Pd
KATA PENGANTAR
Salam sejahtera.
Mengingat pada kelas 3 tidak ada lagi nya bidang studi Penjaskes maka modul ini
berisikan tentang peraturan dalam olahraga yang sering di mainkan di masyarakat.
Mengenai tehnik dalam bermain di selesaikan pada kelas 1 semester satu dan
semester 2 lewat modul yang di sampaikan dan tugas-tugas yang telah di berikan. Modul
ini adalah salah satu bahan sebagai pegangan atau panduan bagi siswa agar siswa tidak
mengalami kebingungan saat ujian Penjaskes di mulai di sekolah.
Modul ini berisikan peraturan yang sangat sederhana yang hamper sering di
gunakan di masyarakat pada umumnya.
Dalam modul ini ada beberapa yang tidak di tuliskan, dan akan di pelajari langsung
serta menjadi bahan pokok untuk Ujian MID Semester maupun Ujian Semester. Contoh
nya : Senam Irama dll.
Atas kerja sama yang baik dalam menggunakan modul ini, saya ucapkan
terimakasih.
1
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................................... 1
Narkoba .................................................................................................................... 26
Narkotika .................................................................................................................. 30
2
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
Peraturan 5: Wasit
Tujuan permainan
Seorang penjaga gawang mencoba mencegah bola masuk ke gawang.Dua tim yang masing-masing
terdiri dari 11 orang bertarung untuk memasukkan sebuah bola bundar ke gawang lawan
("mencetak gol"). Tim yang mencetak lebih banyak gol adalah sang pemenang (biasanya dalam
jangka waktu 90 menit, tetapi ada cara lainnya untuk menentukan pemenang jika hasilnya seri).
Peraturan terpenting dalam mencapai tujuan ini adalah para pemain (kecuali penjaga gawang)
tidak boleh menyentuh bola dengan tangan mereka selama masih dalam permainan.
Taktik Permainan
Taktik yang biasa dipakai oleh klub-klub sepak bola adalah sebagai berikut:
4-4-2
4-3-2-1
4-5-1
3-4-3
3-5-2
4-3-3
3
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
taktik yang dipakai oleh sebuah tim selalu berubah tergantung dari kondisi yang terjadi selama
permainan berlangsung. Pada intinya ada tiga taktik yang digunakan yaitu; Bertahan, Menyerang
dan Normal.
Ofisial
Sebuah pertandingan diperintah oleh seorang wasit yang mempunyai "wewenang penuh untuk
menjalankan pertandingan sesuai Peraturan Permainan dalam suatu pertandingan yang telah
diutuskan kepadanya" (Peraturan 5), dan keputusan-keputusan pertandingan yang dikeluarkannya
dianggap sudah final. Sang wasit dibantu oleh dua orang asisten wasit (dulu dipanggil
hakim/penjaga garis). Dalam banyak pertandingan wasit juga dibantu seorang ofisial keempat
yang dapat menggantikan seorang ofisial lainnya jika diperlukan.
Tim
Setiap tim maksimal memiliki sebelas pemain, salah satunya haruslah penjaga gawang. Kadang-
kadang ada peraturan kejuaraan yang mengharuskan jumlah minimum pemain dalam sebuah tim
(biasanya delapan). Sang penjaga gawang diperbolehkan untuk mengambil bola dengan tangan
atau lengannya di dalam kotak penalti di depan gawangnya. Pemain lainnya dalam kedua tim
dilarang untuk memegang bola dengan tangan atau lengan mereka ketika bola masih dalam
permainan, namun boleh menggunakan bagian tubuh lainnya. Pengecualian terhadap peraturan
ini berlaku ketika bola ditendang keluar melewati garis dan lemparan dalam dilakukan untuk
mengembalikan bola ke dalam permainan. Sejumlah pemain (jumlahnya berbeda tergantung liga
dan negara) dapat digantikan oleh pemain cadangan pada masa permainan. Alasan umum
digantikannya seorang pemain termasuk cedera, keletihan, kekurangefektifan, perubahan taktik,
atau untuk membuang sedikit waktu pada akhir sebuah pertandingan. Dalam pertandingan
standar, pemain yang telah diganti tidak boleh kembali bermain dalam pertandingan tersebut.
Lapangan permainan
Ukuran lapangan standarLapangan yang digunakan biasanya adalah lapangan rumput yang
berbentuk persegi empat. Dengan panjang 91.4 meter dan lebar 54.8 meter. Pada kedua sisi
pendek, terdapat gawang sebesar 24 x 8 kaki, atau 7,32 x 2,44 meter.
Lama permainan
Lama permainan sepak bola normal adalah 2×45 menit, ditambah istirahat selama 15 menit
(kadang-kadang 10 menit). Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan perpanjangan waktu
selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti.
Sebuah pertandingan dewasa yang standar terdiri dari dua babak yang masing-masing sepanjang
45 menit. Umumnya terdapat masa istirahat 15 menit di antara kedua babak tersebut.
Kebanyakan pertandingan biasanya berakhir setelah kedua babak tersebut, dengan sebuah tim
memenangkan pertandingan atau berakhir seri. Meskipun begitu, beberapa pertandingan,
terutamanya yang memerlukan pemenang mengadakan babak tambahan yang disebut
perpanjangan waktu kala pertandingan berakhir imbang: dua babak yang masing-masing
sepanjang 15 menit dimainkan. Hingga belum lama ini, IFAB telah mencoba menggunakan
beberapa bentuk dari sistem 'sudden death', namun mereka kini telah tidak digunakan. Jika
hasilnya masih imbang setelah perpanjangan waktu, beberapa kejuaraan mempergunakan adu
penalti untuk menentukan sang pemenang. Ada juga kejuaraan lainnya yang mengharuskan
pertandingan tersebut untuk diulangi. Perlu diperhatikan bahwa gol yang dicetak sewaktu babak
perpanjangan waktu ikut dihitung ke dalam hasil akhir, berbeda dari gol yang dihasilkan dari titik
penalti yang hanya digunakan untuk menentukan pemenang pertandingan.
4
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
Wasit yang memimpin pertandingan 1orang dan di bantu 2 orang sebagai hakim garis. kemudian
dibantu official wasit yang membantu apabila terjadi pergantian pemain
Tendangan bebas terbagi dua yaitu langsung atau tidak langsung. Untuk tendangan bebas
langsung atau tidak langsung. Bola harus dalam keadaan berhenti ketika tendangan bebas (akan)
dilakukan dan penendang bola tidak boleh menyentuh bola untuk kedua kalinya sebelum di
sentuh oleh pemain lainnya.
1. Jika bola pada tendangan bebas langsung ditendang langsung masuk kedalam gawang
lawan, sebuah gol disahkan.
2. Jika bola pada tendangan bebas langsung ditendang langsung masuk kedalam gawang
sendiri, diberikan tendangan sudut kepada tim lawan.
Isyarat
Wasit memberikan isyarat tendanganbebas tidak langsung dengan mengangkat tangannya di atas
kepalanya. Ia mempertahankan tangannya dalam posisi tersebut sampai tendangan dilakukan dan
bola telah menyentuh pemain lain atau bola keluar dari lapangan permainan.
Sebuah gol dari tendangan tidak langsung disahkan apabila bola dimainkan oleh pemain lain
sebelum bola tersebut masuk ke gawang.
1. Jika bola pada tendangan bebas tidak langsung ditendang langsung masuk ke gawang
lawan, tendangan gawang(goal kick) diberikan.
2. Jika bola pada tendangan bebas tidak langsung ditendang langsung masuk kedalam
gawang sendiri,ia diberikan tendangan sudut kepada tim lawan.
Tendangan bebas langsung atau tidak langsung kepada tim yang bertahan :
1. Seluruh pemain lawan harus berada pada jarak 9,15 meter (10 yard) dari bola.
2. Seluruh pemain lawan tetap berada di luar daerah pinalti sampai bola dalam permainan.
3. Bola dalam permainan bila bola ditendang langsung ke luar daerah pinalti.
4. Tendangan bebas yang diberikan dalam daerah gawang dilaksanakan dari titik maupun
dalam daerah tersebut.
1. Seluruh pemain lawan harus berada pada jarak minimal 9,15 meter (10 yard) dari bola
sampai bola dalam permainan kecuali mereka berada dalam garis gawang sendiri diantara
kedua tiang gawang.
5
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
3. Suatu tendangan bebas tidak langsung yang diberikan dalam daerah gawang, dilakukan
dari bagian garis daerah gawang yang sejajar dengan garis gawang, pada titik yang
terdekat dengan tempat pelanggaran yang terjadi.
1. Seluruh pemain lawan harus berada pada jarak minimal 9,15 meter (10 yard) dari bola
sampai bola dalam permainan.
Prosedur
Bola berada dalam permainan bila telah ditendang dan bergerak. Tendangan bebas dapat
dilakukan dengan mengangkat bola itu dengan satu kaki atau kedua kaki secara serentak. Gerak
tipu dalam mengambil tendangan bebas untuk membingungkan lawan diijinkan sebagai bagian
dari sepak bola. Namun demikian, apabila menurut pendapat wasit gerak tipu tersebut dianggap
sebagai suatu tindakan dari perilaku yang tidak sportif, pemain harus dihukum dengan kartu
kuning. Apabila seorang pemain pada saat mencocokkan tempat untuk mengambil tendangan
bebas, dengan sengaja menendang bola kearah lawan untuk memainkan bola yang kedua tetapi
tidak dengan cara kelalaian, atau dengan cara yang sembrono maupun dengan menggunakan
tenaga yang berlebihan, wasit seharusnya mengijinkan permainan untuk dilanjutkan. Suatu
tendangan bebas tidak langsung harus diulangi jika wasit gagal untuk mengangkat lengan
tangannya untuk menunjukkan bahwa tendangan adalah tendangan tidak langsung dan bola
ditendang secara langsung ke dalam gawang. Tidak semua tendangan bebas tidak langsung yang
telah dilakukan dapat dihapuskan oleh kekeliruan wasit.
Jarak
Jika seorang pemain memutuskan untuk mengambil suatu tendangan bebas dengan cepat dan
seorang lawan berada pada jarak kurang dari 9,15 meter (10 yard) dari bola, wasit seharusnya
mengijinkan permainan untuk dilanjutkan. Jika seorang pemain memutuskan untuk mengambil
suatu tendangan bebas dengan cepat dan seorang lawan yang dekat dengan bola dengan sengaja
mencegah dia mengambil tendangan, wasit sebaiknya menghukum pemain tersebut dengan kartu
kuning karena memperlambat waktu memulai kembali permainan. Jika, bila suatu tendangan
bebas dilakukan oleh tim yang bertahan dari dalam daerah pinaltinya sendiri, satu atau lebih
lawan-lawannya tetap berada di dalam daerah pinalti sebab pemain bertahan memutuskan untuk
mengambil tendangan dengan cepat dan lawan-lawan tidak sempat meninggalkan daerah pinalti,
wasit seharusnya mengijinkan permainan dilanjutkan.
Pelanggaran/sanksi
Jika ketika tendangan bebas dilakukan, pemain lawan lebih dekat ke bola dari pada jarak yang
ditentukan :
1. Tendangan diulang
Jika bola tidak ditendang langsung ke dalam permainan oleh tim bertahan yang mendapatkan
tendangan bebas di dalam daerah pinaltinya sendiri, maka;
2. Tendangan diulang
Jika, setelah bola dalam permainan, penendang menyentuh bola untuk kedua kalinya (kecuali
menyentuh dengan tangannya) sebelum bola dimainkan oleh pemain lain:
1. Diberikan tendangan bebas tidak langsung kepada tim lawan, tendangan dilakukan dari
tempat dimana pelanggaran terjadi.
6
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
2. Jika, setelah bola dalam permainan, penendang dengan sengaja memegang bola sebelum
bola dimainkan oleh pemain lain.
3. Diberikan tendangan bebas tidak langsung kepada tim lawan, tendangan dilakukan dari
tempat dimana pelanggaran terjadi.
4. Diberikan tendangan pinalti, jika pelanggaran terjadi di dalam daerah pinalti tim yang
melakukan tendangan.
Jika, setelah bola dalam permainan, kiper menyentuh bola untuk kedua kalinya (kecuali dengan
tangannya). Sebelum bola dimainkan oleh pemain lain:
1. Diberikan tendangan bebas tidak langsung kepada tim lawan, tendangan dilakukan dari
tempat dimana pelanggaran terjadi.
2. Jika, setelah bola dalam permainan, kiper sengaja memegang bola sebelum bola
dimainkan oleh pemain lain.
3. Diberikan tendangan bebas langsung kepada tim lawan, jika pelanggaran terjadi di luar
daerah pinalti kiper tersebut, tendangan dilakukan dari tempat dimana pelanggaran
terjadi.
4. Diberikan tendangan bebas tidak langsung kepada tim lawan, jika pelanggaran terjadi di
luar daerah pinalti kiper tersebut, tendangan dilakukan dari tempat dimana pelanggaran
terjadi.
Sebuah tendangan pinalti dijatuhkan terhadap tim yang melakukan salah satu dari sepuluh
pelanggaran yang dihukum dengan tendangan bebas langsung, dan pelanggaran tersebut
dilakukan didalam daerah pinaltinya sendiri pada saat bola masih dalam permainan.
Waktu tambahan dapat diberikan untuk tendangan pinalti yang dilaksanakan pada akhir tiap-tiap
babak atau pada akhir babak perpanjangan waktu.
Apabila tendangan pinalti dilakukan selama waktu permainan normal, atau diberikan tambahan
waktu meskipun babak pertama atau keseluruhan waktu pertandinagn telah selesai untuk
melaksanakan hukuman berupa tendangan pinalti atau pengulangan pelaksanaan tendangan
pinalti, gol disahkamn, walupun sebelum melewati kedua tiang gawang dan di bawah mistar
gawang:
· Bola menyentuh salah satu atau kedua tiang gawang dan/atau mistar gawang dan/atau kiper.
Prosedur
Gerak tipu dalam melakukan tendangan pinalti untuk membingungkan lawan diijinkan
sebagai bagian dari sepakbola. Namun demikian, apabila menurut pendapat wasit gerak tipu
tersebut dianggap sebagai suatu tindakan dari perilaku yang tidak sportif, pemain haruslah
dihukum dengan kartu kuning.
7
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
3. Penjaga gawang berada di garis gawang antara kedua tiang gawang dan menghadap ke
penendang pinalti.
- Di belakang bola
Pelanggaran/sanksi
Jika wasit memberikan isyarat bahwa tendangan pinalti dapat dilaksanakan dan, sebelum bola
dalam permainan, salah satu dari situasi berikut ini terjadi:
3. Jika bola tidak masuk gawang, wasit menghentikan permainan dan memulainya kembali
dengantendangan bebas tidak langsung untuk tim yang bertahan.
Teman satu tim dari pemain yang melakukan tendangan pinalti masuk daerah pinalti atau
bergerak kedepan atau didalam jarak 9,15 meter (10 yard) dari titik pinalti :
3. Jika bola tidak masuk gawang, wasit menghentikan permainan dan memulainya kembali
dengan tendangan bebas tidak langsung untuk tim yang bertahan.
Bola:
Tetap berada pada garis gawangnya, dengan menghadap penendang, berada diantara dua tiang
gawang sampai bola ditendang.
8
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
Wasit
Tidak memberi isyarat untuk melakukan tendangan pinalti sampai pemain-pemain berada dalam
posisi menurut peraturan.
Prosedur
2. Penendang tidak boleh menyentuh bola untuk yang ke dua kalinya sampai bola dimainkan
oleh pemain lain.
3. Bola sudah dalam permainan apabila sudah ditendang dan bergerak ke arah depan.
Pemain baik dari tim bertahan maupun tim menyerang melanggar peraturan permainan:
· Tendangan diulang
Penendang menyentuh bola untuk yang kedua kalinya (kecuali dengan tangannya) sebelum bola
dimainkan oleh pemain lawan lain:
Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, tendangan dilakukan dari tempat
dimana pelanggaran terjadi. *.
Pemain yang melakukan tendangan pinalti dengan sengaja memegang bola sebelum bola
dimainkan oleh pemain lain :
Tendangan bebas langsung diberikan kepada tim lawan, tendangan dilakukan dari tempat dimana
pelanggaran terjadi. *(lihat halaman 2)
Tendangan diulang
Bola memantul ke dalam lapangan permainan dari kiper, mistar gawang atau tiang gawang dan
kemudian disentuh oleh pihak luar
· Permainan dimulai kembali dengan menjatuhkan bola di tempat di mana bola di sentuh pihak
luar tersebut .
9
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
Prosedur
3. Ketika semua pemain yang dipilih telah mengambik tendangan dari titik pinalti, tendangan
dengan cara urutan yang sama tidak diperlukan.
4. Setiap tim bertnggung jawab atas pemilihan pemain dan urutan penendang.
6. Apabila kiper diusir pada saat pelaksanan pinalti harus diganti dengan pemain yang ada
pada saat pertandingan berakhir.
7. Pemain, pemain pengganti atau pemain yang digantikan dapat di kartu merah atau diusir
sepanjang adu pinalti berlangsung.
8. Wasit tidak boleh meninggalkan peertandingan jika pemain suatu tim bersisa kurang 7
pemain pada saat adu pinalti berlangsung.
Lemparan ke dalam adalah suatu cara untuk memulai kembali permainan. Sebuah gol tidak dapat
disahkan langsung dari lemparan ke dalam. Lemparan ke dalam diberikan :
1. Bila bola sepenuhnya melewati garis samping, baik menggelinding di tanah maupun
melayang di udara.
Prosedur
2. Sebahagian dari kakinya berada di atas garis samping atau diluar garis samping.
Pemain yang melakukan lemparan ke dalam tidak boleh menyentuh bola kembali sampai
bola disentuh oleh pemain lain. Semua lawan mesti berada pada jarak tidak kurang dari 2 meter
dari titik dimana lemparan ke dalam itu dilakukan. Bola berada dalam permainan, segera setelah
bola tersebut masuk lapangan permainan.
Prosedur-Pelanggar
Para wasit diingatkan bahwa lawan tidak boleh lebih dekat dari 2 meter dari tempat
dimana lemparan kedalam akan dilakukan. Apabila diperlukan, wasit harus memperingatkan
setiap pemain yang berada dalam jarak ini sebelum lemparan kedalam dilakukan dan menghukum
dengan kartu kuning pemain jika dia sesudah iti gagal mundur ke jarak yang benar. Permainan
harus dimulai kembali dengan lemparan kedalam. Apabila seorang pemain, pada saat
menempatkan bola untuk melakukan lemparan kedalam, dengan sengaja melemparkan kearah
lawan dengan tujuan untuk memainkan bola yang ke dua tetapi tidak denagn cara kelalaian, atau
dengan cara yang sembrono maupun dengan menggunakan kekuatan yang berlebihan, wasit
seharusnya mengijinkan permainan untuk dilanjutkan. Jika bola yang berasal dari lempran ke
dalam masuk langsung ke gawang lawan, wasit harus memberikan tendangan gawang. Apabila
bola masuk ke dalam gawang si pelempar bola sendiri langsung dari lemparan ke dalam, wasit
10
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
harus memberikan tendangan sudut. Jika bola menyentuh tanah terlebih dahulu sebelum
memasuki lapangan permainan, lemparan ke dalam harus diulang oleh tim yang sama dari posisi
lemparan yang sama dengan ketentuen bahwa itu diambil sesuai dengan prosedur yang benar.
Apabila lemparan ke dalam itu tidak dilakukan dengan prosedur yang benar, maka lemparan ke
dalam diulang oleh tim lawan.
Pelanggaran / sanksi
Jika, setelah bola dalam permainan, pemain yang melakukan lemparan ke dalam menyentuh bola
untuk yang kedua kalinya (kecuali dengan tangannya) sebelum bola dimainkan oleh pemain lain:
1. Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, tendangan dilakukan dari
tempat dimana pelanggaran terjadi.
2. Jika setelah bola dalam permainan, pemain yang melakukan lemparan ke dalam dengan
sengaja memegang bola, sebelum bola dimainkan oleh pemain lain.
3. Tendangan bebas langsung diberikan kepada tim lawan, tendangan dilakukan dari tempat
dimana pelanggaran terjadi.
4. Tendangan hukuman diberikan jika pelanggaran dilakukan di dalam daerah pinalti pemain
yang melakukan lemparan ke dalam.
Jika setelah bola dalam permainan, kiper menyentuh bola untuk yang kedua kalinya (kecuali
dengan kedua tangannya), sebelum bola dimainkan oleh pemain lain:
1. Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, tendangan dilakukan dari
tempat dimana pelanggaran terjadi.
2. Jika setelah bola dalam permainan, kiper dengan sengaja memegang bola, sebelum bola
dimainkan oleh pemain lain.
3. Tendangan bebas langsung diberikan kepada tim lawan, jika pelanggaran terjadi di luar
daerah pinalti dari kiper tersebut, tendangan dilakukan dari tempat dimana pelanggaran
terjadi.
4. Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, jika pelanggaran terjadi di
luar daerah pinalti dari kiper tersebut, tendangan dilakukan dari tempat dimana
pelanggaran terjadi.
5. Jika pemain lawan secara tidak sportif menganggu atau menghalangi pemain yang
melakukan lemparan ke dalam.
6. Pemain lawan tersebut diperingatkan atas perilaku yang tidak sportif dan menunjukkan
kartu kuning.
Tendangan gawang adalah salah satu cara untuk memulai kembali permainan. Gol yang tercipta
dari tendangan gawang langsung ke gawang lawan dinyatakan sah.
11
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
Seluruh bagian bola yang ditendang/disentuh oleh pemain dari tim tang menyerang, melewati
garis gawang, baik menggelinding di tanah maupun melayang di udara, dan sesuai dengan
peraturan Permainan 10 kejadian tersebut bukan merupakan gol.
Prosedur
1. Bola ditendang dari titik manapun dalam daerah gawang oleh seorang pemain dari tim
yang bertahan.
2. Pemain lawan berada di luar daerah pinalti sampai bola berada dalam permainan.
3. Pemain yang melakukantendangan gawang tidak boleh memainkan bola untuk kedua
kalinya sebelum disentuh oleh pemain lain.
4. Bola berada dalam permainan apabila telah ditendang langsung ke luar daerah pinalti.
Prosedur- Pelanggaran
Apabila pemain yang telah mengambil tendangan gawang dengan benar. Secara sengaja
memainkan bola untuk kedua kalinya ketika bola telah keluar dari daerah pinalti sebelum pemain
lain menyentuhnya, pemain itu harus dihukum dengan tendangan bebas tidak langsung dari posisi
dimana sentuhan kedua itu terjadi (lihat halanman 2). Namun demikian, apabila pemain tersebut
menyentuh bola dengan tangannya, maka dia harus dihukum dengan tendangan bebas langsung
dan apabila diperlukan dikenakan sanksi disiplin.
Apabila pemain lawan memasuki daerah pinalti sebelum bola berada dalam permainan
dan terjadi pelanggaran oleh pemain bertahan, tendangan gawang di ulang dan pemain bertahan
dapat dihukum dengan kartu kuning atau kartu merah tergantung pada bentuk dari pelanggaran
itu.
Pelanggaran / sanksi
· Tendangan diulang
Jika, setelah bola dalam permainan, pemain yang melakukan tendangan gawang menyentuh bola
untuk kedua kalinya (kecuali dengan tangannya) sebelum bola bola dimainkan oleh pemain lain:
1. Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, tendangan dilakukan dari
tempat dimana pelanggaran terjadi.
2. Jika setelah bola dalam permainan, pemain yang melakukan tendangan gawang dengan
sengaja memegang bola, sebelum bola dimainkan oleh pemain lain.
3. Tendangan bebas langsung diberikan kepada tim lawan, tendangan dilakukan dari tempat
dimana pelanggaran terjadi.
4. Tendangan pinalti diberikan, apabila pelanggaran terjadi di dalam daerah pinalti dari
pemain yang melakukan tendangan gawang tersebut.
Jika setelah bola dalam permainan, kiper menyentuh bola untuk yang kedua kalinya (kecuali
dengan kedua tangannya), sebelum bola dimainkan oleh pemain lain:
1. Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, tendangan dilakukan dari
tempat dimana pelanggaran terjadi.
2. Jika setelah bola dalam permainan, kiper dengan sengaja memegang bola, sebelum bola
dimainkan oleh pemain lain.
12
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
3. Tendangan bebas langsung diberikan kepada tim lawan, jika pelanggaran terjadi di luar
daerah pinalti dari kiper tersebut, tendangan dilakukan dari tempat dimana pelanggaran
terjadi.
4. Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, jika pelanggaran terjadi di
luar daerah pinalti dari kiper tersebut, tendangan dilakukan dari tempat dimana
pelanggaran terjadi.
Tendangan sudut adalah suatu cara untuk memulai kembali permainan. Gol yang tercipta langsung
dari suatu tendangan sudut dianggap sah tetapi hanya terhadap gawang tim lawan. Tendangan
sudut diberikan, apabila:
Seluruh bagian bola yang di tending/disentuh oleh pemain dari tim yang bertahan, melewati garis
gawang, baik menggelinding di tanah maupun melayang diudara, dan sesuai dengan Peraturan 10
kejadin tersebut bukan merupan gol.
Prosedur
1. Bola diletakkan dalam lingkaran sudut dekat dengan tiang bendera sudut.
3. Pemain lawan berada pada jarak minimal 9,15 meter (10 yard) dari bola sampai bola
dalam permainan.
4. Bola ditendang oleh salah seorang pemain dari tim yang menyerang.
6. Pemain yang melakukan tendangan sudut tidak boleh menyentuh bola untuk kedua
kalinya sebelum bola dimainkan oleh pemain lain.
Prosedur – Pelanggaran
Para wasit diingatkan bahwa pemain lawan harus berada pada jark 9,15 meter (10 yard)
dari busur sudut sampai bola berada dalam permainan (tanda opsional pada lapangan permainan
dapat digunakan sebagai bantuan). Dimana perlu, wasit seharusnya memperingatkan kepada
pemain untuk berada pada jarak yang di haruskan sebelum tendangan sudut dilakukan dan
mengkartu kuningkan pemain apabila dia sesudah itu gagal mundur ke jarak yang benar.Apabila
penendang menyentuh bola untuk kedua kalinya sebelum bola itu disentuh oleh pemain lain,
maka tendangan bebas tidak langsung harus diberikan kepada tim lawan pada posisi dimana
sentuhan kedua itu terjadi. Apabila seorang pemain, pada saat mengambil posisi untuk melakukan
tendangan sudut, dengan sengaja menendang bola kearah lawan dengan tujuan untuk memainkan
bola yang kedua tetapi tidak dengan cara kelalian, atau dengan cara sembrono maupun dengan
menggunakan tenaga yang berlebihan, wasit seharusnya mengijinkan permainan untuk
dilanjutkan. Bola seharusnya ditempatkan didalam busur sudut dan dianggap telah dimainkan
apabila telah ditendang. Oleh karena itu, bola tidak harus meninggalkan busur sudut untuk
dinyatakan telah dimainkan
Pelanggaran/sanksi
13
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
Jika, setelah bola berada dalam permainan, pemain yang melakukan tendangan sudut
menyentuh bola untuk kedua kalinya (kecuali dengan tangannya) sebelum bola dimainkan oleh
pemain lain:
1. Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, tendangan dilakukan dari
tempat dimana pelanggaran terjadi.
2. Jika setelah bola dalam permainan, pemain yang melakukan tendangan sudut dengan
sengaja memegang bola, sebelum disentuh/menyentuh pemain lain.
3. Tendangan bebas langsung diberikan kepada tim lawan, tendangan dilakukan dari tempat
dimana pelanggaran terjadi.
4. Tendangan pinalti diberikan, apabila pelanggaran terjadi di dalam daerah pinalti dari
pemain yang melakukan tendangan sudut tersebut.
Jika setelah bola dalam permainan, kiper menyentuh bola untuk yang kedua kalinya
(kecuali dengan kedua tangannya), sebelum bola dimainkan oleh pemain lain:
1. Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, tendangan dilakukan dari
tempat dimana pelanggaran terjadi.
2. Jika setelah bola dalam permainan, kiper dengan sengaja memegang bola, sebelum bola
disentuh/menyentuh pemain lain.
3. Tendangan bebas langsung diberikan kepada tim lawan, jika pelanggaran terjadi di luar
daerah pinalti dari kiper tersebut, tendangan dilakukan dari tempat dimana pelanggaran
terjadi.
4. Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, jika pelanggaran terjadi di
luar daerah pinalti dari kiper tersebut, tendangan dilakukan dari tempat dimana
pelanggaran terjadi.
14
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
1. Lapangan
Lapangan berbentuk empat persegi panjang, dengan ukuran : Panjang lapangan : 18 m, Lebar
lapangan : 9 m, Garis serang : 3 m dari net, Tebal garis : 5 cm
2. Net
Net dibentangkan melintang membagi lapangan menjadi 2 sama luas. Panjang net : 9,5 Lebar net :
1 m Tinggi net putra : 2,43 m Tinggi net puti : 2,24 m Kotak kotak net : 10 cm
3. Rod / Antena
Rod / antena terbuat dari bahan fiberglass. Ukuran panjang : 180 cm Diameter : 1 cm Warna :
selang –seling (merah –putih atau hitam –putih) setiap 10 cm Antena dipasang tepat pada pita
batas samping kanan dan samping kiri lapangan, 100 cm menempel pada net dan yang menonjol
di atas net sepanjang 80 cm.
4. Bola
Bola pada permainan bola voli berbentuk bulat. Lapisan luar : kulit yang lentur Lapisan dalam :
karet / sejenisnya Jumlah lajur : 12 –18 lajur Ukuran berat : 250 –280 gram Keliling : 65 –67 cm
Tekanan udara : 0,40 –0,45 kg / cm2
1. Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim
dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4
(empat) tim, jika waktu tidak memungkinan, akan diadakan sistem gugur.
2. Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4
pemain cadangan.
3. Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak
dibatasi.
4. Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim
sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
6. Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan
dianggap kalah.
7. Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di
pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
8. Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24)
maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih
2 poin akan memenangi pertandingan.
9. Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim
atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan
dilihat dari kualitas head-to-head kedua tim yang bersangkutan.
Kesalahan meliputi:
a. Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan.
b. Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola volley harus di pantulkan tanpa
mengenai dasar lapangan.
c. Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum
menyentuh permukaan lapangan.
d. Pada sat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu juga
sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin bagi
lawan.
15
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
e. Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan.
h. Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung sebagai
double faults.
10. Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakir. Dan
apabila dilakukan babak penentuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah
boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
11. Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
12. Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan
international.
13. Daerah servis selebar 9 m di belakang garis akhir dengan panjang tak terbatas.
14. Jika terjadi skor 2 –2, set penentuan (set kelima) game sampai nilai 15.
15. Bola servis menyentuh net tetapi masuk ke daerah lawan dianggap sah.
16. Selama set 1 –4 terdapat 2 kali technical time out(time out yang diberikan wasit pada
kedudukan 8 dan 16) setiap set, sedangkan time out yang diminta oleh regu hanya
sekali dalam tiap set lamanya 30 detik.
17. Pada set penentuan (set kelima) tidak ada technical time out, tetapi ada time out yang
dapat diminta regu sebanyak 2 kali, lamanya 30 detik.
a. Setiap pemain harus mengetahui peraturan bola voli resmi dan bersedia menaatinya.
b. Pemain harus dapat menerima setiap keputusan wasit dengan sportif tanpa
perdebatan.
c. Para pemain harus bisa menahan diri untuk tidak mempengaruhi keputusan wasit.
d. Pemain harus dapat menunjukkan rasa hormat, ramah, semangat, dan jujur, baik
kepada wasit, pemain kawan maupun lawan, serta kepada penonton.
Dalam permainan bola voli juga terdapat kesalahan yang akan dikenakan sanksi. Tingkat sanksi
yang diberikan sesuai dengan kesalahan yang dibuat.
1. Salah Sikap
Sikap tidak sopan seorang pemain terhadap lawan, petugas, regunya sendiri, ataupun penonton
dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu :
a. Sikap kasar
b. Sikap menyerang
c. Menyerang
2. Tingkat Sanksi
16
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
a. Peringatan Untuk kesalahan sikap kasar yang pertama, diberi peringatan kepada yang
bersangkutan secara lisan atau dengan isyarat tangan.
b. Hukuman (penalti) Salah sikap yang kedua dalam pertandingan yang sama oleh pemain
yang sama atau pemain yang lain dihukum dengan kehilangan satu rally. Regu lawan
mendapat angka dan berhak melakukan servis.
c. Dikeluarkan Terhadap kesalahan sikap kasar yang ketiga, dalam pertandingan yang sama
oleh pemain yang sama dikenakan sanksi dikeluarkan.
17
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi
tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola
tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut
berlari pada kecepatan biasa.
4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh
lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju),
melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan
pada aturan 5.
7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan
dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik
oleh lawan).
8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam
keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu
gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan
keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan
dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat
tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan.
Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia
memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila
salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat
memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah
pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut.
Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai
dengan yang tercantum dalam aturan 5.
11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah
keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu
berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.
18
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
Peraturan tambahan :
1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi
tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola
tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut
berlari pada kecepatan biasa.
4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh
lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju),
melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan
pada aturan 5.
7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan
dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik
oleh lawan).
8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam
keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu
gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan
keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan
dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat
tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan.
Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia
memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila
salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat
memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah
pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut.
Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan
pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah
keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu
berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.
19
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
1. Lapangan ;
P:13,42m ; L : 6,10m bebas rintangan setinggi 7,32m garis batas tebal tidak boleh lebih
dari 3,8cm diukur dari dalam dan garis tengah tebalnya 3,8 cm perempat lingkaran
jumlahnya nya ada 4 buah yang di buat pada kedua garis tengah dengan jari-jari 91 cm dan
tebal garis 3,8 cm . Perempat lingkaran ini adalah tempat untuk melambungkan bola
kepada pemain yang akan melakukan sepak mula ( servis ) lingkaran sepak mula dinuat
pada kedua bagian lapangan jari-jari 0,31m dan dibuat titik pusat berjarak 2,44m dari garis
belakang dan 3,05m dari garis sampingan .
2. Tiang
Dua tiang di pasang sebelah kiri dan kanan tinggi 1,55 m dari lantai penampang tiang 3,8
cm jarak tiang dengan garis batas samping lapangan 31 cm 3.jaring atau net terbuat dali
nilon untuk membuat net petak lubang 4-5,3 cm panjang 6,71m Lebar 0,72m dengan
tinggi net 1,55m pada kedua tiang dan 1,524 tinggi net di tengah lapangan.
3. Bola terbuat dari rotan berlapis 9 atau 11 lilitan yang di anyam bulat lingkaran 41-43 cm
jumlah lubang 12 berat bola 160-180 gram.
4. Pemain sepak takraw tiap regu terdiri atas 3 orang pemain apit kanan,apit kiri dan tekong.
7. Pemimpin pertandingan seorang wasit (official referee)dan wasit pembantu (service judge
) posisi saling berhadapan berseberangan dipinggir lapangan.
20
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
Untuk lebih mengenal bulutangkis sebaiknya Anda perlu mengenal istilah bulutangkis dalam
standar internasional
• Alley - area yang berukuran 1,5 kaki disebelah kiri dan kanan lapangan bulutangkis untuk
permainan double.
• Back Alley- Area antar garis batas belakang dengan garis service panjang untuk permainan
double.
• Backcourt- Area lapangan yang berada di garis batas belakang.
• Balk atau Feint - Setiap gerakan tipuan yang mengecoh lawan sebelum atau selama service
• Baseline- Garis batas belakang di akhir lapangan, sejajar dengan net.
• Carry atau sling atau thow - taktik yang tidak sah dimana pemain melempar raket selama
melakukan pukulan.
• Center or Base Position- posisi tengah lapangan untuk pemain tunggal untuk kembali
setiap pengembalian shuttlecock.
• Center Line- Garis tengah yang membagi lapangan menjadi dua bagian service kiri dan
kanan.
• Clear- pukulan tepat dan jitu di garis batas belakang lawan.
• Court- lapangan badminton yang dibatasi garis batas luar.
• Drive- pukulan cepat dan rendah yang membuat shuttlecock meluncur horisontal diatas
net.
• Drop atau dropshot - pukulan pelan shuttlecock yang jatuh cepat didepan net lawan.
• Fault- kesalahan aturan main, baik melakukan service, penerimaan atau selama
permainan.
• Forecourt- area lapangan depan, antara net dan garis service pendek.
• Hairpin Net Shot- pukulan bawah dan sangat dekat dengan net pada saat shuttlecock naik,
dan jatuh tepat dilapangan lawan.
• Halfcourt Shot- pukulan rendah di tengah lapangan, efektif digunakan untuk permainan
double melawan formasi up-and-back.
• Kill atau putaway - pukulan cepat dan rendah yang tidak dapat dikembalikan oleh lawan.
• Let- Pemberhentian sah selama permainan yang mengizinkan permainan diulangi.
• Long Service Line- Garis batas belakang dalam permainan single. Garis 2,5 kaki di dalam
garis belakang dalam permainan double, dimana serving tidak boleh melewati garis ini.
• Match- Permainan untuk menentukan pemenang
• Midcourt - Sepertiga dari lapangan, setengah antara net dan garis batas belakang.
• Net Shot- pukulan didepan net yang jatuh cepat dilapangan lawan.
• Push Shot- pukulan pelan dengan mendorong shuttlecock dengan gerakan pergelangan
tangan, biasanya dari net atau tengah lapangan ke tengah lapangan lawan.
• Racquet (Racket)- alat yang digunakan pemain untuk memukul shuttlecock. berat sekitar
90 gram (3oz). panjang 680mm (27 Inci). terbuat dari bahan metal (Steel/Alumunium) atau
keramik, graphite atau komposit boron. Umumnya dipasang dengan string sintetik atau
alami.
Sebelum pertandingan kedua pemain menjalani undian yang dilakukan wasit, biasanya
dengan tos menggunakan mata uang logam. Pemenang boleh memilih lapangan dan melakukan
servis pertama kali. Untuk ganda, setelah undian hanya satu orang yang melakukan servis dan
begitu gaga! mendapat angka, maka servis pun berpindah ke lawan.
Angka diperoleh si pelaku servis, sehingga bila dia gagal, servis berpindah, tidak
menggunakan rally point seperti di tenis meja atau bola voli. Bila kok tidak bisa dikembalikan
lawan, dia akan mendapat angka.
Dalam melakukan servis, prinsip yang harus dipegang adalah kepala raket tidak boleh Iebih
tinggi dari pinggang, kok dalam keadaan dipegang, dan kaki tidak bergerak mendahului gerakan
21
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
memukul kok. Sedang penerima servis mengalami fault bila bergerak sebelum lawan melakukan
servis.
Bola kok juga menjadi mati bila terpukul dua kali, gagal melewati net, mendarat di luar
garis, raket melewati atas net atau menyentuh net, kaki melewati batas garis bidang.
TIM
Setiap tim mungkin memiliki maksimal 2 pemain di lapangan selama pertandingan. Nomor
ganda tim dapat terdiri dari dua laki-laki, dua wanita, atau seorang pria dan seorang wanita.
PERSYARATAN
2. Satu orang di pengadilan harus dianggap kapten tim. Orang ini adalah satu-satunya yang
mungkin berbicara dengan manajer permainan tentang pertanyaan yang berkuasa dan
interpretasi.
3. Sebelum memulai permainan, setiap anggota tim harus check-in dengan manajer
permainan. Anda akan membutuhkan CSS ID Anda untuk cek ke permainan. SATU TIDAK
AKAN DIIZINKAN UNTUK BERMAIN TANPA Sebuah CSS VALID ID.
4. Setiap tim diperbolehkan untuk memiliki 6 orang di daftar tersebut. Setiap tim akan
diizinkan untuk melakukan perubahan pada daftar selama biasa musim saja.
5. Setiap orang harus bermain dalam satu pertandingan musim reguler untuk memenuhi
persyaratan untuk play-off. Setiap orang hanya diperbolehkan untuk berada di satu Tim
daftar per musim.
BERMAIN AREA
PERALATAN
1. Rekreasi kampus akan menyediakan raket bulutangkis dan kok untuk liga ini. Pemain
diperbolehkan untuk membawa mereka raket bulutangkis sendiri jika mereka
menginginkannya. Semua pemain harus memakai bersih, tanpa tanda sepatu. Tidak ada
cleat logam atau paku plastik akan diperbolehkan.
PEJABAT
22
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
1. Tim diminta untuk mematuhi aturan sistem kehormatan dan adil. Match play dan layanan
poin akan dipanggil oleh peserta. Akan ada pejabat di setiap pengadilan.
MATCH PLAY
1. Tim akan bermain tiga pertandingan dan pemenang akan ditentukan oleh format-of-tiga
terbaik. Semua game akan layanan penilaian untuk 15. Tim pertama untuk 15 adalah
pemenang permainan. Anda TIDAK harus menang dengan 2 poin. Jika tim menang dua
yang pertama permainan, permainan ketiga TIDAK akan dimainkan. Game akan dibatasi
sampai 40 menit. Tim terkemuka pertama oleh permainan menang, dan maka nilai saat ini
akan ditentukan pemenangnya.
PLAY GAME
1. Bermain game akan diatur oleh aturan Federasi Bulutangkis Internasional (IBF) dengan
berikut ini menyoroti dan modifikasi:
Koin A akan melemparkan sebelum pertandingan untuk menentukan siapa yang akan
melayani dan yang akan menerima. Pemenang lemparan koin mungkin memilih melayani
atau sisi.
Layanan pertama dari permainan ini adalah terbuat dari pengadilan layanan yang tepat
dan diterima dalam pelayanan pengadilan ad diagonal. Hal ini akan benar dari semua
berfungsi ketika server skornya adalah nol atau bilangan genap. Page 2
1. Ketika server skor ganjil, yang melayani terbuat dari pengadilan layanan kiri dan
diterima di kiri diagonal layanan pengadilan.
2. Poin hanya dapat dinilai oleh tim yang melayani. Pemain yang sama terus
melayani selama menjalankan setiap, bergantian pengadilan sampai dia
melakukan kesalahan. Server dan penerima pada setiap tim harus alternatif
melayani sesuai dengan yang menjabat terakhir.
3. Pemain tidak dapat menerima dua layanan berturut-turut dalam permainan yang
sama.
4. Sebuah kesalahan (error) yang dilakukan oleh pemain melayani hasil di "layanan
lebih." Sebuah kesalahan dilakukan oleh pemain yang menerima hasil di titik untuk
pemain melayani.
Hal ini dianggap suatu kesalahan jika salah satu dari berikut terjadi:
1. Kontak server pesawat di atas atau kepala raket berada di atas tangan melayani ketika
melayani.
3. Selama melayani, kaki dari server dan penerima tidak berada dalam batas-batas dan di
lantai mereka layanan masing-masing pengadilan. Kaki pada garis batas dianggap out-of-
batas.
4. Sebelum atau selama melayani setiap feints pemain atau menolak keras lawan.
5. Selama layanan atau rally kontak antar-jemput dinding, langit-langit, pemain, atau
pakaian; melewati atau di bawah net; gagal untuk lulus bersih, atau tidak jatuh dalam
batas pengadilan.
6. Setiap pemain mencapai melintasi net untuk menghubungi pesawat, selain pada tindak
lanjut.
23
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
7. Seorang pemain orang, pakaian, atau raket menyentuh bersih atau mendukung.
8. Antar-jemput ini mencapai lebih dari satu kali berturut-turut oleh seorang pemain tunggal.
9. Antar-jemput ini tertangkap atau dibawa ketika menyerang. tembakan pelek Raket dan
mencolok dari dasar dan bulu dari antar-jemput adalah sah jika tidak ada penangkapan
atau tercatat terjadi.
1. Sebuah "biarkan" akan dipanggil ketika (a) penerima tidak siap untuk melayani saat
dilayani, dan / atau (b) jika antar-jemput, setelah melewati bersih, ditangkap di dalam atau
di net kecuali saat layanan. Ketika membiarkan disebut, memutar diulang dan ada ada
perubahan dalam skor sebelumnya.
2. Angkutan yang menyentuh dan lulus melewati net dan jatuh dalam pelayanan pengadilan
diagonal selama melayani dianggap baik. Angkutan yang menyentuh dan lulus melewati
net saat bermain game juga dianggap baik. Angkutan yang jatuh pada garis batas selama
bermain dalam-batas.
2. Sebuah tim ganda hanya dapat membuat substitutions di antara permainan. Satu-satunya
pengecualian untuk ini akan substitusi karena cedera. Sub harus berada di daftar tim dan
check-in dengan karyawan intramural sebelum awal cocok.
GAME kehilangan
1. Semua game akan dimulai pada waktu yang ditentukan. Game waktu adalah kehilangan
waktu. Tanpa pengecualian! Jam Fieldhouse akan menjadi resmi permainan waktu.
Sikap sportif
1. Tim akan dinilai oleh lawan-lawan mereka di akhir pertandingan. Untuk informasi lebih
lanjut, klik pada link sportivitas di atas.
GIZI OLAHRAGA
24
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
Dalam memenuhi energi untuk aktivitas sehari-hari asupan gizi yang dibutuhkan
disesuaikan dengan UMUR , Berat Badan , aktivitas yang bersangkutan .
seorang olahragawan akan berbeda dengan seorang karyawan kantor dalam kebutuhan
asupan gizi baik kwantitas maupun kwalitas namun bisa di perkirakan secara kasar untuk lemak 15
prosen kemudian protein 25 prosen dan karbohidrat 50 persen sedang 10 persen dapat di penuhi
dengan unsur vitamin yang diperoleh dari sayur dan buah lalu bagaimana untuk mengetahui
secara umum berat badan kita yang sesuai dan normal dapat di coba dengan rumus tinggi badan
dikurangi 100 dikurangi 10 persen karena jika kelebihan gizi akan menimbulkan kegemukan dan
sebaliknya kekurangan gizi akan bermasalah pada ketidakmampuan dalam melaksanakan aktivitas
atau pertahanan tubuh yang lemah terhadap penyakit karena kekurangan gizi jadi kelebihan
bermasalah dan kekurangan juga bermasalah jadi sesuai kebutuhan tubuh saja agar terhindar dari
masalah terlalu gemuk atau terlalu kurus.
25
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
NARKOBA
Menurut WHO (1982) semua zat padat, cair maupun gas yang dimasukan kedalam tubuh
yang dapat merubah fungsi dan struktur tubuh secara fisik maupun psikis tidak termasuk
makanan, air dan oksigen dimana dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh
normal.
2. Istilah dari Narkoba atau Napza adalah narkotika, psikotropika dan bahan zat adiktif
3. Narkotika adalah zat / obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi sintetis
yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa , mengurangi sampai menghilangkan
rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
4. Psikotropika adalah zat / obat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku
5. Zat adiktif adalah bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaannya
dapat menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik. Misal : Alkohol , rokok,
cofein.
Narkoba yang sering digunakan heroin dan shabu-shabu dan sedikit kokain
6. Kerja Narkoba :
Narkoba à Susunan Syaraf Pusat / Otak ada organ yang dapat memberikan informasi
tentang siapa diri kita, apa yang sedang kita kerjakan dan apa yang telah kita lakukan
.Susunan Syaraf Pusat juga mengendalikan beberapa fungsi penting pada organ tubuh
yang mengatur detak jantung, tekanan darah, pernafasan à Fungsi ini akan terpengaruh
jika seseorang menggunakan narkoba
Apapun alasannya tujuan mereka mencari hal-hal yang menyenangkan, merubah perasaan
atau mood (suasana hati) bagi orang tersebut.
Secara umum dilarang tetapi tidak dilarang dalam lingkungan tertentu (valium
harus dengan resep dokter).
Frekwensi penggunaan.
26
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
2. Meningkatkan kesiagaan
4. Gelisah
5. Dada berdebar
7. Banyak bicara
8. Agresif
b. Depresan
Rasa tenang nyaman, Rasa gembira oleh karena stress mental ditekan, Hilangnya rasa
gelisah, Bicara lambat, Menurunnya koordinasi, Nafsu makan meningkat, Denyut jantung dan frek
nafas menurun.
c. Halusinogen
Menyebabkan terjadinya hallusinasi, Mengubah persepsi dan pandangan terhadap sesuatu objek :
membuat pemakai nya melihat/mendengar sesuatu terhadap hal yang sebenarnya tidak ada,
sesuatu dengan persepsi yang berbeda.
Contoh: LSD =Lysergic Acid Diethylamide------ritual indian , Magic Mushrum, Mescaline, Ganja
(mempunyai efekdepresan), Ekstasi (mempunyai efek stimulan))
Efek sulit diprediksi (bad trip/ good trip), Distorsi persepsi pendengaran dan penglihatan, Sensasi
tubuh yang aneh, Mengambang, Otot melilit, Pusing, mual, muntah, Peningkatan denyut jantung ,
nafas, tekanan darah.
Narkoba mempengaruhi cara kerja Sistem Saraf pusat (SSP) dan Sistem Saraf Tepi
(SSO).
27
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
Sistem Syaraf Pusat mengendalikan beberapa fungsi tubuh tek darah, denyut
jantung, nafas (sehingga ikut berpengaruh bila menggunakan).
Otak mempunyai ribuan sel yang menerima pengaruh narkoba yang bisa berbeda
pada tiap orang sehingga bisa menghasilkan efek yang tidak sama pada setiap
pengguna.
Wakas : ketagihan.
Pedauw/badai : teler/mabok
Ubas : shabu.
Gauw : gram.
Sperempi : ¼ gram.
Setangki : ½ gram.
Giber/giting/gonjes : mabok/teller.
Hawai/cimeng/rasta/ulah/gele/buda/stik : ganja.
Inex : Ecstasy.
Amphet : amphetamine
28
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
BB : barang bukti.
Coke : kokain.
Jokul : jual.
Bokauw : bau.
KW : kualitas.
Pyur : murni.
Dampak individu ( Jasmani dan Ketergantungan ), Keluarga, Sosial, Negara dan Bangsa,
fisik/jasmani , Gangguan Susunan Syaraf Pusat, Gangguan jantung dan pembuluh darah,
GangguanKulit , Gangguan Saluran pencernaan, Gangguan endokrine , Gangguan fungsi
seksual, Gangguan pada otot penurunan fungsi otot, HIV/AIDS, Hep C .
Bertindak kasar,tidak sopan,suka marah tak terkendali, Mencuri uang di rumah, toko,
Selalu mengenakan kacamata gelap pada saat tdk tepat, Suka mengasingkan diri dlm
waktu lama,berkali-kali, Berat badan turun drastis, Sering dikunjungi oleh orang tdk
dikenal.
29
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
NARKOTIKA
Narkotika adalah zat kimia / obat yang mengandung candu yang dapat menimbulkan rasa
mengantuk /tidur yang mendalam. Obat ini dapat memperangaruhi kesadaran, memberi dorongan
yang dapat berpengaruh terhadap perilaku. Pengaruh yang lain berupa penenang, perangsang dan
dapat menimbulkan halusinasi.
Jenis-Jenis Narkotika
Gejala-gejala ketagihan, antara lain : Rasa gelisah, Rasa cemas, Konsentrasi terganggu,
Malas bekerja .
Koma yaitu semakin merosot, baik fisik maupun psikis yang akhirnya akan membawa
kematian.
Candu
Bagian tumbuhan Papaver Somniferum yang digunakan adalah buah yang hampir masak
dari pangkal hingga ujung buah. Setelah getahnya menguning diolah menjadi candu metah.
Macam – macam candu, antara lain :
Candu Metah :Bahan yang diperoleh dari hasil sadapan dan belum diolah lebih lanjut
sehingga masih berupa candu metah. Bentuknya lembek dan warna kecokelat-cokelatan,
seperti aspal.
Candu Masak : Candu metah yang sudah diolah lebih lanjut (dimasukkan monfhesilk)
disebut candu masak. Pada candu masak, bagian kulit dan daun-daun kecil sudah tidak
kelihatan warnanya cokelat atau sampai kehitaman barbau langu.
MORPHINE
Morpine adalah zat utama yang berkhasiat yang terdapat pada candu mentah dan sudah
diolah secara kimia. Daya kerja morpine 5 samapi 10 kali lebih kuat dari candu. Dalam
penjualannya, morpine dicampur dengan tepung gula, tepung kina dan tablet APC yang
dihaluskan.
30
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
HEROIN
Diperoleh dari morpine yang diolah secara kimia, berbentuk serbuk / kristal, juga batangan
/ padat.Zat Adiktif yg berbahaya. Bentuk:Butiran,Tepung, Cairan.Nama lain PUTAUW.
Gejala-gejala keracunan candu, morphine dan heroin antara lain : Nafas sesak dan lambat , Denyut
jangtung lambat, Mual-mual dan muntah, Nafsu makan hilang, Pingsan, Meninggal dunia
Gejala-gejala ketagihan candu, morphine dan heroin ini berlangsung kira-kira 10 hari , antara lain :
( Badan keluar keringat , Keluar cairan dari hidung, Keluar air mata terus menerus, Badan gemetar
, Gelisah, Tidak dapat tidur, Tidak mau makan, Muntah-muntah disertai mencret, Otot mengalami
kejang-kejang ).
Pengaruh buruk dari penggunaan candu, morphine dan heroin, antara lain :
Menyebabkan kematian (dosis tinggi) , Ketrgantungan fisik maupun psikis (selalu ingin
mendapatkan), Berprilaku seenaknya sendiri , Cara pemakaiannya makin meningkat
takarannyaTimbul komplikasi, seperti penyakit kulit, paru-paru, saluran pernafasan, lever, ginjal,
jantung, penyakit kekurangan gizi dan lain-lain.
SHABU-SHABU (Ice)
( Menimbulkan:Impotensi,halusinasi,kerusakan jantung,stoke ). Nama lain:Kristal , ubas, mecin.
INHALEN (Ngelem)
Dihirup: Lem, Tiner, Cat , Menimbulkan: Hilang Daya ingat, Mudah Memar dan Berdarah, Kram
otot, Kerusakan jantung
2. Fepper Upper Pep Fillis adalah istilah yang digunakan untuk narkotika yang
memberikan perasaan vitalitas. Yang sering digunakan remaja adalah
AMPHETAMIN dan METHAMPETAMIN adalah obat “pendorong” stimulan
menimbulkan : gelisah,tekanan darah tinggi, sering , pingsan,paranoid yg
mendalam Nama lain: Amphet (Amphetamin) ,ekstasi, speed, whizz, billywhizz
(Methapetamin) Obat-obatan yang mengandung amphetamine, antara lain :
Beusadrine, Dexodrine, Desbutol dan Dexamicyl. Narkotika lain yang termasuk VSP
yang memiliki efek samping, antara lain : Cocain, Preludine dan Retaline.
3. SPEED adalah methope yang diinjeksikan dan dianggap narkotika yang berbahaya
dan berakibat fatal. Narkotika ini adalah amphetamine yang dibuat secara ilegal
yang dapat diinjeksikan.
4. DOMNS adalah narkotika yang membuat rasa ketegangan dan rasa mengantuk.
5. CODEIN
6. DAMEROL
7. METHADONE
8. EKSTASI
Obat ini dapat menimbulkan depresant terdiri dari dua kelompok yaitu obat tidur
dan obat penenang. Yang termasuk obat tidur adalah megadon, rahipal, madrax
31
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
(MX), casadon, secanol dan yang termasuk obat penenang adalah valium, lebrium,
mentalium, kalman dan pil BK.
ROKOK
1. MENGAPA REMAJA CENDERUNG INGIN MEROKOK
( Tidak berfikir rasional, Mencari identitas ( jati diri), Ingin diakui / dihargai / dipuja, Ingin
mencoba, Rasa setia kawan, Mudah terpengaruh )
Merokok berlebihan dapat mengakibatkan kematian 10% penduduk dunia. Tahun 2030à
kematian 50% perokok dan separuh dari yang meninggal adalah diusia produktif. Dari 1
batang rokok yang dibakar menghasilkan 4000 bahan kimia yang berbahaya, diantaranya:
Kanker paru,Kanker kandung kencing,Kanker usus dan rahim, Kanker mulut dan
tenggorokan,Kanker pankreas, Kanker payudara, Bronchitis khronik, Stroke, Osteoporosis,
Penyakit jantung, Kemandulan dan Impotensi, Keguguran, melahirkan bayi cacat,
Gangguan lambung, Penyakit gusi , Gangguan mata .
Mulut kering, Nafas berbau, Meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah, Gangguan
pencernaan, Kulit kusam, Bau badan tidak sedap
Polusi ruangan mengakibatkan : Iritasi mata / hidung, sakit kepala , batuk, sesak
nafas dan tenggorokan serak
Pada wanita hamil yang bukan perokok akan terjadi penurunan pertumbuhan
janin dan kematian bayi
Asap rokok dari sebatang rokok yang dibakar mengandung : 2 Kali lebih banyak
nikotin, 3 Kali lebih banyak tar, 5 Kali lebih banyak CO
Perokok pasifà orang yang tidak merokok tapi menghisap asap rokok.
Dari pada asap rokok yang dihisap, kemudian dikeluarkan lagi dari mulut / hidung
perokok.Resiko perokok pasif dibandingkan orang yang tidak pernah menghisap asap
rokok : 30 % penyakit jantung dan 25 % kanker.
32
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
Kelompok zat padat : Nikotin dapat menyempitkan pembuluh darahà Stroke dan serangan
jantung, Tar dapat menyebabkan kanker.
1. Kanker Paru :
Bahan kimia didalam rokok yang merupakan penyebab kanker paru adalah Tar. Adaempat
jenis kanker paru , yaitu :Karsinoma epidermoid, Adenekarsioma, Karsinoma sel besar,
Karsinoma sel kecil.
2. Penyakit Jantung :
Kebiasaan merokok dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi,
tingginya kadar lipid / lemak dalam darah dan lain-lain. Penyebab jantung koroner adalah
penyempitan / tersumbatnya pembuluh darah yang menuju ke jantung, sehingga
mengakibatkan serangan jantung mendadak. Ada dua asap rokok yaitu nikotin dan gas CO,
asap rokok mengandung 0,5 % - 3 % nikotin. Nikotin menggangu jantung, membuat irama
jantung tidak teratur.
3. Menggangu Kehamilan
Seorang ibu yang biasa merokok sangat mengganggu pada anak yang akan dilahirkan.
Banyak dimungkinkan dapat meninggal dunia pada bulan-bulan berikutnya.
Gejala-gejala keracunan merokok, antara lain : Kepala pusing, Mual-mual, Keluar keringat
dingin, Tangan gemetar, Badan terasa lemah
GANGGUAN MEROKOK :
KESEHATAN
INFEKSI SALURAN
EMPHYSEMA
HIPERTENSI
JANTUNG KORONER
IMPOTEN
GIGI KUNING
KULIT PUCAT
RAMBUT KUSAM
KERUTAN DAHI
CAHAYA MATA
EMOSIONAL
33
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
Peringatan kesehatan pada setiap bungkus rokok, Dilarang merokok ditempat umum,
Memutuskan apakah merokok bergaya atau berbahaya, Mengembangkan keterampilan
psikososial, Menerapkan Kawasan bebas rokok di sekolah, Contoh tauladan dan pengawasan,
Penegakan hukum, Meminimalisir tempat merokok.
2. CARA EFEKTIF UNTUK BERHENTI MEROKOK (bagi yang sudah terlanjur merokok):
Niat yang yang kuat dari diri sendiri, Cari alasan kuat untuk berhenti merokok, Tetapkan
tanggal untuk berhenti merokok, Singkirkan asbak/rokok, Minta dukungan teman & keluarga,
Lakukan beberapa cara : ( Cara 1 : Langsung berhenti, Cara 2: Penundaan menghisap rokok
pertama, Cara 3: Pengurangan bertahap.
Usaha – usaha untuk berhenti merokok, antara lain : Jauhkan dari rokok, Mandi air hangat
3 X sehari, Olahraga dengan baik dan teratur, Banyak makan buah-buahan dan sayur-sayuran
segar, Jangan terlalu lama menahan lapar, Hindari makan makanan yang mengandung bumbu,
Jauhkan diri dari ragu-ragu untuk berhenti merokok.
Upaya pencegahan dan penanggulangan agar siswa tidak merokok, antara lain : Kantin
disekolah dilarang menjual rokok, Memberi penjelasan tentang bahaya merokok bagi kesehatan,
Merazia siswa agar tidak membawa rokok.
Lingkungan udara bersih yang banyak mengandung O2, Memperkecil risiko terkena
penyakit, misalnya serangan jantung, stroke, impotensi dan kemandulan karena endapan nikotin
di pembuluh darah, Terhindar dari kanker yang disebabkan Tar, Nafas dan badan tidak berbau,
Kulit muka tetap segar, Terhindar dari batuk-batuk dan sesak nafas, Memperkecil biaya yang tidak
diperlukan.
MINUMAN KERAS
Minuman keras adalah minuman yang mengandung alkohol, seperti ethanol / ethil
alkohol. Minuman keras seperti wiski, brandy, bir, anggur, jenever, bols dan champagne,
mempunyai kadar alkhohol yang sangat tinggi kurang lebih 30 – 40 % (100 cc minuman
mengandung 30 – 40 cc alkohol ).
Alkohol yang bersal dari minuman keras mudah sekali masuk ke dalam aliran darah
melalui pernafasan sehingga pernafasan sehingga pernafasan berbau alkohol dan sebagian kecil
dikeluarkan lewat air seni. Selama dalam aliran darah alkohol akan mempengaruhi fungsi otak. Bila
kadarnya tinggi maka otak dan susunan saraf dapat mengalami keracunan sehingga pikirannya
akan terganggu (mabuk), bicara tidak karuan dan jalannya sempoyongan. Alkohol dapat
menimbulkan kerusakan hati dan selaput lendir lambung sehingga peminumnya mudah terserang
penyakit liver dan mag. Orang yang ketagihan alkohol akan gemetar, perasaan resah, bingung dan
perut mual. Pil penenang bisa menimbulkan kematian jika di campur dengan alkohol.
0,1 %
0,2 %
0,3 %
0,4 %
0,5 % Umumnya masih tampak normal (kurang pengaruhnya) Sudah tampak terjadinya gejala
intoksikasi atau keracunan pingsan dan gangguan pernafasan, pingsan dan gangguan jantung akan
terjadi kematian.
34
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
b. Lingkungan keluarga yang sudah mempunyai tradisi minum alkohol secara turun menurun.
c. Sebagai pelarian, yang bertujuan meringankan / melupakan suatu masalah yang sedang
dihadapi.R
d. asa ingin tahu dan mencoba mencicipi seperti teman-temannya yang peminum.
f. Kondisi menganggur, karena tidak ada kegiatan yang terarah seperti kuliah, kursus,
bekerja / berwiraswasta.
Akibat kecanduan minuman beralkohol akan merusak hati dan bagian-bagian lain, seperti :
Perut terisi air, Bila terjadi kerusakan pada hati, kulit dan mata berwarna kuning, Terasa
kesemutan terus menerus bila terjadi kerusakan pada saraf tepi, Peradangan lambung dan tukak
lambung, Kerusakan pada jantung.
Masalah narkoba merupakan acaman yang sangat serius bagi kehidupan generasi muda
sebagai penerus bangsa. Baerdasarkan survei BNN (Bandan Narkotika Nasional ; 2005), jumlah
penyalahan narkorbadi Indonesia telah mencapai 3,4 % dari total penduduk. Dan yang lebih
memprihtinkan lagi, ditemukannya usia termuda yang melakukan tindak pidana ini adalah umur 7
tahun.
35
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
1. Sisi Pengetahuan
Tidak adanya pendidikan atau pengetahuan yang ditanamkan sejak dini tentang apa itu
Narkoba dan bahayanya, serta bagaimana cara memeranginya. Seharusnya pendidikan tentang
narkoba itu dimulai sejak masa anak-anak, kalau perlu diadakan mata pelajaran tentang narkoba
di sekolahan, sebelum mereka terjebak dilingkungan yangn membahayakan.
Hubungan yang kurang harmonis antara anak dan orang tua menyebabkan anak mencari
pelarian dan bergaul dengan orang-orang yang tidak baik. Bila dibandingkan dengan anak yang
dibesarkan dengan perhatian penuh dari orang tua, anak yang kuarang mendapat perhatian
memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mencoba atau menyalahgunakan Narkoba.
Penyebab utama dilingkungan pergaulan yang biasanya terjadi pada penggunaan narkoba
adalah :
Coba-coba sekedar ingin tahu rasanya dan beranggapan bahwa mencoba sekali tidak
akan ketagihan (kurang percaya diri).
Melarika diri dari kenyataan hidup yang pahit atau trauma masa lalu (putus cinta,
hubungan antara anak dan orang tua yang tidak harmonis).
Ada beberapa tips buat orang tua untuk mengenali perubahan atau gejala yang terjadi pada anak
apabila terlibat/pemakai narkoba :
2. Membolos sekolah, mereka yang mulanya rajin sekolah, sering kita jumpai tidak masuk
sekolah tanpa alasan yang jelas.
5. Meninggalkan ibadah, mereka yang tadinya rajin beribadah menjadi malas beribadah,
bahkan meninggalkannya sama sekali.
10. Sering dijumpai beberapa alat untuk menggunakan narkoba, antara lain : alat suntikan,
kertas timah (alumunium foil) yang berasal dari rokok, alat yang disebut “bong” alat ini
khusus untuk menghisap shabu-shabu yang terdiri dari tabung gelas dan dua buah
sedotan.
36
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
Upaya Pencegahan dalam arti primer dapat diupayakan dirumah, disekolah atau dilingkungan
sosial masyarakat. Salah satu caranya ialah :
Perlunya pendidikan dan penyuluhan sejak dini, mulai dari rumah, sekolah dan
lingkungan masyarakat tentang bahaya narkoba.
37
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
Dari dasar Undang – Undang Republik Indonesia nomor 22 tahun 1997 tentang narkotika,
pengguna dan pemilik serta pengedar narkoba dapat dikenakan hukuman sebagai berikut,
Pengguna Narkoba
Pemilik Narkoba
Dapat dikenakan hukuman penjara maksimal 10 tahun dan denda maksimal Rp.
500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), sesuai dengan pasal 78 ayat 1 (b)
Pengedar Narkoba
Sesuai dengan pasal 84, pengedar narkoba akan dikenakan hukuman penjara dari 5 tahun
sampai 10 tahun dengan denda sebesar Rp 250.000.000,- (dua juta lima puluh juta rupiah)
sampai dengan Rp 750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah)
Akan dikenakan hukuman penjara 7 tahun samapi seumur hidup dan denda sebesar Rp
200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) samapai dengan Rp 1.000.000.000,- ( satu miliard
rupiah), sesuai dengan Undang – Undang Narkotika pasal 80 ayat 1 (a).
38
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
KESEHATAN OLAHRAGA
SIMULASINYA BEGINI : kalau kita-kita berolahraga kita butuh OKSIGEN untuk pembakaran
agar menghasilkan tenaga untuk aktivitas lari 5000m misalnya . ambilnya dari paru-paru tentunya
untuk mengambil oksigen sebanyak-banyaknya nah.... terengah-engah itulah sistem di dalam
tubuh kita butuh oksigen dalam jumlah yang dibutuhkan sampai tercukupi . Mulai pada saat darah
dikeluarkan dari ventrikel kanan melalui katup pulmonal kedalam batang Arteria Pulmonalis. Arteri
ini bercabang ke kanan dan ke kiri untuk menghantarkan darah yang mengandung banyak CO2 dan
kurang Oksigen kedalam Paru-paru kanan dan kiri Arteri ini berakhir bercabang-cabang menjadi
sarang kapiler kedalam dinding gelembung paru-paru(ALVEOLUS) dalam sarang kapiler ini
berlangsung pemindahan CO2 DARI DARAH KEDALAM GELEMBUNG PARU-PARU dan OKSIGEN
DARI DALAM GELEMBUNG PARU-PARU KE DALAM DARAH. Kekuatan yang memungkinkan
pemindahan gas ini adalah tekanan CO2 didalam darah lebih tinggi daripada dalam gelembung
paru-paru dan tekanan oksigen dalam gelembung paru adalah lebih tinggi daripada dalam darah.
Jadi darah dibersihkan dari CO2 dan ditambah oksigennya yang sangat kita butuhkan .
Jika gelembung paru-paru ( alveolus ) siswa perokok telah terisi '' TAR '' akibat sering
merokok akan gagal peristiwa penting pertukaran CO2 dan Oksigen yang sangat kita butuhkan
kelancarannya untuk dapat memenuhi kebutuhan oksigen.
RESUSITASI
Kadang-kadang kita dihadapkan kepada seorang penderita yang dengan mendadak telah
kehilangan kesadarannya , tidak bernapas daqn denyut jantungnya tidak terasa lagi,sehingga
nampaknya orang tersebut telah meninggal dengan mendadak sekali.Mungkin orang tersebut
mengalami kecelakaan seperti tersengat arus listrik,TENGGELAM di air kolam renang atau di
tempat yang lain,penderita seperti ini memerlukan pertolongan pertama yang dinamakan
"RESUSITASI".
TUJUAN RESUSITASI adalah supaya orang tersebut dapat bernapas lagi , jantung
berdenyut lagi, dan lambau laun menunjukkan tanda-tanda bahwa ia masih hidup , walaupun
masih dalam keadaan gawat!!!
RESUSITASI tidak berguna jika dilakukan pada orang yang telah lama sakit keras sehingga
keadaanya semakin mundur dan akhirnya napas dan denyut jantungnya berhenti dan
kesadarannya hilang.
Resusitasi tidak perlu diberikan pada orang yang walaupun"TIDAK SADAR",namun masih
bernapas dan jantungnya masih berdenyut.
Sebaiknya orang awam tidak melakukan RESUSITASI padakorban kecelakaan yang luka
berat atau pada korban tindak kejahatan.Penderita seperti itu sebaiknya diusahakan supaya
selekas mungkin dapat diperiksa dan ditolong dokter.
Berhasil tidaknya RESUSITASI untuk sebagian besar tergantung pada saat dimulainya
RESUSITASI setelah malapetaka menimpa si sakit.
39
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
RESUSITASI terdiri dari urutan-urutan empat pertolongan dasar supaya dijalankan dengan
baik disebut dengan A , B , C dan D
Pertolongan dimulai dengan membebaskan jalan napas dari segala sesuatu yang dapat
merintangi keluar masuknya udara dari paru-paru,khusus bagi yang tenggelam keluarkan air dari
paru-paru dengan cara ditelungkupkan dan mengangkat perutnya supaya air dapat mengalir dari
hidung dan mulut penderita.Pembersihan hidung dan mulut penting karena akan tertiup masuk
bersama udara ke dalam paru-paru dan menyebabkan radang paru oleh karena itu harus
dibersihkan dari sisa ingus kotoran mutahan sebelum di beri napas buatan.
Ini dilakukan setelah A benar-benar bersih dan beres mulut dibuka tutup hidung penderita
dan tarik napas dalam kemudian di transferkan ke penderita melalui mulut penderita yang telah
dibuka lebar "THE KISS OF LIFE" ciuman yang dapat menghidupkan
1. C.CARDIAC MASSAGE
Dilakukan di daerah jantung tulang dada bagian bawah 4 kali berturut turut dengan
kecepatan setiap kali satu detik dengan tekanan telapak tangan 4-5cm kebawah pertolongan B
sekali dan empat kali pertolongan C begitu seterusnya
2. DRUG (obat-obatan )
Ini wewenang petugas medis untuk memberikan obat apapun yang diperlukan sesuai yang
dibutuhkan penderita.
CEDERA OTOT
Kalau kita melakukan aktifitas olahraga dengan pemanasan yang seadanya atau cenderung malas
pemanasan maka kemungkinan besar otot tidak siap dan cedera pada jaringan otot mengintai
sewaktu waktu apalagi gerakan yang dilaksanakan tanpa prosedur yang benar yaitu :
1. Pemanasan
2. Latihan inti
3. Pendinginan
Namun jika ternyata terjadi juga cedera otot karena kesalahan berbagai faktor yang tidak
kita antisipasi antara lain :
1. Kurang pemanasan
2. Alat olahraga tidak sesuai untuk peruntukannya 3.Pakaian olahraga yang tidak
sesuai dengan norma atau cabangnya .maka jalan terbaik merawat cedera
tersebut dengan hati-hati agar segera sembuh seperti sediakala.
Jangan sekali kali cedera otot atau sering kita sebut keseleo "diurut" / "dipijat" apalagi di
tempat yang sakit karena akan memperparah luka dijaringan otot tersebut dengan menimbulkan
banyak pendarahan tandanya dengan "bengkak membiru" ini terjadi pendarahan di dalam
jaringan jadi jika keseleo secepatnya dikompres es untuk menghindari pembengkakan. Kompres es
akan membekukan pendarahan yang terjadi dan mengecilkan pembuluh darah kapiler agar
pendarahan dapat terhenti sehingga tidak terjadi pembengkakan.jadi pemanasan yang cukup ,
pakaian olahraga yang sesuai, alat olahraga harus sesuai dan cabangnya dan memulai aktifitas
olahraga dengan kaidah latihan yang benar dengan urutan pemanasan,latihan inti dan
penenangan.
40
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
Pertandingan Pencak Silat Ikatan Pencak Silat Indonesia dilakukan berdasarkan rasa
persaudaraan dan jiwa kesatria dengan menggunakan unsur-unsur beladiri, seni dan
olahraga Pencak Silat dan menjunjung tinggi PRASETYA PESILAT INDONESIA.
Pertandingan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan kategori yang diatur dalam peraturan
pertandingan dan dipimpin oleh pelaksana teknis pertandingan yang sah.
I. Kategori TANDING
BAB I
PERATURAN PERTANDINGAN
Pasal 1
Kategori pertandingan Pencak Silat yang menampilkan 2 (dua) orang Pesilat dari
kubu yang berbeda. Keduanya saling berhadapan menggunakan unsur pembelaan dan
serangan yaitu menangkis / mengelak / mengena / menyerang pada sasaran dan
menjatuhkan lawan; menggunakan taktik dan teknik bertanding, ketahanan stamina dan
semangat juang, menggunakan kaidah dan pola langkah yang memanfaatkan kekayaan
teknik jurus, mendapatkan nilai terbanyak.
penjiwaan dan kompak dengan tangan kosong serta tunduk kepada ketentuan dan
peraturan yang berlaku untuk kategori ini.
42
Erick Hariyanto Hutabarat, S.Pd
2010
Semester : I ( Satu )
By :
43