephone,”katanya.
Otak pengedar narkoba tersebut hingga saat ini sedang diperiksa di LP Bandung.
(mee)

Polsek Cikalongkulon Bekuk Dua Pelaku Pencurian Batery Tower

CIANJUR,Parahyangan
Polsek Cikalongkulon Cianjur berhasil mengungkap kasus pencurian batery
pembangkit daya listrik tower PT Indosat dengan mengamankan empat buah batery
tower, satu mobil Suzuki APV dan menahan dua pelaku.
“Pencuri berjumlah lima orang akan tetapi baru dua pelaku yang berhasil
ditangkap, sedangkan tiga lainnya masih dalam daftar pencarian orang (DPO),” kata
Kapolsek Cikalongkulon, AKP Bektiyana kepada Parahyangan di aula Polres Cianjur,
Kamis (1/7).
Menurut Kapolsek, kedua pelaku pencurian tower itu Pardi Partawijaya (33) alias
Emak warga Kp. Ciawitali RT 02/05 Desa Darmaraja Kec. Warungkiara Kab. Sukabumi
dan Ukar (31) warga Kp. Jampangpulo RT 03/03 Desa Jampang Kec. Kemang Kab.
Bogor.
“Sedangkan tiga lainnya yang menjadi DPO, Agus Alias, Owen, dan Oding,”
Kapolsek.
Awal terbongkarnya kasus tersebut ketika karyawan PT Indosat di Kp. Citampele
RT 03/04 Desa Mantengsari Kec. Cikalongkulon Cianjur mendengar suara yang cukup
keras akibat memukul bok.
Selanjutnya, polisi menangkap para pelaku yang jaraknya dari tower atau TKP
tersebut sekitar 25 meter dengan barang bukti empat batery dan satu mobil Suzuki APV
berplat nomor B 8004 GP yang digunakan sebagai alat mengangkut batery.
“Para pelaku terjerat pasal 363 ayat 2 KUHP dengan ancaman maksimal sembilan
tahun penjara,”ungkapnya.
Hingga saat ini, kasus tersebut masih dikembangkan di Polsek Cikalongkulon
untuk mencari TKP lainnya di wilayah hukum Polres Cianjur dan mencari barang bukti
serta pelaku lain juga penadah batery.
“Kedua pelaku hingga saat ini masih ditahan di Polsek Cikalongkulon,”kata
Kapolsek.(mee)

Anda mungkin juga menyukai