RASIO KEUANGAN
Rasio lancar sangat berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi
kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, dimana dapat diketahui sampai seberapa jauh
sebenarnya jumlah aktiva lancar perusahaan dapat menjamin hutang lancarnya. Semakin
tinggi rasio berarti semakin terjamin hutang-hutang perusahaan kepada kreditor. Current
ratio 2.0 kadang-kadang sudah memuaskan bagi suatu perusahaan, tetapi jumlah modal kerja
dan besarnya rasio tergantung pada beberapa faktor, suatu standard atau rasio yang umum
tidak dapat ditentukan untuk seluruh perusahaan. Current ratio 2.0 hanya merupakan
kebiasaan dan akan digunakan sebagai titik tolak untuk mengadakan penelitian atau analisa
lebih lanjut.
Bagi perusahaan yang mempunyai hubungan baik dengan kreditor atau posisinya kuat
terhadap pemasok, mungkin perusahaan tidak perlu memiliki rasio yang tinggi. Sebagai
contoh supermarket. Posisi supermarket terhadap pemasok biasanya adalah cukup kuat.
Dengan kondisi demikian maka supermarket dapat membayar hutangnya setelah 3 atau 4
bulan, sedangkan penjualan dilakukan secara tunai. Dalam kondisi demikian rasio lacar tidak
perlu terlalu
Rasio lancar mempunyai sifat tingginya berubah-ubah dari waktu ke waktu. Sebagai
contoh, pada toko pakaian ketika menjelang hari-hari raya permintaan akan pakaian mulai
meningkat, kemudian menurun mencapai titik terbawah lagi pada hari raya tersebut. Untuk
menghadapi kenaikan permintaan tersebut toko pakaian harus menaikkan besarnya
persediaan.
Kalau peningkatan persediaan barang dagangan tersebut dibiayai dengan cara
mengurangi uang tunai perusahaan, maka rasio lancar perusahaan tidak mengalami
perubahan. Sebab pada transaksi seperti itu hanya struktur aktiva lancarnya saja yang
mengalami perubahan, sedangkan nilai total aktiva lancar dan nilai total passiva lancarnya
tidak mengalami perubahan, sehingga rasio lancar tidak mengalami perubahan.
Akan tetapi jika penumpukan persediaan dilaksanakan dengan cara dibiayai dari
pinjaman jangka pendek, maka ketika volume penjualan tinggi, rasio lancar perusahaan akan
menurun. Oleh karena itu untuk mengukur tingginya likuiditas perusahaan lebih baik untuk
mempergunakan angka perputaran modal kerja daripada mempergunakan rasio lancar.
Adapun pertimbangannya ialah karena angka perputaran modal kerja tidak banyak
dipengaruhi oleh sifat musiman, relatif dibandingkan dengan rasio lancar.
Laboratorium Pengembangan Akuntansi 34
B. Rasio Uji Cair (Acid Test Ratio)
Aktiva Lancar - Persediaan
Acid test ratio = ---------------------------------------
Hutang Lancar
Rasio ini sering juga disebut sebagai Quick ratio, dimana rasio ini merupakan
ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak
memperhitungkan persediaan, karena persediaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk
direalisir menjadi uang kas, walaupun kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid
daripada piutang. Jika current ratio tinggi tapi quick rationya rendah menunjukkan adanya
investasi yang sangat besar dalam persediaan.
Sebagai pegangan kasar biasanya angka 1.0 untuk rasio uji cair merupakan angka
minimum yang perlu dipertahankan oleh perusahaan agar perusahaan tidak mengalami
ketidakmampuan dalam membayar hutang-hutang jangka pendeknya.
Rasio perputaran piutang memberikan analisa mengenai beberapa kali tiap tahunnya dana
yang tertanam dalam piutang berputar dari bentuk piutang kebentuk uang tunai, kemudian
kembali kebentuk piutang lagi. Rata-rata piutang kalau memungkinkan dapat dihitung secara
bulanan (saldo tiap-tiap akhir bulan dibagi tigabelas) atau tahunan yaitu saldo awal tahun
ditambah saldo akhir tahun dibagi dua.
Makin tinggi rasio (turn over) menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang
rendah, sebaliknya kalau rasio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang,
mungkin karena bagian kredit dan penagihan bekerja tidak efektif, dll.
Kalau tujuannya hanya sekedar untuk menilai tingginya likuiditas aktiva lancar jangka
pendek, andaikan masa penagihan rata-rata angkanya sudah tersedia, maka rasio perputaran
piutang tidak diperlukan lagi. Apabila masa penagihan rata-ratanya rendah, maka rasio
perputaran piutang mempunyai nilai yang tinggi.
Laboratorium Pengembangan Akuntansi 35
Atau
365 hari
------------------------- = …… hari
Perputaran Piutang
Rasio ini biasanya dipergunakan sebagai tolak ukur untuk menilai tingkat likuiditas
aktiva lancar yang berbentuk piutang jangka pendek.
Dalam menginterprestasikan rasio lama penagihan rata-rata ini, dasar perbandingan yang
paling tepat dipergunakan ialah jangka waktu kredit penjualan. Misalkan jangka waktu kredit
penjualan yang dipergunakan oleh perusahaan adalah dua bulan (60 hari), dan masa
penagihan rata-rata sebesar 49 hari, maka dapat diinterprestasikan bahwa tingkat likuiditas
sangat tinggi. Sedangkan apabila jangka waktu kredit penjualan yang dipergunakan satu
bulan, maka berarti sekitar 19% dari piutang telah mengalami keterlambatan pembayaran
selama rata-rata 19 hari.
Turn over ini menunjukkan berapa kali jumlah persediaan barang dagangan diganti atau
dijual dalam satu tahun. Perputaran yang tinggi menunjukkan tingkat persediaan yang ada
cukup baik.
Untuk perusahaan dagang, perputaran persediaannya disebut merchandise turnover.
Sedangkan untuk perusahaan pabrik, perputaran persediaan bisa dalam bentuk perputaran
bahan baku, bahan pembantu, suku cadang, barang setengah jadi atau perputaran persediaan
dalam proses.
Rasio perputaran persediaan hanya perlu dihitung pada perusahaan yang keberadaan
persediaan cukup penting, baik dalam menunjang kegiatan usaha maupun sebagai barang
yang dijual.
2. Rasio Solvabilitas
A. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva (Ratio of Owner’s Equity to Total
Assets)
Rasio ini menunjukan pentingnya sumber modal pinjaman dan tingkat keamanan yang
dimiliki oleh kreditor. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin kecil jumlah modal pinjaman
yang digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan.
Rasio ini disebut juga proprietory ratio yang menunjukan tingkat solvabilitas
perusahaan dengan anggapan bahwa semua aktiva dapat direalisir sesuai dengan yang
dilaporkan dalam neraca.
Rumus perhitungannya adalah :
Modal Sendiri
---------------------- = X
Total Aktiva
Laboratorium Pengembangan Akuntansi 36
B. Rasio Modal Sendiri dengan Aktiva Tetap (Ratio of Owner’s Equity to Fixed
Assets)
Jika rasio ini lebih dari 100 % berarti modal sendiri melebihi total aktiva tetap dan
menunjukan aktiva tetap seluruhnya dibiayai oleh pemilik perusahaan dan sebagian dari
aktiva lancar juga dibiayai oleh pemilik perusahaan. Sebaliknya jika rasio dibawah 100
%berarti sebagian aktiva tetapnya dibiayai dengan modal pinjaman jangka pendek / jangka
panjang sedang aktiva lancarnya seluruhnya dibiayai dengan modal pinjaman.
Rumus perhitungannya :
Modal Sendiri
------------------------ = X
Aktiva Tetap
C. Rasio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka Panjang
Rasio ini mengukur tingkat keamanan yang dimiliki oleh kreditor jangka panjang .
Disamping itu juga menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh pinjaman baru
dengan jaminan aktiva tetap.
Semakin tinggi rasio ini semakin besar jaminan dan kreditor jangka panjang semakin
aman atau terjamin dan semakin besar kemampuan perusahaan untuk mencari pinjaman.
Rumus perhitungannya :
Total Aktiva Tetap
----------------------------------------- = X
Total Hutang Jangka Panjang
D. Nilai Buku Saham
Nilai buku per lembar saham menunjukkan jumlah rupiah yang akan dibayarkan kepada
setiap lembar saham apabila perusahaan pada saat itu dibubarkan dengan anggapan bahwa
semua aktiva dapat direalisir atau dijual dengan harga yang sama dengan nilai bukunya.
Dalam penghitungannya nilai buku saham jika ada saham yang sudah dipesan (subscribed)
walaupun saham tersebut belum diserahkan kepada pemesan, maka jumlah tersebut harus
ditambahkan pada jumlah modal yang sudah beredar. Sebaliknya bila ada saham yang dibeli
kembali oleh perusahaan (treasury stock) maka harus dikurangkan terhadap jumlah modal
saham yang beredar.
Rumus ratio ini adalah sebagai berikut:
Modal Saham
--------------------------------- = X
Jumlah lembar saham
E. Rasio Total Hutang terhadap Total Aktiva (Total Debt to Total Assets Ratio)
Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi resiko keuangan perusahaan. Dalam batas
tertentu bank akan sulit untuk mengabulkan permohonan kredit. Hanya saja setiap bank
batasnya berbeda. Rumus perhitungannya adalah :
Total Hutang
--------------------------- = ……. %
Total Aktiva
Laboratorium Pengembangan Akuntansi 37
3. Rasio Rentabilitas
A. Rasio Laba Usaha dengan Aktiva Usaha (Ratio Operating Income dengan
Operating Assets)
Profitability suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan antara keuntungan
atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan atau assets yang
digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut (operating assets). Yang dimaksud
dengan operating assets adalah semua aktiva kecuali investasi jangka panjang dan aktiva-
aktiva lain yang tidak digunakan dalam kegiatan atau usaha memperoleh penghasilan yang
rutin atau usaha pokok perusahaan. Rumus perhitungannya adalah :
Laba Usaha
---------------------------- = X
Aktiva Usaha
Rasio ini akan mencerminkan keuntungan yang diperoleh tanpa mengingat dari mana
sumber modal dan menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan dalam melaksanakan operasi
sehari-hari.
Penjualan
------------------------- = X
Aktiva Usaha
Rasio ini menunjukkan seberapa jauh aktiva telah dipergunakan di dalam kegiatan
perusahaan atau menunjukkan berapa kali operating assets berputar dalam suatu periode
tertentu, biasanya satu tahun.
Turnover yang tinggi menunjukkan management yang efektif tetapi dapat juga turnover
yang tinggi disebabkan aktiva perusahaan yang sudah tua dan sudah habis disusut, jadi
turnover yang tinggi ini karena keadaan perusahaan.
Laboratorium Pengembangan Akuntansi 38
Laba Usaha
------------------------ = ……… %
Penjualan
Laba Bersih
------------------------ = ……… %
Penjualan
F. Operating Ratio
Operating ratio mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan, sehingga rasio yang tinggi
menunjukkan keadaan yang kurang baik karena berarti bahwa setiap rupiah penjualan yang
terserap dalam biaya juga tinggi, dan yang tersedia untuk laba kecil. Tetapi rasio yang tinggi
mungkin tidak hanya disebabkan oleh faktor intern yang dapat dikendalikan oleh manajemen,
tetapi juga faktor ekstern misalnya faktor harga yang sulit dikendalikan oleh manajemen.
Rumus perhitungannya :
Harga Pokok + Biaya Operasi
------------------------------------------ = ……… %
Penjualan
Laba Usaha
------------------------ = ……… %
Aktiva Operasi
atau
Laboratorium Pengembangan Akuntansi 39
H. Rasio Tingkat Pengembalian Aset (Return on Assets, ROA)
Dengan rasio akan nampak seberapa besar tingkat produktifitas seluruh aset. Perbedaan
hasil perhitungan antara ROI dengan ROA akan diketahui sampai seberapa jauh tingkat aset
penunjang atau tidak produktif dan hasil sampingan perusahaan. Rumus perhitungannya
adalah :
Laba Bersih
------------------------ = ……… %
Total Aktiva
Laba Bersih
------------------------ = ……… %
Modal Sendiri
Rasio ini untuk mengukur laba bersih per lembar saham (maksimum) yang mungkin
diperoleh pemegang saham. Dikatakan maksimum, karena yang dibagi biasanya adalah kurang
dari EPS. Rasio ini adalah satu-satunya rasio yang muncul di laporan keuangan, bisanya
dicantumkan di bawah laba bersih. Rumus perhitungannya adalah :
Laba Bersih
--------------------------------- = ……… %
Jumlah Lembar Saham
Laboratorium Pengembangan Akuntansi 40
Kasus:
Buatlah sheet dalam File PT. MARGAJAYA HUTAMA dengan nama: Rasio_Keu dan buatlah
format table dengan kolom sebagai berikut:
PT. MARGAJAYA HUTAMA
ANALISA RATIO KEUANGAN
Laboratorium Pengembangan Akuntansi 41
(HARGA POKOK PENJUALAN+BIAYA
OPERATING RATIO OPERASI)/PENJUALAN
RASIO TINGKAT
PENGEMBALIAN INVESTASI
(RETURN ON INVESTMENT, ROI) LABA BERSIH/TOTAL ASSET
RASIO TINGKAT
PENGEMBALIAN ASET (RETURN
ON ASSETS, ROA) LABA BERSIH/TOTAL AKTIVA
Laboratorium Pengembangan Akuntansi 42