Anda di halaman 1dari 4

6.

3 Komponen medan H
6.3.1 Hukum Amper dalam Bahan yang Dimagnetisasi
Pada bagian 6.2 kita dapati efek magnetisasi mengakibatkan arus ikatan yaitu
dalam bahan, dan pada permukaan dan juga arus bebas . Sehingga arus totalnya
6.17
Pada persamaan 6.13 dan 6.17 hukum amper dapat dituliskan menjadi

Bagian yang dikurung dapat ditulis dengan H

6.18
Sehingga hukum amper dapat dituliskan dengan

6.19
Atau dalam bentuk integralnya

6.20

Dimana adalah arus total yang melalui loop amper


H pada magnetostatik statusnya dapat disamakan dengan D pada elektrostatik hanya
saja diperbolehkan untuk mengungkapkan hukum amper dalam arus bebas.
6.3.2 Garis medan Sejajar
Persamaan 6.19 nampak pada hukum amper yang asli (5.54). jika hanya arus total
ditentukan oleh arus bebas, dan B ditentukan oleh μ0 H . Dari persamaan 6.18 akan diperoleh
6.23
Hal ini dikarenakan
6.33 Keadaan Batas
Keadaan batas dari bagian 5.4.2 dapat diperoleh dari H dan arus bebas pada persamaan 6.23
yang tampak bahwa:

6.24
Sementara dari persamaan 6.19 diperoleh:

6.25
Keberadaan dari material terkadang banyak menggunakan korespondensi keadaan batas
pada B (persamaan 5.72 dan 5.73)
6.26
dan
6.27
6.4 Medium linear dan Non Linear
6.4.1 Susceptibilitas dan Permitivitas Magnit
Pada bahan paramagnetik dan diamagnetik magnetisasi diakibatkan oleh medan, dimana
sebelumnya dianggap bahwa B dan M tidak ada kaitanya dengan magnetisasi. Padahal
kenyataannya banyak substansi magnetisasi yang terkait dengan medan yang hubungannya
ditulis dengan:

6.28
Namun B biasa dirubah dalam simbol H

6.29
Konstanta dinamakan susceptibilitas magnetik.

Tabel 6.1 Susceptibilitas bahan magnetik


Boca Raton: CRC press,Inc.,1986

Material yang tergolong dalam persamaan 6.29 adalah tergolong sebagai medium linear.
Termasuk juga pada persamaan 6.18
6.30
Sehingga B proporsional denganH
6.31
Dimana 6.32
μ dinamakan dengan permeabilitas dari material dalam vakum. Dimana tidak ada bahan
yang dimagnetisasi, konstantanya adalah μ0. Inilah sebabnya μ0 dinamakan sebagai
permitivitas ruang hampa.
Kamu dapat menganggap bahwa medium linear menghindari pengurangan antara B dan
H. Bila M dan H proporsional dengan B, tentu itu tidak akan sesuai dengan aturan
divergensi, yaitu B harus nol. Dan itu merupakan hal yang tidaklah mungkin. Batasan antara
dua medium yang berbeda permeabiltasnya, divergensi dari M tentunya akan tidak
terhingga. Untuk hal ini pada ujung silinder dari material yang paramagnetik, M adalah nol
pada sisi tersebut dan tidak pada sisi yang lain. Pada gambar 6.23, dan tentu
dengan theorema divergensi tidaklah bernilai nol dimana saja.

Gambar 6.23
Kebetulan kerapatan arus terikat pada gambar 6.23 adalah bahan linear yang homogen yang
sama pada kerapatan arus bebas.
6.33
Dalam tinjauan partikel, tentu arus bebas mengalir sepanjang bahan, semua arus terikat akan
tersebar pada permukaan.
6.4.2 ferromagnetik
Dalam medium linear, sederetan dipol-dipol atom dimuati oleh medan magnit dari luar.
Ferromagnetik yang dalam hal ini tidak linear yang dianggap tidak memperoleh medan
magnit dari luar untuk memagnetisasi, ternyata ternyata dipol-dipol tersebut telah rata atau
teratur. Seperti halnya bahan paramagnetik bahan ferromagnetik melibatkan dipol-dipol
dengan spinnya dari elektron yang tidak berpasangan. Namun ada perbedaan antara
paramagnetik dengan ferromagnetik yaitu interaksi antara dipol terdekat: pada ferromagnetik
masing-masing dipol seperti titik yang searah dengan dipol terdekatnya. Alasan ini
didasarkan pada mekanika kuantum.
Gambaran mengenai dipol bahan ferromagnetik diilustrasikan pada gambar berikut:

Gambar 6.25

Anda mungkin juga menyukai