Agama Dan Makna Hidup Manusia
Agama Dan Makna Hidup Manusia
A. Latar Belakang
Agama merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Permasalahan agama dewasa ini juga semakin kompleks. Banyak orang
yang tidak mengetahui tentang ajaran agama yang dia anut. Ajarannya saja tidak
paham bagaimana dia akan beribadah. Banyak konflik yang terjadi dalam masalah
agama, baik dari dalam maupun dari luar. Masalah dari dalam antara lain
merebaknya aliran sesat yang membawa nama agama, perbedaan pendapat bagi
sebagian penganut agama. Masalah dari luar seperti yang tengah dialami negara
Palestina, dimana kebebasannya diusik oleh zionis Israel laknatullah.
B. Identifikasi Masalah
Berawal dari latar belakang tersebut, penyusun mencoba menyampaikan
permasalahan hubungan antara agama dan makna hidup manusia.
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Agama II.
D. Metode
Metode yang penyusun gunakan dalam makalah ini adalah metode pustaka,
yaitu penyusun menggali bahan-bahan dari buku
AGAMA DAN MAKNA HIDUP MANUSIA
AGAMA
Agama (din) adalah segala peraturan yang berupa hukum yang harus
dipatuhi, baik dalam bentuk perintah yang wajib dilaksanakan maupun berupa
larangan yang harus ditinggalkan dan ada pembalasannya.
Unsur-unsur agama:
• Kekuatan Ghaib
• Hubungan dengan Yang Ghaib
• Pemujaan atau penyembahan terhadap Yang Ghaib
• Adanya yang kudus dan suci (kitab suci, tempat ibadah, dan
sebagainya)
MANUSIA
Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah yang dianugrahi akal
pikiran dan memiliki potensi untuk beriman kepada Allah dan dengan akalnya
mampu memahami dan mengamalkan wahyu serta gejala-gejala alam, memiliki
rasa tanggung jawabatas segala tingkah lakunyadan berakhlak. Dengan anugrah
itulah yang menjadikan manusia sebagai makhluk mulia, dimana makhluk lain
tidak memiliki keistimewaan tersebut.
Allah memberikan akal kepada manusia tentu ada maksudnya. Salah
satunya adalah untuk menjalankan amanah dari Allah sebagai khalifah di bumi.
Sebagai mana firman Allah dalam Al Quran surat Faathir:39 :
”Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi.”
Kesejahteraan manusia di dunia hanya dapat terwujud kalau dan karena
manusia mempergunakan akalnya. Sedangkan tujuan diciptakannya manusia
adalah untuk menyembah dan beribadah kepada Allah, ” Dan Aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-
Ku.”(Q.S. Adz Dzaariyaat:56).
Tidak ada perbedaan pendapat dalam mengertikan ”ibadah” dalam ayat di
atas, apakah ibadah menurut arti lahirnya, yakni lafal tersebut diartikan dengan
ibdah atau ditafsirkan dengan ma’rifah (mengenal Allah) sebagaimana
diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa kedua makna tersebut sesuai untuk lafal
”ibadah” itu, sebab ibadah itu tidak dapat dilakukan dengan sebenarnya tanpa
ma’rifah, dan ma’rifah itu akan hampa bila tidak disertai dengan ibadah.
Sebagai individu, manusiapun mempunyai tujuan hidup sebagaimana yang
di jelaskan oleh filsuf dan juga sufi Al Ghazali ”tujuan manusia sebagai individu
adalah mencapai kebahagiaan dan kebahagiaan yang paling utama harus
diketemukan di kehidupan yang akan datang, sarana utama kepada tujuan itu ada
dua macam amal baik lahiriah berupa ketaatan kepada aturan-aturan tingkah
laku yang diwahyukan dalam kitab suci dan upaya bathiniah untuk mencapai
keutamaan jiwa”.
Amal baik lahiriyah bermanfaat karena ketaatan di samping dibalas
langsung untuk kebaikan itu sendiri, juga mendukung akan perolehan keutamaan,
namun kondisi bathin lebih penting dalam pandangan Tuhan daripada amal baik
lahiriyah dan lebih mendatangkan pahala keutamaan. Di samping itu berpendapat
bahwa kejahatan dan kebaikan hanya dapat diketahui melalui wahyu (dan tidak
melalui rasio alamiah)
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah penyusun sampaikan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa agama sangat memegang peranan penting dalam menentukan
langkah hidup seseorang terutama kaitannya dengan tujuan diciptakannya
manusia yaitu untuk beribadah kepada Allah, dan juga kaitannya dengan tugas
dan fungsi manusia yaitu sebagai khalifah di bumi.
Agama merupakan landasan atau fondasi dalam bergerak atau
menjalankan amanah. Bahkan Al Ghazali menyebutkan agama menentukan
tingkah laku manusia. Untuk mencapai tujuannya sebagai makhluk individu
manusia harus bisa membedakan mana yang haq dan mana yang bathil.
DAFTAR PUSTAKA
Al Quran dan terjemahan
Ali, Daud dkk. 1988. Islam untuk Disiplin Ilmu Hukum, Sosial dan Politik.
Jakarta:PT Bulan Bintang
Al-Ghazali, 2000. Ihya Ulumuddin, Qairo, Mesir: Daar al-Taqwa.
Hibatillah, Abu. 1988. Bahaya Mengabaikan Hukum Allah. Solo:Pustaka Mantiq