BAB I
PENDAHULUAN
Energi listrik disalurkan mulai dari pembangkit melalui jaringan transmisi hingga
sampai ke pengguna atau konsumen listrik. Untuk menyalurakan energi listrik ini
diperlukan sistem tenaga listrik yang handal dan aman. Walaupun demikian, sistem tenaga
listrik tidak pernah lepas dari gangguan yang dapat mempengaruhi sistem tenaga listrik
tersebut. Gangguan ini bisa datang dari dalam sistem itu sendiri atau datang dari luar sistem
tersebut. Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan sistem proteksi atau
pengaman dari gangguan.
Proteksi sistem tenaga listrik sangat dibutuhkan demi kehandalan sistem tenaga listrik
dan juga pengamanan alat – alat pada sistem tenaga listrik serta menjaga keselamatan dari
sengatan listrik bagi orang yang berada di sekitar peralatan sistem tenaga listrik tersebut.
Salah satu bagian dari proteksi sistem tenaga listrik adalah grounding atau pentanahan
Pentanahan merupakan salah satu bagian penting dari sistem proteksi sistem tenaga
listrik karena merupakan media jalan arus gangguan ke tanah dan juga pentanahan yang
baik akan melindungi manusia yang berada di sekitar peralatan tenaga listrik dari bahaya
tegangan langkah dan tegangan sentuh.
Proyek PLTU 3 Banten – Lontar menggunakan pentanahan yang terhubung bersama
antara pentanahan petir, pentanahan tenaga dan pentanahan peralatan. Pada Telaahan Staf
ini akan dibahas mengenai pemasangan TEC untuk memisahkan pentanahan petir dengan
pentanahan tenaga dan pentanahan peralatan.
1.2 Tujuan
Telaahan Staf ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari sistem pentanahan yang
ada pada GIS 150 kV PLTU 3 Banten – Lontar saat ini terhadap peralatan yang sensitif di
dalamnya dan juga apa pengaruhnya apabila dipasang TEC pada pentanahan tersebut.
Telaahan Staf ini akan membahas tentang pemasangan TEC pada sistem pentanahan
di GIS 150 kV PLTU 3 Banten – Lontar dan bagaimana peranan TEC ini terhadap
perlindungan peralatan yang sensitif dan perlindungan terhadap manusia dari dampak
tegangan sentuh dan tegangan langkah. Melalui tulisan ini akan diketahui apakah
pemasangan TEC ini akan mampu mengatasi kelemahan yang dimiliki sistem pentanahan
yang ada saat ini
BAB II
PERMASALAHAN
Petir merupakan kejadian alam yang selalu melepaskan muatan listriknya ke bumi
tanpa dapat dikendalikan dan menyebabkan kerugian harta benda dan manusia. Tak ada
yang dapat mengubah situasi ini. Petir telah banyak membuat kerugian pada manusia dan
kerusakan pada peralatan sejak dulu. Semakin banyaknya pemakaian alat elektronik dan
peralatan tegangan rendah saat ini telah meningkatkan jumlah statistik kerusakan yang
ditimbulkan oleh pengaruh sambaran petir baik langsung maupun tidak langsung.
Upaya proteksi manusia dan peralatan telah dilakukan, namun dengan semakin
luas, semakin banyak dan semakin canggihnya peralatan listrik dan elektronik yang
digunakan menyebabkan semakin rumitnya sistem yang diperlukan. Dengan
berkembangnya teknologi yang sangat pesat hingga kini, maka pelepasan muatan petir
dapat merusak jaringan listrik dan peralatan elektronik yang lebih sensitif.yang
pentanahannya terhubung dengan pentanahan petir dan pentanahan tenaga.
Arus gangguan yang mengalir menuju tanah melalui pentanahan tersebut akan
menginduksi peralatan karena pentanahan dari peralatan tersebut terhubung dengan
pentanahan petir tadi. Medan electromagnetik yang terjadi akibat arus yang besar dapat
menginduksi peralatan yang sensitif dan dikhawatirkan peralatan tersebut tidak dapat
berfungsi dengan baik saat gangguan terjadi.
Pada bab selanjutnya akan dibahas mengenai fungsi pentanahan ini dan
pencegahan permasalahan di atas, yaitu dengan pemasangan TEC
BAB III
PERSOALAN
Sambaran petir pada tempat yang jauh sudah mampu merusak sistem elektronika
dan peralatannya, seperti instalasi komputer, perangkat telekomunikasi seperti PABX,
sistem kontrol, alat – alat pemancar dan instrument serta peralatan elektronik sensitif
lainnya, terlebih apabila arus petir tersebut mengalir mendekati peralatan tersebut.
Sistem pentanahan yang saling terhubung memang aman saat terjadi gangguan
karena gradient potensial yang terjadi sangat kecil dan tidak berbahaya, tetapi sistem
pentanahan ini juga memiliki kelemahan saat terjadi gangguan, misalnya saat terjadi
gangguan akibat petir. Arus gangguan akibat petir yang kemudian mengalir di tanah
dapat menginduksi peralatan yang sensitif. Akibatnya peralatan ini tidak dapat berfungsi
dengan baik terutama saat gangguan berlangsung. Dikhawatirkan peralatan ini dapat
mengalami kerusakan sebelum waktunya karena sering terganggu.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu alat yang mampu memberikan perlindungan
ekstra sehingga peralatan tersebut tetap bisa bekerja maksimal sesuai fungsinya dan juga
berumur panjang.
BAB IV
PRA ANGGAPAN
Sebelum membahas peranan TEC maka secara umum akan dibahas peranan
pentanahan dan juga bahaya – bahaya yang mungkin dapat ditimbulkan oleh tegangan
atau arus listrik terhadap manusia akibat dari sistem pentanahan yang buruk, efek ini
mulai dari yang ringan sampai yang paling berat yaitu: terkejut, pingsan atau mati.
Ringan atau berat bahaya yang timbul, tergantung dari faktor-faktor dibawah ini sebagai
berikut :
1. Tegangan dan kondisi orang terhadap tegangan tersebut.
2. Besarnya arus yang melewati tubuh manusia
3. Jenis arus, searah atau bolak-balik
4.1 Tegangan
Pada sistem tegangan tinggi sering terjadi kecelakaan terhadap manusia, dalam hal
terjadi tegangan kontak langsung atau dalam hal manusia berada di dalam suatu daerah
yang mempunyai gradien tegangan yang tinggi. Akan tetapi sebenarnya yang
menyebabkan bahaya tersebut adalah besarnya arus yang mengalir dalam tubuh manusia.
Khususnya pada gardu-gardu induk kemungkinan terjadinya bahaya terutama disebabkan
oleh timbulnya gangguan yang menyebabkan arus mengalir ke tanah. Arus gangguan ini
akan mengalir pada bagian-bagian peralatan yang terbuat dari metal dan juga mengalir
dalam tanah di sekitar gardu induk. Arus gangguan tersebut menimbulkan gradien
tegangan diantara peralatan dengan peralatan, peralatan dengan tanah dan juga gradien
tegangan pada permukaan tanah itu sendiri. Untuk menganalisis lebih lanjut akan ditinjau
beberapa kemungkinan terjadinya tegangan dan kondisi orang yang sedang berada di
dalam dan di sekitar gardu induk tersebut.
Gambar 4.3 Tegangan Sentuh dan Tegangan Langkah dekat bangunan yang terkena gangguan
4. Arus reaksi
4.3 Pentanahan
Salah satu usaha untuk memperkecil tegangan permukaan tanah maka diperlukan
suatu pentanahan yaitu dengan cara menambahkan elektroda pentanahan yang ditanam ke
dalam tanah. Oleh karena lokasi peralatan listrik (gardu induk) biasanya tersebar dan
berada pada daerah yang kemungkinannya mempunyai struktur tanah berlapis-lapis maka
diperlukan perencanaan pentanahan yang sesuai, dengan tujuan untuk mendapatkan
tahanan pentanahan yang kecil sehingga tegangan permukaan yang timbul tidak
membahayakan baik dalam kondisi normal maupun saat terjadi gangguan ke tanah.
Pentanahan peralatan adalah penghubungan bagian bagian peralatan listrik yang
pada keadaan normal tidak dialiri arus. Tujuannya adalah untuk membatasi tegangan antara
bagian – bagian peralatan yang tidak dialiri arus dan antara bagian – bagian ini dengan
tanah sampai pada suatu harga yang aman untuk semua kondisi operasi baik kondisi normal
maupun saat terjadi gangguan. Sistem pentanahan ini berguna untuk memperoleh potensial
yang merata dalam suatu bagian struktur dan peralatan serta untuk memperoleh impedansi
yang rendah sebagai jalan balik arus hubung singkat ke tanah. Bila arus hubung singkat ke
tanah dipaksakan mengalir melalui tanah dengan tahanan yang tinggi akan menimbulkan
perbedaan tegangan yang besar dan berbahaya.
Pentanahan sebagai pengaman tegangan sekaligus juga sebagai titik referensi
tegangan serta sebagai pengaman lainnya, maka pentanahan harus mempunyai tahanan
pentanahan serendah mungkin. Akan lebih baik jika nilainya “nol Ohm”, namun sebagai
standar nilai yang dijinkan adalah 0,5 Ohm. Hal ini dimaksudkan agar melewatkan arus
yang besar dapat terbuang ke netral tegangan referensi pembumian, dan tidak terjadi
tegangan lebih pada body peralatan yang terganggu karena hal tersebut dapat
membahayakan peralatan itu sendiri maupun orang yang mengoperasikan peralatan pada
saat terjadi gangguan yang disebabkan kegagalan isolasi.
Di bawah ini diperlihatkan disribusi tegangan yang terjadi untuk satu batang
elektroda dan dua batang elektroda yang ditanam tegak lurus ke dalam tanah, dimana arus
kesalahan mengalir dari elektroda tersebut ke tanah sekitarnya.
Ux
Ux
Dengan demikian untuk jumlah elektroda yang lebih banyak yang ditanam tegak
lurus ke dalam tanah maka tahanan pentanahan semakin kecil dan distribusi tegangan
akan lebih merata.
. . . . . . . . .
. . . . . . . . .
. . . . . . . . .
. . . . . . . . .
. . . . . . . . .
. . . . . . . . .
. . . . . . . . .
. . . . . . . . .
. . . . . . . . .
Gambar 4.7 Pentanahan dengan Mesh (Jala)
Berdasarkan hal demikian maka peranan pentanahan dalam suatu sistem tenaga listrik
menjadi sangat penting, oleh karena itu sistem pentanahan perlu perhatian khusus.
Pentanahan harus merupakan suatu kesatuan yang tidak terputus atau terpisah karena
kalau terputus atau terpisah akan berpengaruh dalam penghantaran arus gangguan ke tanah
sehingga dapat menyebabkan bahaya seperti tersebut di atas. Tetapi pentanahan suatu peralatan
yang tergabung dengan pentanahan petir dan pentanahan tenaga dapat mengganggu peralatan itu
sendiri karena induksi dari arus gangguan tersebut. Induksi dari arus gangguan ini dapat
menimbulkan medan electromagnet yang besar yang dapat menggangu peralatan yang sensitive
karena sinyal – sinyal yang akan disalurkan oleh peralatan tersebut terinterferensi medan
electromagnet tersebut. Semakin besar arus gangguan yang terjadi maka akan semakin besar
induksi yang dihasilkannya, berdasarkan persamaan sebagai berikut :
µ0 I
B=
2πr .....................................................................................................................(4.1)
Di mana :
B: Induksi medan magnet (tesla)
I : Arus (amper)
walaupun dengan waktu yang singkat, induksi ini cukup mengganggu peralatan yang sensitif
tersebut seperti misalnya peralatan komunikasi dan sinyal.
Arus gangguan yang mengalir di tanah ini juga dapat menimbulkan loncatan api ke bagian metal
lain yang tidak terisolasi dengan baik atau lama – kelamaan isolasinya rusak karena loncatan
muatan tersebut berlangsung terus – menerus yang pada akhirnya bisa terjadi kebakaran.
Pemasangan TEC pada sistem pentanahan ini diharapkan mampu mengatasi
permasalahan tersebut di atas, terutama perlindungan terhadap perlatan dari pengaruh induksi
arus gangguan terlebih sebagai pengaman dari tegangan langkah dan tegangan sentuh.
BAB V
FAKTA YANG MEMPENGARUHI
Pentanahan di GIS 150 kV PLTU 3 Banten – Lontar terdiri dari pentanahan batang yang
ditancapkan dengan konfigurasi tertentu dan dihubungkan satu sama lain sehingga membentuk
jala. Dari masing masing pentanahan kemudian dihubungkan sehingga jadi satu kesatuan.
Dengan menggunakan sistem pentanahan yang merupakan satu kesatuan diharapkan akan
mampu tercapai sistem pentanahan yang aman bagi manusia karena gangguan dari mana saja
dalam lingkup pentanahan dapat segera dilokalisir dan arus gangguannya dapat segera disalurkan
ke tanah. Sistem pentanahan seperti ini dikhawatirkan akan mengganggu kinerja peralatan
sensitif tersebut karena induksi dari arus gangguan yang mengalir melalui pentanahan.
Dengan memasang TEC diharapkan juga masalah terganggunya peralatan dapat diatasi,
karena TEC pada dasarnya memisahkan sistem pentanahan tersebut tetapi saat terjadi gangguan
TEC ini mampu meredam arus gangguan yang lewat melaluinya sehingga induksi dari arus
gangguan tersebut aman bagi peralatan.
Pentanahan yang terpisah dapat berbahaya bagi manusia karena dapat beresiko terkena
tegangan langkah di sekitar lokasi gangguan akibat adanya gradient potensial di tanah. Tetapi
dengan adanya TEC yang memisahkan sistem pentanahan tersebut maka gradient potensial di
tanah menjadi amat kecil dan aman.
Kejadian khusus yang berhubungan dengan arus gangguan yang merusak memang
belum pernah terjadi tetapi gangguan karena induksi akibat arus gangguan tersebut bisa terjadi
dalam waktu yang lama walaupun sedikit demi sedikit. Tetapi jika arus gangguan yang mengalir
melalui pentanahan dapat dibatasi lagi menjadi lebih kecil maka peralatan sensitif tersebut akan
terlindungi dari pengaruh induksi dari arus gangguan tersebut dan juga loncatan listrik yang bisa
terjadi karena arus gangguan yang besar mengalir pada pentanahan sebelum masuk ke tanah.
BAB VI
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pentanahan pada GIS 150 kV PLTU 3
Banten – Lontar kelemahannya dan juga akan dibahas tentang TEC dan pengaruhnya
apabila TEC ini dipasang pada sistem pentanahan yang sudah ada.
Sistem pentanahan ini terdiri dari pentanahan utama (tenaga listrik), petanahan
petir dan pentanahan peralatan yang saling terhubung langsung.
Sama dengan di atas, sistem pentanahan ini terdiri dari pentanahan tenaga,
pentanahan petir dan pentanahan peralatan.
Prinsip kerja TEC ini mirip dengan prinsip kerja arrester, saat kondisi tegangan
pada pentanahan tepat melampaui tegangan kerjanya, maka TEC akan bekerja. Dengan
adanya TEC ini maka pengaruh induksi akibat arus gangguan tadi dapat diredam
sehingga peralatan tersebut aman dan tidak terganggu.
Gambar 6.7 Pentanahan di Relay Room GIS 150 kV dengan menambah TEC
Saat kondisi normal pentanahan akan menjadi terpisah dan tepat saat gangguan
terjadi dan timbul gradient potensial maka dengan sendirinya TEC langsung bekerja
mereduksi arus gangguan tersebut dan gradient potensial yang terjadi dapat diredam.
Sehingga kelebihan dari sistem pentanahan yang saling terhubung langsung dan juga
kelebihan dari sistem pentanahan terpisah bisa kita dapatkan dengan menggunakan TEC
ini.
Berikut ini data teknis dari TEC:
TEC bekerja memisahkan pentanahan satu sama lain, saat kondisi normal tanpa gangguan
TEC akan berperan sebagai pemisah pentanahan satu sama lain tetapi saat kondisi terjadi
gangguan TEC akan meredam arus gangguan sebelum mengalir melalui pentanahan
dengan nilai arus yang masih tinggi. Saat gradient potensial terjadi TEC akan segera
bekerja mereduksinya dengan menyamakan aliran arus yang ada sehingga potensialnya
merata dan gradient potensialnya menjadi amat kecil.
Tanpa TEC
µ0 I
B=
2πr
Dengan asumsi tetapi berdasarkan data teknis TEC.
Jika arus petir sebesar I = 100 kA dan kita ambil harga r = 0.5 m (dekat sekali), maka
didapat besaran B sebesar => B = 0.04 Tesla
Dengan TEC
µ0 I
B=
2πr
Jika arus petir sebesar 100 kA maka setelah diredam oleh TEC menjadi sebesar (kita
asumsikan) I = 1 A, dengan nilai r = 0.5 m (sama),
Maka besaran B = 0.4 mikroTesla. (mendekati nol)
Hasil ini jauh melampaui sebelum dipasang TEC dan peralatan aman
Dari data teknis, TEC memiliki resistansi sebesar 1 GΩ, hambatan besar ini
bertujuan untuk melindungi dari tegangan lebih peralihan akibat sambaran petir dengan
waktu yang amat singkat. Tegangan lebih peralihan ini dapat menyebabkan loncatan
muatan listrik ke bagian yang berisolasi buruk.
Dengan besarnya nilai hambatan saat TEC bekerja dengan sendirinya arus yang masuk ke
pentanahan tersebut dibatasi oleh TEC dan arus gangguan ini dialihkan agar tidak
mengalir ke pentanahan peralatan yang sensitif.
Karena kemampuan TEC untuk membatasi arus yang masuk maka arus gangguan
setelah melalui TEC akan menjadi sangat kecil sehingga tidak menggangu peralatan yang
sensitif tersebut
BAB VII
PENUTUP
7.1 KESIMPULAN
1. Gradient potensial terjadi karena adanya perbedaan potensial di antara kedua titik.
Jika kedua titik ini terhubung dan membentuk siklus tertutup dengan tanah maka arus
akan mengalir.
2. Pentanahan yang terhubung menjadi satu kesatuan aman bagi manusia tetapi bisa
mengganggu peralatan saat terjadi gangguan karena dampak induksi akibat arus
gangguan yang mengalir melalui pentanahan tersebut
3. Pentanahan yang terpisah dapat membahayakan bagi manusia karena dampak
gradient potensial tetapi aman bagi peralatan karena tidak terpengaruh oleh induksi
akibat arus gangguan dari pentanahan lain yang terganggu.
4. Untuk mendapat kondisi pentanahan yang terpisah tetapi tidak berbahaya saat terjadi
gangguan maka dapat digunakan TEC, arus gangguan setelah melewati TEC akan
menjadi sangat kecil sehingga tidak berpengaruh terhadap peralatan yang sensitif