Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
medium penyaringan, atau septum, dimana zat padat itu tertahan. Pada industri, filtrasi ini
meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks.
Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin
saja cairan, padatan, atau keduanya.
Suatu saat justru limbah padat nyalah yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum
dibuang.Sering kali umpan dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal untuk
meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan,kristalisasi,atau memasang peralatan
tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah diatomae.Oleh karena varietas dari
material yang harus disaring beragam dan kondisi proses yang berbeda, banyak jenis
penyaring telah dikembangkan.
Filtrasi digunakan untuk memisahkan campuran heterogen zat padat yang tidak larut dalam
cairan. Penyaringan menggunakan kertas saring,hasil saringan disebut filtrat.
Sebelum peralatan filtrasi digunakan harus diperiksa dahulu supaya tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan pada waktu beroperasi, misalnya penyaring tidak berfungsi secara optimum.
Fluida mengalir melalui media penyaring karena adanya perbedaan tekanan yang melalui
media tersebut.Pemeriksaan penyaring dilakukan agar dapat beroperasi pada:
Tekanan di atas atmosfer dapat dilaksanakan dengan gaya gravitasi pada cairan dalam suatu
kolom, dengan menggunakan pompa atau blower,atau dengan gaya sentrifugal. Dalam suatu
penyaring gravitasi media penyaring bisa jadi tidak lebih baik daripada saringan (screen)
kasar atau dengan unggun partikel kasar seperti pasir.
Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran cairan kristal
kasar,penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair. Kebanyakan penyaring industri
adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau pemisah sentrifugal.Penyaring tersebut
beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan
tersaring tunak (steady) atau sebentar sebentar.
Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu,aliran fluida melalui peralatan
secara kontinu, tetapi harus dihentikan secara periodik untuk membuang padatan
terakumulasi. Dalam saringan kontinyu buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama
peralatan beroperasi.
Penyaring ampas memisahkan padatan dengan jumlah relatif besar sebagai suatu kue kristal
atau lumpur. Seringkali penyaring ini dilengkapi peralatan untuk membersihkan cairan dari
padatan sebelum dibuang.Proses pengoperasiannya sebagai berikut :
1. Pada permulaan filtrasi pada penyaring kue beberapa partikel padat memasuki
medium pori dan ditahan, tetapi dengan segera mulai berkumpul di permukaan
septum.
2. Setelah periode awal ini padatan mulai terfiltrasi; padatan tersebut mulai menebal di
permukaan dan harus dibersihkan secara periodik.Kecuali dilengkapi kantong
penyaring untuk pembersih gas, penyaring umumnya hanya digunakan untuk
pemisahan padat-cair.
3. Penyaring dapat dioperasikan dengan tekanan di atas atmosfer pada aliran atas
medium penyaring atau tekanan vakum pada aliran bawah.
Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk menyediakan
serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan dikumpulkan. Plat-plat
tersebut dilingkupi medium penyaring seperti kanvas. Lumpur dapat mencapai tiap-tiap
kompartemen dengan
tekanan tertentu : cairan melalui kanvas dan keluar ke pipa pembuangan, meninggalkan
padatan kue basah dibelakangnya. Plat dari suatu mesin pres bersaringan dapat berbentuk
persegi atau lingkaran, vertikal atau horizontal.
1. Plat dan bingkai dipasang pada posisi vertikal dalam rak logam, dengan kain
melingkupi permukaan setiap plat,dan ditekan dengan keras bersama dengan memutar
skrup hidraulik.
2. Lumpur memasuki suatu sisi akhir dari rangkaian plat dan bingkai.
3. Lumpur mengalir sepanjang jalur pada satu sudut rangkaian tersebut.
4. Jalur tambahan mengalirkan lumpur dan jalur utama ke dalam setiap bingkai.
5. Padatan akan terendapkan di atas kain yang menutupi permukaan plat.
6. Cairan menembus kain, menuruni jalur pada permukaan plat (corrugation), dan keluar
dari mesin press.
7. Setelah merangkai mesin pres, lumpur dimasukkan dengan pompa atau tangki
bertekanan pada tekanan 3 s.d. 10 atm.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/teknologi-proses/filtrasi/
Proses pemisahan sentrifugal (sentrifugasi)
Sentrifugasi adalah pemisahan dengan menggunakan gaya putaran atau gaya sentrifugal.
Partikel dipisahkan dari liquid dengan adanya gaya sentrifugal pada berbagai variasi ukuran
dan densitas campuran larutan.
b. filtrasi sentrifugal
gaya sentrifugal digunakan untuk mendapatkan perbedaan tekanan sehingga slurry dalam
filter akan mengalir ke penyaring.
pada operasi sentrifugasi dengan cara pengendapan, kecepatan pengendapan dipengaruhi oleh
: kecepatan sudut (ω) disamping faktor-faktor lain seperti pada perhitungan kecepatan
sedimentasi. laju alir volumetrik umpan dipengaruhi oleh kecepatan sudut (ω), diameter
partikel (Dp), densiti partikel dan cairan, viskositas dan diameter tabung centrifuge.
http://shanthiang.wordpress.com/2010/03/16/proses-pemisahan-sentrifugal-sentrifugasi/
EKSTRAKSI PELARUT
Ekstraksi pelarut atau disebut juga ekstraksi air merupakan metode pemisahan yang paling
baik dan populer. Alasan utamanya adalah pemisahan ini dapat dilakukan baik dalam tingkat
makro ataupun mikro. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat pelarut dengan
perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur , seperti benzen, karbon
tetraklorida atau kloroform. Batasan nya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang
berbada dalam kedua fase pelarut.
Teknik pengerjaan meliputi penambahan pelarut organik pada larutan air yang
mengandung gugus yang bersangkutan. Dalam pemilihan pelarut organik agar kedua jenis
pelarut (dalam hal ini pelarut organik dan air) tidak saling tercamupr satu sama lain.
Selanjutnya proses pemisahan dilakukan dalam corong pisah dengan jalan pengocokan
beberapa kali.
Untuk memilih jenis pelarut yang sesai harus diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
1. Harga konstanta distribusi tinggi untuk gugus yang bersangkutan dan konstanta
distribusi rendah untuk gugus pengotor lainnya.
5. Mudah melepas kembali gugs yang terlarut didalamnya ntk keperluan analisa lebih
lanjut
Ekstraksi dapat dilakukan secara kontinue atau bertahap, ekstraksi bertahap cukup
dilakukan dengan corong pisah. Campuran dua pelarut dimasukkan dengan corong pemisah,
lapisan dengan berat jenis yang lebih ringan berada pada lapisan atas.
Analisis lebih lanjut setelah proses ekstraksi dapat dilakukan dengan berbagai metode
seperti volumetri, spektrofotometri dan sebagainya. Jika sebagai metode analisis digunakan
metode spekttrofotometri, tidak perlu dilakukan pelepasan karena konsentrasi gugus yang
bersangkutan dapat ditentukan langsung dalam lapisan organik. Metode spektrofotometri
dapat digunakan untuk pelarut air maupun organik.
Ekstraksi padat cair atau leaching adalah transfer difusi komponen terlarut dari padatan inert
ke dalam pelarutnya. Proses ini merupakan proses yang bersifat fisik karena komponen
terlarut kemudian dikembalikan lagi ke keadaan semula tanpa mengalami perubahan
kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut
dalam solven pengekstraksi. Ekstraksi berkelanjutan diperlukan apabila padatan hanya sedikit
larut dalam pelarut. Namun sering juga digunakan pada padatan yang larut karena
efektivitasnya. [Lucas, Howard J, David Pressman. Principles and Practice In Organic
Chemistry]
Ekstraksi lebih efisien bila dilakukan berulang kali dengan jumlah pelarut yang lebih
kecil daripada jumlah pelarutnya banyak tetapi ekstraksinya hanya sekali (Arsyad, 2001).
P+V=C+2
Keterangan : P = fase
C = Komponen
V = Derjat kebebasan
Pada ekstraksi pelarut , kita mempunyai P = 2 , yaitu fase air dan organik, C= 1, yaitu zat
terlarut di dalam pelarut dan fase air pada temperatur dan tekanantetap, sehingga V = 1, jadi
kita akan dapat :
2 + 1 = 1+2, yaitu P + V = C + 2
Jika [X1] adalah kosentrasi zat terlarut dalam fase 1 dan [X 2] adalah kosentrasi zat terlarut
dalam fase 2, maka pada kesetimbangan,
X1, X2 didapat ; KD =
Dimana ; KD = Koefisien partisi. Partisi atau koefisien distribusi ini tidak tergantung pada
kosentrasi total zat terlarut pada kedua fase tersebut. Pada persamaan diatas , kita dapat
menuliskan koefesian aktivitas zat pada fase organik maupun pada fase air.
Hukum distribusi atau partisi dapat dirumuskan: bila suatu zat terlarut terdistribusi
antara dua pelarut yang tidak dapat campur, maka pada suatu temperatur yang konstan untuk
setiap spesi molekul terdapat angka banding distribusi yang konstan antara kedua pelarut itu,
dan angka banding distribusi ini tidak tergantung pada spesi molekul lain apapun yang
mungkin ada. Harga angka banding berubah dengan sifat dasar pelarut, sifat dasar zat terlarut,
dan temperatur (Svehla, 1990).
Hukum ini dalam bentuk yang sederhana, tidak berlaku bila spesi yang didistribusikan
itu mengalami disosiasi atau asosiasi dalam salah satu fasa tersebut. Pada penerapan praktis
ekstraksi pelarut ini, terutama kalau kita perhatikan fraksi zat terlarut total dalam fasa yang
satu atau yang lainnya, tidak peduli bagaimanapun cara-cara disosiasi, asosiasi atau
interaksinya dengan spesi-spesi lain yang terlarut. Untuk memudahkan, diperkenalkan istilah
angka banding distribusi D (atau koefisien ekstraksi E).
Jika tidak tejadi asosiasi , disosiasi atau polimerisasi pada fase – fase tersebut dan
keadaan yang kita punyai adlah ideal, maka harga K D sama dengan D . Untuk utjuan praktis
sebagai ganti harga KD atau D , lebih sering digunakan istilah persen eksrtaksi (E) . Ini
berhubungan dengan perbandingan distribusi dalam persamaan sebagai berikut.
Bila volume fase organic dan air sama , yaitu Vo = VW , D diubah menjadi :
D=
Tiga metode dasar pada ekstraksi cair-cair adalah ekstraksi bertahap, ekstraksi
kontinyu, dan ekstraksi counter current. Ekstraksi bertahap merupakan cara yang paling
sederhana. Caranya cukup dengan menambahkan pelarut pengekstraksi yang tidak bercampur
dengan pelarut semula kemudian dilakukan pengocokan sehingga terjadi kesetimbangan
konsentrasi yang akan diekstraksi pada kedua lapisan, setelah ini tercapai lapisan didiamkan
dan dipisahkan (Khopkar, 1990).
C. Mekanisme Ekstraksi
F=
Keterangan
: Konstanta dielektrik
R : jari – jari ion Z = muatan ionik
F : Konstanta bolzman
Dari persamaan tampak bahwa kestabilan kompleks logam bertambah dengan makin
bertambahnya potensial ionik (Z2/2r) . Pada Umumnya , orbital – orbital atom kosong pada
unsur – unsur transisi mendukunga adanya koordinasi . Kompleks yang berasal dari unsur –
unsur yang lebih elektronegatif cendrung lebih stabil. Kita dapat memberikan skala
selektivitas dari bermacam ligan pembentuk kompleks sebagai berikut :
CN- > SCN- > F- > OH- > Cl- > Br- > I- ( Unuk aniaon)
NH3 > RNH2 > R2NH > R3N ( Untuk ligan netral)
Golongan kompleks yang paling penting adalah Khelat. Ligan pengkhelat memunyai peranan
penting dalam ekstraksi logam sebab banyak logam – logam yang dapat tereksitasi dan
sekaligus dipisahkan . Khelat logam merupakan tipe senyawa koordinasi dimana ion logam
bergabung dengan basa polifungsional yang mampu menempati dua atau lebih pposisi pada
lingkaran koordinasi dari ion logam untuk membentuk senyawa siklik.
Tahap berikutnya yang penting pada mekanisme ekstraksi adalah proses distribusi
dari zat yang terekstraksi ke fase organik. Distribusi tergantung pada bermacam faktor, yaitu :
Kebasaan ligan
Faktor stereokimia
Adanya garam pada sistem ekstraksi
Mempertinggi kosentrasi kompleks anion melalui mekanisme aksi massa sehingga akan
menambahkan kosentrasi kompleks dan mempertinggi ekstraksi
Akibat ikatan molekul air dengan ion elektrolit menjadikan pelarut tidak bebas lagi.
Konstanta dielektrik dari fase akua berkurang dengan bertambahnya kosentrasi garam,
selanjutnya akan mempertinggi pembentukan asosiasi ion.
Terakhir dalam pembahasan mekanisme ekstraksi adalah interahsi pada fase organik.
Interaksi ini mempengaruhi kosentrasi kompleks dan tingkat ekstraksi yang dihasilkan. Pada
ekstraksi dengan mekanisme solvasi , polimerisasi dapat terjadi. Pada kosentrasi yang besar ,
polimerisasi dapat terjadi . Pada kosentrasi besar , polimerisasi berlangsung cepat.
Polimerisasi ini mengurangi aktivitas zat asosiasi ion dapat terjadi pada larutan polar yang
encer sehingga menghasilkan pertambahan ekstraksi .
D. Kesimpulan
1. Ekstraksi pelarut atau disebut juga ekstraksi air merupakan metode pemisahan yang paling
baik
2. Ekstraksi merupakan proses pemisahan suatu komponen dari suatu campuran berdasarkan
proses distribusi terhadap dua macam pelarut yang tidak saling bercampur.
3. Tiga metode dasar pada ekstraksi cair-cair adalah ekstraksi bertahap, ekstraksi kontinyu,
dan ekstraksi counter current.
http://bersamafebri.blogspot.com/2009/04/ekstraksi-pelarut.html
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan
kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat
dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan.
Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk
unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada
suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya.
Distilasi juga bisa dikatakan sebagai proses pemisahan komponen yang ditujukan untuk memisahkan
pelarut dan komponen pelarutnya. Hasil distilasi disebut distilat dan sisanya disebut residu. Jika hasil
distilasinya berupa air, maka disebut sebagai aquadestilata (disingkat aquades). Proses distilasi dapat
dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :
1. Distilasi Bertingkat
Distilasi bertingkat merupakan teknik atau proses pemisahan campuran berupa cairan yang
bertujuan untuk memproses lebih dari 1 jenis komponen. Untuk tujuan ini, cairan yang menguap
dilewatkan melalui kolom – kolom perangkap uap. Komponen yang lebih mudah menguap (bertitik
didih rendah) cenderung mengembun (terperangkap) di kolom lebih atas dan komponen yang sukar
menguap (bertitik didih tinggi) cenderung mengendap di kolom lebih bawah. Teknik ini diterapkan,
misalnya untuk pemurnian minyak bumi
2. Distilasi Fraksional
Distlasi fraksional merupakan teknik pemisahan campuran berupa cairan heterogen yang bertujuan
untuk memisahkan fraksi – fraksi (komponen) yang terdapat di dalam cairan tersebut. Pemisahan ini
dilakukan dengan memanaskan cairan tersebut di dalam tabung bertingkat sehingga fraksi – fraksi
yang terdapat pada cairan tersebut akan memisah dengan sendirinya, sesuai dengan titik didihnya .
Proses pada distilasi fraksional hampir sama dengan proses pada distilasi bertingkat
3. Distilasi Vakum
Distilasi vakum merupakan distilasi tanpa pemanasan dan berlangsung pada tekanan rendah.
Tekanan diturunkan sampai terjadi pendidihan. Zat dengan titik didih paling rendah akan menguap
lebih dahulu untuk selajutnya diembunkan. Teknik ini diterapkan untuk pemisahan cairan yang
mudah mengurai atau meledak jika dipanaskan
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080604193642AAXn01R