Anda di halaman 1dari 5

Peningkatan Kontrol dan Proteksi Pada Sistem Tenaga

dengan Proteksi Berbasis Mikroprosesor


Memanfaatkan Integrasi Data dan Pertukaran Informasi
Muhammad Fuad
Laboratorium Kerja Sama PLN – ITB
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Institut Teknologi Bandung
Email: muhammad.fuad@ymail.com

Abstrak vendor, tanpa integrasi data dan pertukaran informasi pada


Paper ini akan membahas tentang peningkatan mutu sistem.
kontrol dan proteksi pada sistem tenaga yang Proses integrasi data dan pertukaran informasi pada
memanfaatkan sistem proteksi berbasis mikroprosesor sistem yang menggunakan berbagai jenis instrumen
dengan memanfaatkan perkembangan teknologi merupakan tantangan. Hal ini dikarenakan perbedaan
informasi untuk integrasi data dan pertukaran informasi. instrumen yang digunakan akan memiliki perbedaan IED,
Mula-mula paper akan menjelaskan mengenai sistem perbedaan software, perbedaan data format, perbedaan
proteksi dengan mikroprosesor terintegrasi. Penjelasan metode sinkronisasi waktu, dan perbedaan lainnya.
tentang keuntungan-keuntungan dari suatu sistem Paper ini akan mengidentifikasi dan menspesfikasi
proteksi berbasis mikroprosesor dan penjelasan tentang kebutuhan-kebutuhan agar tercapainya integrasi data dan
mitos kompleksitas pada sistem mikroprosesor. pertukaran informasi pada sistem. Paper akan menunjukkan
Paper akan menjelaskan tentang pemanfaatan contoh integrasi data-data IED pada sebuah database. Data
integrasi data dan pertukaran informasi dalam upaya akan diterima oleh IED dari berbagai vendor, lalu data
meningkatkan kontrol dan proteksi dari sistem tenaga, tersebut diolah terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam
dimulai dengan penjelasan mengenai dukungan teknologi database. Proses utama yang dilakukan adalah: mengubah
informasi. format data menjadi format umum (IEEE Std C37.111-
1999) dan menggunakan penamaan file terstandardisasi
Kata Kunci: Sistem Tenaga, Proteksi berbasis berdasar konvensi (modified IEEE recommendation
mikroprosesor, Teknologi Informasi, Integrasi Data, dan PC37.232/D8.0).
Pertukaran Informasi.
2. Pemanfaatan Sistem Proteksi Berbasis
Mikroprosesor
1. Pendahuluan
Rele modern berbasis mikroprosesor menawarkan
Pada dasarnya setiap sistem tenaga listrik memerlukan fleksibilitas tinggi bagi penggunanya dengan menyediakan
kontrol agar dapat bekerja sesuai dengan spesifikasi yang pengaturan-pengaturan spesifik, diantaranya adalah
telah ditentukan oleh pemilik sistem. Sistem tersebut pun parameter yang dapat diatur; pemilihan kurva
memerlukan proteksi agar dapat terhindar dari kerusakan programmable; mode operasi dalam banyak pilihan; input
akibat gangguan dari luar. analog yang dapat dikonfigurasi; programmable logic;
Sistem kontrol yang digunakan sekarang ini masih hubungan input dan output yang dapat dikonfigurasikan;
menggunakan sistem kontrol tradisional, dimana akuisisi LCD Display yang dapat dikonfigurasi; programmable
data dan pemrosesannya dilakukan secara mandiri oleh oscillography; pengaturan grup dengan banyak pilihan;
instrumen kontrol. Rele pengaman terhubung secara pengaturan sistem; pengaturan komunikasi/protokol; dan
langsung ke switchyard yang kemudian dihubungkan ke algoritma yang dapat diatur. Namun, terkadang pengguna
ruang kendali dimana rele dipasang. Energy Management terbuai oleh kemudahan dan fleksibilitas yang ditawarkan,
System (EMS) bertanggung jawab terhadap kontrol sistem yang kemudian dapat berujung pada terciptanya
tenaga dan dihubungkan ke sistem tenaga melalui sistem kompleksitas rele modern.
Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA). Keandalan dari sistem proteksi berbasis mikroprosesor
Sistem SCADA mengambil dan memproses data di antara lain adalah:
lapangan melalui Remote Terminal Unit (RTU) yang - Tersedianya berbagai setting yang tidak tersedia
terhubung ke ruang kendali. Pada praktiknya pengamanan pada teknologi lama.
dan kontrol suatu substation bekerja secara mandiri tanpa - Fleksibiltas yang akan mengefisienkan waktu dan
EMS dan sistem SCADA, sehingga tidak terdapat integrasi biaya.
data dan pertukaran informasi dari peralatan yang - Fungsi baru, misal oscillography, komunikasi, self-
digunakan. monitoring, dll.
Berbagai sistem digunakan pada substation untuk - Kemudahan teknologi digital, dimana file
pengamatan, pencatatan, dan pengolahan data. Sistem pengaturan tiap rele dapat diolah secara digital.
tersebut pun bekerja secara independen dari infrasuktur Anggapan bahwa rele modern tidak mempermudah
kontrol dan proteksi. Sebagai hasilnya, data di setiap sistem dapat dilihat sebagai mitos, diantaranya anggapan
substation diolah oleh berbagai jenis instrumen dan bahwa buku manual dari relay modern sangat tebal, hal ini
kontroler yang berbeda IED, berbeda software, berbeda wajar saja bagi suatu buku manual untuk sebuah relay
dengan banyak utilitas; relay modern hadir dengan Tambahan satu layer komunikasi dibutuhkan pada
kompleksitas tinggi, hal ini semestinya tidak dianggap analisis fault dan aplikasi pengukuran fasa untuk
sebagai kompleksitas tapi diterima sebagai pluralitas dari mengirimkan data ke pusat pemrosesan data. Link
relay modern yang akan membantu kerja pengguna pada komunikasi ini harus dapat mendukung komunikasi data
tingkat yang lebih produktif. yang terjadi sangat cepat. Data perlu secara cepat
dikirimkan saat substation telah selesai melakukan
3. Dukungan Teknologi Informasi pemrosesan data.
Arsitektur komunikasi yang dibutuhkan untuk
Teknologi informasi dalam kaitannya dengan sistem mendukung kontrol hierarkis ditunjukkan oleh Gambar
tenaga elektrik menyediakan kecepatan pengiriman data 2 berikut ini.
melalui komunikasi, pemrosesan, sistem cerdas, jaringan
komputer, database, dan user interface.
Berikut akan dijelaskan beberapa kebutuhan akan
teknologi informasi yang diperlukan untuk mendukung
suksesnya integrasi data dan pertukaran informasi yang
dibangun. Teknologi informasi yang dibutuhkan adalah
teknologi yang cukup unik, yaitu:

- Komunikasi intra-station
Komunikasi intra-station yang diperlukan terkait
dengan aplikasi untuk analisis kegagalan (fault), hal ini
tidak berkaitan dengan perangkat mandiri lainnya, misal
rele. Saat diperlukan analisis fault pada suatu substation
maka komunikasi untuk mendapatkan data yang
diperlukan sangat bergantung pada peralatan yang Gambar 2. Arsitektur Komunikasi
terletak paling depan. Jika, peralatang yang digunakan Perlu diketahui, bahwa setiap substation dalam
adalah Digital Fault Recorder (DFR), maka akuisisi sistem perlu mendukung komunikasi Intra-Station
data akan segera dilakukan oleh DFR, data terkumpul seperti yang terlihat pada Gambar 1.
pada database dari substation yang sama. Pada akhirnya
hanya dibutuhkan sebuah saluran komunikasi untuk Teknologi informasi yang digunakan perlu mendukung
mengirim data dari DFR ke komputer, untuk sinkronisasi pengambilan data sampel dari seluruh
kepentingan analisis. Namun, jika DFR dilengkapi substation pada kecepatan tinggi. Teknologi informasi perlu
dengan software analisis, maka komunikasi data mendukung transfer data kecepatan tinggi untuk semua
tersebut tidak diperlukan. jenis komunikasi.
Hal tersebut akan berbeda jika yang terletak di depan
adalah digital rele, akan dibutuhkan suatu sistem LAN 4. Kendala dalam Integrasi Data dan
yang cukup kencang untuk mendukung pengambilan
sampel data dari tiap rele. Pertukaran Informasi
Dalam melakukan integrasi data dan pertukaran
informasi akan ditemukan berbagai kendala. Hal ini terjadi
karena sistem yang ada sekarang tidak sepenuhnya
mendukung terciptanya integrasi data dan pertukaran
informasi, kendala tersebut adalah perbedaan dalam
kemampuan perekaman dari tiap IED yang digunakan,
secara spesisik kendala tersebut adalah:
- Sampling data tersinkronisasi vs Pengamatan
- Pencatatan kontinu vs Pelaporan
- Sinkronisasi lokal vs Sinkronisasi luas
Gambar 1. Arsitektur Komunikasi Intra-Station - Presisi rendah (10 bit) vs Presisi tinggi (16 bit)
- Rasio sampling rendah vs Rasio sampling tinggi
- Kominakasi inter-station - Pencatatan setelah pengolahan vs Pencatatan sampel
Komunikasi inter-station dibutuhkan pada sistem - Data terfilter vs Data anti-aliasing
berkaitan dengan pengukuran fasa dan aplikasi rele
proteksi. Dibutuhkan komunikasi yang menyediakan 5. Integrasi Data & Pertukaran Informasi
bandwith dan realibilitas untuk pengiriman data raw
antar substation. Langkah besar pertama dalam integrasi data adalah
Jenis komunikasi ini menjadi sangat penting pada standardisasi penamaan file IEEE untuk data-data dalam
suatu sistem karena akan memastikan bahwa rele runutan waktu. Konvensi tersebut memungkinkan
bekerja sesuai dengan spesifikasi pada saat gangguan pemberian kode skematik dalam penamaan data yang
terjadi. Data-data tersebut diperlukan ter-update secara didapatkan pada waktu yang berbeda. Penamaan file seperti
terus-menerus. Sistem pun akan bekerja secara tepat saat ini akan memudahkan penanganan data dalam ukuran besar
gangguan terjadi. dan akan memudahkan dalam identifikasi data karena tiap
data memiliki informasi unik dari tiap event (tanggal,
- Kontrol hierarkis dan arsitektur komunikasi waktu, stasiun, vendor, durasi, lokasi, dll). Keuntungan dari
penamaan file yang terstandardisasi seharusnya mampu memungkinkan koversi data IED kedalam format standar
mendukung IED dan software vendor untuk menyediakan dan penggunaan data untuk fungsi baru.
dukungan terstandardisasi. Dengan adanya protokol Hasil dari integrasi data substation adalah database
komunikasi yang terstandardisasi, maka akan memfasilitasi dengan pusat penyimpanan data terpusat. Pusat
integrasi IED ke dalam sistem dan memungkinkan penyimpanan data tersebut memiliki:
penggantian antar IED. Namun, yang menjadi masalah - IED data dalam format standar, misal data dengan
adalah konvensi ini belum diterima secara luas dan/atau format COMTRADE (IEEE Std. C37.111-1999)
diimplementasikan, sehingga semua data yang direkam oleh dengan nama file sesuai dengan petunjuk hasil
IED dikonversikan kedalam standard yang sekarang eksis, konvensi.
COMTRADE. - Deskripsi konfigurasi dalam format standar, misal
Dalam praktiknya, berbagai macam IED digunakan di SCL (Substation Configuration Language).
tiap-tiap substation, DFR (Digital Fault Recorder), DPR Konfigurasi ini harus menunjukkan komponen yang
(Digital Protective Relay), PQ meters, CBM (Circuit digunakan dan pengawasan yang dilakukan.
Breaker Monitor), RTU (Remote Terminal Unit), SER - Laporan hasil analisis. Laporan dibuat oleh aplikasi
(Sequence of Event Recorder), PLC (Programmable Logic analisis yang berbeda-beda yang terintegrasi dalam
Controller), dll. Hampir semua IED tersebut didesain sistem.
dengan fungsi-fungsi yang sangat spesifik, bahkan terbatas.
Dengan perkembangan teknologi, IED tersebut
dikembangkan dari segi memori, komunikasi, dan kualitas
pencatatan data. Perkembangan paling utama adalah
dukungan terhadap automasi proses dan analisis data pada
IED.
Integrasi data substation dapat dilihat pada ilustrasi
berikut ini, Gambar 3. Tiap IED memerlukan komunikasi
dan konversi pada data format untuk melakukan
penyimpanan data.

Gambar 4. Contoh File Repository


Beberapa integrasi data dan pertukaran informasi yang
dapat dilakukan pada sistem adalah: integrasi sistem
proteksi rele; integrasi automasi substation; sistem EMS
diintegrasikan dengan sistem automasi substation; integrasi
sistem secara keseluruhan.
Dalam proses integrasi sistem proteksi rele maka akan
didapatkan suatu sistem dimana semua rele proteksi akan
saling terintegrasi, sistem ini kemudian akan membangun
sistem proteksi rele yang lebih luas.
Integrasi automasi substation dapat diperoleh dengan
adanya standardisasi yang dilakukan secara meluas.
Bagaimanapun, standardisasi ini masih menghadapi
berbagai kendala dari peralatan yang digunakan, hal ini
terjadi karena adanya perbedaan kemampuan dari tiap
peralatan yang digunakan, sebagai contoh, kemampuan
perngecekan dari tiap peralatan berbeda-beda, peralatan
kontrol dan proteksi yang berbeda pula. Oleh karena itulah,
perlu ditekankan bahwa integrasi data dan pertukaran
informasi membutuhkan konsistensi pada peralatan dan
pengorganisasian database.
Intergrasi dari sistem EMS dan sistem automasi
substation akan meberikan satu kesatuan infrastruktur dari
bebebrapa fungsi.
Integrasi sistem secara keseluruhan adalah sesuatu yang
harus menunggu. Perlu dipastikan terlebih dulu bahwa
Gambar 3. Konsep Integrasi Data semua pendekatan benar-benar dipahami dan telah
Dapat dilihat bahwa pada praktiknya proses integrasi dimanfaatkan secara luas.
data dalam suatu penyimpanan data membutuhkan
kombinasi dari vendor dan pengembang modul software 6. Peningkatan Kontrol & Proteksi yang
agar data yang tersimpan memenuhi format data yang Diharapkan
diinginkan dan standar penamaan. Selain data IED,
database harus memiliki sistem konfigurasi data, yaitu Sebagai hasil dari berbagai integrasi dan pertukaran
komponen sistem dan hubungannya; pemetaan dan kalibrasi informasi yang dilakukan, maka diharapkan akan adanya
saluran ID. Konfigurasi sistem dan automasi IED akan perkembangan dan perbaikan pada beberapa area, yaitu:
- Pengamatan dan pemeliharaan perangkat.
- Rele protkesi sistem yang luas. 1. Tiap substation memiliki perbedaan dalam
- Kontrol EMS secara real-time. kemampuan pencatan, sehingga perlu dipahami lebih
mendalam sebelum melakukan integrasi data.
2. Integrasi data dari IED yang berbeda-beda akan
memudahkan dalam pengolahan data.
3. Pemrosesan data pada tingkatan substation akan
memfasilitasi pertukaran informasi pada tingkatan
substation dan EMS.
4. Keuntungan dari integrasi data dan pertukaran
informasi sangat besar, namun perlu pemahaman
lebih jauh agar didapatkan solusi tepat.

8. Daftar Pustaka
[1] C. T. NGUYEN, M. KEZUNOVIC, T. E. DY-
LIACCO. 1985. Application of Microprocessors in
Power System Control and Analysis, IFAC
Proceedings Series, No. 4: A Bridge Between Control
Science and Technology, Editors J. Gertler, L.
Keviczky, Vol. 4 (Editors E. A. Nisenfeld, I.
Lefkowitz, M. A. Pai, T. E. Dy Liacco), pp. 2293-
2295, Pergamon Press, 1985.
Gambar 5. Contoh infrasuktur masa depan yang akan mendukung
integrasi data dan pertukaran informasi
[2] HENDERSON, BRAD. 2009. Protection Relay
Pengamatan dan pemeliharaan dari tiap perangkat akan Settings Management in The Modern World Settings.
semakin mudah dengan adanya database yang menyimpan Melbourne: SEAPAC 2009.
seluruh data yang terekam. Database akan mengefisienkan [3] KASZTENNY, BOGDAN. 2002. The Myth of
verifikasi data dan penolakan data buruk. Data yang Complexity – Configuration Mechanisms of Modern
tersimpan akan memiliki akurasi, konsistensi dan validitas, Microprocessor-Based Relays. 56th Georgia Tech
sehingga penggunaan informasi untuk pemahaman kinerja Protective Relaying Conference.
sinyal analog dan penghubung akan lebih baik, tentunya [4] KEZUNOVIC, M. 1982. A System Approach to the
dengan didukung oleh korelasi antar data dan penyimpanan Design of an Integrated Microprocessor Based
rekam jejak peralatan. Tim proteksi, operasi, perawatan dan Substation Control and Protection System, IFAC
perencanaan akan mendapatkan informasi tambahan dalam Proceedings Series, No. 6: Control Science and
melakukan pengawasan kerja sistem dan perawatan. Technology for the Progress of Society, pp S2985-
Rele proteksi sistem yang lebih luas akan didapatkan 2991, Editor H. Akashi, Pergamon Press.
dengan adanya integrasi data antar relay dalam satu [5] M. KEZUNOVIC, S. KRESO, O. PETROVIC. 1986.
substation dibandingkan dengan sistem proteksi rele yang A Multi-Microprocessor Based Distance Relay-
ada sekarang ini, dimana rele bekerja masing-masing dan Design Requirements and Implementation
sering kali gagal dalam melakukan proteksi bertingkat. Characteristics, IFAC Proceedings Series, No. 3:
Dengan adanya integrasi data, rele proteksi akan bekerja Planning and Operation of Electric Energy Systems,
lebih luas, diharapkan dapat bekerja lebih baik dalam pp S459-465, Editor S. H. F. da Cunha, Pergamon
menanggulangi fault bertingkat. Press, 1986.
Kunci utama dari kontrol ECS secara real-time adalah [6] M. KEZUNOVIC, T. POPOVIC, D.R. SEVCIK, A.
memasukkan automasi dari suatu substation pada desain CHITAMBAR. 2004. Automated Fault Analysis
EMS. Diasumsikan bahwa akan terdapat pemrosesan fungsi Using Advanced Information Technology for Data
automatis pada substation yang terkoordinasi dengan Integration and Information Exchange, 2004 CIGRE
kontrol pusat pada tingkat EMS. Integrasi data dan General Session, Paris, France, August 2004.
pertukaran informasi kemungkinan besar akan [7] M. KEZUNOVIC, A. ABUR, A. EDRIS, D.
terimplementasi pada kedua tingkatan dan operasi secara ŠOBAJIC. 2004. Data Integration/Exchange Part II:
real-time pun akan terdapat pada kedua tingkatan. Future Technical and Business Opportunities, IEEE
Ketiga hal tersebut akan diperoleh karena integrasi data Power & Energy Magazine, pp 24-29, May/June 2004.
dan pertukaran informasi akan meningkatkan realibilatas [8] M. KEZUNOVIC, D. R. SEVCIK, R. LUNSFORD,
suatu sistem tenaga melalui: T. POPOVIC. 2007. Integration and Use of
- Meningkatkan akuisisi data Substation Data, Fault and Disturbance Conference,
- Automasi pengambilan informasi lokal Atlanta, Georgia, May 2007.
- Kemungkinan untuk menciptakan IED baru [9] M. KEZUNOVIC, D. R. SEVCIK, R. LUNSFORD,
- Menghubungkan substation dengan pusat kontrol T. POPOVIC. 2007. Integration of Substation Data,
- Memungkinkan pertukaran applikasi dan akses pada Texas A&M Conference for Protective Relay
database yang diperlukan Engineers, College Station, Texas, March 2007
- Memungkinkan berbagai pemakai untuk mengakses [10] M. KEZUNOVIC & B.D. RUSSELL. 1988.
informasi dari database Microprocessor Applications to Substation Control
and Protection, IEEE Computer Applications in
Power, Vol. 1, No. 4, pp. 16-20, October 1988.
7. Kesimpulan
[11] POWER SYSTEM CONTROL & PROTECTION
LAB. 2004. Protective Relays.
(http://www.ece.tamu.edu/~pscp/relay.htm, update
terakhir tanggal 9 Februari 2004, diakses tanggal 25
Desember 2009).

Anda mungkin juga menyukai