Anda di halaman 1dari 1

Pentingnya Ketersediaan Kontrasepsi

Pada Saat Interval Care

Interval Care adalah pelayanan yang diberikan kepada Pasangan Usia Subur ( PUS ) diantara dua
kehamilan, dengan tujuan untuk merawat hasil kehamilan yang lalu ( anak ) dan mempersiapkan
kehamilan yang akan datang ( Ibu ).

Interval Care ini berarti, bahwa setiap anak yang lahir harus survive, untuk kemudian
ditumbuhkembangkan menjadi generasi penerus yang tangguh. Sedangkan ibunya seandainya masih
ingin punya anak lagi, harus dipersiapkan agar kehamilan berikutnya tidak mengalami resiko , spacing
yang terlalu dekat, anak terlalu banyak atau hamil pada umur terlalu tua, disamping tentunya keadaan
fisik yang harus optimal, waktu antara dua kehamilan yang tepat, akan memberikan kesempatan kepada
ibu untuk memulihkan dirinya, serta yang waktu cukup untuk mengasuh anak.

Pemberian kontrasepsi pada interval care untuk mencegah terjadinya Golongan Resiko Tinggi ( GRT )
pada kehamilan berikutnya, dengan menghilangkan empat ( 4 ) terlalu tadi.Mereka yang seharusnya
tidak boleh hamil lagi ditawari MKJP termasuk kontap. Sedangkan mereka yang belum boleh hamil
disediakan kontrasepsi yang menurut selera dan pilihannya, asal sesuai dengan indikasinya. Harapan ini
bisa tercapai , kalau interval care harus selalu tersedia kontrasepsi yang gratis bagi keluarga Pra
Sejahtera dan KS 1. Bagi keluarga KS II ke atas kontrasepsi tersedia dengan biaya yang terjangkau
ditempat terdekat sebagai upaya primary health care, demikian juga masalah “ Unmet Need “ dapat
dihindarkan.

Penggunaan kontrasepsi daalam upaya penanggulangan kehamilan dapat pula dilakukan diluar interval
care , dalam upaya mencegah terjadinya kehamilan pada usia remaja , sosialisasi tentang masalah ini
harus terus menerus dilaksanakan , mengingat masih banyak orang tua atau masih terjadi dibeberapa
tempat terjadi perkawinan pada usia remaja atau mengawingkan anak perempuannya tidak lama
setelah mendapat haid pertama, kadang-kadang orang tua tidak mengetahui atau menyadari bahwa
hamil pada umur muda itu bisa berbahaya, bahkan mematikan . Hal ini terjadi akibat ketidak tahuan
orang tua terhadap resiko kehamilan pada usia remaja.

Langkah-langkah yang harus dilakukan ( rekomendasi )

1. Selalu memberikan informasi kepada orang tua tentang bahaya hamil pada usia remaja,
2. Mengembangkan PIK – KRR ( Pusat Informasi Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja ), agar
pendidik sebaya dan konselor sebaya bisa memberikan informasi KRR kepada remaja secara
berkelanjutan,
3. Sosialisasi pentingnya pendewasaan Usia Perkawinan ( PUP ) kepada remaja agar mempunyai
sikap positif terhadap keingian untuk meningkatkan usia kawin pertama.

Anda mungkin juga menyukai