Anda di halaman 1dari 10

Bagus Gede Bujangga Widarma

Guswie_x@yahoo.com
www.Bujangga.byethost2.com
BAHAN DAN BEBAN RESISTIF

bahan terdiri dari melekul yg sifatnya sama dg asliya , atom yg tidak sama dg aslinya .
atom terdiri dari : proton , electron , neutron .

A. susunan atom .

semua melekul2 yg sifatnya sam dg aslinya , sifat zat / bahan itu sendiri .
melekul2 terdiri atas atom2 dimana atom2 memiliki sifat tidak sama dg aslinya contoh:
suatu melekul air terdiri atas 2 atom , 1 atom hydrogen dan 1 atom oksigen .
atom hydrogen dan oksigen memiliki sifat berbeda dg air .setiap atom terdiri atas inti
atom yg di kelilingi oleh satu /lebih electron . inti atom bermuatan + electron bermuatan
– neutron tidak bermuatan .
bila sebuah atom kekurangan maka atom tersebut bermuatan positif, akan tetapi
bila atom tersebut kelebihan electron dikatakan atom tersebut bermuatan negative,
sedangkan bila jumlah elektron dan proton sama maka atom tersebut dikatakan netral.
sebuah elektron bermuatan / mempunyai muatan listrik sebesar 1.602 ×10 −19
colomb . sehingga l colomb = 6.24 ×10 18 . secara garis besar bahan yang digunakan dl
listril , elektronika dapat dibedakan menjadi 3 :
 konduktor yaitu bahan yg dpt mengantarkan arus listrik
 isolator yaitu bahan yg sangat sulit dialiri arus listrik
 semi konduktor yaitu bahan yg tidak dpy digolongkan sebagai
penghantar maupun penghambat

B. besaran listrik

1. arus listrik

elektron mengalir dari tempat yg berlebihan ketempat kekurangan elektron


contoh: sebuah akumulator apabila kutub-kutub dihubungkan dengan lampu
pijar maka lampu akan menyala . secara konsepsional dinyatakan bahwa :
 elektron mengalir kutub negative kekutub positif
 elektron mengalir kutub positif kekutub negative

muatan listrik yang terkandung dalam akumulator dinyatakan dl satuan amper


/jam atau A x H = amper hours x 1A x H= 3600 colomb

2. tegangan listrik

perbedaan tekanan diantara ujung ujung penghantar menyebabkan adanya


aliran elektron . perbedaan tersebut disebut beda potensial / tegangan listrik
Bagus Gede Bujangga Widarma
Guswie_x@yahoo.com
www.Bujangga.byethost2.com

RESISTANSI & RESISVERITAS


resistansi : kemampuan untuk menghambat aliran listrik .
resisveritas : hambatan jenis merupakan besarnya resistansi yg ada pada suatu penghantar dg
panjang 1 meter dan penampang 1 mm 2 .
pd umumnya tembaga yg elektronnya sulit bergerak maka dia memiliki resistansi yg
besar dan sebaliknya . nilai resistansi dipengaruhi oleh beberapa paktor :

 luas penampang
 panjang kawat
 jenis kawat
Besarnya resistansi satuannya ohm Ω .
PL
Nilai resistansi dp dihitung dg rumus : R=
Q
DIMANA : R = hambatan / resistansi (Ω)
P = tahana jenis ohm meter (Ωm)
L= panjang kawat (m)
Q = luas penampang (mm 2 )

Cara membaca nilai resistor

Warna angka Kelipatan Toleransi


Hitam 0 -
Coklat 1 0 1%
Merah 2 00 2%
Oranye 3 000
Kuning 4 0000
Hijau 5 00000 5%
Biru 6 000000 0.25%
Ungu 7 0000000 0.1%
Abu abu 8 00000000
Putih 9 000000000
Emas - 0.1 5%
Perak - 0.01 10%

Hukum ohm :
besarnya kuat arus dalam suatu rangkaian berbanding lurus dg tegangan berbanding terbalik dg
hambatan
I = kuat arus (a)
E =tegangan (volt)
E R =hambatan (ohm)
Bagus Gede Bujangga Widarma
Guswie_x@yahoo.com
www.Bujangga.byethost2.com
I R
USAHA & DAYA
Untuk memindahkan suatu benda dari suatu tempat ketempat lain / mengangkat
kesuatu ketinggian kita harus melakukan suatu usaha , untuk melaksanakannya diperlukan gaya
berat benda merupakan gaya yaitu GAYA TARIK BENDA TERHADAP BUMI ITU . Jadi dp
disimpulakan USAHA MEKANIK BERBANDING LURUS DG GAYA (BERAT ) DAN
JARAK .
W = K ×S

W = usaha mekanik ( Kgm )


K = gaya ( berat ) dll ( kg )
S = jarak (m)

Q
I= ⇒ Q = I ×T
T

Karena Q=IxT

Maka W=ExIxT
W = usaha listrik ( joule = wath detik )
E = tegangan ( V )
I = Kuat arus (A)
t = waktu (s)
karena E=IxR maka W=IxIxRxT

E E ×E
karena I = maka W = ×T
R R
daya listrik : usaha listrik persatuan waktu ; maka :
W E × I ×T
P= P = E×I P=
T T
Untuk menaikan benda diperlukan waktu makin singkat , waktu yg diperlukan untuk
mengangkat benda tersebut , makin besar kemampuannya , kemampuan ini disebut daya . jadi
daya mekanik adalah suatu usaha mekanik yang dilakukan tiap detik :

W kgm
P= P= daya mekanik ( )
T dt
W = usaha mekanik ( kgm )
t = waktu (detik )
Satuan daya yg lebih besar adalah

daya kuda (K)


dk = pk
kgm
1 dk = 1pk = 75
dt
Bagus Gede Bujangga Widarma
Guswie_x@yahoo.com
www.Bujangga.byethost2.com

DAYA DAN USAHA LISTRIK


Besarnya daya adalah : W = E x Q
W = usaha listrik ( volt colomb = joule )
E beda potensial ( tegangan )
Q = muatan listrik ( colomb )
Daya listrik adalah usaha listrik dalam satu detik :
W
P= P = daya listrik ( wath )
T
W = usaha listrik ( volt colomb = joule )
T = waktu ( detik )
USAHA LISTRIK
alam joule ( wath detik ) satuan lainnya ( wath jam ( KWh ) ), ( kilo wath jam )
1 kwh = 1000 wh
1 wh = 3600 wath detik ( joule )
daya listrik dala wath (w) satuan lainnya ( kilo wath , mega wath dll )
1 kw = 1000 w
1 Mw = 1000 kw
1 Mw = 1000000 w
DAYA & USAHA PANAS
satuan panas : kalori
Banyak panas 1k = banyak panas yang diperlukan untuk menaikan air 1 gram setinggi 10 C
hubungan antara usaha mekanik dengan usaha panas dan usaha listrik dipercobaan oleh para ahli
ilmu fisika ditemukan bahwa usaha panas yaitu :
 1 kilo kalori = usaha mekanik yaitu 427 kgm
 usaha mekanik 1 kgm = usaha listrik 9.81 joule
dari ketentuan diatas akan diperoleh :
1
1 kgm = Kkalori = 0.24 kalori
427
1
1 joule = Kgm = 0.102 Kgm
9.81
1 joule = 0.102 x 0.24 = 0.24
1wh = 3600 joule
1Kwh 3600 x 1000 joule
Kgm
Daya mekanik , Pk
dt
Kgm
1Pk = 75
dt
75
1Pk = = 736 wath
0.102
Karena 1 joule = 0.24 kal maka usaha listrik : W = I x I x R x t jadi banyak panas yang
dibangkitkan oleh arus listrik dapat dihitung : Q = 0.24 x I x I x R x t
Q = banyaknya panas yang dibangkitkan oleh arus listrik dalam kalori
I = kuat arus listrik dalam A
Bagus Gede Bujangga Widarma
Guswie_x@yahoo.com
www.Bujangga.byethost2.com
R = hambatan dlm ohm
t = waktu dalam detik

MACAM – MACAM SAMBUMGAN RESISTOR

1. Seri

R1 R2
Dengan menghubungkan resistor secara seri maka kita akan mendapatkan nilai resistor yang
lebih besar , dengan rumus : Rt = R1 + R2

2. pararel

R1 R2 R3

dengan menghubungkan resistor secara pararel maka kita akan mendapatkan nilai hambatan yang
1 1 1
kecil dari yang terkecil , Dengan rumus : Rt = + +
R1 R 2 R3

3. campuran / seri pararel

R2

R1 R4

R3

dapat dicari dengan rumus :

 1 1 
Rt = R1 + R 4 +  + 
 R 2 R3 
Bagus Gede Bujangga Widarma
Guswie_x@yahoo.com
www.Bujangga.byethost2.com

SIFAT ARUS & TEGANGAN DL HUBUNGAN SERI

R1 R2 R3

Er1 Er2 Er3

Et = Et1 + Et2 + Et3


1. Gambar tersebut diatas menunjukan tiga buah resistor ( R1,R2,R3 ) yg dihubungkan
secara seri
2. arus yang mengalir isetiap resistansi / resistor besarnya arus adalah sama , karena arus itu
tidak dipercabangkan / melalui satu rangkaian .
Besarnya arus tersebut dapat dihitung dengan rumus :

E
I =
Rt
dimana : I = arus A
E = Tegangan V
Rt = tahanan total ohm
3. Tegangan yang terdapat dalam rangkaian seri resistor adalah sama dengan jumlah
tegangan yang di drop oleh tiap tiap resistor , dengan berdasarkan hokum kirchhoff II
yaitu : E= Er1 + Er2 + Er3
E= I x R1 + I x R2 + I x R3
E= I ( R1 + R2 +R3 )
E
Rt = dimana : E = Tegangan pada rangkaian seri
I
Er1= Er2 = Er3 adalah tegangan masing masing resistor
Bagus Gede Bujangga Widarma
Guswie_x@yahoo.com
www.Bujangga.byethost2.com

Sifat arus dan tegangan pada hubungan pararel

E I

1. Rangkaian tersebut di atas adalah 3 buah resistor yang dihubungkan secara paralel .
2. Besarnya arus yang mengalir dalam hubungan paralel adalah jumlah arus yang
mengalir pada masing-masing resistor atau pada tiap-tiap cabang resistor .
I= Ir1+Ir2+Ir3
E E E
I= + + Kirchoff
R1 R 2 R3
E
I=
Rt

3 .Tegangan pada rangkaian paralel diatas adalah sama dengan tegangan masing-masing cabang
resistor yang dihubung paralel .

E= E 2 • R1 = E 2 • R2 = E • R3
E= I 2 • R1 = I 2 • R2 = I 3 • R3
E= I x Rt
Bagus Gede Bujangga Widarma
Guswie_x@yahoo.com
www.Bujangga.byethost2.com

TEORI SUPERPOSISI
eori superposisi ini digunakan untuk menghitung arus dan tegangan pada sebuah resistor
bila dalam rangkaian tersebut terdapat dua sumber tegangan / lebuh dari satu tegangan .
pada prinsipnya arus yang mengalir pada setiap cabang yang ditimbulkan oleh beberapa
sumber tegangan pada rangkaian tersebut adalah jumlah aljabar dari arus-arus cabang
tersebut .
contoh:

R1 R2 R3

E1 E2

dimana:
R1=2r
R2=3r
R3=6r
E1=12v
E2=6v

Langkah-langkah penjelasan

1.dengan menghubung singkatkan / mengsotkan salah satu sumber tegangan baik E1 maupun E2
misalnya ,jika E2 disotkan sama dengan nol maka E1 sama dengan 12v .
karena:

R1
Rt 1 = R1 + R2 // R3
Bagus Gede Bujangga Widarma
Guswie_x@yahoo.com
www.Bujangga.byethost2.com
3× 6
= 2+
3+ 6
R3 R2 R3 18
= 2+
9
2 + 2 = 4Ω
E
Rt
It =
12
= = 3A
4

Tegangan yang didrop oleh R1 adalah :

ERp = E1 − It × R1
= 12 – ( 3 x 2 )
= 12 -6
=6V
ERp
TR1 =
R3
6
= =1A.......... ...... (1)
6
Jika E1 = 0 , maka E2 = 6V

R2
R11 R3

Rt2 = R2 = R3//R1
6 ×2
=3 +
6 +2
12
=3 +
8
= 3 +1.5 = 4.5Ω

E
It2 =
Rt 2
6
= =1.3 A
4.5
Bagus Gede Bujangga Widarma
Guswie_x@yahoo.com
www.Bujangga.byethost2.com
ERp 2
IR2 =
R3
2 ×1
= 0.35 A.......... ......( 2)
6
IR3= IR1 (1) + IR2 (2)
= 1+0.35
I = 1.35 A

TEORI THEVENIN

R1

A IRL

R in R2 RL

E B

Bumyi : Arus yang melalui R1 dimana R1 dihubungkan antara dua terminal A dan B deri suatu
jaringan adalah :
ETH
IRL =
RTH + RL
keterangan : Eth adalah tegangan open circuit . ( tegangan antara dua terminal saat RL dilepas
dari AB )
Rth adalah tahanan thevenin / tahanan yang dilihat dari arah belakang ( dari arah A dan B
kearah sumber dimana sumber tersebut diganti dengan tahanan dalamnya )

Anda mungkin juga menyukai