SKRIPSI
Disusun oleh :
Panitia Ujian
Dewan Penguji,
Motto :
penyantun, berhati tetap, sanggup menahan amarah, memiliki perasaan kasih dan
PERSEMBAHAN
tersayang
3. Pujaan hatiku
7. Almamaterku
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, yang berjudul “ Manajemen pada
Atas terselesainya skripsi ini, disampaikan rasa hormat dan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Drs. Sutardji, MS. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
2. Bapak Drs. Djanu Ismanto, MS. Ketua Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu
3. Bapak Drs. H. Sumaryoto Ketua Pengda PSSI Jawa Tengah atas ijinya dalam
penelitian.
4. Pengurus Pengda PSSI Jawa Tengah yang telah memberikan bantuan dalam
yang telah memberikan petunjuk dan bimbingannya dalam penyusunan skrisi ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu , atas bantuannya.dalam
mendapatkan imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT, dan skripsi ini dapat
Penulis ,
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ……………………………………………………………………... i
Sari ………….……………………………………………………………. ii
Halaman Pengesahan …………………………………………………….. iii
Halaman Motto dan Persembahan ……………………………………….. iv
Kata Pengantar …………………………………………………………… v
Daftar Isi …………………………………………………………………. vii
Daftar Lampiran …………………………………………………………. ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul ……………………………………… 1
1.2 Permasalahan ………………………………………………… 3
1.3 Fokus Permasalahan ………………………………………….. 3
1.4 Tujuan Penelitian …………………………………………….. 3
1.5 Penegasan Istilah …………………………………………….. 4
1.6 Manfaat Penelitian …………………………………………… 5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Manajemen ………………….………………………………… 7
2.1.1 Pengertian Manajemen ……………………………………… 7
2.1.2 Fungsi Manajemen ………………………………………….. 8
2.1.2.1 Planing atau Perencanaan …………………………………. 8
2.1.2.2 Organizing atau Pengorganisasian ……………………….... 11
2.1.2.3 Actuating atau Penggerakan ………………………………. 20
2.1.2.4 Controlling atau Pengawasan ……………………………… 23
2.1.3 Peranan Manajemen …………………………………………. 27
2.2 Pengda PSSI Jawa Tengah …………………………………….. 27
2.2.1 Sejarah PSSI………………………………………………… 27
2.2.2 Dasar, Azas, Status dan Wewenang PSSI ………………… 29
2.2.3 Tujuan dan usaha PSSI …………………………………… 29
2.2.4 Organisasi Pengda PSSI Jawa Tengah ……………………... 31
2.2.5 Sumber Daya Pengda PSSI Jawa Tengah ………………….. 31
2.2.6 Program Kerja Pengda PSSI Jawa Tengah …………………. 39
2.2.7 Kepengurusan Pengda PSSI Jawa Tengah ………………….. 43
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian ……………………………………………… 45
3.2 Sumber Data …………………………………………………… 46
3.3 Metode Pengumpulan Data …………………………………….. 46
3.4 Metode Analisis Data …………………………………………… 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ………………………………………………….. 50
4.1.1 Perencanaan (Planing) ……………………………………….. 50
4.1.2 Pengorganisasian (Organizing) ……………………………… 51
4.1.3 Penggerakan (Actuating) …………………………………….. 54
4.1.4 Pengawasan (Controlling) …………………………………… 56
4.2 Pembahasan ……………………………………………………… 59
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan …………………………………………………………. 63
5.2 Saran …………………………………………………………….. 64
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 65
LAMPIRAN ………………………………………………………………… 66
DAFTAR LAMPIRAN
6. Daftar Klub Anggota Pengda PSSI Jawa Tengah pada Kompetisi PSSI Tahun
8. Penetapan Pembimbing
PENDAHULUAN
yang sudah membudaya bagi masyarakat Indonesia. Hal ini dapat kita lihat dengan
banyaknya masyarakat yang melakukan olahraga tersebut. Olahraga ini juga paling
banyak digemari mulai untuk hobi (kegemaran) sampai pada tingkat yang lebih
tinggi yaitu sepakbola prestasi baik untuk kategori amatir maupun non-amatir
(profesional).
dari Asosiasi Sepakbola Asia (AFC) dan FIFA sebagai Federasi Sepakbola
pada tingkat daerah PSSI mempunyai Pengurus Daerah Persatuan Sepakbola Seluruh
wewenang sebagai organisasi dari PSSI yang mengatur usaha pembinaan dan
peningkatan prestasi sepakbola baik di tingkat daerah sampai pada tingkat nasional.
Salah satu cara yang ditempuh dalam usaha peningkatan prestasi sepak bola adalah
mengatur segala kegiatan persepakbolaan secara berjenjang baik di tingkat usia dini,
remaja ataupun senior. Disamping itu harus didukung dengan adanya wadah atau
Propinsi Jawa Tengah merupakan salah satu Propinsi di Indonesia yang tingkat
perkembangan dan pembinaan sepakbolanya maju, hal itu dapat dilihat dari prestasi
sepakbola Jawa Tengah pada tingkat nasional. Prestasi Sepakbola Jawa Tengah pada
tingkat nasional untuk kategori kelompok umur antara lain : Juara Liga Remaja Piala
Suratin U-18, Juara Liga Remaja U-15, Juara Festival Piala Danone U-12, Juara
Ligana Campina, Juara Ligana Piala Lifeboy dan Juara Piala Extra Joss. Prestasi
Sepakbola Jawa Tengah pada tingkat nasional untuk kategori senior antara lain :
Juara Liga Indonesia Divisi Utama, Juara Liga Indonesia Divisi Satu dan Juara Liga
Jawa Tengah terdapat Pengda PSSI Jawa Tengah. Pengda PSSI Jawa Tengah adalah
Jawa Tengah. Pengda PSSI Jawa Tengah mempunyai sekretariat yang beralamatkan
di Komplek GOR 17 Agustus 1945 Jalan Tri Lomba Juang nomor 7 lantai 2 Kota
Semarang.
1.2 Permasalahan
dianalisis dan diusakan pemecahan masalah tersebut. Pengda PSSI Jawa Tengah
persepakbolaan Jawa Tengah yang besar pada tingkat nasional, maka dimungkinkan
penelitian ini adalah tentang pelaksanaan fungsi manajemen pada Pengda PSSI Jawa
semua usaha akan sis-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Dalam literatur
dan mengerahkan semua fasilitas dalam usaha kerjasama. Jadi bila organisasi
mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan (Hani Handoko, 1982 : 8). Pada
penelitian ini manajemen yang dibahas adalah manajemen Pengda PSSI Jawa
tahun (PSSI, 2004 : 18). Pengda PSSI Jawa Tengah mempunyai sekretariat
beralamatkan di Komplek GOR 17 Agustus 1945 Jalan Tri Lomba Juang Nomor 7
olahraga khususnya Pengda PSSI Jawa Tengah sebagai organisasi olahraga yang
mengkoordinir dan membina kegiatan sepakbola, sehingga dapat menjadi bekal ilmu
Setelah diketahui hasil penelitian ini akan memberikan gambaran tentang manajemen
yang diterapkan pada Pengda PSSI Jawa Tengah, yang nantinya bisa dijadikan acuan
baik.
Keolahragaan
Jawa Tengah, sehingga dapat menjadi bahan penunjang kegiatan akademik tentang
manajemen pada organisasi olahraga khususnya pada cabang olahraga sepakbola di
Jawa Tengah.
LANDASAN TEORI
2.1 Manajemen
berikut :
2.1.1.1 Manajemen adalah membuat tujuan tercapai lewat kegiatan orang lain
2.1.1.2 Dalam Encyclopedia of the Social Sciense, manajemen adalah suatu proses
and natural resources” terutama human resources untuk mencapai yang telah
ditentukan terlebih dahulu (Djati Julitriarsa dan John Suprihanto, 1988 : 3).
singkatannya “ P O A C “, artinya :
tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan (Manullang , 2002 : 39). Sedangkan
selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa (Hani
mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dan waktu pada saat rencana
dibuat, karena perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan oleh
suatu organisasi. Suatu rencana yang baik harus memberikan jawaban kepada enam
pertanyaan berikut :
3) Penjelasan tentang lokasi fisik setiap kegiatan itu harus dikerjakan, sehingga
perencanaan jangka pendek dan jangka panjang dalam suatu organisasi tersebut.
Penentuan jangka pendek dan jangka panjang dari suatu perencanaan tergantung
dalam pelaksanaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang dilaksankan setiap tahun
Pengda PSSI Jawa Tengah. Hasil dari Rakerda merupakan rencana kerja dari Pengda
PSSI Jawa Tengah untuk satu tahun mendatang. Perencanaan jangka panjang
dirumuskan pada pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Pengda PSSI Jawa
Tengah yang dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali. Hasil dari Musda merupakan
rencana kerja Pengda PSSI Jawa Tengah untuk 5 (lima) tahun mendatang.
dan misi dalam menjalankan aktivitas keorganisasian. Perwujudan visi dan misi
langkah :
1. Disusun bersama dan disahkan pada Musda dan Rakerda, sesuai dengan
tingkatannya.
2. Berbentuk rencana kerja, yang terdiri dari rencana kerja program-program, yaitu :
1) Bidang Organisasi
3. Rencana kerja tersebut berupa rencana kerja strategis dan operasional. Oleh
Pengda PSSI Jawa Tengah dengan segenap jajarannya masih harus di jabarkan
1) Rencana kerja, adalah rencana kerja dari masing-masing bidang dalam suatu
organisasi.
4) Sasaran kerja.
alternatif usaha, tetapi harus tetap dalam sasaran dan tujuan yang dicapai.
60) organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu
atau beberapa tujuan tertentu. Ada tiga ciri dari sebuah organisasi. Pertama,
organisasi terdiri dari adanya sekelompok orang. Kedua, dalam organisasi antar
hubungan terjadi dalam suatu kerjasama yang harmonis. Ketiga, kerjasama dalam
organisasi didasarkan atas hak, kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing orang
suatu sistem kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan dikoordinasi
dengan sadar untuk mencapai tujuan tertentu. Kedua, organisasi informal merupakan
kumpulan hubungan antar perorangan tanpa tujuan bersama yang disadari meskipun
(Manullang, 2002 : 61). Dalam organisasi formal ketiga ciri dari organisasi itu ada,
dalam organisasi informal ketiga ciri itu ada, tetapi hubungan-hubungan itu
dipengaruhi oleh perasaan dan tujuan bersama yang tidak jelas. Dalam suatu
organisasi formal, tiap unsur organisasi mempunyai kedudukan, tugas dan fungsi-
fungsi yang tegas, sedang dalam organisasi informal, kedudukan, tugas serta fungsi-
baik. Menurut Manullang (2002 : 64), dalam rangka membentuk suatu organisasi
yang baik atau dalam usaha menyusun suatu organisasi, perlu diperhatikan atau
adalah apa yang menjadi tujuan aktivitas tersebut. Demikian pula bila kita
mengorganisasi atau membuat suatu badan, maka yang pertama-tama harus jelas
adalah apa yang menjadi tujuan kita. Tujuan adalah hal-hal yang ingin dicapai atau
dipelihara baik berupa materi atau non-materi dengan melakukan satu atau lebih
kegiatan (aktivitas). Bagi suatu organisasi, tujuan itu akan berperan sebagai :
2.1.2.2.2.2.Pembagian kerja
departemen dan job description dari masing-masing unsur sampai unit-unit terkecil
dalam organisasi.
mengadakan pembagian kerja, ada beberapa dasar yang dapat digunakan sebagai
pedoman, yaitu:
Pembagian kerja bukan saja perlu dilihat dari manfaat yang diperoleh dari
penerapan dari spesialisasi, tetapi juga dalam rangka mewujudkan penempatan pada
orang yang tetap pada jabatan yang tepat dan dalam rangka memudahkan
pengawasan oleh atasan. Pembagian kerja dalam suatu organisasi ada baiknya
2) Suatu unit organisasi harus mempunyai fungsi bulat dan berkaitan satu sama lain.
3) Pembentukan unit baru hanya dilaksanakan bila unit-unit yang telah ada tidak
tepat lagi menampung kegiatan-kegiatan baru tersebut, baik karena beban kerja
pimpinan.
2.1.2.2.2.3.Delegasi Kekuasaan (Delegation of Authority).
Salah satu prinsip pokok dalam setiap organisasi adalah delegasi kekuasaan
(pelimpahan wewenang). Kekuasaan atau wewenang merupakan hak seseorang
untuk mengambil tindakan yang perlu agar tugas dan fungsi-fungsinya dapat
dilaksanakan sebaik-baiknya. Wewenang atau kekuasaan itu terdiri dari berbagai
aspek, antara lain; wewenang mengambil keputusan, wewenang menggunakan
sumber daya, wewenang memerintah, dan wewenang memakai batas waktu tertentu.
Deligasi kekuasaan atau pelimpahan wewenang merupakan keahlian
pemimpin yang penting dan elementer sebab dengan delegasi kekuasaan, seseorang
pemimpin dapat melipatgandakan waktu, perhatian, dan pengetahuannya yang
terbatas. Bahkan dapat dikatakan delegasi kekuasaan merupakan salah satu jalan
utama bagi setiap pemimpin untuk percaya akan diri sendiri. Kesanggupan untuk
menerima tanggung jawab adalah tes pertama bagi seorang pemimpin, tetapi
keberanian mendelegasikan kekuasaan pada bawahan, merupakan tanda nyata
seorang pemimpin yang sukses.
Dalam mendelegasikan kekuasaan agar proses delegasi itu dapat efektif,
1) Delegasi kekuasaan adalah anak kembar siam dengan delegasi tugas, bila
2) Kekuasaan yang di didelegasikan harus diberikan kepada orang yang tepat, baik
motivasi.
2) Putusan dapat dibuat lebih cepat dan pada unit yang tepat.
3) Inisiatif dan rasa tanggung jawab bawahan dapat dimotivasi sehingga bawahan
2.1.2.2.2.4.Rentangan kekuasaan.
bawahan seorang pemimpin sehingga itu dapat untuk memimpin, membimbing, dan
mengawasi secara berhasil guna dan berdaya guna. Dalam menetapkan berapa
jumlah bawahan yang tepat dari seorang pemimpin, harus diperhatikan beberapa
4) Corak pekerjaan.
2.1.2.2.2.5.Tingkat pengawasan.
diusahakan sedikit mungkin untuk memudahkan komunikasi agar ada motivasi bagi
struktur organisasi.
Responsibility).
Menurut prinsip ini, seorang bawahan hanya mempunyai seorang atasan dari
pelaksanaan tugasnya. Dengan kata lain, prinsip ini berpedoman kepada an employee
should receive orders from one superior only. Salah satu motto yang terkenal dari
prinsip ini adalah no man can two bosses atau tidak seorang pun dapat memiliki dua
atasan sekaligus.
2.1.2.2.2.7.Koordinasi
pembagian tugas pekerjaan dan bagian-bagian serta unit-unit terkecil dalam suatu
organisasi cenderung timbul kekuatan memisahkan diri dari tujuan organisasi secara
keseluruhan. Untuk mencegah hal tersebut harus ada usaha untuk mengembalikan
organisasi.
Koordinasi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Empat cara utama dalam
usaha memelihara koordinasi adalah sebagai berikut :
1) Mengadakan pertemuan resmi antara unsur-unsur atau unit-unit yang harus
pihak-pihak yang bersangkutan dengan tujuan mereka akan berjalan seiring dan
3) Membuat buku pedoman yang berisi penjelasan tugas dari masing-masing unit.
para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien (Hani
untuk mencapai tujuan organisasi. Kedua, pembagian beban pekerjaan total menjadi
kegiatan-kegiatan yang secara logis dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian
kerja sebaiknya tidak terlalu berat sehingga dapat diselesaikan, jangan diberikan
pekerjaan yang terlalu ringan sehingga ada waktu menganggur, tidak efisien dan
terjadi biaya yang tidak perlu. Ketiga, pengadaan dan pengembangan suatu
dapat mencapai tujuannya. Proses ini akan tercermin pada struktur organisasi yang
orang yang tepat untuk mengerjakannya. Orang yang ditunjuk itu boleh bawahan
biasa, boleh juga staf atau sekelompok orang yang berupa panitia. Pada Pengda PSSI
Staf adalah setiap petugas yang khususnya diangkat untuk memberi layanan
dan nasehat kepada manajer di dalam organisasi pada bidang khusus yang menjadi
keahliannya (Manullang, 2002 : 87). Tugas seorang staf memberikan layanan dan
nasihat dalam bidang keahlian staf memberikan layanan dan nasehat kepada
pimpinan di dalam bidang keahlian staf yang bersangkutan. Sesuai dengan tugas-
tugasnya, staf tidak sama kedudukannya dengan seorang pimpinan, staf hanyalah
pembantu dari pimpinan dan tidak boleh mengeluarkan perintah kepada petugas lini.
diimplementasikan. Untuk itu diperlukan tindakan nyata, yaitu actuating, usaha yang
tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien (Djati Julitriarsa dan John
mampu atau mempunyai seni untuk menggerakkan orang lain agar dijadikan sebagai
daya penggerak. Kemampuan atau seni untuk mengggerakkkan orang lain itu disebut
seni mempengaruhi orang lain supaya mau dan dapat bekerja kemauan manajemen.
Sedang tujuan dari penggerakan ialah agar manajemen dapat berhasil secara efektif
dan efisien.
Dalam proses penggerakan suatu organisasi harus memperhatikan sarana
pencapai tujuan dari organisasi tersebut. Menurut Manullang (2002 : 5) bahwa dalam
pencapaian tujuan membutuhkan sarana (tools) atau alat manajemen yang biasa
disebut dengan “Enam M”, yaitu men (manusia), money (uang), materials (bahan-
Sarana penting atau sarana utama dari proses manajemen untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu adalah manusia (men dan women).
Berbagai macam aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan aktivitas
itu dapat ditinjau pada saat pelaksanaan memerlukan manusia, tanpa adanya manusia
tidak mungkin tujuan akan tercapai karena manajemen adalah seni mendapatkan
berbagai aktivitas suatu organisasi, karena uang sebagai alat untuk pendanaan dalam
setiap kegiatan yang dilakukan. Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan
sedemikian rupa agar tujuan yang ingin dicapai mencapai keberhasilan. Kegagalan
proses manajemen sedikit banyak ditentukan atau dipengaruhi oleh perhitungan atau
karena tanpa materials aktivitas yang dilakukan tidak akan mencapai hasil yang
diinginkan tidak akan sempurna. Machines atau alat kerja merupakan sarana
dan efisien.
pekerjaan. Oleh karena itu, metode atau cara dianggap pula sebagai sarana
manajemen untuk mencapai tujuan. Masing-masing metode tentu berbeda daya guna
dan hasil gunanya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Bagi badan yang bergerak
pada bidang industri, maka sarana manajemen penting lainnya adalah pasar
(markets), tanpa adanya pasar bagi hasil produksi jelas tujuan perusahaan industri
sebaik-baiknya.
2.1.2.4.1 Pengertian
Pengawasan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menerapkan
pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya, dan bila perlu mengoreksinya
Pengawasan adalah salah satu bagian dari proses manajemen yang sangat
tersebut sudah sangat berat dan sulit diatasi. Menurut Djati Julitriarsa dan John
Dengan melihat pengertian dan fungsi-fungsi pengawasan yang ada serta agar
pengawasan itu dapat berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan, perlu adanya
prinsip-prinsip dasar dalam pengawasan. Menurut Dirham (1986 : 11) suatu sistem
1) Dapat mereflektir sifat dan kebutuhan dari kegiatan yang harus diawasi.
3) Fleksibel.
6) Dapat dimengerti.
singkatannya “ S P E M “, artinya :
1) Supervisi (S)
Supervisi merupakan suatu tujuan yang utama dalam suatu organisasi. Dalam
pelaksanaan aktivitas suatu organisasi tujuan utama dari organisasi harus senantiasa
2) Pelaporan (P)
Dalam setiap aktivitas organisasi pelaporan adalah hal sangat penting, karena
pelaporan merupakan rangkuman dari hasil kegiatan yang dilakukan oleh suatu
organisasi.
3) Evaluasi (E)
kelanjutan dari hasil yang di dapat dari kegiatan suatu organisasi. Setiap kegiatan
akan menghasilkan suatu hasil yang telah dilaksanakan dan hambatan pada saat
kegiatan yang telah selesai dan sebagai bahan acuan untuk kegiatan yang akan
datang.
yang ada.
3) Verifikatif; adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh staf, terutama dalam bidang
belum.
Usaha atau tindakan suatu organisasi yang berorientasi kepada tujuan yang
dan pengawasan sudah dilakukan sejak lama, sejak abad 19 manajemen tersusun
disiplin ilmu formal untuk dipelajari (Mansoer, 1989 : 27). Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat menyebabkan kepada tumbuhnya suatu
organisasi besar yang pada gilirannya membutuhkan konsep dalam manajemen untuk
Manajemen yang efektif dan efisien diharapkan pula oleh masyarakat, tidak
hanya terjadi dalam organisasi perusahaan tetapi dalam organisasi pemerintahan dan
sosial yang bersifat tidak mencari laba (Mansoer, 1985 : 5). Untuk mencapai
penting untuk semua organisasi, baik yang berorientasi pada keuntungan maupun
masyarakat kita sejak bangsa Indonesia masih dalam masa penjajahan. Atas prakarsa
dari Ir. Soeratin, pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta terbentuk PSSI sebagai
organisasi sepakbola nasional pada waktu itu, selain itu sebagai alat perjuangan
untuk melawan penjajahan Kaum Kolonial. Pada saat awal berdiri PSSI mempunyai
menjadi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia pada tahun 1950 sampai sekarang.
sepakbola telah dilakukan secara teratur oleh sebagian masyarakat Indonesia, meski
penjajahan, tetapi juga telah menularkan hobi olahraga khususnya sepakbola. Proses
(Komda) PSSI. Pada tahun 2000 istilah Komda diubah menjadi Pengurus Daerah
(Pengda) PSSI sampai sekarang, yang tugas dan kewenangannya seperti pada
awalnya, yaitu badan/institusi kepemimpinan tertinggi organisasi di tingkat daerah
Pedoman Dasar PSSI sesuai dengan hasil Keputusan Kongres Luar Biasa PSSI tahun
tugas dan wewenangnya pada tingkatan Kota/Kabupaten serta perubahan masa bakti
Pengda PSSI Jawa Tengah merupakan salah satu organisasi dari PSSI yang
sekretariat/kantor di Komplek GOR 17 Agustus 1945 Jl. Tri Lomba Juang nomor 7
Sebagai sebuah organisasi, PSSI memiliki dasar, azas, status dan wewenang
organisasi sesuai dengan Pedoman Dasar PSSI (PSSI, 2004 : 7), PSSI Berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Azas PSSI adalah berazaskan
prestasi sepakbola nasional yang berkualitas. Status PSSI adalah berbadan hukum
sesuai ketetapan Menteri Kehakiman R.I. tanggal 2 Februari 1953, No.J.A.5/11/6,
Tambahan Berita Negara tanggal 3 Maret 1953 nomor 18. PSSI sebagai satu-satunya
Sesuai dengan Pedoman Dasar PSSI (PSSI, 2004 : 7), PSSI mempunyai
PSSI bertujuan :
profesionalisme.
berikut :
dipatuhinya peraturan dan ketentuan lainnya yang diberlakukan oleh PSSI, AFF,
segala perilaku yang dapat merusak nilai sportivitas, prinsip fair play dan sikap
6) Melakukan segala upaya untuk mencegah serta menentang perilaku dan aktivitas
yang bernuansa SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar golongan) dalam
persepakbolaan nasional.
PSSI dan menjaga segala sesuatu yang menjadi hak milik (inventaris) PSSI.
Pengda PSSI Jawa Tengah sebagai salah satu organisasi olahraga yang
kepengurusan 5 (lima) tahun. Pengda PSSI Jawa Tengah sebagai kepanjangan tangan
dari Pengurus Pusat PSSI merupakan satu kesatuan kerja yang tidak terpisahkan satu
dengan yang lainnya, tetapi perbedaan pada tingkat kewenangan kerja dari organisasi
tersebut.
Pada Pengda PSSI Jawa Tengah dalam aktivitas organisasi berdasarkan pada
Pedoman Dasar PSSI. Pedoman dasar adalah dasar organisasi bagi organisasi
Dalam aktivitas organisasi Pengda PSSI Jawa Tengah memiliki sumber daya,
yang merupakan komponen organisasi. Sumber daya Pengda PSSI Jawa Tengah
terdiri dari :
tujuan yang diharapakan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Kantor Pengda
PSSI Jawa Tengah beralamat di Komplek GOR 17 Agustus 1945 Jl.Tri Lomba Juang
Nomor 7 Lantai 2 Kota Semarang. Kelengkapan kantor utama yang ada di Pengda
PSSI Jawa Tengah, antara lain : komputer, ATK, meja, kursi, almari dan lain-lain.
oleh Koordinator Wilayah (Korwil) yang bertugas sebagai bagian dari Pengda PSSI
Jawa Tengah yang bertugas menjadi koordinator pada wilayah tertentu, dengan
oleh 6 (enam) Koordinator Wilayah (Korwil) di Jawa Tengah, yang terdiri dari :
Tegal, Kota Tegal, Kab. Pekalongan, Kota Pekalongan, Kab. Pemalang dan Kab.
Batang.
3. Korwil III (Eks. Karesidenan Semarang), yang meliputi : Kab. Kendal, Kota
Semarang, Kab. Semarang, Kab. Demak, Kota Salatiga dan Kab. Grobogan.
4. Korwil IV (Eks. Karesidenan Pati), yang meliputi : Kab. Pati, Kab. Rembang,
Surakarta, Kab. Sukoharjo, Kab. Karanganyar, Kab. Sragen, Kab. Klaten dan
Kab. Wonogiri.
Kebumen.
aktivitas organisasi di sekretariat/kantor dibantu staf Pengda PSSI Jawa Tengah. Staf
Pengda PSSI Jawa Tengah berjumlah 6 (enam) orang dengan pembagian tugas,
antara lain : satu orang Kepala Tata Usaha, satu orang staf bagian keuangan, dua
orang staf bagian administrasi dan kesekretariatan serta dua orang staf bagian umum.
tingkat Kabupaten/Kota dengan masa jabatan 5 (lima) tahun (Pedoman Dasar PSSI,
Klub Anggota PSSI adalah klub anggota PSSI yang berada di bawah
kompetisi resmi PSSI baik untuk kategori kelompok umur (dibawah umur 18 tahun)
dan senior. Klub Anggota PSSI di Jawa Tengah berjumlah 36 klub. yang terdiri dari
Purbalingga, (4) PSCS Cilacap, (5) PERSAB Brebes, (6) PERSEKAT Kab. Tegal,
(7) PERSEGAL Kota Tegal, (8) PERSIP Kota Pekalongan, (9) PERSEKAP Kab.
Pekalongan, (10) PSIP Kab. Pemalang, (11) PERSIBAT Kab. Batang, (12) PERSIK
Kab. Kendal, (13) PSIS Kota Semarang, (14) PERSIKAS Kab. Semarang, (15)
PSISa Kota Salatiga, (16) PSD Kab. Demak, (17) PERSIPUR Purwodadi
Kab.Grobogan, (18) PERSIKU Kab. Kudus, (19) PERSIJAP Kab. Jepara, (20)
PERSIPA Kab. Pati, (21) PSIR Kab. Rembang, (22) PERSIKABA Kab. Blora, (23)
PERSEBI Kab. Boyolali, (24) PERSIS Kota Surakarta, (25) PERSIHARJO Kab.
Sukoharjo, (26) PERSIKA Kab. Karanganyar, (27) PSISra Kab. Sragen, (28) PSIK
Kab. Klaten, (29) PERSIWI Kab. Wonogiri, (30) PERSITEMA Kab. Temanggung,
(31) PSIW Kab. Wonosobo, (32) PPSM Kota Magelang, (33) PERSIKAMA Kab.
Magelang, (34) ISP Kab. Purworejo, (35) PERSAK Kab. Kebumen dan (36) PS.
pendidikan sepakbola pada usia dini. Pada LPSB mendidik siswa berdasarkan
siswa yang dirumuskan dalam kurikulum pembinaan LPSB, yang meliputi aspek
fisik, teknik dan mental. Berdasarkan Data LPSB Jawa Tengah tahun 2005, jumlah
LPSB yang termasuk LPSB resmi anggota Pengda PSSI Jawa Tengah berjumlah
141 LPSB. Perkembangan LPSB di Jawa Tengah mengalami pasang surut, sebagian
hal dana, terbenturnya jadwal latihan siswa dengan jadwal sekolah formal sehingga
jumlah siswanya semakin berkurang, tetapi banyak pula bermunculan LPSB baru
Pelatih sepakbola sebagai sumber daya Pengda PSSI Jawa Tengah berperan
akan membina dan mendidik para pemain sepakbola untuk berkembang sampai
pelatih sepakbola terdiri dari : Lisensi A, B, C, D dan Pelatih Penjaga Gawang (Goal
Berdasarkan Data Pelatih Jawa Tengah tahun 2005, jumlah Pelatih Sepakbola
dengan lisensi D berjumlah 326 orang serta pelatih penjaga gawang dengan lisensi
khusus 26 orang.
dalam suatu pertandingan yang bertugas sebagai pengawas dan pembuat laporan
setiap 1 (satu) tahun sekali menjelang pelaksanaan putaran Kompetisi Jawa Tengah
PP Jawa Tengah tahun 2005, jumlah PP di Jawa Tengah berjumlah 115 orang,
2.2.5.9 Wasit
antara lain : Tes Fisik Wasit (Cooper Test) dan Psycho Test yang dilaksanakan setiap
1 (satu) tahun sekali menjelang pelaksanaan kompetisi putaran Jawa Tengah. Wasit
dengan tingkatannya. Klasifikasi wasit terdiri dari Wasit FIFA, Wasit C-I (Nasional),
Wasit C-II (Daerah) dan Wasit C-III (Cabang) yang kewenangan tugas sesuai dengan
klasifikasi tingkatannya. Berdasarkan Data Wasit Jawa Tengah tahun 2005, jumlah
Wasit berdasarkan klasifikasinya, terdiri dari Wasit FIFA berjumlah 1 orang, Wasit
C-I berjumlah 139 orang wasit pria dan 1 orang wasit wanita, wasit C-II berjumlah
346 orang wasit pria, dan wasit C-III berjumlah 538 orang wasit pria dan 4 orang
wasit wanita.
Pemain adalah salah satu komponen dalam sumber daya sepakbola, karena
Pemain usia dini adalah pemain yang memiliki umur di bawah 15 tahun (<
berdasarkan pada tingkatan kelompok umur tertentu. Pemain Remaja (yunior) adalah
kelompok umur yunior (di bawah umur 18 tahun ). Pemain senior adalah pemain
sepakbola yang memiliki umur diatas 18 tahun yang pembinaannya pada klub.
kompetisi yang diikuti, antara lain : pemain amatir yang tingkatan kompetisinya pada
kompetisi Divisi III, Liga Remaja, Kelompok Umur dan Non-Divisi, sedangkan
Lapangan yang memenuhi syarat kompetisi nasional, lapangan untuk kompetisi lokal
Lapangan.
sepakbola yang telah mempunyai lapangan yang sesuai dengan standar ukuran
latihan adalah lapangan yang hanya bisa untuk latihan sepakbola tetapi syarat untuk
Program pada Pengda PSSI Jawa Tengah dirumuskan dalam program kerja
jangka pendek pelaksanannya selama 1 (satu) tahun disusun pada saat Rapat Kerja
pembentukan program kerja. Program kerja Pengda PSSI Jawa Tengah tahun 2005
terdiri dari :
2.2.6.1 Bidang Organisasi
organisasi Pengda PSSI Jawa Tengah, yang meliputi bagian-bagian dari organisasi
Program kerja bidang Organisasi Pengda PSSI Jawa Tengah tahun 2005
1. Konsolidasi organisasi dan reorganisasi Anggota Pengda PSSI Jawa Tengah yang
Jawa Tengah.
3. Pembinaan organisasi dan administrasi pada anggota Pengda PSSI Jawa Tengah,
pembinaan prestasi persepakbolaan Jawa Tengah baik dalam tingkatan usia dini,
Program kerja bidang pembinaan prestasi Pengda PSSI Jawa Tengah tahun
2. Pembentukan tim wakil Pengda PSSI Jawa Tengah dari semua event kompetisi
kompetisi divisi, kompetisi antar klub, kompetisi kelompok umur, PORDA dan
Jawa Tengah.
pembinaan LPSB di Jawa Tengah melalui kegiatan penyegaran pelatih LPSB dan
Jawa Tengah dari kelompok umur sampai senior, dengan kegiatan penyegaran
Program kerja bidang pembinaan prestasi Pengda PSSI Jawa Tengah tahun
Jawa Tengah.
Kompetisi yang dilaksanakan oleh Pengda PSSI Jawa Tengah terdiri dari :
2. Kompetisi Kelompok Umur, yang terdiri dari Kompetisi U-13, Kompetisi U-15,
Kompetisi Liga Remaja Piala Suratin U-18 dan Kompetisi PORDA (U-20).
4. Kompetisi Futsal, melalui kegiatan invitasi futsal antar klub di Jawa Tengah.
memunculkan kembali turnamen yang pernah ada atau membuat turnamen baru di
lingkungan Pengda PSSI Jawa Tengah yang bisa dijadikan agenda rutin Pengda PSSI
Jawa Tengah.
PSSI Jawa Tengah merupakan rencana dalam peningkatan kualitas SDM melalui
Program kerja bidang litbang, IPTEK dan pengembangan SDM Pengda PSSI
2. Peningkatan SDM pelatih melalui pengadaan Kursus pelatih, baik untuk Lisensi
3. Peningkatan kualitas pemain sepakbola Jawa Tengah melalui tes dan pengukuran
pemain.
hasil MUSDA Pengda PSSI Jawa Tengah yang dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun
sekali melalui Tim Formatur. Masa bakti pengurus Pengda PSSI Jawa Tengah adalah
5 (lima) tahun. Susunan Pengurus Pengda PSSI Jawa Tengah disusun dan ditetapkan
melalui surat Keputusan Pengda PSSI Jawa Tengah yang terdiri dari Ketua,
berpedoman bentuk dan susunan Pengurus Pusat PSSI. Susunan pengurus Pengda
PSSI Jawa Tengah dibentuk sesuai dengan tujuan dan kebutuhan organisasi
berdasarkan fungsi dan tanggung jawab yang dilakukan saat menjalankan aktivitas
organisasi.
bagan berikut :
Ketua
Bendahara
Sekretaris Umum
penelitian yang diharapkan. Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk
ini adalah penelitian kualitatif, penelitin kualitatif dapat diartikan sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Hadari
dapat diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan
sebagai adanya berdasarkan fakta-fakta aktual pada saat sekarang. Data yang
terkumpul mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian di analisis. Data yang pada
data, dalam hubungannya dengan masalah yang diselidiki. Oleh karena itu biasanya
pada waktu permulaan akan mengumpulkan data, masalah yang dirumuskan masih
Sebagai sumber data dalam penelitian ini berdasarkan sumber data yang ada
pada Pengda PSSI Jawa Tengah, baik yang berupa dokumen-dokumen, wawancara
maupun sarana dan prasarana serta fasilitas yang digunakan oleh Pengda PSSI Jawa
Tengah.
terlebih dahulu mempunyai teknik pengumpulan data yang tepat. Menurut Lofland
dalam Moleong (1990 : 112) sumber utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-
kata, dan tindakan selebihnya ialah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
3.3.1 Observasi
yang tampak dalam suatu gejala pada obyek penelitian. Observasi merupakan salah
satu teknik pengumpulan data dan pendukung untuk mengumpulkan data yang
diharapkan. Observasi dapat dilakukan pada tempat yang berhubungan dengan aspek
manajerial Pengda PSSI Jawa Tengah, data tersebut berupa tempat yakni kantor atau
Wawancara dapat diartikan sebagai alat yang digunakan dalam komunikasi tersebut
yang berbentuk sejumlah pertanyaan lisan yang diajukan oleh pengumpul data
sebagai informasi (interview) yang dijawab lisan pula oleh responden data/informasi
membuat wawancara berjalan dengan lancar dan mengarah pada tujuan penelitian.
antara lain :
3.3.3 Dokumen
yang telah diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Menurut Hadari Nawawi
dan Martin Hadari (1991 : 169) Dokumentasi adalah peninggalan tertulis mengenai
berbagai kegiatan atau kejadian yang dari segi waktu relatif belum terlalu lama.
Dokumentasi yang dapat digunakan sebagai alat penelitian berupa hasil raport,
majalah, buletin dan bahan-bahan-bahan informasi yang lain yang dihasilkan oleh
suatu lembaga sosial dan sebagainya. Dokumen yang berkaitan dengan Pengda PSSI
Jawa Tengah yang diperoleh dirangkum melalui arsip berupa data tertulis pada
Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian, karena
analisis data dapat memberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan
masalah penelitian kemudian data yang diperoleh dianalisis. Analisis data menurut
Patton dalam Moleong (1989 : 103) adalah proses pengaturan data,
mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
Dari data yang dikumpulkan kemudian dipisah-pisahkan menurut jenisnya
masing-masing dan disusun untuk dianalisis dan disimpulkan. Hal ini sesuai dengan
ciri dan sifat dari metode penelitian deskriptif seperti yang dikemukakan oleh
yang ada pada masa sekarang, pada masa yang aktual. Data yang terkumpul mula-
mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa”. Dengan adanya metode analisis
Pengda PSSI Jawa Tengah tahun 2005 pada fungsi manajemen sebagai
dasar/fundamental dari organisasi pada Pengda PSSI Jawa Tengah, adalah sebagai
berikut :
agenda yang diselenggarakan salah satunya untuk menetapkan program kerja Pengda
untuk 5 (lima) tahun mendatang dengan mengacu kepada rencana kerja PSSI hasil
panjang (5 tahun). Program kerja Pengda untuk setiap tahunnya (jangka pendek)
dirumuskan pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang dilaksanakan setiap 1 (satu)
tahun sekali dengan mengacu pada rencana kerja yang ditetapkan pada Musda.
Rakerda menghasilkan program kerja Pengda dalam 1 (satu) tahun, program kerja
tersebut terdiri dari rencana kerja (kegiatan) Pengda PSSI Jawa Tengah pada masing-
disusun dalam Musda dan Rakerda yang dijabarkan dalam rencana kerja dalam
bentuk program kerja dari masing-masing bidang sesuai dengan tugas dan fungsi
pada kepengurusan. Rencana kerja disusun berdasarkan pada rencana kerja strategis
dan operasional yang masih dijabarkan dalam bentuk rencana kerja teknis. Program
kerja pada Pengda PSSI Jawa Tengah disusun berdasarkan pada tujuan dan sasaran
menurut anggota Pengda PSSI Jawa Tengah serta KONI Propinsi Jawa Tengah,
antara lain :
“Perencanaan pada Pengda PSSI Jawa Tengah secara umum sudah tertata dan
bisa dilaksanakan oleh anggota Pengda, tetapi masih ada sedikit kendala
terkadang informasi dilaksanakan secara mendadak; rencana terkadang tidak
sesuai dengan pelaksanaan khususnya pada waktu pelaksanaan tetapi tetap
dilaksanakan”.
para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien. Pada
Pengda PSSI Jawa Tengah sudah tersusun struktur formal organisasi dalam suatu
aktivitas. Kepengurusan pada Pengda PSSI Jawa Tengah telah disusun sesuai
kedudukan, tugas dan fungsi dari masing-masing pengurus dalam rangka mencapai
tujuan organisasi.
Prinsip-prinsip dalam organisasi telah dilaksanakan Pengda PSSI Jawa
Tengah, hal itu terlihat dengan adanya perumusan tujuan, pembagian kerja, delegasi
dan tanggung jawab serta adanya prinsip koordinasi dalam organisasi tersebut.
organisasi berasal dari uang pangkal dan iuran anggota, hasil pertandingan yang
mengikat serta usaha-usaha lain yang sah. Dalam penggelolaan keuangan, dijalankan
secara terbuka menurut ketentuan yang berlaku dengan tahun anggaran dimulai pada
menurut anggota Pengda PSSI Jawa Tengah serta KONI Propinsi Jawa Tengah,
antara lain :
“Pengorganisasian pada Pengda PSSI Jawa Tengah sudah cukup dan bagus
terlihat dengan sering adanya pertemuan-pertemuan, susunan pengurus
Pengda sudah sesuai dengan kebutuhan sepakbola di Jawa Tengah tetapi ada
beberapa anggota dari pengurus yang tidak aktif, hal itu bisa ditutupi dengan
peran Sekretaris Umum yang senantiasa menutupi ketidak-aktifan anggota,
secara umum pelaksanaan pengorganisasian dilaksanakan sesuai dengan
tujuan”.
diimplementasikan. Untuk itu diperlukan tindakan nyata, yaitu actuating, usaha yang
orang-orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
dilakukan pada pengda PSSI Jawa Tengah dimaksudkan agar anggota menjalankan
aktivitas dengan disiplin dan tanggung jawab sesuai dengan tugas dan kewajiban
dalam kepengurusan agar tujuan dalam organisasi dapat dijalankan sesuai harapan.
terlihat pada Pengda PSSI Jawa Tengah, yaitu dengan adanya manusia (men), Uang
menurut anggota Pengda PSSI Jawa Tengah serta KONI Propinsi Jawa Tengah,
antara lain :
“Proses penggerakan organisasi pada pengda PSSI Jawa Tengah sudah baik,
dari 36 perserikatan (Anggota PSSI) sebagian besar sudah mengikuti
program yang dicanangkan Pengda, hanya sebagian kecil yang belum bisa
mengikutinya; penggerakan terhadap anggota Pengda biasanya dilakukan
dengan seringnya koordinasi dengan anggota dalam melaksanakan kegiatan;
secara umum penggerakan pada Pengda PSSI Jawa Tengah sudah baik tetapi
senantiasa untuk bisa ditingkatkan”.
supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Pengda PSSI Jawa
Tengah.
Pelaporan merupakan salah satu dari proses pengawasan, pada Pengda PSSI
anggota Pengda PSSI Jawa Tengah. Laporan berisi tentang rangkuman dari hasil
kegiatan yang dilaksanakan Pengda PSSI Jawa Tengah pada periode waktu tertentu.
dari organisasi yang berisi tentang hasil yang di dapat dan hambatan pada saat
pelaksanaan. Dari proses evaluasi dijadikan sebagai bahan acuan untuk kegiatan
yang akan diadakan. Pemantauan (monitoring) juga dilaksanakan Pengda PSSI Jawa
Tengah pada setiap kegiatan yang dilaksanakan agar pelaksanaan sesuai dengan
merupakan bagain dari proses pengawasan, dengan adanya pemberian sangsi akan
menciptakan suasana disiplin dan patuh dalam melaksanakan aktivitas organisasi
Proses pengawasan yang diterapkan pada Pengda PSSI Jawa Tengah menurut
anggota Pengda PSSI Jawa Tengah serta KONI Propinsi Jawa Tengah, antara lain :
“Pengawasan yang dilakukan Pengda PSSI Jawa Tengah sudah baik, pada
pelaksanaan kompetisi pengawasan dilakukan dengan memberikan
peringatan kepada anggota yang tidak mengikuti untuk dapat mengikuti
karena hal itu merupakan kewajiban; penegakan aturan senantiasa dilakukan
dalam proses pengawasan; Pelaporan Pengda PSSI Jawa Tengah dilaporkan
secara rinci tentang rencana, organisasi, kegiatan dan keuangan secara
transparan dalam Rakerda dan Musda”.
4.2 Pembahasan
terkumpul, dapat diketahui bahwa Pengda PSSI Jawa Tengah telah melaksanakan
menjalankan manajemen suatu organisasi, antara lain dengan adanya dasar organisasi
berdasarkan pada Pedoman Dasar PSSI dan Peraturan Organisasi PSSI. Pelaksanaan
fungsi manajemen telah dijalankan Pengda PSSI Jawa Tengah dalam rangka
diselenggarakan setiap 5 (lima) tahun untuk menetapkan program kerja Pengda untuk
5 (lima) tahun dan program kerja Pengda untuk setiap tahunnya (jangka pendek)
dirumuskan pada Rakerda yang dilaksanakan setiap 1 (satu) tahun sekali dengan
mengacu pada rencana kerja yang ditetapkan pada Musda untuk menghasilkan
program kerja Pengda dalam 1 (satu) tahun. Program kerja Pengda PSSI terdiri dari
rencana kerja (kegiatan) Pengda PSSI Jawa Tengah pada masing-masing bidang
bentuk program kerja dari masing-masing bidang sesuai dengan tugas dan fungsi
pada kepengurusan. Rencana kerja disusun sesuai dengan rencana kerja strategis dan
operasional yang masih dijabarkan dalam bentuk rencana kerja teknis. Program kerja
pada Pengda PSSI Jawa Tengah disusun berdasarkan pada tujuan dan sasaran dari
dalam melaksanakan aktivitas dan disusun sesuai kedudukan, tugas serta fungsi dari
telah dilaksanakan Pengda PSSI Jawa Tengah dalam melaksanakan aktivitas. Dalam
proses pengorganisasian tidak lepas dari adanya pendanaan organisasi, Pengda PSSI
Jawa Tengah mendapatkan dana untuk pelaksanaan organisasi berasal dari uang
pangkal dan iuran anggota, hasil pertandingan yang diselenggarakan olah Pengda,
sumbangan-sumbangan dan bantuan yang tidak mengikat serta usaha-usaha lain yang
sah.
dilakukan pada pengda PSSI Jawa Tengah dimaksudkan agar anggota menjalankan
aktivitas dengan disiplin dan tanggung jawab sesuai dengan tugas dan kewajiban
dalam kepengurusan agar tujuan dalam organisasi dapat dijalankan sesuai harapan.
tujuan utama (supervisi) dari organisasi, Pelaporan Pengda PSSI Jawa Tengah
kerja selama 5 (lima) tahun, laporan disampaikan kepada anggota Pengda PSSI Jawa
Tengah. Laporan berisi tentang rangkuman dari hasil kegiatan yang dilaksanakan
Pengda PSSI Jawa Tengah pada periode waktu tertentu. Evaluasi dilaksanakan
Pengda PSSI Jawa Tengah setiap selesai mengadakan kegiatan dari organisasi yang
berisi tentang hasil dan hambatan pada saat pelaksanaan yang bisa dijadikan sebagai
bahan acuan untuk kegiatan yang akan diadakan. Pemantauan (monitoring) juga
dilaksanakan Pengda PSSI Jawa Tengah pada setiap kegiatan yang dilaksanakan agar
aturan organisasi dilaksanakan Pengda PSSI Jawa Tengah dalam rangka menciptakan
suasana kedisiplinan dan patuh terhadap aturan organisasi sehingga tujuan organisasi
pelaksanaan kegiatan Pengda PSSI Jawa Tengah masih terdapat hal-hal yang masih
yang sudah ditetapkan belum bisa dilaksanakan sesuai dengan rencana awal sehingga
dampak kepada anggota sebagai bagian dari rencana tersebut menjadi dirugikan.
Pada proses pengorganisasian terlihat keaktifan kepengurusan yang sudah ada belum
maksimal sesuai dengan tugas dan fungsi dalam kepengurusan, masih perlu
Pengda terhadap program kerja, sehingga nantinya anggota dapat mengikuti program
dari Pengda secara maksimal ataupun pada pengurus masih terlihat beberapa
pengurus tidak aktif terhadap kegiatan Pengda. Pada proses pengawasan masih perlu
lebih intensif, sehingga hubungan dengan anggota menjadi lebih dinamis dalam
Pengda PSSI Jawa Tengah tahun 2005 pada fungsi manajemen sebagai
dasar/fundamental dari organisasi pada Pengda PSSI Jawa Tengah, adalah sebagai
berikut :
agenda yang diselenggarakan salah satunya untuk menetapkan program kerja Pengda
untuk 5 (lima) tahun mendatang dengan mengacu kepada rencana kerja PSSI hasil
panjang (5 tahun). Program kerja Pengda untuk setiap tahunnya (jangka pendek)
dirumuskan pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang dilaksanakan setiap 1 (satu)
tahun sekali dengan mengacu pada rencana kerja yang ditetapkan pada Musda.
Rakerda menghasilkan program kerja Pengda dalam 1 (satu) tahun, program kerja
tersebut terdiri dari rencana kerja (kegiatan) Pengda PSSI Jawa Tengah pada masing-
disusun dalam Musda dan Rakerda yang dijabarkan dalam rencana kerja dalam
bentuk program kerja dari masing-masing bidang sesuai dengan tugas dan fungsi
pada kepengurusan. Rencana kerja disusun berdasarkan pada rencana kerja strategis
dan operasional yang masih dijabarkan dalam bentuk rencana kerja teknis. Program
kerja pada Pengda PSSI Jawa Tengah disusun berdasarkan pada tujuan dan sasaran
menurut anggota Pengda PSSI Jawa Tengah serta KONI Propinsi Jawa Tengah,
antara lain :
“Perencanaan pada Pengda PSSI Jawa Tengah secara umum sudah tertata dan
bisa dilaksanakan oleh anggota Pengda, tetapi masih ada sedikit kendala
terkadang informasi dilaksanakan secara mendadak; rencana terkadang tidak
sesuai dengan pelaksanaan khususnya pada waktu pelaksanaan tetapi tetap
dilaksanakan”.
para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien. Pada
Pengda PSSI Jawa Tengah sudah tersusun struktur formal organisasi dalam suatu
aktivitas. Kepengurusan pada Pengda PSSI Jawa Tengah telah disusun sesuai
kedudukan, tugas dan fungsi dari masing-masing pengurus dalam rangka mencapai
tujuan organisasi.
Prinsip-prinsip dalam organisasi telah dilaksanakan Pengda PSSI Jawa
Tengah, hal itu terlihat dengan adanya perumusan tujuan, pembagian kerja, delegasi
dan tanggung jawab serta adanya prinsip koordinasi dalam organisasi tersebut.
organisasi berasal dari uang pangkal dan iuran anggota, hasil pertandingan yang
mengikat serta usaha-usaha lain yang sah. Dalam penggelolaan keuangan, dijalankan
secara terbuka menurut ketentuan yang berlaku dengan tahun anggaran dimulai pada
menurut anggota Pengda PSSI Jawa Tengah serta KONI Propinsi Jawa Tengah,
antara lain :
“Pengorganisasian pada Pengda PSSI Jawa Tengah sudah cukup dan bagus
terlihat dengan sering adanya pertemuan-pertemuan, susunan pengurus
Pengda sudah sesuai dengan kebutuhan sepakbola di Jawa Tengah tetapi ada
beberapa anggota dari pengurus yang tidak aktif, hal itu bisa ditutupi dengan
peran Sekretaris Umum yang senantiasa menutupi ketidak-aktifan anggota,
secara umum pelaksanaan pengorganisasian dilaksanakan sesuai dengan
tujuan”.
diimplementasikan. Untuk itu diperlukan tindakan nyata, yaitu actuating, usaha yang
orang-orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
dilakukan pada pengda PSSI Jawa Tengah dimaksudkan agar anggota menjalankan
aktivitas dengan disiplin dan tanggung jawab sesuai dengan tugas dan kewajiban
dalam kepengurusan agar tujuan dalam organisasi dapat dijalankan sesuai harapan.
terlihat pada Pengda PSSI Jawa Tengah, yaitu dengan adanya manusia (men), Uang
menurut anggota Pengda PSSI Jawa Tengah serta KONI Propinsi Jawa Tengah,
antara lain :
“Proses penggerakan organisasi pada pengda PSSI Jawa Tengah sudah baik,
dari 36 perserikatan (Anggota PSSI) sebagian besar sudah mengikuti
program yang dicanangkan Pengda, hanya sebagian kecil yang belum bisa
mengikutinya; penggerakan terhadap anggota Pengda biasanya dilakukan
dengan seringnya koordinasi dengan anggota dalam melaksanakan kegiatan;
secara umum penggerakan pada Pengda PSSI Jawa Tengah sudah baik tetapi
senantiasa untuk bisa ditingkatkan”.
supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Pengda PSSI Jawa
Tengah.
Pelaporan merupakan salah satu dari proses pengawasan, pada Pengda PSSI
anggota Pengda PSSI Jawa Tengah. Laporan berisi tentang rangkuman dari hasil
kegiatan yang dilaksanakan Pengda PSSI Jawa Tengah pada periode waktu tertentu.
dari organisasi yang berisi tentang hasil yang di dapat dan hambatan pada saat
pelaksanaan. Dari proses evaluasi dijadikan sebagai bahan acuan untuk kegiatan
yang akan diadakan. Pemantauan (monitoring) juga dilaksanakan Pengda PSSI Jawa
Tengah pada setiap kegiatan yang dilaksanakan agar pelaksanaan sesuai dengan
merupakan bagain dari proses pengawasan, dengan adanya pemberian sangsi akan
menciptakan suasana disiplin dan patuh dalam melaksanakan aktivitas organisasi
Proses pengawasan yang diterapkan pada Pengda PSSI Jawa Tengah menurut
anggota Pengda PSSI Jawa Tengah serta KONI Propinsi Jawa Tengah, antara lain :
“Pengawasan yang dilakukan Pengda PSSI Jawa Tengah sudah baik, pada
pelaksanaan kompetisi pengawasan dilakukan dengan memberikan
peringatan kepada anggota yang tidak mengikuti untuk dapat mengikuti
karena hal itu merupakan kewajiban; penegakan aturan senantiasa dilakukan
dalam proses pengawasan; Pelaporan Pengda PSSI Jawa Tengah dilaporkan
secara rinci tentang rencana, organisasi, kegiatan dan keuangan secara
transparan dalam Rakerda dan Musda”.
4.4 Pembahasan
terkumpul, dapat diketahui bahwa Pengda PSSI Jawa Tengah telah melaksanakan
menjalankan manajemen suatu organisasi, antara lain dengan adanya dasar organisasi
berdasarkan pada Pedoman Dasar PSSI dan Peraturan Organisasi PSSI. Pelaksanaan
fungsi manajemen telah dijalankan Pengda PSSI Jawa Tengah dalam rangka
diselenggarakan setiap 5 (lima) tahun untuk menetapkan program kerja Pengda untuk
5 (lima) tahun dan program kerja Pengda untuk setiap tahunnya (jangka pendek)
dirumuskan pada Rakerda yang dilaksanakan setiap 1 (satu) tahun sekali dengan
mengacu pada rencana kerja yang ditetapkan pada Musda untuk menghasilkan
program kerja Pengda dalam 1 (satu) tahun. Program kerja Pengda PSSI terdiri dari
rencana kerja (kegiatan) Pengda PSSI Jawa Tengah pada masing-masing bidang
bentuk program kerja dari masing-masing bidang sesuai dengan tugas dan fungsi
pada kepengurusan. Rencana kerja disusun sesuai dengan rencana kerja strategis dan
operasional yang masih dijabarkan dalam bentuk rencana kerja teknis. Program kerja
pada Pengda PSSI Jawa Tengah disusun berdasarkan pada tujuan dan sasaran dari
dalam melaksanakan aktivitas dan disusun sesuai kedudukan, tugas serta fungsi dari
telah dilaksanakan Pengda PSSI Jawa Tengah dalam melaksanakan aktivitas. Dalam
proses pengorganisasian tidak lepas dari adanya pendanaan organisasi, Pengda PSSI
Jawa Tengah mendapatkan dana untuk pelaksanaan organisasi berasal dari uang
pangkal dan iuran anggota, hasil pertandingan yang diselenggarakan olah Pengda,
sumbangan-sumbangan dan bantuan yang tidak mengikat serta usaha-usaha lain yang
sah.
dilakukan pada pengda PSSI Jawa Tengah dimaksudkan agar anggota menjalankan
aktivitas dengan disiplin dan tanggung jawab sesuai dengan tugas dan kewajiban
dalam kepengurusan agar tujuan dalam organisasi dapat dijalankan sesuai harapan.
tujuan utama (supervisi) dari organisasi, Pelaporan Pengda PSSI Jawa Tengah
kerja selama 5 (lima) tahun, laporan disampaikan kepada anggota Pengda PSSI Jawa
Tengah. Laporan berisi tentang rangkuman dari hasil kegiatan yang dilaksanakan
Pengda PSSI Jawa Tengah pada periode waktu tertentu. Evaluasi dilaksanakan
Pengda PSSI Jawa Tengah setiap selesai mengadakan kegiatan dari organisasi yang
berisi tentang hasil dan hambatan pada saat pelaksanaan yang bisa dijadikan sebagai
bahan acuan untuk kegiatan yang akan diadakan. Pemantauan (monitoring) juga
dilaksanakan Pengda PSSI Jawa Tengah pada setiap kegiatan yang dilaksanakan agar
aturan organisasi dilaksanakan Pengda PSSI Jawa Tengah dalam rangka menciptakan
suasana kedisiplinan dan patuh terhadap aturan organisasi sehingga tujuan organisasi
pelaksanaan kegiatan Pengda PSSI Jawa Tengah masih terdapat hal-hal yang masih
yang sudah ditetapkan belum bisa dilaksanakan sesuai dengan rencana awal sehingga
dampak kepada anggota sebagai bagian dari rencana tersebut menjadi dirugikan.
Pada proses pengorganisasian terlihat keaktifan kepengurusan yang sudah ada belum
maksimal sesuai dengan tugas dan fungsi dalam kepengurusan, masih perlu
Pengda terhadap program kerja, sehingga nantinya anggota dapat mengikuti program
dari Pengda secara maksimal ataupun pada pengurus masih terlihat beberapa
pengurus tidak aktif terhadap kegiatan Pengda. Pada proses pengawasan masih perlu
lebih intensif, sehingga hubungan dengan anggota menjadi lebih dinamis dalam
Djati Julitriarsa dan John Suprihanto, 1988. Manajemen Umum Sebuah Pengantar.
Edisi Pertama, Yogyakarta : BPFE.
Hadari Nawawi dan Martin Hadari, 1991. Instrumen Penelitian Bidang Sosial.
Yogyakarta : UGM Press.
Pengda PSSI Jawa Tengah, 2005. Program Kerja Pengda PSSI Jawa Tengah Tahun
2005, Semarang : Pengda PSSI Jawa Tengah
Hasil Wawancara
tugas dan wewenang terhadap pembinaan prestasi sepakbola di Jawa Tengah, Kantor
Pengda PSSI Jawa Tengah di Komplek GOR 17 Agustus 1945 Jl. Tri Lomba Juang
nomor 7 lantai 2 Semarang. Tujuan dan fungsi Pengda PSSI Jawa Tengah merupakan
dilaksanakan melalui Rakerda untuk setiap 1 tahun dan Musda untuk setiap 5 tahun
sekali. Dalam Musda menghasilkan program kerja jangka panjang dalam 5 tahun dan
pengurus mulai dari pengurus harian, bidang-bidang serta komisi yang merupakan
anggota bidang yang melaksanakan tugas dabn fungsi dalam kepengurusan. Pengda
PSSI Jawa Tengah mempunyai anggota, antara lain Korwil, Pengurus Cabang
(Perserikatan), Klub, LPSB, Pelatih, PP, Wasit, Pemain. Pembinaan anggota Pengda
Pendanaan pada Pengda PSSI Jawa Tengah berasala dari iuran anggota, hasil
pertandingan, sumbangan dan bantuan yang tidak mengikat serta usaha lain yang sah.
dilakukan. Proses pelaporan dilaksanakan Pengda pada Rakerda setiap 1 tahun dan
Musda setiap 5 tahun, berisi laporan kegiatan dan laporan keuangan yang
dan selesai kegiatan, dari proses evaluasi tersebut sebagai bahan acuan untuk
pelaksanaan mendatang.
Hasil Wawancara
perencanaan yang berisi tentang program kerja dibuat bias diikuti oleh anggota
melalui Korwil atau melalui Perserikatan secara langsung dan disampaiakan pada
Pengorganisasian pada Pengda PSSI Jawa Tengah sudah cukup dan bagus
sesuai dengan kebutuhan sepakbola di Jawa Tengah tetapi ada beberapa anggota dari
Pengurus yang tidak aktif, hal itu bias ditutupi dengan peran Sekretaris Umum yang
Proses penggerakan organisasi pada Pengda PSSI Jawa Tengah sudah baik,
dari 36 Perserikatan (Anggota PSSI) sebagaian besar sudah mengikuti program kerja
Pengda , hanya sebagian kecil yang belum bias mengikutinya; penggerakan terhadap
Pengawasan yang dilakukan Pengda PSSI Jawa Tengah sudah baik, pada
kepada anggota yang tidak mengikuti untuk dapat mengikuti karena hal itu
pengawasan; Pelaporan Pengda PSSI Jawa Tengah dilaporkan secara rinci tentang
rencana, organisasi, kegiatan dan keuangan secara transparan dalam Rakerda dan
Musda.
Hasil Wawancara
tetapi dalam pelaksanaan kepengurusan beberapa pengurus tidak aktif atau ketidak-
kegiatan tidak maksimal, akan tetapi hal tersebut diatasi dengan peran Sekretaris
pengurus.
melaksanakan kegiatan ataupun dengan para anggota; anggota Pengda secara umum
dapat mengikuti program yang dicanangkan Pengda, walaupun tidak semuanya dapat
pengawasan terhadap aktivitas masih belum maksimal, pelaporan pada Pengda sudah
tetapi dari rencana yang dibuat teresebut masih terdapat beberapa kekurangan dalam
pelaksanaan, misalnya rencana yang sudah disusun tetapi pada waktunya masih
tetapi dalam pelaksanaan kepengurusan beberapa pengurus tidak tidak aktif atau
pelaksanaan kegiatan tidak maksimal, akan tetapi hal tersebut diatasi dengan peran
beberapa pengurus.
masih kurang, kegiatan dalam sepakbola belum termonitor dengan baik dan intensif
untuk kompetisi atau turnamen pada tingkat perserikatan atau cabang sehingga masih
diperlukan evaluasi. Proses pemantauan sudah dilaksanakan dengan baik, dengan
adanya pemantauan pemantau dari Korwil atau Pengda. Pelaporan dan evaluasi
kegiatan secara makro sudah dilaksanakan dengan baik untuk masalah pendanaan
ataupun kegiatan, tetapi untuk SDM pada Pengda PSSI Jawa Tengah masih perlu
ditingkatkan.
Hasil Wawancara
Perencanaan pada Pengda PSSI Jawa Tengah secara umum sudah tertata
dan bisa dilaksanakan oleh anggota Pengda, tetapi masih ada sedikit kendala
dilaksanakan.
anggota bias membaca arah Pengda, tetapi masih ada beberapa kendala pada
Tengah, tetapi pada bidang-bidang atau pengurus tertentu masih belum optimal;
Pengda.
Penggerakan pada Pengda PSSI Jawa Tengah sudah berjalan, misalkan pada
pelaksanaan kompetisi dapat berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan yang begitu
Perserikatan (cabang) kadang pengurus pengda tidak ada yang hadir, sehingga
kompetisi di tingkat Pengda secara rutin antara lain kompetisi II A dan II B pada
kegiatan Pengda
Hasil Wawancara
melalui pemebntukan program kerja sebagai rencana kerja melalui Musda dan
Rakerda. Pengorganisasian pada Pengda PSSI Jawa Tengah telah tersusun melalui
Pengurus Pengda yang melaksanakan aktivitas sesuai tugas dan fungsinya dalam
organisasi.
dilaksanakan, hal itu dapat dilihat dari pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan
dari organisasi. Pengawasan pada Pengda PSSI Jawa Tengah sudah melaksanakan,
terlihat pada pelaksanaan kegiatan yang dapat terlaksana, adanya pelaporan pada
3 PERSEGAL KOTA TEGAL Jalan Arum Indah I Gang 2 No. 199 Tegal